Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU KEPENDUDUKAN
IDENTIFIKASI ANGKATAN KERJA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Kependudukan
Dosen :
Dr.Ir. Lia Warlina, M.Si

Niwang Nafisah Amatullah 10615024


Sindy Sintia Novianti 10615027

Universitas Komputer Indonesia


Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan indeks pembangunan manusia di atas
rata-rata provinsi. Namun, tingkat pengurangan pengangguran masih rendah.
Artinya, masih banyak angkatan kerja yang belum termanfaatkan penuh.
Seharusnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai indeks pembangunan
manusia yang di atas rata-rata provinsi dapat memperluas lapangan pekerjaan di
daerah tersebut. Sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran. Namun karena
kabupaten Lombok Timur merupakan daerah perkotaan yang harus menampung
migrasi dari daerah pedesaan maka menyebabkan tidak seimbangnya jumlah
lapangan pekerjaan dengan jumlah pengangguran terbuka maupun pengangguran
pasif.
Dilatar belakangi hal ini, kami bermaksud mengidentifikasi angkatan kerja di
kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1.2 Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk mengidentifikasi angkatan kerja
kabupaten Lombok Timur provinsi Nusa Tenggara Barat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan berisi landasan teori dan hukum yang digunakan dalam
mengidentifikasi angkatan kerja kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
2.1 Pengertian Angkatan Kerja
Menurut undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu bekerja untuk menghasilkan barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan baik diri mereka sendiri dan untuk
masyarakat.
Berdasarkan penjelasan teknis yang terdapat di BPS kabupaten Lombok Timur,
1) Penduduk usia kerja adalah penduduk usia 15 64 tahun.
2) Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk pada usia kerja
(15 64 tahun) yang bekerja atau mempunyai pekerjaan namun sementara
tidak bekerja dan pengangguran.
3) Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia
kerja (15 64 tahun) yang masih menjalani pendidikan, mengurus rumah
tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
4) Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang
lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola kegiatan pekerja tak dibayar yang
membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
5) Punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja adalah keadaaan dari
seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu
sedang tidak bekerja karena berbagai sebab antara lain sakit, cuti,
menuggu panenan, mogok, dan sebagainya.
2.2 Tingkat Pengangguran Terbuka
Penganggur terbuka, terdiri dari :
Mereka yang tak mempunyai pekerjaan, dan sedang mencari
pekerjaan.
Mereka yang tak mempunyai pekerjaan, dan sedang
mempersiapkan usaha.
Mereka yang tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
Mereka yang telah mendapatkan pekerjaan namun belum mulai
bekerja.
TPT (tingkat pengangguran terbuka) merupakan presentase jumlah
pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
2.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan perbandingan
antara angkatan kerja dengan seluruh penduduk usia kerja. TPAK dapat
digunakan sebagai tingkat kesulitan angkatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan.
Angka TPAK yang rendah menunjukkan kecilnya kesempatan kerja bagi
penduduk usia kerja. Dan sebaliknya, besarnya angka TPAK menunjukkan
besarnya kesempatan bagi penduduk usia kerja untuk mendapatkan pekerjaan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya angka
TPAK, diantaranya yaitu :
1) Usia Angkatan Kerja
TPAK penduduk usia muda biasanya rendah. TPAK terendah berada pada
kelompok usia 15-19 tahun. Karena pada kelompok usia tersebut
umumnya mereka masih sekolah dan belum merasa wajib mencari nafkah.
Seiring bertambahnya usia maka angka TPAK akan meningkat. Angka
TPAK tertinggi biasanya berada pada kelompok usia 45-49 tahun. Setelah
melewatiusia 49 tahun angka TPAK akan menurun perlahan-lahan, lalu
menurun drastis pada kelompok usia 60 tahun ke atas.
2) Jenis Kelamin
Angka TPAK pada pria dan wanita berbeda. Biasanya angka TPAK pria
akan lebih tinggi dari wanita. Hal ini berkaitan dengan penilaian
masyarakat, dan sosial budaya bahwa pria memiliki kewajiban untuk
mencari nafkah.
3) Pendidikan
Penduduk yang berpendidikan rendah relatif memiliki TPAK yang lebih
tinggi karena penduduk berpendidikan rendah cenderung tidak memiliki
kebebasan dalam memilih pekerjaan. Namun hal ini juga dapat berubah
sesuai sistem atau sudut pandang yang berlaku.
Menghitung tingkat partisipasi angkatan kerja :

