MODUL PELATIHAN
0
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
MODUL PELATIHAN
1
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Acknowledgements
Organization partner CKP CBT-Centre
Chief Writer: Ir. Surono MPhil
Co-writer Ratih Woro Anggraini
2
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan 4
II. Tujuan Instruksional Umum ............. 6
III. Standar Kompetensi 6
IV. Gambaran Umum Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan ......................... 13
V. Elemen 1: Mengidentifikasi persyaratan perundangan K3 sesuai konteks industri pangan 16
VI. Elemen 2: Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dan tindakan pengendaliannya ....................... 20
VII. Elemen 3: Mengidentifikasi komunikasi dan pelaporan K3 .............................................................. 31
VIII. Elemen 4: Mengidentifikasi insiden K3 dan prosedur tanggapan darurat ......... 33
IX. SOP...................................................................................................................................................... 39
X. Bahan Bacaan yang Disarankan........................................................................................................... 40
XI. Asesmen Mandiri 41
XII. Lembar Evaluasi Peserta 43
XIII. Kurikulum 44
3
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
I. PENDAHULUAN
Modul ini merupakan perangkat pelatihan yang dapat digunakan oleh para trainer maupun para trainee
baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri, untuk membantu menjadi kompeten dalam
melakukan riset dan mengembangkan standar kompetensi.
Modul ini disusun secara khusus dengan konteks profesi Keamanan Pangan dengan metode instruksi
pelatihan berbasis komnpetensi (Competency based training=CBT) dan asesmen berbasis kompetensi
(Competency based assessment = CBA). CBT dan CBA ini merupakan model yang dipilih oleh ASEAN
(Association of South-East Asian Nations) sebagai model untuk melatih tenaga kerja pada Negara-
negara anggota ASEAN.
Apa itu CBT dan CBA system dan mengapa ASEAN mengadopsinya?
a. CBT adalah model pelatihan yang berkonsentrasi pada apa yang dapat dilakukan oleh tenaga
kerja atau yang dipersyaratkan oleh tempat kerja. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk
membantu peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai standar yang
dipersyaratkan tempet kerja. CBT berusaha mengembangkan ketrampilan, pengetahuan dan
sikap kerja (atau mengakui ketika peserta sudah memiikinya) untuk mencapai persyaratan standar
kompetensi. ASEAN telah mengadopsi CBT/CBA training system untuk menghasilkan tenaga
kerja yang diinginkan industri, sehingga akan meningkatkan peluang peserta pelatihan
mendapatkan pekerjaan.
b. CBA mencakupi pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauh mana seorang pekerja dapat
mendemonstrasikan pekerjaannya sesuai standar kompetensi. Ketika trainee sudah dapat
mendemonstrasikan kompetensinya, baik dari hasil pelatihan ataupun pengalaman ditempat kerja,
maka dapat diberi pengakuan atas pencapaiannya baik melaui RPL untuk mengikuti jenjang
pelatihan berikutnya atau RCC untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
b. Terdapat beberapa standar kompetensi, yakni: SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), Standar Kompetensi Internasional, dan Standar Kompetensi Khusus.
c. Standar kompetensi merupakan unsur esensial dalam suatu sistem standardisasi kompetensi
kerja baik nasional, internasional maupun standar kompetensi khusus. Dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja nomor 2 tahun 2016, Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional adalah
tatanan keterkaitan komponen standardisasi kompetensi kerja nasional yang komprehensif dan
sinergis dalam rangka meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia Indonesia. Sistem
standardisasi ini terdiri atas lima subsistem, yakni: subistem Perumusan Standar, Subsistem
Penerapan Standar, Subsistem Harmonisasi Standardisasi, dan Subsistem Pembainaan dan
Pengendalian. Bagaimana sistem standardisasi bekerja membangun sumberdaya manusia mulai
dari perumusan standar, penerapan dalam industri dan penerapan pada pendidikan, Surono
(2016) mengukapkan teori standardisasi:
Jika standar kompetensi disusun berdasarkan konsensus SOP-SOP (Standard Operating
Procedures) dari industri-industri, dan bila diterapkan dalam pengembangan kurikulum
pembelajaran, maka dapat dipastikan peserta didik hasil pembelajaran kompeten untuk
menjalankan SOP-SOP industri tersebut
Standar kompetensi kerja diidentifkasi sebagai jembatan yang menghubungkan relevansi antara
dunia pendidikan dan dunia industri, yang kemudian dipastikan dengan sertifikasi kompetesi.
