Anda di halaman 1dari 20

Riwayat hidup Anarkis Italia penggagas Anarkisme-

Komunis, Carlo Cafiero (1846-1892)


5 SEPTEMBER 2016
Sebagian borjuis ingin membenahi keluhan sosial, untuk menjamin
kelestarian masyarakat borjuis. (Manifesto Komunis, Karl Marx)

(Bag. 1)
Sejarah tidak mencatat ketika keluarga Cafiero berlayar dari laut Napoli
untuk menjadi tuan tanah di Barletta, pantai Adriatic di ujung selatan
Italia. Di tengah keluarga tersebut, Carlo muda, yang lahir pada 1846,
tumbuh sambil memelajari bagaimana nenek moyangnya melaut. Ia tak
pernah suka bertani ataupun kampung halamannya, Puglia, dan terus
berusaha kabur sesegera mungkin ke Napoli. Di sana, ia mulai kuliah di
jurusan hukum pada 1864. Setelah lulus, Cafiero segera mengejar karir di
bidang diplomasi. Ia pindah ke Firenze yang kemudian menjadi ibu kota.
Ia memulai karirnya di sana. Sejawatnya menggambarkan Cafiero sebagai
pemuda tampan, berpendidikan, kaya, dan elegan dengan masa depan
yang sangat cerah. Sayangnya, pilihannya terjun dalam urusan diplomasi
berbuntut kesialan. Para diplomat dan politikus membuatnya bosan. Ia
tidak melakukan pekerjaannya dan akhirnya mengundurkan diri.[i]
Selama beberapa tahun setelahnya, Cafiero silih berganti mendalami
sederatan minat intelektual. Di antaranya adalah bahasa Oriental (non-
Eropa, penj) dan Islam. Ia tertarik pada agama sejak kecil, dan
keluarganya bahkan mendambakan ia menjadi seorang pastur. Mereka
mengirim Cafiero ke sekolah calon pastur atau seminari di dekat Molfetta.
Namun, ia benci tempat itu. Cafiero segera kehilangan minat akan agama
Katolik dan mulai membenci Gereja Katolik sebagai kekuatan penindas
dalam kehidupan masyarakat Italia. Meskipun demikian, ia terus
terpesona oleh agama dan mencari ragam agama yang memberinya
kepuasan. Ketika di Firenze, Cafiero sering mengunjungi lingkaran
radikal Telemaco Signorini, yang merupakan anggota terkemuka dari
mazhab sekolah pelukis Macchiaioli. Mazhab tersebut kerap mengritik
dengan tajam kehidupan penjara, rumah sakit jiwa, dan rumah pelacuran
di Italia pasca-Risorgimento.[ii] Perjumpaan itu tampaknya mengawali
jalan panjang yang membawa hidup Cafiero sebagai revolusioner. Ketika
masa depannya masih remang-remang, ia berangkat ke Paris dan
menyaksikan bulan-bulan terakhir Kekaisaran Kedua. Sejak Juli 1870
hingga Mei 1871 Cafiero tinggal di London dan bergaul dengan Marx dan
Engels. Para pemimpin Asosiasi Pekerja Internasional itu membuatnya
tercengang. Marx menganggapnya sebagai orang paling cerdas yang
pernah ia tahu. Meskipun hubungan mereka mengalami krisis di
kemudian hari, orisinalitas Marx, energi, dan rasa percaya dirinya tak
pelak selalu membangkitkan kekaguman Cafiero.

1
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 2

Akhirnya, Marx dan Engels menyambut baik Cafiero dalam gerakan. Di


Italia, tidak mudah menemukan Marxis yang mampu menandingi teori
kiri pesaing mereka, Bakunin dan Mazzini. Marx dan Engels meminta
Cafiero kembali ke Italiake Napolidi mana para pengikut Bakunin dan
Mazzini menancapkan pengaruh kuat pada gerakan kiri. Cafiero
menerima tawaran untuk menjadi agen khusus Majelis Umum
Internasional di Italia. Ia menerimanya dengan antusiasme idealis anak
muda yang merasa akhirnya tujuan hidupnya akan segera terungkap. Ia
meninggalkan London pada 12 Mei dan tiba di Firenze tepat setelah
Komune Paris kalah. Setelahnya, ia menempuh perjalanan menuju Napoli
dan mulai mengirim laporan kegiatannya ke London.
Laporan Cafiero menjadi sumber dokumen utama kegiatannya selama
periode awal Marxisme di Italia. Laporan tersebut mencerminkan
keinginan kuat dan dukungan optimis layaknya seorang manajer cabang
perusahaan asuransi pada atasannya di kantor pusat, dimana produknya
dalam kasus ini adalah revolusi, tumbuh dengan pesat. Cafiero tak mesti
menunggu petunjuk terbuka dari Pasquale Villari tentang kemiskinan
Neapolitan dalam Surat-surat dari Selatan (1875) untuk memelajari
kondisi kota itu yang menyedihkan. Ia memberi komentar dengan jelas
tentang hal itu dalam surat pada Engels tertanggal 28 Juni 1871:
Penderitaan maha dahsyat ada dalam bentuk barbarisme,
ketidaksadaran akan setiap kemajuan manusia, terbebani oleh
perbudakan, tidak tahu apa-apa, percaya bahwa mereka ditakdirkan
untuk melayani dan menderita di bumi, berharap mendapatkan kasih
sayang Tuhan di surga surga [melalui] Perawan Paling Suci dan kebajikan
darah San Gennaro yang terberkati.[iii]
Semua kawasan di Selatan Italia, ia melanjutkan, hidup dalam keadaan
barbarisme. Ia menceritakan pada Engels, orang Spanyol, kelompok
konservatif Bourbons, dan Gereja Katolik merupakan penyebab tragedi di
Italia Selatan. Pemerintah Italia menjalankan misi keji untuk
melestarikan status quo yang mengerikan ini secara mendasar. Cafiero
dengan yakin memperkirakan bahwa kekuatan tidak tertahankan dari
perjuangan kelas akan membawa revolusi.
Bagaimanapun juga, perjuangan kelas yang Cafiero maksud tidak sama
dengan yang Marx pikirkan. Italia kekurangan proletariat industri,
namun ada berlimpah orang miskin dan kelas penghisap yang kejam.
Situasi tersebut sedang mengandung revolusi, namun, siapakah yang
akan membidani kelahiran bayinya: Marx, Mazzini, atau Bakunin? Tiga
dokter revolusi itu saling berlomba untuk menguasai kesetiaan kelompok
kiri Italia pada tahun-tahun setelah Komune Paris. Sejak awal
menjalankan tugasnya sebagai agen khusus Majelis Umum Pekerja di
Italia, Cafiero tampaknya sudah tertarik pada semacam percampuran
antara Bakuninisme dan Marxisme. Ia membabat Mazzinisme tanpa
ampun. Ia mengolok-olok doa nasionalis Mazzini Tuhan dan Rakyat
sebagai omong kosong. Tudingan Mazzini terhadap Komune Paris sebagai
kejahatan luar biasa terhadap nilai-nilai demokratis mengilhami Cafiero
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 3

