Anda di halaman 1dari 1

Dalam memberikan intervensi keperawatan keterlibatan keluarga sangat diperlukan

mengingat salah satu peran perawat sebagai educator. Keluarga sebagai perawat utama
dari klien memerlukan treatment untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
dalam merawat klien. Dalam hal ini perawat memfasilitasi dan menjalankan tugasnya
sebagai educator bagi keluarga keluarga.
Berdasarkan evidance based practice psikoedukasi keluarga adalah terapi yang
digunakan untuk memberikan informasi pada keluarga untuk meningkatkan ketrampilan
mereka dalam merawat anggota keluarga mereka yang mengalami gangguan jiwa,
sehingga diharapkan keluarga akan mempunyai koping yang positif terhadap stress dan
beban yang dialaminya (Goldenberg & Goldengerg, 2004).
Pendapat lain menjelaskan bahwa Psikoedukasi keluarga adalah pemberian
pendidikan kepada seseorang yang mendukung treatment dan rehabilitasi. Berdasarkan
penelitian psikoedukasi keluarga terbukti efektif pada keluarga klien skizofrenia keluarga
klien ketergantungan napza, keluarga klien dengan bipolar disorder dan keluarga klien
dengan depresi (Jurnal Keperawatan Soeparman, 2010).
Disamping pendampingan oleh perawat kepada keluarga hal lain yang harus
diperhatikan menurut Flores (2001) Kepedulian masyarakat akan kesehatan khususnya
kesehatan jiwa akan meningkatkan peran serta mereka untuk bertanggung jawab
terhadap program pelayanan kesehatan jiwa masyarakat.
Keberhasilan pelayanan pada pasien skizofrenia tergantung dari kerjasama tim
kesehatan jiwa di masyarakat (dokter, perawat, pekerja sosial) dengan pasien dan
keluarganya (Falloun, 1990). Anggota keluarga diperlukan memberikan perawatan di
rumah khususnya pencegahan tersier pada skizofrenia (Tomaras, 2000), serta melakukan
fungsinya. Penggunaan sumberdaya yang tersedia di masyarakat dapat memberdayakan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga kesehatan jiwa menjadi tanggung
jawab masyarakat bukan hanya tanggung jawab para profesional (Leff, 2001).

Anda mungkin juga menyukai