Anda di halaman 1dari 224

- 160 -

4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular


a. Malaria
Pengendalian malaria dibedakan untuk daerah eliminasi malaria
dan daerah pemberantasan malaria. Pencatatan data malaria di
daerah pemberantasan malaria menggunakan Kartu Rawat
Jalan dan Register Rawat Jalan (poli umum) sebagaimana
pencatatan data kasus lainnya. Pencatatan data pengendalian
malaria di daerah eliminasi malaria menggunakan Kartu
Penderita Malaria dan Register Penderita Malaria. Instrumen
yang digunakan pada pencegahan dan pengendalian penyakit
malaria antara lain:
1) Kartu Rawat Jalan
2) Register Rawat Jalan
3) Register Pelayanan Laboratorium
4) Kartu Penderita Malaria
5) Register Penderita Malaria
6) Register Penderita Malaria Menurut Desa
7) Register Kelambu Berinsektisida
Alur pencatatan penderita malaria dimulai dari hasil
pemeriksaan kasus suspek malaria yang dilakukan pemeriksaan
mikroskopis/Rapid Diagnostic Test (laboratorium) dan tindakan
pengobatan. Hasil pemeriksaan tersebut dicatat pada Kartu dan
Register Rawat Jalan (sebagai Passive Case
Detection)/Puskesmas Keliling (sebagai Active Case Detection).
Kasus malaria konfirmasi dicatat khusus pada Kartu Penderita
Malaria, yang kemudian dihimpun pada Register Penderita
Malaria
Setiap akhir bulan, data malaria pada Register Penderita Malaria
dan Register Pelayanan Laboratorium dihimpun dalam Register
Penderita Malaria Menurut Desa dan PWS malaria.
Sesuai dengan kondisi daerah, daerah-daerah endemis tinggi
malaria, kasus malaria, termasuk hasil pemeriksaan
laboratorium, hanya dicatat pada Kartu/Register Rawat Jalan.
Berdasarkan register ini, data malaria dihimpun ke dalam
Register Penderita Malaria Menurut Desa.
Alur pencatatan register kelambu berinsektisida dilakukan pada
keluarga dengan ibu hamil atau bayi (imunisasi) mendapat

- 160 -
- 161 -

kelambu berinsektisida atau pemberian kelambu secara massal


di desa tertentu. Data distribusi kelambu tersebut dicatat
kedalam Register Kelambu Berinsektisida.

Kartu Register Register


Kasus Register Penderita Penderita Penderita
Suspek Rawat Malaria Malaria -
Malaria
Jalan Konfirmas Konfirmas Desa
i i

Register
Pelayanan Hasil pemeriksaan :
Laboratorium negatif, positif

Bagan 9. Skema Pencatatan Penderita Malaria

Distribusi kelambu
pada keluarga
terkait pelayanan
ibu hamil/
imunisasi bayi Register
Kelambu
Distribusi kelambu Berinsektisida
pada keluarga
secara massal di
daerah endemis
malaria

Bagan 10. Skema Pencatatan Register Kelambu Berisektisida


1) Kartu Penderita Malaria
a) Penggunaan
Kartu Penderita Malaria digunakan untuk mendata
setiap penderita malaria konfirmasi, terutama di
daerah yang telah mencapai status eliminasi malaria
atau status pemeliharaan.
b) Sumber Data
Data pada Kartu Penderita Malaria bersumber dari
hasil pemeriksaan terhadap penderita malaria
konfirmasi
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu
Penderita Malaria tercantum dalam Tabel 45. Jenis
Data dan Definisi operasional Kartu Penderita Malaria.

- 161 -
- 162 -

Contoh instrumen Kartu Penderita Malaria dan cara


pengisiannya tercantum pada Formulir 45 Kartu
Penderita Malaria.

Tabel 45
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Penderita Malaria

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Tahapan Pada tahap sesuai dengan tahapan


eliminasi

2. No Register Nomor register pasien

3. Tanggal Cukup jelas

4. Identitas Puskesmas Identitas lengkap


Puskesmas/RS/Lab/Pustu/Poskesdes
(Kecamatan, Kabupaten, Provinsi)

5. Nama Nama lengkap pasien

6. NIK dan NKK Nomor Induk Kependudukan dan Nomor


Kartu Keluarga

7. Umur Umur pasien pada saat menderita sakit


dan berobat

8. Alamat Alamat lengkap disertai dengan nama


dusun dan desa/kelurahan

9. Pekerjaan Pekerjaan pasien

10. Asal pasien Asal fasilitas kesehatan pasien

11. Asal kegiatan ACD atau PCD


penemuan pasien

12. Gejala/keluhan Gejala atau keluhan yang dialami pasien

13. Tanggal mulai sakit Kapan gejala mulai terasa/klinis

14. Riwayat bepergian Riwayat bepergian/bermalam didaerah


endemis malaria dalam 1 bulan terkahir
sebelum sakit

- 162 -
- 163 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

15. Riwayat pernah Apakah pasien pernah menderita


menderita malaria malaria sebelumnya

16. Tanggal pemeriksaan Tanggal pasien diperiksa

17. Metode pemeriksaan Metode yang digunakan dalam


memeriksa pasien (mikroskopis atau uji
cepat malaria (RDT)

18. Jenis parasit Jenis parasit

19. Hasil pemeriksaan Cukup jelas


laboratorium

20. Diagnosis malaria Diagnosis tanpa komplikasi atau dengan


komplikasi

21. Pengobatan Pengobatan pasien

22. Pemantauan dan Pemantauan kepada pasien dari hari ke


pengobatan hari

23. Hasil Hasil akhir pengobatan

24. Klasifikasi asal impor atau indegenous, faktor risiko


penularan (pekerjaan, dsb)

2) Register Penderita Malaria


a) Penggunaan
Register Penderita Malaria digunakan untuk
menghimpun data kasus malaria yang telah direkam
dalam Kartu Penderita Malaria.
b) Sumber Data
Data pada Register Penderita Malaria bersumber dari
data pada Kartu Penderita Malaria.
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Penderita Malaria tercantum dalam Tabel 46 Jenis
Data dan Definisi operasional Register Penderita
Malaria.

- 163 -
- 164 -

Contoh instrumen Register Penderita Malaria dan cara


pengisiannya tercantum pada Formulir 46 Register
Penderita Malaria.
.

Tabel 46
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Penderita Malaria

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Identitas Puskesmas Kecamatan, kabupaten, provinsi


Puskesmas

2. Tahun dan bulan Cukup jelas

3. Jumlah penduduk Cukup jelas

4. Sasaran ibu hamil Cukup jelas

5. Sasaran anak usia <1 Cukup jelas


tahun

6. No register Cukup jelas

7. Asal kegiatan Cukup jelas

8. Nama Nama lengkap pasien

9. NIK/NKK Nomor Induk


Kependudukan/Nomor Kartu
Keluarga

10. Umur Umur pasien

11. Jenis kelamin Laki-laki (L) atau Perempuan (P)

12. Hamil/tidak hamil Apakah pasien sedang hamil atau


tidak

13. Alamat Alamat lengkap disertai dengan


nama dusun dan desa/kelurahan

14. Titik koordinat Titik koordinanat lintang dan


bujur dari alamat penderita

15. Tanggal riwayat sakit Cukup jelas


sebelumnya

- 164 -
- 165 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

16. Tanggal kunjungan Cukup jelas


sediaan darah diambil

17. Tanggal Cukup jelas

18. Status kasus Impor/indegenous

19. Pekerjaan Pekerjaan pasien

20. Konfirmasi lab Cukup jelas

21. Jenis parasit Jenis parasit yang menyebabkan


penyakit

22. Jenis obat Jenis obat yang diberikan pada


pasien beriut dengan satuan
obatnya

23. Kondiisi penderita Cukup jelas


malaria

24. Penderita rawat Cukup jelas


jalan/rawat inap

25. Follow up penderita Follow up mulai dari 4 hari, 14


hari, 28 hari hingga 3 bulan

26. Klasifikasi asal Asal penularan malaria


penularan

27. Rujukan dari Asal rujukan pasien

28. Dirujuk ke Tujuan rujukan pasien

29. Hasil pengobatan Hasil pengobatan yang telah


dilakukan

30. Lain-lain Lain-lain yang ingin ditambahkan

3) Register Penderita Malaria Menurut Desa


a) Penggunaan
Register Penderita Malaria Menurut Desa digunakan
sebagai pemantauan wilayah setempat terkait penyakit
malaria.

- 165 -
- 166 -

b) Sumber Data
Data pada Register Penderita Malaria Menurut Desa
bersumber dari register penderita malaria.
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Penderita Malaria Menurut Desa tercantum dalam
Tabel 47 Jenis Data dan Definisi operasional Register
Penderita Malaria Menurut Desa.
Contoh instrumen Register Penderita Malaria dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 47 Register
Penderita Malaria Menurut Desa.

Tabel 47
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Penderita Malaria Menurut Desa

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Identitas lengkap


Puskesmas Puskesmas/RS/Lab/Pustu/
Poskesdes

2. Tahun dan bulan Tahun dan bulan pembuatan


register

3. Desa/dusun Cukup jelas

4. Jumlah hasil Cukup jelas


pemeriksaan parasit
(mikroskopis, RDT,
PCR)

5. Jumlah kasus malaria Jumlah kasus malaria konfirmasi


konfirmasi : L/P menurut jenis kelamin

7. Jumlah kasus malaria Jumlah kasus malaria konfirmasi


konfirmasi : Umur menurut kelompok umur

8. Jumlah Kematian Jumlah kasus malaria konfirmasi


meninggal

- 166 -
- 167 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9. Pengobatan Jumlah kasus malaria konfirmasi


mendapat pengobatan standar, dan
tidak standar

10. Status kasus Indigenous (tidak ada riwayat


perjalanan ke daerah endemis
malaria dalam 4 minggu terakhir).

Impor (ada riwayat perjalanan ke


daerah endemis malaria dalam 4
minggu terakhir, atau kontak
lainnya)

4) Register Kelambu Berinsektisida


d) Penggunaan
Register Kelambu Berinsektisida digunakan sebagai
instrumen pencatatan distribusi kelambu
berinsektisida, baik pada kegiatan pelayanan ibu hamil
(ANC), imunisasi bayi, dan pada kegiatan pemberian
kelambu berinsektisida secara massal
e) Sumber Data
Data pada Register Kelambu berinsektisida bersumber
dari hasil kegiatan pendistribusian kelambu
berinsektisida melalui kegiatan pelayanan ibu hamil,
imunisasi bayi maupun pendistribusian kelambu
massal.
f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kelambu Berinsektisida tercantum dalam Tabel 48
Jenis Data dan Definisi Operasional Register Kelambu
Berinsektisida.
Contoh instrumen Register Kelambu Berinsektisida
dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir 48
Register Kelambu Berinsektisida.

- 167 -
- 168 -

Tabel 48
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kelambu Berinsektisida

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Identitas lengkap


Puskesmas Puskesmas/RS/Lab/Pustu/Poskesd
es (Kecamatan, Kabupaten, Provinsi)

2. Tanggal Tanggal pendistribusian kelambu

3. Kegiatan Pelayanan ibu hamil, imunisasi bayi


atau massal

4. Nama penerima Nama kepala keluarga yang


menerima kelambu berinsektisida

5. NKK Cukup jelas

6. Alamat Alamat lengkap, desa,


kecamatan,dan kabupaten

7. Jumlah anggota Keluarga dengan ibu hamil, balita,


keluarga faktor lainnya

8. Jumlah kelambu yang Jumlah kelambu yang diterima


diterima setiap keluarga

b. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Pengendalian Demam Berdarah Dengue meliputi deteksi dini
dan tatalaksana kasus DBD, pemeriksaan jentik berkala di desa,
di sekolah, di fasilitas pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, dan
Klinik) dan tempat-tempat umum lainnya. Upaya pengendalian
demam berdarah dilakukan melalui kegiatan 3M (Menutup
tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk, Menguras tempat
penampungan air seminggu sekali dan Mengubur barang bekas
sesuai dengan peraturan yang ada) serta melakukan upaya
pengendalian nyamuk lainnya (larvasidasi, fogging, repelant,
obat pengusir nyamuk).
Hasil kegiatan pemeriksaan jentik berkala pada satu rumah atau
gedung tertentu dicatat dalam Kartu Pemeriksaan Jentik Berkala
di tempat tertentu (di desa, sekolah, fasilitas pelayanan
- 168 -
- 169 -

kesehatan dan tempat-tempat umum lainnya). Data


pemeriksaan jentik berkala pada kartu dicatat kembali ke dalam
Register Pemeriksaan Jentik Berkala sesuai dengan kelompok
wilayah pemeriksaan. Instrumen yang digunakan pada
pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue antara
lain:
1) Kartu Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah dan
Bangunan/Institusi
2) Register Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah dan
Bangunan/Institusi (PJB-0)
3) Register Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah dan
Bangunan Menurut Desa/Kelurahan (PJB-1)
4) Register Pemeriksaan Jentik Berkala Institusi (PJB-2)
5) Register Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD
Puskesmas (PSN-DBD) (P-DBD)
6) Register Kejadian DBD
Alur pencatatan kegiatan pemeriksaan jentik berkala terhadap
kawasan pemukiman (rumah dan bangunan) pada pengendalian
Demam Berdarah Dengue adalah sebagai berikut :

Kartu PJB
Rumah dan Ditinggal
Bangunan di
/Institusi Rumah/
Institusi
PJB terhadap
kawasan
pemukiman (rumah
Register PJB Daftar/Jumlah
dan bangunan/ Register PJB
Rumah dan Desa/Kel
institusi di Menurut
Bangunan/ berisiko
Kelurahan / Desa Kelurahan/
Institusi penularan DBD
berisiko penularan Desa
Per Desa/Kel
DBD)

Bagan 11. Skema Pencatatan Kegiatan PJB Kawasan Pemukiman

(Rumah dan Bangunan Pada Pengendalian DBD

Alur pencatatan kegiatan pemeriksaan jentik berkala terhadap


Institusi (bangunan) pada pengendalian Demam Berdarah
Dengue adalah sebagai berikut :

- 169 -
- 170 -

Kartu PJB
Rumah dan Ditinggal
Bangunan di
/Institusi Rumah/
Institusi

PJB Institusi Register PJB Register Daftar/Jumlah


Prioritas Rumah dan PJB Institusi
(Fasyankes, Bangunan/Institus Menurut berisiko
Sekolah, dsb) iPer Institusi Institusi penularan DBD

Bagan 12. Skema Pencatatan Kegiatan PJB Institusi

Pada Pengendalian DBD

Alur pencatatan kegiatan PSN-DBD desa/kelurahan adalah


sebagai berikut :

Daftar Jumlah Dilaksanakan Hasil kegiatan


Desa/Kelurahan direkam dalam
kegiatan PSN-
berisiko Register
DBD
penularan DBD PSN-DBD

Bagan 13. Skema Pencatatan Kegiatan PSN-DBD


Pada Pengendalian DBD

Alur pencatatan kasus DBD adalah sebagai berikut :

Laporan
Bulanan
Kasus Kartu/Register Register Register
Suspek Rawat jalan/ DBD DBD per
DBD Rawat inap Puskesmas Desa/bulan
PWS
DBD

Informasi Laporan
Penyelidikan
kasus dari Penyelidikan
kasus DBD
RS Kasus
Suspek (Daftar Kasus DBD)
DBD

Bagan 14. Skema Pencatatan Kasus DBD Pada Pengendalian DBD

- 170 -
- 171 -

1) Kartu Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Rumah dan


Bangunan
a) Penggunaan
Kartu Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Rumah dan
Bangunan digunakan untuk mencatat kegiatan dan
hasil kegiatan pemeriksaan jentik dari rumah atau
bangunan pada kawasan pemukiman tertentu
(desa/kelurahan) atau pada Institusi tertentu yang
menjadi prioritas.
b) Sumber data
Kartu PJB Rumah dan Bangunan bersumber dari
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan jentik rumah dan
bangunan pada kawasan tertentu atau institusi
tertentu, yang dilakukan oleh petugas puskesmas.
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu PJB
Rumah dan Bangunan tercantum dalam Tabel 49
Jenis Data dan Definisi Operasional Kartu PJB Rumah
dan Bangunan.
Contoh instrumen dan cara pengisian Kartu PJB
Rumah dan Bangunan tercantum pada Formulir 49
Kartu PJB Rumah dan Bangunan.

Tabel 49
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah dan Bangunan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama KK atau Nama Kepala Keluarga yang tinggal


Pengelola dalam rumah yang dilaksanakan PJB
Bangunan/Instansi

2. NKK (rumah) Nomor Kartu keluarga

3. Alamat Cukup jelas

- 171 -
- 172 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

4. Desa/Kelurahan, Desa atau kelurahan dan kecamatan


Kecamatan pelaksanaan PJB

5. Kabupaten/Kota Kab/Kota tempat pelaksanaan PJB

6 Bulan Pemeriksaan Bulan dilakukan PJB (Januari s/d


Desember)

7 Hasil Pemeriksaan Hasil pemeriksaan PJB pada tahun,


Jentik Nyamuk bulan, dan minggu tertentu
Penular DBD (+)/(-)

8. Petugas pemeriksa Cukup jelas


jentik

2) Register Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Rumah dan


Bangunan/Institusi
a) Penggunaan
Register PJB Rumah dan Bangunan/Institusi
digunakan untuk menghimpun data hasil kegiatan PJB
rumah dan bangunan yang berada dalam satu wilayah
pemukiman desa/kelurahan atau data hasil kegiatan
PJB Institusi/TTU (fasilitas pelayanan kesehatan,
sekolah dan tempat-tempat umum lainnya yang
berpotensi menjadi sumber penularan DBD)
b) Sumber Data
Data pada Register PJB Rumah dan
Bangunan/Institusi bersumber dari pencatatan
kegiatan dan hasil kegiatan PJB kawasan pemukiman
(rumah dan bangunan), desa/kelurahan atau
pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan PJB Institusi
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register PJB
rumah dan bangunan/Institusi tercantum dalam
Tabel 50 Jenis Data dan Definisi Operasional Register
PJB Rumah dan Bangunan/Institusi

- 172 -
- 173 -

Contoh instrumen Register PJB Rumah dan


Bangunan/Institusi dan cara pengisiannya tercantum
pada Formulir 50 Register PJB Rumah dan
Bangunan/Institusi.

Tabel 50
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register PJB Rumah dan Bangunan/Institusi

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Cukup jelas

2. Kode Kode Puskesmas

3. Kelurahan/desa Nama kelurahan/desa yang


dilaksanakan PJB

4. Tanggal Tanggal pemeriksaan PJB


pemeriksaan

5. Bulan/Tahun Bulan dan tahun pelaksanaan PJB

6. Pelaksana Nama/kode petugas pelaksana PJB

7. Jumlah Jumlah rumah dan bangunan yang


rumah/bangunan ada pada kelurahan/desa , atau
yang ada Jumlah bangunan yang ada pada
Institusi

8. Jumlah Jumlah rumah dan bangunan


rumah/bangunan (termasuk bangunan institusi) yang
diperiksa ada pada kelurahan/desa yang
dilaksanakan PJB, atau

Jumlah bangunan yang ada pada


Institusi yang dilaksanakan PJB

9. Tanggal Tanggal dilaksanakan PJB


pemeriksaan

10. No Cukup jelas

- 173 -
- 174 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

11. RT/RW RT/RW/dusun pada


rumah/bangunan/institusi yang
dilaksanakan PJB

12. Nama Kepala Nama kepala keluarga penghuni


Keluarga/Nama rumah/bangunan sebagaimana
Institusi tercantum dalam Kartu Keluarga,
atau

Nama Institusi. Apabila tidak ada


namanya dituliskan nama pemilik
institusi

13. NKK / Kode Nomor Kartu Keluarga atau kode


Institusi yang telah ditetapkan pada masing-
masing Institusi

14 Jenis dan jumlah Jenis adalah pengelompokan dari


tandon air berbagai variasi tandon air yang
diperiksa diduga dapat menjadi tempat hidup
jentik Aedes aegypti

15 Jenis dan jumlah Positif artinya pada tandon air


tandon air positif dimaksud ditemukan jentik Aedes
(jentik Aedes aegypti
aegypti)

16 Keterangan/Tindak Tindakan yang telah dilakukan (3M,


an larvasidasi, foging). Apabila
dilakukan tindakan PSN DBD, maka
diisi data pada Register PSN DBD

Keterangan tambahan lain yang


diperlukan

3) Register PJB Rumah dan Bangunan Menurut


Desa/Kelurahan (PJB-1)
a) Penggunaan
Register Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Rumah dan
Bangunan Menurut Desa/Kelurahan (PJB-1)

- 174 -
- 175 -

digunakan untuk menghimpun hasil pemeriksaan


jentik di rumah dan bangunan pada kawasan
pemukiman (desa/kelurahan).
b) Sumber Data
Data pada Register PJB Rumah dan Bangunan
Menurut Desa/kelurahan bersumber dari hasil
pemeriksaan kegiatan PJB yang telah tercatat pada
Register PJB Rumah dan Bangunan/Institusi
c) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register PJB
rumah dan bangunan menurut desa/kelurahan (PJB-
1) tercantum dalam Tabel 51 Jenis Data dan Definisi
Operasional Register PJB Rumah dan Bangunan
Menurut Desa/Kelurahan.
Contoh instrumen Register PJB Rumah dan Bangunan
Menurut Desa/Kelurahan (PJB-1) dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 51 Register
PJB Rumah dan Bangunan Menurut Desa/Kelurahan.

Tabel 51
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register PJB Rumah dan Bangunan Menurut Desa/Kelurahan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama dan Kode Cukup jelas


Puskesmas

Bulan dan Tahun Bulan dan tahun kegiatan PJB mulai


dilaksanakan

3. No Cukup Jelas

4. Kelurahan/desa Nama kelurahan/desa yang


diperiksa

5. Tanggal PJB Tanggal mulai dilaksanakan PJB

6. Jumlah rumah dan Jumlah rumah dan bangunan yang


bangunan ada yang dapat menjadi sasaran PJB

7. Jumlah rumahdan Jumlah rumah dan bangunan yang

- 175 -
- 176 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


bangunan diperiksa dilaksanakan PJB

8. Jumlah rumah dan Jumlah rumah diperiksa dan positif


bangunan (+) ditemukan jentik Aedes agypti

9.. Jenis dan jumlah Jenis tandon air seseuai


tandon air per pengelompokan tandon air setempat,
Desa/Kelurahan misal bak mandi, ember, pot bunga,
dsb. Masing-masing jenis tandon air
dihitung jumlahnya dalam satu
rumah/bangunan

10. Jenis dan jumlah Tandon air positif ditemukan jenik


tandon air positif Aedes agypti

11. ABJ per Angka Bebas Jentik per


kelurahan/desa kelurahan/desa adalah % jumlah
rumah diperiksa PJB per desa dan
negatif dibagi dengan jumlah rumah
dan bangunan yang diperiksa PJB
oer desa yang sama
Tindakan yang diberikan
12. Tindakan
PSN : penyuluhan, melaksanakan
tindakan 3 M, larvasidasi, foging
fokus, foging massal. Apabila
dilakuka tindakan, maka wajib diisi
Register PSN DBD

4) Register Pemeriksaan Jentik Berkala Bangunan Menurut


Institusi/TTU
a) Penggunaan
Register Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Bangunan
Menurut Institusi/TTU (PJB-2) digunakan untuk
menghimpun hasil pemeriksaan jentik bangunan pada
Institusi atau Tempat-tempat Umum (fasilitas
pelayanan kesehatan, sekolah, atau tempat-tempat
umum lainnya).

- 176 -
- 177 -

b) Sumber Data
Data pada Register PJB Bangunan Menurut
Institusi/TTU bersumber dari hasil pemeriksaan
kegiatan PJB di Institusi/TTU tersebut yang telah
tercatat pada Register PJB Rumah dan
Bangunan/Institusi
c) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register PJB
bangunan menurut institusi/TTU tercantum dalam
Tabel 52 Jenis Data dan Definisi Operasional Register
PJB Bangunan Menurut Institusi/TTU.
Contoh instrumen Register PJB Bangunan Menurut
Desa/Kelurahan (PJB-1) dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 52 Register PJB Bangunan
Menurut Institusi/TTU.

Tabel 52
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register PJB Bangunan Menurut Institusi

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama dan Kode Cukup jelas


Puskesmas

2. Bulan dan Tahun Bulan dan tahun kegiatan PJB mulai


dilaksanakan

3. Jenis Institusi Sebaiknya setiap Jenis Institusi/TTU


menggunakan satu register terpisah.
Misal : Sekolah, Pasar, dsb

3. No Cukup Jelas

4. Jenis dan Nama Jenis Institusi/TTU yang diperiksa


Institusi/TTU PJB di wilayah Puskesmas, diikuti
dengan nama institusi tersebut,
misal Pasar Ps Senin

5. Tanggal PJB Tanggal mulai dilaksanakan PJB

- 177 -
- 178 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6. Jumlah bangunan Jumlah bangunan yang ada yang


dapat menjadi sasaran PJB

7. Jumlah bangunan Jumlah bangunan yang


diperiksa dilaksanakan PJB

8. Jumlah bangunan Jumlah bangunan diperiksa dan


(+) positif ditemukan jentik Aedes agypti

9.. Jenis dan jumlah Jenis tandon air seseuai


tandon air per pengelompokan tandon air setempat,
bangunan misal bak mandi, ember, pot bunga,
dsb. Masing-masing jenis tandon air
dihitung jumlahnya dalam satu
rumah/bangunan

10. Jenis dan jumlah Tandon air positif ditemukan jenik


tandon air positif Aedes agypti

11. ABJ per Angka Bebas Jentik per institusi


Institusi/TTU adalah % jumlah bangunan diperiksa
PJB per institusi dan negatif dibagi
dengan jumlah bangunan yang
diperiksa PJB per institusi yang
sama
Tindakan yang diberikan
12. Tindakan
PSN : penyuluhan, melaksanakan
tindakan 3M, larvasidasi, foging
fokus, foging massal. Apabila
dilakukan tindakan, maka wajib diisi
Register PSN DBD

5) Register Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah


Dengue Puskesmas (PSN-DBD) (P-DBD)
a) Penggunaan
Register PSN-DBD (P-DBD) digunakan untuk mencatat
hasil kegiatan pemberantasan sarang nyamuk demam

- 178 -
- 179 -

berdarah dengue sesuai metode menurut kelurahan


atau desa.
b) Sumber Data
Data Register PSN-DBD (P-DBD) bersumber dari hasil
kegiatan PSN DBD dan atau yang telah tercatat dalam
Register PJB Rumah dan Bangunan Menurut
Desa/Kelurahan
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register PSN-
DBD (P-DBD) tercantum dalam Tabel 53 Jenis Data
dan Definisi operasional Register PSN-DBD (P-DBD).
Contoh instrumen Register PSN-DBD (P-DBD) dan
Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 53
Register PSN-DBD (P-DBD).

Tabel 53
Jenis Data dan Definisi operasional
Register PSN-DBD (P-DBD)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Identitas Identitas lengkap Puskesmas


Puskesmas (Kecamatan, Kabupaten, Provinsi)

2. Bulan dan Tahun Cukup jelas

3. Nama Cukup jelas


kelurahan/desa

4. Status kejadian Status kejadian KLB, waspada KLB, rutin

5. Jumlah kasus DBD Cukup jelas


yang ditemukan
dalam bulan
bersangkutan

6. Jumlah rumah Metode PSN 3M, larvasidasi, foging fokus,


dilaksanakan PSN foging massal, lain-lain.
sesuai metode

- 179 -
- 180 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

7. Keterangan Keterangan tambahan

6) Register Kejadian DBD


a) Penggunaan
Register Kejadian DBD digunakan untuk mencatat
kejadian DBD yang datang berobat dan penemuan
DBD dalam penyelidikan lapangan.
b) Sumber Data
Sumber data Register PSN-DBD (P-DBD) adalah
Register Rawat Jalan dan Register Rawat Inap
Pelayanan Umum di Puskesmas, Puskesmas Pembantu
dan bidan desa serta data kasus DBD hasil
penyelidikan lapangan, termasuk kasus DBD laporan
rumah sakit.
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kejadian DBD tercantum dalam Tabel 54 Jenis Data
dan Definisi operasional Register Kejadian DBD.
Contoh instrumen Register Kejadian DBD dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 54 Register
Kejadian DBD.

Tabel 54
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kejadian DBD

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama dan kode Puskesmas

2. Tahun Cukup jelas

3. Nama penderita Nama kasus DBD atau DD

4. NIK/NKK Nomor induk kependudukan dan nomor


kartu keluarga

- 180 -
- 181 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

3. Umur dan jenis Umur (tahun), jenis kelamin P/L


kelamin

4. Alamat Jalan, RT, RW atau dusun

Nama desa/kelurahan

5. Sumber data Sumber informasi adanya kasus ini (RS,


klinik, dokter, Puskesmas, Puskesmas
pembantu, bidan desa, lainnya)

7. Tanggal Tanggal ditemukan pertama kali oleh


ditemukan sumber data

Tanggal sakit Tanggal mulai timbulnya gejala yang


pertama

Diagnosis Demam berdarah atau demam berdarah


dengue sesuai definisi operasional

Tempat rawat Lokasi penderita saat diwawancarai


terakhir

Status akhir Sembuh atau meninggal

Tanggal meninggal Tanggal saat meninggal

c. Kecacingan
Kegiatan kecacingan di Puskesmas adalah melakukan
pemeriksaan tinja anak umur 1-12 tahun (pemeriksaan anak
Balita dan Prasekolah dalam kegiatan Posyandu, pemeriksaan
anak usia sekolah di sekolah) dan melaksanakan pengobatan
obat cacing (albendazole).
Hasil pemeriksaan tinja dan pengobatan anak Balita dan
Prasekolah dicatat dalam Register Kohort Anak Balita dan Anak
Prasekolah, atau secara khusus dicatat dalam Register
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Balita dan
Prasekolah di Posyandu Menurut Desa/Kelurahan. Kemudian
setiap akhir bulan, semua data pemeriksaan dan pengobatan
cacing anak Balita dan anak Prasekolah tesebut dihimpun
dalam Register Jumlah Anak Balita dan Prasekolah Diperiksa

- 181 -
- 182 -

dan Diberikan Pengobatan Cacing Menurut Desa. Sedangkan


hasil pemeriksaan cacing dan pengobatan anak sekolah dicatat
dalam Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak
Sekolah masing-masing sekolah. Kemudian setiap akhir bulan
semua data pemeriksaan dan pengobatan cacing anak sekolah
ini dihimpun dalam Register Jumlah Murid Diperiksa dan
Diberikan Pengobatan Cacing Menurut Sekolah. Instrumen yang
digunakan pada pencegahan dan pengendalian kecacingan
antara lain:
a) Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak
Balita dan Anak Prasekolah di Posyandu
b) Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak
Balita dan Anak Prasekolah di Posyandu Menurut
Desa/Kelurahan
c) Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak
Sekolah di SD/MI
d) Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak
Sekolah di SD/MI Menurut Sekolah
e) Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing pada
Anak Balita dan Prasekolah di Posyandu dan Anak
Sekolah SD/MI di Sekolah Menurut Desa/Kelurahan
Alur pencatatan kecacingan disekolah dimulai dari anak sekolah
di sekolahan (kelas tertentu) diperiksa tinjanya kemudian hasil
pemeriksaan dan tindakan pengobatan direkam dalam Daftar
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Sekolah di Sekolah
Tertentu, setelah itu semua data tersebut direkapitulasi kedalam
Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Sekolah
Menurut Sekolah.
Sedangkan alur pencatatan kecacingan menurut desa diawali
dengan anak pada posyandu tertentu diambil tinjanya kemudian
hasil pemeriksaan dan tindakan pengobatan direkam dalam
Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Balita dan
Prasekolah di Posyandu, setelah itu semua data tersebut
direkapitulasi kedalam Register Pemeriksaan dan Pengobatan
Cacing Anak Balita dan Prasekolah di Posyandu Menurut
Desa/Kelurahan.

- 182 -
- 183 -

Kedua Register tersebut dijadikan satu Register Gabungan


(Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Pada Anak Balita
dan Prasekolah di Posyandu dan Anak Sekolah SD/MI di
Sekolah Menurut Desa/Kelurahan.

Daftar Register
Pengambilan Pemeriksaan dan Pemeriksaan dan
tinja anak Pengobatan Pengobatan
sekolah kelas Diperiksa Cacing Pada Cacing Pada Anak
tertentu Anak di Sekolah Menurut Sekolah

Register Pemeriksaan dan


Pengobatan Cacing Pada Anak
Balita dan Anak Prasekolah
serta Pada Anak Sekolah
Menurut Desa

Daftar Register
Pengambilan Pemeriksaan dan Pemeriksaan dan
tinja anak di Pengobatan Pengobatan Cacing
Posyandu Diperiks Cacing Pada Pada Anak
tertentu a Anak di Posyandu Menurut Desa

Bagan 14. Skema Pencatatan Pemeriksaan dan Pengobatan


Kecacingan Pada Anak di Posyandu dan Sekolah Menurut Desa

1) Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Pada Anak


Balita dan Prasekolah di Posyandu/ Anak Sekolah di SD/MI
a) Penggunaan
Register ini digunakan untuk mencatat anak balita,
anak prasekolah di posyandu yang diperiksa cacing
tinjanya dan pemberian obat cacing. Daftar ini juga
digunakan untuk mencatat murid di sekolah (SD/MI)
dengan mengganti variabel posyandu dengan nama
sekolah dan kelas, dan terdapat variabel jumlah murid
sekolah dalam kelas tersebut.
b) Sumber Data
Data pada Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing
Balita dan Anak Prasekolah di Posyandu dapat

- 183 -
- 184 -

diperoleh secara langsung saat kegiatan atau tercatat


dalam Kartu Balita. Apabila data pemeriksaan dan
pengobatan cacing telah tercatat dalam Register Kohort
Anak Balita dan Anak Prasekolah, maka Daftar ini
tidak diperlukan.
Data pada Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing
Anak Sekolah di SD/MI dapat diperoleh secara
langsung saat kegiatan masing-masing kelas
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada pada Daftar
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Balita dan Anak
Prasekolah di Posyandu atau Daftar Pemeriksaan dan
Pengobatan Cacing Anak Sekolah di SD/MI tercantum
dalam Tabel 55 Jenis Data dan Definisi operasional
pada Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing
Balita dan Anak Prasekolah di Posyandu/Anak sekolah
SD/MI .
Contoh instrumen pada Daftar (Register) Pemeriksaan
dan Pengobatan Cacing Balita dan Anak Prasekolah di
Posyandu/ Anak sekolah SD/MI dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 55 Register
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Balita dan
Anak Prasekolah di Posyandu/ Anak sekolah SD/MI.

Tabel 55
Jenis Data dan Definisi Operasional
Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Balita dan Anak
Prasekolah di Posyandu/Anak Sekolah di SD/MI

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama dan kode Cukup jelas


Puskesmas

2. Tahun Cukup jelas

3. Nama Cukup jelas


desa/kelurahan

- 184 -
- 185 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

4. Nama posyandu/ Cukup jelas


sekolah(kelas)

5. Jumlah anak balita Jumlah sasaran anak usia 1-4


tahun

6. Jumlah anak Jumlah sasaran anak usia 5-6


prasekolah tahun

7. Jumlah murid
sekolah (kelas)

8. Jumlah obat Cukup jelas


albendazole 400mg
diterima

9. No Cukup jelas

10. Nama anak Nama anak yang diperiksa

11. Nama orang tua Nama orangtua anak

12. NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan/Nomor


Kartu Keluarga

13. Umur Usia anak yang diperiksa dalam


tahun dan bulan

14. Jenis kelamin Jenis kelamin anak yang dioeriksa

15. Diperiksa tinja diperiksa tinja (bulan pemeriksaan)

16. Hasil pemeriksaan Cukup jelas


tinja

17. Pemberian Pemberian albendazole (bulan I dan


albendazole bulan II)

2) Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Balita


dan Prasekolah di Posyandu/ Anak Sekolah di SD/MI
Menurut Desa
a) Penggunaan
Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Pada
Balita, Anak Prasekolah/Anak Sekolah di SD/MI

- 185 -
- 186 -

Menurut Desa ini digunakan untuk menghimpun


jumlah anak di posyandu dan sekolah yang diperiksa
cacing dan yang mendapat obat albendazole menurut
desa (masing-maisng desa terdiri atas daftar posyandu
dan sekolah).
b) Sumber Data
Data pada Register Pemeriksaan dan Pengobatan
Cacing Pada Balita, Anak Prasekolah, dan Anak
Sekolah SD/MI Menurut Desa bersumber dari Daftar
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Balita dan
Anak Prasekolah di Posyandu Menurut Desa (Formulir
Kecacingan), dan Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan
Cacing Anak Sekolah Menurut Sekolah dan Desa
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing pada Anak Balita
dan Prasekolah di Posyandu, dan Anak Sekolah SD/MI
di Sekolah Menurut Desa/Kelurahan tercantum dalam
Tabel 56 Jenis Data dan Definisi operasional pada
Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing pada
Anak Balita dan Prasekolah di Posyandu, dan Anak
Sekolah SD/MI di Sekolah Menurut Desa/Kelurahan.
Contoh instrumen pada Register Pemeriksaan dan
Pengobatan Cacing pada Anak Balita dan Prasekolah di
Posyandu, dan Anak Sekolah SD/MI di Sekolah
Menurut Desa/Kelurahan dan Cara Pengisiannya
tercantum pada Formulir 56 Register Pemeriksaan dan
Pengobatan Cacing pada Anak Balita dan Prasekolah di
Posyandu, dan Anak Sekolah SD/MI di Sekolah
Menurut Desa/Kelurahan.

