Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TEMODINAMIKA KIMIA

SISTEM TERMDINAMIKA

Disusun oleh:

Kelompok

Intan Wulandari (06101281419029)


Nabilah Hasanah (06101281419031)
Yulianti Sartika (06101281419077)

Dosen Pengampu:
Dr. Effendi Nawawi, M.Si.
NIP 195803231984031002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah yang berjudul Sistem Termodinamika ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu yang penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang Sistem
Termodinamika. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembaca.Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Effendi Nawawi, M.Si. selaku dosen mata kulaih pengantar pendidikan yang telah
memberikan tugas makalah ini.

2. Kedua orang tua kami, serta rekan rekan mahasiswa yang telah memberikaan semangat, ide
dan bantuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan manfaat yang lebih luas kepada
pembaca.Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak memerlukan perbaikan. Untuk
itu mohon saran dan kritiknya. Terima kasih.

Januari 2016

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 4
Tujuan ............................................................................................................................................ 4

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
Konsep Dasar Termodinamika .................................................................................................... 5
Sistem Termodinamika ................................................................................................................ 5
Sifat-Sifat Sistem ........................................................................................................................... 8
Klasifikasi Sifat-Sifat Sistem ........................................................................................................ 8
Kesetimbangan Termal ................................................................................................................ 8
Bentuk-Bentuk Energi .................................................................................................................. 8
Karakteristik ............................................................................................................................... 10
Sistem Satuan, Tekanan, Dan Temperatur .............................................................................. 11
Keseimbangan Termodinamika ................................................................................................ 14
Keadaan Dan Proses ................................................................................................................... 15
Energi Dalam ............................................................................................................................... 16
Persamaan Keadaan Gas Ideal .................................................................................................. 18

PENUTUP .................................................................................................................................... 22
Kesimpulan .................................................................................................................................. 22
Saran ............................................................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 23

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan (equilibrium), yang dapat
digunakan untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem
keseimbangan, tetapi tidak dapat dipakai untuk mengetahui seberapa cepat (laju) perubahan itu
terjadi karena selama proses sistem tidak berada dalam keseimbangan. Suatu sistem tersebut
dapat berubah akibat dari lingkungan yang berada di sekitarnya. Sementara untuk aplikasi dalam
materialnya, termodinamika membahas material yang menerima energi panas atau energi dalam
bentuk yang berbeda-beda.Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud
dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi
nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi.
Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang
terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau
penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.

Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan
dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses
pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai proses
termodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam
menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh
yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan
bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan
diatas permukaan bumi.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya adalah:
1. Bagaimana sistem yang ada dalam termodinamika?
2. Bagaimanakan sifat dari sistem yang ada dalam termodinamika?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah untuk:
1. Menjelaskan sistem yang ada dalam termodinamika?
2. Menjelaskan sifat dari sistem yang ada dalam termodinamika?

4
PEMBAHASAN

Konsep Dasar Termodinamika


Termodinamika memiliki konsep dasar yang berupa istilah seperti sistem, lingkungan,
dan batas sistem. Sistem (system) merupakan suatu masa atau daerah yang dipilih, untuk
dijadikan objek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan
(surroundings). Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary).

Gambar 1. Sistem, lingkungan, dan batas sistem

Sistem Termodinamika
Sementara itu, ada juga istilah lain yaitu sistem termodinamika. Sistem termodinamika
adalah sistem yang memungkinkan terjadinya interaksi energi atau pertukaran energi dengan
lingkungan yang berada disekitar sistem. Sistem termodinamika secara luas bisa didefinisikan
sebagai luas atau ruang tertentu dimana proses termodinamika terjadi. Atau adalah suatu daerah
dimana perhatian kita difokuskan dalam mempelajari proses termodinamika.

