Anda di halaman 1dari 7

17

BAB 3
MATERI DAN METODE

3.1 Penampungan dan Pemeriksaan Semen


3.1.1 Alat dan Bahan
Alat :
Vagina buatan
Termos
Temperatur
Obyek glass
Cover glass
Pipet tetes
Mikroskop
Bahan :
Domba jantan (hewan coba)
Vaselin
Alkohol 70%
Eosin negrosin
NaCl 1%
Aquadest

3.1.2 Cara Penampungan Semen pada Domba


a. Domba betina pemancing disiapkan dan dijepit dengan kedua kaki
operator.
b. Dekatkan domba jantan yang akan diambil spermanya pada betina
pemancing, tetapi dicegah agar tidak dinaiki. Dekatkan dan jauhkan 2-3
kali untuk merangsang libidonya lebih besar dengan harapan volume
semennya bertambah.
c. Operator lain memeriksa suhu vagina buatan dengan kisaran 42 0-450C dan
bibir luar vagina buatan diberi vaselin. Ambil posisi operator di belakang
sebelah kanan betina pemancing. Pegang vagina buatan dengan tangan
kanan dengan kemiringan 450.
d. Preputium domba dipegang (pangkal penis) dengan tangan kiri, arahkan
masuk ke dalam vagina buatan saat pejantan akan melakukan ejakulasi.
e. Lepaskan tabung gelas penampung dari corong karet vagina buatan dan
simpan dalam termos dengan suhu sekitar 50C atau pada suhu kamar.
Jangan sampai terkena sinar matahari langsung.
18

3.1.3 Pemeriksaan Semen Domba


a. Pemeriksaan mikroskopis
Volume semen: dengan melihat skala tabung penampung semen.
Konsistensi semen: dilakukan dengan memiringkan tabung.
Apabila semen lama untuk kembali, maka konsistensi semen pekat.
Bau semen: dengan mencium bau semen yang ada pada tabung
koleksi.
Warna semen: dengan melihat warna semen pada tabung koleksi.
Derajat keasaman: diperiksa dengan kertas lakmus.
b. Pemeriksaan mikroskopis
Gerakan massa: dengan meletakkan satu tetes semen di atas obyek
glas dan diperiksa di bawah mikroskop perbesaran 100 kali.
Gerakan individu: dengan mencampurkan setetes NaCl fisiologis
dan semen di atas obyek glass, kemudian diaduk hingga homogen
dan tutup dengan cover glass. Diamati di bawah mikroskop
perbesaran 400 kali.
Penentuan konsentrasi air mani (cara Rusia): satu tetes semen
diletakkan di atas obyek glass kemudian ditutup dengan cover
glass dan diamati di bawah mikroskop untuk mengamati jarak
antar kepala sel spermatozoa.
Penentuan konsentrasi air mani (spektrofotometer): kabel fitting
spektrofotometer dipasang pada stop kontak dan tunggu kira-kira
10 menit. Jarum diatur agar menunjukkan angka 0 di skala sebelah
kiri. Tabung kuvet berisi NaCl 2% dengan volume 10 ml
dimasukkan ke dalam spektrofotometer. Atur jarum agar
menunjukkan angka 0 di sebelah kanan, kemudian tabung
diangkat. Pada tabung kuvet lain, masukkan semen 0.05 ml+NaCl
2% sebanyak 10 ml, kemudian dimasukkan ke dalam
spektrofotometer. Amati jarum menunjuk pada angka berapa,
kemudian dikonversikan:

Tabel 3.1. Daftar angka konversi konsentrasi spermatozoa (juta/ml)

Std
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
580
0.0 - 60 120 180 240 300 360 420 480 540
19

0.1 600 660 720 780 840 900 960 1020 1080 1140
0.2 1200 1260 1320 1380 1440 1500 1560 1620 1680 1740
0.3 1800 1860 1920 1980 2040 2100 2160 2220 2280 2340
0.4 2400 2460 2520 2580 2640 2700 2760 2820 2880 2940
0.5 3000 3060 3120 3180 3240 3300 3360 3420 3480 3540
0.6 3600 3660 3720 3780 3840 3900 3960 4020 4080 4140
0.7 4200 4260 4320 4380 4440 4500 4560 4620 4680 4740
0.8 4800 4860 4920 4980 5040 5100 5160 5220 5280 5340
0.9 5400 5460 5520 5580 5440 5700 5760 5820 5880 5940