- 186 -
- 187 -

Tabel 56
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Pada Balita,
Anak Prasekolah, Anak Sekolah SD/MI Menurut Desa

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Identitas Puskesmas Identitas lengkap (Kecamatan,


Kabupaten, Provinsi)

2. Tahun dan bulan Tahun dan bulan kegiatan

3. No Cukup jelas

4. Nama desa Cukup jelas

5. Nama Cukup jelas


posyandu/sekolah

6. Data jumlah sasaran Jumlah sasaran anak usia 1-4 tahun


anak balita

7. Jumlah anak Jumlah sasaran anak usia 5-6 tahun


prasekolah

8. Jumlah anak SD/MI Jumlah sasaran anak SD/MI

9. Jumlah anak Jumlah anak yang telah diperiksa cacing


diperiksa cacing

10. Jumlah anak dengan Jumlah anak yang telah diperiksa cacing
cacing positif dan positif

11. Jumlah sasaran dan Data jumlah sasaran anak balita (1-4
waktu (bulan) tahun), anak prasekolah (5-6 tahun) dan
mendapat obat SD/MI yamg mendapat albendazole I
albendazole I sesuai
standar

12. Jumlah sasaran dan Data jumlah sasaran anak balita (1-4
waktu (bulan) tahun), anak prasekolah (5-6 tahun) dan
mendapat obat SD/MI yamg mendapat albendazole II
albendazole II sesuai
standar

- 187 -
- 188 -

d. Hepatitis
Kegiatan pengendalian hepatitis di Puskesmas adalah
menemukan sedini mungkin orang yang terinfeksi hepatitis
melalui kegiatan deteksi dini hepatitis pada kelompok populasi
berisiko, termasuk ibu hamil, serta merujuk penderita hepatitis
positif ke layanan lanjutan yang ditunjuk.
Tatalaksana dan pengobatan dilakukan pada orang yang
terinfeksi hepatitis A dilakukan di poli umum dan dicatat pada
register rawat jalan umum Puskesmas.
Dalam kerangka Deteksi Dini Hepatitis, maka setiap orang
berisiko dan ibu hamil wajib diperiksa spesimen serumnya
dengan RDT (Rapid Diagnostik Test), dan spesimen dengan RDT
positif (HbsAg reaktif dan Anti HCV reaktif) wajib dirujuk ke
Laboratorium rujukan yang ditunjuk untuk mendapat kepastian
diagnosis.
Setiap orang, termasuk ibu hamil, yang telah dipastikan
terinfeksi hepatitis dari hasil pemeriksaan di laboratorium
rujukan konfirmasi dirujuk ke Rumah Sakit atau layanan
rujukan yang ditunjuk untuk dilakukan tatalaksana kasus
Hepatitis
Bayi baru lahir dengan ibu dengan hasil pemeriksaan
menggunakan RDT reaktif/positif hepatitis, segera dilakukan
tatalaksana bayi berisiko dengan memberikan HBIG dan HB0
<24 jam, imunisasi hepatitis B lanjutan sesuai dengan program
immunisasi nasional, tanpa menunggu kepastian diagnosis
ibunya dari laboratorium rujukan.
Setiap orang yang diperiksa kemungkinan terinfeki hepatitis
dicatat pada kartu/kuesioner DDHBC dan kemudian
dipindahkan ke dalam Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu
Hamil atau dalam Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Kelompok
Populasi Berisiko Lainnya.
Apabila dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya, maka kasus
tersebut dicatat dalam Register Rujukan Puskesmas.
Instrumen yang digunakan sebagai berikut :
a) Kartu Penderita Rawat Jalan
b) Register Rawat Jalan
c) Kartu/Kuesioner DDHBC

- 188 -
- 189 -

d) Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil


e) Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Kelompok
Populasi lainnya
f) Register Rujukan Puskesmas

Berikut adalah alur pencatatan kegiatan pelayanan


pengendalian hepatitis

Bagan 16. Skema Pelayanan Hepatitis

Dicatat Dalam Register


Seseorang
Deteksi Dini Hepatitis
berisiko hepatitis
(Bagi Populasi
/ibu hamil
Berisiko/Bagi Ibu Hamil)
diperiksa RDT

RDT (+) dirujuk Kasus Register


untuk kepastian Hepatitis
Rujukan
diagnosis dirujuk

1) Kartu Penderita Rawat Jalan dan Register Rawat Jalan


serta Register Rujukan Puskesmas
a) Penggunaan
Kartu dan Register Rawat Jalan digunakan mencatat
data pasien yang berobat, termasuk data penderita
hepatitis.
b) Sumber data
Sumber data Kartu adalah hasil kegiatan pelayanan
pasien, termasuk pasien hepatitis. Sumber data

- 189 -
- 190 -

Register Rawat Jalan adalah data pada Kartu Rawat


Jalan
c) Jenis data, definisi operasional, instrumen dan cara
pengisian:
Kartu Penderita, lihat pada pencatatan Pelayanan
Pemeriksaan Umum.
Register Rawat Jalan, lihat pada Pelayanan
Pemeriksaan Umum.
Register Rujukan Puskesmas, lihat rujukan Puskesmas
pada Pelayanan Pemeriksaan Umum.
2) Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil
a) Penggunaan
Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil
digunakan mencatat data hasil pemeriksaan ibu hamil
yang mendapat pemeriksaan RDT (rapid diagnostic
test) hepatitis, rujukan spesimen untuk mendapatkan
kepastian diagnosis dan rujukan ibu hamil yang telah
didiagnosis pasti hepatitis, serta pendataan status dan
faktor risikonya
b) Sumber data
Sumber data register adalah hasil pemeriksaan ibu
hamil terhadap kemungkinan terinfeksi hepatitis
c) Jenis data, definisi operasional, instrumen dan cara
pengisian:
Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil, lihat
pada lampiran.
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil tercantum
dalam Tabel 57 Register Deteksi Dini Hepatitis Pada
Ibu Hamil
Contoh instrumen Register Deteksi Dini Hepatitis Pada
Ibu Hamil) dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Instrumen 57 Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu
Hamil

- 190 -
- 191 -

Tabel 57
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 No urut Cukup Jelas

2 Tanggal Registrasi Tanggal saat klien datang melakukan deteksi


dini hepatitis

3 Nama Nama orang yang dilakukan deteksi dini


hepatitis

4 Kode spesimen Kode spesimen bagi klien yang dilakukan


hepatitis B deteksi dini hepatitis B

5 Umur Ibu Umur ibu dalam tahun

7 Alamat Cukup Jelas

8 Jenis pekerjaan Jenis pekerjaan klien sesuai profesinya

9 Masa Kerja Masa kerja klien sesuai profesinya

10 Status perkawinan Status perkawinan (K = Kawin), TK (Tidak


Kawin)

11 Status Imunisasi Jika klien belum pernah mendapat imunisasi


Hepatitis B (belum hepatitis B
pernah)

12 Status imm hep B Jika klien mendapat imunisasi hepatitis B 1 x


1x

13 Status Imm hep B Jika klien mendapat imunisasi hepatitis B 2 x


2x

14 Status Imm hep B Jika klien mendapat imunisasi hepatitis B 3 x


3x

15 Riwayat hepatitis Apabila punya gejala hepatitis klinis (Y) atau


(gejala hepatitis) tidak punya gejala klinis hepatitis klinis (T)
sebelum klien mengikuti kegiatan deteksi dini
hepatitis

16 Urin gelap Jika klien pernah punya gejala hepatitis klinis

- 191 -
- 192 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

dengan gejala warna urin gelap seperti teh (Y)

17 Ikterik Jika klien pernah punya gejala hepatitis klinis


dengan gejala ikterik yaitu badan, mata, kuku
berwarna kuning (Y)

18 Riwayat test Tempat melakukan test hepatitis B, jika


hepatitis B (tempat) sebelumnya klien pernah test Hepatitis

19 Riwayat test Waktu melakukan test hepatitis B, jika


hepatitis B (waktu) sebelumnya klien pernah test Hepatitis

20 HbsAg Reaktif (R) Hasil pemeriksaan Hepatitis B sebelumnya


adalah HbsAg reaktif

21 HbsAg Non Reaktif Hasil pemeriksaan Hepatitis B sebelumnya


(NR) adalah HbsAg non reaktif

22 Anti HBs (Titer/IU) Hasil pemeriksaan Anti HBs bagi klien yang
hasil pemeriksaan HbsAg non reaktif.
Jika hasil pemeriksaan anti HBs > 10/IU,
maka tidak perlu dilakukan pemberian
imunisasi hepatitis B terhadap klien, tetapi
jika hasil pemeriksaan anti HBs < 10/IU,
maka direkomendasikan untuk pemberian
imunisasi hepatitis B terhadap klien

23 Anti HBc Reaktif (R) Hasil pemeriksaan hepatitis C Reaktif

24 Anti HBc Non Hasil pemeriksaan hepatitis C non reaktif


Reaktif (R)

25 SGPT/ALT Hasil pemeriksaan pemeriksaan SGPT/ALT


yang pernah dilakukan sebelumnya untuk
mengetahui fungsi hati/enzim hati. Apabila
kadarnya tinggi, maka menunjukkan adanya
kerusakan sel-sel hati

26 Anti Hbe Reaktif (R) Hasil pemeriksaan Anti Hbe yang pernah
dilakukan sebelumnya adalah reaktif. Ini
merupakan indikasi adanya zat anti yg
dibentuk untuk melawan virus hepatitis B

- 192 -
- 193 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

(pertanda seseorang sudah immun/kebal)

27 Anti Hbe Non Reaktif Hasil pemeriksaan Anti Hbe yang pernah
(NR) dilakukan sebelumnya adalah non reaktif.

28 HbeAg Reaktif Hasil pemeriksaan HbeAg yang pernah


dilakukannya adalah reaktif

29 HbeAg Non Reaktif Hasil pemeriksaan HbeAg yang pernah


dilakukan sebelumnya adalah Non Reaktif

30 HBV DNA Hasil pemeriksaan HBV DNA sebelumnya. Ini


merupakan indikasi adanya materi genetic
virus hepatitis B (viral load dalam ml/IU)

31 Transfusi darah Riwayat faktor risiko klien yang pernah


melakukan transfusi darah

32 Haemodialisa Riwayat faktor risiko klien yang pernah


melakukan haemodialisa

33 Pasangan seks lain Riwayat faktor risiko klien yang punya


pasangan seks lain

34 Menggunakan jarum Riwayat faktor risiko klien yang pernah


suntik bersama menggunakan jarum suntik bersama

35 Riwayat Keluarga Riwayat faktor risiko klien yang punya


dengan hepatitis B keluarga yg menderita hepatitis B

36 Riwayat Test HIV Jika Klien pernah menjalani test HIV


sebelumnya

37-38 Hasil test HIV Hasil test HIV sebelumnya (Reaktif / Non
reaktif)

39 Riwayat test CD4 Jika klien pernah melakukan test CD4


sebelumnya

40-41 Hasil test CD4 Hasil test CD4 (>350 sl/ml atau <350sel/ml)

42 Riwayat mendapat Jika klien pernah mendapat ARV


ARV

43 Status GPA Status Gravid...Partus...Abortus...

- 193 -
- 194 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

44 Umur kehamilan Umur kehamilan dlm minggu berdasarkan


hasil pemeriksaan

45 Taksiran partus Waktu (tanggal/bln/thn) taksinran


melahirkan

46 Pemeriksaan HBsAg Hasil Pemeriksaan HBsAg Reaktif dg


Reaktif di menggunakan RDT di Puskesmas
Puskesmas

47 Pemeriksaan HBsAg Hasil Pemeriksaan HBsAg Non Reaktif dg


(PKM) Non Reaktif di menggunakan RDT di Puskesmas
Puskesmas

48-49 Hasil Pemeriksaan Hasil pemeriksaan anti HBs menggunakan


anti HBs RDT di Puskesmas
Hasil pemeriksaan Anti HBs bagi klien yang
hasil pemeriksaan HbsAg non reaktif, jika
hasil pemeriksaan anti HBs > 10/IU tidak
perlu dilakukan pemberian imunisasi hepatitis
B terhadap klien, jika hasil pemeriksaan anti
HBs < 10/IU direkomendasikan untuk
pemberian imunisasi hepatitis B terhadap
klien

50 SGPT/ALT (W<32) Hasil pemeriksaan SGPT/ALT indikasi enzim


hati yang terdeteksi dgn kadar tinggi dalam
darah bila sel hati rusak/ pecah

51 Pemeriksaan HBsAg Hasil pemeriksaan HBsAg Reaktif dg metoda


Reaktif di EIA/CLIA di Laboratorium Rujukan
Laboratorium
Rujukan

52 Pemeriksaan HBsAg Hasil pemeriksaan HBsAg Reaktif dg metoda


Non Reaktif di EIA/CLIA di Laboratorium Rujukan
Laboratorium
Rujukan

53-54 Anti HBe Pemeriksaan lanjutan bagi klien jika HbsAg

- 194 -
- 195 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

reaktif, dilakukan pemeriksaan Anti Hbe dan


hasilnya reaktif, indikasi adanya zat anti yg
dibentuk untuk melawan virus hepatitis B
(petanda sesorang sudah immun/kebal)

55-56 HBeAg Pemeriksaan lanjutan bagi klien jika HbsAg


reaktif, dilakukan pemeriksaan Anti Hbe dan
hasilnya Reaktif/Non reaktif, indikasi adanya
zat anti yg dibentuk untuk melawan virus
hepatitis B (petanda sesorang sudah
immun/kebal)

57 HBV DNA Pemeriksaan lanjutan bagi klien jika HbsAg


reaktif, dilakukan pemeriksaan lanjutan HBV
DNA, indikasi adanya materi genetik virus
hepatitis B (viral load dalam ml/IU)

58-61 Hasil test Integrasi Hasil test HIV dan Sifilis Reaktif/Non Reaktif
HIV dan Sifilis

62 HBsAg Reaktif Tindak lanjut bagi klien dg hasil pemeriksaan


(Monitor) konfirmasi HBsAg reaktif dan dilakukan
monitoring

63 HBsAg Reaktif Tindak lanjut bagi klien dg hasil pemeriksaan


(Terapi) konfirmasi HBsAg reaktif dan dilakukan
therapi

64 Tanggal imunisasi Tanggal pemberian imunisasi hepatitis B dosis


hepatitis B 1 ke 1 bagi klien dg HBsAg dan anti HBs Non
reaktif

65 Tanggal imunisasi Tanggal pemberian imunisasi hepatitis B dosis


hepatitis B 2 ke 2 bagi klien dg HBsAg dan anti HBs Non
reaktif

66 Tanggal imunisasi Tanggal pemberian imunisasi hepatitis B dosis


hepatitis B 3 ke 3 bagi klien dg HBsAg dan anti HBs Non
reaktif

- 195 -
- 196 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

67 Konseling hepatitis Jika diberikan konseling hepatitis B bagi klien


B yg mengidap hepatitis B

68-69 Persalinan Tempat dan Tanggal Persalinan

70 HBO Tindaklanjut terhadap bayi yg dilahirkan dg


pemberian HBO (tgl dan jam pemberian HBO)

71 HBIG Tindaklanjut terhadap bayi yg dilahirkan dg


pemberian HBIG (tgl dan jam pemberian
HBIG)

72-74 DPT/HB1, Tanggal pemberian imunisasi DPT/HB1, 2 dan


DPT/HB2, DPT/HB3 3

75-76 HBsAg Tindaklanjut terhadap bayi yang dilahirkan


oleh Ibu dg HBsAg reaktif dilakukan
pemeriksaan HBsAg terhadap bayinya,
hasilnya Reaktif/Non Reaktif

77 Anti HBs Hasil pemeriksaan Anti HBs terhadap bayi

78 Keterangan Diisi dengan informasi penting lainnya yang


belum terakomodir pada kolom sebelumnya

3) Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Kelompok Populasi


lainnya
a) Penggunaan
Register Deteksi Dini Hepatitis Pada Populasi Berisiko
digunakan mencatat data hasil pemeriksaan ibu hamil
yang mendapat pemeriksaan RDT (rapid diagnostic
test) hepatitis, rujukan spesimen untuk mendapatkan
kepastian diagnosis dan rujukan seseorang yang telah
didiagnosis pasti hepatitis, serta pendataan status dan
faktor risikonya
b) Sumber data
Sumber data register adalah hasil pemeriksaan
seseorang dalam kelompok berisiko terhadap
kemungkinan terinfeksi hepatitis

- 196 -
- 197 -

c) Jenis data, definisi operasional, instrumen dan cara


pengisian:
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Deteksi Dini Hepatitis Pada Populasi Berisiko
tercantum dalam Tabel 58 Register Deteksi Dini
Hepatitis pada Populasi Beriiko
Contoh instrumen Register Deteksi Dini Hepatitis pada
Populasi Berisikodan Cara Pengisiannya tercantum
pada Formulir 58 Register Deteksi Dini Hepatitis pada
Populasi Berisiko

Tabel 58
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Deteksi Dini Hepatitis pada Populasi Berisiko

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 No urut Cukup Jelas

2 Tanggal Registrasi Tanggal saat klien datang


melakukan deteksi dini hepatitis

3 Jenis Kelompok pop Diisi sesuai dengan jenis Kelompok


Berisiko pop berisiko

4 Nama Nama orang/klien yang melakukan


deteksi dini hepatitis

5-6 Kode spesimen Kode spesimen bagi klien yang


hepatitis B atau dilakukan deteksi dini hepatitis B
hepatitis C atau hepatitis C

7 Umur/Jenis Kelamin Umur pada jenis kelamin laki2


(L)

8 Umur/Jenis Kelamin Umur pada jenis kelamin


(P) perempuan

9 Alamat Cukup Jelas

10 Jenis pekerjaan Jenis pekerjaan klien sesuai


profesinya

11 Masa Kerja Masa kerja klien sesuai profesinya

- 197 -
- 198 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12 Status perkawinan Status perkawinan (K = Kawin), TK


(Tidak Kawin)

13 Status Imunisasi Jika klien belum pernah mendapat


Hepatitis B imunisasi hepatitis B

14 Status imm hep B 1 x Jika klien mendapat imunisasi


hepatitis B 1 x

15 Status Imm hep B 2 x Jika klien medapat imunisasi


hepatitis B 2 x

16 Status Imm hep B 3 x Jika klien mendapat imunisasi


hepatitis B 3 x

17 Riwayat gejala Apabila punya gejala hepatitis


hepatitis klinis (Y), atau tidak punya gejala
klinis hepatitis klinis (T) sebelum
klien mengikuti kegiatan deteksi
dini hepatitis

18 Urin gelap Jika klien pernah punya gejala


hepatitis klinis dengan gejala warna
urin gelap seperti teh

19 Ikterik Jika klien pernah punya gejala


hepatitis klinis dengan gejala
ikterik yaitu badan, mata, kuku
berwarna kuning

20 Riwayat test hepatitis Tempat melakukan test hepatitis B,


B (tempat) jika sebelumnya klien pernah test
Hepatitis

21 Riwayat test hepatitis Waktu melakukan test hepatitis B,


B (waktu) jika sebelumnya klien pernah test
Hepatitis

22 Riwayat test hepatitis Tempat melakukan test hepatitis C,


C (tempat) jika sebelumnya klien pernah test
Hepatitis

- 198 -
- 199 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

23 Riwayat test hepatitis Waktu melakukan test hepatitis C,


C (waktu) jika sebelumnya klien pernah test
Hepatitis

24 HbsAg Reaktif Hasil pemeriksaan Hepatitis B


Sebelumnya adalah HbsAg reaktif

25 HbsAg Non Reaktif Hasil pemeriksaan Hepatitis B


sebelumnya adalah HbsAg non
reaktif

26 Anti HBs (Titer/IU) Hasil pemeriksaan Anti HBs bagi


klien yang hasil pemeriksaan
HbsAg non reaktif
Jika hasil pemeriksaan anti HBs >
10/IU tidak perlu dilakukan
pemberian imunisasi hepatitis B
terhadap klien, tetapi jika hasil
pemeriksaan anti HBs < 10/IU
direkomendasikan untuk
pemberian imunisasi hepatitis B
terhadap klien

27 Anti HBc Reaktif Hasil pemeriksaan hepatitis C


Reaktif

28 Anti HBc Non Reaktif Hasil pemeriksaan hepatitis C non


reaktif

29 SGPT/ALT Riwayat pemeriksaan SGPT/ALT


sebelumnya mengetahui fungsi
hati/enzim hati yang terdeteksi dgn
kadar tinggi dalam darah bila sel
hati rusak/ pecah

30 Anti Hbe Reaktif Riwayat pemeriksaan Anti Hbe


reaktif sebelumnya, indikasi adanya
zat anti yg dibentuk untuk
melawan virus hepatitis B (pertanda
seseorang sudah immun/kebal)

- 199 -
- 200 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

31 Anti Hbe Non Reaktif Riwayat Pemeriksaan Anti Hbe non


reaktif sebelumnya

32 HbeAg Reaktif Riwayat pemeriksaan HbeAg


sebelumnya Reaktif

33 HbeAg Non Reaktif Riwayat pemeriksaan HbeAg


sebelumnya hasilnya Non Reaktif

34 HBV DNA Riwayat HBV DNA sebelumnya,


indikasi adanya materi genetik
virus hepatitis B (viral load dalam
ml/IU)

35-36 Hasil Pemeriksaan Ditulis Hasil Pemeriksaan anti HCV


anti HCV reaktif atau non reaktif

37 Transfusi darah Riwayat faktor risiko klien yang


pernah melakukan transfusi darah

38 Haemodialisa Riwayat faktor risiko klien yang


pernah melakukan haemodialisa

39 Pasangan seks lain Riwayat faktor risiko klien yang


punya pasangan seks lain

40 Menggunakan jarum Riwayat faktor risiko klien yang


suntik bersama pernah menggunakan jarum suntik
bersama

41 Hep B/C dalam Riwayat faktor risiko klien yang


Keluarga (ya) punya keluarga yg menderita
hepatitis B dan atau hepatitis C

42 Hep B/C dalam Riwayat faktor risiko klien yang


Keluarga (tidak) tidak punya keluarga yg menderita
hep B dan C

43-44 Hasil Pemeriksaan Ditulis hasil pemeriksaan HBsAg


HBsAg (PKM) dengan Rapid test yang
dilaksanakan Puskesmas

- 200 -
- 201 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

47 Pemeriksaan HBsAg Hasil Pemeriksaan HBsAg Reaktif


Reaktif di dg metode EIA/CLIA di
Laboratorium Laboratorium Rujukan
Rujukan

48 Pemeriksaan HBsAg Hasil Pemeriksaan HBsAg Non


Non Reaktif Reaktif dg dg metode EIA/CLIA di
Laboratorium Laboratorium Rujukan
Rujukan

49 SGPT/ALT (W<32) Hasil pemeriksaan SGPT/ALT


dengan pemeriksaan enzim hati.
Jika terdeteksi dgn kadar tinggi
dalam darah, maka diindikasikan
sel hati rusak/pecah

50-51 Anti HBe Pemeriksaan lanjutan bagi klien


jika HbsAg reaktif, dilakukan
pemeriksaan Anti Hbe dan hasilnya
reaktif, indikasi adanya zat anti yg
dibentuk untuk melawan virus
hepatitis B (pertanda seseorang
sudah immun/kebal)

52-53 HBeAg Pemeriksaan lanjutan bagi klien


jika HbsAg reaktif, dilakukan
pemeriksaan Anti Hbe dan hasilnya
Reaktif/Non reaktif, indikasi
adanya zat anti yg dibentuk untuk
melawan virus hepatitis B (petanda
sesorang sudah immun/kebal)

54 HBV DNA Pemeriksaan lanjutan bagi klien


jika HbsAg reaktif, dilakukan
pemeriksaan lanjutan HBV DNA,
indikasi adanya materi genetik
virus hepatitis B (viral load dalam
ml/IU)

- 201 -
- 202 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

55-56 Hasil,pemeriksaan Hasil pemeriksaan Anti HCV di Lab


Anti HCV Rujukan

57 HBsAg Reaktif Tindak lanjut bagi klien dg hasil


(Monitor) pemeriksaan konfirmasi HBsAg
reaktif dan dilakukan monitoring

58 HBsAg Reaktif Tindak lanjut bagi klien dg hasil


(Terapi) pemeriksaan konfirmasi HBsAg
reaktif dan dilakukan therapi

59 Terapi 24-48 mg Diisi Jika hasil pemeriksaan anti


HCV reaktif dan diberikan terapi
24-48 mggu

60 Terapi 48-72 mggu Diisi Jika hasil pemeriksaan anti


HCV reaktif dan diberikan terapi
48-72 mggu

61 Tanggal imunisasi B Tanggal pemberian imunisasi


1 hepatitis B dosis ke 1 bagi klien dg
HBsAg dan anti HBs Non reaktif

62 Tanggal imunisasi B Tanggal pemberian imunisasi


2 hepatitis B dosis ke 2 bagi klien dg
HBsAg dan anti HBs Non reaktif

63 Tanggal imunisasi B Tanggal pemberian imunisasi


3 hepatitis B dosis ke 3 bagi klien dg
HBsAg dan anti HBs Non reaktif

64 Konseling hepatitis B Jika diberikan konseling hepatitis B


bagi klien yg mengidap hepatitis B

65 Konseling hepatitis C Jika diberikan konseling hepatitis B


bagi klien yg mengidap hepatitis C

66 Keterangan Informasi penting lainnya yang


belum terakomodir pada kolom
sebelumnya

- 202 -
- 203 -

e. Rabies
Kegiatan pengendalian Rabies di Puskesmas terdiri atas
penemuan kasus gigitan hewan penular Rabies (GHPR) dan
pemberian VAR/SAR, termasuk tatalaksana penderita
Rabies/Lyssa.
Setiap tindakan terhadap kasus gigitan hewan penular Rabies
atau Rabies/Lyssa dicatat dalam Kartu Rawat Jalan. Kemudian
data kasus gigitan hewan penular Rabies ini dicatat dalam
Register Gigitan Hewan Penular Rabies.
Instrumen yang digunakan dalam pencegahan dan pengendalian
GHPR dan rabies/Lyssa:
1) Register Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies dan
Rabies/Lyssa
2) Register Kematian Puskesmas
Berikut adalah alur kegiatan pelayanan pencegahan dan
pengendalian Rabies/Lyssa

Register Kematian
Puskesmas Meninggal

Bagan 15. Skema kegiatan tatalaksana penderita GHPR dan Rabies/Lyssa

1) Register Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies dan


Rabies/Lyssa
a) Penggunaan
Register Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies dan
Rabies/Lyssa digunakan untuk menghimpun
tatalaksana penderita GHPR.

- 203 -
- 204 -

b) Sumber Data
Sumber data pada Register Penderita Gigitan Hewan
Penular Rabies dan Rabies/Lyssa berasal dari kegiatan
tatalaksana penderita GHPR yang tercatat dalam Kartu
penderita GHPR dan Rabies/Lyssa dan data kematian
karena rabies tercatat dalam Register Kematian
Puskesmas.
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies dan
Rabies/Lyssa tercantum dalam Tabel 59.
Contoh instrumen Register Penderita Gigitan Hewan
Penular Rabies dan Rabies/Lyssa dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 59 Register
Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies dan
Rabies/Lyssa.

Tabel 59
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies dan Rabies/Lyssa

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan Nama Puskesmas Cukup jelas

2. Tahun Cukup jelas

3. Nama Cukup jelas

4. NIK/NKK Cukup jelas

5. Usia (tahun) Cukup jelas

6. Jenis Kelamin Cukup jelas

7. Alamat Cukup jelas

8. Tanggal digigit Tanggal pertama kali digigit

9. Wilayah kejadian Tempat (desa) terjadinya


peristiwa digigit hewan
penular rabies (HPR)

- 204 -
- 205 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

10. Jenis HPR Cukup jelas

11. Lokasi luka Cukup jelas

12. Spesimen HPR Hasil pemeriksaan spesimen


HPR (+)/(-)/masih
proses/tidak diperiksa

13. Tanggal Cuci Luka

14. Tanggal VAR Tanggal VAR pertama kali


diberikan

15. Tanggal SAR Tanggal pertamakali SAR


diberikan

16. Tanggal meninggal Cukup jelas

17. Diagnosa Cukup jelas

f. TB Paru
Kegiatan pengendalian Tuberkulosis adalah
1) Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak
mikroskopis yang terjamin mutunya
2) Pengobatan standar (DOTS-Directly Observed
Treatment Short-course) dan
3) Sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif
Data untuk program pengendalian TB diperoleh dari sistem
pencatatan-pelaporan TB. Pada Puskesmas yang telah mampu
memanfaatkan teknologi informasi dan komputer, maka
pencatatan TB menggunakan formulir-formulir standar secara
manual didukung dengan sistem informasi secara elektronik,
dan pelaporan TB menggunakan sistem informasi elektronik.
Sistem pencatatan-pelaporan TB secara elektronik menggunakan
Sistem Informasi TB Terpadu (SITT) yang berbasis web dan
terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan secara Nasional.
Pencatatan dan pelaporan TB diatur berdasarkan fungsi dari
masing-masing tingkatan.
Instrumen yang digunakan dalam pencegahan dan pengendalian
TB paru adalah:

- 205 -
- 206 -

1) Daftar Terduga TB (TB.06).


2) Formulir Permohonan Laboratorium TB untuk
Pemeriksaan Dahak (TB.05)
3) Register Laboratorium TB untuk Laboratorium
Fasilitas Kesehatan Mikroskopis dan atau Tes Cepat
(TB.04);
4) Kartu Pengobatan Pasien TB (TB.01);
5) Register TB Fasilitas Kesehatan (TB.03);
6) Kartu Identitas Pasien TB (TB.02);
7) Formulir Rujukan/ Pindah Pasien TB (TB.09);
8) Formulir Hasil Akhir Pengobatan Pasien TB Pindahan
(TB.10);

- 206 -
- 207 -

Berikut ini adalah alur pelayanan TB Paru:


Terduga datang ke pelayanan
kesehatan dicatat dalam Daftar
Terduga TB (TB.06)

Diberikan Formulir Permohonan


Laboratorium TB untuk
pemeriksaan dahak (TB.05) ke
laboratorium

hasil pemeriksaan dahak dicatat ke dalam


Register Laboratorium TB untuk Laboratorium
Fasilitas Kesehatan Mikroskopis dan atau Tes
Cepat (TB.04)

pengobatan pasien TB dicatat ke


dalam Kartu Pengobatan Pasien TB
(TB.01)

data dari Kartu Pengobatan Pasien TB


(TB.01) direkap ke dalam Register TB
Fasilitas Kesehatan (TB.03)

Bila pasien TB pulang maka pasien Bila pasien TB pindah ke fasilitas


dibekali dengan Kartu Identitas Pasien kesehatan maka dibekali Formulir
TB (TB.02) untuk perjanjian dalam Rujukan/ Pindah Pasien (TB.09) dan
mengambil obat, konsultasi dokter dan TB.09 bagian bawah dikembalikan
periksa dahak ulang.
kepada fasilitas kesehatan yang
mengirim

bila pasien telah menyelesaikan pengobatan


maka fasilitas kesehatan yang menerima
rujukan pasien yang pindah
menginformasikan kepada fasiltas kesehatan
yang mengirim rujukan dengan
menggunakan Formulir Hasil Akhir
Pengobatan Pasien TB Pindahan (TB.10)

fasilitas kesehatan yang mengirim


rujukan pasien melakukan
pengisian hasil akhir pengobatan
ke dalam Kartu Pengobatan
Pasien TB (TB.01) pasien tersebut

Bagan 17. Skema Pencatatan Pelayanan TB Paru


- 208 -

1) Daftar Terduga TB (TB.06)


a) Penggunaan
Daftar terduga TB (TB 06) digunakan untuk mencatat
pengunjung atau pasien yang diduga (suspect TB)
b) Sumber Data
Sumber data pada Daftar terduga TB (TB 06) berasal
dari hasil pemeriksaan umum yang dilakukan pada
pelayanan umum di Puskesmas
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Daftar
Terduga TB (TB 06) tercantum dalam Tabel 60.
Contoh instrumen Daftar terduga TB (TB 06) dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 60 Register
Tersangka Penderita (Suspek) yang Diperiksa Dahak
SPS (TB 06).

Tabel 60
Jenis Data dan Definisi Operasional
Daftar Terduga TB (TB 06)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Kode dan Nama Puskesmas Cukup jelas

2 Bulan dan Tahun Cukup jelas

3 Tanggal didaftar

4 No. Identitas Sediaan Dahak Tuliskan NIK dan NKK pasien


(NIK/NKK)

5 Nama lengkap tersangka Cukup jelas

6 Umur dan L/P Cukup jelas

7 Alamat lengkap Cukup jelas

8 Tanggal pengambilan dahak Cukup jelas


- 209 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9 Tanggal pengiriman sediaan Cukup jelas


dahak

10 Tanggal hasil diperoleh Cukup jelas

11 Hasil pemeriksaan Cukup jelas

2) Formulir Permohonan Laboratorium TB untuk Pemeriksaan


Dahak (TB.05)
a) Penggunaan
Formulir permohonan laboratorium TB untuk
pemeriksaan dahak (TB.05) digunakan untuk
melanjutkan pemeriksaan dahak Suspek TB ke unit
laboratorium
b) Sumber Data
Sumber data pada Formulir permohonan laboratorium
TB untuk pemeriksaan dahak (TB.05) berasal dari
register suspek
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan
dahak (TB.05) tercantum dalam Tabel 61 Formulir
Permohonan Laboratorium TB untuk Pemeriksaan
Dahak (TB.05).
Contoh instrumen Formulir (kartu) permohonan
laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak (TB.05)
dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 61
Permohonan Laboratorium TB untuk Pemeriksaan
Dahak (TB.05).
- 210 -

Tabel 61
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Permohonan Laboratorium TB
untuk Pemeriksaan Dahak (TB.05)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Nama UPK/Kode Nama Puskesmas

2 Nama tersangka Cukup jelas

3 NIK/NKK Tuliskan dengan lengkap

4 Umur Cukup jelas

5 Jenis kelamin Cukup jelas

6 Alamat Alamat lengkap, teridentifikasi


rumah pasien

7 Klasifikasi penyakit Cukup jelas

8 Alasan pemeriksaan Cukup jelas

9 Tanggal pengambilan Cukup jelas


dahak

10 Tanggal pengiriman Cukup jelas


dahak

11 Visual dahak Visual dahak adalah adanya nanah,


bercak darah dan air liur

12 Hasil pemeriksaan Cukup jelas

13 Nomor Registrasi Lab Cukup jelas

3) Register Laboratorium TB untuk Laboratorium Fasilitas


Kesehatan Mikroskopis dan atau Tes Cepat (TB 04)
d) Penggunaan
Register laboratorium TB untuk laboratorium fasilitas
kesehatan mikroskopis dan atau tes cepat digunakan
untuk merekap hasil pemeriksaan laboratorium.
- 211 -

e) Sumber Data
Sumber data pada Register laboratorium TB untuk
laboratorium fasilitas kesehatan mikroskopis dan atau
tes cepat (TB 04) adalah hasil pemeriksaan
laboratorium terhadap dahak (TBC) dan darah jari
(RDT)
f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
laboratorium TB untuk laboratorium fasilitas
kesehatan mikroskopis dan atau tes cepat (TB 04)
tercantum dalam Tabel 62 Register Laboratorium TB
untuk Laboratorium Fasilitas Kesehatan Mikroskopis
dan atau Tes Cepat (TB 04).
Contoh instrumen Register laboratorium TB untuk
laboratorium fasilitas kesehatan mikroskopis dan atau
tes cepat (TB 04) dan Cara Pengisiannya tercantum
pada Formulir 62 Register Laboratorium TB untuk
Laboratorium Fasilitas Kesehatan (Mikroskopis dan
atau Tes Cepat) (TB 04).

