Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan
masyarakat Indonesia. Pemerintah telah bersungguh-sungguh dan terus-
menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Peran tersebut pada dewasa ini
semakin dituntut akibat adanya perubahan-perubahan epidemiologik penyakit,
perubahan struktur organisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perubahan sosio-ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih efektif, ramah
dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka.
Era reformasi yang sedang kita jalani, telah membawa perubahan yang
mendasar dalam berbagai bidang kehidupan termasuk masalah pelayanan
kesehatan.. Salah satu perubahan mendasar yang sedang digulirkan saat ini
adalah manajemen negara yaitu dari manajemen berbasis pusat menjadi
manajemen berbasis daerah secara resmi perubahan manajemen ini diwujudkan
dalam bentuk Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah
daerah yang kemudian diikuti pedoman pelaksanaannya berupa Peraturan
Pemeritah RI Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan propinsi sebagai
daerah otonomi konsekuensi logis dari undang-undang dan peraturan
pemerintah tersebut adalah bahwa efektivitas pelayanan kesehatan harus
disesuaikan dengan jiwa dan semangat otonomi sesuai dengan peraturan
tersebut maka disusunlah tugas pokok dan fungsinya yakni; (1)
menyelenggarakan, melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi promotif,
pemulihan rehabilitasi. (2) penyelenggaraan pelayanan medik,
penyelenggaraan sistem rujukan, penyelenggaraan pelayanan penunjang dan
non medik, penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan, penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal
yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai
peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan peraturan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang
Pelayanan Kesehatan. Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus memenuhi berbagai
syarat diantaranya; tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar,
mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu (Azwar, 1996).
Saat ini, rumah sakit berada dalam iklim persaingan yang sangat ketat.
Masyarakat sebagai pelanggan berada dalam posisi yang lebih kuat karena
semakin banyak pilihan rumah sakit yang dapat melayaninya. Pada saat yang
bersamaan, masyarakat juga semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan.
Dalam kondisi seperti ini, agar tetap dapat eksis melayani pelanggannya,
rumah sakit harus memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Salah satu
aspeknya adalah kemauan dan kemampuan dalam memberikan pelayanan yang
prima. Oleh karena itu diperlukan paradigma dan sikap mental yang
berorientasi melayani, serta pengetahuan dan keterampilan yang memadai
dalam melaksanakan pelayanan yang prima.
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-
Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses
manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang mencakup
perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi. Analisis
adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada
suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan
apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi
internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
Yaitu bagaimana analisis SWOT RSD MADANI?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuannya adalah untuk mengetahui analisis
SWOT RSD MADANI.
BAB II
TINJAUAN TEORI
E. Definisi SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
INTERNAL
STRENGTH Comparative Mobilization
Advantage
WEAKNESS Divestment/Invesm Damage Control
ent
Keterangan :
o Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
berkembang lebih cepat
o Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan
kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
o Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang
kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak
dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
o Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman
dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana
yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage
Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah
dari yang diperkirakan.
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif
melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah
total perkalian skor dan bobot (c = ab) pada setiap faktor S-W-O-
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan
faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi
nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y)
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
Keterangan :
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap
sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat
sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk
mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada
sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan
menghadapi tantanganbesar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Strategi Bertahan, artinyakondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh
karenanyaorganisasi disarankan untuk meenggunakan strategi
bertahan, mengendalikankinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambilterus berupaya
membenahi diri.