Sistem termodinamika memiliki klasifikasi tersendiri. Klasifikasi sistem termodinamika


dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem
ditentukan oleh ruang zat yang menempatinya. Gas di dalam silinder dianggap sebagai
suatu sistem. Jika panas diberikan ke silinder dari sumber luar, temperatur gas akan naik
dan piston bergerak ke atas. Ketika piston naik, batas sistem bergerak. Dengan kata lain,
panas dan kerja melewati batas sistem selama proses, tetapi tidak ada terjadi penambahan
atau pengurangan massa zat.

5
Gambar 2. Sistem Termodinamika Tertutup
2. Sistem Terbuka
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja bisa juga melewati
batas sistem. Gambar menunjukkan diagram sebuah kompresor udara yang
menggambarkan sistem terbuka ini. Zat yang melewati batas sistem adalah udara
bertekanan rendah (L.P) yang memasuki kompresor dan udara bertekanan tinggi (H.P)
yang meninggalkan kompresor. Kerja melewati batas sistem melalui poros penggerak dan
panas ditransfer melewati batas sistem melalui dinding silinder.

Gambar 3. Sistem Termodinamika Terbuka

3. Sistem Terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.

6
Gambar 4. Perbandingan Sistem Termodinamika

Sistem termodinamika memiliki beberapa istilah yang disebut koordinat sistem.


Koordinat sistem merupakan setiap kuantitas makroskopik (yang dapat terukur secara indra)
yang berkaitan dengan kondisi internal suatu system. Ex : tekanan (P), volume (V), suhu (T), dan
komposisi zat. Koordinat sistem inilah yang dapat menentukan energi internal sistem. Dalam
termodinamika diturunkan persamaan dari hubungan antar koordinat system sesuai hukum
termodinamika.
Sistem termodinamika juga memiliki besaran tertentu. Besaran ini berhubungan dengan
koordinat sistem termodinamika, karena variabel dari besaran itupun ada di koordinat sistem.
Besaran disebut juga sifat termodinamika. Besaran termodinamika dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Besaran ekstensif
Besaran ekstensif yaitu besaran yang harganya tergantung pada ukuran sistem.
Besaran ekstensif memiliki beberapa variabel besaran yaitu volume (V), massa (m), dan
energi. Dari besaran ekstensif, dapat diperoleh harga jenis dan harga molar. Harga jenis
yaitu perbandingan antara besaran ekstensif dengan massa sistem. Sedangkan harga
molar yaitu perbandingan antara besaran ekstensif dengan jumlah mol sistem.

Harga Jenis = besaran ekstensif / massa sistem


Harga Molar = besaran ekstensif / jumlah mol sistem

2. Besaran intensif
Besaran intensif yaitu besaran yang harganya tidak tergantung pada ukuran sistem.
Besaran intensif memiliki beberapa variabel besaran yaitu tekanan (P) dan suhu (T)

Gambar 5. Tabel Besaran/Sifat Intensif dan Ekstensif

7
Sifat-Sifat Sistem
Keadaan sistem bisa diidentifikasi atau diterangkan dengan besaran yang bisa diobservasi
seperti volume, temperatur, tekanan, kerapatan dan sebagainya. Semua besaran yang
mengidentifikasi keadaan sistem disebut sifat-sifat sistem.

Klasifikasi Sifat-Sifat Sistem


Sifat-sifat termodinamika bisa dibagi atas dua kelompok umum:
1. Sifat ekstensif
Besaran sifat dari sistem dibagi ke dalam beberapa bagian. Sifat sistem, yang harga untuk
keseluruhan sistem merupakan jumlah dari harga komponen-komponen individu sistem tersebut,
disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total, massa total, dan energi total sistem adalah sifat-
sifat ekstensif.
2. Sifat intensif
Perhatikan bahwa temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperatur-temperatur bagian
sistem. Begitu juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifat-sifat seperti temperatur, tekanan
dan kerapatan ini disebut sifat intensif.