Tabel 62
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Laboratorium TB untuk Laboratorium Fasilitas Kesehatan
(Mikroskopis dan atau Tes Cepat) (TB 04)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Nama UPK Mikroskopis Cukup jelas

2 Nama UPK Cukup jelas

3 Bulan dan Tahun Cukup jelas

4 No. Reg. Lab Cukup jelas

5 Nomor Identitas Sediaan Cukup jelas

6 Tanggal Sediaan diterima Cukup jelas

7 Tanggal pemeriksaan Cukup jelas

8 Nama lengkap pasien Cukup jelas


- 212 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9 NIK/NKK Tuliskan dengan lengkap

10 Umur dan L/P Cukup jelas

11 Alamat lengkap Identitas rumah pasien secara detail

12 Nama UPK Nama UPK yang merujuk spesimen

13 Alasan Pemeriksaan Alasan pemeriksaan sesuai formulir


permohonan UPK

14 Hasil Pemeriksaan Cukup jelas

15 Tanda tangan Nama jelas dan paraf pemeriksa

4) Kartu Pengobatan Pasien TB (TB 01)


a) Penggunaan
Kartu pengobatan pasien TB digunakan untuk
mencatat hasil pemeriksaan maupun tindakan dan
pengobatan yang diberikan kepada pasien TB.
b) Sumber Data
Sumber data pada kartu pengobatan pasien TB
berasal dari hasil pemeriksaan maupun tindakan dan
pengobatan yang diberikan kepada pasien TB.
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada kartu
pengobatan pasien TB (TB 01) tercantum dalam Tabel
63 Kartu Pengobatan Pasien TB (01).
Contoh instrumen kartu pengobatan pasien TB (TB 01)
dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 63
Kartu Pengobatan Pasien TB (TB 01).

Tabel 63
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Pengobatan Pasien TB (01)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Nama pasien Cukup jelas


- 213 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2 NIK/NKK Cukup jelas

Jenis kelamin Cukup jelas

Umur Cukup jelas

3 Alamat lengkap Cukup jelas

4 Telp/HP Cukup jelas

5 Tahun Tahun mulai pengobatan

6 Nama PMO Cukup jelas

7 Alamat PMO Cukup jelas

8 Telp/HP PMO Cukup jelas

9 No. Register TB 03 UPK Cukup jelas

10 No. Register TB 03 Kab/Kota Cukup jelas

11 Nama UPK dan Kode Nama Puskesmas dan Kode

12 Status Penderita Cukup jelas

a. Parut BCG Cukup jelas

b. Riwayat pengobatan Belum pernah/pengobatan <1 bulan,


sebelumnya pengobatan 1 bulan/lebih

c. Asal pasien Siapa yang merujuk pasien datang


ke pelayanan (inisiatif pasien,
laporan anggota masyarakat,
fasyankes lain, KTS/PDP, lain-lain)

d. Klasifikasi Penyakit Lokasi sakit : paru, ekstra paru


Tipe pasien berdasarkan riwayat
e. Tipe Pasien
pengobatan : baru, pindahan,
pengobatan ulang setelah default,
kambuh, gagal, lainnya

f. Pemeriksaan Kontak Isikan identitas kontak yang


diperiksa : nama, jenis kelamin,
umur, tanggal pemeriksaan dan hasil
pemeriksaan
- 214 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

13 Status Pengobatan

a. Tahap intensif

(1) Jenis OAT Paket obat yang diberikan pada


psien (kombipak, KDT (FDG)
Paket obat yang diberikan pada
(2) Kategori obat tahap
pasien pada tahap intensif, yaitu
Intensif
dipilih : kategori 1, kategori 2,
kategori anak, sisipan
Jumlah obat tambahan : 4 KDT
(FDC), Streptomisin

Monitor obat tahap Mencatat tanggal paket obat


intensif diberikan perhari
Paket obat yang diberikan pada
(3) Kategori obat tahap lanjut
pasien pada tahap tahap lanjut,
yaitu dipilih : kategori 1, kategori 2,
kategori anak, sisipan
Jumlah obat tambahan : 2 KDT
(FDC), Etambutol

Monitor obat tahap Mencatat tanggal paket obat


lanjut diberikan perhari
Pemeriksaan dahak BTA dilakukan
b. Monitor Dahak
secara serial, yaitu pada bulan 0
(sebelum berobat), bulan 2, 3, 4,
bulan 5/6, bulan 7/8 dan AP

c. Hasil akhir pengobatan Hasil akhir pengobatan : sembuh,


lengkap. default, gagal, pindah, atau
meninggal

14 Pendataan sakit lain yang


diderita pasien, terutama ibu
hamil dan pengidap HIV
- 215 -

5) Kartu Identitas Pasien TB (TB 02)


d) Penggunaan
Kartu identitas pasien TB (TB 02) digunakan untuk
identitas pasien saat berkunjung ke pelayanan, dan
catatan penerimaan obat kepada pasien dan untuk
mengetahui tanggal harus kembali ke pelayanan
untuk pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan dahak
dan meminta tambahan obat
e) Sumber Data
Sumber data pada Kartu identitas pasien TB (TB 02)
dibuat berdasarkan pada pemeriksaan dan pemberian
obat kepada pasien sesuai monitor pengobatan (Kartu
Berobat TB 04)
f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu
Identitas Pasien TB (TB 02) tercantum dalam Tabel 64
Contoh instrumen Kartu Identitas pasien TB (TB 02)
dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir 64
Kartu Identitas pasien TB (TB 02).

Tabel 64
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu identitas pasien TB (TB 02)

DEFINISI
NO JENIS DATA
OPERASIONAL

Identitas Pasien

1 Nama lengkap pasien Cukup jelas

2 Alamat lengkap pasien Cukup jelas

3 No. Telepon/HP Cukup jelas

4 Jenis kelamin Cukup jelas

5 Umur Cukup jelas

6 Nama faskes dan nomor telepon Cukup jelas


- 216 -

DEFINISI
NO JENIS DATA
OPERASIONAL

7 Nomor register TB faskes Cukup jelas

8 Nomor register kabupaten kota Cukup jelas

9 Provinsi Cukup jelas

10 NIK/NKK Tuliskan nomor induk


kependudukan dan
nomor kartu keluarga

11 Klasifikasi pasien berdasarkan Sesuai dengan kartu


lokasi anatomis dari penyakit pasien TB (TB02)
(paru dan ekstra paru)

12 Klasifikasi pasien berdasarkan Sesuai dengan kartu


riwayat pengobatan sebelumnya pasien TB (TB02)
(baru, diobati setelah gagal,
kambuh, pindahan, diobati
setelah lost follow up, dan lain-
lain)

13 Tanggal mulai berobat Cukup jelas

14 Paduan OAT Cukup jelas

Perjanjian, meliputi

15 Tanggal mengambil obat Cukup jelas

16 Konsultasi dokter (tanggal, tahap Cukup jelas


pengobatan, jumlah OAT yang
diberikan, tanggal harus kembali)

17 Tanggal perjanjian untuk periksa Cukup jelas


dahak ulang

18 Catatan penting oleh dokter atau Cukup jelas


perawat
- 217 -

6) Register TB di Puskesmas (TB 03)


a) Penggunaan
Register TB di Puskesmas (TB 03) digunakan
menghimpun data individu penderita TB dan
pengobatannya yang telah tercatat pada Kartu
Pengobatan Pasien TB TB01
b) Sumber Data
Sumber data pada Kartu Register TB di Puskesmas (TB
03) berasal dari Kartu Pengobatan Pasien TB (TB01)
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register TB di
Puskesmas (TB 03) tercantum dalam Tabel 65.
Contoh instrumen Register TB di Puskesmas (TB 03)
dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 65
Register TB di Puskesmas (TB 03).

Tabel 65
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register TB di Puskesmas (TB 03)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Identitas Pasien

1 No. Registrasi TB Kab/Kota Cukup jelas

2 Nama pasien Cukup jelas

3 NIK/NKK Cukup jelas

4 L/P Jenis kelamin

5 Umur (th) Cukup jelas

6 Alamat lengkap

Informasi pasien sebelum pengobatan

7 Asal rujukan Cukup jelas

8 Lokasi penyakit (paru/ekstra Cukup jelas


paru)
- 218 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9 Riwayat dan Cukup jelas


pengobatan/klasifikasi

10 Dasar diagnosis TB Cukup jelas


(Bakteriologis/klinis)

11 Skoring TB anak Cukup jelas

12 Tanggal mulai pengobatan Cukup jelas

13 Kategori OAT Cukup jelas

14 Sediaan obat Cukup jelas

15 Sumber obat Cukup jelas

16 Pemeriksaan dahak sebelum Hasil pemeriksaan dahak :


pengobatan (BTA, biakan, tes BTA, biakan, tes cepat.
cepat) (17-19)

Informasi hasil pengobatan

17 Pemeriksaan dahak akhir bulan Hasil pemeriksaan dahak :


ke 2 BTA, biakan, tes cepat.

18 Pemeriksaan akhir bulan ke 3 Hasil pemeriksaan dahak :


BTA, biakan, tes cepat.

19 Pemeriksaan akhir bulan ke 5 Hasil pemeriksaan dahak :


BTA, biakan, tes cepat.

20 Akhir pengobatan (nomor BTA pos/neg


registrasi laboratorium dan hasil
pemeriksaan BTA)

21 Hasil Ahir Pengobatan Sembuh, lengkap, gagal,


meninggal, lost to follow up,
dan tidak diketahui.

Keterangan pasien TB yang mengalami ko-infeksi HIV

22 Layanan tes HIV (tanggal tes HIV Tes untuk menentukan HIV
dan status HIV terdiri dari positif atau negatif
positif/negative/TK)

23 Layanan pengobatan HIV (tanggal HIV positif mendapat obat


- 219 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


mulai ART dan tanggal mulai ART dan PPK
PPK)

24 Dipindahkan ke registrasi TB- Dipindah karena


MDR memerlukan pencatatan
yang berbeda

7) Formulir Rujukan/Pindah Pasien TB (TB 09)


a) Penggunaan
Formulir Rujukan/Pindah Pasien TB (TB 09)
digunakan untuk merujuk atau memindah pasien TB
ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
b) Sumber Data
Sumber data pada Formulir Rujukan/Pindah Pasien
TB (TB 09) berasal dari hasil pemeriksaan dan
pendataan pada Kartu Pengobatan Penderita TB (TB
04)
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Rujukan/Pindah Pasien TB (TB 09) tercantum dalam
Tabel 66.
Contoh instrumen Formulir Rujukan/Pindah Pasien
TB (TB 09) dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 66 Formulir Rujukan/Pindah Pasien TB (TB
09).

Tabel 66
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Rujukan/Pindah Pasien TB (TB 09)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Pengirim Rujukan

1 Nama instansi pengirim dan nomor Cukup jelas


telepon
- 220 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2 Nama instansi yang dituju dan Cukup jelas


nomor telepon

3 Nama pasien Cukup jelas

4 Jenis kelamin Cukup jelas

5 Umur Cukup jelas

6 Alamat Cukup jelas

7 No. Register Kab/Kota Cukup jelas

8 NIK dan NKK Tulis NIK dan NKK pasien

9 Tanggal mulai berobat Cukup jelas

10 Jenis paduan OAT (kategori 1, Jenis obat anti tbc yang


kategori 2, kategori anak dengan 3 telah atau sedang diberikan
oat, kategori anak dengan 4 obat) pada pasien, sesuai dengan
catatan dalam Kartu
pengobatan TB

11 Jenis OAT (KDT, Kombipak, OAT Jenis obat anti tbc yang
kemasan lepas) telah atau sedang diberikan
pada pasien

12 Klasifikasi pasien berdasarkan Klasifikasi sesuai dengan


riwayat pengobatan sebelumnya klasifikasi saat pasien
(pasien baru TB, pasien kambuh, mulai berobat, sesuai
pasien diobati kembali setelah dengan yang tercatat pada
gagal, pasien diobati setelah putus kartu nerobat TB
berobat-lost follow up, pindahan,
lain-lain)

13 Jumlah dosis obat yang sudah Sesuai dengan jumlah obat


diterima (tahap awal dan lanjutan) yang diterimakan sesuai
catatan pada kartu
pengobatan Pasien TB

14 Jumlah dosis obat yang sudah Sesuai dengan jumlah obat


dibawa (tahap awal dan lanjutan) yang diterimakan sesuai
catatan pada kartu
- 221 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


pengobatan Pasien TB

15 Pemeriksaan ulang dahak terakhir Sesuai dengan hasil


(tanggal dan hasil) pemeriksaan dahak
terakhir, seperti yg tercatat
di Kartu Pasien TB

16 Tanggal dan tanda tangan yang Cukup jelas


mengisi

Informasi untuk dikembalikan pada fasyankes pengirim

17 Nama pasien Cukup jelas

18 Jenis kelamin Cukup jelas

19 Umur Cukup jelas

20 Nomor register kab/kota Cukup jelas

21 Tanggal pasien melapor Cukup jelas

22 Nama fasilitas kesehatan (tempat Cukup jelas


berobat baru) dan nomor telepon

23 Tanggal dan tanda tangan yang Cukup jelas


mengisi

8) Formulir Hasil Akhir Pengobatan Pasien TB Pindahan (TB


10)
d) Penggunaan
Formulir Hasil Akhir Pengobatan Pasien TB Pindahan
(TB 10) digunakan untuk memberikan informasi
kepada tempat asal pasien tentang Hasil Akhir
Pengobatan Pasien TB pindahan
e) Sumber Data
Sumber data pada Formulir Hasil Akhir Pengobatan
Pasien TB Pindahan (TB 10) berasal dari hasil
pemeriksaan dan pendataan di Kartu Pengobatan
Pasien TB
- 222 -

f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Hasil Akhir Pengobatan Pasien TB Pindahan (TB 10)
tercantum dalam Tabel 67.
Contoh instrumen Formulir Hasil Akhir Pengobatan
Pasien TB Pindahan (TB 10) dan Cara Pengisiannya
tercantum pada Formulir 67 Formulir Hasil Akhir
Pengobatan Pasien TB Pindahan (TB 10).

Tabel 67
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Hasil Akhir Pengobatan Pasien TB Pindahan (TB 10)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Nama pasien Cukup jelas

2 Jenis kelamin Cukup jelas

3 Umur Cukup jelas

4 Alamat Cukup jelas

5 NIK NIK dan NKK

6 Tanggal mulai berobat di Cukup jelas


tempat asal (sesuai dengan
TB 09)

7 Jenis paduan OAT (kategori Cukup jelas


1, kategori 2, kategori anak
dengan 3 oat, kategori anak
dengan 4 obat)

8 Hasil akhir pengobatan Cukup jelas


(sembuh, pengobatan
lengkap, gagal, meninggal,
lost to follow up dan tidak
dievaluasi)

9 Keterangan Cukup jelas

10 Tanggal dan tanda tangan Cukup jelas


- 223 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


yang mengisi

g. Kusta
Kegiatan pengendalian kusta meliputi kegiatan penemuan
penderita kusta yang berkunjung di pelayanan umum,
pemeriksaan kontak, pemeriksaan kelompok rentan (murid
sekolah), survei kusta di desa dan laporan masyarakat. Setiap
penderita kusta baru yang berobat/konsultasi mendapat Kartu
Kunjungan (Bagian Pendaftaran) dan kemudian dicatat dalam
Kartu Penderita (Poli Umum) dan dalam Register Rawat Jalan
Puskesmas/Puskesmas Pembantu seperti halnya kunjungan
penderita lainnya.
Seseorang yang telah ditetapkan menderita kusta, maka
penderita akan mendapat pelayanan Tatalaksana Penderita
Kusta sesuai dengan tipe kustanya. Setiap pemeriksaan dan
pemberian pengobatan standar penderita kusta dicatat dalam
Kartu Penderita Kusta, dan dihimpun dalam Register Kohort
Penderita Kusta.
Kunjungan pertama penderita kusta di Puskesmas ditetapkan
sebagai kasus baru, kunjungan penderita kusta berikutnya
karena sakit kustanya disebut kasus lama, baik berobat pada
Poli Umum, maupun berobat pada poli khusus kusta.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan pencegahan dan
pengendalian kusta adalah:
1) Kartu Penderita Rawat Jalan
2) Register Rawat Jalan
3) Kartu Penderita Kusta
4) Register Kohort Penderita Kusta
5) Laporan Hasil Pemeriksaan Kusta di Sekolah
6) Register Pemeriksaan Kusta di Sekolah
7) Laporan Hasil Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan
(Laporan Survei Kusta di Desa)
8) Register Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan
(Survei Kusta Desa)
9) Register Penderita Kusta Tipe MB
- 224 -

10) Register Penderita Kusta Tipe PB


11) Pencatatan Pencegahan Kusta
Berikut ini adalah alur kegiatan pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit Kusta

Bagan 18. Skema pelayanan pemeriksaan kusta

Bagan 19. Skema pelayanan pemeriksaan Kusta di Sekolah

Bagan 20. Skema pelayanan pemeriksaan Kusta di Desa/kelurahan

Kartu Rawat Jalan dan Register Rawat Jalan dibahas pada


bahasan Pelayanan Umum.
1) Kartu Penderita Kusta
a) Penggunaan
Kartu Penderita Kusta digunakan untuk mencatat
identitas, dan pemeriksaan medis serta data
pemberian obat anti kusta.
b) Sumber Data
Sumber data Kartu Penderita Kusta adalah hasil
pemeriksaan penderita
- 225 -

c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu
Penderita Kusta tercantum dalam Tabel 68.
Contoh instrumen Kartu Penderita Kusta dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 68 Kartu
Penderita Kusta.

Tabel 68
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Penderita Kusta

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas dan Kode Nama Puskesmas

2 Kode Kode Puskesmas

3 Kecamatan Nama kecamatan tempat


Puskesmas

4 Kabupaten/Kota Nama kab/kota tempat Puskesmas

5 Provinsi Nama provinsi tempat Puskesmas

6 Tanggal penderita Tanggal pertama kali ditemukan


terdaftar dan terdata di Puskesmas

Nomor Pendaftaran Cukup jelas

7 Klasifikasi Pasien Cukup jelas


(PB/MB)

8 Tanggal Mulai Tanggal mulai minum obat pertama


Pengobatan (MDT) kali

9 Tanggal Dinyatakan Tanggal dimana penderita telah


RFT selesai minum obat secara lengkap
dalam periode waktu ditetapkan

10 Tanggal Meninggal Tanggal saat penderita meninggal

11 Tanggal Default Tanggal dimana penderita telah


selesai periode waktu yang
ditetapkan, tetapi obat belum habis
- 226 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12 Tanggal Pindah Cukup jelas

13 Nama penderita Cukup jelas

14 Jenis kelamin (L/P) Cukup jelas

15 Umur (th) Cukup jelas

16 Tempat lahir Cukup jelas

17 NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan dan


Nomor Kartu Keluarga

18 Alamat Jl, RT, RW, Dusun, Desa/


Kelurahan, Kecamatan, Kab/Kota

19 Pekerjaan Cukup jelas

20 Cara Penemuan Cara pasien ditemukan oleh


Penderita petugas

21 Riwayat Penyakit Riwayat munculnya kelainan pada


/Kontak kulit, riwayat kontak dengan
penderita, dan riwayat berobat
sebelumnya

22 Pemeriksaan Pemeriksaan selama pengobatan

23 Hasil pemeriksaan Cukup jelas

24 Pemeriksaan Menemukan BTA


Mikroskopis

25 Diagnosis Kusta Sesuai dengan pedoman penentuan


(PB/MB) / Klasifikasi klasifikasi kusta (Tipe PB, MB,
Kusta suspek)

26 Status Kasus

27 Keadaan Menetukan lokasi cacat dan tingkat


Cacat/Tingkat cacat cacat. Gunakan gambar

28 Pengobatan MDT Dosis Bulanan dan Dosis Harian

Tanggal/Bulan/Tahun Pemberian
Obat
- 227 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

29 Pemeriksaan Kontak Kontak serumah, tetangga dan


kontak sosial

30 Nama Petugas yang Cukup jelas


mendiagnosa

Tanda tangan Cukup jelas


Petugas yang
mendiagnosa

2) Register Kohort Penderita Kusta Tipe PB/tipe MB


a) Penggunaan
Register Kohort Penderita Kusta merupakan tabel
daftar penderita kusta dan catatan hasil pemeriksaan
dan pengobatan sampai paket pengobatan standar
dinyatakan selesai. Register Kohort digunakan oleh
petugas untuk monitor tatalaksana penderita kusta
standar.
b) Sumber Data
Sumber data Register Kohort Penderita Kusta adalah
data pada Kartu Penderita Kusta
c) Jenis Data dan Definisi Operasional, Instrumen dan
Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kohort Penderita Kusta tercantum dalam Tabel 69
Register Kohort Penderita Kusta Tipe PB/MB
Contoh instrumen Register Kohort Penderita Kusta
dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 69
Register Kohort Penderita Kusta Tipe PB dan Formulir
70 Register Kohort Penderita Kusta Tipe MB
- 228 -

Tabel 69
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kohort Penderita Kusta Tipe PB/MB

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Provinsi Cukup jelas

2 Kab/Kota Cukup jelas

3 Puskesmas Cukup jelas

4 Kode Cukup jelas

5 Tahun Tahun penderita kusta mulai


mendapat pengobatan

6 Tgl. Reg Cukup jelas

7 No. Reg Cukup jelas

8 NIK/NKK Cukup jelas

9 Nama Penderita Cukup jelas

10 Alamat Cukup jelas

11 Status (baru/lama) Baru belum pernah berobat

12 Umur Cukup jelas

13 L/P Jen is kelamin


Setiap kasus terdapat
14 Pemeriksaan kontak
sejumlah kontak yang
(jml/diperiksa)
kemungkinan tertular atau
yang menjadi sumber
penularan
Dari sejumlah kontak
tersebut, catat jumlah yang
diperiksa

15 Tingkat cacat Awal Cukup jelas

16 Tingkat cacat akhir Cukup jelas

17 Tanggal pengambilan obat Tanggal obat diambil dan


untuk kebutuhan berapa
lama, berbeda periode waktu
- 229 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


pengobatan antara tipe PB
dan MB

3) Formulir Pemeriksaan Kusta Pada Anak Sekolah


a) Penggunaan
Formulir Pemeriksaan Kusta Pada Anak Sekolah
digunakan untuk merekam hasil kegiatan
pemeriksaan kusta semua murid setiap sekolah di
wilayahnya. Setiap sekolah yang melaksanakan
kegiatan pemeriksaan kusta, maka membuat
pencatatan dengan menggunakan satu Formulir
Pemeriksaan Kusta Pada Anak Sekolah.
b) Sumber Data
Sumber data Formulir Pemeriksaan Kusta Pada Anak
sekolah adalah hasil pemeriksaan kusta disetiap
sekolah
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Pemeriksaan Kusta Pada Anak Sekolah tercantum
dalam Tabel 70.
Contoh instrumen Formulir Pemeriksaan Kusta Pada
Anak Sekolah dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 71 Formulir Pemeriksaan Kusta Pada Anak
Sekolah.

Tabel 70
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Pemeriksaan Kusta Pada Anak Sekolah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas

2 Kode Cukup jelas

3 Sekolah (kelas) Nama sekolah dan kelas


- 230 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

4 Alamat Alamat sekolah

5 Tanggal Tanggal dilakukan pemeriksaan

6 Jumlah murid Jumlah murid terdaftar pada saat


pemeriksaan (sesuai absen)

7 No Sesuai nomor urut absen siswa

8 Nama Siswa Cukup jelas

9 Nama Kepala Keluarga Cukup jelas

10 NIK Nomor Induk Kependudukan

11 NKK Nomor Kartu Keluarga

12 L/P Jenis kelamin (L = laki-laki,


P = perempuan)

13 Umur Ulang tahun terakhir

14 Alamat (desa) Tempat tinggal siswa (desa)

15 Periksa Siswa telah dilakukan pemeriksaan


atau belum

16 Tipe PB Sesuai buku pdoman kusta

17 Tipe MB Sesuai buku pedoman

18 Tipe Suspek Sesuai buku pedoman

19 Cacat Tk 2 Sesuai buku pedoman

20 Rujuk ke RS Cukup jelas

4) Register Pemeriksaan Kusta Menurut Sekolah


a) Penggunaan
Register Pemeriksaan Kusta Menurut Sekolah
digunakan untuk menghimpun hasil hasil
pemeriksaan kusta di sekolah pada bulan tertentu
yang didata dengan menggunakan Formulir
Pemeriksaan Kusta Pada Anak Sekolah
- 231 -

b) Sumber Data
Sumber data Register Pemeriksaan Kusta Menurut
Sekolah adalah berdasarkan hasil pemeriksaan di
sekolah-sekolah di wilayah Puskesmas
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pemeriksaan Kusta Menurut Sekolah tercantum dalam
Tabel 71 Register Pemeriksaan Kusta Menurut
Sekolah, dan tabel 72 Register Penderita Kusta Pada
Anak Sekolah
Contoh instrumen Register Pemeriksaan Kusta
Menurut Sekolah dan cara pengisiannya tercantum
pada Formulir 72 Register Pemeriksaan Kusta
Menurut Sekolah, dan 73 Register Penderita Kusta
Pada Anak Sekolah

Tabel 71
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pemeriksaan Kusta Menurut Sekolah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas

2 Kode Cukup jelas

3 Tahun Cukup jelas

4 Tanggal Cukup jelas


Pemeriksaan

5 Nama Sekolah Cukup jelas

6 Alamat (desa) Desa tempat sekolah berada

7 Jml murid Cukup jelas


terdaftar

8 Jml murid Cukup jelas


diperiksa
- 232 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9 Jml murid Jika ditemukan [enderita kusta, maka


menderita dicatat dalam Register Penderita Kusta
kusta Berdasarkan Pemeriksaan di Sekolah

Tabel 72
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Penderita Kusta di Sekolah

No Jenis Data Definisi Operasional

1 Puskesmas Cukup jelas

2 Kode Cukup jelas

3 Tahun Cukup jelas

4 Tanggal Cukup jelas


Pemeriksaan

5 Nama Sekolah Cukup jelas

6 Nama Cukup jelas

7 No Tuliskan NIK dan NKK


Indeks/NIK/NKK

8 Nama KK Nama kepala keluarga seebagaimana


tertulis dalam Kartu Keluarga

9 L/P Jenis kelamin (L=laki-laki, P=perempuan)

10 Umur Ulang tahun terakhir

11 Alamat (desa) Cukup jelas

12 Tipe (PB/MB) Sesuai dengan klasifikasi kusta PB atau


MB

13 Cacat Tk 2 Sesuai score pemeriksaan

14 Rujuk ke RS Ya, Tidak


- 233 -

5) Formulir Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan


a) Penggunaan
Formulir Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan
digunakan untuk perekaman hasil pemeriksaan kusta
pada penduduk desa/kelurahan (Survei Kusta).
b) Sumber Data
Sumber data laporan diperoleh dari hasil pemeriksaan
kusta terhadap penduduk desa/kelurahan
c) Jenis Data, Definisi Operasional , Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Laporan Hasil
Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan tercantum
pada Tabel 73
Contoh instrumen Laporan Hasil Pemeriksaan Kusta
di Desa/Kelurahan dan Cara Pengisiannya tercantum
pada Formulir 74 Laporan Hasil Pemeriksaan Kusta di
Desa/Kelurahan.

Tabel 73
Jenis Data dan Definisi Operasional
pada Formulir Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas

2 Kode Cukup jelas

3 Desa Cukup jelas

4 Dusun/RW/RT Cukup jelas

5 Tanggal Cukup jelas

6 Jumlah penduduk Cukup jelas

7 No Sesuai nomor urut absen siswa

8 Nama Kepala Keluarga Cukup jelas

9 Nama Nama yang diperiksa

10 NIK Nomor Induk Kependudukan


- 234 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

11 NKK Nomor Kartu Keluarga

12 L/P (laki- Jenis kelamin


laki/perempuan)

13 Umur Ulang tahun terakhir

14 Alamat Tempat tinggal penduduk


(desa/dusun/RW/RT)

15 Periksa Penduduk telah dilakukan


pemeriksaan atau belum

16 Tipe PB Sesuai buku pedoman kusta

17 Tipe MB Sesuai buku pedoman

18 Tipe Suspek Sesuai buku pedoman

19 Cacat Tk 2 Sesuai buku pedoman

20 Rujuk ke RS Cukup jelas

6) Register Pemeriksaan Kusta Menurut Desa/Kelurahan


a) Penggunaan
Register Pemeriksaan Kusta Menurut Desa/Kelurahan
digunakan untuk menghimpun data yang telah
direkam pada Formulir Pemeriksaan Kusta di
Desa/Kelurahan.
b) Sumber Data
Sumber data Register Pemeriksaan Kusta Menurut
Desa/Kelurahan adalah Formulir Pemeriksaan Kusta
di Desa/Kelurahan
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pemeriksaan Kusta Menurut Desa/Kelurahan
tercantum pada tabel 74 Register Pemeriksaan Kusta
Menurut Desa/Kelurahan, dan tabel 75 Register
Penderita Kusta Berdasarkan Pemeriksaan Kusta di
Desa/Kelurahan
- 235 -

Contoh instrumen Register Pemeriksaan Kusta


Menurut Desa/Kelurahan dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 75 Register Pemeriksaan
Kusta Menurut Desa/Kelurahan, dan formulir 76
Register Penderita Kusta Berdasarkan Pemeriksaan
Kusta di Desa/Kelurahan

Tabel 74
Jenis Data dan Definisi Operasional
Pada Register Pemeriksaan Kusta Menurut Desa/Kelurahan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas

2 Kode Cukup jelas

3 Tahun Cukup jelas

4 Tanggal Pemeriksaan Cukup jelas

5 Nama Desa Cukup jelas

6 Jumlah penduduk Cukup jelas


terdaftar

7 Jumlah penduduk Cukup jelas


diperiksa kusta

8 Jumlah kusta Semua tipe (PB, MB, suspek).


ditemukan Jika ditemukan penderita kusta,
maka wajib didata pada Register
Penderita Kusta Pada
Pemeriksaan di Desa

Tabel 75
Jenis Data dan Definisi Operasional
Pada Register Penderita Kusta
Berdasarkan Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas


- 236 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2 Kode Cukup jelas

3 Tahun Cukup jelas

4 Nama Desa Cukup jelas

5 NIK dan NKK Cukup jelas

6 Nama Kepala Keluarga Cukup jelas

7 Jenis Kelamin (L/P) L=laki, P=perempuan

8 Umur (th) Ulang tahun terakhir

9 Alamat Alamat lengkap


(Dusun/RW/RT)

10 Hasil Pemeriksaan Penentuan klasifikasi kusta


(PB/MB/Suspek/tidak yang ditemukan sesuai dengan
ada semua) pedoman

11 Hasil pemeriksaan Penentuan klasifikasi kusta


(Cacat tk 2) yang ditemukan sesuai dengan
pedoman

12 Rujuk ke RS Cukup jelas

h. Frambusia
Kegiatan frambusia adalah penemuan penderita dan pengobatan
pencegahan massal serta penetapan status daerah bebas
frambusia.
Penemuan penderita frambusia melalui penemuan pasif dan
aktif. Penemuan pasif di Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
Umum (poli umum) di semua fasilitas kesehatan (Puskesmas,
jaringan dan jejaringnya). Sedang penemuan aktif melalui
pemeriksaan frambusia di sekolah, survei desa dan penemuan
saat dilakukan penyeldikan frambusia di masyarakat.
Setiap kasus frambusia konformasi atau probable wajib
dilakukan penyelidikan dan pengobatan terhadap kasus
frambusia maupun terhadap kontak penderita.
- 237 -

Penemuan aktif ini biasanya bersamaan dengan penemuan aktif


kusta di desa (survei). Pemeriksaan dan penentuan diagnosis
frambusia dengan test cepat (RDT)
Instrumen yang digunakan dalam upaya pengendalian
frambusia adalah:
1) Register Rawat Jalan di Pelayanan Pemeriksaan
Kesehatan Umum
2) Register Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
3) Register Pemeriksaan Frambusia Menurut Sekolah
4) Formulir Penyelidikan dan Pengobatan Kasus dan
Kontak
Mekanisme penggunaan instrumen tersebut dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut :

Dihimpun Penyelidikan
Kasus Dicatat Pada Pada Register dan
Frambu Kartu Rawat Rawat Jalan Pengobatan
sia Jalan Puskesmas Kasus dan
Kontak

Bagan 21. Skema Pencatatan Frambusia Pada Kegiatan Pelayanan


Kesehatan di Puskesmas, jaringan dan jejaring

Dihimpun
Dicatat pada pada Register
Penyelidikan
Pemeriksaan Formulir Pemeriksaan
dan
Frambusia di Pemeriksaan Frambusia
Pengobatan
Sekolah Frambusia di Menurut
Kasus dan
Sekolah Sekolah
Kontak

Bagan 22. Skema Pencatatan Kegiatan Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


- 238 -

Formulir
Penyelidikan Penyelidikan Daftar
Kasus dan dan Kasus dan
Frambusia Pengobatan pengobatan Kontak
Kasus dan Kasus dan
Frambusia
Kontak Kontak
Frambusia

Bagan 23. Skema Pencatatan Kegiatan Penyelidikan dan Pengobatan


Kasus Frambusia dan Kontak

1) Formulir Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


a) Penggunaan
Formulir ini digunakan untuk melakukan pencatatan
hasil kegiatan pemeriksaan frambusia pada siswa di
Sekolah
b) Sumber Data
Sumber data untuk Formulir Pemeriksaan Frambusia
di Sekolah adalah hasil kegiatan pemeriksaan
frambusia diantara murid sekolah, terutama anak
SD/MI kelas 3, 4, dan 5.
c) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Pemeriksaan Frambusia di Sekolah tercantum dalam
Tabel 76 Formulir Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
Contoh instrumen Formulir Pemeriksaan Frambusia di
Sekolah dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 77 Formulir Pemeriksaan Frambusia di
Sekolah
- 239 -

Tabel 76
Jenis Data dan Definisi operasional
Formulir Pemeriksaan Frambusia di Sekolah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Cukup jelas

2. Nama Sekolah Cukup jelas

3. Kelas Cukup jelas

4. Tanggal Tanggal dilaksanakan kgiatan

5. Tim Pemeriksa Nama-nama petugas yang


memeriksa murid

6. No. Cukup jelas

7. Nama Murid Cukup jelas

8. Umur Ulang tahun terakhir

9. Jenis Kelamin L/P

10. Periksa Dilakukan pemeriksaan atau


tidak

11. Koreng Terdapat ulkus yang bukan


karena ruda paksa

12. Klinis Frambusia Lesi adalah koreng yang


menunjukkan tanda frambusia,
misal tidak sakit jika ditekan.
Tertutup krusta yang jika dibuka
krustanya terlihat permukaan
berbenjol-benjol seperti buah
cheri

13. RDT Tes cepat untuk frambusia dan


sifilis

14. RPR Tes untuk menguji adanya


frambusia akti atau sudah
sembuh

15. Diagnosis Suspek, probable, konfirmasi


- 240 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

16. Jenis Obat Azitromisin (Az) atau benzatin


penisilin (BP)

2) Formulir Penyelidikan dan Pengobatan Kasus Frambusia


dan Kontak
a) Penggunaan
Setiap ditemukan penderita frambusia, baik
penemuan pasif di pelayanan Puskesmas, Puskesmas
pembantu, bidan desa, laporan dari fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, serta laporan masyarakat, maka
segera dilakukan penyelidikan dan pengobatan
terhadap kasus dan kontak. Penyelidikan dapat
menemukan kasus tambahan selain kasus indeks.
Pelaksanaan penyelidikan dan pengobatan kasus
frambusia dan kontak ini menggunakan Formulir
Penyelidikan Dan Pengobatan Terhadap Kasus
Frambusia dan Kontak.
b) Sumber Data
Sumber data untuk Formulir Penyelidikan dan
Pengobatan Kasus Frambusia dan Kontak adalah
hasil penyelidikan dan pengobatan kasus frambusia
dan kontaknya di masyarakat
c) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada tabel 72 dan
pada penjelasan Formulir Penyelidikan dan
Pengobatan Kasus dan Kontak
Contoh instrumen tercantum pada Formulir 78 Daftar
Kasus dan Kontak serta Pengobatannya.
3) Register Pemeriksaan Frambusia Menurut Sekolah
d) Penggunaan
Pada kabupaten/kota endemis frambusia, maka
pemeriksaan frambusia di sekolah dasar kelas 3, 4,
dan 5 wajib dilakukan, setidak-tidaknya sekali
setahun. Register ini digunakan untuk menghimpun
semua hasil pemeriksaan frambusia di sekolah.
- 241 -

e) Sumber Data
Sumber data untuk Register Pemeriksaan Frambusia
Menurut Sekolah adalah Formulir Pemeriksaan
Frambusia di Sekolah (screening) .
f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pemeriksaan Frambusia Menurut Sekolah tercantum
dalam Tabel 77 Register Pemeriksaan Frambusia
Menurut Sekolah
Contoh instrumen Register Pemeriksaan Frambusia
Menurut Sekolah dan Cara Pengisiannya tercantum
pada Formulir 79 Register Pemeriksaan Frambusia
Menurut Sekolah

Tabel 77
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pemeriksaan Frambusia Menurut Sekolah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas dan Kode Cukup jelas

