Anda di halaman 1dari 13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Upaya

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: Edisi III), upaya

adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan

persoalan, mencari jalan keluar.

b. Menurut Poerwadarminta (1991 : 574), upaya adalah usaha untuk

menyampaikan maksud, akal dan ikhtisar. Upaya merupakan

segala sesuatu yang bersifat mengusahakan terhadap sesuatu hal

supaya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan

maksud, tujuan dan fungsi serta manfaat suatu hal tersebut

dilaksanakan.

Upaya sangat berkaitan erat dengan penggunaan sarana dan

prasarana dalam menunjang kegiatan tersebut, agar berhasil maka

digunakanlah suatu cara, metode dan alat penunjang yang lain.

Dari beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa pengertian dari upaya adalah suatu kegiatan

atau usaha dengan menggunakan segala kekuatan yang ada dalam

mengatasi suatu masalah.

2. Pengertian Klaim

Menurut Kamus Besar Klaim adalah tuntutan


pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak (untuk

9
10

memiliki atau mempunyai) atas sesuatu.


Menurut Yaslis Ilyas dalam Manajemen Utilisasi,
Manajemen Klaim dan Kecurangan Asuransi Kesehatan
(Fraud) tahun (2006) pengertian klaim adalah suatu
permintaan salah satu dari dua pihak yang mempunyai ikatan,
agar haknya terpenuhi. Satu dari dua pihak yang melakukan
ikatan tersebut akan mengajukan klaimnya kepada pihak
lainnya sesuai dengan perjanjian atau provisi polis yang
disepakati bersama oleh kedua pihak.
Pada manajemen klaim ada beberapa hal penting yang
perlu diperhatikan, antara lain:
1. Adanya dua pihak yang jelas melakukan ikatan perjanjian
Hal ini menggambarkan secara jelas siapa yang melakukan
ikatan dengan siapa dan kejelasan pihak-pihak yang
memiliki hak serta kewajiban
2. Adanya ikatan perjanjian yang jelas dan resmi antara kedua
pihak
Bentuk ikatan ini akan memperngaruhi kepatuhan kedua
pihak terhadap ikatan perjanjian yang mereka sepakati
bersama. Ikatan tersebut dapat berbentuk saling percaya,
saling mengikat secara etis, secara adat dan secara hukum
3. Adanya informed consent
Informed artinya kedua pihak mengetahui dan memahami
semua aspek yang mengikat mereka. Adapun consent
adalah ikatan tersebut dilakukan dengan dasar kesadaran
dan kesukarelaan dan bukan didasarkan karena paksaan,
ancaman atau tipuan.
4. Didokumentasikan
Dokumentasi dari penyataan ikatan antara kedua pihak

diperlukan untuk mencegah pengingkaran oleh salah satu pihak


11

yang bisa disengaja atau tidak disengaja. Biasanya bentuk

perjanjian ini berupa sertifikat polis yang berisi tentang segala hal

yang berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab kedua belah

pihak secara tertulis.

Menurut Yaslis Ilyas dalamMenurut R.P Suyono (2007 : 223)

Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara umum yang terjadi

bilamana dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu

pihak yang dinamakan agen (agent) setuju untuk mewakili pihak

lainnya yang dinamakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa

pemilik mempunyai hak untuk mengawasi agennya mengenai

kewenangan yang dipercayakan kepadanya.

3. Jenis Agen Kapal

Menurut R. P. Suyono (2007: 223-224) secara garis besar dikenal 3

(tiga) jenis agen kapal yaitu:

a. General Agent

adalah perusahaan pelayaran nasional yang ditunjuk oleh perusahaan

pelayaran asing untuk melayani kapal-kapal milik perusahaan asing

tersebut selama berlayar dan singgah di pelabuhan di Indonesia.

Sebagai contoh, Maersk Line, sebuah perusahaan pelayaraan Denmark,

menunjuk Djakarta Lloyd sebagai general agent. Maka Djakarta Lloyd

memiliki tugas melayani kapal millik Maersk Line selama berlayar dan

singgah di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.


12

b. Sub-agen

adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh general agent untuk

melayani kebutuhan kapal di pelabuhan tertentu. Sub agen ini

sebenarnya berfungsi sebagai wakil atau agen dari general agent.

