Anda di halaman 1dari 4

CONTINUING PROFESSIONAL

CONTINUING
DEVELOPMENT
PROFESSIONAL CONTINUING
DEVELOPMENTMEDICAL EDUCATION

Akreditasi PB IAI2 SKP

Statin-Induced Diabetes
Andy Luman
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia

ABSTRAK
Statin merupakan penghambat HMG-CoA reduktase yang berperan penting dalam penanganan dislipidemia. Penggunaan statin dikaitkan
dengan peningkatan risiko diabetes, yang berhubungan dengan jenis (hidrofilik/lipofilik), dosis, dan karakteristik klinis populasi. Penggunaan
statin perlu diperhatikan dan pada populasi risiko kardiovaskular rendah perlu pemantauan teratur kadar glukosa darah.

Kata kunci: Statin, diabetes, dislipidemia

ABSTRACT
Statin is a HMG-CoA reductase inhibitor with important role in dyslipidemia management. Statin use is correlated with diabetes risk increase,
associated with type (hydrophilic/lipophilic), dose, and clinical characteristics of population. The use of statins in population with low
cardiovascular risk needs regular blood glucose monitoring. Andy Luman. Statin-Induced Diabetes.

Key words: Statin, diabetes, dyslipidemia

PENDAHULUAN Statin juga memiliki beberapa efek lain yang ATP III menggunakan istilah risiko jangka
Statin, inhibitor 2-hidroksi-3-metilglutaril tidak berhubungan dengan penurunan pendek (<10 tahun) dan jangka panjang
koenzim A (HMG-CoA) reduktase, memiliki LDL, dikenal dengan istilah pleiotropik yang (>10 tahun) dalam mempertimbangkan
peran sentral dalam pencegahan kejadian melibatkan pengurangan stres oksidatif dan terapi.6
kardiovaskular yang berhubungan de- inflamasi vaskular menghasilkan peningkatan
ngan peningkatan lipid darah dan lesi stabilitas lesi aterosklerotik. Hampir seluruh ATP III mengidentifikasi beberapa kategori
aterosklerotik.1 faktor risiko konvensional aterosklerotik berdasarkan risiko kejadian CHD untuk
berhubungan dengan disfungsi endotel, modifikasi tujuan terapi dan modalitas dalam
Statin efektif mengurangi kejadian ditandai dengan kerusakan akibat spesies terapi menurunkan LDL.6 Target kolesterol LDL
kardiovaskular, secara umum dikenal aman oksigen reaktif yang meningkatkan pelepasan untuk masing-masing kategori risiko:6
dan ditoleransi dengan baik. Namun, faktor transkripsi, faktor pertumbuhan, sitokin CHD dan risiko setara dengan CHD : Target
penelitian besar enam uji klinis acak plasebo- proinflamasi, kemokin, dan molekul adhesi.1,4,5 LDL <100 mg/dL
kontrol melaporkan hasil bertentangan Faktor risiko multipel (2+): Target LDL
mengenai perkembangan kejadian diabetes STATIN DALAM PENANGANAN <130 mg/dL
pada pengguna obat tersebut. Penemuan DISLIPIDEMIA Faktor risiko tunggal (0-1): Target LDL <160
ini meningkatkan kewaspadaan terhadap ATP III merekomendasikan kolesterol mg/dL
keamanan penggunaan statin jangka panjang, LDL sebagai target primer pengobatan
dan perlu penyelidikan sistematik mengenai dislipidemia, target penurunan LDL Faktor risiko multipel (2+), terbagi dalam:
efek pengobatan statin terhadap kejadian disesuaikan dengan risiko absolut penyakit Pasien dengan risiko 10 tahun >20% (risiko
diabetes.2,3 jantung koroner (coronary heart disease, CHD). setara CHD).

