Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam berkat karunia dan inayah-Nya
sehingga Buku Panduan Akademik Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Pekanbaru tahun ajaran
2013/2014 dapat disusun dan diterbitkan dengan baik.
Buku Panduan Akademik Madrasah adalah dokumen penting yang merupakan
pedoman akademik bagi Guru, siswa dan orang tua siswa dalam proses pendidikan di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Pekanbaru.
Buku Panduan Akademik Madrasah ini juga diharapkan bisa memberikan gambaran
tentang kondisi MAN 2 Model Pekanbaru dan menunjang kepada Visi, Misi MAN 2 Model
Pekanbaru yang selaras dengan Visi, Misi Kementerian Agama serta Visi, Misi Provinsi
Riau.
Demikian kami sampaikan, semoga Buku Panduan Akademik Madrasah yang telah
kami sajikan ini bisa menjadi bahan acuan dalam kebijakan penyelenggaraan program
selanjutnya dan menjadi pedoman untuk pengembangan proses pendidikan dan kependidikan
pada MAN 2 Model Pekanbaru selanjutnya.
Pekanbaru, Agustus 2015
Wakil Kepala Bidang Kurikulum

KUNCORO HADI, M.Sc


NIP. 197407172006041004

KATA SAMBUTAN

1
KEPALA MAN 2 MODEL PEKANBARU

Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam berkat karunia dan inayah-Nya
sehingga Buku Panduan Akademik Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Pekanbaru tahun 2013
dapat disusun oleh tim sesuai kondisi yang ada.
MAN 2 Model Pekanbaru sebagai suatu lembaga pendidikan yang berada di bawah
naungan Kementerian Agama dan sebagai instansi pemerintah yang memiliki tugas
melakukan pembangunan di bidang pendidikan yang mempunyai susunan kelembagaan dan
data-data yang berkenaan dengan penunjang pelaksanaan proses pembelajaran baik dari segi
sarana prasarana maupun siswa, guru dan komponen penunjang lainnya dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya. Hal ini dianggap perlu agar seluruh administrasi data-data yang ada di
inventarisir dan dipertanggung jawabkan, karena hal ini berkaitan dengan dokumen dan data
milik negara. Berkaitan dengan hal ini, MAN 2 Model Pekanbaru telah menyusun yang bisa
dijadikan acuan untuk melihat perkembangan dan informasi tentang MAN 2 Model
Pekanbaru.
Oleh karena itu, saya sebagai kepala Madrasah menyambut baik atas disusun dan
diterbitkannya Buku Panduan Akademik MAN 2 Model Pekanbaru dan saya berharap kepada
semua pihak pembaca Buku Panduan Akademik ini mendapatkan informasi yang jelas dan
rinci tentang proses belajar dan mengajar di MAN 2 Model Pekanbaru saat ini.

Pekanbaru
Kepala MAN 2 Model Pekanbaru

NORERLINDA, M.Pd
NIP. 1970

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
KATA SAMBUTAN KEPALA MAN 2 MODEL PEKANBARU

PENDAHULUAN
1. MOTTO DAN MAKNA LOGO
a. MOTTO
b. MAKNA LOGO
2. VISI DAN MISI
3. SEJARAH RINGKAS MADRASAH
4. ASAS DAN TUJUAN PENDIDIKAN
5. TENAGA AKADEMIK
6. SUSUNAN ORGANISASI

PROGRAM UNGGULAN MAN 2 MODEL PEKANBARU

SISTEM KREDIT SEMESTER DI MAN 2 MODEL PEKANBARU


Komponen Sistem Kredit Semester
Penetapan Beban Belajar
Beban Belajar Minimal
Pengambilan Beban Belajar
Penilaian, Penentuan Indeks Prestasi, dan Kelulusan
a. Penilaian
b. Penentuan Indeks Prestasi (IP) MAN 2 Model Pekanbaru
c. Kelulusan

STRUKTUR KURIKULUM MAN 2 MODEL PEKANBARU


Kurikulum
Kompetensi Inti Kurikulum Madrasah 2013
Bentuk Kode Mata Pelajaran
a. Struktur Kurikulum SKS di MA Program IPA
b. Struktur Kurikulum SKS di MA Program IPS

PENILAIAN HASIL BELAJAR


Komponen Penilaian Hasil Belajar
a. Prinsip Penilaian
b. Pendekatan Penilaian
Karakteristik Penilaian
Strategi Penilaian Hasi Belajar
Penilaian Berdasarkan Standar
Penilaian Kelas Otentik
Ketuntasan Belajar Peserta Didik (Kreteria Ketuntasan Minimum)

BIMBINGAN DAN KONSELING


Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan

REGULASI AKADEMIK
Penerimaan Peserta Didik Baru

3
Martikulasi
Masa Orientasi Siswa (MOS)
Sistem Pembelajaran
Sistem Peminatan
Regulasi Jumlah Kehadiran Siswa
Regulasi Ulangan Harian (UH)
Regulasi Ulangan Tengah Semester (UTS)
Regulasi Ulangan Akhir Semester (UAS)
Regulasi Ulangan Susulan
Regulasi Tata Tertib UTS DAN UAS
Regulasi Penyelenggaran Semester Pendek
Kartu Hasil Studi (RAPOR)
Regulasi Pindah SekolahRegulasi Ujian Nasional
Regulasi Ijazah
Beasiswa
Menuju Perguruan Tinggi

KALENDER AKADEMIK
Permulaan Tahun Pelajaran
Waktu Belajar
Kegiatan Tengah Semester
Libur Madrasah

4
PENDAHULUAN

1. MOTTO DAN MAKNA LOGO


a. MOTTO

BANGKIT
Berkualitas, Agamis, Nyaman, Giat, Kreatif, Inovatif & Teladan

b. MAKNA LOGO

MAN 2 SIAP BERKEMBANG


MENGIKUTI ARUS
GLOBAL/KEMAJUAN ZAMAN
DENGAN TETAP
BERPIJAK PADA
AL-QURAN

2. VISI DAN MISI

a. VISI MAN 2 MODEL PEKANBARU

Menjadi Madrasah Bertaraf Internasional yang Islami, Berkualitas dan Berbudaya

b. MISI MAN 2 MODEL PEKANBARU


1. Meningkatkan ketakwaan Allah SWT
2. Menciptakan Lulusan yang berkualitas dalam bidang Akademis dan Non Akademis
3. Menciptakan Suasana Belajar yang berbasis Teknologi Informasi
4. Administrasi Madrasah yang Berbasis Teknologi Informasi dan Pelayanan Publik
5. Bekerjasama dengan Universitas, dan Institut lain

3. SEJARAH RINGKAS MADRASAH

a) Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) pada Juli 1960 sesuai SK Menteri Agama Nomor 12
Tahun 1960
b) PGAN 3 pada tahun 1977
c) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) pada tahun 1990 sesuai Surat Keputusan Menteri Agama RI
No.64 tahun 1990
d) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 pada 1 Juli 1992 sesuai Surat Keputusan Menteri Agama
RI No.42 tahun 1992

5
e) MAN 2 Model pada 20 Februari 1998 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor E.IV/PP.00.6/KEP/17.A/98

Kepala-kepala Madrasah yang pernah memimpin


1. A.Malik : 1960 1961
2. E.Dahnan Yunan : 1961-1962
3. M.Hasyim AR : 1962 -1966
4. Syamsudin B.BA : 1966 - 1967
5. Drs.H.Dahnan Yunan : 1967 1974
6. Drs.H.Abdul Aziz Ahmad : 1974 1976
7. Drs.Amirullah : 1976 1983
8. Drs. T. Mukhtar : 1983 1988
9. Barmawi : 1988 1990
10. Drs.Syamsuar Ly : 1990 2000
11. Drs.H.Mukhlis : 2001 2006
12. Drs.H.Muliardi,M.Pd : 2006 2016
13. Norerlinda, M.Pd : 2016

4. ASAS DAN TUJUAN PENDIDIKAN


Tujuan madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan yang diharapkan dalam penyelenggaraan Pendidikan di MAN 2 Model Pekanbaru


adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan MAN 2 Model Pekanbaru sebagai Madrasah Model dalam Pendidikan


Iman dan Taqwa ( Imtaq ), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Iptek ) bagi Madrasah
lainnya.
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta pengetahuan siswa, khususnya dalam
bidang Iptek agar siswa mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi, berkualitas dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
3. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam hubungan sosial
budaya dan alam sekitarnya yang dijiwai oleh nilai-nilai yang islami.
4. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berperanserta di dunia global.

