Anda di halaman 1dari 13

Mekanisme Pendengaran dan Keseimbangan Tubuh

Elva Patabang

NIM 102014029

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.06 Jakarta Barat

Email : ELVA.2014fk029@civitas.ukrida.ac.id

Abstract
Ear as one senses that serves as a means of hearing and balance. Auditory play a central role in
everyday life for two modalities of sensory receptors, hearing and balance, are in the ears. The outer
ear, middle ear and inner ear plays a role in hearing. Semicircular canals, utricle and saccule inner
ear plays a role in the balance. The vestibular apparatus which is the sensory organ to detect the
sensation of balance. Vestibular apparatus provide essential information for the sensation of balance
and to coordinate the movement of the head with eye movements and postures. The components of the
vestibular each containing hair cells respond to mechanical deformation that is triggered by specific
movements endolymph. The balance of the body is also influenced by the cerebellum, which serves to
regulate the coordination of movement. The cerebellum plays an important role in determining saaat
motor activity and rapid and seamless transfer from one movement to the next muscle movement.
Controlling the balance of the human body consists of three essential components, namely system
sensory information (visual, vestibular and somatosensory), central processing and effectors.

Keywords : Ear , balance , vestibular apparatus, semicircular canals , utricle , saccule

Abstrak
Telinga sebagai salah satu indra yang berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan. Indra
pendengaran beperan penting dalam kehidupan sehari-hari Reseptor untuk 2 modalitas sensorik,
pendengaran dan keseimbangan, berada di telinga. Telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
berperan dalam pendengaran. Kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus telinga dalam berperan
dalam keseimbangan. Adapun Aparatus Vestibuler yang merupakan organ sensorik untuk mendeteksi
sensasi keseimbangan. Aparatus vestibularis memberi informasi esensial bagi sensasi keseimbangan
dan untuk koordinasi gerakan kepala dengan gerakan mata dan postur. Komponen-komponen
vestibularis masing-masing mengandung sel rambut yang berespons terhadap deformasi mekanis
yang dipicu oleh gerakan spesifik endolimfe. Keseimbangan tubuh juga dipengaruhi oleh Cerebellum,
yang berfungsi untuk mengatur koordinasi gerakan. Cerebellum berperan penting dalam menentukan
saaat aktivitas motorik dan pengalihan yang cepat dan mulus dari satu gerakan otot ke gerakan
berikutnya. Pengontrol keseimbangan pada tubuh manusia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu
system informasi sensorik (visual, vestibular dan somatosensorik), central processing dan efektor.

Kata kunci : Telinga, keseimbangan, Aparatus Vestibuler, Kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus

1
Pendahuluan
Tubuh kita bisa menjaga keseimbangan pada posisinya karena kita memiliki sistem pengatur
keseimbangan tubuh. Kita memiliki organ keseimbangan (equilibrium) tubuh untuk mempertahankan
posisi tubuh kita. Equilibrum adalah sebuah bagian penting dari dari pergerakan tubuh dalam
menjaga tubuh tetap stabil sehingga manusia tidak jatuh walaupun tubuh berubah posisi. Organ ini
disebut dengan organ vestibuler. Keseimbangan tidak hanya bergantung pada organ tersebut, tetapi
juga dipengaruhi oleh mata, reseptor (penerima pesan) di kulit, dan juga di sistem gerak kita, yaitu
tulang dan otot. Organ-organ keseimbangan ini akan mengirimkan pesan ke otak dan pesan tersebut
diolah di otak. Setelah itu, otak akan melakukan pengaturan pada gerakan bola mata dan sistem gerak
kita (tulang dan otot).
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan equilibrium baik statis maupun
dinamis tubuh ketika ditempatkan pada berbagai posisi. Keseimbangan adalah kemampuan
mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak.
Keseimbangan terjadi menjadi 2 yaitu statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan
untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of Gravity (COG) tidak berubah. Contoh
keseimbangan statis saat berdiri dengan satu kaki, menggunakan papan keseimbangan.
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana COG selalu
berubah, contoh saat berjalan.
Bagian otak yang mengatur keseimbangan meliputi basal ganglia, Cerebellum, area asosisasi.
Bagian paling penting adalah proprioception, kemampuan untuk merasakan posisi bagian sendi atau
tubuh dalam gerak. Beberapa jenis reseptor sensorik diseluruh kulit, otot, kapsul sendi, dan ligamen
memberikan tubuh kemampuan untuk mengenali perubahan lingkungan baik internal maupun
eksernal pada setiap sendi dan akhirnya berpengaruh pada peningkatan keseimbangan.

