Tujuan:
- Mampu mendiagnosis sindrom Nefrotik
- Memahami penatalaksanaan sindrom nefrotik
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas:
Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien: Nama: Muslimah Nomor Registrasi: 35.00.97
Nama klinik: RSU Cut Meutia Telp: (-) Terdaftar sejak: 13/05/2013
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan bengkak pada seluruh tubuh sejak 5 bulan ini dan memberat 3 hari SMRS,
bengkak dirasakan timbul secara perlahan. Ibu pasien juga mengatakan bengkak mula-mula timbul pada kelopak mata yang dirasakan
terutama saat bangun tidur. Bengkak juga terjadi pada bagian perut, tangan, kaki dan alat genitalia pasien. Bengkak pada daerah perut
dirasakan tegang dan perut terasa penuh. Nyeri di daerah perut disangkal. Ibu pasien juga menerangkan bahwa BAK pasien dalam batas
normal dan frekuensi seperti biasa dan sering. BAK berwarna seperti air cucian daging disangkal, BAK berwarna seperti air teh disangkal,
sakit saat BAK juga disangkal pasien. BAB dalam batas normal. Keluhan demam dan sesak nafas disangkal. Riwayat infeksi saluran
pernafasan dan kulit 1 bulan terakhir ini disangkal.
2. Riwayat Pengobatan:
Pasien pernah mendapatkan pengobatan dari puskemas 5 bulan yang lalu, namun pasien tidak mengingat apa nama obat yang
diberikan .
3. Riwayat kesehatan/penyakit:
Pasien sering mengalami keluhan seperti ini 5 bulan yang lalu, namun sembuh jika berobat ke puskesmas dan jika obat habis
keluhan timbul kembali.
4. Riwayat keluarga:
Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama
5. Riwayat pekerjaan: -
6. Lain-lain:
Riwayat kelahiran dan tumbuh kembang: persalinan normal,ditolong oleh bidan, cukup bulan. Tumbuh kembang anak baik.
Riwayat kebiasaan sosial: Pasien sering jajan makanan di warung, dan tidak menjaga makanan.
7. Pemeriksaan Fisik
I. STATUS PRESENT
1. Keadaan Umum : Tampak sakit
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
4. Nadi : 102 x/menit, reguler, kuat angkat
5. Frekuensi Nafas : 22 x/menit
6. Temperatur : 36,4o C
7. Lingkar perut : 60 cm
II. STATUS GENERAL
A. Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Kembali cepat
Ikterus : (-)
Pucat : (-)
Sianosis : (-)
Oedema : (-) pada kedua extremitas inferior
B. Kepala
Bentuk : Kesan Normocephali
Rambut : Berwarna hitam, sukar dicabut
Mata : Cekung (-), refleks cahaya (+/+), edema palpebra (+/+), konj. Palp inf pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Sekret (-/-), perdarahan (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), perdarahan (-/-), NCH (-/-)
C. Mulut
Bibir : Pucat (-), Sianosis (-)
Lidah : Beslag (-), Tremor (-)
Tonsil : Hiperemis (-)
Faring : Hiperemis (-)
D. Leher
Inspeksi : Kesan simetris
Palpasi : Pembesaran KGB (-), tekanan vena jugularis normal R-2 cmH2O
E. Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : Stem fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), wheezing (-), rhonki (-/-)
F. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V lnea midclavicula sinistra, tidak ada thrill
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : BJ I > BJ II, Reguler, bising (-), gallop (-)
G. Abdomen
Inspeksi : Simetris, soepel, perut membesar (+), vena kolateral (-)
Palpasi : Distensi abdomen (+), Nyeri tekan(-), undulasi (+), lien dan hepar tidak teraba.