Kesetimbangan Termal
Misalkan dua benda yang berasal dari material yang sama atau berbeda, yang satu panas,
dan lainnya dingin. Ketika benda ini ditemukan, benda yang panas menjadi lebih dingin dan
benda yang dingin menjadi lebih panas. Jika kedua benda ini dibiarkan bersinggungan untuk
beberapa lama, akan tercapai keadaan dimana tidak ada perubahan yang bisa diamati terhadap
sifat-sifat kedua benda tersebut. Keadaan ini disebut keadaan kesetimbangan termal, dan kedua
benda akan mempunyai temperatur yang sama.

Bentuk-bentuk energi

Telah disampaikan sebelumnya bahwa energi dapat terwujud dalam berbagai bentuk,
yaitu energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnetik, energi gaya magnit, dan lain-lain. Suatu media pembawa energi dapat
mengandung berbagai bentuk energi tersebut sekaligus, dan jumlah energinya disebut energi

8
total (E). Dalam analisis thermodinamika sering digunakan energi total setiap satuan masa media
(m), yang disebut sebagai energi per-satuan masa (e) yaitu,

Berbagai bentuk energi diatas dapat pula dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu
energi makroskopik dan energi mikroskopik. Energi makroskopik adalah keberadaan energi
ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu referensi yang ditentukan.
Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi kinetik (KE) dan energi potensial (PE).
Keberadaan energi mikroskopik ditentukan oleh struktur internal dari= zat pembawa energi
sendiri dan tidak tergantung kepada lingkungannnya, yaitu struktur dan gerakan molekul zat
tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai energi internal (U).
Energi makroskopik berhubungan dengan gerakan masa pembawa energi, dan pengaruh
luar seperti gaya gravitasi, pengaruh energi listrik, sifat magnit, dan tegangan pemukaan fluida.
Energi kinetis KE adalah energi yang disebabkan oleh gerakan relatif terhadap suatu referensi,
dan besarnya adalah:
atau dalam bentuk energi per-satuan masa:
dengan, m = satuan masa media pembawa energi
V = satuan kecepatan gerakan masa.

Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam medan gravitasi,
dan besarnya adalah:
PE = m g z
Atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
pe = g z
dengan, g = gaya gravitasi
z = posisi elevasi terhadap suatu referensi.

Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari struktur dan
aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul adalah jarak antar molekul dan
besar gaya tarik antar molekul, sedang aktivitas molekul adalah kecepatan gerak molekul. Energi
laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga masa berubah
fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel merubah kecepatan gerak molekul,

9
yang ditandai oleh perubahan temperatur dari masa yang ditinjau. Energi kimia adalah energi
internal sebagai akibat dari komposisi kimia sua tu zat, yang merupakan energi yang mengikat
atom dalam molekul zat tersebut. Perubahan struktur atom menyebabkan perubahan energi
pengikat atom dalam molekul, sehingga reaksinya dapat melepaskan energi (eksothermis)
misalnya dalam reaksi pembakaran, atau memerlukan energi (indothermis). Bentuk energi
internal lainnya adalah energi nuklir, yang merupakan energi ikatan antara atom dengan intinya.
Dalam bahasan thermodinamika efek dari jenis energi makroskopik lain yaitu energi
magetik, dan tegangan permukaan fluida dapat diabaikan, sehingga energi total E dari masa
pembawa energi tersebut adalah:
E = U + KE + PE = U + + mgz
atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
e = u +ke +pe = u + + gz
Dalam aplikasi bidang teknik masa atau sistem thermodinamika yang ditinjau biasanya tidak
bergerak selama proses berlangsung, sehingga perubahan energi potensial dan energi kinetisnya
sama dengan nol.

Karakteristik
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari sistem, seperti
tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu
ada juga property yang disefinisikan dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume
spesifik, panas jenis, dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak
berubah, apabila masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua
bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu
dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya berubah,
maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak
mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium). Perubahan
sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain disebut
proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan akhir disebut linTasan proses.