Tahun dan Bulan Cukup jelas

2. Nama Sekolah Cukup jelas

3. Tgl Kegiatan Cukup jelas

4. Jumlah kelas Jumlah kelas 3,4, dan 5

5. Jumlah murid total Jumlah murid terdaftar di


kelas 3,4, dan 5

6. Jumlah murid diperiksa Cukup jelas

7. Jumlah murid koreng Ditemukan koreng (ulkus)


semua sebab, termasuk
suspek frambusia

8. Jumlah murid suspek frambusia Jumlah koreng dan diduga


frambusia
- 242 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9. Jumlah murid suspek dg RDT (+) Jumlah suspek dg test RDT


(+)

10. Jumlah murid suspek dg RDT (-) Jumlah suspek dg test RDT (-)

11. Jumlah murid dg RPR (+) Jumlah suspek dg test RPR


(+)

12. Jumlah murid dg RPR (-) Jumlah suspek dg test RPR (-)

13. Jumlah murid dg RDT dan RPR Jumlah test RDT (+) dan tes
(+) RPR (+)

14 Jumlah murid dg diagnosis sehat Diagnosis bukan frambusia


(suspek, probable, konfirmasi)

15 Jumlah murid dg diagnosis Diagnosis frambusia suspek


suspek tetapi tidak termasuk
probable atau konfirmasi

16 Jumlah murid dg diagnosis Diagnosis frambusia probable


probable

17 Jumlah murid dg diagnosis Diagnosis frambusia


konfirmasi konfirmasi

18 Jumlah murid yg mendapat obat Siswa dengan diagnosis


azitromisin suspek, probable atau
konfirmasi yang mendapat
obat azitromisin

19 Jumlah murid yg mendapat obat Siswa dengan diagnosis


benzatin penisilin suspek, probable, atau
konfirmasi yang mendapat
obat benzatin penisilin

i. Diare
Kegiatan pengendalian diare di Puskesmas adalah menemukan
penderita diare dan melaksanakan tatalaksana diare, terutama
pemberian oralit, zink dan infus. Kegiatan tata laksana diare
terutama dilaksanakan di pelayanan pemeriksaan umum atau
poli umum.
- 243 -

Data kasus diare dan tatalaksananya dicatat dalam kartu


penderita (poli umum) dan register rawat jalan (poli umum).
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan penyakit diare
adalah:
1) Kartu Rawat Jalan
2) Register Rawat Jalan
3) Register Harian Kunjungan Layanan Rehidrasi Oral
Aktif (LROA)
Kartu Rawat Jalan dan Register Rawat Jalan sudah dibahas
dalam bahasan Pemeriksaan Pelayanan Kesehatan Umum
1) Register Harian Kunjungan Layanan Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)
a) Penggunaan
Setiap penderita diare dilakukan tatalaksana kasus
diare dan dicatat dalam Register Harian Kunjungan
Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA). Penderita diare
tersebut adalah penderita diare yang ditemukan pada
pelayanan berobat di Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, bidan desa dan Puskesmas keliling.
b) Sumber Data
Sumber data Register Harian Kunjungan Layanan
Rehidrasi Oral Aktif (LROA) adalah Kartu Rawat
Jalan/Inap dan Register Rawat Jalan/Inap. Oleh
karena itu, dipastikan setiap penderita diare berobat
harus memenuhi jenis data yang diperlukan untuk
pencatatan pada Register Harian Kunjungan Layanan
Rehidrasi Oral Aktif (LROA) ini
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Harian Kunjungan Layanan Rehidrasi Oral Aktif
(LROA) tercantum dalam Tabel 78 Register Harian
Kunjungan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
Contoh instrumen Register Harian Kunjungan
Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 80 Register
- 244 -

Harian Kunjungan Layanan Rehidrasi Oral Aktif


(LROA)

Tabel 78
Jenis Data dan Definisi operasional
Register Harian Kunjungan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Cukup jelas

3. No. Cukup jelas

4. Tanggal Cukup jelas

5. Nama Penderita Cukup jelas

6. Umur Cukup jelas

Jenis Kelamin Cukup jelas

7. Tanggal mulai sakit Tanggal mulai diare

8. Derajat Dehidrasi Tingkat keparahan dehidrasi, 1)


tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan,
dehidrasi sedang, dehidrasi berat

9. Jumlah diberi Oralit Jumlah bungkus oralit (ukuran 200


cc) yang diberikan pada penderita

10. Jumlah diberi Zink Jumlah bungkus zink yang


diberikan pada penderita

11. Jumlah diberi RL Jumlah botol RL yang diberikan


pada penderita

12. Konseling Pemberian informasi /Penyuluhan


pada penderita

13. Rencana Terapi A Cara terapi yang diberikan sesuai


dengan keadaan pasien

14. Rencana Terapi B Cara terapi yang diberikan sesuai


dengan keadaan pasien

15. Rencana Terapi C Cara terapi yang diberikan sesuai


dengan keadaan pasien
- 245 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

16. Alamat Alamat lengkap penderita

17. Keterangan Cukup jelas

j. HIV/AIDS
Kegiatan pengendalian HIV/AIDS di Puskesmas adalah :
1) Pengobatan penderita AIDS
2) Pemeriksaan HIV pada penduduk berisiko tinggi
3) Pemeriksaan HIV pada ibu hamil
Instrumen yang digunakan adalah :
1) Kartu rawat jalan dan Register Rawat Jalan
2) Register Pelayanan Laboratorium
Kartu Rawat Jalan Puskesmas dan Register Rawat Jalan telah
dibahas dalam bahasan Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
Umum, sedang Register Pelayanan Laboratorium telah dibahas
pada bahasan pelayanan laboratorium

k. Penyakit Kelamin
Pengendalian penyakit kelamin di Puskesmas adalah :
1) melaksanakan tatalaksana kasus penderita penyakit
kelamin,
2) pemeriksaan sifilis penduduk berisiko tinggi, dan
3) pemeriksaan sifilis ibu hamil.
Penderita penyakit kelamin dilakukan tatalaksana standar
dengan sistem pencatatan pemeriksaan berobat seperti halnya
pasien lainnya.
Pemeriksaan sifilis penduduk berisiko tinggi dilakukan pada
kelompok tertentu, misal kelompok PSK, dan pada ibu hamil,
dengan mengambil spesimen serta melakukan pemeriksaan di
laboratorium Puskesmas (yang sudah mampu) atau rujuk ke
fasilitas laboratorium yang memadai.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan penyakit kelamin
adalah:
1) Kartu rawat jalan
2) Register rawat jalan
3) Register Pelayanan Laboratorium
- 246 -

Kartu Rawat Jalan Puskesmas dan Register Rawat Jalan telah


dibahas dalam bahasan Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
Umum, sedang Register Pelayanan Laboratorium telah dibahas
pada bahasan pelayanan laboratorium

l. Imunisasi
Dalam upaya pengendalian penyakit yang dapat dicegah
imunisasi, Puskesmas melaksanakan kegiatan imunisasi di
Puskesmas, Puskesmas pembantu dan bidan di desa serta
Puskesmas Keliling (imunisasi keliling). Program imunisasi
meliputi imunisasi dasar pada anak 0-11 bulan (Hepatitis B,
BCG, DPT-HB-Hib, Polio Oral/OPV, Polio Suntik/IPV, dan
Campak), imunisasi lanjutan bagi baduta (DPT-HB-Hib dan
Campak), serta imunisasi lanjutan TT pada WUS. Imunisasi
bagi anak usia sekolah terdiri dari imunisasi Campak, DT dan
Td. Pelaksanaan pemberian imunisasi bagi anak usia sekolah
(SD/MI sederajat) juga dilaksanakan secara serentak yang
dikenal dengan sebutan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Hasil kegiatan imunisasi dicatat dalam Kartu KIA/KMS Anak,
Buku KIA, Register Kohort Anak/Register Kohort Imunisasi
Anak dan Registert Kohort Ibu/Register Kohort Imunisasi Ibu,
Register Imunisasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS),
kemudian datanya dihimpun sebagai laporan Bulanan
Imunisasi. Sementara untuk hasil kegiatan imunisasi bagi anak
usia sekolah (SD/MI sederajat) dihimpun sebagai laporan
Tahunan Program (Imunisasi Anak Sekolah)
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan imunisasi adalah:
1) Buku KIA
2) KMS Anak/Kartu Balita
3) Register Kohort Bayi 0-11 bulan
4) Register Kohort Anak Balita dan Anak Pra Sekolah (12-
72 bulan)
5) Register Imunisasi Bayi dan baduta
6) Register Kohort Ibu
7) Register Imunisasi TT Pada WUS
8) Register Imunisasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS)
- 247 -

Anak mendapat layanan imunisasi dan dicatat pada KMS


Balita/Buku KIA, kemudian dicatat pada Register Kohort
Anak/Register Imunisasi Anak
WUS mendapat layanan imunisasi dicatat pada Buku KIA lalu
dicatat pada Register Kohort Ibu/Register Imunisasi WUS
Anak sekolah mendapat layanan imunisasi, kemudian dicatat
dalam Laporan BIAS masing-masing kelas, kemudian
direkapitulasi dalam Register (rekapitulasi) BIAS tahun tertentu

Data TT pada
Kartu Ibu dan
Hamil Register
Imunisasi TT Kohort Ibu
pada Wanita
Usia Subur
(WUS)
Tidak Register
Hamil Imunisasi TT
WUS

Bagan 24. Skema Kegiatan Pencatatan Pelayanan Imunisasi TT Pada WUS

Dihimpun
Dicatat pada Dihimpun
Bayi pada Register
KMS atau pada Register
Imunisasi Imunisasi
Kartu KIA Kohor Bayi Bayi dan
Baduta

Dicatat pada Dihimpun


Anak Balita
KMS atau pada Register
Imunisasi
Kartu KIA Kohor Anak
Balita dan
Prasekolah

Bagan 25. Skema Kegiatan Pencatatan Pelayanan Imunisasi

Bayi Anak Balita

Anak Sekolah Imunisasi Dicatat pada


Imunisasi Masing-masing Register Bulan
Campak, TT, Kelas/Sekolah Imunisasi Anak
DT, dan dt Sekolah (BIAS)

Bagan 26. Skema Kegiatan Pencatatan Pelayanan Imunisasi Anak


Sekolah
- 248 -

1) Register Imunisasi Bayi dan Baduta


a) Penggunaan
Register Imunisasi Pada Bayi dan Baduta digunakan
untuk mencatat kegiatan imunisasi pada bayi (<12
bulan) dan Baduta (<24 bulan).
b) Sumber Data
Sumber data register imunisasi bayi dan Baduta
adalah hasil kegiatan
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Imunisasi Bayi dan Baduta tercantum dalam Tabel 79
Jenis Data dan Definisi Operasional Register Imunisasi
Bayi dan Baduta
Contoh instrumen Register Imunisasi Bayi dan Baduta
dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 81
Register Imunisasi Bayi dan Baduta

Tabel 79
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Imunisasi Bayi dan Baduta

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Cukup jelas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Desa Cukup jelas

3. Bulan Cukup jelas

4. Tahun Cukup jelas

5. No. Cukup jelas

6. Nama anak Nama lengkap anak bayi/batita

7. Tanggal lahir Cukup jelas

8. Nama Ibu/Bapak Cukup jelas

10. Alamat RT/RW Cukup jelas


- 249 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

11. Waktu Pemberian Jenis Imunisasi yang diberikan


Imunisasi sesuai dengan usia dan periode
pemberian yang tepat atau sesuai.

12. IDL Imunisasi Dasar Lengkap.


Merupakan pemantauan terhadap
kelengkapan imunisasi dasar yang
seharusnya di dapat oleh bayi usia
0-11 bulan yang terdiri dari BCG,
DPT-HB-Hib 3 dosis, Polio oral 4
dosis dan Campak 1 dosis.

13. DPT-HB-Hib 4 Pemberian 1 dosis imunisasi DPT-


HB-Hib dosis ke-4 yang diberikan
pada anak usia 18-24 bulan apabila
telah melengkapi imunisasi
dasarnya.

14. Campak 2 Pemberian 1 dosis imunisasi


Campak dosis ke-2 yang diberikan
pada anak usia 18-24 bulan apabila
telah melengkapi imunisasi
dasarnya.

2) Register Imunisasi TT WUS


a) Penggunaan
Register imunisasi WUS digunakan untuk mencatat
WUS tidak sedang hamil yang mendapatkan imunisasi
Tetanus Toxoid (TT). WUS hamil mendapat imunisasi
TT juga dan dicatat pada Kartu IBU dan Register
Kohort Ibu.
b) Sumber Data
Sumber data Register imunisasi WUS adalah hasil
kegiatan KIA di Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
bidan desa dan jejaring.
- 250 -

c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Imunisasi WUS tercantum dalam Tabel 80 Register
Imunisasi WUS
Contoh instrumen Register Imunisasi WUS dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 82 Register
Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (WUS).

Tabel 80
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Imunisasi TT pada WUS

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Cukup jelas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan Cukup jelas

4. Tahun Cukup jelas

5. No. Cukup jelas

6. Nama WUS Nama lengkap WUS

7. Tanggal lahir Cukup jelas

8. Umur WUS Umur WUS pada saat pemberian


imunisasi pertamakali pada
masing-masing pelayanan

9. Nama Suami Cukup jelas

10 Alamat Cukup jelas

11. Status Imunisasi (Awal) Imunisasi TT yang didapatkan


terakhir

2. Imunisasi TT Imunisasi TT yang diberikan sesuai


dengan periode pemberian
vaksinasi TT
- 251 -

3) Register Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)


d) Penggunaan
Register BIAS digunakan untuk mencatat kegiatan
imunisasi pada anak sekolah dasar (SD).
e) Sumber Data
Sumber data register BIAS adalah hasil kegiatan
f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian.
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Bulan Imunisasi Anak Sekolah tercantum dalam Tabel
81 Register Bulan Imunisasi Anak Sekolah.
Contoh instrumen Register Bulan Imunisasi Anak
Sekolah dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 83 Register Bulan Imunisasi Anak Sekolah.

Tabel 81
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Bulan Imunisasi Anak Sekolah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Sekolah Cukup jelas

2. Alamat Alamat lengkap sekolah

3. Kelas Cukup jelas

4. No. Cukup jelas

5. No. Induk Siswa / NIK Cukup jelas

6. Nama Siswa Cukup jelas

7. Tanggal Imunisasi Tanggal imunisasi pada setiap


pemberian vaksinasi

8. Status Imunisasi Riwayat imunisasi dengan vaksin


yang mengandung T yang telah
diberikan
- 252 -

5. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
adalah
a. pengendalian faktor risiko,
b. penemuan dan tatalaksana, serta rehabilitasi penyandang
penyakit tidak menular.
Bentuk kegiatannya adalah kegiatan Pos Pembinaan Terpadu PTM
(Posbindu PTM), Pelayanan Pemeriksaan Umum (Poli Umum), dan
promosi kesehatan.
Data hasil pemeriksaan peserta Posbindu PTM dicatat dalam Buku
Monitoring Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan direkap dalam
Buku Pencatatan Faktor Risiko PTM (Buku Register Posbindu PTM).
Data hasil tatalaksana penyandang PTM di Pelayanan Pemeriksaan
Umum (Poli Umum) dicatat dalam Kartu Rawat Jalan Puskesmas dan
Register Rawat Jalan Puskemas sebagaimana penderita lainnya.
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan pencegahan dan
pengendalian PTM adalah:
a. Buku Monitoring Faktor Risiko PTM,
b. Buku Pencatatan Faktor Risiko PTM (Buku Register Posbindu
PTM
c. Register Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher
Rahim
d. Register Rawat Jalan Puskesmas,
e. Register Rawat Inap Puskesmas,
f. Kartu Pemeriksaan Pengemudi, dan
g. Register Pemeriksaan Pengemudi

Alur pencatatan kegiatan pencegahan dan pengendalian PTM adalah


sebagai berikut

Pelayanan
Buku Register
Peserta
Monitoring FR PTM
Posbindu
FR PTM
PTM

Bagan 27. Skema Kegiatan Posbindu PTM


- 253 -

Pelayanan Kartu Register Deteksi


deteksi dini Catatan medis dini kanker
deteksi dini
kanker

Bagan 27a. Skema Kegiatan Pelayanan Penyandang PTM

Pelayanan Kartu Rawat Register Rawat


Penyandang Jalan Jalan
PTM Puskesmas Puskesmas

Bagan 28. Skema Kegiatan Pelayanan Penyandang PTM

Pemeriksaan Register
kesehatan Pemeriksaan FR
Pengemudi di Kes. Pengemudi
terminal

Bagan 29. Skema Kegiatan Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Pengemudi


di Terminal

1) Buku Monitoring Faktor Risiko PTM


a) Penggunaan
Buku Monitoring Faktor Risiko PTM (Buku Monitoring
FR-PTM) digunakan mencatat pemeriksaan dan hasil
pemeriksaan kesehatan peserta Posbindu. Buku ini
dipegang peserta Posbindu PTM.
b) Sumber Data
Sumber data Buku Monitoring FR-PTM adalah hasil
pemeriksaan kesehatan peserta PTM selama kegiatan
pelayanan di Posbindu PTM
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Buku
Monitoring FR-PTM tercantum dalam Tabel 82 Buku
Monitoring Faktor Risiko PTM
- 254 -

Contoh instrumen Buku Monitoring Faktor Risiko PTM


dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir 84
Buku Monitoring Faktor Risiko PTM Konseling dan
Tindak Lanjut.

Tabel 82
Jenis Data dan Definisi Operasional
Buku Monitoring Faktor Risiko PTM

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Identitas Pribadi Terdiri atas NIK, Nama, tempat


lahir, tanggal lahir, jenis kelamin
dan alamat adalah cukup jelas

Pekerjaan Pekerjaan utama

2. Riwayat Penyakit Tidak Riwayat PTM pada kakek, nenek,


Menular Keluarga ayah, ibu, saudara kandung

3. Riwayat Penyakit Sendiri Riwayat PTM yang dialami peserta


Posbindu ini

4. Faktor Risiko perilaku penyandang PTM yang


berpengaruh terhadap timbulnya
penyakit tidak menular

5. Hasil Pengukuran Hasil pengukuran factor risiko


(Ya/Tidak)

6. Tanggal Kunjungan Tanggal pengukuran faktor risiko


dilakukan

7. Tanggal kunjungan Tanggal konsultasi terhadap


konsultasi masalah PTM yang dihadapi
penyandang PTM

7. Masalah Jenis masalah yang ditemukan


pada penyandang PTM
- 255 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

8. Saran Tindak Lanjut Saran dari pemberi konsultasi


kepada penyandang PTM terhadap
masalah yang dihadapi
penyandang PTM

9. Rujukan Rujukan pada dokter atau dokter


spesialis

Penjelasan Faktor Risiko lihat pada Register

2) Register Faktor Risiko PTM


a) Penggunaan
Register Faktor Risiko PTM (Buku Monitoring FR-PTM)
digunakan untuk menghimpun data hasil
pemeriksaan kesehatan peserta Posbindu PTM yang
telah tercatat pada Buku Monitoring FR-PTM
b) Sumber Data
Sumber data Register FR-PTM adalah Buku Monitoring
FR-PTM
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register FR-
PTM tercantum dalam Tabel 83 Register FR-PTM
Contoh instrumen Register FR-PTM dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 85 Register
Monitoring FR-PTM

Tabel 83
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Faktor Risiko PTM

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Puskesmas Cukup jelas

Kode Cukup jelas


- 256 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Posbindu PTM Nama Posyandu PTM atau tempat


pelayanan pemeriksaan kesehatan
lainnya

Tahun Tahun kegiatan Posbindu

1. No. urut Nomor urut masing-masing


Posbindu PTM tahu berjalan

2. NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan dan


Nomor Kartu Keluarga

3. Nama Nama peserta Posbindu PTM

4. Umur Ulang tahun terakhir saat mulai


dilakukan pemeriksaan kesehatan
tahun ini

5. Jenis kelamin (L/P) Cukup jelas

6. Riwayat PTM keluarga Riwayat PTM pada kakek, nenek,


ayah, ibu, saudara kandung

7. Riwayat PTM diri sendiri Riwayat PTM yang dialami peserta


Posbindu ini

8. Merokok(Isi Bulan 1-12) Merokok pada satu bulan terakhir


menjelang pemeriksaan

9. Kurang aktifitas fisik(Isi Aktifitas fisik <30 menit per hari


Bulan 1-12) atau <150 menit per minggu

10. Kurang makan buah dan Makan buah dan sayur <5 porsi
sayur < 5 porsi/hari per hari

(Isi Bulan 1-12)

11. Konsumsi minuman Konsumsi alkohol dalam sebulan


alkohol (Isi Bulan 1-12) terakhir
- 257 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12. Tekanan Darah Sistole 140 mmHg

Diastole 90 mm Hg

13. Indeks Masa Tubuh 23 obesitas


(Kg/M2)

14. Lingkar Perut Laki-laki 90 cm

Perempuan 80 cm

15. Uji Fungsi Paru Tidak normal (< dari prediksi)


Sederhana Normal (>nilai prediksi)

16. Gula darah (mg/ld) Pemeriksaan gula darah sewaktu.


Hasil >200 mg/dL = hiperglikemi

17. Kolesterol (mg/dL) Pemeriksaan kolesterol darah


sewaktu. Hasil >190 mg/dL
=hiperkolesterolemia

18. Trigliserida Pemeriksaan darah sewaktu. Hasil


>150 mg/dL hipertrigliserida

19. Benjolan pada payudara Pemeriksaan adanya benjolan


pada payudara. Hasil ditemukan
atau tidak ditemukan benjolan

20. Tes IVA Inspeksi Visual Asam =


Pemeriksaan kelainan (kanker
leher rahim) pada leher rahim
dengan cara melihat langsung.
Hasil : positif/negatif

3) Formulir Catatan Medis Deteksi Dini Kanker Kanker Leher


Rahim dan Kanker Payudara
a) Penggunaan
Formulir catatan medis Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara digunakan untuk
- 258 -

mencatatan data perorangan yang diperiksa dalam


kegiatan deteksi dini kanker payudara dan kanker
leher rahim di Puskesmas dan di masyarakat
b) Sumber Data
Sumber data catatan medis Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara adalah data klien dan
hadil-hasil pemeriksaannya
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional catatan medis
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara tercantum dalam Tabel 84 formulir catatan
medis Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara
Contoh instrumen catatan medis Deteksi Dini Kanker
Leher Rahim dan Kanker Payudara dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 86 Catatan
Medis Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara

Tabel 84
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Catatan Medis Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
dan Kanker Payudara

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Nomor RM Nomor rekam medis klien di Puskesmas

2 NIK Nomor Induk Kependudukan dan Nomor


Kartu Keluarga

3 Nama Nama klien yang diperiksa

4 Umur Umur klien pada ulang tahun terakhir

5 Suku Bangsa Suku bangsa klien


- 259 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6 Berat badan Berat badan klien dalam kg

7 Tinggi badan Tinggi badan klien dalam cm

8 Alamat Alamat klien sesuai KTP/domisili

9 Perkawinan Jumlah perkawinan klien dan pasangannya

10 Pekerjaan Pekerjaan klien terakhir

11 Pendidikan Pendidikan klien terakhir luluss

12 Jumlah anak kandung Jumlah anak kandung klien baik yang


hidup maupun sudah meninggal

13 Faktor risiko Diisi ya/tidak faktor risiko klien

14 Pemeriksaan payudara
(digambar jika ada
benjolan.kelainan)

15 Kulit - Normal jika tidak ada kelainan,


- kulit jeruk jika ditemukan kelainan
berkerut seperti kulit jeruk,
- penarikan kulit jika ada penarikan kulit
seperti lesung pipit,
- luka basah jika ada luka basah (darah,
nanah)

16 Areola - Normal jika tidak ada kelainan,


- Retraksi jika ditemukan penarikan areola
- luka basah jika ada luka basah (darah,
nanah)
- cairan abnormal, jika ada cairan
abnormal keluar dari areaola/puting
susu
- 260 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

17 Benjolan payduara - tidak, jika tidak ditemukan benjolan


- ya jika ditemukan benjolan dan tuliskan
ukurannya (dalam cm)

18 Penatalaksanaan - normal: pilih tindakan yang dilakukan:


SADARI setiap bulan , pemeriksaan
payudara oleh petugas medis setahun
sekali, atau pemeriksaan mamamografi
- kemungkinan kelainan payudara jinak:
tindakan rujukan ke RS yang dapat
mengangani kanker payudara
- dicurigai kelainan payudara ganas:
tindakan rujukan ke RS yang dapat
mengangani kanker payudara

19 Pemeriksaan IVA
(gambarkan pada jika
ada kelainan)

20 Vulva - Ya, jika ada kelainan pada vulva,


- tidak jika vulva normal

21 Vagina - Ya, jika ada kelainan pada vagina,


- tidak jika vagina normal

22 Serviks - Ya, jika ada kelainan pada serviks,


- tidak jika serviks normal

23 Pemeriksaan bimanual - Ya, jika ada kelainan pada uterus,


adnexa,
- tidak jika tidak ada keainan

24 Hasil IVA

25 IVA positif Ditemukan lesi putih/pra kanker leher


rahim. Anjurkan datang kembali (5 tahun
atau segera jika ada keluhan)

26 IVA negatif Tidak ditemukan lesi putih/pra kanker leher


rahim. Dilakukan pemeberian konseling
- 261 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

pengobatan, penjadwalan junjungan ulang,


krioterapi, dan lainnya jika ada

27 Diduga IMS Ditemukan curiga infeksi menular seksual


(GO, siphilis, dll). Pilih diobati atau dirujuk

28 Rujukan

29 Curiga kanke leher Ditemukan tanda-tanda kanker leher rahim,


rahim misal lesi seperti kembang kol yang
gampang berdarah

30 Lesi >75% Lesi putih/pra kanker leher rahim luas lebih


dari 75% cryotip

31 Lesi >2 mm melebihi Lesi putih/pra kanker leher rahim luas lebih
ujung prop krio dari 2mm ujung prop krio

32 Lesi meluas sampai Lesi putih/pra kanker leher rahim meluas


dinding vagina melebihi serviks dampai dinding vagina

33 Dirujuk untuk tes Dirujuk ke RS untukpemeriksaan atau


ataupengobatan lain pengobat an lebih lanjut

34 Persetujuan tindakan Diisi jika dilakukan tindakan sebagai tindak


medik lanjut segera ditemukan kelainan pada
payudara maupun serviks, misal tindakan
krioterapi.

4) Register Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker


Payudara
a) Penggunaan
Register Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara digunakan untuk menghimpun data hasil
deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim
di Puskesmas dan di masyarakat
- 262 -

b) Sumber Data
Sumber data Register Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara adalah formulir catatan
medis Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara tercantum
dalam Tabel 85 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan
Kanker Payudara
Contoh instrumen Register Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 87 Register Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara

Tabel 85
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas

2 Kabupaten Cukup jelas

3 Provinsi Cukup jelas

4 Bulan Bulan dilaksanakan kegiatan deteksi dini

5 No. Cukup jelas

6 Tanggal Tanggal pemeriksaan deteksi dini

7 No reg/NIK Nomor Induk Kependudukan dan Nomor


Kartu Keluaraga

8 Nama Nama klien yang diperiksa

9 Umur Umur klien pada ulang tahun terakhir

10 Alamat Alamat klien sesuai KTP/domisili


- 263 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

11 Hasil pemeriksaan payudara

Normal Tidak ditemukan kelainan pada payudara

Tumor/benjolan Ditemukan benjolan abnormal pada


payudara

Curiga kanker Ditemukan kelainan curiga kanker


payudara sesuai tanda dan gejala kanker
payudara

Kelainan payudara lain Ditemukan kelainan payudara selain


tumor dan curiga kanker payudara

12 Hasil pemeriksaan leher rahim

IVA positif Ditemukan lesi putih/pra kanker leher


rahim

IVA negatif Tidak ditemukan lesi putih/pra kanker


leher rahim

Dirujuk

Lesi luas Lesi putih/pra kanker leher rahim luas


lebih dari 75% cryotip

Curiga ca Ditemukan tanda-tanda kanker leher


rahim

Kelainan gin lain Ditemukan kelainan selain lesi putih/pra


kanker leher rahim dan curiga kanker
leher rahim

Papsmear Diisi dengan hasil papsmear (pisitif, CIN I,


CIN II, CIN III)

13 Keterangan Diisi informasi lain yang berkaitan


- 264 -

5) Register Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Pengemudi


Di Terminal
a) Penggunaan
Register Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan
Pengemudi di terminal digunakan untuk mencatat
hasil pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal
b) Sumber Data
Sumber data register ini adalah hasil pemeriksaan
faktor risiko kesehatan pengemudi di terminal
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Pengemudi Di
Terminal tercantum dalam Tabel 86 Register
Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Pengemudi Di
Terminal
Contoh instrumen Register Pemeriksaan Faktor Risiko
Kesehatan Pengemudi Di Terminal dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 88 Register
Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Pengemudi Di
Terminal

Tabel 86
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Pengemudi di Terminal

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas

2 Kode Cukup jelas

3 Terminal Nama terminal yang dilakukan


pemeriksaan kesehatan pengemudi

4 Tahun Tahun dilaksanakan kegiatan

5 No. Cukup jelas


- 265 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6 Nama Nama pengemudi

7 NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan dan Nomor


Kartu Keluarga

8 Tempat Kerja Perusahaan Transportasi yang


mempekerjakan pengemudi

9 Bulan Bulan dilakukan pemeriksaan pengemudi

10 Hasil pemeriksaan dan Kesimpulan hasil pemeriksaan, layak,


saran tindak lanjut layak dengan catatan dan ada tidaknya
rekomendasi diberikan pada pengemudi,
pada perusahaan transportasi atau
pengelola terminal

6. Keperawatan Kesehatan Masyarakat


Untuk melaksanakan upaya kesehatan (UKM maupun UKP),
Puskesmas menyelenggarakan manajemen Puskesmas; pelayanan
kefarmasian; pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
pelayanan laboratorium (Permenkes 75, 2014 tentang Puskesmas
(Pasal 38))
Keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah suatu
bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta aktif masyarakat serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
sebagai satu kesatuan utuh melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya (Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 279/MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas).
- 266 -

Perkesmas berorientasi pada proses keperawatan dimana terjadi


proses alih peran dari perawat kepada klien (sasaran) secara
bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran
dalam menyelesaikan masalah kesehatannya.
Sasaran perkesmas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok berisiko finggi (daerah perkumuhan, daerah
yanq tidak terjangkau pelayanan kesehatan). Fokus utama kegiatan
pelayanan perkesmas adalah meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik individu,
keluarga, kelompok/masyarakat untuk menanamkan pengertian,
kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatannya. Bentuk kegiatan
perkesmas adalah:
asuhan keperawatan individu
asuhan keperawatan keluarga
asuhan keperawatan kelompok/masyarakat
Skema pencatatan kegiatan perkesmas sesuai jenis sasaran
tergambar sebagai berikut:

Pasien Kartu Asuhan Register Asuhan


Rawat Jalan Keperawatan Keperawatan
(RJ)/Gawat Individu Individu
Darurat (GD)
Pasien Pelayanan RJ, Pelayanan RJ,
One Day Care Formulir GD, ODC dan GD, ODC dan RI
(ODC) RI
Pengkajian
Individu
Pasien
Rawat Inap (RI)

Bagan 30. Skema Kegiatan Perkesmas


(Asuhan Keperawatan Individu)

Formulir Kartu Register Kohort


Keluarga
Pengkajian Asuhan Asuhan
Binaan
Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Keluarga Keluarga Keluarga

Bagan 31. Skema Kegiatan Perkesmas


(Asuhan Keperawatan Keluarga)
- 267 -

Formulir Kartu Register


Kelompok Pengkajian Asuhan Kohort Asuhan
Binaan Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Kelompok Kelompok Kelompok

Bagan 32. Skema Kegiatan Perkesmas


(Asuhan Keperawatan Kelompok)

Selain pencatatan di atas, dalam kegiatan perkesmas juga mencatat


data care giver yang terlibat dalam asuhan keperawatan keluarga
maupun kader perkesmas yang terlibat dalam asuhan keperawatan
kelompok.
1) Kartu Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD,
ODC dan RI
a) Penggunaan
Kartu Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ,
GD, ODC dan RI ini digunakan untuk mencatat hasil
pelaksanan asuhan keperawatan pelayanan rawat
jalan, gawat darurat, one day care dan rawat inap
pada pasien yang berobat di pelayanan Puskesmas
dan jaringannya
b) Sumber Data
Sumber data Kartu Asuhan Keperawatan Individu
Pelayanan RJ, GD, ODC dan RI adalah pasien, hasil
pemeriksaan medis
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu
Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD, ODC
dan RI tercantum dalam Tabel 87 Kartu Asuhan
Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD, ODC dan RI
Contoh instrumen Kartu Asuhan Keperawatan
Individu Pelayanan RJ, GD, ODC dan RI dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 89 Kartu
- 268 -

Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD, ODC


dan RI

Tabel 87
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD, ODC dan RI

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Nama Pasien Nama pasien sesuai identitas yang


berlaku

4. No. Rekam Medis Nomor rekam medis pasien di


Puskesmas

5. Nama Nama penanggungjawab pasien


penanggungjawab/KK atau nama kepala keluarga

6. NIK/NKK Nomor induk kependudukan sesuai


KTP dan nomor kartu keluarga
pasien

7. Alamat pasien Alamat lengkap pasien berisi jalan


dan nomor, RT/RW dan
Desa/Kelurahan

8. Jenis Pasien Pasien berdasarkan jenis


pelayanannya apakah RJ (Rawat
Jalan), GD (Gawat Darurat), ODC
(One Day care) atau RI (Rawat Inap)

9. Tgl/No Tanggal pengisian kartu asuhan


keperawatan individu dan nomor
diagnosis keperawatan bila lebih
dari satu

10. Diagnosa Keperawatan Diagnosis keperawatan individu


dan Data Penunjang sesuai standar profesi keperawatan
dan data penunjang terdiri dari
kumpulan data dari hasil
- 269 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


pengkajian keperawatan individu
yang telah diseleksi untuk
mendukung perumusan diagnosis
keperawatan

11. Rencana intervensi Rencana yang terdiri dari tujuan


keperawatan, kriteria hasil dan
rincian tindakan keperawatan yang
ditetapkan untuk pasien
berdasarkan rumusan diagnosis
keperawatan individu

12. Implementasi Tindakan-tindakan keperawatan


yang telah dilaksanakan di
pelayanan

13. Evaluasi Hasil evaluasi asuhan keperawatan


berdasarkan tindakan yang
diberikan pada saat implementasi

14. Nama dan Paraf Perawat Nama perawat yang memberikan


pelayanan disertai dengan paraf

2) Formulir Pengkajian Keperawatan Individu


a) Penggunaan
Formulir Pengkajian Keperawatan Individu digunakan
sebagai media pencatatan hasil pengkajian
keperawatan secara komprehensif kepada pasien di
rawat inap/ODC
b) Sumber Data
Sumber data Formulir Pengkajian Keperawatan
Individu adalah pasien dan hasil pemeriksaan
medisnya
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Pengkajian Keperawatan Individu tercantum dalam
Tabel 88 Formulir Pengkajian Keperawatan Individu
- 270 -

Contoh instrumen Formulir Pengkajian Keperawatan


Individu dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 90 Pengkajian Keperawatan Individu

Tabel 88
Jenis Data dan Definisi Operasional
Pengkajian Keperawatan Individu

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Nama Perawat Nama perawat yang bertugas melakukan


pengkajian keperawatan individu di one day
care atau rawat inap

4. Tanggal Tanggal pengkajian keperawatan individu


dilakukan

5. Nama pasien Nama lengkap pasien sesuai identitas yang


berlaku

6. No. Rekam Medis Nomor rekam medis pasien di Puskesmas

7. Alamat Pasien Alamat lengkap pasien berisi jalan dan


nomor, RT/RW dan Desa/Kelurahan

8. NIK/NKK Nomor induk kependudukan pasien dan


nomor kartu keluarganya

9. Sumber biaya Sumber biaya asuhan : umum, JKN,


ansuransi lain, kartu sehat, gratis

10. Diagnosa Medis Diagnosis penyakit yang ditetapkan dokter


pada pasien

11. Data Pengkajian Individu Data yang diperoleh berdasarkan hasil


yang Sakit pengkajian perawat terhadap pasien meliputi
data keadaan umum, identitas umum,
sirkulasi/ cairan, perkemihan, pernapasan,
pencernaan, muskuloskeletal, neurosensori,
kulit, tidur dan istirahat, mental, komunikasi
dan budaya, kebersihan diri, dan perawatan
- 271 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


diri sehari-hari.

12. Catatan Tambahan Data hasil pengkajian lain yang perlu


ditambahkan sesuai kondisi/ kebutuhan
pasien

13. Pembuat Perawat yang melakukan pengkajian, diisi


dengan nama lengkap perawat, paraf, dan
tanggal pengkajian dilakukan

14. Pemberi Konsultasi Data Perawat yang memiliki kompetensi untuk


Pengkajian memberikan konsultasi data pengkajian, diisi
dengan nama lengkap perawat, paraf, tanggal
dan catatan konsultasi.

