Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Secara Umum: Secara umum uang merupakan alat tukar yang diterima serta

mempermudah proses tukar menukar.


Pengertian Berdasarkan Fungsi: Berdasarkan fungsinya uang merupakan benda yang
berfungsi sebagai alat pembayaran.
Pengertian Berdasarkan Hukum: Berdasarkan hukum uang adalah benda yang telah
ditetapkan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah.
Pengertian Berdasarkan Nilai: Pengertian uang berdasarkan nilai memiliki pengertian
bahwa uang adalah satuan hitung yang dapat digunakan untuk menyatakan nilai.

Pengertian Uang Menurut Ahli

A.C Piguo dalam bukunya The Veil Of Money yang dimaksud uanga adalah alat tukar.
D.H Robertson dalam bukunya Money yang dimaksud dengan uang adalah sesuatu yang
bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang.
R.G Thomas dalam bukunya Our Modern Banking menjelaskan bahwa uang adalah
seseuatu yang tersedia dan diterima umum sebagai alat pembayaran bagi pembelian
barang-barabg dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya.

Syarat uang

Acceptability artinya diterima oleh semua kalangan.


Durability artinya tahan lama yaitu tidak mudah rudak .
Stability of value artinya memiliki nilai tetap, yang dimaksudkan yaitu nilai uang di masa
ini memiliki nilai sama di masa mendatang sehingga masyarakat percaya menyimpan
uang tidak akan dirugikan.
Kontinuitas adanya kelangsungan pemakaian.
Portability artinya uang itu bersifat fleksiber praktis mudah dibawa ke mana-mana.
Sehingga ketika pemilik melakukan transaksi besar tidak mengalami kesulitan.
Divisibility artinya uang mudah untuk dibagi, maka ketika melakukan transaksi sekecil
apa pun, uang mempunyai pecahan dan nilainya tidak berkurang.

Fungsi Uang
Dalam ekonomi modern ada 3 fungsi utama uang yaitu sebagai alat tukar (medium of exchange),
sebagai satuan hitung (unit of account), dan sebagai penyimpan nilai(valuta).

Sebagai alat tukar (medium of exchange) artinya dengan adanya uang akan
mempermudah pertukaran. Dengan uang pertukaran tidak lagi harus menggunakan
barang pula melainkan digantikan dengan uang. Sehingga kendala-kendala dalam barter
bisa diatasi dengan adanya uang.
Sebagai satuan hitung (unit of account) disini uang berfungsi sebagai penentu nilai
berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan,
dan menghitung besar kecilnya pinjaman.
Sebagai alat penyimpan nilai (valuta) disini uang berfungsi sebagai pengalih daya beli
dari masa sekarang ke masa yang akan datang. Ketika seorang penjual saat ini menerima
sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat
menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Sejarah Uang
Sistem Barter

Zaman dulu kehidupan manusia masih sangat sederhana, pada masa itu masih belum ada uang.
Karena kehidupan masih sederhana manusia memenuhi kebutuhan hanya dengan bercocok
tanam, berburu, dan beternak. Agar kebutuhan hidup mereka terpenuhi manusia umumnya tidak
melakukan pembelian melainkan dengan melakukan barter. Ada yang bertukar hasil bumi
dengan hasil buruan maupun kebutuhan lainya.

Munculnya Uang

Seiring dengan berkembangnya zaman sistem barter mulai ditinggalkan karena banyak
merugikan serta kurang praktis. Akhirnya manusia mulai menggunakan benda-benda tertentu
sebagai alat tukar seperti garam, kulit kerang, manik-manik, tembaga, dan benda-benda lainya.

Pada abad ke-17 M sejarah uang pun berubah dan semakin berkembang. Alat tukar yang
digunakan pun mulai menggunakan logam. Adapun logam-logam yang digunakan adalah emas
dan perak. Semenjak saat itu pertukaran semakin mudah dengan menggunakan uang. Seiring
berjalanya waktu penggunaan uang logam dari emas dan perak mulai digantikan dengan uang
kertas.

Pengertian Uang

Pengertian uang dibagi dua, yakni : Pengertian uang dalam ilmu ekonomi tradisional serta
moderen.

Pengertian uang dalam ekonomi tradisional diartikan sebagai setiap alat tukar yang bisa di
terima pada umumnya. Alat tukar itu bisa berbentuk benda apapun yang bisa di terima oleh
setiap orang di masyarakat dalam sistem pertukaran barang serta jasa. Uang seperti ini disebut
Uang Barang.
Sedangkan dalam ilmu ekonomi moderen, uang didefinisikan sebagai suatu hal yang ada serta
pada umumnya di terima sebagai alat pembayaran untuk pembelian barang-barang serta
beberapa jasa dan kekayaan berharga lainnya bahkan juga untuk pembayaran hutang. Beberapa
pakar juga mengatakan fungsi uang sebagai alat penukar pembayaran.

Kesimpulannya, uang yaitu suatu benda yang di terima secara umum oleh masyarakat untuk
mengukur nilai, menukar, dan juga melakukan pembayaran atas pembelian barang serta jasa,
serta pada saat yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.