5. TENAGA AKADEMIK

TEMPAT TGL PEND. MAPEL YG


NAMA PT
LAHIR LAHIR TERAKHI DIAMPU

6
R
NORERLINDA, MPd Sl.Panjang 21/10/1970 S2 UPI Sosiologi
KUNCORO HADI,S.Si,M.Sc Sukadana 17/07/1974 S2 UGM Kimia
Pl Jambu
SUKEIMI,S.Pd,MM 16/06/1966 S2 UNRI Kimia
Air Tiris
MARZUKI,M.Pd Bangkinang 12/06/1968 S2 UNP B.Indonesia
DEVI APRIANTO
Pekan Baru 14/04/1973 S2 UMS B.Arab
NASIR,Lc,MA
MUHAMMAD ZEN,SAg,M.Sy Kuok 17/08/1975 S2 UIN Suska Fiqih
TITIN INDAYANI, MPd Rejomulyo 15/08/1972 S2 UNJ PPKn
SALIWATI, S.Pd, M.Si Terempa 08/09/1969 S2 IPB Matematika
AZLINA, SPd, M.Si Rengat 24/09/1971 S2 IPB Biologi
Payahkumb
IRDANINGSIH,S.Pd,M.Kim 01/01/1971 S2 ITB Kimia
uh
Pondok
ERI MARLINDA,M.Pd 18/03/1970 S2 UNP Kimia
Tinggi
EFNI NOVITA,SPd,M.Kim Dumai 09/03/1979 S2 ITB Kimia
HELDA MUNIRAH,M.Pd Rengat 19/03/1980 S2 UNRI B.Indonesia
YULWITA AFRINA,M.Pd Bukittinggi 25/04/1968 S2 PPS UNRI PPKn
Tanjung
DERMAWAN,S.Ph, M.Pd 12/11/1979 S2 UIN Suska BP
Kulim
Balai Jering
ALMY NINIWANTY,M.Pd 18/06/1976 S2 UPI B.Arab
Air Tiris
SARPANI, M.Pd Kampar 06/08/1967 S2 UNP B.Inggris
LILY APRIANA, M.Pd Pekanbaru 14/04/1980 S2 UPI Geografi
FAULINA RISKA,M.Pd Pekanbaru 07/06/1986 S2 UNP B.Inggris
NELLY SYAM,M.Pd Bukittinggi 25/04/1970 S2 UPI B.Inggris
SILVIA SALIM, M.Pd Jakarta 21/04/1974 S2 UNRI B.Indonesia
Kampung
IRMAYATI,SP,M.Pd 05/05/1971 S2 UNP Biologi
Panjang
ZEPRI HIDAYAT, S.Pd Kebun Lado 06/06/1980 S1 UNRI Sejarah
Selat
Dra. HARLINAWATI 30/06/1969 S1 UNRI Matematika
Panjang
Tupang
Drs. SUMANA 30/06/1968 S1 UIN Suska Matematika
Rejo
Dra. MINARNI Selat Baru 05/01/1963 S1 UNRI Sejarah
IAIN
Dra. SITI HAMIDAH Garut 14/02/1968 S1 Matematika
Bandung
Padang
Drs. JAFRIZAL 08/09/1966 S1 UIR Penjaskes
Pariaman
Pasir
ERMI HAYATI, S.Pd 15/04/1969 S1 UIR Biologi
Pangarayan
Drs. HERMANTO Kampar 09/07/1966 S1 UIN Suska Matematika

7
IKIF
Dra. RATUDED Bandung 08/08/1964 S1 Geografi
Bandung
EKWANIS PUTRI ELIS,S.Pd Pauh Kec 05/12/1971 S1 UNRI Ekonomi
Paron
Drs. KEMIS SUGIARTO 21/12/1962 S1 UIR Kesenian
Ngawi
EDRIZA,SE Pekanbaru 02/10/1972 S1 Bung Hatta Ekonomi
MASRIATI,S.Ag Pujud 04/07/1971 S1 UIN Suska Fiqih
IKIF
Dra. DIAH ANGGRAENI Bandung 22/01/1967 S1 Sejarah
Bandung
Dra. ROSMANI Kampar 10/04/1967 S1 UIN Suska Qr.Hadits
VETRAS HUMADI,S.Pd Bangkinang 14/07/1974 S1 UNP Matematika
ELMA ULYANIE LUBIS,SAg Tangun 31/12/1972 S1 UIN Suska SKI
RINI SUMANTHI,S.Pd Pekanbaru 20/03/1970 S1 UNRI PPKn
AHMAD YONI
Cirebon 11/09/1975 S1 STMIK TIK
ROMDONI,SKom
NORMAN,S.Ag Sei Tohor 24/07/1974 S1 UIN Suska Aq.Akhlak
ABDURRAHMAN,S.Ag Pekanbaru 10/10/1972 S1 UIN Suska Qr.Hadits
APRINA NURSANTI,S.Pd Pekanbaru 12/04/1981 S1 UNRI Sosiologi
Padang
TINA HARIANTI CHAN,S.Pd 30/08/1981 S1 UNRI B.Indonesia
Sidimpuan
Duri Kab.
LIZA MARYENI.S.Pd 18/03/1969 S1 UNRI B.Indonesia
Bengkalis
Drs. NURRIZA Kalianda 08/08/1962 S1 UNILA Fisika
Drs. ALI UMAR BAKRI Pekanbaru 18/04/1955 S1 UNRI B.Inggris

Alam
FEBRI ELDI, S.Pd 10/02/1986 S1 UNY Ekonomi
Panjang
Dusun
ERNI ANANDA, S.Pd 02/11/1988 S1 UNRI Penjaskes
Pusaka
HERIANI SAPUTRI, S.Pd Sei Rokan 20/08/1988 S1 UIN Suska B.Inggris
LISA YULISNA, S.Pd Bagan 08/08/1972 S1 UNRI Ekonomi

Tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-4) atau Sarjana (S1)

S2 : 23 Orang dan S1 : 49 Orang. Total :71 Orang

Tingkat pendidikan tenaga kependidikan di MAN 2 Model Pekanbaru.

S1 : 6 Orang, D3 : 1 Orang, SLTA : 8 Orang, SD/SLTP : 2 Orang

8
6. SUSUNAN ORGANISASI

KOMITE KEPALA
MADRASAH MADRASAH

KEPALA TATA
USAHA

WAKA BID WAKA BID. WAKA BID WAKA BID WAKA BID WAKA BID.
MM KURIKULUM KESISWAAN HUMAS SAPRA KEAGAMAAN

GURU

SISWA

9
PROGRAM UNGGULAN MAN 2 MODEL PEKANBARU

1. Kurikulum Berbasis Pasar (Kebutuhan Perguruan Tinggi)


2. Sistem Kredit Semester dan Kelas SCI
3. Hafiz Al Quran 3 Juz
4. Sekolah Riset di Riau
5. Pengembangan Zona Bahasa Inggris dan Arab
6. Penelurusan Minat dan Penempatan di PT
7. Pengembangan Seni, Olah Raga dan Ekstra kokulikuler

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara


nasional, kegiatan pembelajaran di madrasah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai
berikut ini:
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan
remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta
memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan
pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam
lingkup global.
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan
inovatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan
keputusan.
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks.
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara
demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa
Indonesia dan Inggris dan Arab.
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

KURIKULUM BERBASIS PASAR

10
Sebuah kurikulum MADRASAH yang baik harus melahirkan lulusan yang dapat bersaing pada
dpenerimaan di Perguruan Tinggi Favorita. Untuk mencapai hal tersebut, kurikulum harus dievaluasi
secara berkelanjutan untuk meyakinkan kecocokan antara muatan kurikulum dengan kompetensi
lulusan yang dibutuhkan Perguruan Tinggi itu, baik lokal maupun global.

Kurikulum adalah desain yang terencana dari sebuah proses pendidikan yang baik. Namun yang juga
amat penting selain kurikulum adalah para guru dan peserta didik yang melaksanakan kurikulum.
Tanpa guru yang professional dan bermutu, dan tanpa pesrta didik yang bekerja keras, kurikulum
hanya akan menjadi setumpuk dokumen tanpa nilai.

Keunggulan suatu bangsa terkait dengan kemampuan daya saingnya dengan bangsa bangsa
lain. Untuk dapat berkompetisi tentu diperlukan keunggulan - keunggulan, baik keunggulan
kompetitif (kemampuan SDM) dan komparatif (terkait dengan sumber daya alam yang
tersedia). Daya saing mengacu pada kemampuan bersaing seseorang, kelompok, masyarakat
atau bangsa terhadap individu, kelompok, masyarakat, atau bangsa lain yang berkaitan
dengan nilai berkompetisi terhadap pesaingnya.

Keberhasilan seseorang bukan ditentukan oleh kepandaian yang dipunyai , akan tetapi oleh
faktor lainnya yang sangat penting. Tingkat kecerdasan kira kira hanya menyumbang 20
30 persen keberhasilan, selebihnya ditentukan oleh soft skills.

Kurikulum yang dibuat harus mengacu kepada kebutuhan daya saing bangsa, serta visi dan
misi madrasah dalam menghasilkan lulusan. Perubahan visi dan misi diperlukan dalam
rangka menghasilkan lulusan yang mampu meningkatkan daya saing bangsa, yaitu lulusan
lulusan yang bukan sekedar mencari lulus madrasah tetapi lulusan yang juga mampu
menciptakan peluang menerobos masuk perguruan tingi.

SISTEM KREDIT SEMESTER DI MAN 2 MODEL PEKANBARU

MAN 2 model Pekanbaru pada tahun ajaran 2013/2014 mempergunakan kurikulum 2013, jadi
kegiatan pendidikan nya melaksanakan dengan satuan kredit semester ( SKS ) dan moving kelas.
Waktu penyelenggaraannya diatur dengan sistem kredit semester yaitu perencanaan, penysunan, dan
pelaksanaan program pendidikan menggunakan satuan kredit semester (SKS) sebagai tolak ukur
beban pendidikan terutama yang menyangkut beban studi siswa

Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap
semester pada satuan pendidikan.

Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).
Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan
terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri.

Komponen Sistem Kredit Semester

Penyelenggaraan SKS di MAN 2 Model Pekanbaru mengacu pada prinsip sebagai berikut.
a. Peserta didik menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti pada
setiap semester sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.

11
b. Peserta didik yang berkemampuan dan berkemauan tinggi dapat mempersingkat waktu
penyelesaian studinya dari periode belajar yang ditentukan dengan tetap memperhatikan
ketuntasan belajar.
c. Peserta didik didorong untuk memberdayakan dirinya sendiri dalam belajar secara
mandiri.
d. Peserta didik dapat menentukan dan mengatur strategi belajar dengan lebih fleksibel.
e. Peserta didik memiliki kesempatan untuk memilih kelompok peminatan, lintas minat,
dan pendalaman minat, serta mata pelajaran sesuai dengan potensinya.
f. Peserta didik dapat pindah ke sekolah lain yang sejenis dan telah menggunakan SKS dan
semua kredit yang telah diambil dapat dipindahkan ke sekolah yang baru (transfer
kredit).
g. Sekolah menyediakan sumber daya pendidikan yang lebih memadai secara teknis dan
administratif.
h. Penjadwalan kegiatan pembelajaran diupayakan dapat memenuhi kebutuhan untuk
pengembangan potensi peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
i. Guru memfasilitasi kebutuhan akademik peserta didik sesuai dengan kemampuan, bakat,
dan minatnya.
j. Persyaratan Penyelenggaraan.

Penyelenggaraan SKS pada setiap satuan pendidikan dilakukan dengan tetap


mempertimbangkan ketuntasan minimal dalam pencapaian setiap kompetensi.

Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam sks. Beban belajar satu sks
meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam
kegiatan mandiri, yang pengertiannya sebagai berikut

a. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik.

b. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi
dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

c. Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi
dasar. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar kesepakatan dengan
pendidik.