Rumusan Masalah
Seorang pemain sirkus bisa mengembalikan posisi tubuh setelah memutar badannya kea rah kanan
dan kiri.

2
Mind Map

Organ yang berfungsi


Gangguan pada keseimbangan :
Keseimbangan - Aparatus Vestibular
- Kanalis Semisikularis
- Utrilukus & sakulus
RM
Struktur Makro &
Mikro :
- Telinga tengah & dalam Posisi Tubuh
- Cerebellum
- Thalamus
Proprioseptor

Pembahasan

Telinga
Telinga adalah organ yang terspesialisasi menerima rangsang berupa getaran. Selain berfungsi dalam
indra pendengaran, telinga juga menentukan keseimbangan posisi kepala. Telinga merupakan organ
pendengaran dan juga organ ekuilibrium atau keseimbangan, terbagi dalam tiga bagian yaitu telinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara
dari udara ke telinga dalam yang berisi cairan, dimana energi suara mengalami penguatan dalam
proses ini. Telinga dalam berisi dua system sensorik berbeda: Koklea, yang mengandung reseptor
untuk mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf sehingga kita dapat mendengar, dan aparatus
vertibularis yang penting bagi sensasi keseimbangan. Pendengaran adalah persepsi energi suara oleh
saraf. Pendengaran terdiri dari dua aspek: identifikasi suara (apa) dan lokalisasinya (dimana). Berikut
adalah gambar dari telinga:1

3
Gambar 1. Anatomi telinga

A. Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Telinga

Telinga Tengah

Telinga tengah terdiri atas kavum timpani berisi udara yang panjangnya 6-15 mm dan terletak
dalam os temporal.2 Dinding lateral kavum timpani sebagian besar dibentuk oleh membrana timpani
dan di dinding medialnya oleh dinding tulang dari telinga dalam. Ke posterior, ia menyatu dengan
rerongga berisi udara dari proc. Mastideus os temporal dan ke anterior ia berlanjut dengan tuba
auditorius yang menghubungkan kavum timpani dan nasofaring. Tuba auditorius biasanya tertutup,
tetapi selama mengunyah, menelan, dan menguap saluran ini terbuka, sehingga tekanan udara di
kedua sisi seimbang. Tuba Eustachius berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan eksternal dan
internal pada membran timpani. Telinga tengah mengandung osikulus (tulang-tulang pendengaran)
maleus, inkus, dan stapes. Ketiga tulang dihubungkan oleh sendi diartrosis khas dan disokong dalam
kavum dengan ligamentum-ligamenuk halus. Osikulus mengantarkan getaran ke jendela oval, yaitu
sebuah lubang yang menuju ke telinga dalam. Maleus menghubungkan gendang telinga ke inkus.
Kaki stapes diikat oleh ligamenum anulare ke dinding fenestra oval. Fungsi dari tulang pendengatan
adalah meneruskan energi dari gelombang tekanan suara yang relatif lemah dari udara dalam meatus
akustikus eksternus menjadi getaran kuat dari cairan ditelinga.3

4
Kavum timpani dilapisi epitel gepeng. namun dekat muara tuba auditorius dan dekat tepian
membrana timpani dilapisi oeh epitel kuboid atau mungkin bersilia. Tidak ada kelenjar disini.4

Membran timpani ini semi transparan, lonjong, berbentuk kerucut sangat rendah dengan apeks
ke arah medial. Membran ini dibentuk oleh dua lapis serat kolagen dan fibroblas. Dilapis luar, serat
kolagen teroroentasi radial, sedangkan pada lapis dalam tersusun melingkar. Juga terdapat jalinan
tipis serat-serat elastin. Permukaan luar membran timpani dilapisi selapis kulit sangat tipis.
Permukaan dalamnya dilapisi mukosa dari rongga timpani dan terdiri atas epitel gepeng dan lamina
propria tipis dengan sedikit sear kolagen dan kapilerr. Pembuluh dan saraf mencapai pusat membran
dengan melalui jaarngan ikat subepitel diatas manubrium maleus.4

