Anda di halaman 1dari 5

Mengupas Penggandaan Profit Dengan

Strategi Piramida
30 Jan 2015 By: Martin View: 7116 Money
M a n a g e m e n t Share This

Sejak pertengahan tahun 2014 lalu pergerakan beberapa pasangan


mata uang utama menunjukkan trend yang kuat. Bagi para trader
yang telah berpengalaman keadaan tersebut adalah kesempatan
untuk mendulang profit sebanyak-banyaknya, antara lain dengan
menerapkan strategi trading yang dinamakan piramida.

Piramida adalah strategi trading yang agresif dan berpotensi


meningkatkan profit hingga 2 atau 3 kali untuk kondisi pasar yang
sedang trending dengan kuat, namun akan sangat beresiko jika
trend berbalik arah. Strategi piramida adalah menambah posisi
trading dengan ukuran lot yang sama jika diperkirakan trend masih
bergerak sesuai dengan arahnya. Jika Anda perkirakan trend masih
searah maka perkiraan Anda harus benar, dan jika perkiraan Anda
meleset maka kesalahannya harus minimal. Keberhasilan
menggunakan strategi ini sepenuhnya tergantung dari
pengendalian resiko terutama ketika trend berbalik arah.
Berikut illustrasi ide strategi piramida:

Pada illustrasi di atas dicontohkan pasar yang sedang uptrend


dengan kuat. Sebelum entry pastikan terlebih dahulu bahwa
pergerakan harga memang sedang uptrend dengan kuat dengan
melihat terbentuknya level-level higher high (level high sekarang
yang lebih tinggi dari high sebelumnya) dan level-level higher low
(level low sekarang yang lebih tinggi dari low sebelumnya). Selain
itu koreksi (retracement) yang terjadi tidak sampai melampaui
harga awal saat mulai naik (sesuai dengan teori gelombang Elliot),
idealnya sekitar 50% Fibonacci retracement. Untuk mengetahui
kekuatan trend bisa digunakan indikator Average Directional Index
(ADX). Untuk trend yang kuat biasanya ADX minimal 25.

Jika keadaan pasar telah sesuai dengan kriteria trend yang sedang
kuat, maka entry buy bisa dilakukan setelah koreksi selesai (level
A, B, C), dan pergerakan harga mulai berbalik arah. Untuk
mengetahui berakhirnya koreksi bisa digunakan indikator
momentum semisal RSI, stochactic atau yang lain, serta
formasi price action dari candlestick. Sebelum memastikan akan
entry untuk order berikutnya pastikan harga telah melampaui level
tertinggi sebelum terjadinya koreksi (break high).

Mekanisme Strategi Piramida


Keberhasilan strategi ini ditentukan oleh besarnya risk/reward ratio,
yaitu minimal 1:2. Dalam hal ini berarti besarnya resiko yang
ditetapkan tidak melebihi setengah dari besarnya profit yang
diharapkan, jadi jika resiko R (risk) = 1 maka target profit (reward) =
2R. Pada gambar illustrasi diatas dicontohkan account trading
sebesar USD 20,000, trading pada GBP/USD, dengan resiko 2%
setiap kali entry untuk stop loss 100 pip (ditentukan terlebih
dahulu).

Resiko 2% = USD 20,000 x 2% = USD 400, sehingga ukuran lot


atau position size untuk trade tersebut adalah USD 400 / 100 pip
= USD 4 / pip. Untuk mini lot GBP/USD, nilai per pip (pip value) =
USD 1, sehingga ukuran per pip = USD 4 tersebut adalah untuk 4
mini lot, atau nilai kontraknya 40,000 unit. Sementara stop loss
untuk setiap posisi 100 pip, target profitnya bervariasi.

1. Buka posisi buy setelah ada sinyal berakhirnya koreksi (A),


sebesar 4 mini lot atau 40,000 unit (2% resiko), dengan stop
loss 100 pip.
2. Buka posisi buy setelah ada sinyal berakhirnya koreksi (B),
sebesar 4 mini lot atau 40,000 unit (2% resiko), dengan stop
loss 100 pip dan stop loss posisi A dipindahkan ke level yang
sama dengan level stop loss posisi B.
3. Buka posisi buy setelah ada sinyal berakhirnya koreksi (C),
sebesar 4 mini lot atau 40,000 unit (2% resiko), dengan stop
loss 100 pip dan stop loss posisi A dan B dipindahkan ke level
yang sama dengan level stop loss posisi (C).
4. Untuk sementara Anda batasi hanya membuka 3 posisi
tersebut, dan target profit ditentukan 200 pip diatas C
sehingga risk/reward ratio untuk posisi C adalah 1:2.
5. Target profit untuk posisi A dan B disamakan dengan target
profit posisi C.
6. Dengan komposisi akhir posisi trading seperti diatas, Anda
tidak akan pernah mengalami kerugian. Kondisi paling jelek
Anda akan profit 6% dan paling bagus (maksimum) Anda
akan profit 24%.

Berikut rinciannya:
Keterangan:
Posisi A : kondisi paling jelek : mengalami kerugian sebesar 2%,
kondisi paling bagus : memperoleh profit sebesar 12%.
Posisi B : kondisi paling jelek : break even atau balik modal (profit
2% dari posisi A dan rugi 2% dari posisi B), kondisi paling bagus :
memperoleh profit sebesar 20% (profit 12% dari posisi A dan 8%
dari posisi B).
Posisi C : kondisi paling jelek : memperoleh profit sebesar 6%
(profit 6% dari posisi A, 2% dari posisi B dan rugi 2% dari posisi C),
kondisi paling bagus : memperoleh profit sebesar 24% (profit 12%
dari posisi A, 8% dari posisi B dan 4% dari C).
Dari rincian diatas, kondisi paling jelek Anda akan mengalami
kerugian 2% dan paling bagus (maksimum) Anda akan
memperoleh profit 24%, dengan demikian secara keseluruhan
risk/reward ratio dari trade ini adalah 1:12.
Bagaimana hasilnya? Dapat dilihat dalam screenshot berikut:
Hingga bulan Januari 2015 ini, pergerakan beberapa pasangan
mata uang utama masih menunjukkan trend yang kuat seperti
EUR/USD, GBP/USD dan juga USD/CAD. Apakah Anda telah
menggunakan strategi piramida, atau berminat menggunakannya?

Anda mungkin juga menyukai