Penetapan Beban Belajar

Penetapan beban belajar sks untuk MAN 2 Model Pekanbaru ditetapkan sebagai berikut:
a. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada MAN 2 Model Pekanbaru
berlangsung selama 45 menit;
b. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri bagi peserta didik pada MAN 2
Model Pekanbaru maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.

Dengan demikian, cara menetapkan beban belajar sks untuk MAN 2 Model Pekanbaru
masing-masing adalah sebagai berikut:

12
Sebelum menetapkan beban belajar sks untuk MAN 2 Model Pekanbaru yaitu memadukan
semua komponen beban belajar, baik untuk Sistem Paket maupun untuk SKS, sebagaimana
yang tercantum dalam Tabel 1.

Tabel 1: Perbandingan sistem Paket dan SKS di MAN 2 Model Pekanbaru

Kegiatan Sistem Paket Sistem SKS


Tatap muka 45 menit 45 menit
Penugasan terstruktur 60% x 45 menit = 45 menit
Kegiatan mandiri 27 menit 45 menit
Jumlah 72 menit 135 menit

Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa untuk menetapkan beban
belajar 1 sks yaitu dengan formula sebagai berikut:

Dengan demikian, beban belajar sks untuk MAN 2 Model Pekanbaru dengan mengacu pada
rumus tersebut dapat ditetapkan bahwa setiap pembelajaran dengan beban belajar 1 sks pada
SKS sama dengan beban belajar 1.88 jam pembelajaran pada Sistem Paket. Agar lebih jelas
lagi, dalam Tabel 2 disajikan contoh konversi kedua jenis beban pembelajaran tersebut.

Tabel 2: Contoh Konversi Beban Belajar di MAN 2 Model Pekanbaru

Sistem Paket SKS


1.88 jam pembelajaran 1 sks
3.76 jam pembelajaran 2 sks
5.64 jam pembelajaran 3 sks
7.52 jam pembelajaran 4 sks

Beban Belajar Minimal


Agar proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang menggunakan SKS dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien perlu ditetapkan batas minimal beban belajar sks
sebagai berikut; Beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik MAN 2 Model
Pekanbaruyaitu minimal 145 sks, yang dapat ditempuh paling cepat 2 tahun (4 semester) dan
paling lama 5 tahun (10 semester).

Komposisi beban belajar di MAN 2 Model Pekanbaru adalah Komposisi beban belajar untuk
peserta didik MAN 2 Model Pekanbaru terdiri atas kelompok A (wajib), B (wajib), dan salah
satu dari kelompok C (peminatan), serta lintas minat dan/atau pendalaman minat.

Pengambilan Beban Belajar


Kriteria yang digunakan dalam pengambilan beban belajar adalah sebagai berikut:
13
a. Fleksibilitas dalam SKS yaitu peserta didik diberi keleluasaan untuk menentukan beban
belajar pada setiap semester.
b. Pengambilan beban belajar oleh peserta didik didampingi oleh Pembimbing Akademik.
c. Kriteria yang digunakan untuk menentukan beban belajar bagi peserta didik yaitu:

1) Pengambilan beban belajar (jumlah sks) pada semester 1 sesuai dengan prestasi yang
dicapai pada satuan pendidikan sebelumnya atau hasil tes seleksi masuk dan/atau
penempatan peserta didik baru;
2) Pengambilan beban belajar (jumlah sks) semester berikutnya ditentukan berdasarkan
Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh pada semester sebelumnya.
3) Peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur
Kurikulum.
4) Satuan pendidikan dapat mengatur penyajian mata pelajaran secara tuntas dengan prinsip
on and off, yaitu suatu mata pelajaran bisa diberikan hanya pada semester tertentu
dengan mempertimbangkan ketuntasan kompetensi pada setiap semester.

Penilaian, Penentuan Indeks Prestasi, dan Kelulusan

Pengaturan mengenai penilaian, penentuan indeks prestasi, dan kelulusan adalah


sebagaimana diuraikan di bawah ini.

a. Penilaian
Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan,
dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan
skala 14 (kelipatan 0.33), sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik
(SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D
seperti pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3: Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap

Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3,66 3,66
B+ 3,33 3,33
B 3 3 B
B- 2,66 2,66
C+ 2,33 2,33
C 2 2 C
C- 1,66 1,66
D+ 1,33 1,33
K
D- 1 1

Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yaitu 3.00 (B)

Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B.

14
Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran
remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui
pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.

b. Penentuan Indeks Prestasi (IP) MAN 2 Model Pekanbaru

IP merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan


kompetensi keterampilan yang masing-masing dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
IP : Indeks Prestasi
N : Jumlah mata pelajaran
sks : Satuan kredit semester yang diambil untuk setiap mata pelajaran
Jumlah sks : jumlah sks dalam satu semester

Peserta didik pada semester 2 dan seterusnya dapat mengambil sejumlah mata pelajaran
dengan jumlah sks berdasarkan IP semester sebelumnya dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) IP < 2.66 dapat mengambil maksimal 24 sks.
(2) IP 2.66 3.32 dapat mengambil maksimal 28 sks.
(3) IP 3.33 3.65 dapat mengambil maksimal 32 sks.
(4) IP > 3.65 dapat mengambil maksimal 36 sks.

Selain itu, nilai kompetensi sikap paling rendah B.

c. Kelulusan
Peserta didik dapat memanfaatkan semester pendek hanya untuk mengulang mata pelajaran
yang belum tuntas. Bagi yang sudah tuntas (mencapai ketuntasan minimal yang ditetapkan
oleh sekolah) tidak diperbolehkan untuk mengikuti semester pendek.

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang menyelenggarakan SKS dapat dilakukan
pada setiap akhir semester.

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di MAN 2 Model Pekanbaru setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran;
3) lulus ujian sekolah/madrasah;

15
STRUKTUR KURIKULUM MAN 2 MODEL PEKANBARU

Kompetensi Inti Kurikulum Madrasah 2013

Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan multidimensi, Kompetensi Inti juga
memiliki multidimensi. Untuk kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah
sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan
nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang
terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi: 1) KI-1 untuk Kompetensi
Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti
pengetahuan (pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan. Urutan
tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Tabel Kompetensi Inti Madrasah Aliyah (MA)

KOMPETENSI INTI MADRASAH ALIYAH


KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
meyakini akidah meyakini akidah meyakini akidah
Islamiyah Islamiyah Islamiyah
2. MMengembangkan 2. Mengembangkan 2. MMengembangkan
akhlak (adab) yang akhlak (adab) yang akhlak (adab) yang baik
baik dalam beribadah baik dalam beribadah dalam beribadah dan
dan berinteraksi dan berinteraksi berinteraksi dengan
dengan diri sendiri, dengan diri sendiri, diri sendiri, keluarga,
keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru, teman, guru,
masyarakat, masyarakat, masyarakat, lingkungan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan sosial dan alamnya
alamnya serta alamnya serta serta menunjukan sikap
menunjukan sikap menunjukan sikap partisipatif atas
partisipatif atas partisipatif atas berbagai permasalahan
berbagai permasalahan berbagai permasalahan bangsa serta dalam
bangsa serta dalam bangsa serta dalam menempatkan diri
menempatkan diri menempatkan diri sebagai cerminan
sebagai cerminan sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
bangsa dalam bangsa dalam dunia.
pergaulan dunia. pergaulan dunia.
3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,
menerapkan dan menerapkan dan menerapkan dan
menganalisis menganalisis menganalisis
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural konseptual, prosedural konseptual, prosedural
tentang al-Quran, tentang al-Quran, tentang al-Quran,
Hadis, fiqh, akidah, Hadis, fiqh, akidah, Hadis, fiqh, akidah,

16
akhlak, dan sejarah akhlak, dan sejarah akhlak, dan sejarah
Islam dengan Islam dengan Islam dengan wawasan
wawasan wawasan kemanusiaan, kemanusiaan,
kemanusiaan, kebangsaan, dan kebangsaan, dan
kebangsaan, dan peradaban serta peradaban serta
peradaban serta menerapkan menerapkan
menerapkan pengetahuan pengetahuan prosedural
pengetahuan prosedural pada bidang pada bidang kajian
prosedural pada kajian yang spesifik yang spesifik sesuai
bidang kajian yang sesuai dengan bakat dengan bakat dan
spesifik sesuai dengan dan minatnya dalam minatnya dalam
bakat dan minatnya memecahkan masalah. memecahkan masalah.
dalam memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyajikan dalam dan menyajikan dalam dan menyajikan dalam
ranah konkret dan ranah konkret dan ranah konkret dan
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dengan pengembangan dengan pengembangan
dari yang dari yang dipelajarinya dari yang dipelajarinya
dipelajarinya di di madrasah secara di madrasah secara
madrasah secara mandiri, dan mampu mandiri, dan mampu
mandiri, dan mampu menggunakan metode menggunakan metode
menggunakan metode sesuai kaidah sesuai kaidah keilmuan.
sesuai kaidah keilmuan.
keilmuan.

Bentuk Kode Mata Pelajaran


Kode Mata Pelajaran
QH Quran Hadist
FQ Fiqih
AA Akidah Akhlak
SKI Sejarah Kebudayaan Islam
BA Bahasa Arab
PPKN PPKN
BI Bahasa Indonesia
BE Bahasa Inggris
SN Sejarah Nasional
MKW Matematika Wajib
MKP Matematika Peminatan
SW Sejarah Wajib
FK Fisika
KM Kimia
BG Biologi
SG Sosiologi
GF Geografi
EKM Ekonomi
SBD Seni Budaya
BM Budaya Melayu

17
PJ Penjas
ET Etika
BK Bimbingan Konseling
SP Sejarah Peminatan

Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan melalui


Kompetensi Inti. Selain itu, Kompetensi Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran
yang pada gilirannya berfungsi sebagai sumber kompetensi. Mata pelajaran yang
dipergunakan sebagai sumber kompetensi tersebut harus mengacu pada ketentuan yang
tercantum pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003,
khususnya ketentuan pada Pasal 37.

