Anda di halaman 1dari 2

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

No.Dokumen: SOP/PKM-M/MTR/Jiwa/03
SOP
No. Revisi: 00

TanggalTerbit: 11 Mei 2015

Halaman: 1-2

PUSKESMAS H. Turmuji, S.Sos, M. MKes


MATARAM NIP.19650307 198703 1 015

1. Pengertian Perilaku kekerasan merupakan salah satu respons terhadap stresor yang
dihadapi oleh seseorang. Respons ini dapat menimbulkan kerugian baik kepada
diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang
ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan perilaku kekerasan perlu
dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga-tenaga yang professional
2. Tujuan 1. Pasien dapat mengidentifikas penyebab perilaku kekerasan
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
4. Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya
5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku
kekerasannya
6. Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik,
spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmaka
3. Kebijakan 1. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram Nomor 003/PKM-M/Kep/2015 Tentang
Jenis-jenis Pelayanan yang ada di Puskesmas
2. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram Nomor 005/PKM-M/Kep/2015 Tentang
Penetapan Penanggungjawab dan Petugas UKM
4. Referensi Dinas Kesehatan Kota Mataram (2015) Modul Pelatihan Keperawatan Kesehatan
Jiwa
5. ProsedurPel 1. Bina hubungan saling percaya
aksanaan Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara.
Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membin ahubungan
saling percaya adalah:
1.1 Mengucapkan salam terapeutik
1.2 Berjabat tangan
1.3 Menjelaskan tujuan interaksi
1.4 Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien
2. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasans aat ini dan yang
lalu
3. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan
3.1 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
3.2Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara
psikologis
3.3 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara social
3.4 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
3.5 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat
marah secara :
4.1 verbal
4.2 terhadap orang lain
4.3 terhadap diri sendiri
4.4 terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
6. Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara
6.1 Fisik: pukul kasur dan batal, tarik nafas dalam
6.2 Obat
6.3 Social/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya
6.4 Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
7. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
7.1Latihan nafas dalam dan pukul kasur bantal
7.2 Susun jadwal latihan dalam dan pukul kasur bantal
8. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal
8.1 Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan baik,
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
8.2 Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal.
9. Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual:
9.1 Latih mengontrol marah secara spiritual: sholat, berdoa
9.2 Buat jadwal latihan sholat, berdoa
10. Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat:
10.1 Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar
nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu
minum obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna obat dan
akibat berhenti minum obat
10.2 Susun jadwal minum obat secara teratur
11. Ikut sertakan pasien dalamTerapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi
mengontrol Perilaku Kekerasan
6. Unit Terkait RSJ Mutiara Sukma Mataram

Anda mungkin juga menyukai