Komponen-komponen standar kompetensi (judul, elemen, kriteria unjuk kerja) menjembatani
komponen-komponen SOP industri (judul, langkah-langkah utama proses, instruksi kerja) dan
4
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Gambar 1. Ilustrasi ketelusuran Standar kompetensi, penerapan dalam industri, penerapan dalam
pembelajaran dan sertifikasi kompetensi. (Surono, 2016).
d. Pada setiap modul akan ditampilkan seluruh komponen standar kompetensi yang mencakupi:
Judul Unit: merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata
kerja aktif atau performatif yang terukur.
Deskripsi Unit: Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam
kaitannya dengan unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan keterkaitan unit
kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat.
Elemen: Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada
proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif.
Kriteria Unjuk Kerja: Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan
secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang
terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif.
Batasan variabel: Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa
lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar,
rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan
terkait y ang harus diikuti.
Panduan Penilaian: Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat
dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang
konteks penilaian, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila diperlukan),
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan,
serta aspek kritis yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Dalam modul ini akan diberikan gambaran umum tentang unit kompetensi ini, tujuan dan standar
5
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
kompetensi. Selanjutnya dibahas employability skills, setiap elemen dan kriteria unjuk kerja untuk
mmastikan trainee menjadi memahami dan mampu melakukan pekerjaan dengan sikap sesuai
persyaratan tempat. Dalam modul ini pada setiap elemen dilakukan latihan untuk mendemonstrasikan
kompetensinya melakukan tahap-tahap pekerjaan, sehingga diakhir elemen, trainee sudah mampu
mendemonstrasikan seluruh tahapan kerja sesuai persyaratan kriteria unjuk kerja. Selanjutnya
dilakukan asesmen mandiri secara terstruktur untuk memastikan secara mandiri bahwa trainee telah
keompeten. Bila belum kompeten maka perlu re-training.
Bagi para peserta pelatihan, ingat bahwa pelatih anda disini membantu cara mencapai kompetensi
anda, sehingga jangan ragu-ragu untuk bertanya hingga anda kompeten.
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakupi pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
melakukan pekerjaan mulai dari penerimaan sampai pengiriman barang kepada konsumen dengan aman sesuai
dengan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada berbagai industri pangan.
6
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
4. Mengidentifikasi 4.1. Prosedur umum untuk mengelola insiden, cedera dan keadaan
insiden K3 dan darurat diidentifikasi.
prosedur 4.2. Prosedur untuk pertolongan pertama diidentifikasi.
tanggapan darurat 4.3. Prosedur penanganan kondisi darurat serta evakuasi darurat
diidentifikasi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Persyaratan perundangan K3 harus sesuai dengan Undang-undang K3. Persyaratan
harus berhubungan dengan:
1.1.1 Regulasi dan ketetapan mengenai K3
1.1.2 Kode praktek keamanan
1.1.3 Standar keselamatan nasional
1.1.4 Standar dan panduan K3
1.1.5 Lisensi, sertifikat kompetensi
1.1.6 Tugas perawatan
1.1.7 Standar nasional
1.1.8 Komite dan ahli kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 Pekerjaan adalah tugas, fungsi dan tanggung jawab setiap orang yang bekerja di
industri pangan, termasuk tetapi tidak terbatas pada bagian:
1.2.1 Pembelian bahan baku
1.2.2 Penerimaan barang
1.2.3 Produksi
1.2.4 Penjaminan mutu
1.2.5 Pengemasan
1.2.6 Peny impanan
1.2.7 Pengiriman barang
1.3 Persy aratan tugas perawatan berhubungan dengan:
1.3.1 Kewajiban melaksanakan tugas perawatan, yaitu melakukan segala sesuatu
y ang dapat dilakukan untuk melindungi pekerja lain terhadap bahaya
1.3.2 Persyaratan K3 nasional dan daerah yang relevan dan dapat mencakupi
persyaratan untuk pengusaha dan pekerja lepas, pekerja yang bertanggung
jawab untuk situs pekerjaan, supervisor konstruksi, desainer, pemasok dan
produsen, pekerja konstruksi, sub-kontraktor, dan inspektor
1.3.3 Tanggung jawab pribadi untuk mematuhi praktek kerja yang aman, termasuk
aktiv itas yang memerlukan izin, tiket, atau sertifikat kompetensi
1.4 Praktek kerja aman dapat mencakupi:
1.4.1 Merokok pada tempat yang disediakan
1.4.2 Bagian kerumahtanggaan memastikan tempat kerja yang bersih, rapi dan
aman untuk digunakan
1.4.3 Persy aratan umum penggunaan peralatan dan pakaian perlindungan pribadi
1.4.4 Persy aratan umum penggunaan mesin dan peralatan yang aman
1.4.5 Peny impanan dan pembuangan puing bangunan
1.4.6 Peny itaan dan pembuangan obat-obatan terlarang dan miras di tempat kerja
1.4.7 Pencegahan intimidasi dan pelecehan secara umum
1.4.8 Akses terhadap fasilitas kerja seperti air minum dan toilet
1.4.9 Pengelolaan saat bekerja sendiri
1.5 Risiko berhubungan dengan: Kemungkinan terjadinya bahaya yang menimbulkan
cedera atau luka.