Sebagai contoh, Djakarta Lloyd yang telah ditunjuk menjadi general

agent oleh Maersk Line menunjuk perusahaan pelayaran nasional lain,

misalnya Tridharma Wahana sebagai sub agen untuk melayani kapal

milik Maersk Line yang singgah di Pelabuhan Balikpapan, karena

Djakarta Lloyd tidak memiliki cabang disana.

c. Cabang agen

adalah cabang dari General agent di pelabuhan tertentu, sebagai

contoh, Djakarta Lloyd yang telah ditunjuk sebagai menjadi general

agent oleh Maersk Line memerintahkan cabangnya yang ada di

Surabaya untuk melayani keperluan kapal Maersk Line yang singgah di

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Djakarta Lloyd cabang Surabaya

dapat menunjuk PT. Pelni sebagai agen di probolinggo.

4. Tugas Agen Kapal

Menurut R. P. Suyono (2007: 225-226) secara garis besar, tugas

keagenan kapal digolongkan dalam dua golongan, yaitu :

a. Tugas General Agent

Adapun tugas dari general agent meliputi :

1) Koordinator operasi dan pemasaran


13

Koordinasi operasi adalah tugas untuk memastikan bahwa

pembongkaran/pemuatan kapal dikerjakan dengan baik oleh

perusahaan bongkar muat. Selain itu tugas koordinasi juga termasuk

memastikan bahwa ketika kapal masuk ke tempat sandar pelabuhan,

pelaksanaan pandu, dan kapal-kapal tunda dilakukan dengan baik.

Sedangkan yang dimaksud dengan koordinasi pemasaran adalah

fungsi general agent untuk memastikan muatan, mengumumkan

kedatangan kapal, hubungan dengan armada pemasaran (market

force) dan sebagainya.

2) Koordinasi Keuangan

Koordinasi keuangan merupakan tugas general agent untuk

megumpulkan dan mencatat segala pengeluaran kapal selama berada

di pelabuhan. Karena tagihan dari pelabuhan sering terlambat, maka

bagian disbursement bertugas menyelesaikan tagihan-tagihan yang

belum di selesaikan. Dengan demikian agen memerlukan advance

money yang cukup besar, terutama untuk kapal-kapal tramper,

karena kemungkinan tidak akan singgah lagi di pelabuhan tempat

agen berada.

3) Penunjukkan 0063c csub-agen / agen

Seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk melaksanakan tugas

tertentu atau dipelabuhan tertentu, general agent tidak

melakukannya sendiri. General agent akan memerintahkan

cabangnya atau perusahaan lain sebagai agennya.


14

5. Tugas Agent atau Sub-Agen

Secara garis besar, tugas agen atau sub agen ada dua, yaitu

pelayanan kapal (ship husbanding) dan operasi keagenan (cargo

operation). Tugas-tugas yang termasuk dalam pelayanan kapal adalah

pelayanan ABK, perbaikan atau pemeliharaan kapal penyediaan onderdil

atau suku cadang kapal, dan sebagainya. Sedangkan tugas yang berkaitan

dengan operasi keagenan adalah pengurusan bongkar dan muat, stowage,

lashing, dan dokumen muatan.

6. Pengertian pelabuhan

a. Menurut pasal 1 Undang-Undang di RI No. 21 Tahun 1992,

pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di

sekaitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan

pemerintahan dan kegiatan ekonomi. Dalam hal ini, pelabuhan

dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik-turun

penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan

serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar transportasi.

b. Menurut Pelindo (2001: 1) pelabuhan adalah suatu kawasan yang

mempunyai beberapa fasilitas tersebut ditujukan untuk kelancaran

kegiatan usaha-usaha dipelabuhan. Fasilitasfasilitas pelabuhan dibagi

menjadi 2 (dua) bagian, yaitu fasilitas pokok dan fasilitas penunjang.

Pembagian ini dibuat berdasarkan kepentingan terhadap kegiatan

pelabuahn itu sendiri.


15

c. Menurut buku Drs. Henrry Gianto MSc dan Capt. Arso Martopo

(1990:1), pelabuahan laut adalah tempat berlabuh dan atau tempat

bertambahnya kapal laut serta kendaraan air lainnya, tempat

menaikkan dan menurunkan penumpang, tempat bongkar muat barang

serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi.