untuk melayangkan makian revolusioner. Mazzini tidak memahami


situasi terkini dan sepenuhnya abai terhadap tirani modal: Orang tua
yang menyedihkan itu tidak paham bahwa waktunya sudah usai.[iv]
Sebaliknya, Cafiero tidak menyampaikan kritik apapun terhadap Bakunin
dalam laporan awalnya ke London.
Engels memberi apresiasi terhadap kinerja Cafiero menyoal keadaan
Italia. Namun, Engels juga mencoba menggiring Cafiero pada
pandangannya akan betapa berbahayanya ide-ide Bakunin. Bungkamnya
Cafiero terhadap anarkisme jelas mencemaskan Engels. Engels berkali-
kali mengingatkan perwakilan mudanya itu bahwa musuh komunisme
sejati di Italia bukan hanya Mazzini. Engels menuding Bakunin tidak
mengetahui sama sekali tentang ekonomi politik. Kekacauan Bakunin
tentang basis ekonomi setiap situasi politik menjadi hulu semua
kesalahan lainnya yang berlimpah. Bakunin memiliki teorinya sendiri,
Engels menyimpulkan, terdiri dari gabungan komunisme dan mazhab
Proudhonisme.[v] Engels ingin Cafiero menunjukan semangat yang
sama untuk menyerang pengikut Bakunin; seperti Cafiero saat menyerang
pengikut Mazzini.
Cafiero sama sekali tidak melihat Bakuninisme sebagai ancaman. Ia
menjawab Engels pada 12 Juli 1871: Soal Bakunin, saya dapat
meyakinkan Anda bahwa Bakunin punya banyak teman di Napoli yang
sejalan dengan banyak prinsip-prinsipnya. Mereka merupakan
sekelompok yang memiliki pandangan tertentu. Tapi, saya dapat
membantah sepenuhnya bahwa ia memiliki sekte atau kelompok yang
menyimpang dari prinsip-prinsip Majelis Umum.[vi] Faktanya, Cafiero
memiliki simpati pada para pengikut Bakunin yang ia kenal di Napoli. Ia
ingin merangkul mereka dalam Internasional. Ia yakin pengikut Bakunin
dan Marxis memiliki banyak kesamaan. Kesamaan itu bahkan lebih
banyak ketimbang yang diakui kedua kelompok itu. Cafiero melihat,
menciptakan persatuan di antara Marxis dan pengikut Bakunin sebagai
tugasnya.
Engels tidak yakin sama sekali dengan Cafiero tentang pengikut Bakunin.
Pada 16 Juli 1871, Engels mendesak, lebih baik melakukannya tanpa
mereka sama sekali. Engels mendorong Cafiero menemukan sekutu
lainnya di Napoli. Pengikut Bakunin merupakan sekte dalam
Internasional, ia memperingatakan. Dua minggu kemudian, ia
menambahkan: Pengikut Bakunin merupakan minoritas kecil dalam
Asosiasi Pekerja Internasional dan hanya salah satu yang menyebabkan
perbedaan dalam setiap kesempatan. Ia menganggap anarkis Swiss dari
lingkaran dekat Bakunin sebagai penyerang persatuan Internasional yang
terburuk.[vii]
Cafiero menunggu hampir dua bulan untuk menjawab Engels. Ia tidak
menanggapi serangan atas Bakunin. Sebaliknya, ia menggambarkan
perdebatannya dengan polisi Neapolitan dan kampanye umum mereka
untuk menekan semua kelompok kiri: Pemerintah di sini bereaksi secara
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 4

menyeluruh, ketidakpuasan terus meningkat. Hal ini kian memperburuk


kesengsaraan kelas pekerja. Ia mengira revolusi sosial paling
mengerikan dapat pecah kapan saja. Bulan berikutnya, ia menjelaskan
pada Engels penderitaan petani gurem memungkinkan Internasional
menyelami akar yang kuat di Italia dan tidak akan ada kekuatan yang
dapat membendung mereka.[viii]
Pada 29 November 1871, Cafiero akhirnya mencoba membahas keluhan
Engels tentang Bakunin. Ia terus mendesak bahwa dakwaan Engels atas
tokoh anarkis itu tidak berdasar pada kenyataan. Cafiero menemukan
dalam tulisan-tulisan Bakunin terdapat kata-kata yang menyampaikan
penghargaan dan hormat mendalam untuk Marx. Memang, Cafiero
menilai Bakunin adalah aset bagi Internasional: Bakunin memiliki
banyak teman dekat di Italia karena lama tinggal di sini, dan ia
berkorespondensi dengan beberapa dari mereka. Karena masa lalunya (di
Napoli) dan kerja terus-menerus yang ia tunjukan bagi tujuan kami, ia
dicintai bahkan oleh mereka yang tidak mengenalnya secara pribadi.[ix]
Engels bungkam dalam amarah untuk menanggapi kebiasaan Cafiero
mengagumi Bakunin. Cafiero mencoba mendapatkan tanggapan dari
Engels pada 21 Januari 1872, namun, Engels tetap membisu. Sejak itu,
keyakinan politik Marxis Cafiero mulai goyah. Marxisme tetap menjadi
kerangka mendasar untuk memahami kapitalisme, namun situasi sosial
yang ia temukan masih berada di tahapan pra-kapitalisme. Gagasan Marx
tentang kapitalisme dan kelas pekerja industri tidak dapat diterapkan di
Napoli abad ke-19. Sebaliknya, gagasan Bakunin tentang potensi
revolusioner kaum petani dan lumpen proletar justru bisa diterapkan.
Secara bertahap pada 1871-1872 selama tinggal di Napoli, Cafiero
berkesimpulan bahwa ia tidak lagi dapat bertugas sebagai agen khusus
Marx dan Engels. Pada 20 Mei 1872, dengan ditemani seorang anarkis
Neapolitan, Cafiero bertemu dengan Bakunin di Locarno, Swiss. Pada
Bakunin, Cafiero menunjukan kekaguman yang sama ketika ia bertemu
dengan Marx setahun sebelumnya. Namun, kali ini kekaguman itu tidak
hanya melibatkan pikirannya, tapi juga emosinya. Bakunin telah
menghidupkan revolusi; Marx hanya menulis tentang revolusi. Karisma
tiada banding Bakunin sebagai pemimpin revolusioner menambah
pesona pribadinya yang luar biasa. Dalam hal ini, Marx tidak dapat
menyamai Bakunin.
Namun, Bakunin memiliki keuntungan lain pada dirinya. Ia memiliki
pengetahuan langsung tentang Napoli dan dinamika politik di sana.
Hubungan Bakunin dengan Italia bermula dari ayahnya, yang pernah
belajar di Universitas Padua dan bertugas di Firenze dan Turin sebagai
diplomat. Bermula pada 1840an, Bakunin telah mengenal banyak sekali
pahlawan Risorgimento (pejuang kesatuan Italia, penj) meski berbeda
ideologi dari mereka. Bakunin memiliki kesamaan mimpi dengan mereka
untuk menggulingkan status quo Kongres Wina. Bakunin tinggal di
Firenze pada 1864 hingga 1865. Ia berpindah ke Napoli hingga 1867. Di
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 5

Napoli, Ia menemukan tanah yang subur bagi tumbuhnya gerakan


bawah tanah yang begitu memikat hatinya.[x] Bakunin bergabung
dengan lingkaran revolusioner Italia dan beberapa intelektual asing yang
didukung oleh putri Zoe Obolenskyseseorang yang mengasingkan diri
dan merasa lebih cocok hidup di Italia ketimbang di tanah asalnya, Rusia.
Bakunin segera menjadi pemimpin ideologis kelompok itu. Ketika
singgah di Neapolitan, ia membangun sejumlah gagasan berbeda tentang
potensi revolusioner petani dan lumpen proletariat yang luar biasa. Ini
mengakibatkan banyak orang beralih pada anarkisme. Ia berpikir, Italia
dapat ambruk kapan saja dan menulis banyak artikel, esai dan surat
untuk mendukung revolusi.
Kunci situasi Italia, klaim Bakunin, ada pada kelas intelektual, yang ia
gambarkan sebagai benar-benar mengambang, tanpa masa depan, dan
tidak ada jalan keluar. Individu-individu itu muncul dari kalangan
borjuis, namun, mereka sungguh terasing dari asalnya. Mereka kini
bertugas sebagai pembela revolusi yang paling rajin, tulus, berani dan
tanpa lelah. Ia melihat mereka sebagai bala kejut anarkisme.[xi]
Meneladani Puteri Obolensky, Bakunin meninggalkan Italia dan menuju
Swiss pada Agustus 1867. Kegiatannya di Swiss sepanjang 1860an hingga
awal 1870an terus membangkitkan kecurigaan Marx. Cafiero gagal
memperkecil perbedaan di antara Marx dan Bakunin. Ia kini harus
memilih di antara mereka. Ia tetap di Locarno selama sebulan pada akhir
musim semi 1872. Ketika kembali ke Italia, Bakunin telah menjadikan
Cafiero seorang anarkis yang sempurna.
Setelah kembali ke Italia, Cafiero menulis surat perpisahan pada Engels.
Cafiero secara blak-blakan soal kebenaran pertemuannya dengan
Bakunin: Setelah beberapa kali berbincang, kami menyadari bahwa kami
berdua memiliki kesamaan prinsip. Belajar dari Bakunin, ia melihat
penindasan yang terkandung dalam konsep kediktatoran proletariat:
Teman saya yang baik, sekarang izinkan saya berbicara padamu dengan
jujur. Bagi saya, program komunismu dalam aspek positifnya itu
merupakan keabsurdan yang sangat reaksioner. Cafiero kini mengakui
kengerian segala bentuk negara, termasuk negara kelas pekerja.[xii]
Engels tetap bungkam selama hampir setahun, namun kemudian ia
mengirim Cafiero surat yang brutal. Ia menuding Cafiero menunjukan
surat-suratnya pada Bakunin. Buletin Jurrasien terbitan 10 Mei 1872
menerbitkan artikel penuh kebencian dan fitnah yang ditulis oleh Engels
untuk teman-teman di Italia. Engels tahu dengan pasti siapa teman-
teman yang dimaksud. Ia dengan dingin menyatakan, Saya tidak pernah
menulis surat pada siapapun di Italia kecuali kamu. Maka, Cafiero
pastilah orang yang dirujuk dalam pembukaan yang memalukan itu.
Engels heran, apa yang telah ia lakukan sehingga mendapat
pengkhianatan dari seseorang yang selalu ia perlakukan dengan sangat
tulus dan percaya? Cafiero tidak menanggapi.[xiii]
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 6