3) Register Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD,


ODC dan RI
a) Penggunaan
Register Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ,
GD, ODC dan RI digunakan sebagai himpunan hasil
asuhan keperawatan individu rawat jalan, gawat
darurat, rawat inap dan one day care yang tercatat
pada Kartu Asuhan Keperawatan Individu pelayanan
RJ, GD, ODC dan RI
b) Sumber Data
Sumber data Register Asuhan Keperawatan Individu
pelayanan RJ, GD, ODC dan RI adalah Kartu Asuhan
Keperawatan Individu pelayanan RJ, GD, ODC dan RI
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Asuhan Keperawatan Individu pelayanan RJ, GD, ODC
dan RI tercantum dalam Tabel 89 Register Asuhan
Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD, ODC dan RI
Contoh instrumen Register Asuhan Keperawatan
Individu pelayanan RJ, GD, ODC dan RI dan cara
- 272 -

pengisiannya tercantum pada Formulir 91 Register


Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD, ODC
dan RI

Tabel 89
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Asuhan Keperawatan Individu Pelayanan RJ, GD, ODC dan RI

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Kode registrasi Puskesmas

2. Puskesmas Nama Puskesmas

3. Tahun Tahun berjalan pencatatan

4. No Nomor urut dimulai angka 1 setiap tahun

5. Nama Pasien Nama lengkap pasien sesuai identitas


yang berlaku

6. NIK/NKK Nomor induk kependudukan pasien


sesuai KTP dan nomor kartu keluarga
pasien

7. Alamat Pasien Nama desa/kelurahan dari alamat tempat


tinggal pasien

8. Tanggal Tanggal dilaksanakan kegiatan asuhan


keperawatan pada pasien tersebut

9. Diagnosis Keperawatan Diagnosis keperawatan yang ditetapkan


oleh perawat

10. Bentuk Pelayanan Ruang lingkup dilaksanakannya


Keperawatan pelayanan keperawatan kepada pasien di
Puskesmas

11. Keterangan Keterangan tambahan lain yang


diperlukan

12. Nama Perawat Nama perawat yang melaksanakan


asuhan keperawatan individu
- 273 -

4) Formulir Pengkajian Keperawatan Keluarga


d) Penggunaan
Setiap keluarga binaan akan dilakukan pengkajian
keperawatan secara komprehensif sebelum
menentukan diagnosis keperawatan keluarga sebagai
acuan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga.
Instrumen yang digunakan Formulir Pengkajian
Keperawatan Keluarga
e) Sumber Data
Sumber data Formulir Pengkajian Keperawatan
Keluarga adalah keluarga dan hasil observasi
lingkungan rumah tangga
f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen, dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Pengkajian Keperawatan Keluarga tercantum dalam
Tabel 90 Jenis Data dan Definisi Operasional
Pengkajian Keperawatan Keluarga
Contoh instrumen Formulir Pengkajian Keperawatan
Keluarga dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 92 Pengkajian Keperawatan Keluarga

Tabel 90
Jenis Data dan Definisi Operasional
Pengkajian Keperawatan Keluarga

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Nama Kepala Nama lengkap kepala keluarga tanpa gelar.


Keluarga

4. NKK Nomor kartu keluarga pasien yang terdaftar

5. Alamat Rumah Alamat rumah tempat tinggal sesuai kartu


keluarga. Apabila ada perbedaan alamat pada kartu
keluarga maka dicatat tambahan alamat rumah
saat ini
- 274 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6. Desa/Kelurahan Desa/kelurahan tempat tinggal pasien sesuai kartu


keluarga

7. Telp. Rumah Telepon rumah bila ada

8. Ponsel Telepon selular care giver dalam keluarga

9. Data Pengkajian Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengkajian


perawat terhadap keluarga meliputi :
1. Data keluarga
- Agama : Diisi jenis agama yang dianut dalam
keluarga
- Jarak Yankes Terdekat : Diisi jarak fasyankes
Puskesmas atau jaringannya
- Bahasa sehari-hari : Diisi dengan jenis
bahasa yang sehari-hari digunakan
- Alat Transportasi : Diisi jenis alat transportasi
yang biasanya digunakan di sekitar tempat
tinggal
- Data Pengkajian Umum
No : Diisi nomor urut
Nama : Diisi nama setiap anggota keluarga
yang tinggal serumah, dimulai dengan
nama kepala keluarga
Hub dengan KK : Diisi jenis hubungan
yang dimiliki anggota keluarga terhadap
kepala keluarga,. Bila kepala keluarga
maka ditulis KK.
Umur : Diisi umur anggota keluarga dalam
tahun, untuk balita dapat bulan/hari
L/P : Diisi jenis kelamin P untuk
perempuan dan L untuk laki-laki
Suku : Diisi jenis suku dari anggota
keluarga
Pendidikan Terakhir : Diisi pendidikan
formal terakhir berdasarkan kelulusan
- 275 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Pekerjaan Saat Ini : Diisi dengan jenis
pekerjaan yang dimiliki bila ada
Status Gizi : Diisi hasil pengukuran tinggi
badan, berat badan, dan body mass index
TTV : Diisi hasil pengukuran tekanan
darah, nadi, suhu dan pernapasan
Status Imunisasi Dasar : Diisi bila anggota
keluarga balita dengan nilai status
imunisasi dasar L untuk lengkap dan
kosong bila belum lengkap
Riwayat Alergi : Diisi jenis alergi yang
dimiliki anggota keluarga bila
2. Data penunjang keluarga
- Rumah dan Sanitasi Lingkungan
- PHBS di Rumah Tangga
3. Data pengkajian individu yang sakit :
menggunakan formulir pengkajian individu, satu
orang yang sakit untuk satu formulir
4. Kemampuan keluarga melakukan tugas
pemeliharaan kesehatan anggota keluarga :
terdiri dari 13 pertanyaan untuk menggali
kemampuan keluarga dalam melakukan tugas
pemeliharaan anggota keluarga, terutama untuk
yang sakit

10. Catatan Tambahan Data hasil pengkajian lain yang perlu ditambahkan
sesuai kondisi/ kebutuhan keluarga

Contoh : masalah kesehatan sesuai entry point ke


keluarga, tingkat kemandirian keluarga pada
kunjungan pertama

11. Pembuat Nama perawat yang melakukan pengkajian, diisi


dengan nama lengkap perawat, paraf, dan tanggal
pengkajian dilakukan

12. Pemberi Konsultasi Nama perawat yang memiliki kompetensi untuk


Data Pengkajian memberikan konsultasi data pengkajian, diisi
- 276 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


dengan nama lengkap perawat, paraf, tanggal dan
catatan konsultasi.

5) Kartu Asuhan Keperawatan Keluarga


a) Penggunaan
Kartu asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk
mencatat hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada
keluarga binaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
berdasarkan prioritas kasus.
b) Sumber Data
Sumber data Kartu Asuhan Keperawatan Keluarga
adalah keluarga dan hasil pengkajian keperawatan
keluarga.
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu
Asuhan Keperawatan Keluarga tercantum dalam
Tabel 91 Kartu Asuhan Keperawatan Keluarga
Contoh instrumen Kartu Asuhan Keperawatan
Keluarga dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 93 Kartu Asuhan Keperawatan Keluarga

Tabel 91
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Asuhan Keperawatan Keluarga

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Nama Kepala Keluarga Nama lengkap kepala keluarga


sesuai KTP

4. Alamat Rumah Alamat lengkap keluarga ini tinggal


selama asuhan keperawatan : jalan,
RT, RW, desa/kelurahan
- 277 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5. NKK Nomor kartu keluarga yang


bersangkutan

6. Masalah Kesehatan Nama kasus kesehatan dalam


Keluarga keluarga atau diagnosa medis yang
telah ditetapkan oleh dokter untuk
anggota keluarga yang sakit
A = Maternal Risti/ Rawan
7. Kode Sasaran
Kesehatan,
B = Anak Risti/ Rawan Kesehatan,
C = Masalah Gizi,
D = Penyakit Menular,
E = Usia Lanjut Risti/ Rawan
Kesehatan,
F = Penyakit Tidak Menular ,
G = Masalah selain Kode A s.d. F

Pemilihan kode sasaran tergantung


masalah kesehatan dan atau jenis
sasaran yang bermasalah
kesehatan, bisa satu atau lebih dari
satu.

8. Tgl/No Tanggal dan nomor urut diagnosis


keperawatan bila lebih dari satu

9. Diagnosa Keperawatan Diagnosis keperawatan keluarga


dan Data Penunjang sesuai standar profesi keperawatan
dan data penunjang adalah
kumpulan data dari hasil
pengkajian keperawatan keluarga
dan individu yang sakit, yang telah
diseleksi untuk mendukung
perumusan diagnosis keperawatan
keluarga

10. Rencana intervensi Rencana yang berisi tujuan


keperawatan dan rincian tindakan
- 278 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


keperawatan yang ditetapkan untuk
pasien berdasarkan rumusan
diagnosis keperawatan keluarga

11. Implementasi Tindakan keperawatan yang telah


diimplementasikan kepada keluarga

12. Evaluasi Data subjektif dan data objektif


berdasarkan hasil evaluasi atas
pelaksanaan tindakan keperawatan
yang dilakukan pada saat
implementasi

13. Hasil Pembinaan (KM) Nilai tingkat kemandirian keluarga


dalam memelihara kesehatan
anggota keluarga yang bermasalah
kesehatan setiap kali kunjungan
rumah dengan panduan sebagai
berikut:
KM-I :
- Keluarga menerima perawat
DO: Keluarga menerima
perawat untuk dilakukan
asuhan keperawatan dan
keluarga bersedia menerima
kunjungan perawat
berikutnya
- Keluarga menerima
pelayanan kesehatan sesuai
rencana keperawatan
keluarga
DO: Keluarga menyepakati
perencanaan keperawatan
yang telah dibuat oleh
perawat dan keluarga
KM-II :
- Kriteria KM-I terpenuhi
- 279 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


- Keluarga tahu dan dapat
mengungkapkan masalah
kesehatannya secara benar
DO: Keluarga dapat
menjelaskan masalah
kesehatan prioritas secara
lengkap (pengertian,
penyebab, tanda dan gejala,
akibat bila tidak tertangani)
- Keluarga memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai anjuran.
DO: Keluarga mengetahui
fasilitas pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan
oleh keluarga dan melakukan
kunjungan sesuai anjuran
perawat
- Keluarga melakukan
tindakan keperawatan
sederhana sesuai anjuran
DO : Keluarga dapat
melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan
perencanaan keperawatan.
Contoh:
patuh minum obat sesuai
anjuran
patuh memenuhi terapi
diet sesuai anjuran
mampu melakukan
perawatan sederhana yang
sudah diajarkan oleh
perawat seperti merawat
luka sederhana
- 280 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


patuh melakukan kontrol
pemeriksaan secara rutin
sesuai anjuran
KM-III :
- Kriteria KM-II terpenuhi
- Keluarga melakukan
tindakan pencegahan secara
aktif
DO: Keluarga dapat
melakukan tindakan
pencegahan secara aktif
terhadap masalah kesehatan
prioritas.
Contoh:
pencegahan penularan,
contoh menutup mulut
ketika penderita Tb batuk/
bersin
kontrol rutin ke fasyankes
modifikasi lingkungan
rumah
Imunisasi
taat minum obat
taat terapi diet
mampu melakukan
berbagai upaya kesehatan
sesuai masalah kesehatan
yang ada dalam anggota
keluarga, contohnya
penggunaan obat
tradisional dan terapi
komplementer untuk
pencegahan penyakit
KM-IV :
- Kriteria KM-III terpenuhi
- 281 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


- Keluarga melakukan
tindakan promotif secara
aktif
- DO: Keluarga dapat
melakukan tindakan promosi
kesehatan secara aktif di
keluarga dan atau
masyarakat. Contoh:
keluarga berbagi
pengalaman dan
pengetahuan kesehatan
kepada orang lain
(keluarga dan masyarakat)
keluarga aktif menerapkan
PHBS di rumah tangga
untuk meningkatkan
kesehatan keluarga
keluarga mampu
menerapkan manajemen
stress, contoh: melakukan
teknik relaksasi- distraksi,
melakukan konsultasi
secara pro aktif, dll

14. Nama dan Paraf Perawat Nama perawat yang melaksanakan


asuhan keperawatan keluarga
beserta parafnya

6) Register Kohort Asuhan Keperawatan Keluarga


a) Penggunaan
Keluarga yang mendapat asuhan keperawatan perlu
dimonitor perkembangannya, dengan menghimpun
data asuhan keperawatan yang telah tercatat pada
Kartu Asuhan Keperawatan Keluarga ke dalam
Register Kohort Asuhan Keperawatan Keluarga ini.
- 282 -

b) Sumber Data
Sumber data Register Kohort Asuhan Keperawatan
Keluarga adalah Kartu Asuhan Keperawatan Keluarga
dan hasil Pengkajian Keperawatan Keluarga
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen, dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kohort Asuhan Keperawatan Keluarga tercantum
dalam Tabel 92 Register Kohort Asuhan Keperawatan
Keluarga
Contoh instrumen Register Kohort Asuhan
Keperawatan Keluarga dan Cara Pengisiannya
tercantum pada Formulir 94 Register Kohort Asuhan
Keperawatan Keluarga

Tabel 92
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kohort Asuhan Keperawatan Keluarga

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Tahun Tahun berjalannya pencatatan

4. No Nomor urut dimulai angka 1 setiap


tahun

5. Kepala Keluarga Identitas kepala keluarga meliputi


nama lengkap sesuai KTP, nomor
kartu keluarga, umur dalam tahun,
dan alamat keluarga meliputi dusun/
RW dan desa/Kelurahan

6. No (kolom 6) Nomor urut anggota keluarga dengan


masalah kesehatan yang akan
dijadikan kasus asuhan keperawatan
keluarga

7. Nama Anggota Keluarga Nama anggota keluarga dengan


- 283 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


masalah kesehatan sesuai KTP/atau
dokumen sah lainnya (untuk yang
belum memiliki KTP)

8. Umur Umur anggota keluarga dengan


masalah kesehatan dalam tahun
(untuk dewasa dan anak bukan bayi/
balita) atau bulan (untuk bayi/balita)

9. P/L Jenis kelamin anggota keluarga


dengan masalah kesehatan. P untuk
perempuan atau L untuk laki-laki

10. Jenis Masalah Jenis masalah kesehatan yang


diderita anggota keluarga, dapat
merujuk ke diagnosa medis sesuai
penetapan dokter

11. Kode Sasaran Kode yang menggambarkan masalah


kesehatan anggota keluarga, bisa
satu masalah kesehatan (satu kode
dicentang) atau beberapa masalah
kesehatan (beberapa kode dicentang).

Penjelasan Kode Sasaran :


A = Maternal Risti/ Rawan
Kesehatan,
B = Anak Risti/ Rawan Kesehatan,
C = Masalah Gizi,
D = Penyakit Menular,
E = Usia Lanjut Risti/ Rawan
Kesehatan,
F = Penyakit Tidak Menular ,
G = Masalah selain Kode A s.d. F

12. Waktu Kunjungan Dan Tanggal kunjungan dan nilai tingkat


Hasil Pembinaan kemandirian keluarga yang diperoleh
Berdasarkan Tingkat saat mengevaluasi diakhir kunjungan
Kemandirian Keluarga dalam bentuk angka romawi (lihat
dokumentasi kartu asuhan
- 284 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


keperawatan keluarga)

K-1 s/d K-6 adalah frekuensi


kunjungan perawat melakukam
asuhan keperawatan keluarga

13. Nama Nama perawat yang terlibat dalam


asuhan keperawatan keluarga
tersebut, bisa satu atau lebih dari
satu

14. Keterangan Keterangan lepas bina apabila


keluarga sudah selesai dibina dari
asuhan keperawatan keluarga

Pengertian lepas bina adalah


keluarga-keluarga binaan yang telah
mencapai level KM-IV atau
pengecualian khusus dapat KM III
dengan kondisi khusus yang
mengakibatkan kemampuan keluarga
sulit mencapai KM IV

7) Formulir Pengkajian Keperawatan Kelompok


d) Penggunaan
Setiap kelompok binaan akan dilakukan pengkajian
keperawatan secara komprehensif sebagai langkah
awal menentukan diagnosis keperawatan kelompok.
Instrumen yang digunakan adalah Formulir
Pengkajian Keperawatan Kelompok
e) Sumber Data
Sumber data adalah anggota kelompok dan hasil
observasi lingkungan
f) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen, dan Cara
pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Pengkajian Keperawatan Kelompok tercantum dalam
Tabel 93 Formulir Pengkajian Keperawatan Kelompok
- 285 -

Contoh instrumen Formulir Pengkajian Keperawatan


Kelompok dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 95 Pengkajian Keperawatan Kelompok

Tabel 93
Jenis Data dan Definisi Operasional
Pengkajian Keperawatan Kelompok

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Nama kelompok Nama kelompok atau identitas


tertentu lainnya yang dapat
menunjukkan kelompok

4. Alamat Alamat lengkap (jalan, blok, RT/RW/


dusun dan desa/kelurahan). Jika
tidak ada lokasi kelompok sebagai
kantor atau pusat kegiatan, tuliskan
alamat ketua kelompok atau
penanggungjawab kelompok

5. Nama penanggungjawab Pimpinan atau penanggungjawab


kelompok kelompok

6. Data Dasar Anggota Data yang terdiri dari identitas dan


Kelompok status setiap anggota kelompok :
nama, jenis kelamin (L/P), tanggal
lahir, pendidikan, pekerjaan, agama
dan suku

7. Status Kesehatan Anggota Data berisi status kesehatan masing-


Kelompok masing anggota kelompok setelah
dilakukan pemeriksaan oleh perawat :
nomor dan nama anggota kelompok,
keadaan umum, tanda vital, status
gizi, riwayat penyakit, alat
bantu/protesa, pola (olah raga dan
tidur), dan tambahan hasil pengkajian
- 286 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


lainnya, selanjutnya hasil pengkajian
tersebut dianalisis jenis-jenis masalah
kesehatan yang ada dalam kelompok
Data berisi hasil kajian terhadap
8. Faktor yang berkontribusi
faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap kesehatan
terhadap kesehatan kelompok :
kelompok
a. Fasilitas pelayanan kesehatanyang
tersedia untuk kelompok
b. Pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan oleh kelompok
c. Fasilitas pendidikan
d. Lingkungan sekitar tempat tinggal
anggota kelompok
e. Status ekonomi
f. Status sosial budaya spiritual
g. komunikasi
h. Fasilitas rekreasi yang tersedia
untuk kelompok
i. Kebiasaan / perilaku dalam
kelompok

9. Catatan tambahan Data berisi hasil pengkajian lain yang


perlu ditambahkan sesuai kondisi/
kebutuhan kelompok

10. Pembuat Nama perawat yang melakukan


pengkajian, diisi dengan nama
lengkap perawat, paraf, dan tanggal
pengkajian dilakukan

11. Pemberi Konsultasi Data Nama perawat yang memiliki


Pengkajian kompetensi untuk memberikan
konsultasi data pengkajian, diisi
dengan nama lengkap perawat, paraf,
tanggal dan catatan konsultasi.
- 287 -

8) Kartu Asuhan Keperawatan Kelompok


a) Penggunaan
Kartu asuhan keperawatan kelompok digunakan
untuk mencatat hasil pelaksanan asuhan keperawatan
kelompok binaan.
b) Sumber Data
Sumber data Kartu Asuhan Keperawatan Kelompok ini
adalah hasil kegiatan pelaksanan asuhan keperawatan
kelompok
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu
Asuhan Keperawatan Kelompok tercantum dalam
Tabel 94 Kartu Asuhan Keperawatan Kelompok.
Contoh instrumen Kartu Asuhan Keperawatan Kartu
Asuhan Keperawatan Kelompok dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 96 Kartu
Asuhan Keperawatan Kelompok

Tabel 94
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Asuhan Keperawatan Kelompok

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Nama Kelompok Nama kelompok atau identitas


tertentu lainnya yang dapat
menunjukkan kelompok

4. Alamat Kelompok Alamat lengkap (jalan, blok,


RT/RW/dusun dan
desa/kelurahan). Jika tidak ada
lokasi kelompok sebagai kantor
atau pusat kegiatan, tuliskan
alamat ketua kelompok atau
penanggungjawab kelompok
- 288 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5. Tgl/No Tanggal dan nomor urut diagnosis


keperawatan bila lebih dari satu

6. Diagnosa Keperawatan Diagnosis keperawatan kelompok


dan Data Penunjang sesuai standar profesi keperawatan
dan data penunjang adalah
kumpulan data dari hasil
pengkajian keperawatan kelompok,
yang telah diseleksi untuk
mendukung perumusan diagnosis
keperawatan kelompok

7. Rencana Intervensi Rencana berisi tujuan keperawatan


dan rincian tindakan keperawatan
yang ditetapkan untuk pasien
berdasarkan rumusan diagnosis
keperawatan kelompok

8. Implementasi Tindakan keperawatan yang telah


diimplementasikan kepada
kelompok

9. Evaluasi Hasil evaluasi asuhan keperawatan


kelompok berdasarkan tindakan-
tindakan keperawatan dalam
implementasi

10. Hasil Pembinaan Data berisi hasil pembinaan


(Kelompok Swabantu) kelompok apakah sudah menjadi
kelompok swabantu dengan
kriteria:

Komitmen ada
Kerja sama ada
Norma dibentuk
11. Nama dan Paraf Perawat Nama perawat yang memberikan
pelayanan disertai dengan paraf
- 289 -

9) Register Kohort Asuhan Keperawatan Kelompok


a) Penggunaan
Kelompok binaan yang mendapat asuhan keperawatan
perlu dimonitor perkembangannya, dengan
menghimpun data asuhan keperawatan yang telah
tercatat pada Kartu Asuhan Keperawatan Kelompok
ke dalam Register Kohort Asuhan Keperawatan
Kelompok ini.
b) Sumber Data
Sumber data Register Kohort Asuhan Keperawatan
Kelompok adalah Kartu Asuhan Keperawatan
Kelompok dan hasil Pengkajian Keperawatan
Kelompok
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kohort Asuhan Keperawatan Kelompok tercantum
dalam Tabel 95 Register Kohort Asuhan Keperawatan
Kelompok
Contoh instrumen Register Kohort Asuhan
Keperawatan Kelompok dan Cara Pengisiannya
tercantum pada Formulir 97 Register Kohort Asuhan
Keperawatan Kelompok

Tabel 95
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kohort Asuhan Keperawatan Kelompok

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode registrasi Puskesmas

3. Tahun Tahun berjalannya pencatatan

4. No Nomor urut dimulai angka 1 setiap


tahun
- 290 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5. Nama Kelompok Nama kelompok atau identitas tertentu


lainnya yang dapat menunjukkan
kelompok

6. Jumlah Anggota Kelompok Jumlah total anggota kelompok

7. PJ Kelompok Pimpinan atau penanggungjawab


kelompok

8. Alamat Alamat lengkap (jalan, blok,


RT/RW/dusun dan desa/kelurahan).
Jika tidak ada lokasi kelompok sebagai
kantor atau pusat kegiatan, tuliskan
alamat ketua kelompok atau
penanggungjawab kelompok

9. Jenis Masalah Kesehatan Jenis masalah kesehatan yang akan


diintervensi oleh perawat dalam asuhan
keperawatan kelompok

10. Waktu Kunjungan dan Waktu kunjungan kelompok adalah

Hasil Pembinaan Kelompok tanggal kegiatan asuhan


keperawatan kelompok
Hasil Pembinaan Kelompok terdiri
dari komitmen, kerjasama dan
norma terbentuk

11. Nama Perawat dan Nakes Diisi nama perawat dan nakes lain yang
Lainnya terlibat

12. Keterangan Keterangan tambahan bila diperlukan


dalam pencatatan Register Kohort
Asuhan Keperawatan Kelompok

10) Register Data Care Giver Dalam Pelayanan Keperawatan


Keluarga
a) Penggunaan
Care Giver adalah keluarga/masyarakat yang
diberdayakan untuk berperan aktif mendukung
- 291 -

keluarga binaan yang memiliki individu yang


bermasalah kesehatan agar mampu meningkatkan
kemandiriannya dalam memelihara kesehatan. Care
giver sangat penting dalam pelayanan perkesmas,
untuk itu data care giver dicatat dalam Register Data
Care Giver Dalam Pelayanan Keperawatan Keluarga .
b) Sumber Data
Sumber data Register Data Care Giver dalam
Pelayanan Keperawatan Keluarga adalah Kartu
Asuhan Keperawatan Keluarga
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Care
Giver Dalam Pelayanan Keperawatan Keluarga
tercantum dalam Tabel 96 Register Data Care Giver
Dalam Pelayanan Keperawatan Keluarga
Contoh instrumen Register Data Care Giver Dalam
Pelayanan Keperawatan Keluarga dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 98 Register
Data Care Giver Dalam Pelayanan Keperawatan
Keluarga

Tabel 96
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Care Giver Dalam Pelayanan Keperawatan Keluarga

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Kode Puskesmas

2. Puskesmas Nama Puskesmas

3. Tahun Tahun berjalan pencatatan

4. No Nomor urut dimulai angka 1 setiap tahun


- 292 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5. Keluarga Binaan Data terdiri dari nama kepala keluarga,


alamat (desa/ kelurahan) tempat tinggal
keluarga binaan, jenis masalah kesehatan
keluarga binaan yang memerlukan care giver
sebagai pendamping asuhan keperawatan
keluarga

6. Care Giver dalam Data terdiri nama care giver yang


pendampingan Asuhan berpartisipasi merawat keluarga binaan
Keperawatan Keluarga (dapat satu atau lebih dari satu orang), jenis
kelamin, umur, alamat tempat tinggal (desa/
kelurahan), tugas care giver yang diberikan
perawat dalam pendampingan keluarga
binaan, dan tanggal pendampingan
berlangsung

7. Nama Perawat dan Paraf Nama perawat yang menugaskan care giver
dan parafnya

11) Register Data Kader Kesehatan dalam Pelayanan


Keperawatan Kelompok dan Masyarakat
a) Penggunaan
Kader kesehatan berperan penting dalam pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat di sasaran
kelompok dan masyarakat karena dukungan peran
serta aktif masyarakat merupakan bagian esensial dari
pelayanan tersebut. Kader yang diberdayakan oleh
perawat perkesmas diprioritaskan adalah kader-kader
kesehatan yang telah ada di wilayah kerja Puskesmas
sehingga dalam kerja sama membangun kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat dapat lebih mudah.
Pemilihan kader yang dilibatkan dalam pelayanan
keperawatan kelompok dan masyarakat
mempertimbangkan ruang lingkup program kesehatan
yang akan diterapkan dan kemampuan kader sehari-
hari membantu program Puskesmas.
- 293 -

b) Sumber Data
Sumber data Register Data Kader Kesehatan dalam
Pelayanan Keperawatan Kelompok dan Masyarakat
adalah Kartu Asuhan Keperawatan Kelompok dan
pencatatan asuhan keperawatan dengan sasaran
daerah binaan (darbin).
c) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Data
Kader Kesehatan dalam Pelayanan Keperawatan
Kelompok dan Masyarakat tercantum dalam Tabel 97
Register Data Kader Kesehatan dalam Pelayanan
Keperawatan Kelompok dan Masyarakat.
Contoh instrumen Register Data Kader Kesehatan
dalam Pelayanan Keperawatan Kelompok dan
Masyarakat dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 99 Register Data Kader Kesehatan dalam
Pelayanan Keperawatan Kelompok dan Masyarakat

Tabel 97
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Kader Kesehatan dalam Pelayanan Keperawatan
Kelompok dan Masyarakat

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Kode Puskesmas

2. Puskesmas Nama Puskesmas

3. Tahun Tahun berjalan pencatatan

4. No Nomor urut dimulai angka 1 setiap tahun

5. Kelompok/Darbin Data terdiri dari nama kelompok binaan/


darbin yang mendapat asuhan
keperawatan kelompok dan masyarakat,
desa/kelurahan dari alamat tempat
tinggal kelompok/darbin dan jenis
masalah kesehatan kelompok/darbin,
- 294 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


yang memerlukan kader kesehatan
sebagai pendamping asuhan keperawatan
kelompok dan masyarakat

6. Kader Kesehatan Data terdiri nama kader kesehatan yang


dalam pendampingan berpartisipasi asuhan keperawatan dan
Asuhan Keperawatan masyarakat (dapat satu atau lebih dari
Kelompok dan satu orang), jenis kelamin, umur, alamat
Masyarakat tempat tinggal (desa/ kelurahan), tugas
kader kesehatan yang diberikan perawat
dalam pendampingan kelompok/darbin,
dan tanggal pendampingan berlangsung

7. Nama Perawat dan Nama perawat yang menugaskan care


Paraf giver dan parafnya

7. Surveilans Sentinel dan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon


(SKDR) Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit dan Keracunan

Kegiatan Surveilans di Puskesmas meliputi pelaksanaan Surveilans


Sentinel, pelaksanaan SKDR KLB dan pelaksanaan Penanggulangan
KLB.
a. Surveilans Sentinel Puskesmas
Pelaksana Surveilans Sentinel adalah satu Puskesmas terpilih
dalam satu wilayah kabupaten/kota yang ditetapkan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Puskesmas pelaksana surveilans sentinel mendata data
kesakitan beberapa penyakit tertentu dan data kematian
Puskesmas.
Jenis dan sumber data pada pelaksanaan surveilans sentinel
Puskesmas ditetapkan dalam peraturan perundangan
tersendiri, termasuk tatalaksana pemanfaatannya di Puskesmas
dan pelaporannya1).

1) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/MENKES/SK/X/2003, tanggal


23 Oktober 2003, tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular Terpadu
- 295 -

b. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) KLB


Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon KLB Penyakit/Keracunan
dan respon dilaksanakan oleh Puskesmas, yaitu dengan
melaksanakan sistem deteksi dini KLB dan respon.
Sistem deteksi dini KLB di Puskesmas adalah sebagai berikut :
1) Deteksi Dini KLB Penyakit/Keracunan Pada Saat Pelayanan
Pasien
Dokter, perawat dan petugas kesehatan lain di Puskesmas
mengidentifikasi adanya perkembangan penyakit pada
suatu desa/lokasi tertentu, atau pada kelompok
masyarakat tertentu. Pelayanan kepada pasien diberikan
dengan cara:
a) Dokter merasakan adanya peningkatan jumlah
penderita dengan diagnosis atau gejala yang sama
diantara pasien yang berkunjung dan dibuktikan
dengan catatan dalam Register Rawat Jalan
Puskesmas.
b) Pasien atau masyarakat lain memberitahu adanya
peningkatan jumlah orang sakit atau meninggal
pada desa tertentu.
c) Dokter menemukan penderita penyakit menular
tertentu yang diduga terjadi penularan di sekitar
rumah atau lingkungan penderita tersebut.
Dugaan adanya KLB penyakit pada saat pelayanan pasien
perlu dikonfirmasi kebenarannya dengan menganalisis
register rawat jalan Puskesmas, dan atau kunjungan
lapangan.
2) Pemantauan Wilayah Setempat Penyakit Menular Potensi
KLB (PWS-KLB)
Kegiatan PWS-KLB dilaksanakan dengan cara menghimpun
data kasus berpotensi wabah/KLB dari data kesakitan yang
terekam dalam instrumen Rawat Jalan Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan bidan desa,
serta instrumen Rawat Inap Puskesmas serta data kejadian
kematian.
Data masing-masing penyakit potensi KLB tersebut
dihimpun dalam masing-masing Register Mingguan
- 296 -

Penyakit Menular Potensi KLB Menurut Desa/Kelurahan


dan Minggu Kejadian setiap akhir minggu, dan
dimanfaatkan untuk analisis perkembangan penyakit
menular di wilayah Puskesmas secara teratur (mingguan,
bulanan) menurut wilayah desa/kelurahan. Jenis penyakit
yang dipantau ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat.
Data kejadian kematian dihimpun dalam Register Kejadian
Kematian Menurut Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
Instrumen yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
PWS penyakit menular potensi KLB adalah :
a) Register Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB
Menurut Desa/Kelurahan dan Minggu Kejaidan
b) Register Kejadian Kematian Menurut
Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
Secara skematis pelaksanaan PWS KLB adalah sebagai
berikut :

Bagan 33. Skema Kegiatan PWS Mingguan Penyakit


Menular Potensi KLB

a) Register Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB


Menurut Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
1. Penggunaan
Register Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB
menurut Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
- 297 -

merupakan sumber data pemantauan


perkembangan penyakit menular/keracunan
potensi KLB menurut desa/kelurahan dan
minggu kejadian (PWS penyakit
menular/keracunan potensi KLB).
2. Sumber Data
Data Register Mingguan Penyakit Menular Potensi
KLB menurut Desa/Kelurahan dan Minggu
Kejadian diperoleh dari data kesakitan (rawat
jalan, rawat inap dan Puskesmas keliling) dan
data kematian di Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan bidan desa.
3. Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB Menurut
Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian tercantum
dalam Tabel 98 Register Mingguan Penyakit
Menular Potensi KLB Menurut Desa/Kelurahan
dan Minggu Kejadian.
Contoh instrumen Register Mingguan Penyakit
Menular Potensi KLB Menurut Desa/Kelurahan
dan Minggu Kejadian dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 100 Register Mingguan
Penyakit Menular Potensi KLB Menurut
Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
(Puskesmas dan Puskesmas Pembantu/bidan
desa).

Tabel 98
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Puskesmas Cukup Jelas

2. Nama Puskesmas Cukup Jelas


- 298 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

3. Nama Puskesmas Nama Puskesmas pembantu/bidan desa


Pembantu/bidan desa tempat pendataan ini dilakukan.

4. Nama Penyakit Nama penyakit potensi KLB yang dilakukan


pemantauan. Satu penyakit menggunakan
satu register terpisah

5. Tahun Tahun kegiatan

6. Desa/Kelurahan Nama desa/kelurahan yang ada di wilayah


kerja, baik ada atau tidak ada kasus.

7. Jumlah kasus dan kasus Kasus adalah kasus baru pada minggu
meninggal menurut minggu kejadian. Kasus meninggal adalah
kejadian meninggal yang disebabkan karena penyakit
potensi KLB ini.

Kasus yang terjadi pada minggu kejadian


sebelumnya, didata pada minggu tersebut,
tidak boleh digabung pada minggu ini.

b) Register Mingguan Kejadian Kematian Menurut


Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
1. Penggunaan
Register Mingguan Kejadian Kematian menurut
Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
merupakan sumber data pemantauan
perkembangan kejadian kematian menurut
desa/kelurahan dan minggu kejadian (PWS
kejadian kematian).
2. Sumber Data
Data Register Mingguan Kejadian Kematian
Menurut Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian
diperoleh dari data kematian di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan bidan desa, terutama
Register Kematian Puskesmas
- 299 -

3. Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Mingguan Kejadian Kematian Menurut
Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian tercantum
dalam Tabel 99 Register Mingguan Kejadian
Kematian Menurut Desa/Kelurahan dan Minggu
Kejadian.
Contoh instrumen Register Mingguan Kejadian
Kematian Menurut Desa/Kelurahan dan Minggu
Kejadian dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 101 Register Mingguan Kejadian
Kematian Menurut Desa/Kelurahan dan Minggu
Kejadian (Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu/bidan desa).

Tabel 99
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Mingguan Kejadian Kematian

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Puskesmas Cukup Jelas

2. Nama Puskesmas Cukup Jelas

3. Nama Puskesmas Pembantu/bidan Nama Puskesmas pembantu/bidan


desa desa tempat pendataan ini
dilakukan.

4. Tahun Tahun kegiatan

5. Desa/Kelurahan Nama desa/kelurahan yang ada di


wilayah kerja, baik ada atau tidak
ada kasus.