Jumlah angkatan kerja


= 100
Penduduk 15 64 tahun
BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1 Geografis
Kabupaten Lombok Timur merupakan Daerah Tingkat II atau sama
dengan memiliki batasan wilayah tertentu di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
terletak di sebelah timur Pulau Lombok. Ibu kota daerah ini ialah kota Selong.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.605,55 km2 dengan populasi 1.105.582
jiwa.
Secara geografis, Kabupaten Lombok Timur terletak antara 116 - 117
Bujur Timur dan antara 8 - 9 Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Lombok
Timur adalah 2.679,88 km yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55 km (59,91%)
dan lautan seluas 1.074,33 km (40,09%).

Sumber: google

Pulau Lombok terdiri dari 4 Daerah Aliran Sungai utama, salah satunya yaitu
Daerah Aliran Sungai Menanga, secara administratif masuk dalam wilayah
Lombok Timur. Sesuai dengan SK Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 122 tahun
2005, tentang status DAS/SWS maka DAS Menanga masuk dalam kategori DAS
yang sangat kritis. Hal ini memberikan konsekuensi pada penanganan serius,
khususnya krisis Sumber Daya Air di wilayah ini.
Kabupaten Lombok Timur berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara Laut Jawa
2. Sebelah Selatan Samudra Hindia
3. Sebelah Barat Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat
4. Sebelah Timur Selat Alas
3.2 Demografi
Kabupaten Lombok Timur memiliki jumlah penduduk 1.164.018 jiwa menurut
catatan BPS Lombok Timur tahun 2015.
Tabel 3.1
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2015
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 63.330 61.134 124.437
5-9 62.331 59.547 121.878
10-14 56.287 54.763 111.050
15-19 52.648 54.103 106.751
20-24 42.251 54.218 96.469
25-29 38.588 54.169 92.757
30-34 36.331 51.970 88.301
35-39 35.895 48.575 84.470
40-44 33.279 42.059 75.338
45-49 29.188 36.578 65.766
50-54 26.542 31.113 57.655
55-59 21.832 24.249 46.081
60-64 16.990 18.039 35.029
65-69 11.562 12.650 24.212
70-74 7.676 8.939 16.615
75+ 7.309 9.900 17.209
TOTAL 542.039 622.006 1.164.018
Sumber: BPS kabupaten Lombok Timur
Piramida Penduduk Kabupaten Lombok Timur Tahun
2015
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4

15 10 5 0 5 10 15

Persentase Laki-laki Persentase Perempuan

Sumber : BPS kabupaten lombok timur Diolah


3.3 Potensi Daerah
Kabupaten Lombok Utara memiliki berbagai macam potensi yang perlu
dikembangkan, yaitu:
3.3.1 Pertanian
Daerah bagian utara Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah pertanian
yang subur yang dekat dengan lereng gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 M.
Daerah ini sangat berpotensi untuk dilakukannya pengembangan agroindustri.
Daerah bagian selatan merupakan daerah lahan kering dengan curah hujan cukup
rendah, akan tetapi daerah tersebut juga sangat berpotensi untuk dilakukannya
pengembangan komoditas pertanian seperti misalnya tembakau jenis Virginia.
Masayarakat sekitar juga memanfaatkan lahan untuk ditanami oleh sayuran seperti
misalnya kangkung, kangkung ini menjadi salah satu makanan yang sering
dikosumsi oleh masyarakat yang dibuat sebagai makanan khas di daerah Lombok
Utara.
3.3.2 Kelautan
Kabupaten Lombok Timur memiliki berbagai macam potensi laut yang
dimiliki. Beberapa daerahnya digunakan untuk pembudidayaan seperti misalnya
pembudidayaan kerang mutiara. Selain pembudidayaan kerang mutiara, daerah ini
juga salah satu daerah penghasil ikan yang cukup banyak. Ada beberapa
pelabuhan alam yang terbentuk sebagai sentra produksi laut seperti misalnya
Labuhan Bajo, Labuhan Haji, dan Tanjung Luar. Tetapi pengembangan potensi
tersebut belum diikuti oleh peningkatan nilai ekonomis produknya melalui
pengolahan pasca panen
3.4 Struktur Ekonomi
Keadaan kondisi geografis dikabputen Lombok Timur yng memiliki dataran
rendah cukup luas maka memungkinkan kegiatan ekonomi sebagian besar
masayarakat akan berhubungan dalam bidang pertanian, hal ini dapat terlihat dari
sebagian penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
Sekotor perekenomian di kabupaten Lombok timur yang pertama didominasi
oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sekitar 27,90 persen yang
memiliki kontribusi paling besar bagi PDRB kabupaten Lombok Timur dan yang
kedua ada sektor perdagangan besar dan eceran 15,87 persen.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Angkatan Kerja Kabupaten Lombok Timur


Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah angkatan kerja di
kabupaten Lombok Timur tahun 2015.
Tabel 4.1
Angkatan Kerja Kabupaten Lombok Timur Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2015 (Persen)
Angkatan Kerja Laki-laki Perempuan Jumlah
Bekerja 74,69 48,23 60,04
Mencari Pekerjaan 6,59 2,18 4,15
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Timur
Angkatan kerja yang bekerja didominasi oleh penduduk laki-laki hal ini
disebabkan karena penduduk perempuan lebih memilih menjadi ibu rumah tangga
daripada bekerja sedangkan penduduk laki-laki memilki tanggung jawab menjadi
tulang punggung keluarga. Dan untuk angkatan kerja yang sedang mencari
pekerjaan didominasi pula oleh penduduk laki-laki. Hal ini disebabkan oleh hal
yang hampir sama. Pada umumnya penduduk perempuan lebih memilih untuk
menikah setelah menyelesaikan pendidikan.
Menurut data BPS kabupaten Lombok Timur, penduduk yang bekerja
berdasarkan status pekerjaannya, 37,94 persen penduduk masuk ke dalam kategori
berusaha, baik berusaha sendiri maupun dibantu oleh orang lain seperti berdagang
hasil kebun, tani, dll. Dan 16,99 persen bekerja sebagai buruh karyawan/pegawai.
35,31 persen pekerja bebas dan 12, 32 persen pekerja keluarga.
Berdasarkan data tahun 2015, angkatan kerja yang bekerja diserap oleh
sektor pertanian sebesar 45,65 persen. Artinya pendapatan utama penduduk
kabupaten lombok timur berasal dari sektor pertanian. Hal ini juga ditandai
dengan luasnya lahan pertanian dan perkebunan di kabupaten Lombok Timur.
Tabel 4.2
Bukan Angkatan Kerja Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015 (Persen)
Bukan Angkatan Kerja Laki-laki Perempuan Jumlah
Sekolah 8,75 8,68 8,71
Mengurus Rumah Tangga 2,08 38,09 22,02
Lainnya 7,89 2,82 5,08
Sumber : BPS kabupaten Lombok Timur
Penduduk kabupaten Lombok Timur yang bukan angkatan kerja
didominasi oleh penduduk perempuan. 38,09 persen penduduk perempuan lebih
memilih mengurus rumah tangga dibandingkan untuk bekerja.
Dari tabel 4.2 juga dapat disimpulkan bahwa penduduk laki-laki lebih
mementingkan pendidikan daripada penduduk perempuan.
4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka
Grafik 4.1

7,16

6,46

2014 2015

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Timur


Tingkat pengangguran terbuka dari tahun 2014 sampai 2015
mengalami penurunan cukup signifikan. Artinya Kabupaten Lombok
Timur berhasil meningkatkan jumlah lapangan kerja yang dibutuhkan.
4.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Lombok Timur
Tingkat partisipasi angkatan kerja kabupaten Lombok Timur sebagai
berikut
4.3.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Berdasarkan Umur
1) Menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan umur 15-
24 tahun
Jumlah angkatan kerja berumur 15 24
= 100
Penduduk 15 24

