Jurnal
S T I A L AN Administrasi Negara
Wahidin
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, Makassar.
e-mail: wahidin@lan.go.id
Abstrak
Masalah transportasi di Kota Makassar sudah berada pada kondisi yang sudah
memprihatinkan dimana para pengguna jalan tidak lagi merasa nyaman, aman dan
tenang berkendaraan disebabkan karena kemacetan, kecelakaan, dan pelanggaran
lainnya, para pengguna jalan tidak lagi peduli pada peraturan lalu lintas dan angkutan
jalan yang telah dikeluarkan pemerintah, yakni Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ketersediaan sumber daya manusia (implementor) pada Dishub Kota Makassar belum
memadai baik kuantitasnya maupun kulaitasnya, sehingga berdampak pada sistem
transportasi di Kota Makassar belum efektif dan efisien.Untuk itu Dishub Kota
Makassar seyogianya memfokuskan pada pengadaan dan pengembangan sumber daya
manusia dalam rangka mewujudkan transportasi dalam Kota Makassar yang efektif
dan efisien (tertib, nyaman, aman dan murah).
Kata kunci: Pemerintah Kota, Implementasi Kebijakan, Ketersediaan Sumber Daya
Manusia.
Abstract
Transportation problems in Makassar has already been in quiet poor conditions that
road users have no longer feel comfortable, safe and quiet driving due to congestion,
accidents, and other violations. Road users have no longer care about traffic rules
and road transportation laws which was issued by the government, such as Law No.
22 of 2009 on Traffic and Transportation. The result of this research showed that the
availability of human resources (implementor) in Makassar City Transportation Service
Unit is inadequate both in its quantity and quality. Thus, the impact on the
transportation system in the city of Makassar was still ineffective and inefficient. In
relation to that Makassar City Transportation Service Unit should focussed on
recruitment and human resource development, in order to create effective and efficient
transportation in the city of Makassar (orderly, comfortable, safe and cheap).
Keywords: City Government, Policy Implementation, Human Resource Availability.
Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132 127
definitif dilihat dari aspek pangkat dan dengan baik, efektif dan efisien sesuai
golongan masih lebih banyak golongan I tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
dan II dibanding dengan golongan III dan (sesuai visi, misi, sasaran, program dan
IV. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai kegiatan). Dengan demikian dalam
lebih banyak tenaga operasional di rangka mewujudkan visi, misi, sasaran
lapangan untuk melaksanakan tugas dan tujuan secara efektif dan efisien,
pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Kota Makassar tidak
Kota Makassar. Golongan I dan II ini ada pilihan lain selain terus-menerus
tersebar di Sekretariat yang membawahi meningkat pengetahuan, kemampuan,
tiga Sub Bagian dan empat bidang dan keterampilan, perilaku yang baik serta
masing-masing bidang membawahi tiga motivasi yang tinggi bagi seluruh
Sub Bidang serta satu Unit Pelaksana pegawai Dinas Perhungan Kota Makassar
Teknis Daerah (UPTD). Dari struktur ini terutama tugas yang berkaitan langsung
menggambarkan banyak dan luasnya dengan implementasi kebijakan
cakupan tugas pokok dan fungsi baik di transportasi kota yang lebih tertib,
sekretariat yang membawahi tugas sub nyaman, aman dan mudah terjangkau
bagian yang melaksanakan tugas bagi seluruh lapisan masyarakat.