Sebagai orangnya Bakunin di Italia, Cafiero mulai membantu para


anarkis lainnya membersihkan sedikit sisa elemen Marxisme. Pada
kongres 4-6 Agustus 1872 di Rimini, para anarkis menyerukan untuk
benar-benar berpisah dari Majelis Umum yang bermarkas di London.
Cafiero, sebagai orang yang paling disukai Bakunin, bertugas menjadi
presiden pertemuan ini. Pengikut Bakunin lainnya dari Italia, Andrea
Costa, menjadi sekretaris kongres. Pengikut Bakunin benar-benar
menguasai jalannya kongres Rimini. Keputusan perwakilan-perwakilan
itu untuk berpisah dengan Majelis Umum tidaklah mengejutkan. Mereka
kemudian memutuskan menciptakan asosiasi internasional mereka
sendiri. Anggota-anggota itu beranggotakan anarkis-anarkis dari negara-
negara Eropa lainnya. Organisasi baru itu lahir pada tahun yang sama di
Santo Imier, Swiss. Di situ, Cafiero bertindak sebagai asisten presiden
kongres. Aksi pembelotan mewabah hingga Internasional yang dipimpin
Marx dan Engels terjerumus dalam keadaan sekarat yang berbuntut pada
pembubaran.
Cafiero, yang pada 1872 masih berumur 26 tahun, menerima pengakuan
sedemikian besar di kongres Rimini dan Santo Imier lantaran perannya
sebagai sponsor utama keuangan gerakan anarkis. Ia menjadi penyokong
baru Bakunin, menggantikan Puteri Obolensky ketika suaminya yang
diasingkan memotong jatah untuk Italia dan kemudian untuk Swiss.
Cafiero membiayai banyak perwakilan. Sejak itu, ia menggunakan seluruh
hartanya yang berlimpah untuk membantu Bakunin. Pada tahun
berikutnya, ia membelikan Bakunin vila la Baronata, di Swiss.
Perbaikan di tahun berikutnya menguras sebagian besar uang Cafiero
yang tersisa.
Sekilas, ia tampak membagikan hartanya dengan senang, seperti orang
yang meninggalkan perkampungan lepra. Ia akhirnya keluar dari keadaan
yang memisahkannya dengan orang miskin. Orang miskin bagi Cafiero
merupakan teman sejati yang sungguh ia hargai. Kutukan uang
menghancurkannya, pikir Cafiero, seperti terjadi pada semua orang
dengan satu dan lain cara. Kuatnya kepercayaan Cafiero pada gagasan
Bakunin sebagai kesempatan terbaik di dunia untuk mengakhiri kutukan
uang selamanya tidak dapat diragukan. Namun demikian, konflik antara
keduanya akhirnya muncul ketika Cafiero mulai mencurigai sikap boros
Bakunin yang jauh dari perilaku anarkis demi kesejahteraan istri
mudanya, Antonia. [xiv]
Sementara itu, Cafiero membeli lebih dari 250 senapan dan pistol militer
untuk pemberontakan. Ia dan Bakunin percaya pemberontakan dapat
terjadi kapan saja. Di seluruh Italia, memburuknya kondisi ekonomi dan
pengangguran membangkitkan demonstrasi penuh amarah. Bersama
para anarkis lainnya, terutama Costa dan Errico Malatetsa (1853-1932)
yang sangat muda, Cafiero dan Bakunin mencoba mengkoordinasikan
rencana aksi nasional pada Agustus 1874. Dalam sebuah pernyataan
propadanda yang ditulis Cafiero, kaum anarkis menyatakan bahwa
pembebasan petani Italia ada dalam genggaman. Mereka berharap aksi
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 7

revolusioner pecah secara serentak di Tuscany, Marces, Lazio, Puglia,


Campania dan Sisilia, dengan Bologna sebagai pusat, tempat Bakunin
sendiri yang akan memimpin operasi. Bagaimanapun, penguasa
mengetahui konspirasi itu sejak awal. Mereka menangkap Costa, kepala
pengorganisir pemberontakan di Italia, sebelum tembakan pertama
meletus. Ironisnya, para petanipenerima manfaat pemberontakan
menolak menerima pengikut Bakunin sebagai pembebebas dan
menyerahkan mereka pada polisi yang kemudian menggilasnya dengan
mudah. Bakunin dengan memalukan kabur dari keadaan itu dengan
menyamar sebagai pastur. Sebagian besar pemimpin lainnya berakhir di
penjara. Kegagalan Agustus 1874 itu memberi dampak kerusakan luar
biasa pada gerakan anarkis di Italia.[xv]
Ketika terjadi pemberontakan di Bologna, Cafiero tengah berada di Rusia
bersama seorang revolusioner bernama Olimpia Kutusov sepanjang
musim semi dan awal musim panas 1874. Ia bertemu Olimpia di Baronata
dan kemudian pergi ke Rusia untuk menikah dengannya. Ia tidak
menikah karena cinta. Tujuan pernikahan itu untuk memberi
perlindungan bagi Olimpia di Barat karena pihak berwenang Rusia
mencoba untuk menahannya karena pembangkangan. Meskipun Cafiero
menarik bagi banyak orang yang menggambarkannya sebagai orang yang
hangat dan tampan, ia mencurahkan seluruh hidupnya untuk revolusi. Ia
tertarik pada Olimpia sebatas sebagai rekan seperjuangan, bukan sebagai
perempuan. Seluruh hasratnya tampaknya diperuntukan bagi
idealismenya.[xvi]
Pertengkaran soal Baronata dan hasil buruk pemberontakan 1874 sangat
merusak hubungan Cafiero dengan Bakunin, yang mati dua tahun
kemudian. Meskipun kedua orang itu akhirnya berdamai, komando
Bakunin tidak pernah lagi ada dalam kehidupan Cafiero. Cafiero
meneruskan pencariannya yang tanpa lelah akan kebenaran revolusi.
Pada 1875, ia memulai hubungan singkat tapi penting dengan La Plebe,
koran sosialis pertama di Italia. Cafiero terbukti bukan jurnalis yang
cukup baik. Cafiero tidak dapat menulis dengan lancar. Ia berjuang
dengan tuntutan kerja koran itu sehari-hari. Ia mengklaim lebih memilih
pekerjaan kasar yang menurutnya lebih bermartabat ketimbang
menyusun kata-kata. Playboy yang dulu kaya raya kini harus bekerja
untuk hidup. Ia bekerja apa saja, termasuk membuang sampah di hotel.
Ia acuh tak acuh. Kehidupan batin menjadi semakin penting baginya.
Artikel Cafiero yang terbit di La Plebe pada November 1875
menyuguhkan gagasan tentang kehidupan batin itu. Dalam Zaman yang
Belum Cukup Matang, Cafiero menunjukan hasratnya yang pernah muda
dan tanpa batas terhadap revolusi. Zaman tidak pernah matang untuk
revolusi, katanya membuka, kecuali orang itu merupakan revolusioner
sejati. Banyak orang yang mengaku revolusioner hanya mau menyerang
mereka yang berlagak revolusioner sekaligus, pada praktiknya, menerima
kenyataan status quo. Ia mengutuk para progresif liberal sebagai musuh
terburuk kemajuan sejati.
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 8