Tergantung dari jenis prosesnya, maka keadaan 2 dapat dicapai dari keadaan 1 melalui
berbagai lintasan yang berbeda. Proses thermidinamika biasanya digambarkan dalam sistem
koordinat 2 dua property, yaitu P-V diagram, P-v diagram, atau T-S diagram. Proses yang

10
berjalan pada satu jenis property tetap, disebut proses iso - diikuti nama property nya, misalnya
proses isobaris (tekanan konstan), proses isochoris (volume konstan), proses isothermis
(temperatur konstan) dan la in-lain. Suatu sistem disebut menjalani suatu siklus, apabila sistem
tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan
awalnya. Pada Gambar 1.3 (a) terlihat suatu siklus terdiri dari 2 jenis proses, dan Gambar 1.3 (b)
siklus lain dengan 4 jenis proses.

Sistem Satuan, Tekanan, dan Temperatur

1. Sistem Satuan
Suatu sistem satuan adalah sistem besarn atau unit untuk mengkuantifikasikan dimensi
dari suatu property. Sistem satuan yang sekarang dipergunakan di seluruh dunia, termasuk
Indonesia, adalah Sistem SI (Sistem Internasional. Sistem ini menggantikan 2 sistem yang
dipergunakan sebelumnya, yaitu sistem British dan sistem Metris. Dalam sistem SI ada 7 macam
dimensi dasar, yaitu panjang (m), massa (kg), waktu (detik), temperatur (K), arus listrik (A),
satuan sinar (candela-c), dan satuan molekul (mol). Satuan gaya merupakan kombinasi dari masa
dan percepatan, dan mempunyai besaran N (Newton), yang didefinisikan menurut Hukum
Newton,
F=ma
Dan 1 N adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/det2 pada suatu
masa sebesar 1 kg sehingga.
1 N = 1 kg. m/det2
Ukuran berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh masa m kg, dengan percepatan sebesar
medan gravitasi yang terjadi (g), sebagai berikut.
W=mg
Satuan W adalah Newton, sedang besar gravitasi di bumi adalah 9,807 m/det2 di permukaan laut
dan semakin kecil dengan bertambahnya elevasi. Kerja yang merupakan salah satu bentuk
energi, adalah gaya kali jarak dengan satuan N.m, dan disebut pula J (Joule) yaitu,
1 J = 1 N.m
Satuan Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan biasanya ukurannya dalam kJ
(kilojoule) atau MJ (Mega Joule).

11
2. Tekanan

Tekanan merupakan salah satu property yang terpenting dalam thermodinamika, dan
didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan unit luas area.
Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan (stress). Satuan tekanan adalah Pa (Pascal),
yang didefinisikan sebagai, 1 Pa = 1 N/m2 Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam
analisis thermodinamika
seringdigunakan satua kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 106 Pa). Satuan
tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric), atau atm (standard atmosphere),
sebagai berikut.
1 bar = 105 Pa = 0,1 Mpa = 100kPa
1 atm = 101. 325 Pa = 101,325 kPa = 1, 01325 bar
Pengukuran tekanan dengan menggunakan referensi tekanan nol absolut disebut tekanan
absolut (ata), sedang tekanan manometer (ato) adalah tekanan relatif terhadap tekanan atmosfir.
Tekanan vakum adalah tekanan dibawah 1 atm, yaitu perbedaan antara tekanan atmosfir dengan
tekanan absolut, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.4. sebagai berikut,
Gambar 1.4. Hubungan pengukuran beberapa jenis tekanan

Alat pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur tekanan vakum
disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan atmosfir disebut barometer. Terdapat
banyak jenis metode pengukuran tekanan seperti pipa U, manometer pegas, atau transduser
elektronik.