1.6 Prinsip manajemen risiko mencakupi:
1.6.1 Mengidentifikasi bahaya
1.6.2 Mengases risiko yang ada
1.6.3 Memberitahu dan melaporkan pekerja yang terlibat
1.6.4 Mengendalikan bahaya
7
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
8
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
9
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
4. Norma dan standar Commented [A1]: P enulisan Norma dan Standar dipisah
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian harus dilakukan sedemikan rupa dengan memperhitungkan kebiasaan dan
kemampuan bahasa asesi, dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.
Kompetensi dalam unit ini harus dicapai sesuai dengan standar dan peraturan
keamanan pangan.
1.2 Sumber daya harus tersedia untuk mendukung penilaian, termasuk materi partisipan
dan informasi lain atau peralatan yang berhubungan dengan keterampilan dan
pengetahuan yang dicakup. Perangkat asesmen yang didesain secara spesifik untuk
mendukung unit kompetensi ini memastikan hasil penilaian yang konsisten. Beragam
perangkat penilaian dan sumberdaya lain harus digunakan untuk menyesuaikan dengan
cara belajar khusus setiap individu yang dinilai.
1.3 Metode penilaian harus memenuhi Panduan Penilaian Unit Kompetensi ini. Metode
penilaian harus mengkonfirmasi kemampuan asesi untuk secara konsisten
mengidentifikasi dan mengartikan secara tepat pengetahuan dasar yang penting
1.4 Untuk memastikan konsistensi kinerja, kompetensi harus ditunjukkan pada lebih dari
satu kesempatan dalam periode waktu tertentu guna mencakup beragam kemungkinan,
kasus, dan tanggungjawab, dan bila mungkin, dinilai dengan berbagai aktivitas
asesmen.
10
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
peran pekerjaan
3.1.4 Bahay a umum di tempat kerja
3.1.5 Rambu-rambu/tanda keselamatan kerja umum dan artinya
3.1.6 Tanggapan darurat umum di tempat kerja dan prosedur evakuasi
3.1.7 Aktiv itas kerja yang memerlukan lisensi dan sertifikat kompetensi
3.1.8 Persy aratan umum respon pertolongan pertama
3.1.9 Prosedur umum untuk membahas isu-isu K3
3.1.10 Prosedur umum untuk melaporkan bahaya K3, kecelakaan, insiden, keadaan
darurat, cedera, kejadian yang menimbulkan potensi bahaya (near missed)
dan kejadian berbahaya
3.1.11 Prosedur umum untuk menanggapi bahaya, insiden dan cedera
3.1.12 Prosedur penanganan cedera
3.1.13 Hirarki kontrol K3
3.1.14 Tanggung jawab K3 dan hak-hak pemegang tugas (termasuk orang yang
mengendalikan pekerjaan/proyek, pengusaha dan orang-orang bekerja
sendiri, supervisor, desainer, produsen dan pemasok, pekerja dan
pengawas)
3.1.15 Tanggung jawab pribadi untuk mematuhi praktek kerja yang aman (yang
berkaitan dengan identifikasi bahaya, mencegah intimidasi atau pelecehan,
penggunaan fasilitas, merokok, penggunaan obat-obatan dan alkohol dan
rumah tangga)
3.1.16 Peran tim K3 dan perwakilan
3.1.17 Jenis alat pelindung diri dan peralatan pemadam kebakaran umum
3.1.18 Jenis informasi dan dokumentasi K3
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menerapkan keterampilan pemahaman untuk:
a. Menjelaskan persyaratan peraturan K3 dasar yang akan berlaku
terhadap pekerjaan sendiri
b. Menjelaskan arti tanda dan simbol keselamatan
c. Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja
d. Membahas prinsip-prinsip dasar manajemen risiko
e. Melaporkan insiden, cedera di tempat kerja
3.2.2 Menerapkan keterampilan komunikasi/ interpersonal untuk:
a. Menjelaskan persyaratan peraturan K3
b. Melaporkan bahaya dan risiko tempat kerja secara lisan
c. Mengajukan pertanyaan yang efektif
d. Meneruskan informasi kepada pekerja lain
e. Membahas isu dan informasi mengenai K3
5. Aspek kritis
5.1 Bukti-bukti asesmen harus mengkonfirmasi pemahaman pribadi mengenai hal-hal
berikut:
5.1.1 Persyaratan peraturan K3, persyaratan keamanan pekerjaan, termasuk
tugas perawatan
5.1.2 Kisaran bahaya umum di tempat kerja dan prosedur untuk penilaian risiko
dan penerapan hirarki kontrol
5.1.3 Proses komunikasi K3, informasi dan dokumentasi, termasuk peran tim K3
dan perwakilan, arti tanda-tanda keselamatan umum dan simbol, dan
prosedur untuk melaporkan bahaya, insiden dan cedera
11
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
5.1.4 Prosedur umum untuk menanggapi insiden dan keadaan darurat, termasuk
evakuasi, pertolongan pertama, peralatan keselamatan kebakaran dan alat
pelindung diri
5.1.5 Mengikuti prosedur kerja yang aman untuk melakukan tugas
12
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
DESKRIPSI UNIT
13
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
14
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Penting !!
Setelah menyelesaikan modul pelatihan ini,
peserta harus mampu menunjukkan bukti
pencapaian kompetensi dalam bentuk
mendemonstrasikan:
q Melakukan Pekerjaan dengan Aman di
Industri Pangan
15
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
16
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
17
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
18
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
19
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
20
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
21
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
22
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
23
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
24
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
25
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
2008
26
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
27
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
28
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Tabung pemadam
Selimut anti api
Alat pembantu pernafasan
Tandu
29
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
30
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
31
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
32
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
33
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
34
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Kebakaran
Emisi gas beracun dan/atau mudah terbakar
Kecelakaan kendaraan atau mesin berjalan
Konstruksi bangunan yang runtuh
Tumpahan bahan kimia
Cedera terhadap personil
Ledakan
Kebocoran gas
35
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
36
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
37
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
q Evakuasi
q Tanda bahaya berupa Bel Alarm harus segera dibunyikan disemua area gedung
pengolahan tanpa terkecuali dan usahakan dibunyikan terus selama hal itu masih
diperlukan.
q General Manager / MOD akan mengumumkan kepada karyawan melalui alat
komunikasi yang tersedia untuk segera dilakukan Evakuasi sesuai dengan
prosedur yang telah ada.
q Karyawan telepon operator harus tetap menunggu didepan Switchboard selama
itu masih memungkinkan sampai intruksi untuk meninggalkan tempat
diberitahukan oleh anggota pemadam kebakaran / management.
q Semua karyawan kecuali Front Office diwajibkan meninggalkan area gedung
pengolahan menuju tempat yang aman / parking area untuk menunggu intruksi
selanjutnya dari pihak management.
q Security harus bertanggung jawab bahwa seluruh karyawan telah lengkap semua
di evakuasi dan sudah memastikan karyawan telah meninggalkan gedung.
q Jangan kembali masuk gedung walaupun alasan apapun sebelum pernyataan
aman diumumkan melalui system alat komunikasi dan pengamanan ini baru
dilakukan setelah security gedung selesai memeriksa seluruh gedung dan
menyatakan AMAN.
