Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Hj. Latifah Tanggal: 10 Maret 2017


NPM : 1614901110081 Ruang : IBS/OK

1. Identitas Klien : Ny. E


2. Diagnosa Medis : Wound dehiscent post sc
3. Tindakan Keperawatan dan rasional: Memasang infus
4. Diagnosa Keperawatan: Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kegagalan mekanisme regulasi (Nanda, 2015-2017).
5. Data
Ny. E berumur 29 dengan NRM 134-1x-xx tahun datang keruang IBS/Ok
diantar oleh keluarga dan perawat ruangan dengan diagnosa medic Wound
dehiscent post sc, Ny E akan dilakukan tindakan Rehecting..
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 82x/menit
R : 29x/menit
T : 36,2c

6. Prinsip tindakan dan rasional


a. Persiapkan alat yang diperlukan dalam pemasangan infus
R: dengan menyiapkan alat dengan benar maka dapat mempermudah dan
mempercepat pemasangan infus
b. Melakukan verifikasi program pengobatan pasien
R: memastikan tindakan yang diberikan sesuai dengan program
pengobatan pasien
c. Mencuci tangan
R: mengurangi penularan mikroorganisme
d. Mengidentifikasi pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
R: mencegah terjadinya salah pasien dan mengurangi rasa cemas
e. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
R: membuat keadaan pasien rileks
f. Dekatkan alat didekat pasien
R: mempermudah dalam melakukan tindakan
g. Sambungkan cairan infus ke infus set, gantung di tiang
R: mempermudah dalam pemasangan infus
h. Pasang perlak dibawah daerah yang akan ditusuk
R: menjaga kebersihan daerah sekitar penusukan
i. Pasang tourniquet 5-10cm di atas tempat penusukan dan kencangkan
R: untuk mempermudah menemukan vena yang akan ditusuk
j. Pasang sarung tangan
R: mencagah penyebaran mikroorganisme
k. Tentukan vena yang akan ditusuk
R: vena yang sesuai akan mengurangi nyeri pada vena
l. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
R: mencegah penyebaran mikroorganisme
m. Lakukan penusukan pada daerah yang sudah di desinfeksi dengan sudut
30o
R: cara ini dapat mengurangi trauma saat memasukkan jarum
n. Lepas tourniquet apabila berhasil
R: mengurangi tekanan pada vena
o. Hubungkan jarum intravena dengan infus set, buka klem dan alirkan
cairan
R: untuk memberikan pasien cairan sesuai kebutuhan
p. Fiksasi jarum intravena
R: agar jarum tidak lepas dan tetap berada pada posisinya
q. Desinfeksi daerah tusukan dan tutup dengan kasa steril dan plester.
R: mencegah perkembangan mikroorganisme pada daerah penusukan
r. Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan pasien
R: menjalankan terapi cairan sesuai anjuran
s. Melakukan evaluasi tindakan
R: mengetahui perasaan pasien setelah dipasangan infus
t. Membereskan alat dan merapikan pasien
R: menjaga kebersihan tempat tidur pasien
u. Berpamitan dengan pasien
R: menjaga komunikasi yang baik dengan pasien
v. Mencuci tangan
R: mencegah penyebaran mikroorganisme
w. Melakukan dokumentasi
R: mencatat tanggal, hari, jam, dan tindakan yang telah dilakukan kepada
pasien

7. Tujuan tindakan
Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh atau mengganti cairan tubuh yang
hilang dan memperbaiki keseimbangan asam basa.

8. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
Bahaya : Adanya emboli udara di selang infus
Pencegahannya : Saat pemasangan infus pastikan tidak ada emboli udara pada
selang
Bahaya : Hematom
Pencegahan : Teliti dalam melakukan penusukan pada vena
9. Analisa Sintesa
Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan kegagalan mekanisme regulasi

Wound dehiscent post sc

Pemberian cairan melalui IV dapat membantu klien dalam


pemenuhan kebutuhan cairan yang adekuat serta untuk
mempermudah memasukan terapi obat injeksi

10. Evalusai (Hasil yang didapat dan maknanya)


a. Infus sudah tepasang
b. Tidak terjadi hematom
c. Dengan pemasangan infus kebutuhan cairan yang hilang dapat terpenuhi.
d. Kebutuhan cairan klien terpenuhi, klien tidak merasa lemas lagi.
Banjarmasin, Maret 2017
Ners muda,

(Hj. Latifah)

Preseptor Klinik

(.................................................)

Anda mungkin juga menyukai