Kehadiran uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah dari pada barter yang lebih
kompleks, tak efisien, serta kurang pas digunakan dalam sistem ekonomi moderen lantaran
memerlukan orang yang mempunyai keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran serta
kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan uang selanjutnya
akan mendorong perdagangan serta pembagian tenaga kerja yang lantas akan meningkatkan
produktifitas serta kemakmuran.

Awal mulanya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartal diproduksi oleh pemerintah
Republik Indonesia. Tetapi mulai sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1,
hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah lalu menentukan Bank Sentral, Bank
Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki hak membuat uang kartal. Hak untuk
membuat uang itu dimaksud dengan hak oktroi.

Sejarah Uang

Awal mulanya, dahulu manusia sama sekali belum mengetahui pertukaran barang (barter)
terlebih uang, lantaran kehidupan saat itu belum sekompleks seperti saat ini. Dengan begitu
sederhana sekali, manusia saat itu memenuhi kebutuhan hidup sendiri-sendiri. Umpamanya :
Berburu bila lapar, kalau butuh baju mereka membuatnya sendiri dengan bahan sederhana seperti
kulit serta dedaunan pohon, bila menginginkan makan yang lain tinggal pergi ke hutan untuk
memetik buah yang dapat dikonsumsi.

Tetapi bersamaan dengan berjalannya waktu, semakin lama manusia menghadapi kenyataan
bahwa apa yang mereka dapatkan tak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri secara menyeluruh.
Hingga dicarilah langkah untuk tukar-menukar barang pada individu satu sama lain. Langkah
seperti ini di kenal dengan sistem barter.

Sistem Barter

Sistem barter digunakan cukup lama, berabad-abad. Sampai pada akhirnya kehidupan manusia
semakin kompleks hingga adakalanya sistem barter menghadapi masalah seperti sulitnya
bertemu dua orang yang memiliki barang yang ingin ditukarkan satu sama lain. Contoh : Si A
mempunyai buah serta butuh ikan, ketemunya dengan si B yang mempunyai ikan namun
butuhnya bukanlah buah, tapi baju.

Uang Barang

Menghadapi permasalahan seperti di atas, jadi manusia memikirkan lagi sampai menemukan
jalan keluar yakni menggunakan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda yang ditetapkan
sebagai alat ganti biasanya benda yang dapat di terima pada umumnya, misalnya pada orang
Romawi dahulu menggunakan garam.

Bila diilustrasikan pada si A dan si B di atas, maka akan berlangsung seperti ini : Si A
menjumpai penghasil garam yang perlu buah, lalu buah diganti dengan garam. Setelah garam dia
dapat, barulah menukar garamnya dengan ikannya si B. Walau yang diperlukan si B yaitu baju,
namun si B mau menerima lantaran garam telah diputuskan sebagai alat pertukaran hingga
kedepannya akan memudahkan si B untuk menukarnya lagi dengan yang ia butuhkan, yakni
baju.
Walau alat tukar telah ditetapkan, seiring berjalannya waktu menemui masalah juga. Seperti :
Tidak memiliki pecahan nilai hingga kesulitan menentukan nilainya, penyimpanan serta
pengangkutan (transportation) yang susah, serta mudah hancur atau tidak bertahan lamanya
benda itu.

Hingga pada akhirnya dicarilah benda yang memiliki kriteria :

Diterima secara umum


lebih mudah dibawa, serta tahan lama

Benda itu adalah uang logam yang bahan pembuatannya dari emas serta perak.

Pada saat itu setiap orang yang memiliki uang logam itu memiliki hak penuh atas uang itu.
Setiap orang bisa menimbun sebanyak mungkin bahkan juga bisa untuk menempa atau melebur
untuk digunakan perhiasan, hingga muncul asumsi bahwa suatu waktu bila tukar menukar
mengalami perkembangan yang memerlukan uang logam dalam jumlah banyak, jadi tak dapat
dilayani karena mengingat emas serta perak jumlahnya terbatas. Lagi pula untuk transaksi tukar-
menukar dalam skala besar, uang logam jumlah banyak juga memiliki kekurangan yakni sulitnya
untuk dipindah-pindahkan dari tangan satu ke tangan lainnya. Hingga pada akhirnya terciptalah
uang kertas.

Namun jangan salah, uang kertas yang beredar saat itu adalah bukti kepimilikan atas emas atau
perak. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar ketika itu adalah duit yang ditanggung 100%
dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak serta sewaktu-waktu bisa
ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tak akan
menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka
menjadikan kertas-bukti itu sebagai alat tukar.

Fungsi Uang

Seperti yang telah dijelaskan di atas, manfaat uang yaitu sebagai penghubung untuk pertukaran
barang dengan barang, menghindari sistem barter yang banyak menemui masalah, hingga
diharapkan dengan uang semakin lebih gampang. Tetapi dengan cara lebih detil, fungsi uang
dapat dibedakan menjadi dua, yakni : Fungsi Asli serta Fungsi Turunan.