Tuba auditorium (Tuba Eustachii) pada potonang melintang, tulang rawan yang menyokong
bagian medial dan superior. Tulang rawan elastin hampir di sepanjang tuba ini tapi serar elastinnya
menghilang dan menjadi tulang rawan hialin di dekat ujung faringealnya. Lumen tuba agak gepeng
pada bidang vertikal dan dilapisi mukosa yang meipat-lipat. Pada bagian tulang tuba, terdapat sel
epitel kolumna rendah bersilia. Sedangkan pada tulang rawan tuba terdapat sel epitel kolumnar tinggi
dimana banyak diantaranya yang bersilia. Lamina propria di bawahnya pada segmen ini mengandung
banya kelenjar tubulo alveolar kompleks. Di antara sel epitel kolumnar pada daerah tersebut terdapat
sel-sel goblet yang tersebar.4

Telinga dalam

Telinga dalam yang terletak dibagian petrosa tulang temporalis, berisi koklea dan labirin
vastibulus. Saluran-saluran atau stuktur-struktur kecil mengandung perilimfe dan endolimfe.
Perilimfe mengelilingi telinga dalam dan berfungsi sebagai bantalan protektif bagi reseptor end-
organ. Perilimfe berhubungan dengan rongga subaraknoid dan cairan serebrospinalis melalui
aquaduktus koklea. Endolimfe terdapat di dalam sistem endolimfatik, membasahi dan memberi
makan sel-sel sensorik.3

Koklea. Bagian koklea labirin adalah saluran melingkar yang pada manusia panjangnya
35mm dan membentuk 23/4 kali putaran membran basilaris dan membran reissner
membentang sepanjang saluran ini dan membaginya menjadi 3 ruang (skala). Skala
vestibuli dibagian atas dan skala timpani di bagian bawah mengandung perilimfe dan
berhubungan satu sama lain di apeks koklea melalui sebuah lubang kecil yang disebut

5
helikotrema. Di dasar koklea, skala vestibuli berakhir di fenestra oval, yang tertutupi oleh
lempeng kaki stapes. Skala timpani berakhir di fenestra rotundum yang merupakan sebuah
foramen di dinding medial telinga tengah yang tettutup oleh membran timpani sekunder
yang lentur. Skala media, ruang koklea tengah, bersambung dengan labirin membranosa
dan tidak berhubungan dengan dua skala lainnya. Skala media mengandung endolimfe.5

Organ korti, struktur yang mengandung sel-sel rambut yang merupakan reseptor
pendengaran, terletak di membran basilaris. Organ ini berjalan dari apeks ke dasar koklea
dan dengan demikian bentuknya sperti spiral. Tonjolan-tonjolan sel rambut menembus
lamina retikularis yang kuat dan berbentuk seperti membran. Lamina ini ditunjang oleh
pilar korti.2,5

Selain peran telinga sebagai alat pendengaran yang bergantung pada koklea, telinga dalam juga
memiliki komponen khusus lainnya yaitu aparatus vestibularis (labirin vestibular) yang memberikan
informasi esensial bagi sensasi keseimbangan dan untuk koordinasi gerakan kepala dengan gerakan
mata dan postur. Aparatus vestibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala. Semua
komponen aparatus vestibularis mengandung endolimfe dan dikelilingi oleh perilimfe. Aparatus
vestibularis terdiri atas utrikulus, sakulus, dan kanalis semisirkularis.1

Nervus VIII (Vestibulocochlearis)

Nervus ini terdiri dari 2 komponen fungsional yang berbeda, yaitu 1) nervus Vestibularis, yang
membawa impuls keseimbangan dan orientasi ruang tiga dimensi dari apparatus vertibular dan 2)
nervus Cochlearis, yang membawa impuls pendengaran yang berasal dari organon corti di dalam
cochlea. Apparatus vestibular dan organon corti terletak di dalam pars petrosa os temporalis. Kedua
komponen nervus Vestibulocochlearis ini terdiri dari serabut-serabut somatosensorik khusus.
Perjalanan nervus ini dalam susunan saraf pusat adalah sangat kompleks.6

Nervus Vestibularis intinya terdiri dari 4 bagian yaitu medial, superior, inferior dan lateral. Nukleus
ini terletak di bagian dorsal antara pons dan medulla oblongata sehingga menjadi bagian
depan/dinding dari ventrikel IV. Nervus Vestibulocochlearis memasuki batang otak tepat dibelakang
nervus ficialis (VII) pada suatu daerah berbentuk segitiga yang dibatasi oleh pons, flocculus dan
medulla oblongata, keduanya kemudian terpisah dan mempunyai hubungan ke pusat yang berbeda.

