PENDAHULUAN
Lazimnya sebagai suatu Negara bekas koloni, tentunya keadaan sosial dan
budaya masyarakat Zimbabwe sedikit banyaknya dipengaruhi oleh bentukan
penjajahnya. Adanya eksploitasi SDA oleh pihak penjajah menyebabkan potensi SDA
yang dimiliki semakin berkurang serta tidak diikutsertakannya rakyat secara aktif
dalam pemerintahan membuat rakyat tidak terbiasa dalam pola
pemerintahan/politik. Tidak hanya itu, pemberian pendidikan serta sarana kesehatan
yang minim menjadi salah satu faktor keterbelakangan standar hidup dan kesehatan
rakyat Zimbabwe.
Salah satu masalah sosial di Zimbabwe yang mendapat perhatian dunia
adalah masalah kesehatan dan kemiskinan akibat pemerintahan yang korup. Sejak
memperoleh kemerdekaannya kedua masalah ini semakin mencuak kepermukaan.
Dimulai dari tingkat pengidap penyakit AIDS yang mencapai angka 1,8 juta orang
(2001) hingga pada perkiraan. paling menyedihkan bahwa kasus Kolera akan
mencapai 60.000 sekarang tampaknya sudah tidak berlebih-lebihan lagi. Di awal
tahun 2009 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah melaporkan, jumlah orang
yang terinfeksi Kolera sudah mencapai 31.000. Walaupun ada bantuan internasional
yang jumlahnya jutaan, lebih dari 1.600 orang Zimbabwe meninggal karena Kolera.
Palang Merah saat ini sudah menempatkan tujuh tim penolong dari Eropa
dan Jepang. Di antaranya juga tim dari palang merah Jerman, DRK. Tim-tim tersebut
dapat bertugas selama sebulan tanpa bantuan tambahan. Pemerintah Jerman
menyediakan dana satu juta Euro bagi palang merah untuk melakukan tugas mereka.
Jurubicara departemen luar negeri Jerman mengatakan, pemerintah sangat khawatir
dengan perkembangan yang mencemaskan di Zimbabwe.
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
Melalui uraian belakang masalah diatas maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu:
faktor-faktor apa yang melatarbelakangi mundurnya Morgan Richard Tsvangirai pada
pemilu presiden tahap II Zimbabwe tahun 2008 ?
KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk menjawab pertanyaan yang dikemukakan dalam rumusan masalah diatas,
penulis menggunakan konsep pemilu, konflik, kekerasan, serta konsep power. Pemilu
merupakan pemilihan yang dilakukan secara umum untuk menentukan seseorang yang akan
menjadi pemimpin dalam satu wilyah. Pemilihan umum dapat berjalan secara demokratis
apabila pemimpin yang ada sebelumnya atau yang sedang berkuasa tidak bersikap ototriter.
Pemilihan umum atau pemilu merupakan sarana yang sangat penting bagi terselenggaranya
sebuah system plotik demokratis.
Menurut Horowitz, konflik terjadi karena adanya keinginan untuk menguasai Negara
atau kelompok itu sendiri. Suatu kelompok berusaha menguasai sesuatu agar dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhannya, yang biasanya dilakukan dengan cara merugikan
atau merusak kelompok pesaingnya.
Konflik atas penguasaan negra, seringkali dipandang sebagai zero sum conflictatau
juga disebut sebagai konflik habis-habisan yang maksudnya kemenangan suatu kelompok
berarti kekalahan kelompok lainnya.
Perilaku Sikap
Situasi konflik adalah ketidak selaran tujuan, kebutuhan, dan kepentingan berbagai
pihak. Perilaku konflik dipengaruhi baik oleh situasi konflik maupun sikap pihak-pihak yang
bertikai. Adapun sumber-sumber konflik adalah struktur social, kelangkaan, kompetisi, dan
perubahan.
Menurut K.J Holsti. Power adalah sebuah konsep multidemsional yang terdiri dari:
1. Tindakan satu faktor mempengaruhi faktor yang lain
2. Kemampuan yang digunakan untuk tujuan mempengaruhi faktor lain
3. Tanggapan yang didapat. Power adalah a means to an end (alat untuk mencapai tujuan),
dimana power merupakan sarana untuk mengaktualkan kepentingan suatu aktor terhadap
aktor lain.
Intinya Holsti mendefinisikan power sebagai the general capacity of state to control
the behavior of others (kemapuan umum suatu Negara untuk mengontrol Negara-negara
lain).
