Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | ii
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 870/SK/A/283/PKM/II/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 SASARAN
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas di UPTD Puskesmas
Cipeuyeum adalah:
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam penyelenggaraan
tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Cipeuyeum.
2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dengan unsur lain
dalam lingkup administrasi umum.
3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis.
4. Tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas.
5. Berkurangnya tumpang tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata naskah
dinas.
1.5 ASAS
Pedoman Tata Naskah UPTD Puskesmas Cipeuyeum ini disusun berdasarkan
asas sebagai berikut :
1. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah perlu dilakukan secara efektif dan efisien
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar tata naskah, spesifikasi
informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan
lugas.
2. Pembakuan
Tata naskah diproses dan disusun menutut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan.
3. Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kewenangan dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dilakukan dalam satu kesatuan
sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
6. Tata naskah harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat
sasaran dalam redaksional, prosuderal dan distribusi.
7. Keamanan
Tata naskah harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian
kepada yag berhak, pemberkasan, kearsipan, dan distribusi.
1.6.1 Definisi
a. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
b. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang
mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan
dalam komunikasi.
c. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan bentuk
redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan
stempel.
d. Dokumen adalah naskah yang disusun dalam bentuk produk hukum yang
berlaku di UPTD Puskesmas Cipeuyeum yang meliputi:
a) Dokumen eksternal yaitu segala produk hukum yang diterbitkan di luar
UPTD Puskesmas Cipeuyeum dan diberlakukan atau wajib berlaku di
UPTD Puskesmas Cipeuyeum.
b) Dokumen Internal yaitu terdiri dari : kebijakan, pedoman, panduan,
standar operasional prosedur, program serta bentuk lain yang berlaku di
UPTD Puskesmas Cipeuyeum.
e. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban yang
ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab pada jabatannya. Bila berjenjang, makin ke kiri
dan ke sisi bawah, menunjuk pada hirarki jabatan yang makin tinggi. Dalam
hal penandatangan naskah, maka perlu dilihat kesesuaian header dengan
pejabatnya.
f. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam
naskah berdasarkan sistem tata berkas yang berlaku di UPTD Puskesmas
Cipeuyeum yaitu dengan sistematika penomoran.
g. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau
tulisan.
h. Pemilik dokumen adalah Unit/Komite/Tim/Panitia yang bertanggung jawab
untuk menyusun dokumen dan atau merevisi dokumen, mengajukan
pengesahan dokumen, menggunakan dokumen, membagi dokumen baru
kepada unit terkait, menarik dokumen yang tidak berlaku, serta
menyerahkan dokumen tidak berlaku kepada pengendali dokumen.
i. Pengguna dokumen adalah Unit/Komite/Tim/Panitia yang menggunakan
dokumen terkendali untuk proses pelayanan.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 10
2.2.3 Format SOP
Format SOP sebagai berikut :
1) Kop /heading SOP
Judul
No.Dokumen
No Revisi
Logo SOP
Tanggal Terbit
Pemda
Halaman (Lambang
Puskesmas)
Nama Nama Ka
Puskesmas Ttd Ka Puskesmas Puskesmas
NIP
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP di buat tanpa menyertakan Kop/Heading.
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/langkah-langkah
6. Unit terkait
7. Diagram Alir (Jika di butuhkan)
3) Rekaman Historis
Diberlakukan
No halaman Yang Diubah Perubahan
tanggal
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah : nama
Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda
tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan,
prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi tabel/kotak.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 11
2.2.4 Petunjuk Pengisian SOP
1) Logo
Bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten,
dan lambang Puskesmas.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut :
Heading hanya dicetak halaman pertama;
Kotak judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya;
Nomor Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang yang
berlaku di Puskesmas, di buat simetris agar ada keseragaman;
Nomor Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf;
Contoh : dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi
huruf B dan seterusnya.
Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut;
Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman
selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua : 2/5, halaman
terakhir 5/5 dibuat simetris;
Ditetapkan kepala Puskesmas : diberi tandatangan kepala Puskesmas
dan nama jelasnya.
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk......
Kebijakan : berisi kebijakan kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP imunisasi pada bayi, pada kebujakan dituliskan :
Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang Kesehatan Ibu dan
Anak.
Refensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
Langkah langkah Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerja tertentu.
Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 12
4) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart) :
Di dalam penyususnan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro
dan diagram alir mikro.
Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu
simbol, yaitu simbol balok :
Akhir Kegiatan :
Simbol Keputusan : ? Ya
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 14
Alamat Puskesmas Cipeuyeum, email, dan WA/SMS ditulis dengan
huruf arial ukuran 12.
(b) Pembukaan ditulis dengan huruf kapital
Pembukaan ditulis dengan huruf kapital jenis huruf arial (bold) ukuran
12, khusus nomor Surat Keputusan tulisannya tidak di bold.
Sebelum jabatan pembentuk Keputusan di tuliskan kalimat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.
Jabatan pembentuk Keputusan ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan di tengah margin dan diakhiri dengan tanda
baca koma.
Konsiderans, meliputi :
Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan, huruf awal kata
menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca
titik dua (:) dan di letakkan di bagian kiri, konsideran menimbang
diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil dan dimulai
dengan kata bahwa dengan b huruf kecil dan diakhiri dengan
tanda baca (;).
Dasar Hukum,diawali dengan kata Mengingat yang memuat dasar
kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut. Kata
mengingat diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
konsediran yang berupa peraturan perundang-undangan diurutkan
sesuai dengan hirarki kata perundang-undanan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst dan
diakhiri dengan tanda baca (;).
(c) Diktum, terdiri atas :
Kata MEMUTUSKAN, ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa
spasi dan diletakkan di tengah marjin;
Kata Menetapkan, dicantumkan setelah kata MEMUTUSKAN, yang
disejajarkan ke bawah dengan kata Menimbang dan Mengingat.
Huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua;
Pada bagian menetapkan ditulis judul SK dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma.
(d) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/suatu keputusan
dalam Diktum-Diktum, misalnya :
Kesatu :
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 15
Kedua :
Dst.
Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan;
Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/surat
keputusan dan pada halaman terakhir ditanda tangani oleh pejabat
yang menetapkan peraturan/surat keputusan.
(e) Kaki
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi
yang memuat penanda tangan penetapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari :
Tempat dan tanggal penetapan, diletakkan di sebelah kanan marjin;
Nama jabatan dan nama pejabat, ditulis dengan huruf kapital, pada
akhir nama jabatan diberi tanda baca koma;
Tanda tangan pejabat;
Nama lengkap pejabat yang menandatangani, tanpa gelar dan
pangkat;
Sebelum di tanda tangani oleh pejabat di paraf dulu oleh Kasubag
TU sebelah kanan nama jabatan;
Stempel Puskesmas.
(f) Lampiran
Halaman pertama harus dicantumkan nomor, tanggal dan tentang
judul peraturan/surat keputusan;
Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas;
Sebelum ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas, diparaf dulu oleh
Kasubag Tata Usaha sebelah kanan nama jabatan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dokumen surat keputusan, yaitu
:
1) Kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian kepala puskesmas hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan;
2) Untuk kebijakan berupa peraturan, pada batang tubuh tidak ditulis
sebagai diktum tetapi dalam bentuk bab-bab atau pasal-pasal.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 16
2.5 Naskah Dinas Penugasan
a. Surat Perintah
1) Pengertian
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang
berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya yang
berisi perintah untuk berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Surat perintah dibuat dan ditandatangani oleh atasa atau pejabat yang
berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat perintah terdiri dari :
kop naskah dinas, yang berisi logo instansi dan nama instansi,
yang ditulis dengan huruf kapital, diletakan secara simetris;
kata surat perintah, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
Nomor, yang berada di bawah tulisan surat perintah.
b) Batang Tubuh
Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar:
pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat perintah:
dasar memuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya
surat perintah tersebut.
