Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat khususnya bagi anak-anak dan orang tua yang sulit meminum
kimia bahan obat. Sifat fisik bahan obat meliputi bentuk kristal, hablur,
bubuk, tablet, bahan kental misalnya ekstrak kental atau bahan semi padat
misalnya lanolin atau adeps lanae, berwarna atau tidak (pada umumnya
bahan obat berwarna putih) dan berat jenisnya. Sedangkan bahan obat
kestabilan dan kelarutan terutama untuk bentuk sediaan cair. Selain sifat-
dalam urutan mencampur. Sediaan dalam bentuk cair harus memenuhi dua
tertentu dari zat obat yang ada. Dalam sediaan ini zat obat umumnya
lebih cepat daripada dalam bentuk sediaan suspensi atau padat dari zat obat
yang sama.
terlarut lain selain dari bahan obat. Bahan-bahan tambahan ini biasanya
masing zat terlarut yang ada dengan memperhatikan pelarut atau system
larutan dengan zat terlarut yang banyak macamnya, ahli farmasi harus
mengetahui sifat-sifat kelarutan yang khas dari zat terlarut dan ciri-ciri
dalam buku referensi dicantumkan kelarutan yang tepat dari bahan obat
1. Maksud Praktikum
2. Tujuan Praktikum
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Larutan
sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia terlarut,
fase yang lain. Dalam hal ini adalah fase padat menjadi fase cair.
adalah sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu jenis obat atau
yang membentuk satu macam fase (homogen) dan sifat kimia setiap
digolongkan atas:
1. Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran konselven
air.
campuran bahan.
1. Zat aktif
4. Pengental
propilenglikol.
6. Pewangi
7. Pewarna
flavour sediaan tersebut. Zat warna harus non toksik, non-iritan, dan
dapat dipersatukan dengan zat aktif serta zat tambahan lainnya. Dalam
8. Pengawet
potensial spectrum luas dan hal ini bukanlah hal yang sederhana.
lifetime produk
9. Antioksidan
madu
diinginkan.
terbuka.
a) Larutan obat dalam, baik larutan yang langsung diminum atau yang
c) Larutan hemodialisa
kontaminasi oleh bakteri dan jasad renik yang lain. Larutan antiseptika,
mudah sekali dicemari oleh jasad renik yang telah resisten. Oleh karena
itu air yang digunakan harus air suling atau air yang baru dididihkan,
A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan suhu tertentu.
D. Istilah Kelarutan
diketahiu dengan membuat larutan jenuh dari zat itu pada suhu yang
spesifik dan penentuan jumlah zat yang larut dalam sejumlah berat
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Resep
Pro : Rindi
B. Kelengkapan Resep
Sip: 007/IDI/2007
Pro : Rindi
Umur : Dewasa
Keterangan:
R/ : Recipe : Ambillah
S : Signa : Tandai
Komposisi :
Acidi Boricum 3 %
1. Permasalah
2. Penyelesaian Masalah
= 3% b/v
3
= 100 x 100
= 3 gram
D. Uraian Bahan
kemudian manis
a. Anak timbangan
b. Batu pentarel
d. Corong
e. Erlenmeyer 250 mL
g. Hot plate
i. Pipet Tetes
j. Sendok tanduk
k. Timbangan kasar
2. Bahan
a. Asam Borici
b. Aqua destillata
c. Kertas saring
d. Kertas perkamen
F. Perhitungan Bahan
3
Asam Borat 3% = 100 x 100 = 3 gram
Aquadest = 100 mL 3 mL = 97 mL
G. Cara Kerja
2. Disetarakan timbangan
dinginkan.
H. Etiket
Obat Luar
DAFTAR PUSTAKA