Penentuan persentase spermatozoa hidup: dilakukan dengan


meletakkan setetes semen di atas obyek glass bersih, kemudian setetes
eosin negrosin di sebelah tetes semen, kemudian dicampur hingga
homogen dan dilakukan preparat ulas, lalu dikeringkan. Seluruh
pengerjaan ini dilakukan di bawah 15 detik. Preparat ulas diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali.
Menghitung morfologi sel spermatozoa yang abnormal: langkah-
langkah penentuan persentase spermatozoa hidup, sekaligus dilakukan
penghitungan terhadap persentase sel spermatozoa yang abnormal.

c. Pemeriksaan biologis (resistensi test):


Dengan cara pipet air mani 0.02 ml masukkan ke dalam
Erlenmeyer/ Beaker glass dan ditambahkan 10 ml NaCl 1%, diaduk
hingga homogen. Satu tetes larutan tersebut diambil dan diletakkan di atas
obyek glass, diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Bila
sel spermatozoa masih bergerak, ditambahkan 10 ml NaCl 1% secara
bertahap hingga gerakan sel spermatozoa oscilatoris/ berputar atau tinggal
40%.

3.2 Pengolahan Semen Domba


Chapter 1 Persiapan Alat dan Bahan
Alat : Bahan :

Beker glass Pisang


20

Batang gelas pengaduk Jambu


Termometer Tomat
Kompor Larutan sitrat
Timbangan Antibiotik (penicillin dan
Susu skim
streptomycin)
Kuning telur
Vaselin
Penyaring
Mikroskop
Aquadest
Kertas Saring
Object dan cover glass

Chapter 2 Pengencer Susu Skim


a. Susu skim ditimbang sebanyak 3 gram, dimasukkan ke dalam beker
glass dan ditambahkan aquades 30 ml, diaduk hingga homogen.
b. Dipanaskan dengan suhu 920-950C selama 10 menit.
c. Susu didinginkan hingga mencapai suhu kamar 200-270C.
d. Susu disaring dengan kertas saring untuk membuang kepala susu.
e. Ditambahkan antibiotik penicillin dengan dosis 1000 IU/ ml pengencer
dan streptomycin 1 mg/ ml pengencer. Penambahan antibiotik hanya
dihitung untuk 5 ml bahan pengencer. Diaduk sampai antibiotik
tercampur rata.
f. Semen yang telah memenuhi syarat pemeriksaan dicampurkan ke
dalam pengencer air susu masak dengan perbandingan 1:10.
g. Pergerakan progresif dan persentase hidup spermatozoa diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali. Apabila masih
dinyatakan baik, kemudian simpan pada suhu 30-50C.
h. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap hari (gerakan individu progresif
dan persentase hidup spermatozoa), dan dihentian apabila gerakan
individu progresif tinggal 40%.

Chapter 3 Pengencer Kuning Telur Sitrat


a. Larutan sitrat dibuat dengan cara: menimbang Na Sitrat 2.9 gram +
Sulfanilamid 0.3 gram + aquades mencapai 100 ml. Diaduk dan
dipanaskan sampai larutan homogen.
b. Telur dibuka dan diambil kuning telurnya, kemudian disaring. Kuning
telur dan larutan sitrat dicampur dengan perbandingan 1:1.
21

c. Ditambahkan antibiotik penicillin dengan dosis 1000 IU/ ml pengencer


dan streptomycin 1 mg/ ml pengencer. Penambahan antibiotik hanya
dihitung untuk 5 ml bahan pengencer. Diaduk sampai antibiotik
tercampur rata.
d. Semen yang telah memenuhi syarat pemeriksaan dicampurkan ke
dalam pengencer air susu masak dengan perbandingan 1:10.
e. Pergerakan progresif dan persentase hidup spermatozoa diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali. Apabila masih
dinyatakan baik, kemudian simpan pada suhu 30-50C.
f. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap hari (gerakan individu progresif
dan persentase hidup spermatozoa), dan dihentian apabila gerakan
individu progresif tinggal 40%.