Selain jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi, juga diperlukan
beban belajar per minggu dan per semester atau per tahun. Beban belajar ini kemudian
didistribusikan ke berbagai mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap mata pelajaran.

Struktur kurikulum Madrasah Aliyah terdiri atas: Kelompok mata pelajaran wajib yang
diikuti oleh seluruh peserta didik Madrasa Aliyah. Kelompok mata pelajaran peminatan yang
diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Mata pelajaran
pilihan lintas kelompok minat, untuk tingkat Madrasah Aliyah peminatan Keagamaan dapat
menambah dengan mata pelajaran kelompok peminatan ilmu-ilmu alam, sosial ataupunn
bahasa. Adapun struktur kurikulum Madrasah Aliyah sebagai berikut:

Komposisi beban belajar ini hanya berlaku untuk Madrasah Aliyah (MA). Pengaturan komposisi ini
disesuaikan dengan kompleksitas program penpeminatan di MA. Dengan adanya komposisi beban
belajar diharapkan agar penyelenggaraan SKS di MA dapat dilaksanakan secara variatif dan fleksibel.
Penentuan komposisi beban belajar dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada batas
minimal atau maksimal yang ditetapkan dalam sub bagian D. Tabel 5 memberikan contoh pengaturan
komposisi beban belajar sebagai berikut.

Tabel 5: Contoh Komposisi Beban Belajar

Komponen Kurikulum Komposisi Beban Belajar


1. Mata pelajaran 90%
2. Muatan Lokal 5%

3. Pengembangan Diri 5%

Dengan adanya komposisi ini sangat dimungkinkan bagi peserta didik untuk memperkirakan
pemilihan mata pelajaran yang diikutinya di setiap semester.

a. Struktur Kurikulum SKS di MA Program IPA

Jumlah Jam
Jumlah Jumlah sks
Komponen Kelompok Pelajaran
sks (Pembulatan)
Sistem

18
Paket
A. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama
a. a. Al-Quran Hadits 12 6,4 6-7
b. Akidah akhlak 12 6,4 6-7
c. Fikih 12 6,4 6-7
d. Sejarah Kebudayaan Islam 12 6,4 6-7
2. Pendidikan Kewarganegaraan 12 6,4 6-7
3. Bahasa Indonesia 24 12,8 12-13
4. Bahasa Arab 12 6,4 6-7
5. Bahasa Inggris wajib 12 6,4 6-7
6. Matematika Wajib 24 12,8 12-13
7. Sejarah Nasional 12 6,4 6-7
B. Kelompok B (Wajib)
8. Seni Budaya 12 6,4 6-7
9. Pendidikan Jasmani ,
18 9,6 9-10
Olahraga, dan Kesehatan
10. Prakarya dan Kewirausahaan 12 6,4 6-7
C Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika peminatan 22 11,7 12-13
12. Fisika 22 11,7 11-12
13 Kimia 22 11,7 11-12
14. Biologi 22 11,7 11-12
D Kelompok D (Lintas Minat
12. Lintas minat /Pendalaman 15 7,9 7-8

Jumlah 286 152,13 150-168

b. Struktur Kurikulum SKS di MA Program IPS

Jumlah Jam
Pelajaran Jumlah Jumlah sks
Komponen Kelompok
Sistem sks (Pembulatan)
Paket
A. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama
b. e. Al-Quran Hadits 12 6,4 6-7
f. Akidah akhlak 12 6,4 6-7
g. Fikih 12 6,4 6-7
h. Sejarah Kebudayaan Islam 12 6,4 6-7
2. Pendidikan Kewarganegaraan 12 6,4 6-7
3. Bahasa Indonesia 24 12,8 12-13
4. Bahasa Arab 12 6,4 6-7
5. Bahasa Inggris wajib 12 6,4 6-7
6. Matematika Wajib 24 12,8 12-13
7. Sejarah Nasional 12 6,4 6-7
B. Kelompok B (Wajib)
8. Seni Budaya 12 6,4 6-7
9. Pendidikan Jasmani ,
18 9,6 9-10
Olahraga, dan Kesehatan
10. Prakarya dan Kewirausahaan 12 6,4 6-7

19
C Kelompok C (Peminatan)
11. Geografi 22 11,7 12-13
12. Sosiologi 22 11,7 11-12
13 Sejarah 22 11,7 11-12
14. Ekonomi 22 11,7 11-12
D Kelompok D (Lintas Minat
12. Lintas minat /Pendalaman 15 7,9 7-8

Jumlah 286 152,13 150-168

o Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum


di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler pada tingkat Madrasah Aliyah
antara lain Pramuka (Wajib), Palang Merah Remaja (PMR), Grup Study Islam
(GSI), Olah Raga, Seni Islami, Karya Ilmiah Remaja, dan lain sebagainya.
o Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan dalam rangka mendukung pembentukan
karakter islami dan sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli
terhadap orang lain dan lingkungan. Di samping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun
dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit.
Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler.
o Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran ektrakurikuler setiap kelas merupakan
jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

20
PENILAIAN HASIL BELAJAR

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau
ukuran. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. Evaluasi
adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.

a. Cakupan Penilaian
Dalam Kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dirumuskan sebagai berikut:
a) KI-1: kompetensi inti sikap spiritual.
b) KI-2: kompetensi inti sikap sosial.
c) KI-3: kompetensi inti pengetahuan.
d) KI-4: kompetensi inti keterampilan.

b. Untuk setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD untuk setiap aspek KI. Jadi,
untuk suatu materi pokok tertentu, muncul 4 KD sebagai berikut:
1) KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu bersifat generik, artinya
berlaku untuk seluruh materi pokok).
2) KD pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif generik,
namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada
KI-2).
3) KD pada KI-3: aspek pengetahuan
4) KD pada KI-4: aspek keterampilan

Komponen Penilaian Hasil Belajar


a. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

21
10)Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan peserta
didik

b. Pendekatan Penilaian
Penilaian menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1) Acuan Patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada
indikator hasil belajar. Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya.
2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari
hasil tes formatif.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai 2.66 dari
hasil tes formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika
profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang
ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut.


a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan
kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66;
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke
KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66.
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru
matapelajaran, guru BK, dan orang tua).

Karakteristik Penilaian
a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta
didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang
digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang
dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk
materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan
kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan

22
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil
belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam
bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
d. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing.
e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja,
projek, pengamatan, dan penilaian diri.

Strategi Penilaian Hasi Belajar


Strategi penilaian hasil belajar dengan menggunakan Metode dan Teknik Penilaian sebagai
berikut:
1. Metode Penilaian
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun nontes. Metode tes dipilih bila respons
yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah (KD-KD pada KI-3 dan KI-4). Bila
respons yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan benar atau salah digunakan metode
nontes (KD-KD pada KI-1 dan KI-2).
Metode tes dapat berupa tes tulis atau tes kinerja.
a. Tes tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban yang tersedia, misalnya soal
bentuk pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan; ada pula yang meminta peserta
menuliskan sendiri responsnya, misalnya soal berbentuk esai, baik esai isian singkat
maupun esai bebas.
b. Tes kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu prilaku terbatas, yang meminta peserta
untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat,
misalnya peserta diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan, atau
mengoperasikan suatu alat tertentu; dan prilaku meluas, yang menghendaki peserta untuk
menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi, misalnya peserta diminta
merumuskan suatu hipotesis, kemudian diminta membuat rancangan dan melaksanakan
eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.
Metode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode nontes
umumnya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2). Metode
nontes lazimnya menggunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, penilaian rekan
sejawat, dan lain-lain.Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori benar
atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil sikap peserta didik.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian


Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan berbagai
teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan
informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik
terhadap pencapaian kompetensi. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-indikator
pencapaian hasil relajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh
teknik yang dapat digunakan, yaitu :

a. Penilaian Unjuk Kerja


Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di

23
laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-
hal berikut:
1) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan
kinerja dari suatu kompetensi.
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat
diamati.
5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

Penilaian unjuk kerja dapat menggunakan daftar cek dan skala penilaian.
1) Daftar Cek
Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja peserta
didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, ya atau tidak.
2) Skala Penilaian
Ada kalanya kinerja peserta didik cukup kompleks, sehingga sulit atau merasa tidak adil
kalau hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, ya atau tidak, memenuhi atau tidak
memenuhi. Oleh karena itu dapat dipilih skala penilaian lebih dari dua kategori, misalnya 1,
2, dan 3. Namun setiap kategori harus dirumuskan deskriptornya sehingga penilai mengetahui
kriteria secara akurat kapan mendapat skor 1, 2, atau 3. Daftar kategori beserta deskriptor
kriterianya itu disebut rubrik. Di lapangan sering dirumuskan rubrik universal, misalnya 1 =
kurang, 2 = cukup, 3 = baik. Deskriptor semacam ini belum akurat, karena kriteria kurang
bagi seorang penilai belum tentu sama dengan penilai lain, karena itu deskriptor dalam rubrik
harus jelas dan terukur. Berikut contoh penilaian unjuk kerja dengan skala penilaian beserta
rubriknya.
b. Penilaian Kinerja Melakukan Praktikum

1) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni:
afektif, kognitif, dan konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh
seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan
atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan
untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek
sikap.

Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
a) Sikap terhadap materi pelajaran.
b) Sikap terhadap guru/pengajar.
c) Sikap terhadap proses pembelajaran.
d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
e) Teknik Penilaian Sikap.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut
antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.

Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.


i. Observasi perilaku
ii. Pertanyaan langsung

24
iii. Laporan pribadi

2) Tes Tertulis
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik
dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam
bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:


i. Soal dengan memilih jawaban (selected response), mencakup: pilihan ganda, benar-salah,
dan menjodohkan.
ii. Soal dengan mensuplai jawaban (supply response), mencakup: isian atau melengkapi,
uraian objektif, dan uraian non-objektif.

3) Penilaian Projek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu
secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

i. Kemampuan pengelolaan
ii. Relevansi
iii. Keaslian

Teknik Penilaian Proyek


Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir
proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan
penilaian dapat juga menggunakan skala penilaian dan daftar cek

Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didik.