6
Nervus Vestibularis dan Cochlearis biasanya bersatu yang kemudian memasuki meatus acustikus
internus, disebelah bawah akar motorik nervus VII.6

Aparatus Vestibular
Merupakan organ sensorik untuk mendeteksi sensasi keseimbangan. Alat ini terbungkus
dalam suatu system tabung tulang dan ruangan-ruangan yang terletak dalam bagian
petrosa (bagian seperti batu, bagian keras) tulang temporal, yang disebut labirin tulang.
Didalam system ini terdapat tabung membran dan ruangan yang disebut labirin
membranosa, yang merupakan bagian fungsional aparatus vestibular. Bagian gambar di
bawah ini memperlihatkan labirin membranosa:7

Gambar 2. Labirin Membranosa

Labirin ini terutama terdiri atas koklea (duktus koklearis); tiga kanalis semisirkularis; dan dua
ruangan besar yang dikenal sebagai utrikulus dan sakulus. Koklea merupakan organ sensorik
utama untuk pendengaran dan hampir tidak berhubungan dengan keseimbangan. Namun, kanalis
semisirkularis, utrikulus, dan sakulus semuanya merupakan bagian integral mekanisme
keseimbangan. 7

Aparatus vestibularis memberi informasi esensial bagi sensasi keseimbangan dan untuk
koordinasi gerakan kepala dengan gerakan mata dan postur. Komponen-komponen vestibularis
masing-masing mengandung sel rambut yang berespons terhadap deformasi mekanis yang dipicu
oleh gerakan spesifik endolimfe. Tidak seperti informasi dari system pendengaran, sebagian besar
informasi yang dihasilkan oleh aparatus vestibularis tidak mencapai tingkat kesadaran.8

7
Kanalis Semisirkularis
Pada ujung akhir setiap semisirkularis terdapat pembesaran yang disebut ampula, dan
kanalis serta ampula ini terisi oleh cairan yang disebut endolimfe. Pada masing-masing
saluran tersebut terbuka ke utrikula dan terdapat kantung yang menggembung yang
disebut dengan ampula. Pada ampula tersebut terdapat sel-sel rambut halus dan sel
penyokongnya yang disebut dengan krista ampularis. Ujung-ujung sel-sel rambut halus
terbenam pada membran seperti gel mulai dari krista ampularis hingga atap ampula,
yang disebut dengan cupula. Ketika kita bergerak berputar, cairan dalam endolimfe juga
akan bergerak kemudian menggerakkan cupula, otomatis sel-sel rambut yang terbenam
di cupula juga akan bergerak. Saat itu, terjadilah suatu proses kimiawi yang
mengirimkan pesan ke otak lalu diolah oleh otak dan dibandingkan dengan gerakan
mata dan reseptor keseimbangan lainnya. Ketiga saluran setengah lingkaran ini dapat
mendeteksi gerakan seperti saat kita menggangguk, menggeleng, dan mendekatkan
telinga kita ke bahu kita.7

Utrikulus dan Sakulus


Dalam sakula dan utrikula terdapat sel-sel rambut yang sangat halus. Pada sakula, sel-
sel rambut tersebut tersusun secara vertical, sedangkan pada utrikula tersusun secara
horizontal. Ujung-ujung sel rambut terbenam pada membran seperti gel yang terdapat
serbuk (granula) protein-kalsium karbonat yang disebut otolith. Fungsi otolith adalah
untuk meningkatkan sensasi gravitasi dan gerakan sehingga dapat kita rasakan. Ketika
kepala kita bergerak searah garis lurus, sel-sel rambut halus tersebut juga akan bergerak
sesuai arah gerakan gel membran otolith tersebut, sedangkan gel membran otolith
bergerak dipengaruhi oleh gravitasi juga.7