Mereka selalu dapat diandalkan untuk mengeluhkan persoalan-persoalan


yang terjadi di masyarakat tanpa sedikitpun berusaha mengubahnya
secara sistemik. Penjaga profesional hati nurani masyarakat ini pada
prinsipnya menerima keabsahan revolusi. Mereka dapat memikirkan
segala hal tentang revolusi yang mereka dukung, tapi bukan revolusi yang
dibutuhkan Italia sekarang. Revolusi seperti itu menakutkan mereka
karena akan mengakhiri status quo tempat mereka berlindung. Mereka
sungguh menikmati yang terbaik dari kedua dunia, sebagai kritikus yang
secara moral lebih unggul tentang pembentukan masyarakat tempat
kemudahan fisik dan status sosial mereka bergantung. Bagi individu
seperti itu tidak pernah ada zaman yang matang untuk revolusi. Mereka
hanya bicara tentang revolusi dan bergerak menantang dengan cantik.
Mereka unggul dalam kedua hal itu. Mereka bahkan mungkin
meyakinkan diri sendiri akan ketulusan dan harga sebagai ksatria
penderitaan kemanusiaan. Namun, bagi revolusioner sejati, zaman selalu
matang untuk memberontak melawan ketidakadilan. Cafiero
menyimpulkan, tidak ada zaman seperti sekarang untuk memulai perang
suci untuk memulihkan sebagian besar kemanusiaan yang terpuruk
tanpa pemikiran, tanpa martabat dan tanpa hidup.[xvii]
Setelah perpecahannya dengan Bakunin, sekutu terdekat Cafiero yang
tersisa adalah Emilio Covelli, yang juga berasal dari Puglia dan pada saat
yang sama tinggal di Napoli. Covelli dan Cafiero berasal dari kelas sosial
serupa. Mereka lahir pada tahun yang sama dan pernah belajar di
seminari di Molfetta. Keduanya kemudian memasuki fakultas hukum di
Universitas Napoli. Kedua pemuda itu akhirnya mesti berpisah jalan
setelah lulus dari universitas. Cafiero bergabung dengan korps diplomatik
di Firenze dan Covelli meneruskan studi akademisnya di dua universitas
Jerman: Heidelberg dan Berlin. Di Universitas Berlin, Covelli menghadiri
kuliah pemikir sosialis Eugen Duhring. Pemikir itu berselisih pendapat
dengan Marx tentang peran kelas dalam sejarah dan banyak isu lainnya.
Covelli bertemu dengan pemikiran Marx melalui cara itu. Ia tidak
menyetujui anggapan negatif Duhring tentang Marx. Namun, Covelli
menulis ulasan mengagumkan tentang Kapital untuk The Rivista
Partenopea di Napoli. Ulasan itu adalah yang pertama memperhatikan
maha karya Marx di Italia. Selain itu, ia menulis artikel-artikel lainnya
tentang gagasan Marx. Dari artikel itu, yang paling penting adalah esai
1874, Leconomia politica e la scienza.[xviii]
Ketika Covelli kembali ke Italia pada pertengahan 1870, ia memasuki
kajian linguistik dan studi keduanya di negara itu untuk memahami
Marxsime. Jalan tersebut kemudian membawanya bersinggungan
kembali dengan Cafiero. Ia mengunjungi Cafiero di Locarno dan
kemudian bergabung dengan asoasiasi anarkis tempat sobat lamanya di
Neapolitan. Roberto Michels (1976-1936), pria kelahiran Jerman yang
menjadi sosiolog Italia, menekankan bahwa orang-orang seperti Cafiero
dan Covelli bisa menjadi anarkis karena menolak sifat otoritarian
Marxisme dengan tanpa membantah inti mendasar kritik Marx terhadap
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 9

kapitalisme. Bagi Michels, Marxisme dan Bakuninisme berfungsi sebagai


dua sistem berpikir radikal yang bertautan erat. Keduanya berakar dari
tuntutan untuk melenyapkan kapitalisme. Keduanya mengupayakan
tujuan sosialis yang sama meski melalui cara berbeda. Michels
beranggapan, perbedaan itu tidak bisa diabaikan. Namun, anggapan
umum tentang perbedaan Marxisme dan Bakuninisme memangkas
kemiripan-kemiripan keduanya. Marxisme memasuki mentalitas sosialis
Italia melalui Bakunin. Dalam pemaparan Michels tentang sejarah
sosialisme Italia, Bakunin muncul seperti Yohanes Sang Pembabtis yang
membuka jalan injil Marxisme: Dapat dikatakan pekerja Italia, dijejali
dengan gagasan pengikut Bakunin, secara psikologis disiapkan untuk
menerima gagasan Marx.[xix]
Tesis Michels tentang kedekatan hubungan antara Bakuninisme dan
Marxisme membantu menjelaskan jalan ideologis Covelli dan Cafiero.
Mereka bergerak bebas di antara kedua ideologi itu tanpa konflik berarti.
Covelli dan Cafiero tidak merasa mesti memilih satu di antara kedua
ideologi itu. Dalam kasus Cafiero, langkah kontemplasi kembali pada
Marxisme tidak dapat dikatakan terjadi secara tajam atau tiba-tiba. Ini
karena ia mengagumi tokoh besar itu sejak pertemuan awalnya dengan
Marx di London. Bakunin sendiri selalu mengakui Marx sebagai pemikir
yang luar biasa cerdas dan orisinal. Cafiero setuju, tak seorangpun yang
mengenal Marx atau mengalami perkenalan langsung dengan tulisannya
secara jujur, dapat menyangkal itu.
Kemunculan Covelli di Locarno pada 1875 tak diragukan lagi memperkuat
minat Cafiero terhadap Marxisme, dan terus memperkaya gagasan dan
teknik revolusionernya. Kegagalan total pemberontakan 1874 membuat
malu para anarkis, termasuk Cafiero. Ia tentu tidak menyerah untuk
melancarkan revolusi, tapi jelas ada yang salah total dan perlu diperbaiki.
Cafiero terus dan selalu percaya akan aksi anarkis. Ia berpikir bahwa
pertarungan revolusioner akan membongkar rahasia bagaimana petani
penggarap dapat meraih kemenangan puncak atas tuan tanah dan
pemodal. Cafiero berusaha mencari kombinasi konsep dan taktik
revolusioner yang tepat. Ia mulai mengembangkan gabungan antara
anarkisme dan komunisme, yang dalam pikirannya berarti dunia tanpa
kepemilikian pribadi atau otoritas. Karena ada unsur anarkis dalam
rumusan ini, propaganda aksi tetap wajib dilakukan. Sepanjang musim
dingin 1876-1877 Cafiero dan Malatesta mulai mengatur propaganda itu
sebagai aksi balas dendam atas aib 1874 dan untuk menyiapkan jalan
kemenangan revolusi. Malatesta, yang lahir sebagai pemilik tanah
keluarga di Capua dan bekas mahasiswa farmasi di Universitas Napoli,
menjadi teman terdekat Cafiero dan tokoh penting dalam anarkisme
Italia pada akhir abad 19.
Kali ini rencana anarkis menyerukan serangan yang terkonsentrasi pada
sebagian negara, yang sejak terbitnya artikel mengejutkan Villari pada
1875, ditempa dengan perasaan anti-kekuasaan dan rentan kekerasan
sosial. Desa-desa petani di pegunungan Matese, tidak jauh dari Napoli,
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 10