6. Jumlah kejadian kematian Kejadian kematian adalah kasus


(meninggal) tanpa melihat meninggal tanpa melihat status
penyebab kematian menurut penyebabnya.
desa/kelurahan dan minggu Kejadian kematian yang terjadi pada
kejadian kematian minggu kejadian sebelumnya,
- 300 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


didata pada minggu tersebut, tidak
boleh digabung pada minggu ini.

c. Penyelidikan dan Pelaporan KLB


Dalam upaya penanggulangan KLB yang cepat dan efektif,
Puskesmas berkewajiban melaksanakan : (1) Laporan adanya
dugaan KLB, (2) Laporan Penyelidikan Dugaan KLB dan (3)
Laporan perkembangan Penyakit
KLB penyakit menular adalah terjadinya peningkatan kejadian
kesakitan dan atau kematian pada suatu wilayah atau
kelompok masyarakat yang bermakna secara epidemiologis,
yang secara teknis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas sebagai
dugaan adanya KLB.
Dokter, perawat dan petugas kesehatan lain di Puskesmas
melaksanakan identifikasi adanya perkembangan penyakit pada
suatu desa atau kelompok masyarakat. Apabila teridentifikasi
adanya dugaan KLB penyakit menular atau keracunan, maka
Kepala Puskesmas wajib membuat laporan adanya dugaan KLB
sesuai peraturan perundangan yang ada. Bentuk laporannya
adalah Laporan Wabah/KLB (24 Jam) disampaikan segera
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sejak
mengetahui adanya dugaan KLB tersebut
Apabila KLB telah terjadi, maka Puskesmas berkewajiban
memantau perkembangan penyakit dan membuat laporan
berkala sesuai pengaturan yang ditetapkan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau Tim Penanggulangan KLB. Pemantauan
perkembangan KLB dimaksud dan laporannya melalui
mekanisme PWS KLB penyakit.
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan penyelidikan dan
pelaporan KLB adalah :
- Formulir Laporan KLB (dilaporkan dalam 24 jam)
- Register Data Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB
yang diterapkan khusus selama periode KLB (jenis
data dan definisi operasional adalah sama dengan
register yang digunakan diluar periode KLB)
- 301 -

- Formulir Penyelidikan KLB penyakit


menular/keracunan sesuai dengan pedoman
penanggulangan KLB penyakit menular 2 )/keracunan
3)

Berikut ini adalah alur kegiatan Penyelidikan dan Pelaporan


KLB

Bagan 33. Skema Kegiatan Penyelidikan dan Pelaporan KLB

1) Formulir Pencatatan dan Laporan KLB (W1)


a) Penggunaan
Laporan KLB (24 Jam) (W1) adalah formulir
pencatatan hasil kegiatan konfirmasi dugaan adanya
KLB yang sekaligus digunakan sebagai laporan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang
adanya dugaan KLB (24 jam) (W1)
b) Sumber Data
Sumber data Formulir Laporan KLB 24 jam (W1)
adalah hasil penyelidikan dugaan adanya KLB
c) Jenis data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
(W1)

2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010, tanggal


12 Oktober 2010, tentang Jenis Penyakit Menular tertentu Yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya penanggulangan
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 2 Tahun 2013

tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan


- 302 -

Jenis data dan definisi operasional pada Laporan KLB


24 Jam (W1) tercantum dalam Tabel 100 Laporan KLB
24 Jam (W1)
Contoh instrumen Formulir Laporan KLB 24 Jam (W1)
dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir 102
Laporan KLB 24 Jam (W1)

Tabel 100
Jenis Data dan Definisi Operasional
Laporan Kejadian Luar Biasa / Wabah (W1)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nomor No. surat yang dikeluarkan oleh


Puskesmas

2. Tujuan Laporan Tujuan pelaporan kajadian


kasus luar biasa

3. Kode Puskesmas Cukup jelas

4. Nama Puskesmas Cukup jelas

5. Tanggal/bulan/tahun Cukup jelas


kejadian diketahui terjadi

6. Desa/Kelurahan Cukup jelas

7. Kecamatan Cukup jelas

8. Jumlah kasus/korban Cukup jelas

9. Jumlah korban meninggal Cukup jelas

10. Gejala tanda dari kasus Cukup jelas


kasus yang dicurigai sebagai
kasus KLB

11. Diagnosis KLB/Tersangka Cukup jelas


penyakit

12. Tindakan yang telah diambil Jenis tindakan yang telah


dilakukan oleh petugas kesehatan
dalam menangani kasus kejadian
luar biasa
- 303 -

13. Petugas dan daftar kontak Nama Petugas pananggung jawab


yang dapat dihubungi dan nomor kontak yang bisa
dihubungi

8. Upaya Kesehatan Sekolah


Upaya kesehatan sekolah dilaksanakan oleh berbagai pelaksana
program di Puskesmas, yang secara umum dibagi dalam kelompok:
pemberdayaan dan pelayanan kesehatan serta pengawasan
(surveilans) terhadap murid, guru dan lingkungan sekolah.
Pemberdayaan sekolah meliputi Pemberdayaan Murid (konseling),
Pemberdayaan Kelompok (murid, guru, orang tua), Pemberdayaan
Institusi (pengelola sekolah dan lingkungan sekolah) dan media
dengan pendekatan Promosi Kesehatan (konseling, penyuluhan,
seminar, diskusi, bimbingan, perkesmas, brosur, buku, dan
sebagainya).
Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan pemeriksaan kesehatan
rutin, baik melalui kegiatan poli umum, poli gigi, Puskesmas keliling,
dan pemeriksaan/perawatan kesehatan khusus.
Pengawasan (surveilans) meliputi screening kesehatan murid, guru
dan masyarakat sekolah lainnya, inspeksi kesehatan lingkungan
sekolah, kantin dan kesehatan lingkungan lainnya.
Pencatatan kegiatan pemberdayaan sekolah menggunakan sistem
pencatatan kegiatan promosi kesehatan, baik pemberdayaan
individu, pemberdayaan keluarga, pemberdayaan kelompok maupun
pemberdayaan institusi.
Pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap murid, guru, dan
masyarakat sekolah yang lain menggunakan pencacatan pelayanan
Puskesmas Keliling, yaitu Register Rawat Jalan Poli Umum di
Sekolah.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan upaya kesehatan
sekolah adalah:
a. Formulir Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru
b. Register Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru
c. Register Promosi Kesehatan Individu
d. Register Promosi Kesehatan Keluarga
e. Register Promosi Kesehatan kelompok/Komunitas
- 304 -

f. Register Rawat Jalan Poli Umum di Sekolah


Register promosi kesehatan individu, keluarga, kelompok/komunitas
di mengacu pada instrumen kegiatan promosi kesehatan.

Berikut ini adalah alur kegiatan Pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah

Murid Sekolah Register Promosi


Pembinaan
/ Konseling Kesehatan Individu

Keluarga Murid Register Promosi


Pembinaan
Kesehatan Keluarga

Kelompok Register Promosi


Pembinaan
(Murid, orang KesehatanKelompok/
tua dan guru) Komunitas

Bagan 34. Skema Kegiatan Pencatatan Pelayanan Upaya Kesehatan


Sekolah

2) Formulir Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru


a) Penggunaan
Formulir Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru
digunakan untuk mencatat data kesehatan peserta
didik baru kelas 1, kelas 7, dan kelas 10.
b) Sumber data
Sumber data Formulir penjaringan kesehatan peserta
didik didapatkan dari hasil pendataan penjaringan
atau skrining yang dilakukan terhadap peserta didik di
sekolah.
c) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Penjaringan Peserta Didik tercantum dalam Tabel 101
Formulir Penjaringan Peserta Didik Baru
- 305 -

Contoh instrumen Formulir Penjaringan Peserta Didik


Baru dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir
103 Penjaringan Peserta Didik Baru.

Tabel 101
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Penjaringan Peserta Didik Baru

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Sekolah Nama Sekolah yang dilakukan penjaringan

2. Alamat Alamat sekolah yang dilakukan penjaringan

3. Identitas Peserta Informasi lengkap mengenai peserta didik (nama,


Didik tanggal lahir, nama orang tua, kelas, dan jenis
kelamin)

4. Keadaan Umum Informasi keadaan umum peserta didik


mengenai informasi berat badang, tinggi badan,
tekanan darah, denyut nadi pada saat
pemeriksaan dan status imunisasi.

5. Pemeriksaan Fisik Informasi kesehatan peserta didik yang dapat


dilihat secara fisik maupun berdasarkan
pemeriksaan lanjutan

6. Penilaian Status Gizi Informasi kesehatan peserta didik mengenai


status gizi berdasarkan penilaian petugas
skrining

7. Jiwa Informasi kesehatan peserta didik mengenai


pemeriksaan mental dan emosionalnya.

8. Pemeriksaan Informasi kesehatan peserta didik berdasarkan


Penunjang pemeriksaan penunjang lainnya seperti
pemeriksaan hb, telur cacing, dan pemeriksaan
garam beryodium

9. Kesegaran jasmani Informasi kesehatan peserta didik mengenai


kesegaran jasmani berdasarkan pemeriksaan
petugas.
- 306 -

3) Register Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru


a) Penggunaan
Register Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru
digunakan untuk mencatat dan merekapitulasi data
kesehatan peserta didik baru kelas 1, kelas 7, dan
kelas 10.
b) Sumber data
Sumber data Register penjaringan kesehatan peserta
didik didapatkan dari formulir penjaringan kesehatan
peserta didik yang dilakukan terhadap peserta didik di
sekolah.
c) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru tercantum
dalam Tabel 102 Register Penjaringan Kesehatan
Peserta Didik
Contoh instrumen Register Penjaringan Peserta Didik
Baru dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir
104 Register Penjaringan Kesehatan Peserta Didik.

Tabel 102
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Baru

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode Puskesmas sesuai pengkodeaan yang


ditetapkan Kementerian Kesehatan

3. Bulan Cukup jelas

4. Tahun Cukup jelas

5. Sekolah Nama Sekolah yang dilakukan penjaringan

6. Alamat Alamat sekolah yang dilakukan penjaringan

7. Kelas Kelas yang dilakukan penjaringan


- 307 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

8. Identitas Peserta Informasi lengkap mengenai peserta didik (nama,


Didik tanggal lahir, dan jenis kelamin)

9. Kegemukan Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


formulir penjaringan kesehatan

10. Gizi Kurang Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


formulir penjaringan kesehatan

11. Gangguan Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


Penglihatan formulir penjaringan kesehatan

12. Gangguan Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


Pendengaran formulir penjaringan kesehatan

13. Gangguan Gigi & Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


Mulut formulir penjaringan kesehatan

14. Stunting Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


formulir penjaringan kesehatan

15. Dugaan Anemia Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


formulir penjaringan kesehatan

16. Kesehatan Hasil pemeriksaan peserta didik berdasarkan


Reproduksi formulir penjaringan kesehatan

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

1. Kesehatan Jiwa
Kegiatan kesehatan jiwa di Puskesmas adalah menemukan dan
tatalaksana penderita kesehatan jiwa yang dilaksanakan di
Pelayanan Pemeriksaan Umum (UKP). Oleh karena itu, pencatatan
data kegiatan kesehatan jiwa merupakan pencatatan yang ada di
Pelayanan Pemeriksaan Umum.
Kegiatan kesehatan jiwa masyarakat meliputi :
a. Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza
b. Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui
c. Penyuluhan kesehatan jiwa dan napza bagi kelompok
berisiko (lansia, anak dan remaja)
- 308 -

d. Konseling narkoba
e. Program wajib lapor pecandu narkotika
Kegiatan penyuluhan merupakan bentuk pemberdayaan kelompok
masyarakat, dan disiapkan dengan menyusun rencana yang jelas
(topik bahasan, metode, jenis dan jumlah sasaran, narasumber, lama
waktu pelaksanaan). Setelah pelaksanaan penyuluhan, wajib dibuat
laporan (laporan Pemberdayaan Kelompok) dan dicatat dalam
Register Pemberdayaan Kelompok.
Konseling kesehatan jiwa dan napza dapat dilaksanakan di gedung
Puskesmas maupun di rumah keluarga klien atau pasien.
Pelaksanaan konseling di dalam gedung Puskesmas dapat
dilaksanakan di ruang khusus konseling atau di ruang Poli Umum
atau tempat lain yang sesuai untuk kegiatan konseling.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan kesehatan jiwa
Register Promosi Kesehatan Individu
Register Promosi Kesehatan Kelompok
Register promosi kesehatan individu dan kelompok ini
menggunakan instrumen pada kegiatan promosi kesehatan.

2. Kesehatan Gigi Masyarakat


Kegiatan kesehatan gigi masyarakat di Puskesmas antara lain
kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM). Kegiatan UKGS terdiri atas
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut murid SD/MI, dan kegiatan
sikat gigi bersama murid SD/MI (promosi kesehatan bina kelompok)
Hasil pemeriksaan gigi dan mulut di sekolah dicatat dalam Laporan
Kegiatan Pemeriksaan Gigi dan Mulut di Sekolah yang kemudian
direkapitulasi dalam Register Pemeriksaan Gigi & Mulut di Sekolah.
Kegiatan sikat gigi bersama murid SD/MI merupakan kegiatan
Promosi Kesehatan Bina Kelompok, sehingga format pencatatannya
sama dengan instrumen yang digunakan pada kegiatan
Promosi/Pemberdayaan Kesehatan Kelompok.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan kesehatan gigi
masyarakat adalah :
- 309 -

a. Register Pemeriksaan Gigi dan Mulut di Sekolah


b. Register Promosi Kesehatan Sekolah. Register Promosi
Kesehatan Sekolah mengacu pada instrumen kegiatan
Promosi Kesehatan

Berikut ini adalah alur Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi


Sekolah/Masyarakat

Bagan 35. Alur pencatatan kegiatan Kesehatan Gigi Masyarakat

a. Register Pemeriksaan Gigi & Mulut di Sekolah


1) Penggunaan
Register Pemeriksaan Gigi & Mulut di Sekolah digunakan
untuk menghimpun data hasil pemeriksaan gigi dan mulut
disekolah.
2) Sumber Data
Data untuk register pemeriksaan gigi dan mulut diperoleh
dari hasil pemeriksaan kesehatan murid sekolah yang
mendapat pelayanan gigi dan mulut.
3) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pemeriksaan Gigi & Mulut di Sekolah tercantum dalam
Tabel 103
Contoh instrumen Register Pemeriksaan Gigi & Mulut di
Sekolah dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir
105 Register Pemeriksaan Gigi & Mulut di Sekolah.
- 310 -

Tabel 103
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pemeriksaan Gigi & Mulut di Sekolah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Nama Puskesmas

Kode Puskesmas sesuai pengkodeaan yang


2. Puskesmas
ditetapkan Kementerian Kesehatan

3. Bulan Cukup jelas

4. Tahun Cukup jelas

5. Nama sekolah Nama sekolah yang dilakukan kegiatan


pemeriksaan gigi dan mulut

6. Kelas Nama kelas yang dilakukan pemeriksaan gigi


dan mulut (misalnya Kelas 1, Kelas 2, dan
seterusnya)

7. Jumlah murid Jumlah murid setiap kelas

8. Jumlah murid yang Jumlah murid yang dilakukan tindakan


diperiksa pemeriksaan gigi dan mulut yang
dilaksanakan pada saat pemeriksaan gigi dan
mulut di sekolah

9. Jumlah murid yang Jumlah murid yang diketahui memiliki


bermasalah kesehatan masalah kesehatan gigi dan mulut setelah
gigi dan mulut pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah

10. Jumlah murid yang Jumlah murid yang dilakukan penilaian status
dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi menggunakan indeks DMF-T
indeks karies pada saat pemeriksaan gigi di sekolah

11. Jumlah murid yang Jumlah murid yang melaksanakan kumur-


dilakukan aplikasi kumur dengan larutan yang mengandung flour
flour sesuai dengan indikasi, pada saat pemeriksaan
kesehatan gigi di sekolah
- 311 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12. Jumlah murid Jumlah murid yang dilakukan tindakan


dilakukan tindakan pengobatan gigi dan mulut yang dilaksanakan
pada saat pemeriksaan gigi dan mulut di
sekolah

13. Jumlah murid yang Jumlah murid yang dilakukan/ diberikan


dirujuk rujukan untuk tindakan lebih lanjut
kesehatan gigi dan mulut

3. Kesehatan Tradisional Komplementer


Upaya kesehatan tradisional komplementer di Puskesmas antara lain
melaksanakan pelayanan akupresur, pemberdayaan kelompok
Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional di Posyandu. Pelaksanaan
pelayanan akupresur di lakukan di pelayanan umum dengan
kegiatan tercatat dalam Kartu Penderita Pelayanan Umum, dan
Register Rawat Jalan.
Sementara pemberdayaan kelompok Asuhan Mandiri dilaksanakan
dengan metode Promosi Kesehatan, dan oleh karena itu pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan kelompok asuhan mandiri kesehatan
tradional dicatat dalam Laporan Pemberdayaan Kelompok Asuhan
Mandiri Kesehatan Tradisional dan kemudian direkapitulasi dalam
Register Pemberdayaan Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan
Tradisional. Tenaga penyehat tradisional terlatih diusulkan
mendapatkan Sertifikat .
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan kesehatan tradisional
komplementer adalah:
Register Promosi Kesehatan Kelompok
Register Promosi Kesehatan Kelompok menggunakan
instrumen promosi kesehatan.
Register Rawat Jalan (tindakan akupresur)
Register Pelayanan Akupresur Puskesmas (jika ada)

4. Kesehatan Olahraga
Kegiatan upaya kesehatan olahraga di Puskesmas antara lain
pemberdayaan kelompok, termasuk penyuluhan; pemeriksaan
- 312 -

kesehatan olahragawan pada kelompok olahraga; pemeriksaan


kebugaran masyarakat.
Pemberdayaan kelompok olahraga merupakan kegiatan promosi
kesehatan, sehingga hasil kegiatan pemberdayaan kelompok olahraga
dicatat menggunakan Register Pemberdayaan Kelompok Olahraga.
Instrumen yang digunakan pada kesehatan olahraga adalah :
a. Register Promosi Kesehatan Kelompok Olahraga. Instrumen
ini merujuk pada instrumen yang digunakan di program
Promosi Kesehatan.
b. Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga
c. Register Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga
d. Register Pemeriksaan Kebugaran Perorangan
Alur pencatatan pada pemberdayaan kelompok olahraga dimulai dari
kelompok olahraga tertentu yang melakukan pemberdayaan
kelompok kemudian hasil pembinaan dicatat kedalam Register
Pemberdayaan Kelompok Olahraga.

Register
Kelompok Pembinaan Pemberdayaan
olahraga tertentu
Kelompok Olahraga

Bagan 36 Skema Pemberdayaan Kelompok Olahraga

Alur pencatatan pemeriksaan kesehatan kelompok olahraga dimulai


dari kelompok olahraga tertentu yang melakukan pemeriksaan,
kemudian hasil pemeriksaan dicatat kedalam Kartu Pemeriksaan
Kesehatan Kelompok Olahraga dan selanjutnya direkapitulasi
kedalam Laporan Pemeriksaan Kesehatan Olahraga kemudian
dimasukkan ke Register Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga.

Register
Kartu
kelompok Pemeriks Pemeriksaan
Pemeriksaan
olahraga aan Kesehatan
Kesehatan
tertentu Kelompok
Kelompok
Olahraga
Olahraga

Bagan 37 Skema Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga


- 313 -

Alur pencatatan pemeriksaan kebugaran olahragawan dimulai dari


olahragawan yang mendapatkan pemeriksaan kebugaran perorangan
kemudian hasil pemeriksaan dicatat kedalam Register Pemeriksaan
Kebugaran Perorangan.

Olahragawan
Pemeriks
aan Register
Pemeriksaan
Kebugaran
Perorangan

Bagan 38. Skema Pemeriksaan Kebugaran Perorangan

a. Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga


1) Penggunaan
Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga
digunakan untuk mencatat hasil pemeriksaan kesehatan
para olahragawan/atlit dalam satu kelompok atau
komunitas.
2) Sumber Data
Data pada Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok
Olahraga bersumber dari hasil pemeriksaan kesehatan pada
kelompok olahraga.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional Kartu Pemeriksaan
Kesehatan Kelompok Olahraga tercantum dalam Tabel 104
Jenis Data dan Definisi operasional Kartu Pemeriksaan
Kesehatan Kelompok Olahraga.
Contoh instrumen Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok
Olahraga dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir
106 Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga.
- 314 -

Tabel 104
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan Cukup jelas

4. Tahun Cukup jelas

5. No Cukup jelas

6. Tanggal Cukup jelas

7. Nama kelompok Cukup jelas


olahraga

8. Nama olahragawan Cukup jelas


diperiksa

9. Hasil pemeriksaan Hasil dari pemeriksaan kesehatan


kesehatan olahraga olahraga yang telah dilakukan

10. Tindakan diberikan Tindakan yang diberikan

11. Keterangan Penjelasan tambahan terkait


dengan pemeriksaan anggota
kelompok olahraga

b. Register Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahragawan


1) Penggunaan
Register Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahragawan
digunakan untuk merekapitulasi data yang telah dicatat
pada Kartu Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahraga
pada kelompok olahraga tertentu.
2) Sumber Data
Data pada Register Pemeriksaan Kesehatan Kelompok
Olahragawan bersumber dari Kartu Pemeriksaan Kesehatan
Olahraga.
- 315 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional Register Pemeriksaan
Kesehatan Kelompok Olahragawan tercantum dalam Tabel
105 Jenis Data dan Definisi operasional Register
Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahragawan.
Contoh instrumen Register Pemeriksaan Kesehatan
Kelompok Olahragawan dan cara pengisiannya tercantum
pada Formulir 107 Register Pemeriksaan Kesehatan
Kelompok Olahraga.

Tabel 105
Jenis Data dan Definisi operasional
Register Pemeriksaan Kesehatan Kelompok Olahragawan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Kecamatan Cukup jelas

4. Kabupaten Cukup jelas

5. Bulan Cukup jelas

6. Tahun Cukup jelas

7. Provinsi Cukup jelas

8. No Cukup jelas

9. Tanggal Tanggal dilakukan


pemeriksaan

10. Nama kelompok olahraga Cukup jelas

11. Jumlah anggota Jumlah anggota dalam


kelompok

12. Jumlah anggota diperiksa Cukup jelas

13. Jumlah olahragawan Cukup jelas


dengan masalah
- 316 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


kesehatan

14. Keterangan Cukup jelas

c. Register Pemeriksaan Kebugaran Perorangan


1) Penggunaan
Register Pemeriksaan Kebugaran Perorangan digunakan
untuk merekam hasil pemeriksaan kebugaran bagi
perorangan, baik di Puskesmas maupun di luar gedung
Puskesmas.
2) Sumber Data
Data pada Register Pemeriksaan Kebugaran Perorangan
bersumber langsung dari pemeriksaan kebugaran
perorangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional Register Pemeriksaan
Kebugaran Perorangan tercantum dalam Tabel 106 Jenis
Data dan Definisi operasional Register Pemeriksaan
Kebugaran Perorangan.
Contoh instrumen Register Pemeriksaan Kebugaran
Perorangan dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 108 Register Pemeriksaan Kebugaran Perorangan.

Tabel 106
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pemeriksaan Kebugaran Perorangan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Kecamatan Cukup jelas

4. Kabupaten Cukup jelas

5. Bulan Cukup jelas


- 317 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6. Tahun Cukup jelas

7. Provinsi Cukup jelas

8. No Cukup jelas

9. Tanggal Tanggal dilakukannya pemeriksaan

10. Nama Nama lengkap pasien yang melakukan


pemeriksaan kebugaran

11. NIK Nomor identitas Kependudukan

12. Jenis Kelamin Jenis kelamin laki-laki (L) atau


perempuan (P)

13. Alamat Alamat lengkap

14. Hasil Hasil setelah dilakukan pemeriksaan


pemeriksaan kebugaran
kebugaran

15. Keterangan Cukup jelas

5. Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja di Puskesmas antara lain Pemberdayaan
Kelompok Kerja, Pemberdayaan Institusi Kerja dan Pemeriksaan
Potensi Bahaya Tempat Kerja. Kegiata Bina Kelompok Kerja dan
Pemberdayaan Institusi Kerja dilakukan dengan menerapkan prinsip
Promosi Kesehatan, sehingga pendataan hasil kegiatan
Pemberdayaan Kelompok Kerja dan Pemberdayaan Institusi Kerja
menggunakan instrumen pencatatan yang sama dengan instrumen
Promosi Kesehatan.
Pemeriksaan Potensi Bahaya Tempat Kerja dilaksanakan pada setiap
tempat kerja tertentu, dengan pencatatan hasil kegiatannya
menggunakan Laporan Pemeriksaan Potensi Bahaya Tempat Kerja,
yang kemudian dihimpun dalam Register Pemeriksaan Potensi
Bahaya Tempat Kerja. Instrumen yang digunakan pada kesehatan
kerja adalah:
a. Register Data Dasar Pos UKK di Wilayah Kerja Puskemas
- 318 -

b. Register Data Dasar Tempat Kerja di Wilayah Kerja


Puskesmas
c. Register Data Dasar Kelompok Pekerja di Wilayah Kerja
Puskesmas
d. Register Promosi Kesehatan Kelompok Pekerja
e. Register Promosi Kesehatan Pos UKK (pembinaan, supervisi,
konsultasi)
f. Register Pelayanan Kesehatan Pos UKK (Puskesmas Keliling)
g. Laporan Pemeriksaan Bahaya Tempat Kerja
h. Register Pemeriksaan Bahaya Tempat Kerja

Pembinaan Kelompok Pekerja


Alur pencatatan pemberdayaan kelompok dimulai dari kelompok
pekerja yang mendapatkan pembinaan, kemudian hasil kegiatannya
dicatat kedalam Laporan Pemberdayaan Kelompok/institusi dan
selanjutnya direkapitulasi kemudian dimasukkan kedalam Register
Promosi Kesehatan kelompok/Institusi (Pos UKK).

Hasil pembinaan
dicatat ke dalam
Kelompok Pekerja Pembinaan/
Register Promosi
/Tempat Kerja/ Promosi
Kesehatan Kelompok/
Pos UKK Kesehatan
Institusi/ Pos UKK

Bagan 39. Skema Pemberdayaan Kesehatan Kelompok Pekerja

Instrumen pencatatan yang disebutkan diatas merujuk kepada


instrumen yang telah di bahas pada ketentuan pencatatan kegiatan
Promosi Kesehatan sebagaimana yang telah jelaskan pada bagian
sebelumnya.
a. Register Data Dasar Pos UKK di Wilayah Kerja Puskesmas
1) Penggunaan
Pos Upaya Kesehatan Kerja merupakan wadah dari
serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang
terencana, teratur dan berkesinambungan yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyrakat pekerja.
- 319 -

Pos UKK adalah bentuk upaya kesehatan bersumberdaya


masyarakat (UKBM) yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat pekerja terutama pekerja informal
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pekerja
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Keberadaan Pos UKK perlu didata agar pengorganisasian,
pembinaan dan monitoring serta evaluasi dapat terlaksana
secara sistematis dan berkesinambungan. Pendataan Pos
UKK menggunakan instrumen Register Data Dasar Pos UKK
di Wilayah Kerja Puskesmas.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar Pos UKK di Wilayah Kerja
Puskesmas adalah hasil pendataan Pos UKK
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional Register Data Dasar Pos
UKK di Wilayah Kerja Puskesmas tercantum dalam Tabel
107 Jenis Data dan Definisi operasional Register Data
Dasar Pos UKK di Wilayah Kerja Puskesmas
Contoh instrumen Register Data Dasar Pos UKK di Wilayah
Kerja Puskesmas dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 109 Register Data Dasar Pos UKK.

Tabel 107
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Dasar Pos UKK di Wilayah Kerja Puskesmas
NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Kode Puskesmas

3. Tanggal pendataan Tanggal pendataan pos UKK

4. Nama pos UKK Nama Pos UKK

5. Alamat Alamat pos UKK


(RT/RW/Desa/Kelurahan)

6. Jumlah pekerja Perkiraan jumlah pekerja yang dilayani


- 320 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

7. Penanggungjawab Nama pimpinan pos UKK

8. Tingkat perkembangan Sesuai dengan kriteria tingkat


pos UKK perkembangan Pos UKK

b. Register Data Dasar Tempat Kerja di Wilayah Kerja


Puskesmas
1) Penggunaan
Keberadaan Tempat Kerja perlu didata agar
pengorganisasian, pembinaan dan monitoring serta evaluasi
dapat terlaksana secara sistematis dan berkesinambungan.
Pendataan Tempat Kerja menggunakan Register Data Dasar
Tempat Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar Tempat Kerja di Wilayah
Kerja Puskesmas adalah hasil pendataan Tempat Kerja
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional Register Data Dasar
Tempat Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas tercantum dalam
Tabel 108 Jenis Data dan Definisi operasional Register Data
Dasar Tempat Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas
Contoh instrumen Register Data Dasar Tempat Kerja di
Wilayah Kerja Puskesmas dan Cara Pengisiannya
tercantum pada Formulir 110 Register Data Dasar Tempat
Kerja.

Tabel 108
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Dasar Tempat Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode kode Puskesmas

3. Tanggal pendataan Tanggal pendataan tempat kerja


- 321 -

4. Nama Tempat Kerja Nama tempat kerja

5. Alamat Alamat tempat


kerja(RT/RW/Desa/Kelurahan)

6. Jumlah pekerja Perkiraan jumlah pekerja yang


bekerja di tempat pekerja tersebut

7. Penanggungjawab Nama pimpinan tempat kerja

8. Keterangan Informasi lain yang diperlukan

6. Kesehatan Indera
Upaya Kesehatan Indera merupakan upaya untuk penanggulangan
gangguan penglihatan dan kebutaan serta penanggulangan gangguan
pendengaran dan ketulian di masyarakat. Fokus utamanya adalah
mengatasi penyebab utama gangguan penglihatan kebutaan yaitu
katarak, glaukoma, kelainan refraksi, xeroftalmia dan penyakit mata
lainnya. Fokus pada penanggulangan gangguan pendengaran dan
ketulian adalah mengatasi penyebab utama gangguan pendengaran
dan ketulian yaitu OMSK, tuli kongenital, tuli akibat bising, tuli pada
usia lanjut, serumen prop dan penyakit telinga lainnya.
Upaya kesehatan indera dilaksanakan di pelayanan kesehatan
umum Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Keliling,
termasuk pelayanan kesehatan di posyandu dan bakti sosial serta
pelayanan kesehatan di sekolah. Instrumen yang digunakan pada
kesehatan indera adalah:
a. Kartu Puskesmas
b. Register Rawat Jalan
c. Surat Rujukan Penderita
d. Surat Rujukan Spesimen
e. Register Rujukan Penderita
f. Register Rujukan Spesimen
Alur pencatatan pada pelayanan kesehatan umum dimulai dari data
pelayanan kesehatan pengunjung Puskesmas di bagian Pelayanan
Pemeriksaan Umum yang dicatat dalam Kartu Rawat Jalan yang
dibuat khusus untuk penderita tersebut, kemudian semua data
dalam Kartu Rawat Jalan Poli Umum ini dihimpun dalam Register
Rawat Jalan.
- 322 -

Penderita yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,


disamping dicatat dalam Kartu Rawat Jalan dan Register Rawat
Jalan, juga dicatat dalam Register Rujukan Puskesmas dan kepada
pasien diberikan Surat Rujukan.

Bagan 40. Skema Kegiatan Pemeriksaan Umum Kesehatan Indera

Instrumen pencatatan disebutkan diatas merujuk kepada instrumen


yang telah di bahas pada ketentuan Pemeriksaan umum
sebagaimana yang telah jelaskan pada bagian sebelumnya.

7. Kesehatan Lanjut Usia


Upaya Kesehatan Lanjut Usia adalah upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut usia untuk mencapai
masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga
dan masyarakat yang dilakukan melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitataif dengan sasaran adalah kelompok pra lanjut
usia (45 59 tahun) dan lanjut usia (60 tahun keatas). Kegiatan
pelayanan dilakukan dalam dan luar gedung. Pelayanan dalam
gedung terutama pelayanan di poli khusus lansia atau poli umum.
Pelayanan di luar gedung Puskesmas dapat dilakukan di Posyandu
lansia.
Instrumen yang digunakan pada pelayanan kesehatan lanjut usia di
poli umum menggunakan instrumen Kartu Rawat Jalan. Pelayanan
yang dilakukan di luar gedung direkam dalam KMS Lansia.
Adapun alur kegiatan pencatatan pelayanan kesehatan lansia adalah
sebagai berikut:
- 323 -

Bagan 41. Alur kegiatan pencatatan pelayanan kesehatan lansia

a. Kartu Rawat Jalan


Penjelasan mengenai kartu rawat jalan merujuk kepada
pencatatan pelayanan umum dan pelayanan rawat inap yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
b. Register Rawat Jalan
Penjelasan mengenai register rawat jalan merujuk kepada
pencatatan pelayanan umum dan pelayanan rawat inap yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Untuk kegiatan upaya kesehatan masyarakat seperti penyuluhan
kesehatan atau pemberdayaan kesehatan pada lansia merujuk
kepada ketentuan pencatatan di bagian Promosi Kesehatan.

C. Upaya Kesehatan Perseorangan

1. Kunjungan Puskesmas (Pendaftaran Pengunjung)


Setiap orang yang berkunjung ke Puskesmas harus dilakukan
pendataan melalui Bagian Pendaftaran (loket). Pengunjung
Puskesmas yang di maksud adalah setiap orang yang mendapat
pelayanan di Puskesmas (induk), Puskesmas Keliling, Puskesmas
Pembantu, pos bidan di desa, upaya kesehatan keluarga
(penyuluhan, pemberdayaan, pemeriksaan kesehatan), serta
pemeriksaan kesehatan lingkungan rumah.
Instrumen kunjungan Puskesmas terdiri dari atas :
a. Kartu Keluarga Puskesmas
b. Register Kepala Keluarga Puskesmas Menurut
Desa/Kelurahan
c. Kartu Puskesmas
d. Register Kunjungan Puskesmas
- 324 -

Alur pencatatan pada kegiatan Pendafataran Pengunjung di


Puskesmas (induk) adalah sebagai berikut:

Pengunjung Baru Ya Kartu keluarga Kartu


Puskesmas PKM Puskesmas

Tidak

Register Register Kepala


Kunjungan Keluarga PKM
PKM

Kartu/Register
Pelayanan

Bagan 42 a Alur Pencatatan Kegiatan Pendaftaran Pengunjung


di Puskesmas Induk
Alur pendataan pada kegiatan Pendafataran Pengunjung di
Puskesmas Pembantu, bidan di desa, dan Puskesmas Keliling adalah
sebagai berikut:

Ya Kartu keluarga
Kartu keluarga
Pengunjung
Pengunjung Baru
Baru PKM
Puskesmas PKM Kartu
Puskesmas Puskesmas

Tidak

Kartu/ Register Pelayanan


Register Kepala
Puskemas Pembantu, bidan
Keluarga PKM
desa dan Puskesmas Keliling

Bagan 42 b. Alur Pencatatan Kegiatan Pendaftaran Pengunjung di


Puskesmas Pembantu, bidan di desa dan Puskesmas Keliling

a. Kartu Keluarga Puskesmas dan Register Keluarga Puskesmas


1) Penggunaan
Kartu Keluarga Puskesmas merupakan instrumen
pencatatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas, sesuai
- 325 -

dengan data pada Kartu Keluarga yang dikeluarkan Dinas


Kependudukan dan Catatan Sipil setempat.
Register Keluarga Puskesmas merupakan daftar keluarga
dalam bentuk register dengan variabel data sama dengan
variabel yang terdapat pada Kartu Keluarga Puskesmas.
Data pada Kartu Keluarga, sangat berguna untuk
membantu menemukan dokumen (kartu, formulir dan
register) milik pengunjung Puskesmas.
Puskesmas wajib melakukan pendataan untuk melengkapi
Kartu Keluarga Puskesmas, agar pelayanan Puskesmas
menjadi lebih efektif dan efisien, dan prinsip-prinsip family
folder dalam rangka pemantauan kesehatan keluarga dan
kesehatan masyarakat dapat diterapkan dengan lebih baik.
Puskesmas dapat memilih salah satu antara Kartu Keluarga
Puskesmas atau Register Keluarga Puskesmas sesuai
dengan kondisi masing-masing Puskesmas
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Keluarga Puskesmas adalah data
kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kantor Kecamatan, yang dapat diperoleh melalui :
a. Daftar Penduduk yang diperoleh melalui Kementerian
Kesehatan (berkoordinasi dengan Kemendagri)
b. Daftar Penduduk di Kantor Kecamatan atau Kantor
Desa/Kelurahan setempat
c. Pendataan keluarga dari rumah ke rumah
d. Pendataan keluarga pada saat pengunjung Puskesmas
mendaftar di loket pendaftaran Puskesmas
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Kartu Keluarga Puskesmas berisi identitas Kepala Keluarga
dan identitas setiap anggota keluarga. Jenis data dan
definisi operasional pada Kartu Keluarga tersebut
tercantum dalam Tabel 109 Jenis Data dan Definisi
Operasional Kartu Keluarga Puskesmas.
Contoh instrumen Kartu Keluarga dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 111 Kartu Keluarga Puskesmas.
- 326 -

Jenis data dan definisi operasional pada Register Keluarga


adalah sama dengan Jenis data dan definisi operasional
pada Kartu Keluarga seperti yang tercantum dalam Tabel
109 Jenis Data dan Definisi Operasional Kartu Keluarga
Puskesmas.
Contoh instrumen Register Keluarga dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 112 Register Keluarga Puskesmas.

