Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Administrasi Negara, Volume 20 Nomor 3, Desember 2014 / 126 - 132

Jurnal
S T I A L AN Administrasi Negara

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TRANSPORTASI KOTA


DILIHAT DARI ASPEK KETERSEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA
(Studi Kasus Kota Makassar)

CITY TRANSPORTATION POLICY IMPLEMENTATION


VIEWED FROM THE ASPECT OF HUMAN RESOURCES AVAILABILITY
(Case Study Makassar)

Wahidin
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, Makassar.
e-mail: wahidin@lan.go.id

Abstrak
Masalah transportasi di Kota Makassar sudah berada pada kondisi yang sudah
memprihatinkan dimana para pengguna jalan tidak lagi merasa nyaman, aman dan
tenang berkendaraan disebabkan karena kemacetan, kecelakaan, dan pelanggaran
lainnya, para pengguna jalan tidak lagi peduli pada peraturan lalu lintas dan angkutan
jalan yang telah dikeluarkan pemerintah, yakni Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ketersediaan sumber daya manusia (implementor) pada Dishub Kota Makassar belum
memadai baik kuantitasnya maupun kulaitasnya, sehingga berdampak pada sistem
transportasi di Kota Makassar belum efektif dan efisien.Untuk itu Dishub Kota
Makassar seyogianya memfokuskan pada pengadaan dan pengembangan sumber daya
manusia dalam rangka mewujudkan transportasi dalam Kota Makassar yang efektif
dan efisien (tertib, nyaman, aman dan murah).
Kata kunci: Pemerintah Kota, Implementasi Kebijakan, Ketersediaan Sumber Daya
Manusia.

Abstract
Transportation problems in Makassar has already been in quiet poor conditions that
road users have no longer feel comfortable, safe and quiet driving due to congestion,
accidents, and other violations. Road users have no longer care about traffic rules
and road transportation laws which was issued by the government, such as Law No.
22 of 2009 on Traffic and Transportation. The result of this research showed that the
availability of human resources (implementor) in Makassar City Transportation Service
Unit is inadequate both in its quantity and quality. Thus, the impact on the
transportation system in the city of Makassar was still ineffective and inefficient. In
relation to that Makassar City Transportation Service Unit should focussed on
recruitment and human resource development, in order to create effective and efficient
transportation in the city of Makassar (orderly, comfortable, safe and cheap).
Keywords: City Government, Policy Implementation, Human Resource Availability.
Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132 127

PENDAHULUAN keterampilan pegawai (kualitasnya), juga


diharapkan pemerintah Kota Makassar
Sejak Indonesia merdeka di tahun
untuk mengangkat pegawai negeri
1945 pada masa itu pula Indonesia mulai
utamanya pegawai yang memiliki
membenahi diri melalui berbagai program
kompetensi teknis dan fungsional pada
pembangunan, baik pembangunan fisik
Dinas Perhubungan Kota Makassar yang
maupun pembangunan non fisik untuk
selama ini masih terbatas jumlahnya,
mengejar ketertinggalan dengan negara-
yakni 9 pegawai yang memiliki
negara lain di dunia. Pembangunan fisik
kompetensi teknis dan 10 pegawai
maupun pembangunan non fisik
sebagai fungsional (Bagian Kepegawaian
keduanya tidak bisa dipisahkan karena
Dishub Kota Makassar, 2013).
saling menopang satu sama lain.
Dalam organisasi, sumber daya
Pada saman Orde Baru (Orba)
sangat berperan dan menentukan
sasaran pembangunan diarahkan pada
keberhasilan organisasi untuk mencapai
sektor pembangunan fisik karena saat itu
tujuan. Dengan demikian, sumber daya
sangat dibutuhkan sarana dan prasarana
terutama sumber daya manusia yang
(infrastruktur) misalnya pembangunan
harus direncanakan, diadakan,
gedung, jalan, jembatan, pelabuhan,
dikembangkan (dibina) dan dipelihara,
bandara dan lain-lain sebagai prasarana
sehingga dapat dipertahankan
untuk mendukung proses pelaksanaan
keberadaannya dan dapat digunakan
pemerintahan dan pembangunan di
dalam waktu relatif lama dalam
seluruh wilayah Republik Indonesia.
organisasi untuk mencapai tujuan
Selain pembangunan fisik yang organisasi yang telah ditetapkan
dilakukan pemerintah kota, juga sebelumnya. Keberadaan sumber daya
pemerintah kota melakukan pengem- manusia (pegawai) pada Dinas
bangan sumber daya manusia dalam Perhubungan (Dishub) Kota Makassar
rangka meningkatkan kemampuan dan dan merupakan salah satu aset Dishub
keterampilannya melalui pendidikan Kota Makassar yang memegang peranan
formal jenjang Diploma, Strata Satu, penting sebagai pemikir, perencana,
Strata Dua dan Strata Tiga. Pengembangan pengambil keputusan dan sekaligus
sumber daya manusia merupakan salah pelaksana tugas pokok dan fungsi Dishub
satu kebijakan strategis pemerintah kota Kota Makassar. Oleh karena itu tulisan
yang telah dilakukan dalam rangka ini bermaksud untuk mengetahui dan
meningkatkan kemampuan dan keteram- menjelaskan sumber daya manusia
pilan sumber daya manusia (pegawai) (pegawai) pada Dinas Perhubungan Kota
sebagai aset organisasi yang sangat Makassar yang melaksanakan tugas dan
berharga dan memegang peranan penting fungsi yang lebih baik, efektif dan efisien
dalam organisasi sebagai perencana, terutama yang berkaitan dengan
pengambil keputusan, pelaksana, pelaksanaan transportasi Kota Makassar.
pengendali dalam pelaksanaan kegiatan.
Begitu besarnya peranan sumber METODE PENELITIAN
daya manusia dalam organisasi
dibanding dengan sumber daya lainnya, Tipe Penelitian
diharapkan bagi setiap pimpinan Tipe penelitian yang digunakan
organisasi senantiasa memberi perhatian adalah deskriptif-kualitatif karena
kepada sumber daya manusia agar lebih penulis ingin mendeskripsikan,
termotivasi untuk meningkatkan mencatat dan menginterpretasikan
kinerjanya dan pada gilirannya akan implementasi kebijakan transportasi
meningkatkan kinerja organisasi. Selain Kota bagi pemerintah Kota Makassar dan
meningkatkan pengetahuan dan stakeholder.
128 Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Hasil wawancara tersebut di atas


Data menunjukkan bahwa sumber daya
manusia yang dimiliki Dinas
Peneliti akan mengungkapkan data
Perhubungan Kota Makassar khususnya
berdasarkan pengamatan, tanpa
tenaga penguji kendaraan umum belum
dipengaruhi oleh siapapun dari apa yang
memadai baik dilihat dari aspek
ingin diungkapkan dan diteliti.
kuantitasnya maupun dari aspek
Hal tersebut disebabkan metode kualitasnya. Kompetensi teknis tentang
penelitian kualitatif merupakan prosedur Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB)
penelitian yang menghasilkan data masih sangat terbatas jumlahnya, hanya
deskriptif, yakni tentang apa yang 9 (sembilan) orang pegawai dari 10
diucapkan, ditulis, dan dilakukan secara (sepuluh) orang pegawai yang telah
nyata dan dapat diambil dari orang-orang mengikuti pelatihan fungsional Penyidik
atau subyek penelitian sebagaimana Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
diungkapkan oleh Natsir (1999). Keterbatasan ini akan dapat
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok
Teknik Pengolahan dan Analisis Data dan fungsi Dinas Perhubungan Kota
Data diolah dan dianalisis Makassar dan berdampak pada kinerja
menggunakan beberapa teknik meliputi Dinas Perhubungan Kota Makassar.
pengumpulan data, reduksi data, Jumlah pegawai Dinas Perhubungan
penyajian data, verifikasi dan membuat Kota Makassar sebanyak 181 orang
kesimpulan dan saran. pegawai, terdiri atas Pegawai Negari Sipil
(PNS) 134 orang pegawai dan pegawai
HASIL PENELITIAN kontrak 47 orang. Jumlah ini belum
memadai dan demikian pula dari segi
Implementasi kebijakan transportasi
kompetensi masih perlu ditingkatkan
kota akan dapat terlaksana dengan efektif
seperti yang disampaikan atau hasil
dan efisien apabila dilaksanakan oleh
wawancara dengan Kepala Dinas
orang-orang atau sumber daya manusia
Perhubungan Kota Makassar,
yang memiliki kompetensi, profesional
mengatakan bahwa sumber daya
dan motivasi yang tinggi. Oleh karena itu
manusia masih terbatas dan lebih-lebih
dalam upaya mewujudkan implementasi
tenaga penguji yang melakukan
kebijakan tersebut di atas, maka
pemeriksaan terhadap kendaraan-
seyogianya Pemerintah Kota Makassar
kendaraan di lapangan (Hasil
memprioritaskan sumber daya manusia
wawancara, tanggal 20 Februari 2013).
yang memadai baik dari sisi kualitas
maupun dari kuantitasnya. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya, jumlah pegawai Dinas
Hasil wawancara Kepala Dinas
Perhubungan Kota Makassar belum
Perhubungan Kota Makassar
memadai, demikian pula jumlah
mengungkap bahwa
pegawai yang memiliki kompetensi
Sumber Daya Manusia (SDM) teknis sebagai penyidik atas kendaraan
khususnya tenaga penguji yang umum dan angkutan masih terbatas,
melakukan pemeriksaan terhadap hanya 10 (sepuluh) orang pegawai yang
kendaraan-kendaraan di lapangan telah mengikuti diklat fungsional
masih sangat terbatas, baru ada 9 (Penyidik Pegawai Negeri Sipil disingkat
(sembilan) orang padahal luas
PPNS) dan 9 (sembilan) orang pegawai
wilayah dan jumlah kendaraan
yang telah mengikuti diklat teknis.
angkutan umum (angkutan orang
dan barang ) cukup banyak. Jadi Pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai
tidak seimbang (Wawancara, Negeri Sipil sangat dibutuhkan dalam
rangka meningkatkan kemampuan,
tanggal 20 Februari 2013).
Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132 129

disediakan pemerintah kota untuk


keterampilan dan sikap/perilaku yang lebih
biaya diklat sangat terbatas.
baik. Selain itu juga, menambah peng-
alaman serta motivasi bagi setiap pegawai. Keterbatasan anggaran pemerintah
Di bawah ini penulis memaparkan jumlah Kota Makassar yang dialokasikan untuk
pegawai Dinas Perhubungan Kota biaya mengikuti diklat bagi pegawai
Makassar yang telah mengikuti diklat negeri Dinas Perhubungan Kota Makassar
kepemimpinan, diklat fungsional serta menyebabkan terbatasnya pegawai
diklat teknis dalam Tabel 1. negeri Dinas Perhubungan Kota Makassar
yang diutus untuk
Tabel 1 mengikuti diklat,
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Perhubungan Kota Makassar khususnya diklat
yang Telah Mengikuti Diklat Kepemimpinan, Diklat Teknis Dan Diklat Fungsional teknis dan
fungsional akibatnya
jumlah pegawai
negeri yang memiliki
kompetensi di
bidang perhubungan
m i s a l n y a
kompetensi untuk
pengujian kendaraan
bermotor (PKB),
penyidik pegawai
negeri sipil (PPNS)
dan kompetensi lainnya. Mengantisipasi
Data tersebut di atas menunjukkan keterbatasan tersebut bagi pegawai
bahwa pegawai negeri Dinas negeri Dinas Perhubungan Kota
Perhubungan Kota Makassar yang telah Makassar, maka pemerintah kota
mengikuti diklat, baik diklat seyogianya mempersiapkan anggaran
kepemimpinan maupun diklat teknis untuk pendidikan dan pelatihan pegawai
dan diklat fungsional masih terbatas negeri dalam rangka peningkatan
jumlahnya dibanding dengan jumlah kompetensi pegawai negeri sipil
pegawai negeri yang telah memenuihi khususnya pegawai negeri Dinas
syarat untuk mengikuti diklat. Perhubungan Kota Makassar.
Disamping itu tuntutan kebutuhan
organisasi untuk meningkatkan Ketersediaan sumber daya manusia
kompetensi pegawai negeri Dinas yang berkualitas dan jumlah yang
Perhubungan Kota Makassar yang masih memadai dalam suatu organisasi akan
dirasakan kurang terutama kompetensi membawa organisasi yang bersangkutan
teknis dan fungsional. Kondisi ini sejalan (Dinas Perhubungan Kota Makassar) akan
yang disampaikan Sekretaris Dinas dapat sukses dan eksis dalam
Perhubungan Kota Makassar pada hari menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Selasa, tanggal 17 April 2013, bahwa : Demikian sebaliknya bilamana kualitas
sumber daya manusia terbatas serta
Masih ada beberapa pegawai kita jumlahnya, akan turut menghambat
yang telah menduduki jabatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
struktural eselon IV namun belum Dinas Perhubungan Kota Makassar dan
mengikuti diklat kepemimpinan. pada gilirannya akan menghambat
Demikian pula diklat teknis dan
pencapaian kinerja Dinas Perhubungan
diklat fungsional yang masih
Kota Makassar. Selain jenis diklat yang
sedikit jumlah pegawai yang
mengikuti. Masalahnya dana yang telah diikuti oleh pegawai negeri Dinas
Perhubungan Kota Makassar, penulis
130 Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132

akan menampilkan pula tingkat Perhubungan Kota Makassar turut


pendidikan pegawai Dinas Perhubungan mempengaruhi kinerja Dinas
Kota Makassar sebagai berikut : Perhubungan Kota Makassar terutama
Tabel 2 dalam Pemeriksaan
Kendaraan Bermotor (PKB)
Data Pegawai Negeri Dinas Perhubungan Kota Makassar
yang harus dilakukan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan per Januari 2013
sebagai salah satu tugas
pokok Dinas Perhubungan
Kota Makassar yang
dilakukan secara berkala
untuk memberikan
kepastian suatu kendaraan
bermotor layak jalan atau
tidak. Hal ini penting
dilakukan agar supaya
Sumber daya manusia (pegawai kendaraan yang bergerak di
negeri) pada Dinas Perhubungan Kota jalan raya dapat bergerak dengan baik,
Makassar dilihat dari latar belakang aman dan nyaman, sehingga terjamin
pendidikannya masih didominasi latar keselamatan kendaraan berjalan di jalan
belakang pendidikan Sekolah Lanjutan umum dan keselamatan bagi
Tingkat Atas (SLTA), yakni 89 orang penumpangnya.
pegawai disusul lulusan Strata Satu (S1) Sumber daya manusia (pegawai
sebanyak 47 orang pegawai kemudian negeri) yang dimiliki Dinas Perhubungan
Strata Dua (S2) 23 orang pegawai, Kota Makassar dilihat dari aspek pangkat
Diploma 3 sebanyak 10 orang pegawai dan golongan bervariatif mulai dari
dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama pangkat/golongan yang terendah, yakni
(SLTP) dan Sekolah Dasar (SD) masing- Juru, I/c sampai yang tertinggi, yakni
masing 9 orang pegawai dan 3 orang Pembina Tk. I, IV/c. Untuk lebih jelasnya
pegawai. Dengan komposisi tingkat dapat dilihat dalam Tabel 3 di bawah ini:
pendidikan pegawai negeri sipil yang
Tabel 3
telah disebutkan di atas di mana masih
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Perhubungan
didominasi pegawai yang berpendidikan Kota Makassar Berdasarkan Pangkat dan
SLTA, maka seyogianya Dinas Golongan. Per 1 Januari 2013
Perhubungan Kota Makassar No. Pangkat/Golongan Jumlah Pegawai
dapat mendorong pegawainya 1. Pembina Tingkat I / IV c2 orang
untuk mengembang-kan diri atau 2. Pembina / IV a 9 orang
memberikan tugas belajar kepada 3. Pembina Tingkat I / III d 7 orang
setiap pegawai untuk 4. Penata / III c 13 orang
5. Penata Muda Tingkat I / III b 10 orang
melanjutkan pendidikan ke
6. Penata Muda / III a 11 orang
jenjang yang lebih tinggi (S1, S2 7. Pengatur Tingkat I / II d
dan S3) serta mengirim 8. Pengatur / II c 11 orang
pegawainya untuk mengikuti 9. Pengatur Muda Tingkat I / II b 14 orang
pendidikan dan pelatihan (diklat) 10. Pengatur Muda / II a 49 orang
terutama diklat teknis dan diklat 11. Juru Tingkat I / I d 2 orang
fungsional yang berkaitan dengan 12. Juru / I c 6 orang
tugas pokok dan fungsi Dinas Jumlah 134 orang
Perhubungan Kota Makassar. Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Makassar, 2013.