25
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang
masuk dalam portofolio. Skor yang digunakan dalam penilaian portofolio menggunakan
rentang antara 0 -10 atau 10 100. Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan
karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.

Penilaian Diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif,
afektif dan psikomotor.

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian
seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
(a) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri;
(b) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka
melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya;
(c) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Penilaian Berdasarkan Standar

Dengan diterapkannya standar dalam bentuk SKL, KI, dan KD sebagai acuan dalam proses
pendidikan, diharapkan semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan di
semua tingkatan, termasuk anak didik itu sendiri akan mengarahkan upayanya pada
pencapaian standar dimaksud. Diharapkan dengan pendekatan ini guru memiliki orientasi
yang jelas tentang apa yang harus dikuasai anak di setiap tingkatan dan jenjang, serta pada
saat yang sama memiliki kebebasan yang luas untuk mendesain dan melakukan proses
pembelajaran yang ia pandang paling efektif dan efisien untuk mencapai standar tersebut.
Dengan demikian, guru didorong untuk menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas
(master learning) serta tidak berorientasi pada pencapaian target kurikulum semata.

Penilaian Kelas Otentik


Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan
pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu
mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran
dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik.
a. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran,
bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian harus mencerminkan masalah
dunia nyata, bukan masalah dunia sekolah
b. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
c. Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran
(sikap, keterampilan, dan pengetahuan).

Ketuntasan Belajar Peserta Didik (Kreteria Ketuntasan Minimum)

26
Kriteria Ketuntasan
KK
Minimal
MATA PELAJARAN M SKS
KELAS KELAS KELAS
Mad
X XI XII
Pendidikan Agama Islam
- Akhidah Akhlak 76,5 3.00 75 78 80
- Quran dan Hadis 75 3.00 75 78 80
- Fiqih 76.6 3.00 75 78 80
- Sejarah Kebudayaan Islam 78 3.00 75 78 80
Pendidikan Kewarga negaraan 77.6 3.00 75 78 80
Bahasa Indonesia 75 3.00 75 78 80
Bahasa Inggris 75 3.00 75 78 80
Bahasa Arab 75 3.00 75 78 80
Matematika 75 3.00 75 78 80
Fisika 75 3.00 75 78 80
Biologi 75 3.00 75 78 80
Kimia 75 3.00 75 78 80
Sejarah 75 3.00 75 78 80
Geografi 75 3.00 75 78 80
Ekonomi 75 3.00 75 78 80
Sosiologi 75 3.00 75 78 80
Penjaskes 75 3.00 75 78 80
TIK 75 3.00 75 78 80
Prakarya dan Kewirausahaan 75 3.00 75 78 80
Muatan Lokal 75 3.00 75 78 80
Seni Budaya 75 3.00 75 78 80

Madrasah menargetkan Kriteria Ketuntasan Minimal tersebut meningkat setiap tahunnya.

27
BIMBINGAN DAN KONSELING

Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan
konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.

Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini.

1. Jenis Layanan meliputi :


a. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan
obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan
pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d. Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam
melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
e. Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
g. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
h. Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau
perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji.
i. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai
dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat
perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

Format Layanan meliputi:

28
a. Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta didik
secara perorangan.
b. Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta
didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d. Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.
f. Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.

Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan

Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan konseling)
diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar
kelas (di luar jam pembelajaran)

Di dalam jam pembelajaran:


a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam
tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat
dilakukan di dalam kelas.
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar per
minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
c) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi,
kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan
alih tangan kasus.

Di luar jam pembelajaran:


a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi
serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas.
b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar kelas/di luar jam
pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
c) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran satuan pendidikan
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan
dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.
b. Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing-masing satuan pendidikan
dikelola Konselor dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program
antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan
dan konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler
dengan mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.

29
REGULASI AKADEMIK

Penerimaan Peserta Didik Baru


I. Jalur Penerimaan
Penerimaan Peserta Didik Baru dibagi atas dua tahap:
a. Jalur PPDB tahap I
Dilaksanakan pada bulan Februari (khusus untuk siswa SMP/MTs sederajat dengan
peringkat 10 besar).
b. Jalur PPDB tahap II
Dilaksanakan pada bulan Mei.

II. Persyaratan Calon Peserta Didik Baru


1. Beragama Islam
2. Usia tidak lebih dari 18 tahun
3. Calon Peserta Didik Baru laki-laki tidak bertato dan tidak bertindik pada telinga /
tindik subang
4. Calon Peserta Didik Baru perempuan tidak bertato dan tidak bertindik telinga lebih
dari satu
5. Calon Peserta Didik Baru sehat jasmani dan rohani
6. Menyerahkan Surat Keterangan Telah Mengikuti Ujian Akhir Sekolah dan Ujian
Nasional dari SMP / MTs asal 1 (satu) lembar
7. Menyerahkan Foto Copy Rapor SMP / MTs Kelas VII dan VIII (smt 1 & 2 ) Kelas IX
(smt 1) yang telah dilegalisir masing-masing 1 (satu) rangkap
8. Menyerahkan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari SMP / MTs asal
9. Menyerahkan Pas Photo ukuran 2 x 3 cm = 4 lembar, 3 x 4 cm = 4
10. Berkas yang diserahkan kepada Panitia menjadi Hak Milik Panitia dan tidak
dikembalikan.

III. Sistem Seleksi


Seleksi yang dilakukan terdiri atas tes membaca Al-Quran dan tes tertulis mencakup:
a. Ujian kemampuan matematika
b. Ujian kemampuan IPA (Fisika dan Biologi)
c. Ujian kemampuan Bahasa Inggris
d. Psikotes
Pelaksanaan poin a, b, dan c berkerjasama dengan MAN Insan Cendekia Serpong
dalam hal pembuatan soal, penggandaaan soal, dan pemeriksaan hasil ujian.
Psikotes dilakukan oleh lembaga yang berkompeten di bidang tersebut.

IV. Registasi Peserta Didik Baru (Pendaftaran Ulang)


Pendaftaran ulang dilakukan pada jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia (pihak
Madrasah) dengan membawa/menyerahkan persyaratan yang diminta.

Martikulasi

30
Matrikulasi adalah suatu program yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan bekal
dasar pengetahuan bagi calon siswa (siswa baru) pada bidang yang dianggap penting, yaitu:
Matemarika, Fisika, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Etika, Ibadah Praktis, dan Keterampilan
Dasar Laboratorium. Program ini dilaksanakan selama 4 minggu pada bulan Juni diawali
dengan pre-test, dilanjutkan dengan proses pembelajaran, dan diakhiri dengan post-test.

Masa Orientasi Siswa (MOS)


Program MOS bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, membentuk sikap
terutama pada bidang kedisiplinan, sosialisasi tata tertib, sosialisasi kegiatan ekstra kurikuler,
pengenalan sistem pembelajaran, dan menanamkan ukhuwah antar siswa.

31
Sistem Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di MAN 2 Model Pekanbaru dilaksanakan dengan satuan kredit
semester (SKS). Jumlah SKS untuk masing-masing kegiatan pendidikan ditentukan oleh
banyaknya jam yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai aturan pada
Permendikbud no 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum.

Sistem Peminatan
Terdapat dua jalur peminatan (dulu penpeminatan), yaitu peminatan ilmu alam dan peminatan
ilmu sosial, yang memiliki sejumlah beban mata pelajaran tertentu yang telah ditetapkan
(sesuai Permendikbud no 81A tahun 2013) dan mata pelajaran lintas minat. Pemilihan
peminatan didasarkan atas hasil rekomendasi psikolog (hasil Psikotes), angket peminatan
yang ditandatangani oleh orang tua, hasil akademis saat matrikulasi, rekomendasi bagian
Bimbingan dan Konseling (BK).

Siswa boleh mengajukan pindah peminatan ke BK melalui serangkaian proses. Pindah


peminatan harus dengan persetujuan orang tua. Pindah peminatan dapat dilakukan dalam 2
(dua) minggu pertama kegiatan sekolah dimulai.

Regulasi Jumlah Kehadiran Siswa


Syarat minimal kehadiran siswa 90% dari total tatap muka. Apabila tidak memenuhi syarat
minimal kehadiran, maka tidak berhak mengikuti ujian.

Regukasi Ulangan Harian (UH)


Ulangan Harian (UH) dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan berdasarkan Kompetensi
Dasar (KD) mata pelajaran, waktu disesuaikan dengan selesainya pembahasan KD.

Regulasi Ulangan Tengah Semester (UTS)


Ulangan Tengah Semester (UTS) dilaksanakan 2 (dua) kali dalam satu (1) tahun (semester
ganjil dan semester genap) sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Madrasah.

Regulasi Ulangan Akhir Semester (UAS)


Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan setiap akhir semester sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh Madrasah.

Regulasi Ulangan Susulan


Siswa dengan alasan tertentu (sakit/izin) yang telahdiketahui/ disetujui oleh pihak Madrasah
tidak dapat melaksanakan ujian, dapat mengikuti ujian susulan sesuai dengan waktu yang
telah disepakati.

Regulasi Tata Tertib UTS DAN UAS


1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan.
2. Peserta ujian yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah
mendapat izin dari ketua Panitia Penyelenggara Ujian tanpa diberi perpanjangan
waktu.
3. Peserta ujian dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator .

32
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di dalam ruang kelas di
bagian depan.
5. Peserta ujian membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris,
dan kartu tanda peserta ujian.
6. Peserta ujian mengisi daftar.
7. Peserta ujian mengisi identitas pada LJK (Lembar Jawaban KOmputer) secara
lengkap dan benar.
8. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
9. Selama ujian berlangsung, peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan dengan
izin dari pengawas ruang ujian.
10. Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal
tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal ujian.
11. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali
lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti
ujian pada mata pelajaran yang terkait.
12. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.
13. Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b. bekerjasama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan
peserta lain;
e. membawa naskah soal ujian dan LJK keluar dari ruang ujian;
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

Regulasi Penyelenggaran Semester Pendek


Semester pendek dilaksanakan pada awal semester khusus bagi siswa yang tidak lulus
pada mata pelajaran tertentu pada semester sebelumnya.