Tabel 109
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Keluarga Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Puskesmas Kode Puskesmas sesuai registrasi


Puskesmas di Kementerian Kesehatan

2. Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai registrasi


Puskesmas di Kementerian Kesehatan

3. Nama Desa/Kelurahan Sesuai nama desa/ kelurahan dalam


Kartu keluarga/KTP

4. Nama Kepala Keluarga Nama lengkap kepala keluarga yang


terdapat pada Kartu Keluarga

5. NKK Nomor Kartu Keluarga (NKK)4.


Merupakan Nomor Kartu Keluarga yang
terdapat pada Kartu Keluarga

6. Alamat Alamat tempat tinggal keluarga sesuai


dengan Alamat pada Kartu Keluarga
atau KTP pengunjung

7. Provinsi Sesuai nama provinsi dalam Kartu


keluarga/KTP

8. Kab/Kota Sesuai nama kabupaten/ kota dalam


Kartu keluarga/ KTP
- 327 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9. Kecamatan Sesuai nama kecamatan dalam Kartu


keluarga/KTP

10. Desa/Kel Sesuai nama desa/ kelurahan dalam


Kartu keluarga/KTP

11. Lokasi Sesuai nama jalan, nomor rumah,


RT/RW, Blok dsb

12. Daftar Anggota keluarga Daftar anggota dalam satu kartu


keluarga pengunjung Puskesmas

13. Nomor Nomor urut daftar anggota keluarga


sesuai daftar anggota pada kartu
keluarga atau sesuai penjelasan
pengunjung Puskesmas

14. Nama Nama lengkap sesuai penjelasan


pengunjung atau nama pada daftar
anggota keluarga Kartu Keluarga

15. NIK Nomor Induk Kependudukan (NIK)5,


sesuai dengan NIK pada Kartu
Keluarga/KTP

16. Tanggal Lahir Sesuai tanggal lahir pada Kartu


keluarga/KTP

17. L/P Jenis kelamin, L (laki-laki), P


(perempuan)

18. Gol Darah A, B, O, AB

19. Ibu Kandung Nama kecil Ibu kandung anggota


keluarga sesuai penjelasan pengunjung
Puskesmas

20. Pendidikan Tertinggi Ijazah atau surat keterangan dalam


jenjang tertinggi yang diperoleh anggota
- 328 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


keluarga sesuai penjelasan pengunjung
Puskesmas saat pendataan
Diisi
21. Jenjang
S3 jenjang doktor
S2 jenjang pacasarjana
S1 jenjang sarjana S1/D4
D3 jenjang diploma
SMA jenjang SMA atau sederajat
SMP jenjang SMP atau sederajat
SD jenjang SD atau sederajat
TS tidak mempunyai ijazah

22. Jenis Jenis keahlian atau keterampilan yang


diperoleh dari pendidikan, misal dokter,
bidan, perawat, teknis mesin, dsb

Jenis pendidikan umum, misal, SMA,


dsb

23. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan adalah tempat kerja


dan keterampilan kerja, misal APN

b. Kartu Puskesmas
1) Penggunaan
Kartu Puskesmas merupakan kartu yang dibuat Puskesmas
dan atau jaringannya yang digunakan sebagai identitas
setiap pengunjung Puskesmas dan atau keluarganya. Kartu
Puskemas wajib dibawa dan ditunjukkan pada petugas
Puskesmas saat berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya
Kartu Puskesmas berisi identitas pengunjung yang sangat
berguna menemukan dokumen pengunjung yang akan
digunakan dalam pelayanan Puskesmas.
2) Sumber Data
Data pada Kartu Puskesmas bersumber dari Kartu Keluarga
Puskesmas/Register Keluarga Puskesmas
- 329 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian Data
Kartu Puskesmas berisi jenis data identitas Kepala
Keluarga dan identitas setiap anggota keluarga. Jenis data
dan definisi operasional pada Kartu Puskesmas tersebut
sebagaimana tercantum dalam Tabel 110 Jenis Data dan
Definisi Operasional Kartu Puskesmas
Contoh instrumen Kartu Puskesmas sebagaimana
tercantum pada Formulir 113 Kartu Puskesmas

Tabel 110
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Kartu Puskesmas Bagian Depan

1 Nama Kepala Keluarga Nama Kepala Keluarga dalam Kartu


Keluarga

2 No. Kartu keluarga Nomor Kartu Keluarga dalam Kartu


Keluarga

3 Alamat RT/RW, jalan tempat tinggal


keluarga yang terdapat pada Kartu
Keluarga atau KTP

4 Desa/Kel Nama desa/kelurahan tempat tinggal


keluarga yang terdapat pada Kartu
Keluarga atau KTP

5 Kecamatan Nama kecamatan tempat tinggal


keluarga yang terdapat pada Kartu
Keluarga atau KTP

6 Kab/Kota Nama kabupaten/kota tempat


tinggal keluarga yang terdapat pada
Kartu Keluarga atau KTP

7 Provinsi Nama provinsi tempat tinggal


keluarga yang terdapat pada Kartu
Keluarga atau KTP
- 330 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

8 Tanggal Pendataan Tanggal saat Kartu Puskesmas ini


dibuat atau diperbaiki

Kartu Puskesmas Bagian Belakang

9 Nama Nama-nama anggota keluarga yang


terdapat dalam Kartu Keluarga atau
KTP

10 NIK Nomor Induk Kependudukan yang


terdapat dalam KTP anggota
keluarga

11 Tgl Lahir Tanggal lahir yang terdapat dalam


Kartu keluarga atau KTP anggota
keluarga

12 Gol. Darah Golongan darah (A, B, O dan AB)

c. Register Kepala Keluarga Puskesmas Menurut


Desa/Kelurahan
1) Penggunaan
Register Kepala Keluarga Puskesmas berisikan data
identitas setiap kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas
dan setiap orang yang berkunjung untuk mendapat
pelayanan Puskesmas, sesuai dengan identitas kepala
keluarga dalam Kartu Keluarga yang dikeluarkan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil setempat. Register Kepala
Keluarga Puskesmas, bersama-sama dengan Kartu
Keluarga Puskesmas atau Register Keluarga Puskesmas,
digunakan sebagai buku bantu menemukan dokumen
setiap pengunjung Puskesmas
Register Kepala Keluarga Puskesmas dilaksanakan dan
disimpan di masing-masing Puskesmas dan jaringannya.
Data pada Register Kepala Keluarga Puskesmas
dimanfaatkan Puskesmas dan jaringannya sebagai alat
bantu untuk mengidentifikasi setiap pengunjung
Puskesmas dan jaringannya
Langkah-langkah Penemuan Kartu
- 331 -

a) Mendapatkan Identitas Pengunjung Puskesmas


Identitas pengunjung Puskesmas dapat diperoleh
dengan cara :
Pengunjung menunjukkan Kartu Puskesmas, sehingga
diperoleh data sebagai berikut :
Nama lengkap pengunjung,
Nomor Induk kependudukan,
Nomor Kartu keluarga,
Nama Kepala Keluarga dan
Alamat (desa/kelurahan)
b) Pengunjung ditanya dan didata (apabila tidak
membawa Kartu Puskesmas)
Nama lengkap pengunjung,
Nama Kepala Keluarga sesuai Kartu
Keluarganya
Alamat (desa/kelurahan) tempat tinggalnya
sesuai KTP
c) Mencari Kartu di tempat penyimpanan
Kartu-kartu yang telah disimpan dalam Berkas
Keluarga dapat ditemukan dengan cara :
Apabila ada Kartu Puskesmas, maka dapat
diketahui data Alamat (desa/kelurahan),
Nomor Kartu Keluarga dan Nama Pengunjung
Berdasarkan data alamat (desa/kelurahan)
tempat tinggal pengunjung dapat ditemukan
tempat penyimpanan semua Berkas Keluarga
(family folder) pada desa/kelurahan yang
dicari
Berdasarkan data Nomor Kartu
Keluarga/Nama Kepala Keluarga dapat
ditemukan Berkas Keluarga pengunjung
diantara semua Berkas Keluarga pada
desa/kelurahan yang dicari tersebut
Berdasarkan data Nama Pengunjung dapat
ditemukan Kartu Pengunjung di dalam
Berkas Keluarga yang telah ditemukan
- 332 -

Bagan 43. Langkah-langkah Penemuan Kartu Puksesmas

Apabila tidak ada Kartu Puskesmas, maka hanya


diketahui data Alamat (desa/kelurahan), Nama Kepala
Keluarga dan Nama Pengunjung :
Menemukan Nomor Kartu Keluarga pada
buku bantu Register Kepala Keluarga
Menurut Desa/Kelurahan6
Berdasarkan data alamat (desa/kelurahan)
dapat ditemukan Register Kepala Keluarga
pada desa/kelurahan yang dicari
Pada Register Kepala Keluarga
desa/kelurahan tersebut dapat ditemukan
Nama Kepala Keluarga dan Nomor Kartu
Keluarga serta kecocokan alamat keluarga
tersebut
(Berdasarkan data alamat (desa/kelurahan)
tempat tinggal pengunjung dapat ditemukan
semua Berkas Keluarga (family folder) pada
desa/kelurahan yang dicari
Berdasarkan data Nomor Kartu
Keluarga/Nama Kepala Keluarga dapat
- 333 -

ditemukan Berkas Keluarga pengunjung


diantara semua Berkas Keluarga pada
desa/kelurahan yang dicari tersebut
Berdasarkan data Nama Pengunjung dapat
ditemukan Kartu Pengunjung pada Berkas
Keluarga yang telah ditemukan
2) Sumber Data
Sumber data pendataan Register Kepala Keluarga
Puskesmas adalah Kartu Keluarga atau Register Keluarga
Puskesmas
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Kepala
Keluarga Puskesmas tercantum pada Tabel 111 Register
Kepala Keluarga Puskesmas
Contoh instrumen Register Kepala Keluarga dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 114 Register
Kepala Keluarga Puskesmas menurut Desa/Kelurahan.

Tabel 111
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kepala Keluarga Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Puskesmas Kode Puskesmas sesuai registrasi


Puskesmas di Kementerian Kesehatan

2. Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai registrasi


Puskesmas di Kementerian Kesehatan

3. Nama desa Nama lengkap desa atau kelurahan,


diikuti dengan nama kecamatan

4. No Nomor urut sesuai daftar kepala


keluarga yang didata

5. Nama Kepala Nama lengkap kepala keluarga yang


Keluarga terdapat pada Kartu Keluarga
- 334 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6. No. Kartu keluarga Nomor Kartu Keluarga (NKK)7 sesuai


dengan NKK Kartu Keluarga

7. Alamat Alamat tempat tinggal keluarga sesuai


dengan Alamat pada Kartu Keluarga
atau KTP KK

8. Provinsi Sesuai nama provinsi dalam Kartu


keluarga/KTP

9. Kab/Kota Sesuai nama kabupaten/ kota dalam


Kartu keluarga/ KTP

10. Kecamatan Sesuai nama kecamatan dalam Kartu


keluarga/KTP

11. Desa/Kel Sesuai nama desa/ kelurahan dalam


Kartu keluarga/KTP

12. Lokasi Sesuai nama jalan, nomor rumah,


RT/RW, Blok dsb

13. Keterangan

d. Register Kunjungan Puskesmas


1) Penggunaan
Register Kunjungan Puskesmas digunakan untuk mencatat
identitas pengunjung Puskesmas setiap kali mendaftar
untuk mendapat pelayanan Puskesmas atau jaringan
Puskesmas, baik pengunjung Puskesmas baru maupun
pengunjung Puskesmas lama.
Masing-masing Puskesmas dan jaringannya memiliki
Register Kunjungan Puskesmas sendiri-sendiri. Pendataan
kegiatan Puskesmas Keliling, dan pelayanan kesehatan
perorangan luar gedung lainnya menggunakan Register
Kunjungan Puskesmas di Puskesmas (induk).
- 335 -

2) Sumber Data
Sumber data pendataan Register Kunjungan Puskesmas
adalah Kartu Keluarga Puskesmas (nama pengunjung,
Nomor Induk Kependudukan, umur, jenis kelamin dan
alamat) dan informasi yang diperoleh dari pengunjung saat
mendaftar (status kunjungan pelayanan, sumber
pembiayaan, tujuan pelayanan)
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional Register Kunjungan
Puskesmas sebagaimana tercantum pada Tabel 112 Jenis
Data dan Definisi Operasional Register Kunjungan
Puskesmas
Contoh instrumen dan cara pengisian Register Kunjungan
Puskesmas sebagaimana tercantum pada Formulir 115
Register Kunjungan Puskesmas

Tabel 112
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kunjungan Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode Puskesmas Kode Puskesmas/Puskesmas


Pembantu/bidan desa sesuai Registrasi
Kementerian Kesehatan

2. Nama Puskesmas Nama Puskesmas/Puskesmas


Pembantu/bidan desa sesuai Registrasi
Kementerian Kesehatan

3. Tanggal Tanggal pengunjung Puskesmas berobat

4. Nama Pengunjung Nama lengkap pengunjung Puskesmas


sesuai KTP Puskesmas/ KTP/Register
Keluarga
- 336 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5. NKK Nomor Kartu Keluarga (NKK)8 sesuai


dengan NKK Kartu Keluarga

Jika NKK belum terisi maka dituliskan


NKK sementara dengan format AA-BB-CC-
XXXX, AA (1-2) adalah Kode wilayah Prov.,
BB (3-4) adalah Kode Wilayah Kab/Kota,
CC (5-6) adalah Kode Wilayah
Kelurahan/Desa, XXXX (7-10) adalah 4
huruf pertama nama depan kepala
keluarga

6. NIK Nomor Induk Kependudukan sesuai Kartu


Puskesmas/Register Keluarga Puskesmas
atau Kartu tanda Penduduk

7. Umur Umur saat berobat, yaitu tanggal lahir


sampai tanggal berkunjung ke Puskesmas,
dihitung dalam tahun (T), bulan (B) dan
hari (H)

8. L/P Jenis kelamin laki-laki (L) dn perempuan


(P)

9. Alamat (desa) Nama desa/kelurahan saat ini ketika


berkunjung

10. Jenis Kunjungan Kunjungan baru tahun ini (B), dan


kunjungan kedua dan seterusnya tahun
ini (L)

11. Tujuan layanan Jenis layanan Puskesmas yang ingin


diperoleh pengunjung, antara lain:

Poli umum, poli gigi, poli KIA, imunisasi,


surat keterangan sehat, surat keterangan
sakit, konsultasi kesling, dsb

12. Sumber Biaya Lembaga atau seseorang yang menanggung

8
NKK (Nomor Kartu Keluarga) : AA-BB-CC-DDDDDD-EEEE, AA (1-2) adalah Kode wilayah Prov., BB (3-4) adalah Kode
Wilayah Kab/Kota, CC (5-6) adalah Kode Wilayah Kelurahan/Desa, DDDDDD (7-11) adalah tanggal rekam data, EEEE
adalah nomor register dalam kelurahan/desa tersebut pada tanggal yang sama.
- 337 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


biaya pelayanan Puskesmas, antara lain :
Biaya sendiri, BPJS/JKN, Kartu Sehat,
gratis

2. Pelayanan Pemeriksaan Umum


Kegiatan pelayanan pemeriksaan umum di Puskesmas dan
jaringannya sering disebut sebagai pelayanan Poliklinik Umum,
pelayanan Klinik atau pelayanan Rawat Jalan.
Pendataan pada kegiatan pelayanan pemeriksaan umum
menggunakan instrumen sebagai berikut :.
a. Kartu Rawat Jalan
b. Register Rawat Jalan Puskesmas
c. Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu dan Pos
Kesehatan Desa
d. Surat Rujukan Puskesmas (formulir)
e. Register Rujukan Puskesmas
f. Surat Keterangan Sakit (formulir)
g. Surat Keterangan Sehat (formulir)

Pencatatan pada pelayanan umum dilaksanakan dengan alur


kegiatan sebagai berikut :

Bagan 44. Alur Kegiatan dan Penggunaan Instrumen Pada


Pelayanan Umum di Puskesmas
- 338 -

a. Kartu Rawat Jalan


1) Penggunaan
Kartu Rawat Jalan digunakan mencatat status kesehatan
dan hasil pemeriksaan kesehatan seorang pengunjung
Puskesmas yang mendapat pelayanan rawat jalan di bagian
pelayanan umum, terutama di Puskesmas (induk).
2) Sumber Data
Kartu Rawat Jalan bersumber dari Kartu Keluarga
Puskesmas dan hasil pemeriksaan kesehatan pengunjung
Puskesmas yang mendapat pelayanan.
Kartu Rawat Jalan disimpan dalam berkas keluarga
pengunjung dan dikelompokkan dalam kelompok
desa/kelurahan tempat tinggal pengunjung sesuai NKK
(nomor kartu keluarga) atau alamat desa pengunjung.
Berkas keluarga dalam satu desa/kelurahan disusun
berurutan menurut Nama Kepala Keluarga (penulisan gelar
diletakan di belakang nama)
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Rawat Jalan
tercantum pada Tabel 113 Jenis Data, Definisi Operasional
dan Cara Pengisian Kartu Rawat Jalan.
Contoh instrumen dan cara pengisian Kartu Rawat Jalan
tercantum pada Formulir 116 Kartu Rawat Jalan.

Tabel 113
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Rawat Jalan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas dimana pemeriksaan


kesehatan dilakukan sesuai dengan
registrasi Kementerian Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Identitas Penderita Identitas pengunjung Puskesmas yang


mendapat pelayanan
- 339 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

4. Nama Nama lengkap sesuai Kartu


Puskesmas/KTP

5. Tempat, Tgl Lahir Sesuai Kartu Puskesmas/KTP

6. Alamat Tempat tinggal saat berobat (Jalan,


RT/RW, blok, dsb)

7. Desa/Kelurahan Tempat tinggal saat berobat

8. Kecamatan Tempat tinggal saat berobat

9. Kab/Kota Tempat tinggal saat berobat

10. Provinsi Tempat tinggal saat berobat

11. Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register


Kunjungan

12. L/P Jenis kelamin sesuai Kartu


Puskesmas/KTP

13. Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)

14. Telp Telepon atau HP pengunjung atau


keluarga dekatnya yang dapat dihubungi

15. Tgl Tanggal pemeriksaan dilaksanakan

16. Sumber Biaya (No. Sumber biaya mendapat pelayanan


Kartu) Puskesmas. Dengan Kartu Anggota dari
Sumber Biaya (misal JKN/BPJS, Nomor
Kartu JKN/BPJS

17. Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun,


bulan dan hari

18. 0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)

19. TD-S Tensi darah (sistole)

20. TD-D Tensi darah (diastole)


Riwayat sakit dan keluhan yang
21. Anamnese
dirasakan penderita
Untuk kasus atau kondisi gawat darurat,
harus dicantumkan cara pasien sampai
- 340 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


ke Puskesmas.
Cara dan hasil pemeriksaan yang
22. Pemeriksaan
dilakukan pemeriksa
Kasus pneumonia wajib ditulis MTBS (+)
atau (-)
Diagnosis dan kode diagnosis yang
23. Diagnosis (Kode)
ditetapkan pemeriksa
Kasus pneumonia dibedakan pneumomia
atau pneumonia berat
Kasus diare ditulis status dehidrasinya
(ringan, sedang, berat)
Untuk kasus atau kondisi gawat darurat,
ditambahkan jenis gawat darurat (misal,
ibu hamil dengan pendarahan, pingsan,
syok, dan keadaan gawat darurat lainnya)
dan bagian cidera terkait dengan keadaan
gawat darurat.
Ks B (Kasus baru) adalah kasus yang
24. Kasus B/L
datang berobat untuk pertama kalinya
pada sakit tersebut
Ks L (Kasus lama) adalah kasus yang
datang berobat untuk kedua kalinya atau
lebih pada episode sakit yang sama
dengan berobat pertama

25. Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa,


termasuk, rujukan, surat keterangan
sakit, surat keterangan sehat

26. Obat Jumlah dan Jenis Obat serta cara minum


yang diberikan pada penderita

27 Pemeriksa Ditulis nama pemeriksa dg gelar/jabatan


fungsionalnya.
- 341 -

b. Register Rawat Jalan Puskesmas


1) Penggunaan
Register Rawat Jalan Puskesmas merupakan instrumen
pendataan status dan hasil pemeriksaan yang telah didata
pada Kartu Rawat Jalan dalam bentuk register. Pada
pencatatan Kartu Rawat Jalan dengan sistem elektronik,
maka pendataan tersebut juga sekaligus merupakan
Register Rawat Jalan Puskesmas
Bagi Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa/Kelurahan
atau Puskesmas Keliling yang tidak menerapkan pencatatan
dengan Kartu Rawat Jalan ini, tetapi menggunakan Register
Rawat Jalan yang dikhususkan untuk Puskesmas
Pembantu, Pos Kesehatan Desa/Kelurahan atau Puskesmas
Keliling (Formulir 1.2.3. Register Rawat Jalan Pembantu,
Pos Kesehatan Desa/Kelurahan atau Puskesmas Keliling)
2) Sumber Data
Register Rawat Jalan Puskesmas bersumber dari Kartu
Rawat Jalan. Setiap satu diagnosis pada Kartu Rawat Jalan
merupakan satu baris data pada Register Rawat Jalan
Puskesmas. Oleh karena itu, jika didiagnosis 2 penyakit,
maka ditulis 2 baris data yang sama dengan diagnosis
berbeda.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data pada Register Rawat Jalan Puskesmas sama
dengan data pada Kartu Rawat Jalan.
Jenis data dan definisi operasional pada Register Rawat
Jalan Puskesmas tercantum pada Tabel 114 Register Rawat
Jalan Puskesmas.
Contoh instrumen Register Rawat Jalan Puskesmas
tercantum pada Formulir 117 Register Rawat Jalan
Puskesmas.
- 342 -

Tabel 114
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Rawat Jalan Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas yang memberikan


pelayanan, sesuai registrasi Kementerian
Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Tgl Tanggal dilaksanakan pemeriksaan rawat


jalan

4. Nama Nama lengkap sesuai Kartu Puskesmas/KTP

5. NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan/Nomor Kartu


Keluarga/NKK sementara

6. Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun, bulan


dan hari

7. L/P Jenis kelamin L = laki-laki, P=perempuan

8. Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register Kunjungan


Tempat tinggal saat berobat
9. Desa
Jika luar wilayah Puskesmas, maka data
kecamatan dan kab/kota ditulis dengan
lengkap
Sumber biaya untuk memberikan pelayanan
10. Sumber Biaya
Puskesmas : Umum, JKN/BPJS, Perusahaan,
Ansuransi lain, gratis Kartu Indonesia Sehat,
dsb
Pada beberapa ansuransi membutuhkan
pendataan Nomor Kartu Keanggotaan yang
berlaku

11. Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)

12. 0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)

13. TD-S Tensi darah (sistole)

14. TD-D Tensi darah (diastole)


- 343 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

15. Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang


ditetapkan pemeriksa
Ks B (kasus baru) dan Ks L (kasus lama)
16. Ks B/L
Kasus adalah seseorang menderita sakit
tertentu dan datang mendapat pelayanan
rawat jalan Puskesmas
Kasus baru adalah kasus yang datang
berobat untuk pertamakalinya pada sakit
tersebut
Kasus lama adalah kasus yang datang
berobat untuk kedua kalinya atau lebih pada
episode sakit yang sama dengan berobat
petama

17. Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa,


termasuk, rujukan, surat keterangan sakit,
surat keterangan sehat

18. Obat Jenis, jumlah dan cara pemberian obat

19. Keterangan Status tertentu pada pengunjung pada saat


(status, lain) pelayanan Puskesmas, yaitu status hamil,
anak sekolah, dsb. Keterangan lain yang
diperlukan

20. Pemeriksa Pelaksana pemeriksaan penderita, bukan


penanggung jawab

c. Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu (PP), Pos


Kesehatan Desa (POSKESDES), bidan di desa dan Puskesmas
Keliling
1) Penggunaan
Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan
Desa, bidan di desa dan Puskesmas Keliling merupakan
instrumen pendataan individu status dan hasil
pemeriksaan kesehatan dalam bentuk register.
Register rawat jalan ini digunakan pada Puskesmas
Pembantu, Pos Kesehatan Desa/Kelurahan atau Puskesmas
- 344 -

Keliling yang tidak menerapkan sistem pendaftaran di loket


dan juga tidak menerapkan pendataan dengan Kartu Rawat
Jalan.
2) Sumber Data
Data pada Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu, Pos
Kesehatan Desa atau Puskesmas Keliling ini bersumber dari
Kartu Keluarga/Register Keluarga dan status dan hasil
pemeriksaan pada penderita. Setiap satu diagnosis pada
Kartu Rawat Jalan merupakan satu baris data pada register
rawat jalan. Oleh karena itu, jika didiganosis 2 penyakit,
maka ditulis 2 baris data yang sama dengan diagnosis
berbeda.
Kartu Rawat Jalan ini disimpan dalam berkas keluarga di
masing-masing Puskesmas Pembantu, POSKESDES, bidan
di desa. Berkas keluarga di Puskesmas Keliling menjadi
satu dengan lokasi penyimpanan berkas keluarga
pelayanan umum di Puskesmas (induk).
Berkas keluarga dalam satu desa/kelurahan disusun
berurutan menurut Nomor Kartu Keluarga atau Nama
Kepala Keluarga sesuai kebijakan Puskesmas
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Rawat
Jalan Puskesmas Pembantu, POSKESDES, bidan di desa
dan Puskesmas Keliling tercantum pada Tabel 115.
Contoh instrumen dan cara pengisian Register Rawat Jalan
Puskesmas, POSKESDES, bidan di desa dan Puskesmas
Keliling tercantum pada Formulir 118.

Tabel 115
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu, Bidan di Desa
dan Puskesmas Keliling

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Fasyankes Identitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

(nama PP, nama/desa tempat bidan desa


- 345 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


bekerja atau pos kesehatan, nama lokasi
Puskesmas keliling)

2. Nama Puskesmas Nama Puskesmas dilakukan pemeriksaan


sesuai dengan registrasi Kementerian
Kesehatan

3. Kode Kode Puskesmas

4. Tgl Tanggal dilaksanakan pemeriksaan rawat jalan

5. Nama Nama lengkap sesuai Kartu Puskesmas/KTP

6. NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan/Nomor Kartu


Keluarga/NKK sementara

7. Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun, bulan


dan hari

8. L/P Jenis kelamin L = laki-laki, P = perempuan

9. Pekerjaan Sesuai data pekerjaan pada Register Keluarga

10. Desa Desa/kelurahan tempat tinggal saat berobat

Jika luar wilayah Puskesmas, maka data


kecamatan dan kabupaten/kota ditulis dengan
lengkap

11. Kunj B/L Status kunjungan baru/lama.

Kunjungan baru (B) adalah seseorang yang


mendapat pelayanan pertama kali di
Puskesmas selama tahun berjalan,

Kunjungan lama (L) adalah seseorang yang


pernah berkunjung sebelumnya selama tahun
berjalan.
Sumber biaya untuk memberikan pelayanan
12. Sumber Biaya
Puskesmas: Umum, JKN/BPJS, Perusahaan,
Ansuransi lain, gratis Kartu Indonesia Sehat,
dsb
Pada beberapa ansuransi membutuhkan
pendataan Nomor Kartu Keanggotaan yang
- 346 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


berlaku

13. Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)

14. 0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)

15. TD-S Tensi darah (sistole)

16. TD-D Tensi darah (diastole)

17. Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang ditetapkan


pemeriksa

18. Ks B/L Status kasus baru/lama

Ks B (kasus baru) dan Ks L (kasus lama)

Kasus adalah seseorang menderita sakit


tertentu dan datang mendapat pelayanan rawat
jalan Puskesmas

Kasus baru (B) adalah kasus yang datang


berobat untuk pertama kalinya pada sakit
tersebut

Kasus lama (L) adalah kasus yang datang


berobat untuk kedua kalinya atau lebih pada
episode sakit yang sama dengan sakit dan
berobat pertama

19. Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa, termasuk


jenis dan jumlah obat, rujukan, surat
keterangan sakit, surat keterangan sehat

20. Obat Jenis, jumlah dan cara pemberian obat

21. Keterangan Status tertentu pada pengunjung pada saat


pelayanan Puskesmas, yaitu status hamil, anak
sekolah, dsb. Keterangan lain yang diperlukan

22. Pemeriksa Pelaksana pemeriksaan penderita, bukan


penanggungjawab
- 347 -

d. Surat Rujukan Puskesmas (Penderita)


1) Penggunaan
Surat Rujukan Puskesmas dibagi 2 jenis, Surat Rujukan
Puskesmas (Penderita) dan Surat Rujukan Puskesmas
(Spesimen). Surat Rujukan Puskesmas (Spesimen) dibahas
pada bahasan lain.
Surat Rujukan Puskesmas (Penderita) merupakan surat
pengantar bagi seseorang yang dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, antara lain rujuk ke rumah
sakit, rujuk ke Puskesmas lain.
2) Sumber Data
Data pada Surat Rujukan Puskesmas berdasarkan hasil
pemeriksaan dokter atau petugas kesehatan lainnya yang
mengirim rujukan pasien, di samping data identitas dari
Kartu Rawat Jalan, atau Kartu Keluarga/Register Keluarga.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Surat Rujukan
Puskesmas tercantum pada tabel 116.
Contoh instrumen dan cara pengisiannya Surat Rujukan
Puskesmas tercantum pada Formulir 119 Surat Rujukan
Puskesmas (Penderita).

Tabel 116
Jenis Data dan Definisi Operasional
Surat Rujukan Puskesmas (Penderita)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai dengan registrasi


Kementerian Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. No Nomor Surat yang ditetapkan Puskesmas

4. Kepada Yth Nama fasilitas pelayanan, nama dokter dan


keahlian tujuan rujukan
- 348 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5. Nama Nama sesuai yang tertera dalam


Kartu/Register Rawat Jalan

6. Umur Lama periode waktu dalam hari, bulan dan


tahun antara hari ini sampai tanggal lahir

7. Jenis Kelamin Jenis kelamin yang dinyatakan oleh orang


yang dirujuk

8. Diagnosis Kesimpulan pemeriksa tentang nama jenis


penyakit yang diderita terkait dengan
alasan dilakukan rujukan

9. Maksud rujukan Maksud rujukan bisa karena permintaan


perawatan atau konsultasi

10. Tanggal Tanggal dibuat surat rujukan

11. Nama yang merujuk Nama dan gelar pemeriksa kesehatan

e. Surat Rujukan Puskesmas (Spesimen)


1) Penggunaan
Surat Rujukan Puskesmas (Spesimen) merupakan surat
pengantar bahan spesimen yang dirujuk ke fasilitas
pelayanan laboratorium
2) Sumber Data
Data pada Surat Rujukan Puskesmas berdasarkan hasil
pemeriksaan dokter atau petugas kesehatan lainnya yang
mengirim rujukan bahan spesimen, disamping data
identitas dari Kartu Rawat Jalan, Kartu Keluarga/Register
Keluarga.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Surat Rujukan
Puskesmas (Spesimen) tercantum pada tabel 117.
Contoh instrumen Surat Rujukan Puskesmas (Spesimen)
tercantum pada Formulir 120 Surat Rujukan Puskesmas
(Spesimen).
- 349 -

Tabel 117
Jenis Data dan Definisi Operasional
Surat Rujukan Puskesmas (Spesimen)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai dengan


registrasi Kementerian Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Nomor surat Nomor Surat yang ditetapkan


Puskesmas
Nama fasilitas pelayanan kesehatan
4. Fasyankes tujuan
yang menjadi tujuan rujukan
rujukan
Nama dokter atau ahli lain beserta
keahliannya yang menjadi tujuan
rujukan

5. Jenis Spesimen Spesifikasi jenis spesimen yang


dirujuk

6. Kode Kode spesimen yang dibuat


Puskesmas

7. Nama Nama orang yang memiliki spesimen,


sesuai Nama yang tertera dalam
Kartu/Register Rawat Jalan

8. NIK Nomor Induk Kependudukan

9. Umur Lama periode waktu dalam hari,


bulan dan tahun antara hari ini
sampai tanggal lahir

10. Jenis Kelamin Jenis kelamin yang dinyatakan oleh


orang yang spesimennya dirujuk

11. Alamat Detail alamat

12. Telepon/HP Telepon atau HP pemilik spesimen


atau atas nama pemilik spesimen

13. Tanggal dan jam Tanggal dan jam kapan spesimen


pengambilan spesimen diambil oleh petugas
- 350 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

14. Diagnosis Kesimpulan pemeriksa tentang nama


jenis penyakit yang diderita orang
yang spesimennya dirujuk

15. Maksud rujukan Maksud dilakukan rujukan


dinyatakan dengan jelas

16. Tanggal Tanggal dibuat surat rujukan

17. Nama yang merujuk Nama dan gelar pemeriksa kesehatan


yang merujuk

f. Register Rujukan Puskesmas (Penderita)


1) Penggunaan
Register Rujukan Puskesmas merupakan himpunan data
Surat Rujukan Puskesmas, dibedakan dalam 2 register :
Register Rujukan Pasien dan Register Rujukan Spesimen.
Register Rujukan Spesimen dibahas pada bahasan lain.
2) Sumber Data
Data pada Register Rujukan Puskesmas berdasarkan Surat
Rujukan Puskesmas
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Surat Rujukan
Puskesmas tercantum pada Tabel 118 Jenis Data, Definisi
Operasional dan Cara Pengisian Register Surat Rujukan
Puskesmas
Contoh instrumen Register Surat Rujukan Puskesmas
tercantum pada Formulir 121 Surat Rujukan Puskesmas.

Tabel 118
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Surat Rujukan Puskesmas (Penderita)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai dengan


registrasi Kementerian Kesehatan
- 351 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2. Kode Kode Puskesmas

3. No. Surat Nomor Surat yang ditetapkan Puskesmas

4. Tujuan Nama fasilitas pelayanan kesehatan yang


menjadi tujuan rujukan

5. Tanggal Tanggal dibuat surat rujukan

6. Nama Petugas Nama petugas yang


membuat/menandatangani surat
rujukan

7. Nama Nama sesuai Nama yang tertera dalam


Kartu/Register Rawat Jalan

8. NIK Nomor Induk Kependudukan

9. Umur Lama periode waktu dalam hari, bulan


dan tahun antara hari ini sampai tanggal
lahir

10. L/P Jenis kelamin (L/P).

Jenis kelamin orang yang dirujuk : laki-


laki (L) dan perempuan (P)

11. Alamat Tempat tinggal orang yang dirujuk

12. Telp/HP Nomor telepon atau HP yang dapat


dihubungi

13. Diagnosis Kesimpulan pemeriksa tentang nama


jenis penyakit yang diderita terkait
dengan alasan dilakukan rujukan

14. Maksud rujukan Maksud rujukan bisa karena permintaan


perawatan atau konsultasi

15. Rujukan balik Adanya surat rujukan balik yang


ditujukan kepada Puskesmas.

16. Hasil konsultasi Keterangan hasil konsultasi


- 352 -

g. Register Rujukan Puskesmas (Spesimen)


1) Penggunaan
Register Rujukan Puskesmas merupakan himpunan data
yang diperoleh dari Surat Rujukan Puskesmas, dibedakan
dalam 2 register: Register Rujukan Pasien dan Register
Rujukan Spesimen
2) Sumber Data
Data pada Register Rujukan Puskesmas berdasarkan Surat
Rujukan Puskesmas
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Surat Rujukan
Puskesmas tercantum pada Tabel 119 Jenis Data, Definisi
Operasional dan Cara Pengisian Register Surat Rujukan
Puskesmas
Contoh Surat Rujukan Puskesmas tercantum pada
Formulir 122 Register Rujukan Puskesmas (Spesimen).

Tabel 119
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Rujukan Puskesmas (Spesimen)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas sesuai dengan registrasi


Kementerian Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Nomor Surat Nomor Surat yang ditetapkan Puskesmas

4. Tanggal Tanggal dibuat surat rujukan

5. Nama yang Nama dan gelar pemeriksa kesehatan yang


merujuk merujuk

6. Jenis Spesimen Spesifikasi jenis spesimen yang dirujuk

7. Kode Spesimen Kode spesimen yang dibuat Puskesmas

8. Nama Nama orang yang memiliki spesimen,


sesuai Nama yang tertera dalam
Kartu/Register Rawat Jalan
- 353 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9. NIK Nomor Induk Kependudukan

10. Umur Lama periode waktu dalam hari, bulan dan


tahun antara hari ini sampai tanggal lahir

11. Jenis Kelamin Jenis kelamin yang dinyatakan oleh orang


yang spesimennya dirujuk

12. Alamat Detail alamat

13. Telepon/HP Telepon atau HP pemilik spesimen atau


atas nama pemilik spesimen

14. Diagnosis Kesimpulan pemeriksa tentang nama jenis


penyakit yang diderita orang yang
spesimennya dirujuk

15. Alasan rujuk Alasan dilakukan rujukan

16. Nama Nama fasilitas pelayanan kesehatan yang


Fasyankes menjadi tujuan rujukan
rujukan

17. Keahlian Jenis keahlian tujuan rujukan


rujukan

18. Tanggal hasil Tanggal diterimanya hasil spesimen oleh


spesimen petugas
diterima

h. Surat Keterangan Sakit


1) Penggunaan
Seseorang yang dirawat jalan maupun rawat inap di
Puskesmas dapat diberikan Surat Keterangan Sakit, dan
tindakan yang perlu dilakukan oleh penderita.
2) Sumber Data
Data pada Surat Keterangan Sakit berdasarkan
pemeriksaan dokter atau petugas kesehatan lainnya yang
sesuai, disamping data identitas pasien dari Kartu keluarga
Puskesmas, dan Register Rawat Jalan Puskesmas, Register
Rawat Inap Puskesmas.
- 354 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Surat Keterangan
Sakit tersebut tercantum pada Tabel 120 Jenis Data,
Definisi Operasional dan Cara Pengisian Surat Keterangan
Sakit
Contoh instrumen Surat Keterangan Sakit tercantum
padapada Formulir 123 Surat Keterangan Sakit.