pernah menjadi titik fokus perampokan, perang petani pasca-


Risorgimento melawan negara. Dalam sebuah peristiwa kekerasan saja,
pada Agustus 1861, sekelompok petani lokal membunuh 45 tentara dan
petugas. Negara dengan cepat menanggapi dengan pembumihangusan
yang berbuntut pada sejumlah hukuman mati dan pengusiran.[xx]
Pasifikasi kemudian menjadi salah satu yang paling brutal terhadap
Perampok, dan kawasan tersebut terus membara karena ketidakpuasan
kaum tani. Di sini, Cafiero dan Malatesta berpikir, serangan pamungkas
untuk revolusi dapat dilancarkan. Maka, pada April 1877, mereka
mengumpulkan pasukan bersenjata dengan misi untuk mencetuskan
revolusi petani melawan negara Italia.
Sekali lagi, polisi mengetahui rencana itu sejak awal. Mereka dapat
dengan mudah menyusup pada gerakan anarkis. Namun, keengganan
anarkis pada kepemimpinan dan organisasi tidak memungkinkan proses
tersebut. Bahkan di pegunungan Matese, para anarkis secara terus
menerus mengganti para pimpinan agar gerakan mereka tidak rusak oleh
kekuasaan. Kekacauan dan anarkis, yang berdampingan dalam thesaurus,
juga menjadi satu dalam kenyataan.
Karena setiap gerak mereka dilacak oleh otoritas, Cafiero dan para
anarkis lain terjun ke desa Letino untuk menyatakan kemerdekaan,
keadilan dan sosialisme pada kerumunan petani yang diperdaya. Cafiero
berpidato pada orang-orang itu dan mencoba menjelaskan sifat revolusi
yang semakin tak terbendung di hadapan mata mereka. Para petani
menyukai yang disampaikan Cafiero tentang berakhirnya pajak dan wajib
militer. Hidup Internasional, hidup republik komunis Letina, seru
mereka setelah Cafiero selesai berpidato. Setelah membakar sejumlah
dokumen akta tanah dalam arsip komunal, para anarkis mendeklarasikan
kemerdekaan Letina dan turun ke jalan untuk melanjutkan
penaklukan.[xxi]
Di dekat Gallo, kelompok pemberontak memberitahukan pastur paroki
tentang rencana mereka ke kota. Ia berbicara pada jemaat dan
meyakinkan mereka: Jangan takut. Akan pergantiaan pemerintahan dan
pembakaran dokumen-dokumen. Itu saja. Setelahnya, ia berbicara
tentang revolusi sosial. Para anarkis kemudian membakar sejumlah surat
tanah dan foto Raja Victor Immanuel II. Satu kota lain telah
dibebaskan.[xxii]
Ilusi kedua penaklukan itupun segera menjelma. Bahkan sebelum mereka
disergap dan dipenjarakan, mereka tidak siap ketika terperangkap badai
salju. Ketika menderita kedinginan dan kelaparan, mereka membahas
perang habis-habisan melawan tentara pemerintah yang mendekat
dengan cepat. Sial bagi para calon martir itu, senjata mereka tidak dapat
ditembakkan karena rusak oleh badai. Tentara menangkap hampir semua
pemberontak tanpa perlawanan. Satu kelompok yang terdiri dari 26
anarkis jatuh ke tangan para petani yang hendak mereka bebaskan. Para
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 11

petani itu dengan segera menyerahkan para anarkis itu ke tangan


otoritas.[xxiii]
Sekali lagi, seperti tiga tahun lalu, para anarkis menderita kekalahan total
di tangan negara. Lantaran taktik revolusioner mereka yang tak layak,
pada akhirnya para anarkis sendiri menjadi senjata garis depan negara
melawan anarkisme.
Yang disebut bencana Benevanto pada 1877 itu kemudian menyegel nasib
anarkisme di Italia. Hal ini dengan cepat menurunkan kekuatan anarkis
di kalangan kelompok kiri Italia. Para anarkis Italia ditakdirkan untuk
mengalami krisis rasa percaya diri dengan tidak hadirnya tokoh
karismatik seperti Bakunin sebagai inspirasi. Bahkan ketika Bakunin
masih hidup, gerakan anarkis sudah mengalami perpecahan. Ekstrimis
seperti Cafiero, yang terus mendesakkan revolusi, harus berhadapan
dengan orang yang relatif moderat seperti Costa, yang setelah kegagalan
1874, memulai proses evaluasi ulang yang yang membawanya pada
sosialisme legalitarian pada akhir dekade itu. Dengan demikian, selama
masa hidup Bakunin gerakan pun tidak lagi monolitik, jika pernah ada
gerakan anarkis yang demikian.
Selain itu, masalah inkonsistensi intelektual anarkis menjadi semakin
jelas dengan ketiadaan pesona dan kepiawaian Bakunin. Ia pernah
menjadi penanding Marx yang efektif dengan menunjukkan potensi tirani
dalam teori kediktatoran-proletariat. Teori politik Bakunin sendiri
berpusat pada gagasan bahwa elit revolusioner yang dapat menjadi
diktator kolektif yang tidak tampak, sama seperti praktiknya,
setidaknya menjadi gambaran jelas Marxisme dibanding yang ia
bayangkan.[xxiv]
Ini menjadi semakin jelas seiring dengan banyaknya anarkis yang beralih
menganut sosialisme legalitarian setelah kematian Bakunin. Aliran itu
tampak semakin jelas memiliki benih tirani, sebab, gerombolan ini
mengangkat hakim dan juri yang dipilih sendiri tanpa memedulikan
proses atau checks and balances. Memang, komplotan rahasia anarkis
adalah salah satu bentuk kekuasaan paling mutlak. Bakunin tidak pernah
bisa mengatasi kontradiksi antara kebebasan sempurna yang ideal untuk
semua orang dan bersikerasnya bahwa ia mesti memutuskan bagaimana
yang ideal bisa diterapkan dan dipahami.
Ketika berusia 30 tahun, Cafiero menghabiskan enam belas bulan
hidupnya di penjara. Ia dan rekan-rekannya mendapat dakwaan yang
sangat serius: konspirasi melawan negara, pembangkangan bersenjata,
membakar rumah, merusak fasilitas dan milik negara, perampokan uang
publik dan pembunuhan seorang polisi serta melukai polisi lainnya.
Ketika itu, tampak bagi Cafiero dan para pemimpin gerombolan itu
bahwa negara akan menjatuhkan hukuman mati. Namun semua berakhir
dengan indah bagi para tahanan anarkis karena waktunya bertepatan
dengan kematian Raja Victor Immanuel pada 1878. Ketika pengadilan
memutuskan untuk menggolongkan pemberontakan Benevento sebagai
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 12

kejahatan politis, para tahanan itu mendapat keuntungan dari


pengampunan yang dikeluarkan raja baru, Umberti I. Sekitar dua ribu
massa pendukung menyambut kebebasan para tahanan itu dengan
tempik sorak. Perayaan itupun diberitakan secara besar-besaran. Dalam
karya klasik Governo e Governati in Italia (1882), Pasquale Turiello
menyebut perayaan itu sebagai petanda buruk yang sangat penting,
yang mengindikiasikan sejauh mana lembaga-lembaga politik negara
telah gagal menjalin hubungan yang baik dengan rakyat. [xxv]
Catatan akhir
i Pier Carlo Masini, Cafiero (Milan: Rizzoli, 1974), 12: written from a
strongly pro-anarchist viewpoint, this is the most authoritative biography
of Cafiero. Max Nettlau, Bakunin e lInternazionale in Italia: Dal 1864 al
1872 (Geneva: Edizione del Risveglio, 1928), 217. Pier Crlo Masini, Cafiero
(Milan:Rizzoli, 1974), 12: ditulis dari sudut pandang yang sangat
mendukung anarkisme. Tulisan itu merupakan sumber riwayat hidup
Cafiero yang paling sah. Max Nettlau, Bakunin e lInternazionale in Italia:
Dal 1864 al 1872
ii Albert Boime, The Art of the Macchia and the Risorgimento:
Representing Culture and Nationalism in Nineteenth-Century Italy
(Chicago: University of Chicago Press, 1993), introduction. The
Macchiaioli kurang lebih serupa dengan impresionis Perancis.
iii Surat Cafiero pada Engels, 28 Juni 1871, dalam Giuseppe Del Bo, ed.,
La
corrispondenza di Marx e Engels con italiani (Milan: Feltrinelli, 1964), 18.
iv 4. Surat Cafiero pada Engels, 12 Juni 1871, ibid., 14.
v Surat Engels to Cafiero, 1 July 1871, ibid., 20
vi Surat Cafiero pada Engels, 12 July 1871, ibid., 24.
vii Surat Engels pada Cafiero, 16 Juli 1871, ibid., 30; 28 July 1871, ibid.,
34.
viii Surat Cafiero pada Engels, 10 Sept. 1871, ibid., 42; 18 Oct. 1871, ibid.,
53.
ix Surat Cafiero pada Engels, 29 Nov. 1871, ibid., 94, 96.
x E. H. Carr, Michael Bakunin (New York: Vintage, 1937), 4, 329.
xi Nettlau, Bakunin e lInternazionale in Italia, 167, 248, 211, 212.
xii Suat Cafiero pada Engels, 12 Juni 1872, in Del Bo, ed., La
corrispondenza, 221,
220.
xiii . Surat Engels pada Cafiero, 14 June 1872, ibid., 227, 228.
xiv T. R. Ravindranathan, Bakunin and the Italians (Montreal: McGill-
Queens University Press, 1988), 196
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 13

