Anda di halaman 1dari 7

DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA

RSAU dr. M. SALAMUN

KEPUTUSAN KEPALA RSAU dr. M. SALAMUN


Nomor Kep / 38 F / V / 2014

tentang

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI


RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. SALAMUN

KEPALA RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. SALAMUN

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


RSAU dr. M. Salamun, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan anestesi yang bermutu.

2. Bahwa agar pelayanan anestesi yang bermutu di RSAU


dr. M. Salamun dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Kebijakan Pelayanan Anestesi RSAU dr.M.Salamun sebagai
landasan bagi seluruh penyelenggaraan pelayanan di RSAU
dr. M. Salamun yang ditetapkan dalam keputusan Kepala RSAU
dr. M. Salamun.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 519/MENKES/per/III/


2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi
danTerapi Intensif di Rumah Sakit.

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 tahun 2012 tentang


Akreditasi Rumah Sakit

6. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor


HK.02.04/I/2790/11 tanggal 1 Januari 2012 tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit.
2

7. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara nomor Kep/21-


PKS/VII/2013 tanggal 29 Juli 2013 tentang Pemberhentian dari dan
Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI Angkatan Udara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun tentang Kebijakan


Pelayanan Anestesi RSAU dr. M. Salamun.

2. Kebijakan Pelayanan Anestesi RSAU dr. M. Salamun ini


merupakan acuan bagi seluruh petugas dalam menyelenggarakan
pelayanan anestesi di lingkungan RSAU dr. M.Salamun
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 23 Mei 2014

Kepala RSAU dr. M. Salamun,

dr. Didik Kestito, SpBU


Kolonel Kes NRP 512677
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA Lamp. Kep. Ka RSAU dr. M. Salamun
RSAU dr. M. SALAMUN Nomor Kep / 38 F / V / 2014
Tanggal 23 Mei 2014

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI


RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr.M. SALAMUN

Kebijakan Umum

1. Pelayanan Anestesi di RSAU dr. M. Salamun dilaksanakan dan selenggarakan oleh


Tim Anestesi.
2. Ka Tim Anestesi bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan anestesi di RSAU
dr. M. Salamun.
3. Pelayanan Anestesi diberikan oleh dokter spesialis anestesi yang memiliki SIP,
Kewenangan Klinik dan Surat Penugasan dari Ka RSAU.
4. Setiap petugas Pelayanan Anestesi harus bekerja sesuai standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien.
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan alat pelindung diri
(APD) serta mengacu pada pencegahan dan pengendalian infeksi.
6. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.

Kebijakan Khusus

1. Pelayanan Anestesi dilaksanakan 24 jam terus menerus.


2. Pelayanan Anesetesi diluar jam kerja dilakukan oleh dokter jaga spesialis anestesi
sesuai jadwal jaga dokter anestesi.
3. Sebelum dilaksanakan tindakan pembiusan , pasien harus dilakukan asemen pra
anestesi oleh dokter spesialis anestesi untuk menentukan kelayakan tindakan
anestesi dan jenis anestesi yang akan dilakukan.
4. Dokter spesialis anestesi melibatkan pasien dan/atau keluarga dalam pengambilan
keputusan tindakan anestesi dengan mengisi formulir persetujuan/penolakan
tindakan.
5. Dokter spesialis anestesi bertanggung jawab atas pelaksanaan pemberian anestesi,
monitoring status fisiologis dan keputusan pemindahan pasien dari ruang pulih
sadar, serta mencatat semua kegiatan tersebut dalam berkas rekam medis pasien.
6. Konsultasi pemeriksaan oleh spesialis anestesi harus dilakukan sebelum tindakan
anestesia untuk memastikan bahwa pasien dalam kondisi yang layak untuk
prosedur anestesi.
7. Dokter spesialis anestesiologi bertanggung jawab untuk menilai dan menentukan
status medis pasien pra anestesi.
8. Dalam keadaan yang tidak biasa , misalnya gawat darurat yang ekstrim , langkah-
langkah pelayanan anestesi dapat diabaikan dan alasannya didokumentasikan di
dalam rekam medis pasien.
2

9. Selama pemberian anestesi harus dilakukan pemantauan, evaluasi secara continue


terhadap oksigenasi , ventilasi , sirkulasi, suhu dan perfusi jaringan, serta
didokumentasikan pada formulir anestesi
10. Setiap pasien pasca tindakan anestesia harus dipindahkan ke Ruang pemulihan
(RR/Ruang Recovery) atau ekuivalennya kecuali atas perintah khusus dokter
spesialis anestesi atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut,
pasien juga dapat dipindahkan langsung ke unit perawatan intensif (ICU/ICCU).
11. Pemindahan pasien ke Ruang pemulihan harus didampingi oleh dokter spesialis
anestesi atau anggota tim pengelola anestesi.
12. Selama pemindahan, pasien harus dipantau/dinilai secara kontinue dan diberikan
bantuan sesuai dengan kondisi pasien.
13. Setelah tiba di Ruang pemulihan dilakukan serah terima pasien kepada perawat
Ruang pemulihan dan disertai laporan kondisi pasien.
14. Dokter anestesi bertanggung jawab atas pengeluaran pasien dari Ruang pemulihan
/ pelayanan terapi intensif.
15. Monitoring selama anestesi dilakukan oleh dokter anestesi dan di bantu oleh
perawat anestesi .