3. Temperatur

Ukuran temperatur berfungsi untuk mengindikasikan adanya energi panas pada suatu
benda padat, cair, atau gas. Metodenya biasanya menggunakan perubahan salah satu property
suatu material karena panas, seperti pemuaian, dan sifat listrik. Prinsip pengukurannya adalah
apabila suatu alat ukur ditempelkan pada benda yang akan diukur temperaturnya, maka akan
terjadi perpindahan panas ke alat ukur sampai terjadi keadaan seimbang. Dengan demikian
temperatur yang terterapada alat ukur adalah sama dengan temperatur pada benda yang diukur
temperaturnya. Prinsip tersebut menghasilkan Hukum Thermodinamika Zeroth (Zeroth Law of
Thermodynamics), yaitu apabila dua benda dalam keadaan seimbang thermal dengan benda

12
ketiga maka dua benda tersebut juga dalam keadaan seimbang thermal walaupuntidak saling
bersentuhan.
Dalam sistem SI satuan temperatur adalah Kelvin (K) tanpa derajad. Skala dari ukuran
temperatur dalam derajad Celcius adalah sama dengan skala ukuran Kelvin, tetapi titik nol oC
sama dengan 273,15 K. Titik nol oC adalah kondisi es mencair pada keadaan standard atmosfir,
sedang kondisi 0 K adalah kondisi nol mutlak dimana semua gerakan yang menghasilkan energi
pada semua materi berhenti. Dalam analisis thermodinamika, apabila yang dimaksudkan adalah
ukuran temperatur maka yang digunakan adalah ukuran dalam K, sedang apabila analisis
berhubungan dengan perbedaan temperatur maka baik ukuran oC maupun K dapat digunakan.

A. Persamaan keadaan gas ideal dan diagram P-v-T


Dari hasil eksperimen, nilai besaran-besaran termodinamika bergantung satu sama lain.

Volume dikecilkan Suhu dinaikkan


tekanan naik panjang bertambah

`Apabila volume (V), suhu (T) dan massa (m) diatur dengan nilai tertentu, maka nilai
tekanan (P) tidak bisa sebarang. Ada hubungan antara besaran-besaran ini sbb: f(P, V, T, m) = 0
Hubungan ini disebut persamaan keadaan.Biasanya persamaan keadaan dituliskan
berdasarkan sifat-sifat alam bukan berapa banyak material berada, sehingga besaran ekstensif
diganti dengan nilai spesifiknya. Seperti V menjadi v = sehingga persamaan keadaan menjadi:
f(P, v, T) = 0
Persamaan ini bervariasi dari satu zat ke zat yang lain. Hubungan antar satu sama lain
biasanya tidak sederhana. Untuk mempermudah, sering dipakai ilustrasi grafik. Contoh
eksperimen untuk 1 mole gas karbon dioksida:
Plot antara Pv/T vs. P untuk tiga temperatur yang berbeda.
Ilustrasi grafik tersebut menunjukkan:
Tampak bahwa nilai Pv/T tidak konstan
Pada tekanan rendah ketiga kurva menyatu pada nilai Pv/T = R dengan R merupakan
konstanta gas universal.
Pada suhu tinggi, kurva mendekati garis lurus

Pada tekanan yang cukup rendah, untuk semua gas:

13
Pv/T = R atau Pv = RT
Oleh karena itu seringkali digunakan pendekatan gas ideal yang mengasumsikan bahwa rasio
Pv/T selalu sama dengan R untuk semua tekanan dan temperatur. Kita tahu bahwa di alam tidak
ada gas ideal semacam itu, gas yang mendekati gas ideal terjadi pada tekanan rendah dan suhu
tinggi, namun studi tentang gas ideal sangat bermanfaat sebagai salah satu pendekatan untuk
mengetahui sifat-sifat gas sesungguhnya.
Persamaan gas ideal:
Pv = RT
karena v = maka persamaan gas ideal juga dapat ditulis
PV = nRT
Permukaan kurva gas ideal

Keseimbangan Termodinamika
Keseimbangan termodinamika menjelaskan sistem yang propertinya tidak akan berubah
tanpa beberapa jenis campur tangan dari luar. Dengan kata lain, sebuah sistem dalam
kesetimbangan termodinamika tidak akan berubah kecuali ada sesuatu yang ditambahkan atau
dikurangi dari itu.
Bagi objek untuk mencapai kesetimbangan termodinamika, ada tiga kondisi yang harus
dipenuhi, yaitu : keseimbangan mekanik, keseimbangan kimia, dan keseimbangan termal.