xv Masini, Cafiero, 125. Max Nettlau, Errico Malatesta: Vita e pensieri


(New York: Casa Editrice Il Martello, 1927), 109. Nunzio Pernicone,
Italian Anarchism, 18641892 (Princeton: Princeton University Press,
1993), 9095.
xvi Masini, Cafiero, Bab. 9.
xvii Cafiero, I tempi non sono maturi, La Plebe, 2627 Nov. 1875,
in Cafiero, Rivoluzione per la rivoluzione, ed. Gianni Bosio (Rome:
La Nuova Sinistra, 1970), 41.
xviii Antonio Lucarelli, Carlo Cafiero: Saggio di una storia
documentata del socialismo (Trani: Vecchi, 1947), 103110.
xix . Roberto Michels, Storia critica del movimento socialista
italiano: Dagli inizi fino al 1911 (Firenze: La Voce, 1926), 50. Lihat juga
karyanya, Storia del marxismo in Italia: Compendio critico con
annessa bibliografia (Rome: Notes to Pages 3953 237 Libreria Editrice
Luigi Mongini, 1910); bibliography dalam this book itu sangat berharga.
xx Masini, Cafiero, 182.
xxi Ibid., 201
xxii Ibid., 203
xxiii Pernicone, Italian Anarchism, 126
xxiv Bakunin, Selected Writings, ed. Arthur Lehning (London:
Jonathan Cape, 1973), 178182, dikutip dari Pernicone in Italian
Anarchism, 62.
xxv Pasquale Turiello, Governo e governati in Italia, ed. Piero Bevilacqua
(Turin: Einaudi, 1980), 209.

Penerjemahan oleh Guruh Riyanto dari artikel yang dimuat fdca.it.


Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 14

(Bagian 2)
22 MARCH 2017
Cafiero dan Marxisme
Selama di dalam penjara Cafiero membaca buku Das Kapital berbahasa
Perancis. Kejeniusan buku itu membuatnya terkagum-kagum. Cafiero
segera mulai menulis komentar tentang Das Kapital. Ketika Cafiero bebas
dari sel tahanan pada Agustus 1878, buku kecilnya sudah siap untuk
diterbitkan. Pada bulan Februari setelahnya di tahun yang sama, surat
kabar miliknya La Plebe mulai menerbitkan terjemahan Italia Bab 31 Das
Kapital mengenai awal mula kapitalisme industrial dan pada bulan
Maret mengumumkan akan menerbitkan ringkasan keseluruhan
buku, Das Kapital (penj). Pada 20 Juni 1879, Il Capitale di Carlo Marx
brevemente compendiato da Carlo Cafiero, Libro Primo, Sviluppo della
produzione capitalista dicetak, dan tersebar di seluruh penjuru Italia.
Dalam kata pengantarnya, Cafiero menyesalkan bahwa pemikir sosialis
tersohor seperti Marx tidak banyak dikenal di Italia. Cafiero sendiri ingin
bukunya bisa menjadi pedoman menuju kebenaran baru yang
menghancurkan, melumat, dan menyingkirkan bangunan-bangunan
penuh kesalahan dan kebohongan, yang sudah berabad-abad usianya.
Para revolusioner seluruh dunia bisa mendapatkan baju zirah intelektual
untuk menghadapi pertarungan melawan kapitalisme. Marx telah
memberikan mereka senjata, alat dan mesin yang berlimpah dari semua
jenis yang dapat diberikan semua sains modern dari otak jeniusnya.
Marx meyakini jagad makna sosialis secara saintifik yang sebelumnya
tampak tidak ada. Cafiero beranggapan bahwa Das Kapital melampaui
capain-capain intelektual lain pada zamannya. 1
Ringkasan karya Cafiero mencakup sejumlah bab dengan panjang 126
halaman dari bab-bab analisa mendalam. Ringkasan tersebut memberi
pembaca Italia kontak substansial pertama dengan buku Marx yang
berpengaruh itu. Ketika Cafiero meringkas isi Das Kapital, dia
memberikan perhatian khusus terhadap konsep besarnya, yaitu: teori
nilai kerja, penghisapan, pembagian kerja, akumulasi kapital dan alienasi.
Bagian paling gamblang di dalam Das Kapital memotret kenyataan
penderitaan kelas pekerja rakyat di bawah sistem kapitalisme, dan Cafiero
menempatkan tema ini di atas yang lain: jika saja kapitalis memberi
perhatian khusus terhadap pekerja itu tidak lain hal itu hanya untuk
mempelajari cara terbaik memanfaatkan mereka. Cafiero mencurahkan
banyak halaman untuk memaparkan dampak menyedihkan dari sistem
kapitalisme. Marx, tegasnya, telah menjelaskan mengenai tujuan dan
sejarah sebenarnya kehidupan pabrik di bawah kapitalisme melebihi
pemikir revolusioner lainnya, tidak jauh berbeda dengan agamawan yang
menjelaskan dan menyikapi segala hal dengan hukum-hukum abadi
mereka. Kaum kapitalis membayar dengan mahal para intelektual untuk
membela status quo, namun Das Kapital menelanjangi sistem dan
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 15

seluruh sifat korup, tidak bermoral dan merusaknya di hadapan semua


orang. 2
Marx mengambil banyak contohnya dari negeri Inggris, namun Cafiero
meyakinkan khalayak Italia bahwa bangsa modern ini sudah siap atau
dekat dengan jalur Industrialisasi model Inggris. Maka dari itu, kondisi
sosial dan ekonomi inggris adalah sebuah jendela yang melaluinya bangsa
lain dapat meneropong masa depan mereka. Tapi orang-orang Italia
memiliki alasan berbeda untuk menelaah Das Kapital. Eksploitasi kejam
dan parah terhadap rakyat Inggris kelas bawah oleh kapitalisme, yang
sangat jelas digambarkan oleh Marx, memberikan rakyat Italia
pemahaman, bukan mengenai masa depan, mereka melainkan masa
kininya. Penggambaran memilukan Marx mengenai kegagalan industri
pertanian bangsa Inggris memiliki banyak kesamaan dengan keadaan
Italia saat itu. Didorong kerakusan mereka yang tidak akan terpuaskan,
para bos mengkontrol dan merubah segalanya. Kemajuan adalah istilah
yang digunakan untuk mengkaburkan kenyataan-kenyataan mendasar
dunia modern. Kemajuan bukan berasal secara spontan dari hasil
pencarian kreatif demi kemanusiaan yang lebih baik, melainkan lebih
mengenai serangkaian perubahan teknologi, budaya dan sosial demi
kebaikan para Tuan dunia. 3
Para Tuan tidak segan-segan untuk mempertahankan dominasinya. Kini,
akibat imperialisme Eropa, mereka mengendalikan seluruh dunia hal
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Cerita berdarah-darah yang
baik (Perang, penj.) memperkaya keuntungan kapitalisme modern
terhadap seluruh manusia. Pada titik ini, Cafiero menyampaikan pesan
pribadinya. Selain memiliki catatan sangat buruk mengenai kekerasan
dan kekejaman dalam penyebaran imperialisme bangsa eropa keseluruh
dunia, peradilan borjuis juga mendakwa anarkis akan pertumpahan
darah (la libidine di sangue) di Benevento pada 1877. Kekerasan
revolusioner tampak tidak sebanding ketimbang kengerian kapitalisme.
Revolusi sendiri, seperti yang diulas Marx dalam Das Kapital, dapat
memulihkan keseimbangan tatanan yang paling lengkap berikut
kedamaian dan kebahagiaannya pada dunia yang pesakitan, rusak dan
traumatis oleh kapitalisme. Manusia, yang sejatinya rasional dan hidup
berkelompok, hidup di dalam kehidupan buatan dibawah sistem
kapitalistik, yang mengkerdilkan setiap aspek rakyat menjadi sebatas
pesta pora raksasa akan ketamakan dan penghisapan untuk diri sendiri. 4
Cafiero mengirimkan dua kopi ringkasannya tersebut kepada Marx di
London. Dengan surat yang dimulai dengan kata Stimatissimo Signore
(Tuan Yang paling Terpandang), dia meminta maaf karena tidak
memperlihatkan manuskripnya kepada Marx sebelum penerbitan.
Semula dia sudah berniat melakukan itu, tetapi penerbit tidak disangka-
sangka memberikan sebuah penawaran. Dia menerangkan kepada Marx
ketakutan akan kehilangan kesempatan itu mendorong saya untuk
menyetujui usulan penerbitan. Cafiero menutupnya dengan ungkapan
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 16