38
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
LATIHAN
39
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
40
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Contoh Pengisian
41
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
42
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
IX. SOP
2. Mengidentifikasi 2.1. Lakukan identifikasi Prinsip-prinsip dasar Komputer dan Daftar bahaya
bahaya di tempat manajemen risiko ! internetnya dan tindakan
kerja dan tindakan 2.2. Lakukan identifikasi Bahaya di tempat kerja Dokumen pengendalian
pengendaliannya umum ! dokumen SMK3 Persyaratan
2.3. Lakukan identifikasi Langkah-langkah untuk pemilihan dan
mengendalikan risiko ! penggunaan
2.4. Lakukan identifikasi Persyaratan untuk APD.
pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri Tanda-tanda
yang relevan! dan simbol
2.5. Lakukan identifikasi Tanda-tanda dan simbol keselamatan.
keselamatan ! Prosedur
2.6. Lakukan identifikasi Prosedur untuk pelaporan untuk
bahaya dan risiko ! pelaporan
bahaya dan
risiko
4. Mengidentifikasi 4.1. Prosedur umum untuk mengelola insiden, Komputer dan Dokumen
43
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
44
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit) kompetensi yang akan diujikan.
1. Pelajari seluruh standar Kriteria Unjuk Kerja (KUK), batasan variabel, panduan penilaian dan aspek kritis
serta y akinkan bahwa anda sudah benar-benar memahami seluruh isinya.
2. Laksanakan penilaian mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang anda miliki secara
obyektif terhadap seluruh daftar pertanyaan yang ada, serta tentukan apakah sudah kompeten (K) atau
belum kompeten (BK).
3. Siapkan bukti-bukti yang anda anggap relevan terhadap unit kompetensi, serta matching-kan setiap bukti
yang ada terhadap setiap elemen/ KUK, konteks variable, pengetahuan dan keterampilan yang
dipersyaratkan serta aspek kritis.
4. Asesor dan asesi menandatangi form asesmen mandiri.
Unit Kompetensi :
Nomor : C.100000.001.01
Judul : Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan Commented [A3]: Kurang telusur, Kalimat UK ini kurang
Elemen Kompetensi : 1. Mengidentifikasi persyaratan perundangan K3 spesifik akan outputnya, dan kurang sesuai jg dengan
penjabaran EK dan KUK
Daftar Pertanyaan Penilaian
Komponen Bukti-bukti
(Asesmen Mandiri/ Self Assessment): V A T M
asesmen mandiri K BK Pendukung
Apakah Anda dapat .
1.1. Mengidentifikasi persyaratan peraturan K3
yang berlaku, yang relevan terhadap
pekerjaan, fungsi dan tanggung jawab
pribadi di tempat kerja?
Kriteria
1.2. Mengidentifikasi persyaratan tugas
Unjuk Kerja
perawatan, perbaikan dan perubahan sarana
produksi?
1.3. Menjelaskan tanggung jawab pribadi untuk
mematuhi praktek kerja aman?
45
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
46
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
Pilih yang sesuai dalam kotak Setuju Tidak tahu Tidak setuju Tidak dapat
diterapkan
Terlalu banyak materi yang diberikan sehingga
terkesan terburu-buru.
Hampir semua kompetensi relevan dengan
say a.
Kompetensi yang diberikan sesuai dengan level
dimana saya berada.
Say a mendapat cukup bantuan dari trainer
say a.
Jumlah aktivitas sesuai.
Kompetensi ini membiarkan saya untuk
menggunakan inisiatif sya sendiri.
Pelatihan ini diselenggarakan dengan baik.
Trainer saya mempunyai waktu untuk
menjawab pertanyaan saya.
Say a mengerti bagaimana saya nantinya akan
diuji.
Say a diberikan waktu yang cukup untuk
berlatih.
Umpan balik dari trainer saya sangat
membantu.
Peralatan pelatihan cukup dan bekerja dengan
baik.
Aktiv itas dalam pelatihan terlalu sulit untuk
say a.
47
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
XIII. KURIKULUM
A. KODE MP : SKKNI-C.100000.001.01
B. JUDUL MATERI PEMBELAJARAN : Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
C. FILOSOFI PELATIHAN BERBASIS KOMPETESI:
1.Berstandar kompetensi (SKKNI, standar internasional, dan/atau standar khusus)
2.Melatih sampai kompeten
3.CBA Sertifikasi kompetensi
D. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU): Diakhir pembelajaran, peserta mampu melakuan pekerjaan dengan aman diindustri pangan sesuai dan patuh dengan
regulasi perusahaan dan pemerintah.