66.161
= 100 = 32,55
203.220

2) Menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan umur 25-


54 tahun
Jumlah angkatan kerja berumur 25 54
= 100
Penduduk 25 54

340.762
= 100 = 73,39
464.287
3) Menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan umur >55
> 55
= 100
Penduduk > 55
78.417
= 100 = 56,35
139.146
Dari hasil perhitungan di atas ditemukan angka partisipasi angkatan kerja
tertinggi terdapat di kisaran umur 25-54 tahun. Pada usia muda penduduk lebih
memilih sekolah dan belum merasa berkewajiban untuk bekerja. Sedangkan untuk
umur >55 tahun angka partisipasi angkatan kerja mulai menurun karena sudah
mulai memasuki umur tidak produktif.
4.3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin
Menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan Jenis Kelamin
laki-laki dan perempuan :
1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
Jumlah angkatan kerja laki laki
= 100
penduduk laki laki 15 64
293.305
= 100 = 87,93
333.544
2) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan
Jumlah angkatan kerja perempuan
= 100
Penduduk perempuan 15 64
225.563
= 100 = 54,34
415.073
Dari hasil perhitungan di atas, tingkat partisipasi angkatan kerja tertinggi terdapat
di penduduk laki-laki. Hal ini berkaitan dengan pandangan masyarakat dan sosial
budaya bahwa laki-laki memiliki kewajiban untuk mencari nafkah.

4.3.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Terakhir
1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan pendidikan terakhir SD ke
bawah
Jumlah angkatan kerja lulus SD ke bawah
= 100
penduduk lulus SD ke bawah
292.698
= 100 = 65,45
447.158
2) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan pendidikan SLTP
Jumlah angkatan kerja lulus SLTP
= 100
Penduduk lulus SLTP
88.875
= 100 = 51,96
171.018
3) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan pendidikan SLTA ke atas
jumlah angkatan kerja lulus SLTA
= 100
Penduduk lulus SLTA ke atas
137.295
= 100 = 72,21
190.134
Dari hasil perhitungan di atas, tingkat partisipasi angkatan kerja tertinggi
terdapat di penduduk berpendidikan terakhir SLTA ke atas. Hal ini dikarenakan di
kabupaten Lombok Timur, angkatan kerja berpendidikan tinggi lebih diperlukan
daripada angkatan kerja berpendidikan rendah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Angkatan kerja di Kabupaten Lombok Timur didominasi oleh penduduk
laki-laki. Sedangkan penduduk bukan angkatan kerja didominasi oleh perempuan.
Hal ini dapat disebabkan oleh penilaian masyarakat, dan sosial budaya setempat.
Tingkat pengangguran terbuka kabupaten Lombok Timur dari tahun 2014
sampai 2015 mengalami penurunan. Hal ini membuktikan bahwa kabupaten
Lombok Timur berhasil memperluas lapangan pekerjaannya.
Tingkat partisipasi angkatan kerja kabupaten Lombok Timur berdasarkan
umur didominasi oleh penduduk dengan umur 25-54 karena dalam masa produktif.
Tingkat partisipasi angkatan kerja berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh
penduduk laki-laki karena faktor penilaian masyarakat bahwa laki-laki harus
bekerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
didominasi oleh penduduk dengan pendidikan terakhir SLTA ke atas karena
angkatan kerja berpendidikan tinggi lebih diperlukan daripada berpendidikan
rendah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur, 2016, Lombok Timur


Dalam Data 2016, BAPPEDA Kabupaten Lombok Timur
2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur, 2016, Statistik Daerah
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016, BPS Kabupaten Lombok Timur
3. BPS Kabupaten Lombok Timur. Konsep/penjelasan teknis.
https://lomboktimurkab.bps.go.id (Tanggal Akses 23 April 2017)
4. Rusli, Said. 2014. Pengantar Ilmu Kependudukan, Edisi Revisi. Jakarta:
LP3ES
5. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Anda mungkin juga menyukai