7. Jenis Pelabuhan

Jenis pelabuhan dapat dibagi menurut :

a. Alamnya

Menurut alamnya, pelabuhan laut dibagi menjadi pelabuhan terbuka

dan pelabuhan tertutup. Pelabuhan terbuka adalah pelabuhan dimana

kapal-kapal bisa masuk dan merapat secara langsung tanpa bantuan

pintu air. Pelabuhan di Indonesia pada umumnya adalah pelabuhan

terbuka. Pelabuhan tertutup adalah pelabuhan dimana kapal-kapal

yang masuk harus melalui pintu air. Pelabuhan tertutup bisa kita temui

di Liverpool Inggris dan bila akan masuk terusan Panama.

b. Pelayanannya

Menurut sasaran pelayanannya, jenis pelabuhan bisa dibagi menjadi

pelabuhan umum dan pelabuhan khusus. Pelabuhan umum, adalah

pelabuhan yang di selenggarakan untuk kepentingan pelayanan

masyarakat umum. Berdasarakan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun

1983, yang dimaksud pelabuhan umum adalah pelabuhan yang terbuka

untuk umum dan berada di bawah pengelolaan Perum Pelabuhan.


16

c. Lingkup Pelayaran yang Dilayani

Menurut lingkup pelayaran yang dilayani, jenis pelabuhan dibagi

menjadi pelabuhan internasional, pelabuhan regional, dan pelabuhan

lokal. Pelabuhan internasional adalah pelabuhan yang melayani

perdagangan dan pelayaran internasional. Pelabuhan regional adalah

pelabuhan yang melayani kegiatan perdagangan atau pelayaran

regional, seperti pelayaran atau perdagangan di wilayah Asia, Eropa

Barat, atau Amerika Latin. Pelabuhan lokal adalah pelabuhan yang

melayani kegiatan perdagangan atau pelayaran daerah.

d. Kegiatan Perdagangan Luar Negeri

Menurut kegiatan perdagangan luar negeri yang dilayani, jenis

pelabuhan bisa dibagi menjadi pelabuhan impor dan pelabuhan ekspor.

Pelabuhan impor adalah pelabuhan yang melayani masuknya barang-

barang dari luar negeri. Pelabuhan ekspor adalah pelabuhan yang

melayani penjualan barang-barang ke luar negeri.

e. Kapal yang Diperbolehkan Singgah

Menurut kapal yang diperbolehkan singgah, jenis pelabuhan dibagi

menjadi pelabuhan laut dan pelabuhan pantai. Pelabuhan laut adalah

pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri dan dapat

disinggahi oleh kapal-kapal dari negara sahabat. Sedangkan pelabuhan

pantai adalah pelabuhan yang tidak terbuka untuk perdagangan luar

negeri dan hanya dapat dipergunakan oleh kapal-kapal dari Indonesia.

f. Wilayah Pengawasan Bea dan cukai


17

Dari segi pembagian wilayah bea dan cukai, jenis pelabuhan dibagi

menjadi custom port dan free port. Custom port adalah pelabuhan yang

berada di bawah pengawasan bea cukai. Sedangkan free port adalah

pelabuhan yang berada di luar pengawasan bea dan cukai.

g. Kegiatan Pelayarannya

Dilihat dari segi kegiatan pelayarannya, pelabuhan dibagi menjadi tiga

jenis yaitu pelabuhan samudera, pelabuhan nusantara, dan pelabuhan

pelayaran rakyat. Contoh pelabuhan samudera adalah pelabuhan

Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya. Contoh

pelabuhan nusantara adalah pelabuhan Banjarmasin di Kalimantan

Selatan. Sedangkan pelabuhan pelayaran rakyat adalah pelabuhan

Sunda Kelapa di Pasar Ikan Jakarta.

h. Perannya dalam Pelayaran

Menurut perannya dalam pelayaran, pelabuhan dibagi menjadi dua

jenis yaitu pelabuhan transito dan pelabuhan ferry. Pelabuhan transito

adalah pelabuhan yang mengerjakan transhipment cargo. Pelabuhan

ferry adalah pelabuhan penyeberangan. Pelayanan dilakukan oleh kapal

ferry yang menghubungkan dua tempat dengan membawa penumpang

dan kendaraan.

8. Fungsi Pelabuhan
18

Fungsi sebuah pelabuhan ada 4 (empat), yaitu sebagai tempat pertemuan,

gapura, entitas industri, dan mata rantai transportasi.

a. Tempat Pertemuan

Pelabuhan merupakan tempat pertemuan dua moda transportasi

utama, yaitu darat dan laut serta berbagai kepentingan yang saling

terkait. Barang-barang yang diangkut dengan kapal laut akan

dibongkar dan dipindahkan ke angkutan darat seperti truk dan kereta

api. Dan sebaliknya, barang-barang yang diangkut dengan truk atau

kereta api di pelabuhan dibongkar dan dimuat ke kapal.

b. Gapura

Pelabuhan berfungsi sebagai gapura atau pintu gerbang suatu negara.