Chapter 4 Pengencer Sari Buah Sitrat (Sari Buah Alpukat, Pear dan Kurma)
a. Masing-masing buah ditimbang 30 gram, kemudian digerus sampai
halus dengan mortir. Ditambahkan aquades 30 ml, lalu disaring
diambil sarinya dan diukur pH5.
b. Tambahkan larutan sitrat dengan perbandingan 1:1 ke dalam sari buah.
c. Ditambahkan antibiotik penicillin dengan dosis 1000 IU/ ml pengencer
dan streptomycin 1 mg/ ml pengencer. Penambahan antibiotik hanya
dihitung untuk 5 ml bahan pengencer. Diaduk sampai antibiotik
tercampur rata.
d. Semen yang telah memenuhi syarat pemeriksaan dicampurkan ke
dalam pengencer air susu masak dengan perbandingan 1:10.
e. Pergerakan progresif dan persentase hidup spermatozoa diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali. Apabila masih
dinyatakan baik, kemudian simpan pada suhu 30-50C.
f. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap hari (gerakan individu progresif
dan persentase hidup spermatozoa), dan dihentian apabila gerakan
individu progresif tinggal 40%.

3.2.5 Pembuatan air mani beku tipe pelet


Timbang susu skim 10 gram dan masukkan ke dalam beaker glass
Tambahkan aquades ad 100 ml, aduk hingga homogen dan panaskan
diatas penangas sampai suhu 92-95C selama 10 menit. Dinginkan air
22

susu tersebut perlahan-lahan hingga suhu kamar (20-27C) sampai


suhu 32C sesuai suhu air mani yang akan diencerkan.
Buanglah kepala susu bila ada dengan disaring menggunakan kain
kassa.
Tambahkan kuning telur 5 ml dan aduk hingga merata
Tambahkan juga penisilin 1000 IU/ml pengencer dan streptomicin 1
mg/ml pengencer, kemudian aduklah hingga merata (larutan utama).
Dari larutan utama tuangkan 20 ml ke dalam tabung (Larutan A) dan
20 ml kedalam tabung lain ( Larutan B). Larutan B ditambahkan
glycerol 16% sedangkan larutan A tanpa glycerol. Dari larutan A
diambil 1,8 ml dan ditambahkan 0,2 ml air mani yang sudah diketahui
jumlah sel spermatozoa yang hidup dan motil. Dan dari larutan B
diambil 2 ml.
Masukkan kedalam lemari es hingga suhunya mencapai 5 C kurang
lebih membutuhkan waktu 1- 1,5 jam.
Campurkan larutan B ke larutan A perlahan-lahan dalam waktu 1 jam
yaitu dengan cara menuangkan bagian kemudian ditunggu 15 menit
dan ditambahkan bagian lagi tunggu 15 menit lagi demikian
seterusnya sampai larutan B habis, proses ini dinamakan proses
gliserolisasi.
Diamkan pada suhu 5 C selama 1 jam atau disebut juga sebagai
waktu equilibrasi.
Buat lubang kecil-kecil pada dry ice (CO2 padat).
Teteskan air mani yang sudah mengalami equilibrasi kedalam lubang-
lubang dry ice dengan memakai pipet.

3.2.6 Penghitungan Antibiotik


a. Penicillin
Sediaan: 1 botol/ vial = 30 ml = 3 gram penicillin = 3.000.000 IU
Per 1 ml = 300.000 IU
Dosis: 1000 IU/ ml
Dibutuhkan: 10 ml maka,
10 x 1.000 IU = 0,03 ml
23

300.000 IU/ ml

b. Streptomycin
Sediaan: 1 ml = 100 mg
1 mg = 0,01 ml
Dosis: 1 mg/ ml
Dibutuhkan: 10 ml , maka
0,01 x 10 = 0,1 ml
1

Chapter 5 Inseminasi Buatan pada Domba


1. Operator pertama memegang domba yang birahi dengan posisi menjepit
kepala diantara paha pemegang, tekuk kaki belakang pada sikunya, angkat
tubuh bagian belakang sampai inseminator mudah melihat serviks.
2. Operator kedua bertindak sebagai inseminator masukan alat pembuka
vulva ke vagina.
3. Lubang serviks dicari dengan bantuan lampu.
4. Plastik sheat/ gun IB dimasukkan ke dalam serviks.
5. Spuit yang berisi semen dihubungkan dengan plastik sheat yang sudah
masuk
pintu serviks sampai kedalam uterus.
6. Penumpahan semen pun dilakukan kemudian diamkan posisi menungging
1 3 menit.

Anda mungkin juga menyukai