1. Keseimbangan Mekanik
Menjelaskan apa yang terjadi ketika tidak ada gaya yang tidak seimbang dalam
sistem atau dengan sistem dan sekitarnya. Ini berarti bahwa gaya harus sama dalam suatu
sistem dan dalam sistem dan sekitarnya. Salah satu gaya tersebut adalah tekanan. Jika
tekanan adalah sama dalam sistem dan dengan sistem dan sekitarnya, keseimbangan
mekanik tercapai. Jika tidak ada keseimbangan mekanik, sistem akan berusaha untuk
mencapai keseimbangan.

2. Keseimbangan Kimia
Suatu objek akan mencapai keseimbangan kimia, dimana semua reaksi kimia
dalam sistem seperti difusi maupun pelarutan sudah berlangsung atau terjadi, walau
dalam kecepatan yang lambat sekalipun.

3. Keseimbangan Termal
Keseimbangan ini akan terjadi jika tidak ada perpindahan kalor dalam sistem atau
antara sistem dengan lingkungannya. Artinya semua temperatur dalam sistem harus sama.

14
Keadaan dan Proses
Sistem termodinamika juga memiliki istilah yang disebut keadaan sistem dan proses.
Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing jenis
property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi
tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem. Keadaan sistem bergantung pada
koordinat sistem, karena koordinat sistem berfungsi sebagai variabel peubah keadaan suatu
sistem atau zat.
Sedangkan yang dinamakan proses yaitu ketika suatu sistem berubah dari satu keadaan
keseimbangan ke keadaan keseimbangan lainnya dan membentuk suatu lintasan yang dilalui
sistem tersebut. Lintasan inilah yang disebut proses. Proses berlangsung dengan cara sistem akan
mengalami kesetimbangan awal, lalu proses yang terjadi mengubah keadaan secara lambat atau
cepat untuk membawa sistem kepada tahap kesetimbangan yang selanjutnya.

Macam-macam bentuk proses ada 2, yaitu :

1. Proses Reversibel (Quasy-statis)


Suatu proses yang berlangsung sedemikian hingga setiap bagian yang mengalami
perubahan dikembalikan pada keadaan semula tanpa menyebabkan suatu perubahan lain.
Proses ini dapat dibalik. Keadaan awal, proses dan keadaan akhir cenderung setimbang
sehingga pertukaran energi dan kerja selama proses cenderung lambat (Quasy-statis).

2. Proses Irreversibel
Proses yang berlangsung dalam satu tahap, arahnya tak dapat dibalik kecuali
dengan tambahan energi luar. Sistem hanya akan seimbang saat keadaan awal dan akhir saja
dikarenakan selama proses menuju keadaan akhir, terjadi pertukaran energi dan kerja sehingga
tidak setimbang (Quasy-dinamis).

Keadaan memiliki persamaan atau fungsi keadaan, begitu pula proses yang memiliki
persamaannya sendiri.

1. Persamaan Keadaan
Persamaan keadaan adalah sebuah persamaan konstitutif yang menyediakan
hubungan matematik antara dua atau lebih fungsi keadaan yang berhubungan dengan
materi. Proses tidak mempengaruhi persamaan keadaan. Persamaan keadaan hanya
bergantung pada saat keadaan awal dan akhir dari proses yang terjadi

2. Persamaan Proses
Persamaan proses adalah suatu keadaan yang nilainya bergantung pada proses
(alur) antara dua keadaan setimbang, walaupun keadaan awal dan akhirnya sama.

15
Energi Dalam
Energi dalam merupakan energi total yang dimiliki suatu sistem, sehingga dapat berubah-
ubah nilainya dalam suatu proses termodinamika. Energi dalam merupakan suatu sifat
mikroskopik zat sehingga tak dapat diukur secara langsung. Dalam sistem gas ideal, energi
dalam merupakan jumlah energi kinetik yang tersimpan dalam sistem.