Penempatan bermacam-macam sel rambut pada bermacam-macam arah dalam macula


utrikulus dan sakulus merupakan hal yang penting sehingga pada berbagai posisi kepala,
akan terangsang bermacam-macam sel rambut. Pola perangsangan bermacam-
macam sel rambut akan menggambarkan pada otak tentang posisi kepala sehubungan
dengan gaya tarik gravitasi. Selanjutnya, system saraf motorik vestibular, serebellum,
dan reticular otak merangsang otot-otot yang menjaga keseimbangan. Sistem utrikulus

8
dan sakulus berfungsi sangat efektif dalam menjaga keseimbangan saat kepala pada
posisi hampir vertical.7

Sel rambut

Sel-sel rambut di telinga dalam memiliki struktur yang serupa. Masing-masing terbenam dalam
epitel yang terdiri dari sel penunjang atau substankularis. Kecuali sel rambut luar di koklea, ujung
basal sel berhubungan erat dengan neuron aferen. Sel rambut dalam berperan sebagai reseptor yang
mengubah gaya mekanis suara menjadi impuls listrik yang membangkitkan potensial aksi di n.
Auditorius yang kemudian akan menyampaikan pesan pendengaran ke korteks serebri. Sel rambut
luar memendek pada depolarsasi dan memanjang pada hiperpolarisasi. Modifikasi pergerakan
membran basilaris seperti ini meningkatkan respons sel rambut dalam yang merupakan reseptor
sensorik pendengaran yang sebenarnya, menyebabkan mereka sangat peka pada intensitas suara dan
dapat membedaan berbagai nada suara.1

Serebellum (Cerebellum)

Gambar 3. Serebellum dan Fungsinya

9
Otak kecil (cerebellum) terletak di bagian belakang kepala. Otak ini menggantung di belakang
pons. Cerebellum berfungsi untuk mengatur koordinasi gerakan. Cerebellum berperan penting dalam
menentukan saaat aktivitas motorik dan pengalihan yang cepat dan mulus dari satu gerakan otot ke
gerakan berikutnya. Permukaan Cerebellum juga berlekuk-lekuk, tetapi dengan pola yang berbeda
dari otak besar (cerebrum). Jika pada cerebrum lekukan itu dinamakan gyri & sulci, pada cerebellum
lipatannya dinamakan folia.9

Cerebellum menerima informasi sensoris mengenai posisi persendian dan panjang otot, juga
informasi dari system auditoris (pendengaran) dan visual (penglihatan). Cerebellum juga menerima
input dari jalur motoris, yang memberitahukannya tindakan mana yang diperintahkan oleh cerebrum.
Cerebellum menggunakan informasi ini untuk menghasilkan koordinasi otomatis atas pergerakan dan
keseimbangan. Jika salah satu bagian tubuh digerakkan, cerebellum akan mengkoordinasikan bagian
tubuh lainnya untuk menghasilkan pergerakan yang mulus dan pemeliharaan keseimbangan.
Cerebellum juga memegang peranan dalam pembelajaran dan pengingatan respon motoris.
Koordinasi tangan dan mata merupakan salah satu contoh fungsi cerebellum. Jika cerebellum rusak,
mata dapat mengikuti objek yang bergerak, akan tetapi mata tidak akan berhenti bergerak pada
tempat yang sama ketika objek tersebut berhenti.10

Secara spesifik, bagian-bagian baian-bagian cerebellum melakukan fungsi-fungsi berikut :7


1. Vestibuloserebelum, penting untuk mempertahankan keseimbangan dan control gerakan mata
2. Spinoserebelum, meningkatkan tonus otot dan mengordinasikan gerakan volunter terampil.
Bagian otak ini sangat penting dalam memastikan waktu yang tepat kontraksi berbagai otot
untuk mengoordinasikan gerakan yang melibatkan banyak sendi. Spinoserebelum bekerja
sebagai manajemen menengah yang membandingkan keinginan atau perintah pusat-pusat
yang lebih tinggi dengan kinerja otot-otot dan mengoreksi setiap kesalahan atau
penyimpangan dari gerakan yang diinginkan. Contohnya, gerakan pada sendi bahu, siku dan
pergelangan tangan yang sinkron ketika melakukan gerakan sederhana seperti mengambil pensil.
3. Serebroserebelum, berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivitas volunter dengan
memberikan masukan ke daerah motorik korteks. Ini juga merupakan bagian serebellum yang
menyimpan ingatan procedural.

