Perhitungan NPV
Dari diagram dan tabel cash flow diatas, dapat dihitung nilai kriteria
investasinya dengan menggunakan tingkat suku bunga bank yang berlaku adalah
10%.
i = 10 %
Po = Rp. 1.200.000
= Rp. 5.434.335
73
= Rp. 3.632.772 (6,145)
= Rp. 22.323.383
= Rp. 16.889.048
Dilakukan interpolasi uji coba pada i = 20% sebagai tingkat suku bungan
tinggi dan i = 5% sebagai tingkat suku bunga rendah
Pada i = 5%
Po = Rp. 1.200.000
74
= Rp. 1.200.000 + Rp. 4.633.200 + Rp. 60.000 + Rp. 51.828
+ Rp. 45.720 + Rp. 38.676 + Rp. 94.020 + Rp. 73.668 +
Rp. 460.425
= Rp. 6.657.537
= Rp. 3.632.772(7,722)
= Rp. 28.052.265
= Rp. 21.394.728
Pada i = 20%
Po = Rp. 1.200.000
75
= Rp. 1.200.000 + Rp. 2.515.200 + Rp. 60.000 + Rp. 34.722
+ Rp. 20.094 + Rp. 11.628 + Rp. 48.228 + Rp. 19.380 +
Rp. 121.125
= Rp. 4.030.377
= Rp. 3.632.772(4,192)
= Rp. 15.228.580
= Rp. 11.198.203
Maka IRR :
= 19,835 %
76
Bila harga IRR lebih besar dari MARR, maka rencana investasi biogas ini
dapat diterima oleh masyarakat sebagai investor. Dalam hal ini nilai IRR yang
diperoleh adalah 19,835 %> MARR 10 %, oleh karena itu rencana proyek
instalasi biogas ini dapat diterima.
Ppendapatan
BC Ratio =
Ppengeluaran
Rp . 22.323.383
=
Rp .5.434 .335
= 4,12
Tabel 6.9 diatas menjelaskan investasi yang belum tertutup pada akhir
tahun pertama yaitu Rp. 2.367.228. Dan akan tertutup pada bulan ke =
Rp . 2.367 .228
x 12 bulan = 7,8 bulan 8 bulan . Maka investasi
Rp. 3.632.772
diperkirakan akan tertutup seluruhnya pada bulan ke (12 + 8 bulan) = 20 bulan.
I. KESIMPULAN
77
1. Untuk memamfaatkan limbah peternakan secara optimal maka limbah
peternakan sapi KPSBU diolah menjadi biogas dan bioslurry. Jika kotoran
ternak yang telah dicampur air atau isian (slurry) dimasukkan ke dalam alat
pembuat biogas maka akan terjadi proses pembusukan yang terdiri dari dua
tahap, yaitu proses aerobik dan proses anaerobik. Pada proses aerobik
diperlukan oksigen dan hasil prosesnya berupa karbon dioksida (CO2). Proses
ini berakhir setelah oksigen di dalam alat ini habis. Selanjutnya proses
pembusukan berlanjut dengan tahap anaerobik untuk membentuk biogas.
2. Kriteria kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, PB, B/C Ratio menunjukkan
hasil perhitungan yang sesuai standar sehingga proyek instalasi biogas ini
dianggap layak dan dapat memberikan mamfaat ekonomi yang baik.
- Diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 16.889.048, nilai positif dari NPV
menunjukkan kelayakan dari suatu investasi. Semakin besar harga NPV,
keuntungan yang akan dicapai semakin besar. Hal ini berarti proyek
instalasi biogas fixed dome sangat layak untuk dijalankan dan nilai NPV
yang besar menunjukkan keuntungan yang diperoleh besar.
- Bila harga IRR lebih besar dari MARR, maka rencana investasi biogas ini
dapat diterima oleh masyarakat sebagai investor. Dalam hal ini nilai IRR
yang diproleh adalah 19,835 %> MARR 10 %, oleh karena itu rencana
poyek instalasi biogas ini dapat diterima.
- Salah satu kriteria kelayakan investasi yaitu BC Ratio > 1. Pada analisis
kelayakan investasi digester biogas ini diperoleh nilai BC Ratio = 4,12.
Maka berdasarkan kriteria benefit ratio maka proyek ini dikatakan layak.
78
DAFTAR PUSTAKA
79