sangat hormat terhadap Marx dan berharap apa yang sudah dilakukannya
dengan Das Kapital adalah tepat.
Dia tidak menjelaskan mengenai pembelotannya dari Internationale
1872. 5 Marx membalas dengan pujian yang tinggi terhadap buku Cafiero.
Meskipun Marx membalas dalam bahasa Perancis, namun ia telah
mempelajari bahasa Italia di masa muda dan dapat membacanya dengan
baik. Kebanyakan dari ringkasan semacam itu, Marx mengeluh,
membuatnya frustasi dengan kedangkalan, salah tafsir dan kepalsuannya.
Cafiero, terusnya, telah menguasai hampir semua gagasannya. Dia hanya
menemukan kekurangan kecil di dalam Compendio tersebut. Cafiero
tidak menyatakan argumennya soal syarat material pembebasan kelas
pekerja yang dihasilkan secara langsung oleh berkembangnya
penghisapan kapitalis. Marx, sepertinya dengan bijaksana mengabaikan
getir 1872, mendorong Cafiero untuk mengulas tema yang kurang itu
pada pembahasan kritis selanjutnya. 6
Cafiero bermaksud mengikuti saran Marx. Saat tinggal di Lugano pada
tahun 1880, dia memulai tulisan lainnya mengenai pemikiran Marxis,
pada kesempatan itu dibungkus dengan dialog dramatis di antara dua
karakter, Crepafame (sekarat karena lapar) dan Succhiasange (penghisap
darah). Pada September di tahun berikutnya, polisi menyita naskah
tersebut sebelum selesai. Kemasyhuran Cafiero sebagai anarkis garis
keras mempersulitnya untuk berdebat dengan Polisi.
Pada November 1880, Cafiero berhasil menerbitkan pembaharuan
pemikirannya mengenai Marx berjudul Anarkis dan Komunis,
rangkuman pidato yang sebelumnya dia pernah sampaikan dalam
kongres anarkis. Pada saat itu, penggabungan antara Bakuninisme dan
Marxisme menjadi satu sintesis sosialis menghantarkan dirinya pada
capaian tertinggi dalam kehidupan intelektualnya. Dia memandang
anarkisme dan komunisme sebagai sinonim dari kebebasan dan keadilan,
dua istilah penting revolusi ideal. Setiap orang berkerja menurut
kemampuannya, setiap orang menerima menurut kebutuhannya dengan
prinsip abadi ini, Marx dengan cermat telah menyingkap esensi dari
sebuah sistem sosial luhur yang pernah dirancang. Meskipun begitu,
komunisme membutuhkan beberapa perbaikan yang anarkisme dapat
sediakan. Solusi politik statis komunis, dalam bentuk kediktatoran
proletar, menjadi aib bagi sistem Marx. Konsep Pemerintahan tanpa
negara milik anarkisme dapat membawa marxisme menuju
kesempurnaan. Begitu juga sebaliknya, kekokohan ilmiah yang luar biasa
dari Kapital dapat memberi teori anarkis pandangan sosial-ekonomi.
Selama ini, anarkis miskin dalam hal itu. Dengan sintesis anarkis-
komunis, manusia akhirnya dapat menjadi sesuai kodrat alaminya:
sekutu, teman dan saudara. 7
Cafiero juga menyambut baik teknologi masa depan komunis-anarkis.
Kapitalis yang telah menyalahgunakan teknologi untuk keuntungan
pribadi mereka. Dengan dihapuskannya motif keuntungan, teknologi
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 17

akan dipergunakan untuk melayani kebutuhan sejati manusia. Satu-


satunya motif penelitian teknologi di masa depan adalah untuk kebaikan
bersama. Semua uang, kekuatan dan kecerdasan yang sekarang ini oleh
kapitalis hanya dipergunakan untuk mesin perang negara-bangsa dapat
dialihgunakan, dalam tatanan dunia baru, untuk pendidikan, kebutuhan
medis dan dana pensiun. Dan lagi, jumlah besar kekayaan yang
dihabiskan untuk kemewahan mereka yang cabul akan masuk ke biaya
operasional umum. Dengan realokasi sumberdaya revolusioner itu,
peradaban manusia akan memasuki masa keemasaannya kerja akan
kehilangan aspek kehinaannya sebab manusia telah menjadi satu dengan
alam. 8
Pada seri kedua dari Anarkis dan Komunisme, diterbitkan dua minggu
setelah yang pertama, Cafiero mengambil keluarga kelas pekerja sebagai
contoh miniatur anarkis-komunisme. Dalam keluarga seperti itu, semua
anggota keluarga pulang dengan bayarannya dan menaruhnya ke dalam
kas bersama, dengan itu semua kebutuhan dasar dapat terpenuhi.
Anarkis-komunis mengajarkan bahwa seluruh masyarakat harus
merupakan keluarga besar manusia. Rakyat di masa depan sejak lahir
perlu diajari untuk menganggap masyarakat sebagai bagian dari
keluarganya juga dalam artian yang sesungguhnya. Hanya dalam anarkis-
komunis budaya seperti itu dapat diwujudkan. Sintesis anarkis komunis
menawarkan kesempatan terbaik untuk mencapai persamaan hak sejati
sekaligus mencegah bangkitnya otoritarinisme berbahaya dari sistem
politik Marx, yang tidak tertulis. 9
Cafiero juga memberikan pendapat mengenai gerakan reformisme yang
sedang naik daun, yang dia lihat sebagai Kuda Troya di dalam gerbang
benteng sosialis. Dia ingin semuanya . Semakin bertambahnya orang
orang yang seolah bergaya sosialis ingin mengaburkan ihwal ini, atau
untuk menghapuskannya sama sekali dengan penerimaan konsep
kepemilikan pribadi. Cafiero terkenal dalam tradisi gerakan kiri Italia
sebagai penentang paling gigih sosialisme reformis. Makiannya terhadap
sosialisme reformis merupakan awal baru dari politik revolusioner di
Itali.
Pertentangan dengan Costa
Pada 1880, teman lama dan seperjuangan Cafiero, Andrea Costa semakin
menjadi perwujudan mentalitas sosialis reformis. Sedangkan di antara
aktivis-aktivis lainnya, Cafiero menjadi wujud paling ideal revolusioner
Italia. Kedua pribadi penuh gelora itu ditakdirkan bertentangan. Mereka
melakukannya dengan retorika yang luar biasa kasar, bahkan untuk
standar Italia. Perpecahan di antara mereka terjadi secara perlahan dan
terutama dimulai setelah pemberontakan anarkis yang gagal pada tahun
1874.
Costa bekerjasama erat dengan Bakunin dan Cafiero dalam
mempersiapkan pemberontakan tersebut. Pemberontakan yang gagal itu
berbuntut pada saling tuding soal kekalahan. Bekas pengagum dan
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 18