10
Thalamus
Thalamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan pusat integrasi sinaps untuk pemrosesan awal
semua input sensorik dalam perjalanannya ke korteks. Bagian ini menyaring sinyal tak signifikan dan
meneruskan impuls sensorik penting ke daerah korteks somatosensorik yang sesuai, serta ke bagian
lain otak. Bersama dengan batang otak dan sesuai daerah asosiasi korteks, thalamus penting dalam
kemampuannya mengarahkan perhatian ke rangsangan yang menarik. Thalamus juga mampu
mengetahui secara kasar berbagai jenis sensasi tetapi tidak dapat membedakan lokasi atau intensitas
sensasi tersebut. Disini juga terletak banyak kesadaran. Thalamus berperan penting dalam control
motorik dengan memperkuat perilaku motorik volunter yang dimulai di korteks.
Thalamus memiliki fungsi utama, yaitu :8
- Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps
- kesadaran kasar akan sensasi
- berperan dalam kesadaran
- berperan dalam kontrol motorik

Proprioseptor
Aparatus vestibular hanya mendeteksi orientasi dan gerakan kepala. Oleh karena itu, pada prinsipnya
pusat-pusat saraf juga menerima informasi yang sesuai mengenai orientasi kepala sehubungan dengan
keadaan tubuh. Informasi ini dikirimkan dari proprioseptor di leher dan tubuh langsung menuju
nuclei vestibular dan nuclei reticular di batang otak dan secara tak langsung ke serebellum. Diantara
informasi proprioseptif penting yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan adalah yang
dikirimkan oleh reseptor-reseptor persendian di leher. Bila kepala condong ke salah satu sisi akibat
menekuknya leher, impul yang berasal dari proprioseptor leher dapat mencagah sinyal yang terbentuk
didalam aparatus vestibular mencetuskan rasa ketidakseimbangan pada seseorang.
Informasi propioreseptif yang berasal dari bagian tubuh selain leher juga penting untuk menjaga
keseimbangan. Contohnya, sensasi tekan yang berasal dari telapak kaki memberikan informasi 1)
apakah sudah ada pembagian berat yang merata diantara kedua kaki, dan 2) apakah berat pada kaki
tadi lebih condong ke depan atau ke belakang.7

Keseimbangan Tubuh saat berdiri


Pada posisi berdiri seimbang, susunan saraf pusat berfungsi untuk menjaga pusat masa tubuh
(center of body mass) dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak berubah kecuali tubuh

11
membentuk batas bidang tumpu lain (misalnya melangkah). Pengontrol keseimbangan pada tubuh
manusia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu system informasi sensorik (visual, vestibular dan
somatosensorik), central processing dan efektor. Pada system informasi, visual berperan dalam
contras sensitivity (membedakanpola dan bayangan) dan membedakan jarak. Salain itu, masukan
(input) visual berfungsi sebagai control keseimbangan, pemberi informasi, serta memprediksi
datangnya gangguan. Bagian vestibular berfungsi sebagai pemberi informasi gerakan dan posisi
kepala ke susunan saraf pusat untuk respon sikap dan pemberri keputusan tentang perbedaan
gambaran visual dan gerak sebenarnya.9
Postur adalah posisi atau sikap tubuh. Tubuh dapat membentuk banyak postur yang
memungknkan tubuh dalam posisi yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya
terdapat gerakan kecil yang muncul dari tubuh, yang biasa disebut dengan ayunan tubuh. Luas dan
arah ayunan diukur dari permukaan tumpuan dengan menghitung gerakan yang menekan di bawah
telapak kaki, yang disebut pusat tekanan (center of pressure/COP). Jumlah ayunan tubuh ketika
berdiri tegak dipengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu.Posisi tubuh ketika
berdiri dapat dilihat dari kesimetrisannya dengan : kaki selebar sendi pinggul. lengan disisi tubuh, dan
mata menatap ke depan. walaupun posisi ini dapat dikatakan sebagai posisi yang paling nyaman,
tetap tidak dapat bertahan lama, karena seseorang akan segera berganti posisi untuk mencegah
kelelahan.9

12
Kesimpulan

Sekarang kita tahu bagaimana kita bisa mempertahankan posisi tubuh kita tetap tegak dan tidak
oleng. Salah satunya adalah dengan adanya organ vestibuler. Dengan adanya organ vestibuler maka
pemain sirkus tersebut dapat mempunyai keseimbangan yang baik dengan memutarkan badannya ke
kanan dan ke kiri.

Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2011. hal 230-32
2. Fisiologi dan anatomi modern. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2005.hal 312.
3. Ganong W F. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: EGC; 2006.hal 166-77.
4. Blomm, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC; 2005.hal 824-35.
5. Gruendemann B J, Fernsebner B. Keperawatan perioperatif. Jakarta: EGC; 2006.hal 59-60
6. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1955/1/bedah-
iskandar%20japardi58.pdf, tanggal 28 April 2015
7. Guyton, Hall. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 12. Singapura: Elsevier;2015. hal 727-30
8. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2011. hal 240, 179-
80
9. Wibowo DS. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo. 2005. hal 133
10. Cambpell, Mitchell R. Biologi. Ed 5. Jakarta: Erlangga. 2005. hal 221

13

Anda mungkin juga menyukai

  • Blok 29 Baru
    Blok 29 Baru
    Dokumen16 halaman
    Blok 29 Baru
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Mariska - SKEN 6
    Mariska - SKEN 6
    Dokumen23 halaman
    Mariska - SKEN 6
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Filariasis
    Makalah Filariasis
    Dokumen23 halaman
    Makalah Filariasis
    sri wahyuni
    83% (6)
  • Skenario 5
    Skenario 5
    Dokumen17 halaman
    Skenario 5
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 1
    Skenario 1
    Dokumen15 halaman
    Skenario 1
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Cerpen
    Cerpen
    Dokumen3 halaman
    Cerpen
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 9 - Elva
    Blok 9 - Elva
    Dokumen15 halaman
    Blok 9 - Elva
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 1
    Skenario 1
    Dokumen15 halaman
    Skenario 1
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 8
    Skenario 8
    Dokumen14 halaman
    Skenario 8
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 16
    Blok 16
    Dokumen22 halaman
    Blok 16
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 8
    Skenario 8
    Dokumen14 halaman
    Skenario 8
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Ensefalopati Hepaticum
    Ensefalopati Hepaticum
    Dokumen17 halaman
    Ensefalopati Hepaticum
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 5
    Skenario 5
    Dokumen14 halaman
    Skenario 5
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 7
    Skenario 7
    Dokumen17 halaman
    Skenario 7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 18
    Blok 18
    Dokumen21 halaman
    Blok 18
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • BLOK 14 - Fraktur Tibia
    BLOK 14 - Fraktur Tibia
    Dokumen19 halaman
    BLOK 14 - Fraktur Tibia
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • E8 - Skenario 9
    E8 - Skenario 9
    Dokumen15 halaman
    E8 - Skenario 9
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • E8 - Skenario 7
    E8 - Skenario 7
    Dokumen21 halaman
    E8 - Skenario 7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Mumps
    Mumps
    Dokumen10 halaman
    Mumps
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Hemo Filia
    Hemo Filia
    Dokumen19 halaman
    Hemo Filia
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Katara K
    Katara K
    Dokumen24 halaman
    Katara K
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Arteri Basilaris dan Cabang-cabangnya
    Arteri Basilaris dan Cabang-cabangnya
    Dokumen2 halaman
    Arteri Basilaris dan Cabang-cabangnya
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Skenario 12 - PBL F5
    Makalah Skenario 12 - PBL F5
    Dokumen12 halaman
    Makalah Skenario 12 - PBL F5
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Sken.7
    Makalah Sken.7
    Dokumen13 halaman
    Makalah Sken.7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Hemo Filia
    Hemo Filia
    Dokumen19 halaman
    Hemo Filia
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Adaptasi Sel dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Otot
    Adaptasi Sel dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Otot
    Dokumen9 halaman
    Adaptasi Sel dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Otot
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 9 - E7
    Skenario 9 - E7
    Dokumen26 halaman
    Skenario 9 - E7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 18
    Blok 18
    Dokumen25 halaman
    Blok 18
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • E8 - Skenario 9
    E8 - Skenario 9
    Dokumen15 halaman
    E8 - Skenario 9
    Elva patabang
    Belum ada peringkat