Kartu Hasil Studi (RAPOR)


Kartu Hasil Studi adalah laporan hasil studi siswa pada tiap semester. Pada KHS
tercamtum data siswa, nilai hasil studi pada tiap mata pelajaran, Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), dan laporan perkembangan siswa lainnya seperti sikap dan
pengembangan minat dan bakat (ekstrakurikuler).

Regulasi Pindah Sekolah


A. Pindah Sekolah Ke MAN 2 Model Pekanbaru
Ketentuan/persyaratan bagi siswa yang akan pindah ke MAN 2 Model Pekanbaru
sebagai berikut:
1. Siswa yang bersangkutan berasal dari Madrasak Aliyah / Sekolah Menengah Atas
(MA/SMA) yang memiliki akreditasi A
2. Siswa yang bersangkutan memiliki peringkat tiga (III) besar dikelasnya
3. Bagi isiwa kelas X, XI, dan XII peminatan IPA, memiliki nilai minimal 80
(delapan puluh) pada mata pelajaran:
a. Matematika
b. Fisika
c. Kimia

33
d. Biologi
e. Bahasa Inggris
4. Bagi siswa kelas X, XI, dan XII peminatan IPS, memiliki nilai minimal 78 (tujuh
puluh delapan) pada mata pelajaran:
a. Matematika
b. Ekonomi
c. Geografi
d. Sosiologi
e. Bahasa Inggris
5. Lulus tes pada mata pelajaran tersebut di atas (sesuai dengan peminatan) yang
dilakukan oleh tim yang telah ditetapkan oleh MAN 2 Model Pekanbaru
6. Berbadan sehat dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter
7. Memiliki Suarat Keterangan Berkelakuan Baik dari Madrasah/Sekolah asal
8. Ketentuan di atas dapat dipenuhi oleh pihak Madrasah apabila jumlah siswa di
kelas tidak melebihi kapasitas.

B. Pindah Sekolah dari MAN 2 Model Pekanbaru


Pindah sekolah dari MAN 2 Model Pekanbaru ke madrasah/sekolah lainnya harus diajukan
oleh Orang Tua/Wali siswa yang bersangkutan. Kelengkapan berkas pindah akan diberikan
setelah siswa (orang tua siswa) menyelesaikan segala kewajibannya terhadap pihak
Madrasah.

Regulasi Ujian Nasional


Ujian Nasional dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud RI.
Ujian dilaksanakan di MAN 2 Model Pekanbaru dengan mata pelajaran yang diujiankan
sebagai berikut:
a. Program IPA
1. Bahasa Indonesia
2. Baha Inggris
3. Matematika
4. Fisika
5. Kimia
6. Biologi
b. Program IPS
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. Ekonomi
5. Geografi
6. Sosiologi

Siswa dipersiapkan untuk menghadapi UN melalui pelaksanaan program Bimbingan Belajar


(BIMBEL) dimulai dari semester 5 (lima) dan bimbingan intensif pada semester 6 (enam).

34
Evaluasi pelaksanaan dilakukan melalui program Try Out (TO) yang dilaksanakan sebanyak
6 kali pada semester 6 (enam).

Regulasi Ijazah
Ijazah diberikan kepada siswa yang telah menyelesaikan studinya pada jenjang akhir di MAN
2 model Pekanbaru yaitu kelas XII bagi siswa regular dan atau kelas XI bagi siswa pada
program Siswa Cerdas Istimewa (SCI).

Beasiswa
Beberapa beasiswa yang diberikan antara lain:
1. BSM (Beasiswa siswa Miskin)
Diberikan untuk siswa dengan kondisi ekonomi keluarga tertentu yang dibuktikan dengan
persyaratan yang ditetapkan
2. Beasiswa prestasi (Kementrian Agama)
Diberikan untuk siswa berprestasi yang diusulkan oleh Madrasah
3. Dharmasiswa Chevron
Diperoleh melalui system seleksi yang dilaksanakan oeh PT. Chevron Pacific Indonesia
4. Beasiswa PLN
5. Zakat
6. dll

Menuju Perguruan Tinggi


Madrasah akan membantu siswa dalam usaha melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang
diinginkan pada beberapa program yang dikelola bagian Bimbingan dan Konseling (BK),
yaitu:
1. SNMPTN undangan (seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia)
2. PBUD (Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri / UIN Sultan Syarif Kasim)
3. PBUD Smart (Universitas Gajah Mada)
4. SPMB PTAIN undangan (seluruh Perguruan Tinnggi Agama Islam Negeri di Indonesia)
5. Beberapa universitas swasta

Dalam menentukan pilihan peminatan siswa dapat berkonsultasi pada bagian Bimbingan dan
Konseling (BK).

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

35
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah
sebagi berikut:

Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu kedua bulan Juli tahun 2013,
atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai
pada hari berikutnya yang bukan hari libur.

Hari pertama masuk madrasah seluruh siswa telah mulai mengikuti kegiatan belajar, hal ini
dikarenakan kegian masa orientasi siswa baru (MOS) telah selesai pada akhir bulan juni.

Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam)
hari, yaitu:

HARI WAKTU Keterangan Kegiatan


BELAJAR

Senin 07.00 15.50 Apel, Sholat Ashar berjamaah

Selasa 07.00 16.30 15 menit jam pertama tadarus Al-


Quran

Sholat Zuhur & Ashar berjamaah

Rabu 07.00 - 16.30 15 menit jam pertama tadarus Al-


Quran

Sholat Zuhur & Ashar berjamaah

Kamis 07.00 - 16.30 15 menit jam pertama tadarus Al-


Quran

Sholat Zuhur & Ashar berjamaah

36
Jumat 07.00 08.00 Muhasabah

07.00 11.45 Shalat Jumaat

13.30 14.40 Klub, Klinik Pembelajaran & Remedial

14.40 15.50 Bimbingan dan Konseling

Sabtu 07.00 - 07.30 Senam

07.30 09.30 English Day

10.00 12.00 Pengembangan diri

12.30 Sholat Ashar berjamaah

Sesuai dengan kalender pendidikan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran
efektif belajar ditetapkan sebanyak 34 s/d 38 minggu untuk setiap tahun pelajaran.

Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima) hari. Kegiatan tengah semester akan
diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni (Pensi)
dan lomba akademik.

Libur Madrasah

Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota, dimana proses kegiatan belajar mengajar di madrasah ditiadakan.

Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

Keputusan Kementerian pendidikan Nasional dan Kementerian Agama dalam hal hari
raya keagamaan.

Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur


umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Pekanbaru telah menetapakan kalender pendidikan dengan
berpedoman kepelah disebutkan di atas, sebagai berikut ini:

37
1. Libur awal Ramadhan
2. Libur akhir Ramadah dan idul Fitri :
3. Libur semester ganjil (I) :
4. Libur semester genap (II) :

Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:

1. Isra dan Miraj :


2. Kemerdekaan :
3. Idul Fitri :
4. Idul Adha :
5. Tahun Baru Hijrah :
6. Natal :
7. Tahun Baru Masehi :
8. Maulid Nabi Muhammad SAW :

38
LAMPIRAN

Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SKS Pola Kontinu Enam Semester

Keterangan
(1) MP 1, MP 2, MP 3, dan/atau MP 4 adalah mata pelajaran peminatan utama yang terdiri
atas kelompok MIPA, IPS, Ilmu Bahasa dan Agama
(2) MP 5, MP 6, dan/atau MP 4 adalah mata pelajaran lintas minat di luar peminatan utama

39
Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SKS Pola Kontinu Empat Semester

Keterangan
(1) MP 1, MP 2, MP 3, dan/atau MP 4 adalah mata pelajaran peminatan utama yang terdiri atas
kelompok MIPA, IPS, Ilmu Bahasa dan Agama.
(2) MP 5, MP 6, dan/atau MP 4 adalah mata pelajaran lintas minat di luar peminatan utama

40
STRUKTUR KURIKULUM 6 SEMESTER
PEMINATAN MIPA

SEMESTER/JP
NO KODE MATA PELAJARAN
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK A (UMUM)
1 AH 6.1 Al-Quran Hadis 1 2
2 AH 6.2 Al-Quran Hadis 2 2
3 AH 6.3 Al-Quran Hadis 3 2
4 AH 6.4 Al-Quran Hadis 4 2
5 AH 6.5 Al-Quran Hadis 5 2
6 AH 6.6 Al-Quran Hadis 6 2
7 AA 6.1 Akidah Akhlak 1 2
8 AA 6.2 Akidah Akhlak 2 2
9 AA 6.3 Akidah Akhlak 3 2
10 AA 6.4 Akidah Akhlak 4 2
11 AA 6.5 Akidah Akhlak 5 2
12 AA 6.6 Akidah Akhlak 6 2
13 Fik 6.1 Fikih 1 2
14 Fik 6.2 Fikih 2 2
15 Fik 6.3 Fikih 3 2
16 Fik 6.4 Fikih 4 2
17 Fik 6.5 Fikih 5 2
18 Fik 6.6 Fikih 6 2
19 SKI 6.1 Sejarah Kebudayaan Islam 1 2
20 SKI 6.2 Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
21 SKI 6.3 Sejarah Kebudayaan Islam 3 2
22 SKI 6.4 Sejarah Kebudayaan Islam 4 2
23 SKI 6.5 Sejarah Kebudayaan Islam 5 2
24 SKI 6.6 Sejarah Kebudayaan Islam 6 2
25 PPKn 6.1 PPKn 1 2
26 PPKn 6.2 PPKn 2 2
27 PPKn 6.3 PPKn 3 2
28 PPKn 6.4 PPKn 4 2
29 PPKn 6.5 PPKn 5 2
30 PPKn 6.6 PPKn 6 2
31 BIN 6.1 Bhs Indonesia 1 4
32 BIN 6.2 Bhs Indonesia 2 4
33 BIN 6.3 Bhs Indonesia 3 4
34 BIN 6.4 Bhs Indonesia 4 4
35 BIN 6.5 Bhs Indonesia 5 4
36 BIN 6.6 Bhs Indonesia 6 4
37 BAR 6.1 Bahasa Arab 1 4
38 BAR 6.2 Bahasa Arab 2 4
39 BAR 6.3 Bahasa Arab 3 2
40 BAR 6.4 Bahasa Arab 4 2
41 BAR 6.5 Bahasa Arab 5 2
42 BAR 6.6 Bahasa Arab 6 2
43 MAT 6.1 Matematika 1 4