Kepala RSAU dr. M. Salamun,

dr. Didik Kestito, SpBU


Kolonel Kes NRP 512677
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA Lamp. Kep. Ka RSAU dr. M. Salamun
RSAU dr. M. SALAMUN Nomor Kep / 38 F / V / 2014
Tanggal 23 Mei 2014

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI UMUM


DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. SALAMUN

Kebijakan umum

1. Pelayanan Anestesi umum di RSAU dr. M. Salamun dilaksanakan oleh tim


Anestesi.
2. Ka. Tim Anestesi bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan Anestesi Umum
di RSAU dr. M. Salamun.
3. Pelayanan Anestesi diberikan oleh Dokter Spesialis Anestesi yang memiliki SIP,
kewenangan klinik dan surat penugasan dari Ka. RSAU.
4. Setiap Petugas pelayanan anestesi harus bekerja sesuai Standar Profesi, Standar
Prosedur Operasional yang berlaku, Etika Profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi K3 ( Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ) termasuk penggunaan alat pelindung diri ( APD ) serta
mengacu pada pencegahan dan pengendalian infeksi.

Kebijakan Khusus

1. Pelayanan anestesi umum adalah tindakan dalam anestesi untuk memenuhi


keadaan amnesia, analgesia dan penekanan refleks pada pasien.
2. Pelayanan anestesi umum dapat dilakukan secara inhalasi, intravena atau
kombinasi keduanya.
3. Pelayanan anestesi umum meliputi : Premedikasi induksi, pemeliharaan anestesi
dan pengkahiran anestesi.
4. Pelayanan anestesi umum : mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien
selama tindakan operasi alam tindakan lain yang menyebabkan pasien
memerlukan anestesi umum
5. Membantu menciptakan kondisi yang optimal untuk prosedur yang akan dijalani.

Kepala RSAU dr. M. Salamun

dr.
Didik Kestito, SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA Lamp. Kep. Ka RSAU dr. M. Salamun
RSAU dr. M. SALAMUN Nomor Kep / 38 F / V / 2014
Tanggal 23 Mei 2014

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI SPINAL


DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. SALAMUN

Kebijakan umum

1. Pelayanan Anestesi Spinal di RSAU dr. M. Salamun dilaksanakan oleh tim


Anestesi.
2. Ka. Tim Anestesi bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan Anestesi Spinal
di RSAU dr. M. Salamun.
3. Pelayanan Anestesi diberikan oleh Dokter Spesialis Anestesi yang memiliki SIP,
kewenangan klinik dan surat penugasan dari Ka. RSAU.
4. Setiap Petugas pelayanan anestesi harus bekerja sesuai Standar Profesi, Standar
Prosedur Operasional yang berlaku, Etika Profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi K3 ( Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ) termasuk penggunaan alat pelindung diri ( APD ) serta
mengacu pada pencegahan dan pengendalian infeksi.

Kebijakan Khusus

1. Pelayanan anestesi Spinal adalah tindakan anestesi dengan cara penyuntikan


obat anestesi dan adjuvan ke dalam ruang sub araknoid yang akan menghasilkan
hambatan antara rangsang saraf di medula spinalis, menyebabkan hilangnya
fungsi otonom, sensoris dan motoris untuk sementara waktu
2. Pelayanan anestesi Spinal dilakukan oleh dokter spesialis anestesi
3. Pelayanan anestesi spinal mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien
selama tindakan operasi atau tindakan lain yang menyebabkan pasien
memerlukan anestesi spinal.
4. Membantu menciptakan kondisi yang optimal untuk prosedur yang akan dijalani
5. Sebelum dilaksanakan anestesi spinal pasien harus diberitahukan keuntungan dan
resiko anestesi spinal yang bisa terjadi
6. Dokter spesialis anestesi bertanggung jawab atas pelaksanaan pemberian
anestesi spinal, monitoring status fisiologis.
7. Dokter spesialis anestesi harus bisa mengantisipasi resiko yang ditimbulkan oleh
anestesi spinal.
8. Dokter spesialis anestesi harus bisa menentukan induksi dan kontrainduksi
dilakukannya anestesi spinal.

Kepala RSAU dr. M. Salamun

dr. Didik Kestito, SpBU


Kolonel Kes NRP 512677

Anda mungkin juga menyukai