Warga negara dan barang-barang dari negara asing yang memiliki

pertalian ekonomi masuk ke suatu negara dan melewati pelabuhan

tersebut. Sebagai pintu gerbang negara, citra negara sangat ditentukan

oleh baiknya pelayanan, kelancaran serta kebersihan di pelabuhan

tersebut.

c. Entitas Industri

Dengan berkembangnya industri yang berorientasi ekspor maka fungsi

pelabuhan menjadi sangat penting. Dengan adanya pelabuhan, hal itu

akan memudahkan industri mengirim produknya dan mendatangkan

bahan baku. Dengan demikian pelabuhan menjadi satu jenis industri

sendiri yang menjadi ajang bisnis berbagai usaha, mulai dari

transportasi, perbankan, perusahaan leasing peralatan dan sebagainya.


19

d. Mata Rantai Transportasi

Pelabuhan merupakan bagian dari rantai transportasi. Di pelabuhan

berbagai moda transportasi bertemu dan bekerja. Pelabuhan laut

merupakan salah satu titik dari mata rantai angkutan darat dengan

angkutan laut.

9. Pelabuhan Khusus

Pengertian Pelabuhan Khusus dari buku Manajemen

Kepelabuhanan (2000:13) adalah pelabuhan yang digunakan secara

khusus oleh sektor perindustrian, pertambangan atau pertanian, yang

pengembangan dan pengoperasiannya dilakukan oleh instansi yang

bersangkutan untuk melakukan kegiatan bongkar muat bahan baku dan

hasil produksinya yang tidak dapat di tampung oleh pelabuhan umum.

Pelabuhan- pelabuhan khusus tersebut, antara lain meliputi : pelabuhan

khusus pertanian, pelabuhan khusus perikanan, pelabuhan khusus

perkayuan, pelabuhan khusus industri dan jetty.

Sedangkan menurut Ir. Sumardi, dkk (2000:12) Pelabuhan khusus

adalah pelabuhan khusus yang dikelola untuk mendukung kegiatan

tertentu atau mendukung usaha industri atau pertambangan sebagai usaha

pokoknya, dilaksanakan oleh instansi yang bersangkutan atau pihak

swasta yang mengelola kegiatan industri atau pertambangan sebagai

usaha pokoknya (core business)- nya.


20

10. Batu bara

Menurut Frederich et al, 1995, batu bara adalah termasuk salah

satu bahan fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat

terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa

tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur

utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara adalah

batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks

yang dapat di lihat dalam berbagai bentuk. Batu bara merupakan muatan

berbahaya yang termasuk golongan (Class 4.1) Inflammable Solids yaitu

benda padat yang mudah menyala sehingga diperlukan suatu penanganan

secara khusus. Dalam bongkar muat batu bara diperlukan suatu

manajemen yang tersusun dan terencana dengan baik agar segala kegiatan

operasional berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh

tekanan,panas,dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas :

antrasit, bituminous, sub-bituminous, lignit dan gambut.

a. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam

berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 96% unsur

karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.

b. Bituminus mengandung 68% - 86% unsur karbon (C) dan berkadar

air 8% - 10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak

ditambang di Australia.
21

c. Sub - butiminus mengandung sedikit karbon banyak air, dan oleh

karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien

dibandingkan dengan bituminus.

d. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak

yang mengandung air 35% - 75% dari beratnya.

e. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai

kalori yang paling rendah.

B. Kerangka Pikir Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman dalam pemaparan kerangka pikir

penelitian dalam skripsi ini, maka penulis memaparkan kerangka pikir

penelitian dalam bentuk bagan air sederhana yang penulis lengkapi

dengan penjelasan singkat akan maksud dari bagian tersebut.

UPAYA MENGHINDARI KLAIM DARI SHIP


OWNER KEPADA PERUSAHAAN BONGKAR MUAT
DALAM TRANSHIPMENT BATUBARA.

PENYEBAB TERJADINYA UPAYA YANG DILAKUKAN


KLAIM KEPADA UNTUK MENGHINDARI KLAIM
PERUSAHAAN BONGKAR DALAM TRANSHIPMENT
MUAT. BATUBARA.

1. TUBRUKAN TONGKANG 1. MENGGUNAKAN TUG


KE KAPAL SAAT ASSIST SAAT
PENYANDARAN. PENYANDARAN
TONGKANG DAN FENDER
2. BENTURAN GRAB KE YANG CUKUP.
RALLING KAPAL SAAT
PROES TRANSHIPMENT. 2. MENANGGULANGI

Anda mungkin juga menyukai