Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada setiap pusat pembangkit listrik, diperlukan energi listrik untuk
pemakaian sendiri yang digunakan untuk beberapa hal diantaranya:
1. Lampu penerangan
2. Menjalankan alat-alat bantu unit pembangkit, seperti: pompa air pendingin,
pompa minyak pelumas, pompa untuk drainase, dan lain-lain
3. Pengisian baterai yang merupakan sumber arus searah bagi pusat listrik
Besarnya energi yang diperlukan untuk pemakaian sendiri sangat
bergantung kepada jenis pusat listriknya, dimana yang paling kecil umumnya
adalah PLTA dan yang paling besar umumnya PLTU yang menggunakan
bahan bakar batu bara. Pemakaian sendiri pada setiap pembangkit diharapkan
mempunyai nilai persentase yang kecil. Salah satu cara yang mungkin dapat
dilakukan untuk menekan penggunakan daya listrik pemakaian sendiri adalah
meminimalisir penggunaan energi untuk lampu penerangan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengganti seluruh lampu yang masih menggunakan lampu
TL atau fluorescent lamp dengan lampu hemat energi.
Lampu hemat energi adalah lampu yang mengkonsumsi daya listrik (watt)
seminimal mungkin untuk menghasilkan cahaya tampak yang terpakai
manusia sebesar mungkin. Saat ini penggunaan lampu LHE (Lampu Hemat
Energi) jenis CFL (Compact Fluorescent Lamp) dianggap sudah merupakan
lampu hemat energi. Sesuai perkembangan teknologi perlampuan terdapat
lampu yang lebih hemat dibandingkan dengan lampu TL dan LHE jenis CFL,
yaitu LED (Light Emitting Diode). Penghematan energi bukan semata-mata
menurunkan konsumsi energi dengan cara mengurangi kuat penerangan saja,
namun bagaimana menyediakan penerangan tanpa mengorbankan kualitas
pelayanan cahaya bagi mata manusia. Prinsipnya menyediakan cahaya saat
dibutuhkan dalam jumlah dan kualitas yang cukup.

1
2

Atas dasar itulah lampu Light Emiting Diode (LED) digunakan sebagai
solusi untuk mengatasi serta mengurangi penggunakan energi untuk
pemakaian sendiri di sistem pembangkit PLTA Saguling sehingga tercapainya
penghematan energi secara efisien serta tercapainya persentase pemakaian
sendiri yang telah ditetapkan pada semester 1 tahun 2017 yaitu sebesar 0,16%.

1.2 Tujuan Proyek Akhir


Tujuan pelaksanaan proyek akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat untuk meraih gelar Ahli Madya (A. Md.), serta merupakan salah satu
mata kuliah wajib yang ada di Program Diploma Teknik Elektro, Departemen
Teknik Elektro dan Informatika, Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah
Mada. Secara khusus tujuan proyek akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Menambah wawasan dan mempelajari secara umum tentang sistem


pemakaian sendiri pembangkit.
2. Untuk mendapatkan informasi mengenai besar penurunan pemakaian
sendiri apabila lampu TL jenis fluorescent diganti dengan lampu jenis LED.
3. Untuk mengetahui efektivitas penggantian lampu TL fluorescent menjadi
lampu TL LED.
4. Untuk mengetahui pengaruh lain dari penggantian lampu LED di Power
House PLTA Saguling.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas sesuai dengan judul proyek akhir ini
yaitu Analisa Penggantian Lampu LED di Lantai F2-B5 Power House PLTA
Saguling terhadap Penurunan Pemakaian Sendiri (PS) di PT. Indonesia Power
UP Saguling, dapat dirumuskan masalah, yaitu:

1. Berapakah besar penurunan pemakaian sendiri apabila lampu TL diganti


dengan lampu LED?
2. Apakah penggantian lampu TL menjadi lampu LED sudah efektif?
3

3. Apakah penggantian dengan lampu LED memberikan efek lain terhadap


penerangan di Power House PLTA Saguling?

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penyusunan proyek akhir ini berdasarkan judul
proyek akhir adalah menganalisa pengaruh penggantian tube lamp jenis
fluorescent menjadi LED di lantai F2-B5 Power House PLTA Saguling
terhadap penurunan sendiri (PS).

1.5 Metodologi
Metode yang digunakan dalam penyusunan dari laporan proyek akhir ini
adalah :
a. Metode Job Trainning
Pembimbing memberikan pengenalan dan pengetahuan tentang
perangkat yang akan dioperasikan, kemudian dengan melakukan praktik
secara langsung.
b. Metode Library Research
Melakukan pengambilan data-data dari pengetahuan pustaka yang
bersifat dokumenter yang berhubungan dengan kerja praktik ini baik
dokumen cetak atau elektronik.
c. Metode Field Research
Metode pengesahan laporan kerja praktik ini dilakukan dengan cara
mengamati dan melihat objek yang diselidiki.
d. Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan pembimbing dan pegawai
lainnya untuk memperoleh penjelasan tentang materi yang dipelajari.

1.6 Sistematika Penulisan


Pada penulisan laporan proyek akhir ini, penulis membagi dalam 5 bab, yaitu
sebagai berikut.
4

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan proyek akhir, rumusan
masalah, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengenalan, proses pembangkitan listrik , dan sistem
pemakaian sendiri secara umum, dan juga peralatan-peralatan pendukung yang
digunakan di sistem pemakaian sendiri pada PLTA Saguling.
BAB III PENGGANTIAN LAMPU FLUORESCENT MENJADI
LEDUNTUK MENURUNKAN DAYA PEMAKAIAN SENDIRI
Bab ini membahas sistem pemakaian sendiri yang ada di PLTA Saguling,
yaitu suplai yang digunakan untuk sistem pemakaian sendiri, perhitungan
pemakaian sendiri PLTA Saguling, serta rancangan penggantian lampu
fluorescent menjadi lampu LED.
BAB IV PEMBAHASAN PERHITUNGAN PENURUNAN DAYA
PEMAKAIAN SENDIRI
Bab ini membahas tentang pengaruh penggantian lampu fluorescent
menjadi lampu LED terhadap pemakaian sendiri. Selain itu, terdapat juga
pembahasan mengenai efek lain yang ditimbulkan dengan adanya penggantian
lampu fluorescent menjadi lampu LED pada lantai F2-B5 Power House PLTA
Saguling.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisa BAB IV laporan proyek
akhir dan disertakan saran yang diharapkan dapat membantu menambah
pengetahuan kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai