Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO 3

STEP 1
1. GGK : gagal ginjal kronis andri, penurunan fx ginjal scr persisten irreversible Anggi
2. MCH / HER : mean corpuscular hb ; rata rata Hb eritrosit (ghina
3. Anamnesis : pemeriksaan dilakukan dokter dg cara tanya jawab untuk mengetahui
kondisi px Winda.
4. Hipertensi : TD tinggi Emma, TD arteri menringkat Ingga, TD > 140/90 Hasanor
5. MCHC/KHER : mean cosrpuscular conc. Kons. Eritrosit hb rata, kadar hb per eritrosit
Ghina
6. MCV/VER : menentukan ukuran sel darah merah (mean corpusclar volume) Emma
7. Kardiomegali ; pembengkakan jantung (ingga
8. HCT : obat diuretik gol thiazid untuk menyingkirkan kelebihan air dan garam cindy,
9. Hemobion : obat pmbntk sel darah merah isi Fe, vit b12 asam folat Winda
10. Propanolol : obat gol b bloker Arya, non selektif Hasanor
STEP 2
1. Arya : faktor resiko HTN dan Patofisiologi
Emma Faktor resiko : usia, rokok, obesitas, genetik,penyakit lain (DM, hiperlipid)
hasanor Patofisiologi
Malfungsi sistem humoral atau RAAS : renin meningkat, sekresi hormon angiotensin
menigkat (memicu vasokontriksi), TD meningkat Cindy
Mekanisme abnormal neural
Gagal autoregulasi perifer
Gg natrium, kalium, hormon

2. Ingga : etilogi GGK + HTN


Arya
HTN Primer : idiopatik
Sekunder : penggunaan obat, stress, kerusakan ginjal

Hasanor :
GGK : suspectibility factor(lifestyle), initiation factor(penyakit lain, obat), faktor
progresi (penurunan fx ginjal)
3. Septi : tatalaksan terapi HTN
Winda :
1st : kompliksasi (ggk) thiazid (hct) + acei (captopril) dan arb(..sartan), non
komplikasi htn 1 (thiazid, acei, ccb(nifedipin), arb, atau kombinasi) b-blocker
(propanolol
Non farkol : jaga asupan NaCl (maks 6 gr), olahraga
Emma : makan makanan tinggi Ca, sayuran rendah lemak jenuh, penurunan BB
Pola diet makan pakai DASH dietary aprroach to stop hypertension (cindy)

Cindy : tujuan: menurunkn mortalitas morbiditas, turun resiko


Hasanor : Thiazid, loop diuretik (furosemid), spironolakton(sparing), CAI
(asetazolamid), CCB (non dihidropiridin) : verapamil, diltiazid

4. Andri : apakah TKD pasien sudah terkontrol n normal brp?


Cindy : hampir normal, untuk px dg ggk normal < 130/80
Hasanor : dg riwayat ckd 140/90 mmHg
5. Gina : klasifikasi HTN + GGK
Winda : HTN : pre htn 120-139/80-89
Htn 1 > 140-150/90-99
Htn 2 > 160/100

Hasanor : GGK stage 1 gfr > 90mL/min, stage 2 60-89, stage 3 30-59, stage 4 15-
29, stage 5 < 15 (gagal ginjal)

6. Emma : knp pengobatan HTN hrs dikombinasikan


Winda: berdasar algortima tdk harus kombinasi, dilihat kondisi px, kombinasi saat
sudah komplikasi
7. Ingga : data lab yg dilihat utk ggk
Ghina : BUN, Kreatinin, Hb, albumin, ureum
8. Cindy : Tanda dan gejala htn
Andri : pusing, jantung berdebar, tengkuk sakit, ganguan penglihatan (andri)
TD diatas normal > 140/90 (arya)
9. Hasanor : medication eror dr skenario penyebab sasak nafas
Anggi : Pemberian propanolol, non selektif beta bloker, b1 dihambat, vasokontriksi,
resiko kambuh tinggi
10. Dian : bgmn pengobatan untuk HTN dg GGK
Ghina : ACEI or ARB, tungal atau kombinasi
Anggi : dipilih krn bisa jd renoprotektor, acei mampu menurunkan pembuangan
albumin dlm urin
11. Cindy : yg menyebabkan sesak nafas, pusing, mual. Gatal
Anggi : Sesak nafas : Pemberian propanolol, non selektif beta bloker, b1 dihambat,
vasokontriksi, resiko kambuh tinggi
Ingga Gatal : tingginya ureum dan BUN
Hasanor Mual : ureum, penggunaan Amlodipin (CCB) resiko ganguan cerna
Emma : Pusing mual eso HCT

12. Winda : hub htn dg peningkatan kadar kolesterol


Andri Kolesterol tinggi mengendap di pembuluh darah, pembuluh jadi sempit
Hasanor : HCT eso meningkatkan TG dan LDL
13. Emma : apakah px merasakan eso dr captopril dan amlodopin
Septi : ada, eso mual
Cindy : tidak ada eso
Captopril : eso batuk kerig tidak ada
Amlo : edema, px tdk mengalami edema
14. Septi : apa saja yg perlu dimonitoring
Winda : TD px, Fx ginjal, interaksi obat, efektifitas obat, kadar kolesterol, efek
samping
Hasanor : Asidosis metabolik, proteinurea, anemia
Ghina : Kepatuhan minum obat
15. Dian : apa yg perlu dikonseling
Andri : cara penggunaan nebul, eso yg akan muncul, hal yg dilakukan untuk
mendukung pengobatan
Hasanor : Diet rendah garam, diet protein, olahraga
Winda : Jangan stress, cukup istirahat
16. Arya : cara penggunaan nebulizer
Emma : penguapan, posisi px duduk
Arya : mengubah liquid mnjd aerosol, bisa dihisap atau dihirup
Cindy : Digunakan dg cara Bernafas seperti biasa

17. Ghina : apakah anemia muncul scr tiba atau krn penyakit lain?
Hasanor : ggk, Hb turun, trjd anemia, krn ginjal tdk mampu mneyaring, hb keluar
18. Arya : manifestasi GGK?
Ghina: uremia, anoreksia, edema, proteinurea, asidosis metabolik (ada ion
bikarbonat : pH tubuh turun) hasanor
Arya : HTN, stroke, gagal jantung
19. Anggi : hub HTN dg GGK
Winda : GGK resiko dr htn,
Htn rutin minum obat, obat eksresi lewat ginjal, kerja ginjal tambah, penurunan fx
ginjal, efek ke GGK, terapi ACEI arb (efek ke ginjal rendah, kerja ginjal lbh ringan)
20. Andri : DRP non DRP
DRP
Arya : pemilihan obat tidak tepat ; propranolol,
ADR : b-bloker hindari untuk asma, HCT tg + ldl meningkat
Hasanor : obat tanpa indikasi : CaCO3 (dilihat dr pH, posfat, CO2, tdk bermasalh)
Andri : indikasi tanpa terapi (LDL dan TG tinggi)
GGK tdk perlu obat kolesterol, memperberat kerja ginjal

Non DRP : -
Dislipidemia diobati pake ap?
Asidosis metabolik(kondisi asam )? Diterapi dengan apa?
Caco3 untuk menjaga semakin asidois
Asidosis pada ph berapa membutuhkan terapi dipiro

21. Cindy : solusi?


Winda : Tetap diberikan thiazid dan kombinasi ACEI atau ARB
Anggi : ACEI dan Thiazid dapat menurunkan resiko stroke dan ggk
Hasanor : pemilihan obat sudah tepat, thiazid meningkatakna resiko hiperlipid,
pemberian CCB tdk pengaruhi kadar kolesterol,tidak diberikan lagi obat diuretik
Cindy : CCB dan ACEI interaksi minor

Mempelajari terapi HTN pd kondisi khusus (GGK, Asma)


Manifestasi mekanismenya diperdalam
Terapi dr manifestasi
CaCo3, asidosis metabolik, benar atau tidak?
Hb diterapi hemobion cukup atau belum?
Tatalaksana Terapi GGK
Mekanisme aksi obat semuanya
Knp pakai acei dan arb? Mekanisme?
STEP 5
Learning Outcome
1. Mahasiswa mampu memahami definisi, klasifikasi, etiologi, faktor resiko HTN
2. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi, tanda dan gejala HTN
3. Mahasiswa mampu memahami mengenai komplikasi GGK (Hub. Dg HTN)
4. Mahasiswa mampu memahami tatalaksana terapi HTN secara umum dan
dengan komplikasi GGK
5. Mahasiswa mampu memahami DRP dan Non-DRP berdasarkan skenario
6. Mahasiswa mampu memberikan solusi berdasar skenario (monitoring dan
konseling)
7. Mahasiswa mampu memahami tatalaksan terapi GGK (boleh di lembar
ketiga, LO tambahan, dapus lembar 3)

Anda mungkin juga menyukai