Tabel 120
Jenis Data dan Definisi Operasional
Surat Keterangan Sakit

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Nama Puskesmas yang memberikan Surat


Puskesmas Keterangan Sakit

2. Kode Kode Puskesmas

3. Alamat Alamat Puskesmas

4. Telepon Telepon Puskesmas yang dapat dihubungi

5. No Nomor registrasi (TU Puskesmas)

6. Nama Nama orang yang diperiksa kesehatannya

7. NIK Nomor induk kependudukan

8. Umur Umur dalam tahun untuk dewasa (>4


tahun), dan umur pada anak sesuai dengan
kode T/B/H (tahun, bulan, hari). T adalah
ulang tahun terakhir, B adalah jumlah bulan
sejak ulang tahun terakhir, sedang H adalah
jumlah hari setelah ulang bulan terakhir

9. Jenis Kelamin Isikan L = laki-laki, dan P =peremuan

10. Alamat Alamat penderita

11. Tanda tangan Tanda tangan dan nama jelas dengan gelar
petugas memeriksa dan memberikan Surat
Keterangan Sakit
- 355 -

i. Surat Keterangan Sehat


1) Penggunaan
Seseorang yang diperiksa kesehatannya dan menunjukkan
kondisi fisik dan psikis dalam keadaan sehat dapat
diberikan Surat Keterangan Sehat.
2) Sumber Data
Data pada Surat Keterangan Sehat berdasarkan
pemeriksaan dokter atau petugas kesehatan lainnya yang
sesuai, di samping data identitas orang tersebut yang
terdapat pada Kartu keluarga Puskesmas, Register Rawat
Jalan Puskesmas, Register Rawat Inap Puskesmas.
Hasil pemeriksaan kesehatan didata dalam Kartu Rawat
Jalan dan Register Rawat Jalan Puskesmas
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen
Jenis data dan definisi operasional Surat Keterangan Sehat
tercantum pada Tabel 121 Jenis Data Dan Definisi
Operasional Surat Keterangan Sehat.
Contoh instrumen pada Surat Keterangan Sehat tercantum
pada Formulir 124 Surat Keterangan Sehat.
Ditambahkan tabel ini :

Tabel 121
Jenis Data dan Definisi Operasional
Surat Keterangan Sehat

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas yang memberikan Surat


Keterangan Sehat

2. Kode Kode Puskesmas

3. Alamat Alamat Puskesmas

4. Telepon Telepon Puskesmas yang dapat dihubungii

5. Nomor Registrasi Nomor registrasi (TU Puskesmas)

6. Nama Nama orang yang diperiksa kesehatannya

7. NIK Nomor induk kependudukan


- 356 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

8. Umur Umur dalam tahun untuk dewasa (>4


tahun), dan umur pada anak sesuai
dengan kode T/B/H (tahun, bulan, hari). T
adalah ulang tahun terakhir, B adalah
jumlah bulan sejak ulang tahun terakhir,
sedang H adalah jumlah hari setelah ulang
bulan terakhir

9. Jenis Kelamin Isikan L = laki-laki, dan P =peremuan

10. Alamat Alamat penderita

11. Tanda tangan Tanda tangan dan nama jelas dengan gelar
petugas memeriksa dan memberikan Surat
Keterangan Sehat

j. Register Surat Keterangan Kesehatan


1) Penggunaan
Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit dibuat
oleh Puskesmas dan diberikan pada orang diperiksa status
kesehatannya
2) Sumber Data
Data pada Register Surat Keterangan Kesehatan diperoleh
dari data pada Surat Keterangan Sehat dan Surat
Keterangan Sakit
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Surat
Keterangan Kesehatan tercantum pada tabel 122 Jenis
Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian Register
Surat Keterangan Kesehatan.
- 357 -

Tabel 122
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Surat Keterangan Kesehatan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Nama Puskesmas sesuai dengan registrasi


Puskesmas Kementerian Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. No Nomor Surat yang ditetapkan Puskesmas

4. Nama Nama orang yang mendapat surat keterangan


kesehatan (sakit/sehat)

5. NIK Nomor induk kependudukan orang yang mendapat


Surat Keterangan Kesehatan

6. Umur Umur (tahun) saat mendapat Surat Keterangan


Kesehatan

7. Jenis kelamin Jenis kelamin (L=laki-laki/P=perempuan)

8. Alamat Alamat desa, kecamatan

9. Status Sehat, sakit

10. Diagnosis sakit Diisi jika mendapat surat keterangan sakit

11. Tindakan Diisi jika mendapat surat keterangan sakit. Misal


istirahat 6 hari, dsb

3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pengunjung Puskesmas yang ingin mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut datang ke Bagian Pelayanan Pemeriksaan
Gigi dan Mulut (Poli Gigi), setelah mendaftar di Bagian Pendaftaran
Puskesmas, dengan menunjukan Kartu Puskesmas.
Data pelayanan kesehatan gigi dan mulut dicatat dalam Kartu Rawat
Jalan tanpa membedakan pencatatan rawat jalan umum atau rawat
jalan gigi dan mulut, kemudian data yang tercatat dalam Kartu
Rawat Jalan tersebut dicatat dalam Register Rawat Jalan Puskesmas.
Pada Puskesmas yang telah mengembangkan jaringan komputer,
tidak perlu mencatat data pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
Register Rawat Jalan Puskesmas, karena data yang tercatat dalam
- 358 -

Kartu Rawat Jalan adalah sekaligus mencatat data Register Rawat


Jalan Puskesmas.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan kesehatan gigi dan
mulut adalah:
a. Kartu Rawat Jalan
b. Register Rawat Jalan Puskesmas
Berikut ini adalah alur dari kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut

Bagan 45. Skema Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

a. Kartu Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut


1) Penggunaan
Kartu rawat jalan digunakan untuk mendata hasil
pemeriksaan penderita, tindakan yang dilakukan, dan obat-
obatan yang diberikan kepada penderita.
2) Sumber Data
Sumber data pada Kartu Rawat Jalan bersumber dari hasil
pemeriksaan kesehatan pengunjung Puskesmas yang
mendapat pelayanan gigi dan mulut.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen, dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Rawat Jalan
Kesehatan Gigi dan Mulut tercantum dalam tabel 123 yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Contoh instrumen Kartu Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan
Mulut dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir
116 Kartu Rawat Jalan.
- 359 -

Tabel 123
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Rawat Jalan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas dimana pemeriksaan


kesehatan dilakukan sesuai dengan
registrasi Kementerian Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Identitas Penderita Identitas pengunjung Puskesmas yang


mendapat pelayanan

4. Nama Nama lengkap sesuai Kartu


Puskesmas/KTP

5. Tempat, Tgl Lahir Sesuai Kartu Puskesmas/KTP

6. Alamat Tempat tinggal saat berobat (Jalan,


RT/RW, blok, dsb)

7. Desa/Kelurahan Tempat tinggal saat berobat

8. Kecamatan Tempat tinggal saat berobat

9. Kab/Kota Tempat tinggal saat berobat

10. Provinsi Tempat tinggal saat berobat

11. Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register


Kunjungan

12. L/P Jenis kelamin sesuai Kartu


Puskesmas/KTP

13. Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)

14. Telp Telepon atau HP pengunjung atau


keluarga dekatnya yang dapat
dihubungi

15. Tgl Tanggal pemeriksaan dilaksanakan

16. Sumber Biaya (No. Sumber biaya mendapat pelayanan


Kartu) Puskesmas. Dengan Kartu Anggota dari
Sumber Biaya (misal JKN/BPJS, Nomor
- 360 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Kartu JKN/BPJS

17. Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun,


bulan dan hari

18. 0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)

19. TD-S Tensi darah (sistole)

20. TD-D Tensi darah (diastole)

21. Anamnese Riwayat sakit dan keluhan yang


dirasakan penderita

22. Pemeriksaan Cara dan hasil pemeriksaan yang


dilakukan pemeriksa

Kasus pneuminia wajib ditulis MTBS (+)


atau (-)

23. Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang


ditetapkan pemeriksa

Kasus pneumonia dibedakan


pneumomia atau pneumonia berat

Kasus diare ditulis status dehidrasinya


(ringan, sedang, berat)

24. Kasus B/L Ks B (Kasus baru) adalah kasus yang


datang berobat untuk pertamakalinya
pada sakit tersebut

Ks L (Kasus lama) adalah kasus yang


datang berobat untuk kedua kalinya
atau lebih pada episode sakit yang sama
dengan berobat pertama

25. Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa,


termasuk, rujukan, surat keterangan
sakit, surat keterangan sehat

26. Obat Jumlah dan Jenis Obat serta cara


minum yang diberikan pada penderita
- 361 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

27. Pemeriksa Ditulis nama pemeriksa dg


gelar/jabatan fungsionalnya.

b. Register Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut


1) Penggunaan
Register Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut digunakan
sebagai himpunan data yang telah direkam dalam Kartu
Rawat Jalan.
2) Sumber Data
Sumber data pada Register Rawat Jalan bersumber dari
hasil pemeriksaan kesehatan pengunjung Puskesmas yang
mendapat pelayanan gigi dan mulut yang telah dicatat pada
Kartu Rawat Jalan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen, dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Rawat
Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut tercantum dalam tabel
124.
Contoh instrumen Register Rawat Jalan dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 117 Register Rawat
Jalan Puskesmas.

Tabel 124
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Rawat Jalan Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas yang memberikan


pelayanan, sesuai registrasi Kementerian
Kesehatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Tgl Tanggal dilaksanakan pemeriksaan rawat


jalan

4. Nama Nama lengkap sesuai Kartu


- 362 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Puskesmas/KTP

5. NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan/Nomor


Kartu Keluarga/NKK sementara

6. Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun,


bulan dan hari

7. L/P Jenis kelamin L = laki-laki, P=perempuan

8. Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register


Kunjungan

9. Desa Tempat tinggal saat berobat

Jika luar wilayah Puskesmas, maka data


kecamatan dan kabupaten/kota ditulis
dengan lengkap

10. Sumber Biaya Sumber biaya untuk memberikan


pelayanan Puskesmas : Umum,
JKN/BPJS, Perusahaan, Ansuransi lain,
gratis Kartu Indonesia Sehat, dsb

Pada beberapa ansuransi membutuhkan


pendataan Nomor Kartu Keanggotaan
yang berlaku

11. Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)

12. 0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)

13. TD-S Tensi darah (sistole)

14. TD-D Tensi darah (diastole)

15. Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang


ditetapkan pemeriksa
Ks B (kasus baru) dan Ks L (kasus lama)
16. Ks B/L
Kasus adalah seseorang menderita sakit
tertentu dan datang mendapat pelayanan
rawat jalan Puskesmas
Kasus baru adalah kasus yang datang
berobat untuk pertama kalinya pada sakit
- 363 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


tersebut
Kasus lama adalah kasus yang datang
berobat untuk kedua kalinya atau lebih
pada episode sakit yang sama dengan
berobat pertama

17. Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa,


termasuk, rujukan, surat keterangan
sakit, surat keterangan sehat

18. Obat Jenis, jumlah dan cara pemberian obat

19. Keterangan (status, Status tertentu pada pengunjung pada


lain) saat pelayanan Puskesmas, yaitu status
hamil, anak sekolah, dsb. Keterangan lain
yang diperlukan

20. Pemeriksa Pelaksana pemeriksaan penderita, bukan


penanggung jawab

4. Pelayanan Gawat Darurat


Seseorang yang membutuhkan pelayanan Puskesmas seringkali
berada dalam keadaan sakit berat atau berisiko fatal, dan perlu
segera mendapat pertolongan. Keadaan gawat darurat bisa dalam
bentuk cidera berat karena kecelakaan, syok anafilaktik, keracunan,
dehidrasi berat, persalinan dengan penyulit, dan sebagainya.
Orang yang mengalami keadaan gawat darurat bisa datang ke gedung
Puskesmas, atau karena keadaannya orang tersebut tidak mungkin
datang ke gedung Puskesmas, orang tersebut bisa berobat terlebih
dahulu ke praktek dokter setempat dan kemudian dirujuk ke
Puskesmas atau langsung datang ke Puskesmas dengan diantar oleh
keluarganya, atau meminta bantuan Puksesmas mendatangi tempat
dimana orang tersebut berada.
Orang yang membutuhkan pelayanan Puskesmas karena mengalami
keadaan gawat darurat, baik dalam gedung maupun luar gedung,
tetap harus dicatat dalam kartu yang mencatat status penderita.
Kartu yang digunakan sama dengan Kartu Rawat Jalan atau Kartu
Rawat Inap bergantung pada jenis layanan rawat yang diberikan
- 364 -

pada pasien gawat darurat. Kemudian data semua Kartu Penderita


Gawat Darurat ini dihimpun dalam Register Gawat Darurat.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan gawat darurat adalah:
a. Kartu Rawat Jalan atau Kartu Rawat Inap
b. Register Perawatan Gawat Darurat

Berikut ini adalah alur kegiatan pelayanan gawat darurat

Bagan 46. Skema Kegiatan Pelayanan Gawat Darurat

a. Kartu Rawat Jalan / Kartu Rawat Inap


Kartu Rawat Jalan atau Kartu Rawat Inap merujuk kepada
pencatatan pelayanan umum dan pelayanan rawat inap yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
b. Register Perawatan Gawat Darurat
1) Penggunaan
Register Perawatan Gawat Darurat digunakan untuk
himpunan kejadian gawat darurat yang tercatat dalam
Kartu Rawat Jalan atau Kartu Rawat Inap.
Jenis gawat darurat antara lain gawat darurat bayi baru
lahir, anak, psikiatri, obstetri, kecelakaan, tindakan bedah,
kegawatan penyakit dalam dan jantung termasuk alergi,
kegawatdaruratan neurologi (stroke).
2) Sumber Data
Sumber data pada Register Perawatan Gawat Darurat
bersumber Kartu Rawat Jalan atau Kartu Rawat Inap
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Perawatan
Gawat Darurat tercantum dalam tabel 125.
- 365 -

Contoh instrumen Register Perawatan Gawat Darurat dan


Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 125 Register
Perawatan Gawat Darurat.

Tabel 125
Jenis Data, Definisi Operasional
Register Perawatan Gawat Darurat

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Cukup Jelas


Puskesmas

2. Bulan dan tahun Cukup Jelas

3. Tanggal Tanggal diberikan mendapatkan pelayanan


gawat darurat

4. NIK Cukup jelas

5. Nama pasien Cukup jelas

6. Alamat Cukup jelas

7. Jenis kelamin Cukup Jelas

8. Umur Cukup Jelas

9. Pekerjaan Cukup jelas, kategori pekerjaan dapat


dilihat pada Register Kunjungan/Register
Keluarga

10. Nama keluarga/Telp Cukup jelas

11. Asal rujukan Asal rujukan pasien gawat darurat seperti


Puskesmas Pembantu, Poskesdes

12. Cara sampai ke PKM Cara sampai ke Puskesmas menggunakan


mobil ambulan,

13. Jenis gawat darurat Jenis gawat darurat antara lain gawat
darurat bayi baru lahir, anak, psiatri,
obstetri, kecelakaan, tindakan bedah,
- 366 -

kegawatan penyakit dalam dan jantung


termasuk alergi, kegawatdaruratan
neurologi (stroke).

14. Bagian cidera Bagian anggota tubuh yang mengalami


cidera

15. Tenaga penolong Cukup jelas

16. Jam pemberian Cukup Jelas


pertolongan

17. Status keluar Kondisi akhir pasien pada saat keluar dari
pelayanan: sembuh, sakit dirujuk, pulang
paksa, meninggal

5. Pelayanan Rawat Inap


Pengunjung Puskesmas yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan
rawat inap ke Bagian Pelayanan Rawat Inap dengan menunjukan
Kartu Tanda Pengenal - Puskesmas.
Hasil pemeriksaan penderita dicatat dalam Kartu Rawat Inap, dan
dicatat kembali ke dalam Register Rawat Inap.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan rawat inap adalah:
a. Kartu Rawat Inap
b. Register Rawat Inap
Berikut ini adalah alur pencatatan kegiatan pelayanan rawat inap

Bagan 47. Skema Kegiatan Pencatatan Pelayanan Rawat Inap


a. Kartu Rawat Inap
1) Penggunaan
Kartu Rawat Inap Puskesmas digunakan untuk mendata
hasil pemeriksaan, tindakan dan obat-obatan yang
diberikan kepada penderita.
- 367 -

2) Sumber Data
Sumber data Kartu Rawat Inap adalah hasil pemeriksaan
dan tindakan medis pasien rawat inap.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Rawat Inap
tercantum dalam Tabel 126
Contoh instrumen Kartu Rawat Inap dan Cara Pengisiannya
tercantum pada Formulir 126 Kartu Rawat Inap.

Tabel 126
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Rawat Inap

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Kode Puskesmas sesuai registrasi Puskesmas


puskesmas di Kementerian Kesehatan

2. Nama Cukup Jelas

3. NKK Nomor Kartu Keluarga (NKK) sesuai dengan


NKK Kartu Keluarga

4. NIK Nomor Induk Kependudukan

5. Tempat lahir Sesuai Kartu Puskesmas/KTP

6. Tanggal lahir Sesuai Kartu Puskesmas/KTP

7. Jenis kelamin Sesuai Kartu Puskesmas/KTP

8. Golongan darah A, B, O, AB

9. Alamat Tempat tinggal saat berobat

10. Desa Tempat tinggal saat berobat

11. Kecamatan Tempat tinggal saat berobat

12. Kab/Kota Tempat tinggal saat berobat

13. Provinsi Tempat tinggal saat berobat

14. Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register Kunjungan


- 368 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

15. No. Telp/HP Telepon atau HP pengunjung atau keluarga


dekatnya yang dapat dihubungi

16. Sumber biaya Sumber biaya mendapat pelayanan


Puskesmas. Dengan Kartu Anggota dari
Sumber Biaya (misal JKN/BPJS, Nomor
Kartu JKN/BPJS

17. No. Kartu anggota Kartu Anggota dari Sumber Biaya (misal
JKN/BPJS, Nomor Kartu JKN/BPJS

18. Diagnosa awal Diagnosa awal ketika baru masuk rawat inap

19. Tanggal kunjungan Tanggal kunjungan dokter terhadap pasien


rawat inap

20. Jam kunjungan Jam kunjungan dokter terhadap pasien rawat


inap

21. Anamnesa Cukup jelas

22. Diagnosa Diagnosa setiap kunjungan

23. Tindakan/catatan Cukup jelas


pengobatan

24. Pemeriksaan fisik (tensi, Cukup jelas


suhu, nadi)

25. Paraf Cukup jelas

b. Register Rawat Inap


1) Penggunaan
Register Rawat Inap digunakan untuk mencatat hasil
pemeriksaan kesehatan, diagnosis, tindakan dan obat-
obatan yang diberikan kepada penderita rawat inap
Puskesmas.
2) Sumber Data
Sumber data pada register rawat inap bersumber dari kartu
rawat inap.
- 369 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Rawat
Inap tercantum dalam Tabel 127.
Contoh instrumen Register Rawat Inap dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 127 Register Rawat
Inap.

Tabel 127
Jenis Data dan Definisi Operasional
Instrumen Register Rawat Jalan dan Cara Pengisian

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Puskesmas Cukup jelas

2. Kecamatan Cukup jelas

3. Kab/Kota Cukup jelas

4. Bulan dan tahun Cukup jelas

5. Tanggal Cukup jelas

6. Nama Cukup jelas

7. NIK Cukup jelas

8. Nama KK Cukup jelas

9. Umur Cukup jelas

10. Jenis kelamin Cukup jelas

11. Alamat Cukup jelas

12. Pekerjaan Cukup jelas

13. Tanggal dirawat Cukup jelas

14. Diagnosa awal Cukup jelas

15. Diagnosa akhir Cukup jelas

16. Pasien keluar meninggal Cukup jelas

17. Pasien keluar dirujuk Cukup jelas

18. Pasien keluar lainnya Cukup jelas


- 370 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

19. Tanggal pasien keluar Cukup jelas

20. Jumlah hari perawatan Cukup jelas

21. Kategori pasien Cukup jelas

22. Keterangan Cukup jelas

6. Pelayanan Kefarmasian
Semua obat dikelola oleh bagian farmasi Puskesmas, baik obat rutin,
maupun obat khusus pada program tertentu. Penerimaan dan
pengeluaran obat tersebut dicatat dalam Kartu Stok Obat.
Penerimaan obat rutin berdasarkan Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO) yang berisi daftar obat yang diterima bulan
tertentu, dan adanya penerimaan obat tertentu karena permintaan
tambahan jumlah obat yang telah habis terpakai di tengah-tengah
bulan. Penerimaan obat juga dapat melalui kegiatan program,
misalnya obat anti TBC, obat anti kusta dsb.
Obat Puskesmas digunakan atau didistribusikan untuk kebutuhan
pelayanan resep di ruang farmasi, baik pelayanan umum, pelayanan
gigi dan mulut, pelayanan KIA, pelayanan resep obat dari program
tertentu di Puskesmas, juga didistribusikan ke Puskesmas Pembantu
dan bidan di desa.
Setiap obat yang diberikan berdasarkan permintaan resep dicatat
dalam Register Pelayanan Kefarmasian. Kemudian jumlah obat yang
digunakan selama satu hari pelayanan yang telah tercatat pada
Register Pelayanan Kefarmasian, dihitung dan dicatat pada Kartu
Stok Obat sesuai dengan masing-masing obat.
Obat yang didistribusikan ke Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa
dicatat pada Kartu Stok Obat sesuai dengan masing-masing obat.
Setiap bulan Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Bidan
Desa membuat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO), termasuk vaksin dan obat yang didistribusikan pada
fasilitas kesehatan lainnya (misal praktek dokter, klinik swasta dan
sebagainya). LPLPO Puskesmas merupakan gabungan dari LPLPO
- 371 -

Puskesmas induk, Puskesmas Pembantu, dan Bidan Desa serta


fasilitas kesehatan lainnya.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan kefarmasian adalah:
a. Register Pelayanan Kefarmasian
b. Kartu Stok Obat Ruang Farmasi

Alur kegiatan pencatatan pelayanan kefarmasian adalah sebagai


berikut:

Bagan 48. Alur pencatatan kegiatan pelayanan kefarmasian

a. Register Pelayanan Kefarmasian


1) Penggunaan
Register Pelayanan Kefarmasian digunakan untuk mencatat
pengeluaran obat resep di Ruang Farmasi.
2) Sumber Data
Sumber data Register Pelayanan Kefarmasian adalah resep
yang diberikan kepada pasien.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Pelayanan
Kefarmasian tercantum dalam tabel 128 Jenis Data dan
Definisi Operasional Register Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
Contoh instrumen Register Pelayanan Kefarmasian dan
Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 128 Register
Pelayanan Kefarmasian.
- 372 -

Tabel 128
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Nama dan kode Puskesmas dilakukan


Puskesmas pemeriksaan sesuai dengan registrasi
Kementerian Kesehatan

2. Bulan dan Tahun Bulan dan tahun pembuatan register

3. Tanggal Tanggal pemberian layanan


kefarmasian

4. Nomor Resep Nomor urut resep diterima di ruang


farmasi

5. Nama Pasien Nama penerima (pasien)

6. Nomor Induk Sesuai Kartu Puskesmas/KTP


Kependudukan/Nomor
Kartu Keluarga

7. Umur Umur penerima obat pada saat


menerima obat (mendapat pelayanan)

8. L/P Jenis kelamin penerima (pasien)


sesuai Kartu Puskesmas/KTP. L
untuk laki-laki dan P untuk
perempuan

9. Alamat Sesuai Kartu Puskesmas/KTP (paling


sedikit ditulis nama desa/kelurahan)

10. Jenis pasien Nama unit pelayanan yang membuat


resep : rawat jalan umum (RJU), rawat
jalan gigi (RJG), rawat inap (RI),
pelayanan kesehatan ibu (RJI),
pelayanan kesehatan anak (RJA), dsb
Diagnosa Hasil diagnosa dokter terhadap
11.
penyakit pasien, yaitu: 1: ISPA Non-
Pneunomia, 2:Diare Non-Spesifik atau
3:Myalgia
- 373 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12. Nama obat Nama obat yang diberikan kepada


penerima obat

13. Jumlah obat Jumlah obat yang diberikan kepada


penerima obat

14. Satuan obat Satuan terkecil obat yang diberikan

15. Dosis obat Dosis obat yang didapatkan pasien

16. Konseling Penjelasan dari Apoteker terkait


penggunaan obat kepada penerima
obat

17. Pemberian informasi obat Jenis pemberian informasi obat yang


diberikan kepada penerima obat
18. Antibiotik/Injeksi Diisi dengan ya atau tidak untuk

Ya/Tidak menyatakan penggunaan antibiotik


untuk ISPA Non-Pneunomia /Diare
Non-Spesifik/injeksi untuk Myalgia
pada lembar resep
19. Jumlah item obat per Jumlah item obat yang tertulis per
lembar resep lembar resep

20. Sumber biaya Umum, JKN, asuransi lainnya, dan


gratis

b. Kartu Stok Obat - Ruang Farmasi


4) Penggunaan
Kartu Stok Obat - Ruang Farmasi digunakan untuk
mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di Ruang Obat.
Setiap jenis obat memiliki satu lembar Kartu Stok Ruang
Obat.
5) Sumber Data
Sumber data Kartu Stok Obat - Ruang Farmasi berasal dari
kegiatan penerimaan (LPLPO dinas kesehatan, penerimaan
lainnya) dan pengeluaran obat (LPLPO Puskesmas
pembantu, Bidan Desa dan kebutuhan obat resep serta
pengeluaran lainnya).
- 374 -

6) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Stok Obat -
Ruang Farmasi tercantum dalam tabel 129
Contoh instrumen Kartu Stok Obat - Ruang Farmasi dan
cara pengisiannya tercantum pada Formulir 129 Kartu
Stok Obat.

Tabel 129
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Stok Obat - Ruang Farmasi

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Cukup jelas


Puskesmas

2. Kecamatan Cukup jelas

3. Kabupaten/Kota Cukup jelas

4. Bulan dan Tahun Cukup jelas

5. Nama obat Cukup jelas

6. Satuan terkecil Cukup jelas

7. Satuan kemasan Cukup jelas

8. No. Kode Cukup jelas

9. Tanggal Cukup jelas

10. No. dokumen Nomor dokumen (misalnya surat


penerimaan barang dari Dinas kesehatan)

11. Dari/Kepada Cukup jelas

12. Jenis obat Psikotropika, generik, generik bermerk

13. Penerimaan Cukup jelas

14. Pengeluaran Cukup jelas

15. Expired date (ED) Cukup jelas

16. Sisa stok Cukup jelas

17. Paraf Paraf petugas pengelola ruang farmasi


- 375 -

7. Pendataan Kejadian Kematian


Warga meninggal di ruang perawatan Puskesmas, Puskesmas
Pembantu atau meninggal di rumah warga tetapi saat meninggal
ditangani tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan), maka tenaga
kesehatan tersebut wajib membuat Surat Penetapan Sebab Kematian
Warga meninggal di rumah atau tempat lain yang tidak ditangani
tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan), maka petugas Puskesmas
melakukan Otopsi Verbal untuk mengetahui sebab kematian
langsung dan sebab kematian tak langsung yang dilakukan oleh 2
petugas kesehatan, yang salah satunya adalah dokter, petugas
(dokter) tersebut membuat Laporan Hasil Otopsi Verbal.
Data warga meninggal yang tercatat dalam Surat Penetapan Sebab
Kematian dan Laporan Hasil Otopsi Verbal dicatat dalam Register
Kematian Puskesmas. Instrumen yang digunakan pada pencatatan
kasus kematian adalah:
a. Surat Penetapan Sebab Kematian
b. Laporan Hasil Otopsi Verbal Kematian
c. Register Kematian Puskesmas
Alur pencatatan data kematian seseorang yang meninggal di wilayah
kerja Puskesmas adalah sebagai berikuit :

Bagan 49. Alur Pencatatan Kejadian Kematian

a. Surat Penetapan Sebab Kematian


1) Penggunaan
Surat Penetapan Sebab Kematian hanya dilaporkan pada
Puskesmas, bukan digunakan sebagai surat keterangan
meninggal untuk keperluan lain.
- 376 -

2) Sumber Data
Data pada Surat Penetapan Sebab Kematian bersumber
dari hasil pemeriksaan dokter, bidan, atau perawat serta
dokumen rekam medis pasien meninggal di fasilitas
pelayanan kesehatan atau dirawat petugas Puskesmas.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Surat Penetapan
Sebab Kematian tercantum dalam tabel 130 Jenis Data dan
Definisi Operasional Surat Penetapan Sebab Kematian.
Contoh instrumen Surat Penetapan Sebab Kematian dan
cara pengisiannya tercantum pada Formulir 130 Surat
Penetapan Sebab Kematian.

Tabel 130
Jenis Data dan Definisi Operasional
Surat Penetapan Sebab Kematian

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kab/Kota Cukup jelas

3. Provinsi Cukup jelas

4. Nama Nama lengkap sesuai KTP

5. NIK Nomor Induk Kependudukan

6. Tempat tanggal lahir Cukup jelas

7. Umur Umur saat meninggal

8. Jenis Kelamin Laki-laki (L) atau Perempuan (P)

9. Alamat Alamat lengkap Desa, kelurahan,


kecamatan, kabupaten, provinsi

10. Tanggal dan jam Cukup jelas


meninggal

11. Lokasi meninggal Tempat/lokasi meninggal


- 377 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12. Sebab langsung Sebab langsung yang menyebabkan


kematian

13. Sebab tidak langsung Sebab tidak langsung yang menyebabkan


kematian

14. Penyakit antara lain pembunuhan, bunuh diri, berat


penyerta/kondisi bayi lahir rendah/BBLR, kelainan bawaan,
tertentu hamil, NAPZA, HIV, stroke, hipertensi, sakit
jantung, DM, kanker, gagal ginjal, PPOK

15. Tanggal surat dibuat Tanggal ketika surat dibuat

16. Nama dan tempat Ditulis nama pemeriksa dg gelar/jabatan


bertugas fungsionalnya
dokter/bidan/perawat
yang membuat surat
keterangan

b. Laporan Hasil Otopsi Verbal Kematian


1) Penggunaan
Otopsi Verbal pada kejadian kematian adalah salah cara
menetapkan sebab kematian berdasarkan wawancara
gejala, tanda sakit, penyakit yang diderita dan kondisi lain
yang ada pada orang yang meninggal kepada keluarga,
teman dekat orang yang meninggal, atau orang lain yang
mengetahui kondisi orang yang meninggal sejak beberapa
waktu sebelum meninggal sampai saat meninggalnya.
Berdasarkan informasi yang telah dihimpun tersebut,
dokter dapat menentukan sebab kematian langsung dan
sebab kematian tak langsung dari orang yang meninggal
tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Otopsi Verbal, dokter
Puskesmas dapat membuat Laporan Hasil Otopsi Verbal
Kematian dan Surat Penetapan Sebab Kematian.
- 378 -

2) Sumber Data
Laporan Hasil Otopsi Verbal Kematian bersumber dari hasil
pemeriksaan Otopsi Verbal.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Laporan Hasil
Otopsi Verbal Kematian tercantum dalam tabel 131 Jenis
Data dan Definisi Operasional Laporan Hasil Otopsi Verbal
Kematian.
Contoh instrumen Laporan Hasil Otopsi Verbal Kematian
dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 131
Laporan Hasil Otopsi Verbal Kematian.

Tabel 131
Jenis Data dan Definisi operasional
Laporan Hasil Otopsi Verbal Kematian

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Nama lengkap sesuai KTP

2. NIK Nomor Induk Kependudukan

3. Alamat Alamat lengkap Desa, kelurahan,


kecamatan, kabupaten, provinsi

4. Umur Umur saat meninggal

5. Jenis kelamin Jenis kelamin L/P

6. Tanggal dan jam Cukup jelas


meninggal

7. Tempat/ lokasi Tempat pasien meninggal


meninggal

8. Sebab langsung Sebab langsung yang menyebabkan


kematian

9. Sebab tidak langsung Sebab tidak langsung yang


menyebabkan kematian

10. Penyakit antara lain pembunuhan, bunuh diri,


penyerta/kondisi berat bayi lahir rendah/BBLR, kelainan
- 379 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


tertentu bawaan, hamil, NAPZA, HIV, stroke,
hipertensi, sakit jantung, DM, kanker,
gagal ginjal, PPOK

11. Nama dan tempat Ditulis nama pemeriksa dg


bertugas gelar/jabatan fungsionalnya
dokter/bidan/perawat
yang membuat surat
keterangan

c. Register Kematian Puskesmas


4) Penggunaan
Register Kematian Puskesmas digunakan untuk
menghimpun data orang meninggal di fasilitas pelayanan
kesehatan maupun di luar fasilitas pelayanan kesehatan.
5) Sumber Data
Data pada Register Kematian Puskesmas bersumber dari
Surat Penetapan Sebab Kematian.
6) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Kematian
Puskesmas tercantum dalam tabel 132 Jenis Data dan
Definisi Operasional Register Kematian Puskesmas. Contoh
instrumen Register Kematian Puskesmas dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 132 Register
Kematian Puskesmas.

Tabel 132
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kematian Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kecamatan Cukup jelas

3. Kab/Kota Cukup jelas


- 380 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

4. Bulan dan Tahun Cukup jelas

5. Provinsi Cukup jelas

6. No Cukup jelas

7. Tanggal Cukup jelas

8. NIK dan NKK Nomor Induk Kependudukan dan Nomor


Kartu keluarga

9. Nama Nama lengkap sesuai KTP

10. Kepala Keluarga Nama kepala keluarga

11. Alamat lengkap Alamat lengkap Nama Jalan,RT/RW,


No.rumah, Desa, Kecamatan,
kab/kota,Provinsi

12. Tanggal lahir Tanggal, bulan, tahun kelahiran

13. Jenis kelamin Jenis kelamin (L=laki-


laki/P=perempuan)

14. Tanggal meninggal Cukup jelas

15. Lokasi meninggal Cukup jelas

16. Sebab langsung Sebab langsung yang menyebabkan


kematian

17. Sebab dasar Sebab dasar yang menyebabkan


kematian

18. Penyakit antara lain pembunuhan, bunuh diri,


penyerta/kondisi berat bayi lahir rendah/BBLR, kelainan
tertentu bawaan, hamil, NAPZA, HIV, stroke,
hipertensi, sakit jantung, DM, kanker,
gagal ginjal, PPOK
- 381 -

8. Pelayanan Laboratorium
Kegiatan pelayanan laboratorium Puskesmas melaksanakan
pemeriksaan laboratorium berdasarkan permintaan pelayanan
kesehatan di lingkungan Puskesmas sendiri atau menerima rujukan
dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Instrumen yang digunakan untuk mencatat kegiatan pelayanan
laboratorium adalah Register pelayanan laboratorium.
Skema kegiatan pencatatan pelayanan laboratorium adalah sebagai
berikut

Bagan 50. Kegiatan pencatatan di pelayanan laboratorium

a. Register Pelayanan Laboratorium


1) Penggunaan
Register pelayanan laboratorium ini digunakan untuk
melakukan pencatatan dan sekaligus sebagai rekapitulasi
pelayanan laboratorium di Puskesmas.
2) Sumber Data
Sumber data register laboratorium ini didapatkan dari hasil
pemeriksaan laboratorium.
3) Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Pelayanan
Laboratorium tercantum dalam tabel 133 Register
Pelayanan Laboratorium.
Contoh instrumen Register Pelayanan Laboratorium dan
cara pengisiannya tercantum pada Formulir 133 Register
Pelayanan Laboratorium.
- 382 -

Tabel 133
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pelayanan Laboratorium.

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan Nama Cukup Jelas


Puskesmas

2. Bulan dan Tahun Bulan dan tahun pembuatan register

3. Nomor Nomor urut pengunjung yang mendapatkan


pelayanan laboratorium

4. Tanggal Tanggal pelayanan laboratorium


Pemeriksaan

5. No. Register Nomor register pasien atau pengunjung


Puskesmas yang

6. NIK / NKK Nomor induk kependudukan

7. Nama Nama lengkap sesuai dengan data


kependudukan

8. Umur (H/B/T) Umur pasien atau pengunjung pada saat


mendapatkan pelayanan laboratorium

9. Alamat Cukup jelas


Jenis spesimen yang diperiksa
10. Jenis Pemeriksaan
1. Darah hematologi
2. Kimia Klinik
3. Urinalisa
4. Tinja
5. Dahak
6. Sekret
7. Darah tepi
8. Imunologi darah
9. Tes kehamilan

11. Detil Pemeriksaan Detil pemeriksaan akan tercantum pada


lampiran instrumen dan cara pengisiannya
- 383 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12. Hasil Pemeriksaan Hasil pemeriksaannya ditulis Positif (+) dan


Negatif (-)

13. Rujukan Keterangan rujukan dirujuk ke atau


merupakan rujukan dari fasilitas kesehatan
lainnya

14. Keterangan Keterangan tambahan

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA,

NILA FARID MOELOEK

Anda mungkin juga menyukai