41
44 MAT 6.2 Matematika 2 4
45 MAT 6.3 Matematika 3 4
46 MAT 6.4 Matematika 5 4
47 MAT 6.5 Matematika 5 4
48 MAT 6.6 Matematika 6 4
49 SJR 6.1 Sejarah Indonesia 1 2
50 SJR 6.2 Sejarah Indonesia 2 2
51 SJR 6.3 Sejarah Indonesia 3 2
52 SJR 6.4 Sejarah Indonesia 4 2
53 SJR 6.5 Sejarah Indonesia 5 2
54 SJR 6.6 Sejarah Indonesia 6 2
55 BIG 6.1 Bhs Inggris 1 2
56 BIG 6.2 Bhs Inggris 2 2
57 BIG 6.3 Bhs Inggris 3 2
58 BIG 6.4 Bhs Inggris 4 2
59 BIG 6.5 Bhs Inggris 5 2
60 BIG 6.6 Bhs Inggris 6 2
KELOMPOK B (UMUM)
1 SB 6.1 Seni Budaya 1 2
2 SB 6.2 Seni Budaya 2 2
3 SB 6.3 Seni Budaya 3 2
4 SB 6.4 Seni Budaya 4 2
5 SB 6.5 Seni Budaya 5 2
6 SB 6.6 Seni Budaya 6 2
7 PJOK 6.1 Penjas Orkes 1 3
8 PJOK 6.2 Penjas Orkes 2 3
9 PJOK 6.3 Penjas Orkes 3 3
10 PJOK 6.4 Penjas Orkes 4 3
11 PJOK 6.5 Penjas Orkes 5 3
12 PJOK 6.6 Penjas Orkes 6 3
13 PKU 6.1 Prakarya dan Kewirausahaan 1 2
14 PKU 6.2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
15 PKU 6.3 Prakarya dan Kewirausahaan 3 2
16 PKU 6.4 Prakarya dan Kewirausahaan 4 2
17 PKU 6.5 Prakarya dan Kewirausahaan 5 2
18 PKU 6.6 Prakarya dan Kewirausahaan 6 2
KELOMPOK C (PEMINATAN)
1 MATP 6.1 Matematika 1 3
2 MATP 6.2 Matematika 2 3
3 MATP 6.3 Matematika 3 4
4 MATP 6.4 Matematika 4 4
5 MATP 6.5 Matematika 5 4
6 MATP 6.6 Matematika 6 4
7 BIO 6.1 Biologi 1 3
8 BIO 6.2 Biologi 2 3
9 BIO 6.3 Biologi 3 4
10 BIO 6.4 Biologi 4 4
11 BIO 6.5 Biologi 5 4
12 BIO 6.6 Biologi 6 4

42
13 FIS 6.1 Fisika 1 3
14 FIS 6.2 Fisika 2 3
15 FIS 6.3 Fisika 3 4
16 FIS 6.4 Fisika 4 4
17 FIS 6.5 Fisika 5 4
18 FIS 6.6 Fisika 6 4
19 KIM 6.1 Kimia 1 3
20 KIM 6.2 Kimia 2 3
21 KIM 6.3 Kimia 3 4
22 KIM 6.4 Kimia 4 4
23 KIM 6.5 Kimia 5 4
24 KIM 6.6 Kimia 6 4
25 MP 5* MP 5* 3 3 4 4 4 4
26 MP 6* MP 6* 3 3
JUMLAH JAM 51 51 51 51 51 51

STRUKTUR KURIKULUM 4 SEMESTER


PEMINATAN MIPA

MATA
NO KODE SEMESTER/JP
PELAJARAN
1 2 3 4
KELOMPOK A (UMUM)
1 AH 4.1 Al-Quran Hadis 1 4
2 AH 4.2 Al-Quran Hadis 2 2
3 AH 4.3 Al-Quran Hadis 3 2
4 AH 4.4 Al-Quran Hadis 4 4
5 AA 4.1 Akidah Akhlak 1 4
6 AA 4.2 Akidah Akhlak 2 2
7 AA 4.3 Akidah Akhlak 3 4
8 AA 4.4 Akidah Akhlak 4 2
9 FIK 4.1 Fikih 1 4
10 FIK 4.2 Fikih 2 2
11 FIK 4.3 Fikih 3 2
12 FIK 4.4 Fikih 4 4
Sejarah Kebudayaan
13 SKI 4.1 4
Islam 1
Sejarah Kebudayaan
14 SKI 4.2 2
Islam 2
Sejarah Kebudayaan
15 SKI 4.3 2
Islam 3
Sejarah Kebudayaan
16 SKI 4.4 4
Islam 4
17 PPKn 4.1 PPKn 1 2
18 PPKn 4.2 PPKn 2 4
19 PPKn 4.3 PPKn 3 2
20 PPKn 4.4 PPKn 4 4
21 BIN 4.1 Bhs Indonesia 1 4

43
22 BIN 4.2 Bhs Indonesia 2 8
23 BIN 4.3 Bhs Indonesia 3 8
24 BIN 4.4 Bhs Indonesia 4 4
25 BAR 4.1 Bahasa Arab 1 4
26 BAR 4.2 Bahasa Arab 2 4
27 BAR 4.3 Bahasa Arab 3 4
28 BAR 4.4 Bahasa Arab 4 4
29 MAT 4.1 Matematika 1 4
30 MAT 4.2 Matematika 2 8
31 MAT 4.3 Matematika 3 8
32 MAT 4.4 Matematika 4 4
33 SJR 4.1 Sejarah Indonesia 1 4
34 SJR 4.2 Sejarah Indonesia 2 2
35 SJR 4.3 Sejarah Indonesia 3 4
36 SJR 4.4 Sejarah Indonesia 4 2
37 BIG 4.1 Bhs Inggris 1 2
38 BIG 4.2 Bhs Inggris 2 4
39 BIG 4.3 Bhs Inggris 3 4
40 BIG 4.4 Bhs Inggris 4 2
KELOMPOK B (UMUM)
1 SB 4.1 Seni Budaya 1 4
2 SB 4.2 Seni Budaya 2 4
3 SB 4.3 Seni Budaya 3 2
4 SB 4.4 Seni Budaya 4 2
5 PJOK 4.1 Penjas Orkes 1 6
6 PJOK 4.2 Penjas Orkes 2 4
7 PJOK 4.3 Penjas Orkes 3 4
8 PJOK 4.4 Penjas Orkes 4 4
Prakarya dan
9 PKU 4.1
Kewirausahaan 1 4
Prakarya dan
10 PKU 4.2
Kewirausahaan 2 4
Prakarya dan
11 PKU 4.3
Kewirausahaan 3 2
Prakarya dan
12 PKU 4.4
Kewirausahaan 4 2
KELOMPOK C
(PEMINATAN)
MATP
1 Matematika 1 6
4.1
MATP
2 Matematika 2 6
4.2
MATP
3 Matematika 3 6
4.3
MATP
4 Matematika 4 4
4.4
5 BIO 4.1 Biologi 1 6
6 BIO 4.2 Biologi 2 6
7 BIO 4.3 Biologi 3 6

44
8 BIO 4.4 Biologi 4 4
9 FIS 4.1 Fisika 1 6
10 FIS 4.2 Fisika 2 6
11 FIS 4.3 Fisika 3 6
12 FIS 4.4 Fisika 4 4
13 KIM 4.1 Kimia 1 6
14 KIM 4.2 Kimia 2 6
15 KIM 4.3 Kimia 3 6
16 KIM 4.4 Kimia 4 4
17 MP 5* MP 5* 3 3 8 8
18 MP 6* MP 6* 3 3
JUMLAH JAM 80 80 80 66

STRUKTUR KURIKULUM 6 SEMESTER


PEMINATAN IPS

SEMESTER/JP
NO KODE MATA PELAJARAN
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK A (UMUM)
1 AH 6.1 Al-Quran Hadis 1 2
2 AH 6.2 Al-Quran Hadis 2 2
3 AH 6.3 Al-Quran Hadis 3 2
4 AH 6.4 Al-Quran Hadis 4 2
5 AH 6.5 Al-Quran Hadis 5 2
6 AH 6.6 Al-Quran Hadis 6 2
7 AA 6.1 Akidah Akhlak 1 2
8 AA 6.2 Akidah Akhlak 2 2
9 AA 6.3 Akidah Akhlak 3 2
10 AA 6.4 Akidah Akhlak 4 2
11 AA 6.5 Akidah Akhlak 5 2
12 AA 6.6 Akidah Akhlak 6 2
13 Fik 6.1 Fikih 1 2
14 Fik 6.2 Fikih 2 2
15 Fik 6.3 Fikih 3 2
16 Fik 6.4 Fikih 4 2
17 Fik 6.5 Fikih 5 2
18 Fik 6.6 Fikih 6 2
19 SKI 6.1 Sejarah Kebudayaan Islam 1 2
20 SKI 6.2 Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
21 SKI 6.3 Sejarah Kebudayaan Islam 3 2
22 SKI 6.4 Sejarah Kebudayaan Islam 4 2
23 SKI 6.5 Sejarah Kebudayaan Islam 5 2
24 SKI 6.6 Sejarah Kebudayaan Islam 6 2
25 PPKn 6.1 PPKn 1 2
26 PPKn 6.2 PPKn 2 2
27 PPKn 6.3 PPKn 3 2
28 PPKn 6.4 PPKn 4 2

