Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Sebuah pertanyaan penting mengawali pembahasan ini adalah apakah istilah tematik

dan terpadu itu sama, mengingat kita sering mendengar kedua istilah ini digunakan secara

bersamaan bahkan tumpang tindih? Agar arah pembahasan ini focus dan tidak timbul

kebingungan, ada baiknya kita kaji sepintas tentang kedua istilah tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru, tematik diartikan sebagai

berkenaan dengan tema; dan tema sendiri berarti pokok pikiran; dasar cerita (yang

dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya). Sebagai

contoh, tema sandiwara ini ialah yang keji dan jahat pasti akan kalah oleh yang baik dan mulia.

Tidak jauh berbeda dengan sumber literatur lainnya, Hendro Darmawan dkk, tematik

diartikan sebagai mengenai tema yang pokok, mengenai lagu pokok. Sedangkan terpadu

berarti sudah padu (disatukan, dilebur menjadi satu, dan sebagainya).

Dari uraian tersebut, sekilas sudah tergambar bahwa istilah tematik dan terpadu,

meskipun tampak beda tetapi sesungguhnya intinya sama, yaitu sama-sama berorientasi pada

proses penyatuan. Kalau tematik pada hakikatnya berorientasi pada satu wujud melalui

penyesuaian dengan satu tema (objek) tertentu, maka terpadu adalah membuat wujud baru yang

satu dengan cara meleburkan berbagai wujud asal yang berbeda-beda.

Oleh karena itu dalam konteks implementasi kurikulum dapat dipahami bahwa

pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu (integrated learning) pada

jenjang taman kanak-kanak (TK/RA) atau sekolah dasar (SD/MI) untuk kelas awal (kelas 1, 2,
dan 3) yang didasarkan pada tema-tema tertentu yang kontekstual dengan dunia anak. Sementara

itu, contoh untuk pembelajaran terpadu pada satuan pendidikan adalah pemaduan mata pelajaran

IPA dan IPS di SMP atau Mts. Mata pelajaran IPA di SMP/MTs merupakan peleburan dari mata

pelajaran kimia, fisika, dan biologi; sedangkan mata pelajaran IPS peleburan dari mata pelajaran

geografi, ekonomi dan sosiologi. Pendekatan tematik dirancang agar proses pembelajaran dari

beberapa mata pelajaran yang diampu guru kelas yaitu PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,

dan IPS yang dipelajari peserta didik menjadi lebih bermakna. Dengan pembelajaran tematik

diharapkan pembelajaran lebih berkesinambungan dan tidak berdiri sendiri. Sementara untuk

ketiga mata pelajaran (Agama, Olahraga dan mulok) dibelajarkan secara mandiri oleh guru mata

pelajaran yang bersangkutan.

Untuk menyatukan persepsi, dalam makalah ini akan menggunakan istilah tematik

terpadu, hal ini sejalan dengan semangat kurikulum 2013 yakni kurikulum tematik integratif.

Dimana pembahasannya menyangkut hakikat, tujuan, teori yang mendasari, prinsip-prinsip

pengembangannya, dasar-dasar pertimbangan, jenis strategi dan metode yang relevan serta

prosedur penerapannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Tematik

Anda mungkin juga menyukai