Perkusi : Tympani usus (+), shifting dullnes (+)
Auskultasi : Peristaltik usus normal
H. Ekstremitas
Ekstrimitas superior : pucat (-) sianosis (-), oedema (+) clubbing finger (-)
Ekstrimitas inferior : pucat (-) sianosis (-), oedema (+) clubbing finger (-)
Hematologi
Leukosit 6,9 4-12/mm
Hemoglobin 12,6 12-16 g/dl
Hematokrit 38,2 40-54%
Trombosit 341 150-400 k/ul
V. DIAGNONSA KERJA
Sindrom Nefrotik
VI. PLANNING
Pemeriksaan urin rutin
Pemeriksaan kimia darah
Pemeriksaan fungsi ginjal
Pemeriksaan Albumin, Globulin
VII. PENATALAKSANAAN
Istirahat total
Diet Tinggi protein 28 gr/hari
IVFD Dextrose 5% 10 tetes/menit (mikro)
Injeksi furosemid ampul/ 12 jam
Spironolacton 2x12,5 mg tablet
Tanggal S O A P
-Ekstremitas= Oedema
pada kedua tangan dan
kedua tungkai.
Daftar Pustaka:
a. Mahardika Aldi, 2008. Penyakit Sindrom Nefrotik. Diakses dari: http://aldimahardika.blogspot.com/2008/03/penyakit-
sindrom-nefrotik.html
b. Price, 2001. Anatomi Fisiologi Ginjal. Dalam: Fisiologi dan Anatomi Manusia. Diakses dari:
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/sindrom-nefrotik-akut/
c. Sukandar E, Sulaeman R. Sindroma nefrotik. Dalam : Soeparman, Soekaton U, Waspadji S et al (eds). Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 1990. p. 282-305.
d. Kaysen GA. Nephrotic syndrome. In: Glassock RJ (ed). Current Therapy in Nephrology and Hypertension.St.Louis: Mosby Year
Book; 1992. p. 238-45.
e. Carome MA, Moore J. Nephrotic syndrome in adults. A diagnostic and management challenge. Post Graduate Medicine
August 1992; 92: 209-20.
f. Song KS, Won DJ, Lee AN, Kim CH, Kim JS. A case of nephrotic syndrome associated with protein S deficiency and cerebral
thrombosis. J Korean Med Science 1994; 9: 347-50.
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis Sindrom Nefrotik
2. Penyebab dari Sindrom Nefrotik
3. Langkah penatalaksanaan Sindrom Nefrotik
Rangkuman
1. Subjektif:
Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan bengkak pada seluruh tubuh sejak 5 bulan ini dan memberat 3 hari SMRS, bengkak
dirasakan timbul secara perlahan. Ibu pasien juga mengatakan bengkak mula-mula timbul pada kelopak mata yang dirasakan terutama
saat bangun tidur. Bengkak juga terjadi pada bagian perut, tangan, kaki dan alat genitalia pasien. Bengkak pada daerah perut dirasakan
tegang dan perut terasa penuh. Nyeri di daerah perut disangkal. Ibu pasien juga menerangkan bahwa BAK pasien dalam batas normal
dan frekuensi seperti biasa dan sering. BAK berwarna seperti air cucian daging disangkal, BAK berwarna seperti air teh disangkal, sakit
saat BAK juga disangkal pasien. BAB dalam batas normal. Keluhan demam dan sesak nafas disangkal. Riwayat infeksi saluran pernafasan
dan kulit 1 bulan terakhir ini disangkal. Menurut keterangan dari ibu pasien, pasien sudah pernah berobat ke puskesmas dan jika obat
nya habis keluhan timbul kembali. Pasien juga memiliki kebiasaan jajan di warung dekat rumah dan tidak ada pantangan makanan.
2. Objektif:
Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang sangat mendukung diagnosis Sindrom Nefrotik. Pada kasus ini diagnosis
ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis ( bengkak di seluruh tubuh, perut yang makin lama makin membesar, bengkak diawali dari kelopak mata saat bangun
tidur).
Pada pemeriksaan fisik mata dijumpai edema palpebra, pemeriksaan abdomen dijumpai pada inspeksi perut membesar, palpasi
adanya distensi dan undulasi positif, perkusi dijumpai shifting dullness positif, pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah terdapat
edema, dan pada pemeriksaan genetalia tampak edema labia mayor.
Pada pemeriksaan penunjang hasil dari pemeriksaan urin rutin didapatkan proteinuria (+4), kolesterol total 701 mg/dl, albumin 2,6
gr/dl.
Konsultasi: Dijelaskan perlunya konsultasi dengan spesialis anak untuk penanganan selanjutnya.