E. RUANG LINGKUP KOMPETENSI : Unit kompetensi ini mencakupi pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melakukan pekerjaan mulai dari penerimaan sampai
pengiriman barang kepada konsumen dengan aman sesuai dengan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada berbagai industri pangan
F. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
TUJUAN KOMPETENSI DASAR/INDIKATOR KOMPETENSI METODE MEDIA KELUARAN WAKTU
INSTRUKSIONAL Peralatan & ref TENTATIF (jam @
KHUSUS: (sesuai SKKNI) 45)
Te=(O + 4M + P)
6
1. Mengidentifikasi 1.1. Persyaratan peraturan K3 yang berlaku, yang o Presentasi o Komputer/ o Daftar 1 jam
persyaratan relevan terhadap pekerjaan, fungsi dan o Diskusi laptop persyaratan
perundangan K3 o Workshop o LCD perundangan K3
tanggung jawab pribadi di tempat kerja
sesuai konteks o Studi kasus projector sesuai konteks
diidentifikasi. industri pangan
industri pangan 1.2. Persyaratan tugas perawatan, perbaikan dan o Software
perubahan sarana produksi diidentifikasi. o Buku
1.3. Tanggung jawab pribadi untuk mematuhi referensi
praktek kerja aman dijelaskan. o Modul
2. Mengidentifikasi 2.1. Prinsip-prinsip dasar manajemen risiko o Presentasi o Komputer/ o Daftar bahaya 1 jam
bahaya di tempat diidentifikasi. o Diskusi laptop dan tindakan
kerja dan tindakan 2.2. Bahaya di tempat kerja umum diidentifikasi. o Workshop o LCD pengendalian
pengendaliannya 2.3. Langkah-langkah untuk mengendalikan risiko o Studi kasus projector o Persyaratan
diidentifikasi. o Software pemilihan dan
48
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
3. Mengidentifikasi 3.1. Pengaturan keterlibatan personil mengenai K3, o Presentasi o Komputer/ o Pedoman 1 jam
komunikasi dan termasuk proses komunikasi, informasi dan o Diskusi laptop komunikasi dan
pelaporan K3 dokumentasi diidentifikasi. o Workshop o LCD pelaporan K3
3.2. Personil K3 yang telah ditentukan dan memiliki o Studi kasus projector
otoritas terkait untuk mengurus hal-hal K3, o Software
termasuk hal yang berkaitan dengan hak untuk o Buku
menolak pekerjaan yang tidak aman referensi
diidentifikasi. o Modul
4. Mengidentifikasi 4.1. Prosedur umum untuk mengelola insiden, cedera o Presentasi o Komputer/ o Dokumen 1 jam
insiden K3 dan dan keadaan darurat diidentifikasi. o Diskusi laptop insiden K3 dan
prosedur tanggapan 4.2. Prosedur untuk pertolongan pertama o Workshop o LCD tanggapan
darurat diidentifikasi. o Studi kasus projector darurat
4.3. Prosedur penanganan kondisi darurat serta o Software
evakuasi darurat diidentifikasi. o Buku
referensi
o Modul
F. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian harus dilakukan sedemikan rupa dengan memperhitungkan kebiasaan dan kemampuan bahasa asesi, dan sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukannya. Kompetensi dalam unit ini harus dicapai sesuai dengan standar dan peraturan keamanan pangan.
1.2. Sumber daya harus tersedia untuk mendukung penilaian, termasuk materi partisipan dan informasi lain atau peralatan yang berhubungan dengan
keterampilan dan pengetahuan yang dicakup. Perangkat asesmen yang didesain secara spesifik untuk mendukung unit kompetensi ini memastikan
49
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
hasil penilaian yang konsisten. Beragam perangkat penilaian dan sumberdaya lain harus digunakan untuk menyesuaikan dengan cara belajar khusus
setiap individu yang dinilai.