Sedangkan menurut Teodore A Colombis dan James H Wolfe, power mempunyai tiga unsur
utama yaitu:
a. Unsur pertama adalah kekuatan (force) yang didefinisikan sebagai anacaman explisit
dengan menggunakan alat-alat paksa seperti militer atau ekonomi suatu Negara
terhadap Negara lain untuk mencapai tujuan.
b. Unsur kedua adalah pengaruh (influence) yang di definisikan sebagai penggunaan
alat-alat persuasi oleh suatu Negara untuk menjaga ataupun mengubah perilaku
Negara lain sesuai dengan persepsi atau keinginannya.
c. Unsur ketiga adalah paksaan (authority) yang di defenisikan sebagai kerelaan aktor
B untuk memenuhi instruksi dan perintah yang di keluarkan oleh aktor A, yang di
pelihara dalam persepsi B mengenai aktor A.
Power adalah kemampuan mempengerahui lingkungan dari suatu aktor yang tdiak hanya
ditentukan oleh kekuatan militer tetapi juga faktor lain seperti ekonomi, politik bias juga
teknologi.
HIPOTESA
Dari permasalahan yang ada, kemudian didukung oleh kerangka dasar pemikiran
maka dapat diambil hipotesa bahwa faktor yang mempengaruhi mundurnya Morgan Richard
Tsvangirai pada pemilu tahap dua yaitukarena:
1. Kekerasan yang diterima Tsvangirai dan pendukungnya yang dikhawatrikan akan
menimbulakan konflik yang lebih besar.
2. Mundurnya Tsvangirai merupakan upaya light prevention suatu konflik yakni upaya
untuk menarik perhatian, dukungan, dan mediasi internasional untik menyelesaikan
kasus kekerasan pemilu 2008 di Zimbvabwe
KESIMPULAN
Zimbabwe merupakan Negara yang menghadapi krisis multidimensi. Kunci utama untuk
memperbaiki keadaan ini adalah dengan membuka diri dan berusaha untuk menata kembali
keadaan politik yang lebi demokratis.
Sebenarnya, kalau kita cermati, Negara Zimbabwe ini tidak mengalami kemiskinan mutlak,
tetapi lebih tepat kita sebut kesenjangan social. Ini bisa dilihat dari kondisi ekonomi presidan
Zimbebwe, Robert Mugabe yang memiliki istana yang sangat mewah di tengah tengah
kemiskinan rakyatnya. Bahwa kehidupan di masyarakat kadangkala tergambar seperti apa
yang terjadi dalam kehidupan di laut atau samudera. Kehidupan di laut selalu terdapat ikan-
ikan besar yang selalu memangsa ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil itu tidak bisa mendapatkan
makanan, bukan karena tidak mau atau bisa mencarinya, melainkan oleh karena ketakutan
dengan ikan besar bahkan menjadi mangsanya. Sebagai pilihan aman, mereka hanya mencari
di wilayah-wilayah yang tidak mungkin didatangi oleh ikan besar, sekalipun tempat itu sudah
terlanjur gersang, atau bahkan tidak tersedia makanan.
Kelompok ikan-ikan kecil tidak mendapatkan makanan, bukan disebabkan mereka
tidak bisa mencarinya, melainkan karena kalah bersaing, dan bahkan justru dimangsa oleh
ikan besar itu sendiri. Gambaran seperti itu juga terjadi dalam kehidupan manusia dan
masyarakat terbuka seperti sekarang ini. Orang-orang miskin sebenarnya telah kalah dari
berbagai persaingan dengan orang-orang yang kaya akses itu. Mungkin permasalahan-
permasalahan ekonomi dan kesenjangan social di Zimbabwe ini dapat diatasi dengan
pelengseran penguasa saat ini, dan menggantinya dengan sosok yang bias mengatasi hal ini,
walaupun itu juga berisiko pemimpin selanjutnya juga terpengaruh dengan sikap Robert
Mugabe. Upaya lain yang harus dilakukan adalah campur tangan PBB untuk turun tangan
dalam mengatasi kemiskinan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://welcomeherebikinibottom.blogspot.com/2011/04/its-all-about-zimbabwe.html
http://kemiskinandiafrika.blogspot.com/2011/12/kemiskinan-di-afrika.html
http://winduradityo.multiply.com/journal/item/453/_Robert_MugabeDiktator_Zimbabwe_Ya
ng_Menyebabkan_Inflasi_Terbesar_di_Dunia_11000
http://uniknya.com/2011/08/20/uniknya-foto-satir-kekayaan-vs-kemiskinan-di-
zimbabwe/from-neglection-to-atrocity11/
No NAMA NRP
1 ALFI ARAFAH F 122030007
2 WINDY DWI N.M 122030107
3 TIFFANI MUTHIA K 122030108
4 KANIA ULFAH 122030034
5 YESI WAHDINIE 122030016
6 WINA HERLINA 122030015
7 WANDA MARTARIA 122030035
8 EMSA AYUDIA. P 122030040
9 ADE MUTTAQIN HIDAYAT 122030029
10 ANDIKA KRESNADI 122030014
11 RIZKI ANANDA 112030010
12 TIA SEPTIANI 112030006