Keterbatasan kompetensi yang Data dalam Tabel 3 menunjukkan


dimiliki pegawai khususnya kompetensi bahwa pegawai negeri Dinas
teknis dan fungsional pada Dinas Perhubungan Kota Makassar yang
Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132 131

definitif dilihat dari aspek pangkat dan dengan baik, efektif dan efisien sesuai
golongan masih lebih banyak golongan I tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
dan II dibanding dengan golongan III dan (sesuai visi, misi, sasaran, program dan
IV. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai kegiatan). Dengan demikian dalam
lebih banyak tenaga operasional di rangka mewujudkan visi, misi, sasaran
lapangan untuk melaksanakan tugas dan tujuan secara efektif dan efisien,
pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Kota Makassar tidak
Kota Makassar. Golongan I dan II ini ada pilihan lain selain terus-menerus
tersebar di Sekretariat yang membawahi meningkat pengetahuan, kemampuan,
tiga Sub Bagian dan empat bidang dan keterampilan, perilaku yang baik serta
masing-masing bidang membawahi tiga motivasi yang tinggi bagi seluruh
Sub Bidang serta satu Unit Pelaksana pegawai Dinas Perhungan Kota Makassar
Teknis Daerah (UPTD). Dari struktur ini terutama tugas yang berkaitan langsung
menggambarkan banyak dan luasnya dengan implementasi kebijakan
cakupan tugas pokok dan fungsi baik di transportasi kota yang lebih tertib,
sekretariat yang membawahi tugas sub nyaman, aman dan mudah terjangkau
bagian yang melaksanakan tugas bagi seluruh lapisan masyarakat.
pendukung (tugas staf) dan empat bidang
yang masing-masing bidang membawahi PEMBAHASAN
tiga sub bidang yang melaksanakan tugas
lini (tugas pokok) Dinas Perhubungan Hasil penelitian memperlihatkan
Kota Makassar. bahwa implementasi kebijakan
transportasi Kota Makassar dilihat dari
Sehubungan dengan keadaan aspek ketersediaan sumber daya
pegawai tersebut di atas yang lebih manusia, belum terlaksana dengan
banyak pegawai golongan I dan II yang efektif yang ditandai dengan masih
berijazah SLTA, SLTP dan SD, pimpinan banyaknya masalah yang berkaitan
sudah harus mempertimbang-kan dengan transportasi Kota Makassar
keadaan tersebut dan mencari alternatif antara lain seperti: masih banyak
yang lebih baik dalam arti bahwa kendaraan umum yang bergerak di jalan
pegawai yang sudah ada perlu ditingkat- belum diuji untuk layak jalan, di mana-
kan kemampuannya, keteram-pilan, mana terjadi kecelakaan dan kemacetaan
dedikasi/motivasinya melalui pemberian di jalan. Selain itu masalah keterbatasan
tugas belajar, ijin belajar, ditugaskan sumber daya manusia (pegawai) Dinas
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan Perhubungan Kota Makassar masih
dalam rangka meningkatkan terbatas terutama yang memiliki
pengetahuan, kemampuan dan kompetensi teknis dan fungsional yang
keterampilan masing-masing pegawai berhubungan langsung dengan
yang nantinya diharapkan dapat menjadi pelaksanaan kebijakan di bidang
pemikir, penggagas, konseptor, transportasi kota. Jauh sebelumnya
perencana dan sekaligus pelaksana yang Edward III (Nugroho, 2009)
baik, bertanggung jawab dan memiliki mengemukakan bahwa ada 4 (empat)
dedikasi/motivasi yang tinggi. faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Oleh karena itu, organisasi yang bisa implementasi suatu kebijakan dan salah
bertahan dan eksis ke depan adalah satu di antaranya adalah faktor sumber
organisasi yang memiliki sumber daya daya manusia. Efektifnya atau
manusia yang handal, memiliki keberhasilan implementasi kebijakan
kompetensi, profesional, dedikasi dan disebutkan oleh Edward III (2008) bahwa
motivasi yang tinggi. Sumber daya ada 4 (empat) variabel yang
manusia yang demikian tentunya akan mempengaruhi efektif atau berhasilnya
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya implementasi kebijakan, yaitu :
132 Wahidin / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 3 (2014) / 126 - 132