1.3. Metode penilaian harus memenuhi Panduan Penilaian Unit Kompetensi ini. Metode penilaian harus mengkonfirmasi kemampuan asesi untuk secara
konsisten mengidentifikasi dan mengartikan secara tepat pengetahuan dasar yang penting
1.4. Untuk memastikan konsistensi kinerja, kompetensi harus ditunjukkan pada lebih dari satu kesempatan dalam periode waktu tertentu guna mencakup
beragam kemungkinan, kasus, dan tanggungjawab, dan bila mungkin, dinilai dengan berbagai aktivitas asesmen.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.) Commented [A4]: Penulisan (T idak ada.) tidak perlu
NUMBERING
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Peraturan perundangan K3
3.1.2. Standar industri/catatan panduan kerja mengenai K3 yang berhubungan dengan pekerjaan, peran, dan tanggungjawab pribadi di tempat kerja
3.1.3. Prinsip-prinsip dasar manajemen risiko dan penilaian yang berkaitan dengan peran pekerjaan
3.1.4. Bahaya umum di tempat kerja
3.1.5. Rambu-rambu/tanda keselamatan kerja umum dan artinya
3.1.6. Tanggapan darurat umum di tempat kerja dan prosedur evakuasi
3.1.7. Aktivitas kerja yang memerlukan lisensi dan sertifikat kompetensi
3.1.8. Persyaratan umum respon pertolongan pertama
3.1.9. Prosedur umum untuk membahas isu-isu K3
3.1.10. Prosedur umum untuk melaporkan bahaya K3, kecelakaan, insiden, keadaan darurat, cedera, kejadian yang menimbulkan potensi bahaya (near
missed) dan kejadian berbahaya
3.1.11. Prosedur umum untuk menanggapi bahaya, insiden dan cedera
3.1.12. Prosedur penanganan cedera
3.1.13. Hirarki kontrol K3
3.1.14. Tanggung jawab K3 dan hak-hak pemegang tugas (termasuk orang yang mengendalikan pekerjaan/proyek, pengusaha dan orang-orang bekerja
sendiri, supervisor, desainer, produsen dan pemasok, pekerja dan pengawas)
3.1.15. Tanggung jawab pribadi untuk mematuhi praktek kerja yang aman (yang berkaitan dengan identifikasi bahaya, mencegah intimidasi atau
pelecehan, penggunaan fasilitas, merokok, penggunaan obat-obatan dan alkohol dan rumah tangga)
3.1.16. Peran tim K3 dan perwakilan
3.1.17. Jenis alat pelindung diri dan peralatan pemadam kebakaran umum
3.1.18. Jenis informasi dan dokumentasi K3
3.2. Keterampilan
3.2.1. Menerapkan keterampilan pemahaman untuk:
50
Melakukan Pekerjaan dengan Aman di Industri Pangan
a. Menjelaskan persyaratan peraturan K3 dasar yang akan berlaku terhadap pekerjaan sendiri
b. Menjelaskan arti tanda dan simbol keselamatan
c. Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja
d. Membahas prinsip-prinsip dasar manajemen risiko
e. Melaporkan insiden, cedera di tempat kerja
3.2.2. Menerapkan keterampilan komunikasi/ interpersonal untuk:
a. Menjelaskan persyaratan peraturan K3
b. Melaporkan bahaya dan risiko tempat kerja secara lisan
c. Mengajukan pertanyaan yang efektif
d. Meneruskan informasi kepada pekerja lain
e. Membahas isu dan informasi mengenai K3
5. Aspek kritis
Bukti-bukti asesmen harus mengkonfirmasi pemahaman pribadi mengenai hal-hal berikut:
5.1. Persyaratan peraturan K3, persyaratan keamanan pekerjaan, termasuk tugas perawatan
5.2. Kisaran bahaya umum di tempat kerja dan prosedur untuk penilaian risiko dan penerapan hirarki kontrol
5.3. Proses komunikasi K3, informasi dan dokumentasi, termasuk peran tim K3 dan perwakilan, arti tanda-tanda keselamatan umum dan simbol, dan
prosedur untuk melaporkan bahaya, insiden dan cedera
5.4. Prosedur umum untuk menanggapi insiden dan keadaan darurat, termasuk evakuasi, pertolongan pertama, peralatan keselamatan kebakaran dan
alat pelindung diri
5.5. Mengikuti prosedur kerja yang aman untuk melakukan tugas
51