Sub Jumlah 25 2 26
Tenaga Paramedis Perawatan
4. S-1 Keperawatan 7 - 7
S-1 keperewatan Ners 10 10
5. AKPER/D-III 108 71 179
Keperawatan
6. Bidan 37 - 37
7. SPK 1 1 2
8. SPK SJ 6 - 6
Sub Jumlah 169 72 241
Tenaga Paramedis Non Perawatan
9. S-2 Gizi 1 - 1
10. Apoteker 4 - 4
11. S-1 Farmasi 7 1 8
12. S-1 Psikologi 5 - 5
13. S-1 Kesmas 12 - 12
14 S-1 Fisioterapi 1 - 1
15. D-III Farmasi 14 3 17
16. AMF/SMF 1 - 1
17. SPPH/AAK 3 - 3
18. SPRG 1 - 1
19. D-III Gizi 11 - 11
20. D-III Kesling 13 1 14
21. D-III Fisioterapi 9 - 9
22. D-III Radiologi 4 - 4
23. D-III Elektromedik 1 - 1
24. D-III Rekam medik 1 - 1
25. D-III Anestesi 1 - 1
26. D-III Analis Kesehatan 5 1 6
27 D-III Analis Kimia 1 - 1
E. Pelayanan
1. Pelayanan Administrasi
2. Pelayanan Kesehatan :
1) Rawat Inap
2) Rawat Jalan
o Poli jiwa
o Poli penyakit dalam
o Poli bedah
o Poli anak
o Poli kandungan
o Poli gigi
o Poli saraf
o Poli mata
o Poli kulit dan kelamin
o Poli psikologi
o Poli gizi
3) Perinatalogi
4) Kebidanan
5) Pembedahan
6) Rehabilitasi Jiwa
7) Instalasi Gawat Darurat
8) Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Pelayanan Penunjang :
1) Apotek
2) Radiologi
3) Laboratorium
4) EEG (Rekam Otak) & Brain Mapping
5) Osteo Scanning
6) Ultra Sonografi (Usg)
7) Fisioterapi
8) Pelayanan Gizi
9) IPSRS
H. Keyakinan Dasar
1) Bekerja dalam suatu tim untuk memperoleh hasil yang optimal
2) Menempatkan kepuassan pelanggan dalam setiap kegiatan pelayanan
3) Melayani dengan baik dan santun untuk menumbuhkan kepercayaan
pelanggan.
I. Motto
Masintuwu mosipakalompe
Artinya bersatu untuk saling memperbaiki
J. Motto Pelayanan
Kepuasan anda kebahagiaan kami
BAB IV
ANALISIS SWOT RUMAH SAKIT
MADANI
3. PELUANG
1. Semakin terbuka kesempatan memiliki SDM yang 0,2 4 0,8
baik, adanya kepercayaan pihak ketiga/ perhatian
pemerintah terhadap warga miskin dan jumlah warga
miskin peserta Jamkesmas yang makin banyak.
2. Jumlah Penduduk yang makin berkembang 0,2 3 0,6
merupakan potensi rumah sakit yang masih dapat
dikembangkan.
3. Terdapat institusi pendidikan yang memerlukan 0,2 3 0,6
tempat praktek dan belajar bagi mahasiswa /
terbukanya kesempatan magang bagi para pelajar dan
mahasiswa.
4. RS Madani ini berpeluang menjadi rujukan bagi 0,2 4 0,8
puskesmas-puskesmas di derah Sulteng
5. Karena jumlah dokter spesialis tersedia sedikit, maka 0,05 4 0,2
rumah sakit ini berpeluang mendatangkan tenaga
dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan. 0,05 3 0,15
6. Bertambahnya minat pasien untuk mendapatkan
perawatan di kelas utama dan ruang vip.
7. Dapat bekerjasama dengan kementrian RI untuk lebih 0,1 4 0,4
meningkatkan fasilitas di rumah sakit ini di tunjang
dengan dokter ahli yang masih sedikit berpeluang
untuk mendatangkan dokter ahli untuk melayani
pasien yang bertambah banyak.
TOTAL NILAI 1 25 3,55
4. ANCAMAN
1. Adanya rumah sakit swasta yang didirikan di Sulteng. 0,2 4 0,8
2. Persaingan Global MEA mulai berlaku penuh 2017 0,2 3 0,6
3. Persaingan global antar rumah sakit. 0,2 3 0,6
4. Masyarakat mulai cerdas menilai pelayanan rumah 0,1 3 0,3
sakit.
5. Tuntutan Stekholder terhadap Lulusan keperawatan 0,1 3 0,3
semakin tinggi
6. Sudah mulai banyaknya rumah sakit swasta di 0,1 3 0,3
Sulteng
7. Masyarakat mulai memilih Rumah sakit yang 0,1 4 0,4
mempunyai fasilitas yang memadai.
II I
STABILITY 3 GROWTH
(0,25)
Kelemahan (-0,4) Kekuatan
1 2 3
-1
-2
III -3 IV
SURVIVAL DIVERSIFICATION
Ancaman
Kuadran II (positif, negatif) : Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat
namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak
ragam strategi taktisnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat
penelitian medik.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka diketahui bahwa Rumah Sakit
Madani adalah sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi
Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi
sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
B. Saran
Apabila terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan serta tidak sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada tentang instansi yang kami lakukan
analisis SWOT ini kami berharap untuk diberikan masukan dan saran. Sebab
kami menilainya hanya bersifat pengamatan dan informasi yang diperoleh
secara terbatas.
DAFTAR PUSTAKA