Manfaat Asli dibagi jadi tiga :

1. Uang berperan sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat memudahkan
pertukaran.
2. Uang juga berperan sebagai satuan hitung (unit of account) : Memberikan nilai barang/jasa (alat
penunjuk harga), serta sebagai satuan hitung yang memudahkan pertukaran.
3. Diluar itu, uang berperan sebagai alat penyimpan nilai (valuta).

Fungsi Turunan Dibagi Menjadi :

1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah.


2. Uang sebagai alat pembayaran utang.
3. Uang sebagai alat penimbun kekayaan.
4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

Syarat-Syarat Uang

Suatu benda bisa jadikan sebagai uang bila benda itu memenuhi kriteria berikut :

1. Benda itu harus di terima secara umum (acceptability).


2. Untuk penuhi persyaratan poin 1, benda itu harus bernilai tinggi atau sekurang-kurangnya
dijamin oleh pemerintah.
3. Terbuat dari bahan yang dapat tahan lama (durability).
4. Mutunya sama (uniformity).
5. Jumlahnya bisa penuhi kebutuhan masyarakat akan uang itu.
6. Tak mudah dipalsukan (scarcity).
7. Mudah dibawa (portable).
8. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility).
9. cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

jenis Uang

Berdasar pada jenisnya, uang dibagi menjadi dua, yakni Uang Kartal serta Uang Giral.

Uang Kartal yaitu alat bayar yang sah serta wajib digunakan oleh masyarakat dalam bertransaksi
jual-beli sehari-hari (common money)
Uang Giral yaitu uang yang dipunyai masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang bisa
ditarik sesuai keperluan. Misalnya, cek.

Uang Menurut Bahan Pembuatannya

Uang Logam

Yaitu uang yang terbuat dari logam. Dipilih memanfaatkan logam lantaran logam dapat tahan
lama.

Pada awal kehadirannya, uang logam dibuat dengan bahan emas atau perak. Makin tinggi
kandungan emas atau peraknya, maka semakin tinggi juga daya tukarnya. Dengan begitu uang
seperti ini mempunyai tiga nilai :

Nilai Intrinsik, yakni nilai bahannya.


Nilai Nominal, yakni nilai yang tercetak/tercantum pada uang itu.
Nilai Tukar, yakni nilai daya tukarnya. Contoh Rp500. 00 nilai tukarnya bisa permen, Rp10. 000.
00 nilai tukarnya bisa dapat sepiring nasi.
Uang Kertas

Yakni uang yang terbuat berbahan dasar kertas.Uang jenis ini hanya mempunyai nilai nominal
serta nilai tukar yang tinggi, sedangkan nilai intrinsiknya tidak. Demikian halnya pada era saat
ini, uang logam di buat dengan logam biasa hingga nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan
nilai nominalnya.

Uang Menurut Nilai

Uang Penuh (full bodied money).

Nilai uang disebutkan sebagai uang penuh jika nilai yang tercantum diatas uang itu sama nilainya
dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang terdaftar sama juga dengan
nilai intrinsik yang terdapat dalam uang itu.

Uang Tanda (token money).

Uang tanda yaitu jika nilai yang tercantum di atas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang
digunakan untuk membuat uang atau mungkin dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari
nilai intrinsik uang itu. Umpamanya, untuk membuat uang Rp1. 000, 00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750, 00.

Teori Nilai Uang

Teori Nilai Uang dibagi dua, yakni : Teori Uang Statis serta Teori Uang Dinamis.

Teori Uang Statis

Teori ini dimaksud statis lantaran tak mempermasalahkan perubahan nilai uang yang disebabkan
perkembangan ekonomi. Teori ini di buat dengan maksud untuk menjawab pertanyaan seperti :

apakah sesungguhnya uang?

Kenapa uang itu ada harga nya? Kenapa uang itu sampai beredar?

Teori ini mencakup :

1. Teori Metalisme, teori yang hampir sama juga dengan pengertian nilai intrinsik.
2. Teori Konvensi, teori yang menyebutkan uang dapat di terima secara umum di masyarakat
lantaran atas dasar kesepakatan/mufakat.
3. Teori Nominalisme, teori ini menjelaskan diterimanya uang berdasar pada nilai daya belinya.
4. Teori Negara, teori ini menyebutkan kalau uang yaitu benda yang diputuskan oleh negara yang
berfungsi sebagai alat tukar serta alat bayar. Jadi nilainya juga diputuskan oleh pemerintah yang
diatur oleh undang-undang.
Teori Uang Dinamis

Bila teori di atas tak mempermasalahkan perubahan nilai uang, maka Teori Uang Dinamis ini
yaitu sebaliknya.

Teori ini mencakup :

1. Teori Kuantitas, pada teori ini David Ricardo menyebutkan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang
sangat bergantung pada jumlah uang yang beredar. Lalu Irving Fisher menyempurnakan teori di
atas dengan menyebutkan bukan sekedar bergantung pada jumlah saja, namun juga pada
kecepatan peredaran uang, barang serta jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
2. Teori Persediaan Kas, pada teori ini menyatakan kalau perubahan nilai uang bergantung dari
jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
3. Teori Ongkos Produksi, pada teori ini menyebutkan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari
logam serta uang itu bisa dipandang sebagai barang.

Anda mungkin juga menyukai