pengikut Costa menudingnya terlalu optimis memandang masa depan


revolusi di Italia. Kritik tersebut menyakiti hati Costa, ia mulai melakukan
evaluasi ulang mengenai gagasan-gagasan politiknya. Setelah bebas dari
penjara pada 1876, ia semakin acuh tak acuh terhadap panggilan revolusi.
Ia tidak lagi berhasrat untuk bergerombol dan bangkit menggunakan
senjata. Padahal, kedua hal itu terus menggairahkan bagi Cafiero.
Keduanya hampir selalu berseberangan perihal pokok bahasan yang
membelah anarkis Italia ke dalam pihak yang setuju perubahan bertahap
dan yang bersikap lebih revolusioner. Costa, sadar penuh akan
penghinaan 1874, membuatnya sangat hati-hati. Sementara itu, Cafiero
mendorong tindakan bersenjata segera. Perubahan sikap Costa mulai
kentara pada 1877. Ketika itu, ia menolak untuk mendukung
pemberontakan yang direncanakan Cafiero di Italia Selatan. Ia keberatan
dengan rencana itu karena dinilainya kurang matang dan bukan pada
waktu yang tepat. Walaupun analisisnya sekedar ramalan, Costa
menyikapi pemberontakan ini dengan buruk. Ia mundur ketakutan ke
Romagna sambil tetap berharap mendapat keuntungan jika
pemberontakan Cafiero berhasil. Pada 1881, ia mengeluarkan pernyataan
yang ambigu, Memang saya tidak ikut serta dalam gerakan itu, tapi,
salah jika mengatakan saya tidak melakukan apapun untuk
mendukungnya. Ini memperlihatkan bahwa dia merasa terjebak dalam
dilema yang rumit. 10 Tanpa bisa mengakuinya pada publik atau bahkan
pada dirinya sendiri, Costa telah kehilangan kepercayaan akan gagasan
revolusinya. Ia dengan gigih menolak sosialisme legalis karena
menghianati anarkisme. Ia menanggalkan nilai-nilai Bakuninis dari
dalam dirinya tanpa menemukan pengganti. Setelah 1877, Costa terus
mencari jalan tengah antara sosialisme legalis dan revolusioner. Namun,
upaya ini membawanya pada kontradiksi-kontradiksi dan dengan tidak
jujur ia terus mengelak. Akhirnya, pada 1882, Costa sepenuhnya dan
tegas merengkuh sosialisme legalitarian dengan mencalonkan diri sebagai
anggota parlemen perwakilan sosialis . Itu merupakan pencalonan sosialis
pertama di Italia.
Jauh sebelum masa kampanye politik Costa, Cafiero menentang keras
terhadapnya. Pada 1880, Costa mendirikan Rivista Internazionale del
Socialisme. Kemudian, pada tahun berikutnya, mingguan Avanti!
digunakan Costa untuk menyuarakan rencana-rencana politiknya yang
semakin cepat matang. Ia mulai terbuka pada publik ketika musim panas
1879 dengan surat terbuka, Agli amici di Romagna. Pergerakan Costa ke
pusat pemerintahan membuat Cafiero sangat marah. Pada November
1880, Cafiero menulis pada temannya, Fransesco Pezzi, bahwa ia masih
percaya revolusi: Aku siap mendaftarkan diri sekedar menjadi tentara
untuk memerangi tentara kerajaan. 11 Kapitalisme tidak bisa dibenahi,
desaknya. Kapitalisme hanya bisa dihancurkan jika orang ingin sistem
sosial berdasarkan kebutuhan manusia, bukannya keuntungan untuk
para Kapitalis.
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 19

Dua minggu kemudian, Cafiero menyatakan sentimen yang sama dalam


surat pada para anarkis Firenze atau Florence. Sekali lagi, ia menyerukan
perwujudan komunisme anarkis yang ideal. Cafiero menyebut gagasan
Costa, agar para sosialis bergabung dalam institusi borjuis dan
bekerjasama dengan pemerintah, sebagai penyakit dalam partai
revolusioner. Cafiero dengan lantang menentang program-program
praktis dan tak berarti milik Costa. Langkah-langkah minimalis seperti
itu tanpa disadari membantu borjuis untuk memperkuat status quo dan
mengakhiri masa revolusi. Sebaliknya, Cafiero mengusulkan aksi
revolusioner segera: langkah pertama di jalan kita haruslah
penghancuran tatanan masa kini. Kata mesti memiliki makna.
Sosialisme adalah revolusi atau tidak bermakna sama sekali. Definisi
Costa akan istilah itu menyamakan sosialisme dengan kapitalisme. Ini
menjadikan Costa musuh sosialisme. 12
Periode kegiatan menulis penuh dendam dimulai bagi Cafiero ketika ia
merasa wajib menguak reformisme Costa dan bahaya mematikan yang
diakibatkannya pada sosialisme Italia. Pada Desember 1880, ia
menerbitkan artikel berjudul Aksi. Dalam artikel itu, ia menantang
Costa secara terbuka. Bantahannya mulai dengan dasar pemikiran
sebagai berikut: Bekerjasama dengan institusi politik borjuis,
sebagaimana diusulkan Costa, berarti mennyangkal sosialisme sebagai
alternatif serius kapitalisme. Kebenaran itu tidak dapat lagi dibantah.
Kapitalisme membela persaingan dan keuntungan, sosialisme membela
kerjasama dan kesetaraan. Dua gagasan ini tidak dapat dicampur, kecuali
sekedar retorika. Dua konsep itu tidak pernah dapat dicampur kecuali
sekedar retorika belaka dan sebagai alat retorika untuk upaya kaum
sosialis legalis menggabungkannya sekedar akan memberi tirai bagi
kapitalisme. Cafiero berpendapat, jika ingin mencapai tujuan sosialisme
yang sesungguhnya, ada sejumlah jalan yang mesti ditempuh dan
dihindari. Bekerjasama secara intim dengan kapitalisme adalah yang
paling harus dihindari. Yang mesti dijalankan adalah aksi: Maka, aksi,
aksi dan aksi adalah yang selalu kita butuhkan. Dengan aksi, teori dan
praktik didapatkan secara bersamaan karena aksi menghasilkan gagasan.
Aksi juga yang menyebarkan gagasan itu ke penjuru dunia. 13
Mengirimkan perwakilan sosialis ke kursi parlemen bagi Cafiero
bukanlah aksi. Ia heran, bagaimana mungkin gagasan seperti itu tercetus
pada revolusioner sejati. Tidak, tidak mungkin sama sekali. Kita tidak
menginginkan sama sekali manuver borjuis. Kita tidak boleh terlibat
dalam permainan penghisap kita kecuali kita ingin berperan dalam
penghisapan mereka. Ia beralasan, revolusi secara niscaya berbuntut
dengan kekerasan melawan status quo. Agar revolusi sosialis sejati dapat
terwujud, sejumlah orang harus terbunuh. Para pemodal dan antek
mereka tidak akan keluar dari panggung sejarah dengan damai. Mereka
dapat melawan dan perlawanan mereka mesti dikalahkan. Costa pernah
mengerti kebenaran-kebenaran itu. Namun, ia melupakannya. Cafiero
menganggungkan warisan kekerasan anarkisme. Ia mendesak para
Riwayat Carlo Cafiero Guruh Riyanto Halaman 20

revolusioner untuk tidak segan-segan menggunakan pisau, senapan, dan


dinamit. Setiap aksi menentang sistem, ia klaim, menggalakkan revolusi.
Cafiero getol mendorong pembacanya keluar ke jalan-jalan dan segera
memulai revolusi. Para kapitalis memiliki rencana untuk menaklukan
massa dan menghisap mereka. Massa memerlukan rencana mereka
sendiri yang melibatkan penerapan segera aksi revolusioner: sahabatku,
jika kita menunggu untuk menyerang hingga kita benar-benar siap, kita
tidak akan menyerang. Hanya melalui aksi revolusioner massa dapat
belajar tentang revolusi. Mereka harus menceburkan diri ke air untuk
belajar berenang. Sebagaimana para pesenam menguatkan otot, begitu
juga aksi revolusioner mempengaruhi kecerdasan mereka yang terlibat di
dalamnya. Pada saat yang sama, Cafiero menekankan pentingnya
kepemimpinan revolusioner. Hanya minoritas yang sangat terbatas
yang memiliki pemahaman jelas tentang revolusi. Tapi, ia merasa pasti
massa akan menanggapi dengan menuntut balas bagi mereka. Para
pemimpin ini harus benar-benar terpanggil. Dalam konteks saat ini, itu
berarti menghindari tipuan politik parlemen. 14

Catatan Akhir
1 Cafiero, Compendio del Capitale (Rome: La Nuova Sinistra,
1969), 7, 8.
2 Ibid., 43, 54.
3 Ibid., 72, 83.
4 Ibid., 97, 101.
5 Cafiero to Marx, 23 July 1879, in Del Bo, ed., La corrispondenza,
285.
6 Marx to Cafiero, 29 July 1879, ibid., 286.
7 Cafiero, Anarchia e comunismo, Le Rvolt (Geneva), 13 Nov.
1880, in Rivoluzione per la rivoluzione, 48.
8 Ibid., 51.
9 Cafiero, Anarchia e comunismo, pt. 2, Le Rvolt, 27 Nov. 1880,
in Rivoluzione per la rivoluzione, 55.
10 Costa quoted by Nettlau in Errico Malatesta, 156.
11 Cafiero to Pezzi, 20 Nov. 1880, in Rivoluzione per la rivoluzione,
57.
12 Cafiero to the Florentine Internationalists, 6 Dec. 1880, ibid., 59, 60.
13 Cafiero, LAzione, Le Rvolt, 25 Dec. 1880, ibid., 62.
14 Ibid., 63.

Anda mungkin juga menyukai