Secara umum, perubahan energi dalam dirumuskan sebagai berikut :

U = U2 U1,
U2 = keadaan akhir
U1 = keadaan awal
/

Energi dalam (U) dapat berniai positif atau negatif, tergantung dari :
1. Aliran kalor antara sistem dengan lingkungan
2. Kerja yang diterima atau dilakukan oleh sistem
3. Aliran materi yang berlangsung keluar atau masuk terhadap sistem

Menurut Hukum I Termodinamika, jumlah kalor yang diberikan suatu sistem sama
dengan besarnya usaha yang dilakukan sistem tersebut dan perubahan energi dalam sistem.

U = Q W
Q = U + W
Q = panas
W = kerja

Dalam rumus tersebut, terdapat panas dan kerja. Panas dapat terjadi karena adanya
pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan, akibat adanya perubahan dan perbedaan
suhu. Sedangkan kerja merupakan energi yang dihasilkan selain panas.

Di dalam energi dalam, terdapat perubahan tanda panas dan kerja yang dihasilkan.
Berikut ini adalah syarat terjadinya perubahan tanda pada panas dan kerja yang terjadi.
1. Jika panas diberikan kepada system, maka panas tersebut bernilai positif (+Q)
2. Jika panas dikeluarkan dari system, maka panas tersebut bernilai negatif (-Q)
3. Jika kerja diterima oleh system, maka kerja tersebut bernilai positif (+W)
4. Jika kerja dilakukan oleh system, maka kerja tersebut bernilai negatif (-W)

16
Gambar 6. Syarat panas dan kerja pada sistem

Panas
Secara eksperimen panas yang ditransfer ke sebuah obyek Q berbanding lurus
dengan perubahan temperatur dari obyek tersebut T.
Q = C . T C = dQ/dT

Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif didefinisikan sebagai
besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1oC. Dengan
demikian kapasitas panas C memiliki satuan J/kal atau J/K. Sedangkan T tidak lain
adalah menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum dan sesudah diberi energi panas
Q.

Pengalaman sehari-hari menunjukkan pada kita bahwa untuk menaikkan suhu, air
misalnya, semakin banyak jumlah air yang kita panaskan maka semakin banyak jumlah
energi yang dibutuhkan. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa panas yang
dibutuhkan sebanding dengan massa zat yang ingin kita panaskan. Massa (m) zat
berhubungan dengan kapasitas panas (C) melalui persamaan

C=c.m
Dimana, c menyatakan panas jenis zat dan m adalah massa zat.

Kerja
Kerja adalah sebuah fungsi proses yang dapat dilakukan oleh suatu sistem.
Contohnya yaitu piston. Piston dapat menekan gas dalam silinder karena piston ditekan
dengan F. Gaya F bekerja pada luas permukaan A menghasilkan tekanan yang menekan
gas sejauh y. Besarnya kerja yang dilakukan oleh gaya F adalah:

dW = F dy F = pA
dW = P A dy A dy = dV
dW = P dV

17
Gambar 7. Kerja gas dalam silinder/piston

Jika awal mula volume awal V1 sedangkan volume akhir V2 , kerja total yang
dilakukan yaitu :

Persamaan Keadaan Gas Ideal


Gas sempurna (atau gas ideal) bisa didefinisikan sebagai suatu keadaan zat, yang
penguapannya dari kondisi cair berlangsung sempurna. Oksigen, nitrogen, hidrogen dan udara,
pada batas temperatur tertentu, bisa juga disebut sebagai gas sempurna. Gas ideal ini tenaga ikat
mplekul-molekulnya dapat diabaikan. Dalam termodinamika, umumnya gas yang digunakan
bersifat gas ideal.
Persamaan gas ideal dapat dituliskan sebagai berikut :
PV = nRT
n = jumlah mol gas
R = konstanta gas umum = 8,314 J/mol.K = 0,08206 L.atm/mol.K

Perubahan Keadaan Gas Ideal


Dalam termodinamika, pada gas ideal terdapat 4 jenis perubahan dengan proses
yang berbeda, yaitu :

1. Proses Isotermal
Proses isotermis dan isotermal adalah proses termodinamika yang mana selama
proses berjalan, suhu gas tetap.