Diktum dimulai dengan frasa memberi perintah, yang ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti kata
kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai yang
mendapat perintah. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk
disertai perintah-perintah yang harus dilaksanakan.
c) Kaki
Bagian kaki surat perintah terdiri dari
Tempat dan tanggal surat perintah;
nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dengan
huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
tanda tangan pejabat yang menugasi;
nama lengkap pejabat yang menandatangani surat perintah,
yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
unsurnya;
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 17
cap dinas.
4) Distribusi dan Tembusan
Surat perintahdisampaikan kepada pihak yang mendapat perintah.
Tembusan surat perintah disampaikan kepada pejabat/instansi yang
terkait.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
bagian konsedirans memuat pertimbangan atau dasar;
jika perintah merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi
dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari kolom, nomor urut,
nama, pangkat, NIP, jabatan dan keterangan;
surat perintah tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai
dilaksanakan.
b. Surat Tugas
1) Pengertian
Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang
berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya yang
berisi penugasan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas
dan fungsi.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Surat tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang
berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari :
kop naskah dinas, yang berisi logo instansi dan nama instansi,
yang ditulis dengan huruf kapital, diletakan secara simetris;
kata surat tugas, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
nomor, yang berada di bawah tulisan surat tugas.
b) Batang Tubuh
Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar:
pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat tugas: dasar
memuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya surat
perintah tersebut.
Diktum dimulai dengan frasa memberi tugas, yang ditulis dengan
huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti kata kepada di
tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 18
perintah. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk disertai tugas-
tugas yang harus dilaksanakan.
c) Kaki
Bagian kaki surat perintah terdiri dari :
tempat dan tanggal surat tugas;
nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dengan
huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
tanda tangan pejabat yang menugasi;
nama lengkap pejabat yang menandatangani surat tugas, yang
ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya;
cap dinas.
4) Distribusi dan Tembusan
Surat tugas disampaikan kepada pihak yang mendapat tugas;
Tembusan surat tugas disampaikan kepada pejabat/instansi yang
terkait.
5) Hal yang perlu diperhatikan
bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar;
jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi
dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari kolom, nomor urut,
nama, pangkat, NIP, jabatan dan keterangan;
surat tugas tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai
dilaksanakan.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 22
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/alamat yang dituju;
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari :
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang;
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari :
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi
1) nama jabatan pembuat pengantar;
2) tanda tangan;
3) nama dan NIP;
4) stempel jabatan/instansi.
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi
1) nama jabatan penerima;
2) tanda tangan;
3) nama dan NIP;
4) cap instansi instansi;
5) nomor telepon/faksimile;
6) tanggal penerimaan.
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama untuk
penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
5) Penomoran
Penomoran surat pengantar sama dengan penomoran surat dinas.
2.7.5 Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau
perseorangan dan golongan di dalam atau diluar instansi.
b. Wewenang pembuatan dan penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
mengumumkan atau pejabat lain yang ditunjuk.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 23
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari:
a) kop naskah dinas yang memuat logo dan instansi, yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan nomor
pengumuman dicantumkan di bawahnya;
c) kata tentang yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
d) rumusan judul pengumuman yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh pengumuman hendaknya memuat :
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari :
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf
kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
e) cap dinas.
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Pengumuman tidak memuat alamat, kecuali yang ditujukan
kepada kelompok/golongan tertentu.
b) Pengumuman bersifat menyampaikan informasi, tidak memuat
tata cara pelaksanaan teknis suatu peraturan.
2.7.6 Laporan
a. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang
pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
b. Wewenang pembuatan dan penandatanganan
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 24
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dalam huruf
kapital dan diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh laporan terdiri dari :
a) Pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksuda dan tujuan
serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
b) Materi laporan, terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor yang
mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang
dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
c) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan;
d) Penutup, merupakan akhir laporan.
3) Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari :
a) tempat dan tanggal pembuatan laporan;
b) nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan huruf awal
kapital;
c) tanda tangan;
d) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 25
Saran Tindak.
2.3) Bagian akhir; terdiri atas :
Nama Jabatan;
Tanda tangan pejabat;
Nama pejabat, pangkat dan NIP;
Tembusan.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 26
(5) Nama, Pangkat dan NIP;
(6) Stempel jabatan/instansi.
2.7.11 Notulen
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan
sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai
dengan pengambilan peraturan serta penutupan.
2. Susunan
a. Kepala Notulen terdiri atas tulisan NOTULEN, keterangan terdiri atas
:
1) Nama sidang/rapat;
2) Hari, tanggal;
3) Waktu sidang/rapat;
4) Tempat;
5) Acara;
6) Pimpinan Rapat;
7) Pencatat;
8) Peserta sidang/rapat;
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 27
b. Isi Notulen :
1) Kata Pembukaan;
2) Pembahasan;
3) Pembacaan kesimpulan;
4) Waktu penutupan.
c. Bagian akhir terdiri atas :
1) Nama Jabatan;
2) Tanda tangan pejabat;
3) Nama pejabat, pangkat dan NIP.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 28
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
870 Kepegawaian
900 Keuangan
005 Undangan
440 Kesehatan
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 30
080 Rapat / Seminar
e. Kode Surat-Surat
1. Surat Keputusan : SK
2. Surat Tugas : ST
3. Surat Peringatan : SP
4. Surat Rekomendasi : SR
5. Surat Kuasa : SKA
6. Surat Berita Acara : BA
7. Surat Pemberian Izin : PI
8. Surat Edaran : SE
9. Surat Perintah/Perjanjian Kerja : SPK
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 31
dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang
terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu
a. ruang tepi atas : apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di
bawah kop, dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang-kurangnya 2
cm dari tepi atas kertas;
b. ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
c. ruang tepi kiri : sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas; batas
ruang tepi kiri tersebut diatur cukup lebar agar pada waktu dilubangi untuk
kepentingan penyimpanan dalam ordner/snelhechter tidak berakibat
hilangnya salah satu huruf/kata/angka pada naskah dinas;
d. ruang tepi kanan : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan :
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas
bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam
paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 34
9) label barang milik negara; dan
10) situs resmi.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 35
BAB IV
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN DOKUMEN INTERNAL
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 36
c. Semua produk hukum yang diterbitkan oleh Pemerintah berupa Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presidan, Keputusan Menteri,
Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, maupun segala produk hukum lain
yang mengikat Rumah Sakit merupakan dasar untuk telaah terhadap
kebijakan internal Puskesmas sebelumnya (bila pernah ada) dan atau
dasar untuk kebijakan baru yang perlu terbit atau dijalankan dalam
organisasi rumah sakit. Kepala dapat mengeluarkan kebijakan yang sesuai
untuk pelaksanaan produk hukum yang diterbitkan pemerintah tersebut di
lingkungan rumah sakit, dengan melakukan adaptasi sesuai ukuran,
kemampuan dan kondisi Puskesmas.
No : . Tanggal : Revisi
Jenis Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO/Program/
UPTD Puskesmas Formulir/
Dokumen
Cipeuyeum
UTW/UTI/Lain-lain *)
Nama/Judul Dokumen
Cianjur,
Diajukan oleh,
..nama terang
..(unit kerja/fungsionalnya)
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 37
Cianjur, ..
Diserahkan oleh,
Catatan Wakil Manajemen:
Kesesuaian regulasi
Kesesuaian relevansi
(unit
Kesesuaian tata naskah
kerja/fungsionalnya)
Cianjur, ..
Lain-lain
Diserahkan kepada Kepala,
Rekomendasi :
..(nama
terang)
.
