Anda di halaman 1dari 4

Obesitas

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)

BMI Klasifikasi

< 18.5 berat badan di bawah normal

18.524.9 Normal

25.029.9 normal tinggi

30.034.9 Obesitas tingkat 1

35.039.9 Obesitas tingkat 2

40.0 Obesitas tingkat 3

Saran
Makan jumlah sedang makanan kaya nutrien, lemak rendah dan kalori rendah.Pilih jenis makanan
dengan kepadatan energi rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, jenis makanan sehat, jenis
karbohidrat yang berserat tinggi, hindari manis-manisan, kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung
kalori misalnya makanan yang diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar. Perbanyak
kerja fisik, olahraga teratur.

Saran
Makan secara teratur 3 kali sehari dengan gizi seimbang lebih banyak dari biasanya dan
ditambah 2 kali makanan kecil (biskuit yang mengandung keju dan susu, minuman
yogurt, jus buah). Meningkatkan asupan protein dan karbohidrat seperti roti, nasi, umbi-
umbian, ikan, daging, tempe, tahu,telur. Berolahraga secara teratur. Istirahat yang cukup,
Memperbanyak minum air putih, minimal 8 -10 gelas sehari.
LAJU ENDAP DARAH (LED)

pemeriksaan rutin untuk darah untuk mengetahui ada atau tidaknya peradangan dalam
tubuh seseorang. Jika ada hasil dari LED ini bisa untuk mengukur tingkat
peradangannya.

LED untuk mengukur kecepatan endap eritrosit (sel darah merah) dan menggambarkan komposisi plasma serta

perbandingannya antara eritrosit (sel darah merah) dan plasma. LED dapat digunakan sebagai sarana pemantauan

keberhasilan terapi, perjalanan penyakit, terutama pada penyakit kronis seperti Arthritis Rheumatoid (rematik), dan

TBC.

Peningkatan LED terjadi pada infeksi akut lokal atau sistemik (menyeluruh), trauma, kehamilan trimester II dan III,

infeksi kronis, kanker, operasi, luka bakar.Penurunan LED terjadi pada gagal jantung kongestif, anemia sel sabit,

kekurangan faktor pembekuan, dan angina pektoris (serangan jantung).Selain itu penurunan LED juga dapat

disebabkan oleh penggunaan obat seperti aspirin, kortison, quinine, etambutol.

Kondisi-kondisi lain yang menyebabkan LED naik


Sudah barang tentu orang yang sedang mengalami peradangan, seperti sedang sakit flu,
Tbc, artritis, hepatitis dan lain, di dalam tubuhnya akan didapati nilai LED yang tinggi.
Namun anda perlu tahu juga bahwa LED tinggi ini juga di temukan pada situasi lain non
peradangan. Apa saja itu?
Wanita hamil
Wanita sedang datang bulan
Manula
Anemia
Kanker
Penyakit Thyroid
Diabetes
Penyakit jantung
kecanduan obat atau narkotika.
Penggunaan obat Kortikosteroid

Jadi orang tua akan mempunyai kecenderungan nilai LED lebih tinggi dari orang yang
lebih muda. Begitupun wanita akan mempunyai nilai LED lebih tinggi dari pria.
Karena LED adalah tanda sedang terjadinya peradangan, maka yang perlu diambil tindakan
adalah menghentikan peradangan yang sedang terjadi. Dengan demikian pokok masalah LED
tinggi ini bisa teratasi. Jika infeksi selesai, dengan sendirinya LED akan turun.

Ureum dan kretinin


Gejala penyebab kreatinin dan ureum tinggi dapat dipengaruhi dengan faktor usia, jenis kelamin, ras,
diet, massa otot, beberapa obat, dan penyakit kronis, seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, diabetes dan
penyakit ginjal.
Penyebab Kreatinin Dan Ureum Tinggi
Dehidrasi,
Memiliki volume darah yang rendah,
Makan sejumlah besar daging atau mengambil obat-obatan tertentu
Diet
Massa otot
Penyakit kronis, seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, diabetes dan penyakit ginjal.

Pahami mengapa peningkatan kadar kreatinin terjadi.


Gagal atau gangguan ginjal: Bila ginjal rusak, ginjal tidak dapat menyaring
kreatinin keluar dari tubuh Anda melalui filtrasi glomerular seperti yang seharusnya.
Filtrasi glomerulus adalah arus keluar cairan yang disaring melewati ginjal Anda.
Kerusakan otot: Jika Anda memiliki kondisi yang menyebabkan kerusakan otot,
jaringan otot yang rusak dapat masuk ke aliran darah dan merusak ginjal.
Asupan daging yang tinggi: Makan makanan yang kaya daging yang sudah
dimasak dapat meningkatkan jumlah kreatinin dalam tubuh Anda.
Hypothyroidism: Memiliki disfungsi dalam kelenjar tiroid Anda dapat memiliki
pengaruh pada fungsi ginjal Anda. Hypothyroidism dapat menurunkan kemampuan
ginjal Anda untuk menyaring limbah keluar dari tubuh Anda secara normal.

Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal


Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut
antara lain: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam,
kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein,
Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri. Sedangkan tanda dan gejala yang
mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain: Lemas, tidak ada tenaga,
nafsu makan kurang, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas,
pucat/anemi.
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Terjadi penurunan fungsi ginjal sehingga kadar kreatinin serum lebih dari 2 kali nilai
normal, minimal lamanya 3 bulan

Gagal Ginjal Terminal (GGT)


Suatu keadaan kadar kreatinin serum melebihi 4 kali nilai normal, minimal selama 2
bulan
Keadaan penderita hidup tanpa tempat pengganti ginjal
Gejala klinis: adanya riwayat penyakit ginjal, infeksi saluran kemih
Gejala tidak spesifik: sakit kepala, lelah, letargi, gangguan pertumbuhan, anorexia,
muntah, jumlah urin berkurang, edema
Pada anak tampak pucat, lemah, gangguan kesadaran, Tekanan darah meningkat,
nafas cepat, edema
Dalam jangka panjang dapat terjadi gangguan pertumbuhan, gangguan perdarahan,
dan gangguan jantung
Kadar ureum dan kreatinin 2 x nilai normal
Pada urin terjadi haematuria, proteinuria, leukosit +
Anemia
Saran:
perbanyak asupan yang mengandung asam folat, zat besi, dan vitamin B12 seperti
sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang kering dan kacang polong. Asam folat juga
ditemukan dalam roti yang diperkaya, pasta, dan sereal

Anda mungkin juga menyukai