45
29 PPKn 6.5 PPKn 5 2
30 PPKn 6.6 PPKn 6 2
31 BIN 6.1 Bhs Indonesia 1 4
32 BIN 6.2 Bhs Indonesia 2 4
33 BIN 6.3 Bhs Indonesia 3 4
34 BIN 6.4 Bhs Indonesia 4 4
35 BIN 6.5 Bhs Indonesia 5 4
36 BIN 6.6 Bhs Indonesia 6 4
37 BAR 6.1 Bahasa Arab 1 4
38 BAR 6.2 Bahasa Arab 2 4
39 BAR 6.3 Bahasa Arab 3 2
40 BAR 6.4 Bahasa Arab 4 2
41 BAR 6.5 Bahasa Arab 5 2
42 BAR 6.6 Bahasa Arab 6 2
43 MAT 6.1 Matematika 1 4
44 MAT 6.2 Matematika 2 4
45 MAT 6.3 Matematika 3 4
46 MAT 6.4 Matematika 5 4
47 MAT 6.5 Matematika 5 4
48 MAT 6.6 Matematika 6 4
49 SJR 6.1 Sejarah Indonesia 1 2
50 SJR 6.2 Sejarah Indonesia 2 2
51 SJR 6.3 Sejarah Indonesia 3 2
52 SJR 6.4 Sejarah Indonesia 4 2
53 SJR 6.5 Sejarah Indonesia 5 2
54 SJR 6.6 Sejarah Indonesia 6 2
55 BIG 6.1 Bhs Inggris 1 2
56 BIG 6.2 Bhs Inggris 2 2
57 BIG 6.3 Bhs Inggris 3 2
58 BIG 6.4 Bhs Inggris 4 2
59 BIG 6.5 Bhs Inggris 5 2
60 BIG 6.6 Bhs Inggris 6 2
KELOMPOK B (UMUM)
1 SB 6.1 Seni Budaya 1 2
2 SB 6.2 Seni Budaya 2 2
3 SB 6.3 Seni Budaya 3 2
4 SB 6.4 Seni Budaya 4 2
5 SB 6.5 Seni Budaya 5 2
6 SB 6.6 Seni Budaya 6 2
7 PJOK 6.1 Penjas Orkes 1 3
8 PJOK 6.2 Penjas Orkes 2 3
9 PJOK 6.3 Penjas Orkes 3 3
10 PJOK 6.4 Penjas Orkes 4 3
11 PJOK 6.5 Penjas Orkes 5 3
12 PJOK 6.6 Penjas Orkes 6 3
13 PKU 6.1 Prakarya dan Kewirausahaan 1 2
14 PKU 6.2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
15 PKU 6.3 Prakarya dan Kewirausahaan 3 2
16 PKU 6.4 Prakarya dan Kewirausahaan 4 2

46
17 PKU 6.5 Prakarya dan Kewirausahaan 5 2
18 PKU 6.6 Prakarya dan Kewirausahaan 6 2
KELOMPOK C (PEMINATAN)
1 GEO 6.1 Geografi 1 3
2 GEO 6.2 Geografi 2 3
3 GEO 6.3 Geografi 3 4
4 GEO 6.4 Geografi 4 4
5 GEO 6.5 Geografi 5 4
6 GEO 6.6 Geografi 6 4
7 SJRP 6.1 Sejarah 1 3
8 SJRP 6.2 Sejarah 2 3
9 SJRP 6.3 Sejarah 3 4
10 SJRP 6.4 Sejarah 4 4
11 SJRP 6.5 Sejarah 5 4
12 SJRP 6.6 Sejarah 6 4
13 SOS 6.1 Sosiologi 1 3
14 SOS 6.2 Sosiologi 2 3
15 SOS 6.3 Sosiologi 3 4
16 SOS 6.4 Sosiologi 4 4
17 SOS 6.5 Sosiologi 5 4
18 SOS 6.6 Sosiologi 6 4
19 EKO 6.1 Ekonomi 1 3
20 EKO 6.2 Ekonomi 2 3
21 EKO 6.3 Ekonomi 3 4
22 EKO 6.4 Ekonomi 4 4
23 EKO 6.5 Ekonomi 5 4
24 EKO 6.6 Ekonomi 6 4
25 MP 5* MP 5* 3 3 4 4 4 4
26 MP 6* MP 6* 3 3
JUMLAH JAM 51 51 51 51 51 51

STRUKTUR KURIKULUM 6 SEMESTER


PEMINATAN KEAGAMAAN

SEMESTER/JP
NO KODE MATA PELAJARAN
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK A (UMUM)
1 AH 6.1 Al-Quran Hadis 1 2
2 AH 6.2 Al-Quran Hadis 2 2
3 AH 6.3 Al-Quran Hadis 3 2
4 AH 6.4 Al-Quran Hadis 4 2
5 AH 6.5 Al-Quran Hadis 5 2
6 AH 6.6 Al-Quran Hadis 6 2
7 AA 6.1 Akidah Akhlak 1 2
8 AA 6.2 Akidah Akhlak 2 2
9 AA 6.3 Akidah Akhlak 3 2
10 AA 6.4 Akidah Akhlak 4 2
11 AA 6.5 Akidah Akhlak 5 2

47
12 AA 6.6 Akidah Akhlak 6 2
13 Fik 6.1 Fikih 1 2
14 Fik 6.2 Fikih 2 2
15 Fik 6.3 Fikih 3 2
16 Fik 6.4 Fikih 4 2
17 Fik 6.5 Fikih 5 2
18 Fik 6.6 Fikih 6 2
19 SKI 6.1 Sejarah Kebudayaan Islam 1 2
20 SKI 6.2 Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
21 SKI 6.3 Sejarah Kebudayaan Islam 3 2
22 SKI 6.4 Sejarah Kebudayaan Islam 4 2
23 SKI 6.5 Sejarah Kebudayaan Islam 5 2
24 SKI 6.6 Sejarah Kebudayaan Islam 6 2
25 PPKn 6.1 PPKn 1 2
26 PPKn 6.2 PPKn 2 2
27 PPKn 6.3 PPKn 3 2
28 PPKn 6.4 PPKn 4 2
29 PPKn 6.5 PPKn 5 2
30 PPKn 6.6 PPKn 6 2
31 BIN 6.1 Bhs Indonesia 1 4
32 BIN 6.2 Bhs Indonesia 2 4
33 BIN 6.3 Bhs Indonesia 3 4
34 BIN 6.4 Bhs Indonesia 4 4
35 BIN 6.5 Bhs Indonesia 5 4
36 BIN 6.6 Bhs Indonesia 6 4
37 BAR 6.1 Bahasa Arab 1 4
38 BAR 6.2 Bahasa Arab 2 4
39 BAR 6.3 Bahasa Arab 3 2
40 BAR 6.4 Bahasa Arab 4 2
41 BAR 6.5 Bahasa Arab 5 2
42 BAR 6.6 Bahasa Arab 6 2
43 MAT 6.1 Matematika 1 4
44 MAT 6.2 Matematika 2 4
45 MAT 6.3 Matematika 3 4
46 MAT 6.4 Matematika 5 4
47 MAT 6.5 Matematika 5 4
48 MAT 6.6 Matematika 6 4
49 SJR 6.1 Sejarah Indonesia 1 2
50 SJR 6.2 Sejarah Indonesia 2 2
51 SJR 6.3 Sejarah Indonesia 3 2
52 SJR 6.4 Sejarah Indonesia 4 2
53 SJR 6.5 Sejarah Indonesia 5 2
54 SJR 6.6 Sejarah Indonesia 6 2
55 BIG 6.1 Bhs Inggris 1 2
56 BIG 6.2 Bhs Inggris 2 2
57 BIG 6.3 Bhs Inggris 3 2
58 BIG 6.4 Bhs Inggris 4 2
59 BIG 6.5 Bhs Inggris 5 2
60 BIG 6.6 Bhs Inggris 6 2

48
KELOMPOK B (UMUM)
1 SB 6.1 Seni Budaya 1 2
2 SB 6.2 Seni Budaya 2 2
3 SB 6.3 Seni Budaya 3 2
4 SB 6.4 Seni Budaya 4 2
5 SB 6.5 Seni Budaya 5 2
6 SB 6.6 Seni Budaya 6 2
7 PJOK 6.1 Penjas Orkes 1 3
8 PJOK 6.2 Penjas Orkes 2 3
9 PJOK 6.3 Penjas Orkes 3 3
10 PJOK 6.4 Penjas Orkes 4 3
11 PJOK 6.5 Penjas Orkes 5 3
12 PJOK 6.6 Penjas Orkes 6 3
13 PKU 6.1 Prakarya dan Kewirausahaan 1 2
14 PKU 6.2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
15 PKU 6.3 Prakarya dan Kewirausahaan 3 2
16 PKU 6.4 Prakarya dan Kewirausahaan 4 2
17 PKU 6.5 Prakarya dan Kewirausahaan 5 2
18 PKU 6.6 Prakarya dan Kewirausahaan 6 2
KELOMPOK C (PEMINATAN)
1 TIT 6.1 Tafsir Ilmu Tafsir 1 3
2 TIT 6.2 Tafsir Ilmu Tafsir 2 3
3 TIT 6.3 Tafsir Ilmu Tafsir 3 4
4 TIT 6.4 Tafsir Ilmu Tafsir 4 4
5 TIT 6.5 Tafsir Ilmu Tafsir 5 4
6 TIT 6.6 Tafsir Ilmu Tafsir 6 4
7 HIH 6.1 Hadis Ilmu Hadis 1 3
8 HIH 6.2 Hadis Ilmu Hadis 2 3
9 HIH 6.3 Hadis Ilmu Hadis 3 4
10 HIH 6.4 Hadis Ilmu Hadis 4 4
11 HIH 6.5 Hadis Ilmu Hadis 5 4
12 HIH 6.6 Hadis Ilmu Hadis 6 4
13 FUF 6.1 Fiqih Ushul Fiqih 1 3
14 FUF 6.2 Fiqih Ushul Fiqih 2 3
15 FUF 6.3 Fiqih Ushul Fiqih 3 4
16 FUF 6.4 Fiqih Ushul Fiqih 4 4
17 FUF 6.5 Fiqih Ushul Fiqih 5 4
18 FUF 6.6 Fiqih Ushul Fiqih 6 4
19 IK 6.1 Ilmu Kalam 1 3
20 IK 6.2 Ilmu Kalam 2 3
21 IK 6.3 Ilmu Kalam 3 4
22 IK 6.4 Ilmu Kalam 4 4
23 IK 6.5 Ilmu Kalam 5 4
24 IK 6.6 Ilmu Kalam 6 4
25 MP 5* MP 5* 3 3 4 4 4 4
26 MP 6* MP 6* 3 3
JUMLAH JAM 51 51 51 51 51 51

49
50

Anda mungkin juga menyukai