Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PENGOLAAN SAMPAH / LIMBAH MEDIS DAN LIMBAH NON MEDIS

RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.RA HABIBIE BANDUNG TAHUN 2017


BAB I
PENDAHULUAN

Tindakan injeksi merupakan salah satu tindakan invasive yang sering dilakukan kepada pasien
khususnya di rumah sakit. Proses penusukan vena dengan menggunakan benda tajam (needle)
menyebabkan jaringan terbuka dan rawan terpapar bakteri atau kuman yang menyebabkan
infeksi. Proses pelaksanaan yang tidak steril dan kondisi peralatan yang digunakan menjadi
beberapa penyebab terjadinya infeksi pada luka tusukan jarum yang dapat menyebar secara
sistemik sehingga menyebabkan sepsis.
Untuk menhindari terjadinya infeksi yang diakibatkan tindakan injeksi atau tindakan invasive
lainnya maka diperlukan suatu prosedur tindakan yang menjaga sterilitas maupun penggunaan
peralatan yang terjamin sterilitasnya.

TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Sebagai pedoman langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan injeksi pada pasien di Rumah
Sakit Intan Medika Lamongan.
2.2 Tujuan Khusus
1. Mencegah terjadinya kontaminasi penyakit menular yang mungkin ditularkan
melalui supplies peralatan injeksi.
2. Mencegah terjadinya infeksi pada area injeksi yang dapat mengarah pada kondisi
sepsis.

DEFINISI
Injeksi adalah suatu prosedur memasukkan obat ke dalam tubuh baik melalui vena, muskulus
maupun subcutan dengan menggunakan jarum suntik.
Steril adalah suatu kondisi bebas semua mikroorganisme (bacteria, virus, fungi dan parasit)
termasuk endospora bacterial.
Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme ke dalam tubuh yang dapat
menimbulkan manifestasi maupun tidak.
Intavena adalah suatu prosedur memasukkan obat melalui pembuluh darah vena.
Intra muscular adalah suatu prosedur memasukkan obat melalui jaringan muscular.
Subcutan adalah suatu prosedur memasukkan obat dibawah kulit.
Ampul adalah wadah gelas bening dengan bagian leher menyempit, berisi obat dosis tunggal
dalam bentuk cair.
Vial adalah wadah berisi obat dosis tunggal atau multi dosis dalam bentuk cairan dan/ atau
kering dengan penutup karet diatasnya,
RUANG LINGKUP
1. Tindakan injeksi hanya boleh dilakukan oleh tenaga yang berkompeten yaitu perawat
dan dokter.
2. Tindakan injeksi meliputi intravena, intra muskulus, dan subcutan.
BAB II
LANDASAN HUKUM

SK Direktur RS Intan Medika Nomor 134/SK DIR/RSIM/04/2016 tentang Pemberlakuan


Panduan Menyuntik Aman:
Praktek menyuntik yang aman dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jarum dan spuit yang digunakan untuk injeksi pasien dalam kondisi digunakan sekali
pakai.
b. Sterilitas terhadap prosedur pelaksanaan dan supplies peralatan harus dijaga.
c. Desinfeksi sebelum melakukan injeksi dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan
BAB III
TATA LAKSANA

1. Sebelum melakukan injeksi pastikan obat sesuai dengan 6 benar (benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu dan benar dokumentasi).
2. Sebelum melakukan injeksi persiapan pasien dan alat sesuai prosedur yang
ditetapkan.
3. Jarum suntik yang digunakan harus dalam kondisi steril, hanya digunakan sekali
pakai. Setelah digunakan harus langsung dibuang.
4. Obat yang akan dimasukkan harus dalam kondisi baik dan tidak kadaluwarsa.
5. Supplies peralatan injeksi steril yang sudah kadaluwarsa atau belum kadaluwarsa tapi
dalam kondisi tidak baik (sobek, kotor atau pecah) tidak boleh digunakan.
6. Petugas yang akan melakukan injeksi harus cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan injeksi.
7. Siapkan obat ditempat yang bersih dan aman, dan dijaga sterilitas obat injeksi yang
akan diberikan kepada pasien.
8. Pastikan pasien telah mendapat informasi yang jelas tentang prosedur yang akan
dijalani.
9. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri yang telah ditetapkan yaitu sarung
tangan disposable apabila diketahui pasien berpenyakit menular.
10. Tempat yang akan dilakukan injeksi harus dilakukan desinfeksi dengan
menggunakan alkohol swab. Setelah didesinfeksi area tidak boleh disentuh dengan jari atau
ditiup.
11. Saat melakukan prosedur injeksi, sterilitas area injeksi dan jarum suntik harus dijaga
agar tetap steril.
12. Sarungkan jarum dengan tutupnya tanpa memegang langsung.
13. Sampah tajam bekas injeksi harus dibuang ditempat sampah benda tajam yang telah
tersedia.
14. Sarung tangan injeksi di buang di tempat sampah infeksius yang ter sedia
15. Cuci tangan kembali setelah melakukan insersi.
BAB VII
PENUTUP

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga panduan ini dapat
diselesaikan. Semoga panduan ini dapat memberikan petunjuk dan arahan bagi seluruh karyawan di
Rumah Sakit dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit.
Sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit.

Anda mungkin juga menyukai