(Wakil
manajemen)
1. Rumusan ditinjau ulang dan ditandatangani oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha terkait dan disetujui oleh Kepala;
2. Kebijakan, Pedoman dan Panduan disahkan dengan Surat Keputusan dan
ditandatangani oleh Kepala;
3. Standar Prosedur Operasional disahkan oleh Kepala.
Setiap pengesahan hasil penggandaan/salinan dokumen digunakan stempel
basah dengan stempel DOKUMEN SALINAN DIKENDALIKAN seperti
contoh berikut :
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 38
Format Stempel Dokumen Terkendali (Warna BIRU, Ukuran Huruf 26 pt &
12 pt)
TERKENDALI
Salinan No .......
TIDAK TERKENDALI
Salinan No .
KEDALUWARSA
Tanggal :
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 39
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen engganti serta
mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen.
No : . Tanggal : Revisi
Jenis Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO/Program/
UPTD Puskesmas
Cipeuyeum Formulir//Lain-lain *)
Dokumen
Nama/Judul Dokumen
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 40
Cianjur,
Diajukan oleh,
..nama terang
..(unit kerja/fungsionalnya)
Cianjur, ..
Diserahkan oleh,
Catatan Wakil Manajemen:
Kesesuaian regulasi
Kesesuaian relevansi
(unit
Kesesuaian tata naskah
kerja/fungsionalnya)
Cianjur, ..
Lain-lain
Diserahkan kepada Kepala,
Rekomendasi :
..(nama
terang)
.
(Wakil
manajemen)
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 41
Form penerimaan dokumen:
Nomor Tanggal
No Nama/judul dokumen Jumlah
dokumen berlaku
Berita acara pemusnahan dokumen ini selanjutnya sebagai bukti sah jika
diperlukan dikemudian hari. Demikian berita acara ini dibuat. Atas perhatian dan
kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Cianjur, .....................................
....................................................
.............................................
....................................................
..............................................
Catatan : untuk pemusnahan formulir rekam medis mengacu peraturan yang
berlaku
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 43
3.6 Tata Cara Penyimpanan Dokumen
Penyimpanan Dokumen Asli:
1) Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) di simpan di sekretariat Tim Akreditasi / Sub bagian Tata
Usaha atau Tim Admen. Penyimpanan Dokumen yang asli harus rapi, sesuai
metode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan;
2) Dokumen asli yang di simpan di sekretariat akreditasi / Sub bagian Tata
Usaha atau Tim Admen antara lain : Kebijakan, Pedoman, Standar
Operasional Prosedur;
3) Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya
Puskesmas,dimana dokumen tersebut dipergunakan;
4) Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana;
5) Pedoman dan Panduan asli disimpan di Sub Bagian Tata Usaha dan
salinannya didistribusikan ke masing-masing Unit/Tim yang terkait;
6) Standar Prosedur Operasional asli disimpan oleh Pemilik Dokumen dan
salinannya didistribusikan ke Pengendali Dokumen serta ke Unit/Tim yang
terkait;
7) Standar pelayanan dan standar asuhan yang asli disimpan oleh Pemilik
Dokumen dan salinannya didistribusikan ke Pengendali Dokumen serta ke
Unit/Tim yang terkait;
8) Formulir asli disimpan oleh Pemilik Dokumen dan penggandaannya
dilakukan oleh pemilik dokumen atau pengguna dokumen untuk digunakan
sesuai dengan kebutuhan;
9) Dokumen lainnya yang asli, disimpan oleh Pemilik Dokumen.
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 44
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di : Cipeuyeum
Pada tanggal : 28 Februari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIPEUYEUM,
YANA BUDIANA
T a t a N a s k a h U P T D P u s k e s m a s C i p e u y e u m | 45
LAMPIRAN LAMPIRAN
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG.
PEDOMAN
PEDOMAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
.....
2. Maksud dan Tujuan
.....
3. Sasaran
.....
4. Dasar Hukum
.....
5. Asas
.....
6. Ruang Lingkup
.....
