PENDAHULUAN
Irama jantung normal adalah irama yang berasal dari nodus sinoatrial (nodus
SA), yang datangsecara teratur dengan frekuensi antar 60-100 x/ menit, dan dengan
irama yang bukan berasal dari nodus SA, irama yang tidak teratur sekalipun berasal
dari nodus SA, frekuensi kurang dari 60x/menit (Sinus Bradikardi) atau lebih dari
intraventrikular.
Di Amerika, lebih dari 850,000 orang dirawat di rumah sakit karena aritmia
meningkat dua sampai tiga kali lipat pada tahun 2050. Ini menunjukan bahwa
pada pengaturan susunan saraf autonom, gangguan psikoneurotik dan susunan saraf
dada berdebar debar, pusing atau kepala terasa melayang, sesak napas, dada terasa
tidak nyaman atau nyeri dada, merasa lemah atau kelelahan (merasa sangat lelah),
kesadaran menurun.
Adapun tujuan penulisan refrat ini adalah untuk menambah wawasan mengenai
aritmia, terutama dalam hal diagnosa dan penanganan awal untuk mencegah
PEMBAHASAN
A. Definisi
adalah gangguan irama pada bioelektrikal jantung baik itu terjadi karena adanya
semua ini sebabkan oleh suatu penyakit yang terjadi pada sel pacemaker jantung
atau pada sistem konduksi. Aritmia atau dysritmia bisa juga disebabkan karena
Davey, 2009).
B. Etiologi
Penyebab dari aritmia jantung biasanya satu atau gabungan dari kelainan berikut
2. Pergeseran pacu jantung dari nodus sinus ke bagian lain dari jantung.
melalui jantung.
bagian jantung.
lain :
3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat
konduksi jantung).
C. Klasifikasi
a. Nodus SA
3) Aritmia Sinus
4) Sinus Arest
b. Atrium
1) Ekstrasistol atrial
2) Atrial takikardi
3) Flutter Atrial
4) Fibrilasi Atrial
c. Nodus AV
2) Ekstrasistol Junctional
3) Takikardi Junctional
d. Supraventrikel
1) Ektrasistol Supraventrikel
2) Takikardi Supraventrikel
e. Ventrikel
1) Irama Idioventrikuler
2) Ekstrasistol Ventrikuler
3) Takikardi Ventrikel
4) Vibrilasi Ventrikel
a. Blok Sinoatrial
b. Blok Atrioventrikuler
c. Interventrikuler
1. Aritmia Atrial
(upright) serta pada EKG timbul sebelum tiap kompleks QRS jika stimulus
dimulai dari nodus SA. Jika irama dimulai di tempat lain di atrium maka
mendasari adalah:
a. Gangguan automaticity (sel miokard di atrium mengeluarkan impuls
repolarisasi, saat sel sedang "tenang" dan dengan stimulus satu impuls
- Interval PR : bervariasi
konduksi intraventrikel.
2) Takikardia supraventrikular (SVT = supraventricular
(10%). Karakteristik
- Laju : 100-250x/menit.
- Irama : reguler.
konduksi intraventrikel.
(sawtooth appearance).
Sentakan fokus ektopik pada struktur vena yang dekat dengan atrium
bervariasi.
bergelombang.
konduksi intraventrikel.
5) Sindrome Wolff Parkinson White (WPW)
selain dari jalur konduksi normal juga melalui jalur tambahan lain.
- Irama : teratur.
- Durasi QRS : lebih dari 0,12 detik dan dijumpai gelombang delta
Jika denyutan dini berasal dari lokasi anatomi yang sama dan
sebelumnya.
Terdapat dua PVC berurutan, jika lebih dari tiga PVC sekaligus
reperfusi pada pasien IMA disertai elevasi ST dan onset < 12 jam.
Karakteristik:
- Irama : reguler.
- Gel. P : Tidak ada
Keadaan ini ditandai dengan lebih dari tiga PVC berurtan dengan
laju lebih dari 100x/menit . Jika muncul kurang dari 30 detik disebut
a. VT tipe monomorfik
b. VT tipe polimorfik
sehingga tidak ada kontraksi miokard yang efektif dan tidak ada
Karakteristik:
- Irama : Kacau
6. Asistol.
3. Aritmia Junctional
antara lain :
1) Junctional escape beats
Irama ini terjadi pada sel pacu jantung di berkas His. Jika laju
- Laju : bervariasi.
- Irama : teratur.
gangguan konduksi.
4. Gangguan Konduksi
a. Nodus SA
1) Blok Sinoatrial
Pada keadaan ini sel pacemaker di nodus SA memulai suatu
impuls, tetapi konduksi impuls diblok saat impuls keluar dari
nodus SA. Karakteristik :
- Laju : bervariasi karena ada pause.
- Irama : ireguler.
- Gel. P : normal.
- Interval PR : normal.
- Durasi QRS : normal, kecuali ada gangguan konduksi
intraventrikel.
2) Sinus Arrest
Terjadi gangguan automatisasi nodus SA dan sel pacemaker
gagal membentuk impuls listrik pada satu atau lebih denyutan. Jika
tidak ada sel lain yang bertindak sebagai pacemaker (biasanya di
"junction" atau ventrikel) maka keadaan akan berlanjut menjadi
asistol dan henti jantung. Karakteristik :
- Laju : bervariasi karena ada pause.
- Irama : ireguler.
- Gel. P : normal.
- Interval PR : normal.
- Durasi QRS : normal.
b. Nodus AV
Selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapatkan tanda dan
Hasil EKG tercatat pada kertas grafik, melalui penggunaan elektroda yang
melekat pada lengan, dada dan kaki. Hal yang perlu dinilai dari EKG adalah
Jantung (Axis), ada atau tidaknya tanda hipertrofi, ada atau tidaknya tanda
iskemia/infrak dan ada atau tidaknya tanda akibat gangguan lain seperti
2) Ambulatory Monitors
Sebuah tes untuk merekam aritmia yang muncul atau memburuk dengan
latihan. Tes ini membantu untuk menentukan apakah ada penyakit jantung
4) Echocardiogram
otot atau katup jantung yang menyebabkan aritmia. Tes ini dilakukan saat
pembuluh darah dan diarahkan dengan mesin x-ray. Pada kateter dimasukan
kontras sehingga dapat tampak gambaran arteri koroner, rongga jantung dan
katup. Tes ini dapat mendeteksi kerja otot dan katup jantung.
6) Electrophysiology Study
dihentikan.
Merekam tekanan darah dan nadi setiap menitnya saat meja dinaikkan
dengan posisi kepala diatas pada level yang berbeda-beda. Hasil tes ini
8) Elektrolit
1. Farmakoterapi
2. Non-Farmakoterapi
- Berhenti merokok
b. Kardioversi
c. Permanent Pacemaker