pendukung (tugas staf) dan empat bidang
yang masing-masing bidang membawahi PEMBAHASAN
tiga sub bidang yang melaksanakan tugas
lini (tugas pokok) Dinas Perhubungan Hasil penelitian memperlihatkan
Kota Makassar. bahwa implementasi kebijakan
transportasi Kota Makassar dilihat dari
Sehubungan dengan keadaan aspek ketersediaan sumber daya
pegawai tersebut di atas yang lebih manusia, belum terlaksana dengan
banyak pegawai golongan I dan II yang efektif yang ditandai dengan masih
berijazah SLTA, SLTP dan SD, pimpinan banyaknya masalah yang berkaitan
sudah harus mempertimbang-kan dengan transportasi Kota Makassar
keadaan tersebut dan mencari alternatif antara lain seperti: masih banyak
yang lebih baik dalam arti bahwa kendaraan umum yang bergerak di jalan
pegawai yang sudah ada perlu ditingkat- belum diuji untuk layak jalan, di mana-
kan kemampuannya, keteram-pilan, mana terjadi kecelakaan dan kemacetaan
dedikasi/motivasinya melalui pemberian di jalan. Selain itu masalah keterbatasan
tugas belajar, ijin belajar, ditugaskan sumber daya manusia (pegawai) Dinas
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan Perhubungan Kota Makassar masih
dalam rangka meningkatkan terbatas terutama yang memiliki
pengetahuan, kemampuan dan kompetensi teknis dan fungsional yang
keterampilan masing-masing pegawai berhubungan langsung dengan
yang nantinya diharapkan dapat menjadi pelaksanaan kebijakan di bidang
pemikir, penggagas, konseptor, transportasi kota. Jauh sebelumnya
perencana dan sekaligus pelaksana yang Edward III (Nugroho, 2009)
baik, bertanggung jawab dan memiliki mengemukakan bahwa ada 4 (empat)
dedikasi/motivasi yang tinggi. faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Oleh karena itu, organisasi yang bisa implementasi suatu kebijakan dan salah
bertahan dan eksis ke depan adalah satu di antaranya adalah faktor sumber
organisasi yang memiliki sumber daya daya manusia. Efektifnya atau
manusia yang handal, memiliki keberhasilan implementasi kebijakan
kompetensi, profesional, dedikasi dan disebutkan oleh Edward III (2008) bahwa
motivasi yang tinggi. Sumber daya ada 4 (empat) variabel yang
manusia yang demikian tentunya akan mempengaruhi efektif atau berhasilnya
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya implementasi kebijakan, yaitu :
132 Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132
1. Communication REFERENSI
2. Resources
Abednego. 2013. Implementasi
3. Dispotition
Kebijakan Transportasi Darat Kota
4. Bureaucratic structural. Ambon. Makassar: Pasca Sarjana
Dengan demikian, keberhasilan Universitas Negeri Makassar.
implementasi kebijakan transportasi Adisasmitas, Rahardjo dan Adji Sakti
Kota Makassar sebagian besar ditentukan Adisasmita. 2011. Manajemen
ketersediaan sumber daya manusia yang Transportasi Darat Mengatasi
memadai baik kualitas maupun Kemacetan Lalu Lintas di Kota
kuantitasnya. Besar.Yogyakarta. Edisi Pertama.
Graha Ilmu.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dinas Perhubungan Kota Makassar. 2013.
Penulis menyimpulkan bahwa Laporan Keadaan Pegawai.
dalam implementasi kebijakan Makassar.
transportasi Kota Makassar, Dinas
Edwards III, C. George. 1980.
Perhubungan Kota Makassar selaku
Implementing Public Policy.
implementor belum dapat terlaksana
Congressional Congressional
dengan efektif disebabkan sumber daya
Quarterly Press (C.Q. Press)
manusia (pegawai) masih terbatas
1431422 nd, Street N.W.
terutama yang memiliki kompetensi
Washington D.C. 20037.
teknis. Keterbatasan jumlah pegawai
tersebut tidak sebanding dengan luas Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen
wilayah Kota Makassar dan jumlah Sumber Daya Manusia. Edisi
kendaraan umum yang bergerak dalam Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kota Makassar cukup banyak dan Nugroho, Riant. 2009. Public Policy.
beragam jenis/tipenya. Selain itu, sumber Jakarta: Elex Media Komputindo.
daya manusia (pegawai) yang dimiliki
Dinas Perhubungan Kota Makassar masih Republik Indonesia. Undang-Undang
terbatas dan masih didominasi golongan Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
I dan golongan II (tenaga operasional). Lintas dan Angkutan Jalan.
Kondisi ini telah menunjukkan bahwa Republik Indonesia. Undang-Undang
tenaga pemikir, konseptor, perumus Nomor 32 Tahun 2004 tentang
kebijakan, perencana, desainer, Pemerintahan Daerah.
penggerak kelompok dan pengambilan
keputusan yang tepat dan cepat masih
terbatas/kurang. Oleh karena itu,
sebaiknya pemerintah Kota Makassar
segara memenuhi keterbatasan jumlah
dan kualitas sumber daya manusia pada
Dinas Perhubungan Kota Makassar
sebagai instansi yang bertanggung jawab
secara fungsional dalam implementasi
kebijakan transportasi Kota Makassar.