BAB II
A. ....
B. dan seterusnya
BAB III
A................
B. dan seterusnya
BAB IV
A................
B. dan seterusnya
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
JUDUL SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas
YANA BUDIANA
Cipeuyeum NIP :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
/Langkah-langkah
6. Diagram Alir
(Jika dibutuhkan)
7. Unit terkait
Yang Diberlakukan
No Halaman Perubahan
Diubah tanggal
SURAT EDARAN
NOMOR . TAHUN ....
TENTANG
............................................
A. Latar Belakang
.....
B. Maksud dan Tujuan
.....
C. Ruang Lingkup
......
D. Dasar
.........
E.
.........
dan seterusnya.
Ditetapkan di...............................
pada tanggal ..............................
NAMA JABATAN,
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIPEUYEUM
NOMOR ...............
TENTANG
...........................................................(di isi judul SK)
Mengingat : 1. ............................................................................................................. ;
2. ........................................................................................................... ;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN ................................................TENTANG .......................
.................................................................................................................
Kesatu :
.........................................................................................................................................
Kedua :
.........................................................................................................................................
Ketiga :
.........................................................................................................................................
dst
Ditetapkan di...............................
pada tanggal .............................
NAMA JABATAN,
SURAT TUGAS
NOMOR ..... / ...... / .....
....................................................
Dasar : 1. ............................................................................................................ ;
2. ............................................................................................................ ;
MEMBERI TUGAS
Kepada : 1. ........................................................................................................... ;
2. ........................................................................................................... ;
3. ........................................................................................................... ;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ........................................................................................................... ;
2. ........................................................................................................... ;
3. ........................................................................................................... ;
4. dan seterusnya.
Nama Lengkap
Tembusan :
1. ......
2. ......
Cipeuyeum, .................
Nomor : Kepada :
Sifat : Yth. .............................
Lampiran : di
Hal : ......................................
..........................................................................................................
......................................................................................................................
................................................................................................................
..........................................................................................................
......................................................................................................................
................................................................................................................
..........................................................................................................
......................................................................................................................
................................................................................................................
Jabatan,
Nama Lengkap
Tembusan :
1. ......
2. ......
Yth.....................................
...........................................
...........................................
Nama Lengkap
Tembusan :
1. ......
2. ......
SURAT KUASA
NOMOR .... / .... / .... / .... / ....
Nama : ...................................................
NIP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
Nama : ...................................................
NIP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
untuk .................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, ...............................
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,
BERITA ACARA
NOMOR .... / .... / .... / .... / ....
Pada Hari ini, ........ tanggal ........, bulan ........., tahun ........., kami masing masing:
1. ................(nama pejabat) .......(NIP dan jabatan), selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Dibuat di .............................
Nama Lengkap
SURAT KETERANGAN
NOMOR .... / .... / .... / .... / ....
Nama : ...........................................
NIP : ...........................................
Pangkat/gol : ...........................................
Jabatan : ...........................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..........................................................................................
Jakarta, ..........................................
Pejabat Pembuat Keterangan,
Nama Lengkap
Yth .........................
...............................
...............................
SURAT PENGANTAR
NOMOR .... / ..... / ..... / ..... / .....
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,
No Telepon ...............................
PENGUMUMAN
NOMOR .... / ..... / ..... / ..... / .....
TENTANG
.................................
...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
....................................................................................
...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................
...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................
Dikeluarkan di ....................
pada tanggal ........................
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
LAPORAN
TENTANG
............................................................
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
E. Penutup
...........................................................................................................................................
...........................................................................................
Dikeluarkan di ....................
pada tanggal ........................
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
A. Persoalan
Bagian persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang
akan dipecahkan.
B. Praanggapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan
kejadian dimasa mendatang.
D. Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan
serta akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan
atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.
E. Simpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan dan salu cara bertindak
atau jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.
F. Saran
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi.
Tanda Tangan
Nama Lengkap
NIP.