A. DATA DEMOGRAFI
Luas Wilayah Puskesmas Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur 866.4 km2,
terdiri dari 10 desa dan 1 kelurahan. Kecamatan Dusun Timur merupakan kecamatan
pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan Dusun Timur maka wilayah kerja terbagi
menjadi dua yaitu wilayah kerja UPTD Puskesmas Tamiang Layang dan UPTD
Kabupaten Barito Timur merupakan daerah beriklim tropis dengan suhu rata-
rata 340C pada siang hari dan 230C pada malam hari, terbagi dalam 2 musim yaitu
musim kemarau terjadi pada bulan Juni-November sedangkan musim hujan terjadi
15.027 jiwa dengan kepadatan penduduk 25,30 jiwa/km2, jumlah penduduk laki-laki
kelurahan Tamiang Layang dengan jumlah 7.678 jiwa dan penduduk terendah adalah
kerja Puskesmas Tamiang Layang terdiri dari tingkat TK hingga SMA, yang terdiri
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tamiang Layang Kabupaten Barito
tabel 5.1.
hipertensi paling banyak masuk dalam kategori umur 51-55 tahun sebanyak 13 orang
dan yang paling sedikit masuk dalam kategori umur 46-50 tahun sebanyak 8 orang.
Hal ini disebabkan karena pada saat memasuki usia lanjut, terjadi perubahan struktur
pada pembuluh darah besar, sehingga pembuluh darah menjadi lebih sempit dan
laki sebanyak 16 orang. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya prevalensi
terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun, sebelum mengalami
estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL).
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah
demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi darah dari kerusakan.
Proses ini terus berlanjut di mana jumlah hormon estrogen tersebut makin berkurang
Dimana pekerjaan berpengaruh kepada aktivitas fisik seseorang. Orang yang tidak
bekerja seperti ibu rumah tangga memiliki aktivitas yang tidak banyak sehingga dapat
Tabel 5.2 Kebiasaan Konsumsi Ikan Asin pada Penderita Hipertensi di Puskesmas
Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur
Timur didapatkan 53 orang yang mengkonumsi ikan asin. Faktor risiko hipertensi
salah satunya ialah asupan natrium yang berlebih (Agnesia, 2012). Sumber utama
ini adalah ikan asin lais yaitu sebanyak 44 orang (81%), hal ini dikarenakan rasa ikan
lais yang lebih enak. Kebiasaan responden mengkonsumsi ikan asin lais dikarenakan
ikan asin hampir setiap hari atau 4-6 kali/minggu. Konsumsi ikan asin dalam waktu
yang lama dan jumlah yang berlebih akan menambah kadar natrium didalam darah,
dan asupan natrium yang berlebih memiliki efek langsung terhadap peningkatan
hipofisa posterior untuk mensekresi lebih banyak hormon antidiuretik. Hormon ini
dapat menyebabkan ginjal mengabsorbsi kembali air dalam jumlah yang besar dari
cairan tubulus ginjal. Keseimbangan curah jantung dan tahanan perifer sangat
konsentrasi sel otot halus yang terdapat pada arteriol kecil. Peningkatan konsentrasi
sel otot halus akan berpengaruh pada peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler,
penebalan pembuluh darah arteriol yang dimediasi oleh angiotensin yang menjadi
dengan Hartono, A (2008) yang menyatakan bahwa natrium yang berlebihan akan