1. Communication REFERENSI
2. Resources
Abednego. 2013. Implementasi
3. Dispotition
Kebijakan Transportasi Darat Kota
4. Bureaucratic structural. Ambon. Makassar: Pasca Sarjana
Dengan demikian, keberhasilan Universitas Negeri Makassar.
implementasi kebijakan transportasi Adisasmitas, Rahardjo dan Adji Sakti
Kota Makassar sebagian besar ditentukan Adisasmita. 2011. Manajemen
ketersediaan sumber daya manusia yang Transportasi Darat Mengatasi
memadai baik kualitas maupun Kemacetan Lalu Lintas di Kota
kuantitasnya. Besar.Yogyakarta. Edisi Pertama.
Graha Ilmu.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dinas Perhubungan Kota Makassar. 2013.
Penulis menyimpulkan bahwa Laporan Keadaan Pegawai.
dalam implementasi kebijakan Makassar.
transportasi Kota Makassar, Dinas
Edwards III, C. George. 1980.
Perhubungan Kota Makassar selaku
Implementing Public Policy.
implementor belum dapat terlaksana
Congressional Congressional
dengan efektif disebabkan sumber daya
Quarterly Press (C.Q. Press)
manusia (pegawai) masih terbatas
1431422 nd, Street N.W.
terutama yang memiliki kompetensi
Washington D.C. 20037.
teknis. Keterbatasan jumlah pegawai
tersebut tidak sebanding dengan luas Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen
wilayah Kota Makassar dan jumlah Sumber Daya Manusia. Edisi
kendaraan umum yang bergerak dalam Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kota Makassar cukup banyak dan Nugroho, Riant. 2009. Public Policy.
beragam jenis/tipenya. Selain itu, sumber Jakarta: Elex Media Komputindo.
daya manusia (pegawai) yang dimiliki
Dinas Perhubungan Kota Makassar masih Republik Indonesia. Undang-Undang
terbatas dan masih didominasi golongan Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
I dan golongan II (tenaga operasional). Lintas dan Angkutan Jalan.
Kondisi ini telah menunjukkan bahwa Republik Indonesia. Undang-Undang
tenaga pemikir, konseptor, perumus Nomor 32 Tahun 2004 tentang
kebijakan, perencana, desainer, Pemerintahan Daerah.
penggerak kelompok dan pengambilan
keputusan yang tepat dan cepat masih
terbatas/kurang. Oleh karena itu,
sebaiknya pemerintah Kota Makassar
segara memenuhi keterbatasan jumlah
dan kualitas sumber daya manusia pada
Dinas Perhubungan Kota Makassar
sebagai instansi yang bertanggung jawab
secara fungsional dalam implementasi
kebijakan transportasi Kota Makassar.

Anda mungkin juga menyukai