Dari persamaan umum gas :


PV = nRT

18
Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :
dW = P.dV
..
dW = dV


W= nRT

Gambar 8. Grafik Proses Isotermal

Proses Isotermal juga ada yang irreversible, rumusnya adalah :

Jika irreversible, maka tekanan ekspansinya konstan, sehingga :

2. Proses Isokhorik
Proses dimana volume sistem tidak mengalami perubahan. Proses ini terjadi pada
sistem yang mempunyai volume (wadah) yang kuat, tertutup, dan tidak dapat berubah.
Oleh karena volumenya tetap, maka kerja yang dilakukan gas = 0.

W = P dV = P.0 = 0

19
Gambar 9. Grafik Proses Isokhorik
3. Proses Isobarik
Proses dimana tidak terjadi perubahan tekanan pada sistem. Pada umumnya
terjadi pada sistem yang mempunyai kontak langsung dengan tekanan atmosfer bumi
yang dianggap konstan (misal: reaksi biokimia).
P = konstan
PV = nRT
Usaha yang dilakukan gas adalah :

W = P dV = nR dT

Gambar 10. Grafik Proses Isobarik


4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja yang dilakukan oleh
gas adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya. Tidak ada energi yang masuk
maupun yang keluar (Q) selama proses itu berjalan. (Hukum Termodinamika I
menyatakan : Perubahan energi internal gas (dU) adalah banyaknya energi kalor yang
disuplai (Q) dikurangi kerja yang dilakukan oleh gas (P.dV).
Kondisi proses adiabatik adalah :
dU = Q - P.dV = - P dV
P V = K (konstan)

20
Gambar 11. Grafik Proses Adiabatik

21
PENUTUP

A. Kesimpulan
Termodinamika merupakan ilmu yang mengkaji berbagai bentuk energi danhubungannya satu dengan
yang lain. bersifat mendasar untuk semua ilmu. Ruanglingkup termodinamika kimia ialah hubungan antara
berbagai energi jenis tertentudengan sistem kimia. Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan
hukumpelestarian energi. Energi total suatu sistem adalah energi dalamnya yang merupakansuatu fungsi keadaan.
Suatu perubahan energi dalam, U , dilaksanakan dengantransfer kalor ataupun perlakuan kerja.Termokimia
menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yangmenyertai proses kimia. Kebanyakan pengukuran
semacam itu dilakukan dengan sebuah kalorimeter. Kespontanan suatu reaksi kimia tertentu dapat terjadi tidak
hanya bergantungpada perubahan entalpi, H ,tetapi juga pada temperatur dan perubahan entropi, S ,yang
mengukur perubahan dalam derajat ketidakteraturan suatu sistem. Entropicenderung mencapai harga maksimum
yang dimungkinkan oleh besarnya energidalam sistem. Hal ini diungkapkan dalam hukum kedua termodinamika.
Pada 0 K(suhu mutlak) nilai entropi pada semua zat nyata adalah nol, dan ini merupakanhukum ketiga
termodinamika.

B. Saran
Disarankan kepada para pembaca, khususnya progam pendidikan kimia haruslah dapat
mengetahui dan memahami tentang model-model atom, karena materi inii sangat berkaitan
dengan ilmu termodinamika kimia, serta materi ini juga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam mempelajarinya.

22
Daftar Pustaka

http://www.sridianti.com/pengertian-kesetimbangan-termodinamika.html

http://www.slideshare.net/fauziahpieter/sistem-kerja-kalor-dan-energi-dalam

http://mirza.staff.ugm.ac.id/termo/TERMODINAMIKA.pdf

http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-tm1.pdf

http://endwati.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/09/konsep-dasar-termodinamika-09.ppt

23

Anda mungkin juga menyukai