Statin berperan menghambat secara


kompetitif enzim HMG-CoA reduktase yang
bertanggung jawab dalam tahap awal
biosintesis sterol. Dengan menurunkan kadar
kolesterol intraselular, ekspresi reseptor LDL
pada sel hepar mengalami up-regulasi, yang
meningkatkan bersihan LDL dari aliran darah. Gambar 1 Representasi skematik efek statin pada sintesis kolesterol1

Alamat korespondensi email: andyluman@yahoo.com

250 CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

Pasien dengan risiko 10 tahun 10-20%. pada pasien dengan peningkatan kadar CRP, 13 studi, hanya JUPITER dan PROSPER yang
Pasien dengan risiko 10 tahun <10%. dihentikan lebih awal karena analisis telah menjumpai peningkatan signifikan secara
menunjukkan 44% penurunan kejadian statistik (masing-masing sebesar 26% dan
Faktor risiko independen mayor:6 primer. Namun, studi ini juga melaporkan 32%). Sebelas studi lainnya memperlihatkan
Merokok 26% peningkatan kejadian diabetes pada temuan berbeda, 4 memiliki kecenderungan
Hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg pemantauan kurang dari 2 tahun. Prospective insidens lebih rendah yang tidak signifikan, 7
atau dalam pengobatan antihipertensi) Study of Pravastatin in the Elderly at Risk studi memiliki kecenderungan insidens lebih
Kolesterol HDL rendah (<40 mg/dL) (PROSPER) dengan usia rerata saat studi tinggi yang tidak signifikan.3,7
Riwayat keluarga CHD prematur (laki-laki 75 tahun, menunjukkan 32% peningkatan
<55 tahun; perempuan <65 tahun) kejadian diabetes dengan pengobatan Beberapa studi menunjukkan faktor-faktor
Usia (laki-laki >45 tahun; perempuan >55 pravastatin.7,9,10 yang berpengaruh terhadap hubungan statin
tahun). dan diabetes:7,12
Meta-analisis pada tahun 2009 atas 6 studi
STATIN DAN RISIKO DIABETES WOSCOPS, ASCOT-LLA, JUPITER, HPS, the Penggunaan statin hidrofilik vs lipofilik
Pada 28 Februari 2012, US Food and Drug Longterm Intervention with Pravastatin in Statin hidrofilik meliputi pravastatin,
Administration (FDA) memperbarui keterangan Ischaemic Disease (LIPID), dan the Controlled rosuvastatin. Statin lipofilik meliputi
mengenai statin; di samping memberikan Rosuvastatin Multinational Study in Heart atorvastatin, lovastatin, simvastatin. Studi
rekomendasi pemantauan fungsi hepar Failure (CORONA)dengan total pasien menunjukkan bahwa statin lipofilik memiliki
dan laporan kehilangan memori, FDA juga 57.593 orang menemukan kejadian diabetes pengaruh terhadap kadar gula darah dan
memperingatkan terhadap kemungkinan 13% lebih tinggi pada pengguna statin, yang HbA1c.
kejadian baru diabetes melitus dan perburukan signifikan secara statistik. Pada analisis awal,
kontrol glikemik pada pasien pengguna statin. peningkatan risiko relatif kurang dari 6% dan Besar dosis dan jangka waktu penurunan
Perubahan ini menimbulkan debat mengenai tidak signifikan jika WOSCOPS dikeluarkan kolesterol LDL
risiko diabetes pada penggunaan statin dan dari analisis.9,11 Terapi statin dosis intensif mengurangi risiko
implikasi efek tersebut.7 kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan
Meta-analisis yang lebih besar pada tahun dengan terapi dosis sedang atau rendah, yang
Penurunan kolesterol LDL dengan statin 2010 melibatkan 91.140 partisipan dalam 13 mendukung pengobatan agresif terhadap
telah menurunkan kejadian aterosklerosis studi mayor statin yang dilakukan antara 1994 kolesterol LDL pada pasien risiko tinggi.
pasien dengan risiko, termasuk individu dan 2009. Masing-masing studi memiliki lebih Namun, sebuah meta-analisis pada tahun 2011,
dengan diabetes. Penelitian mengenai dari 1.000 pasien dan pemantauan lebih dari melibatkan 32.752 pasien tanpa diabetes dari
efek pengobatan statin jangka panjang 1 tahun. Kejadian diabetes baru ditetapkan 5 uji klinis statin, memperlihatkan peningkatan
memberikan perhatian terhadap peningkatan apabila klinisi melaporkan diabetes baru, risiko kejadian diabetes dibandingkan terapi
enzim transaminase, miopati, kanker, serta penggunaan obat diabetes baru, atau glukosa statin dosis moderat, yaitu 0,8% peningkatan
metabolisme glukosa. puasa lebih besar dari 7 mmol/L (126 mg/dL). absolut kejadian diabetes dan penurunan
Kejadian diabetes timbul pada 2.226 pasien absolut 2,6% kejadian kardiovaskular pada
Pravastatin pertama kali dilaporkan (4,89%) pengguna statin dan pada 2.052 pasien statin dosis tinggi.
menurunkan kejadian diabetes di antara (4,5%) penerima plasebo, perbedaan absolut
individu non-diabetik pada West of Scotland 0,39%, dengan OR (odds ratio) 1,09 dan 95%CI Usia atau karakteristik klinis populasi
Coronary Prevention Study (WOSCOPS), tetapi 1.02-1.17. Kejadian diabetes bervariasi di antara Sebuah meta-analisis menunjukkan risiko
timbul risiko berlebih kejadian diabetes pada
era statin potensi tinggi.8 Studi WOSCOPS
menunjukkan kejadian diabetes 30% lebih
rendah pada pasien yang mengonsumsi
pravastatin 40 mg/hari dibandingkan
plasebo. Namun, hal ini tidak ditemukan
dengan atorvastatin 10 mg/hari pada pasien
hipertensi dalam studi Anglo-Scandinavian
Cardiac Outcomes Trial Lipid Lowering Arm
(ASCOT-LLA) atau pada pasien diabetes dalam
studi Collaborative Atorvastatin Diabetes Study
(CARDS), dan dengan simvastatin 40 mg/hari
dalam studi Heart Protection Study (HPS). Studi
The Justification for the Use of Statins in Primary
Prevention: An Intervention Trial Evaluating
Rosuvastatin (JUPITER) yang menggunakan
agen lebih poten, rosuvastatin 20 mg/hari Gambar 2 Hubungan antara terapi statin dan kejadian diabetes pada 13 studi kardiovaskular3

CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014 251


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

IMPLIKASI KLINIS
Pengobatan agresif abnormalitas lipid de-
ngan statin sebagai obat primer secara
umum telah dipergunakan sebagai standar
pelayanan pasien diabetes, terutama pada
pasien dengan penyakit kardiovaskular atau
1 atau lebih faktor risiko. Statin hendaknya
digunakan setelah menilai risiko dan manfaat.
Pencegahan primer pasien dengan risiko
sedang dan tinggi dan pencegahan sekunder
pasien tidak dihentikan ataupun dosisnya
dikurangi hanya berdasarkan kekhawatiran
perkembangan kejadian diabetes. Risiko
kejadian diabetes tidak menurunkan efek
kardioprotektif terapi statin pada kelompok
risiko sedang dan tinggi. Pada kelompok risiko
rendah, penurunan risiko kardiovaskular juga
lebih besar dibandingkan dengan peningkatan
risiko kejadian diabetes. Pada kelompok
Gambar 3 Hubungan antara perbedaan statin dan kejadian diabetes3 manfaat statin terhadap penurunan risiko
kardiovaskular tidak jelas (seperti kelompok
diabetes dengan statin lebih tinggi pada transporter glukosa (glucose transporter type tanpa peningkatan signifikan kolesterol LDL,
pasien yang lebih tua, tetapi tidak dipengaruhi 4, GLUT-4), yang berperan dalam ambilan dan usia tua), penggunaan statin hendaknya
oleh indeks massa tubuh atau berapa lama glukosa di adiposit. Penekanan biosintesis hanya terbatas pada pasien dengan pe-
kolesterol LDL diturunkan.3 ubikuinon (CoQ10), faktor penting dalam ningkatan sedang kolesterol LDL, dan meng-
sistem perpindahan elektron di mitokondria, gunakan target penurunan kolesterol LDL
Beberapa mekanisme mencoba menjelaskan menyebabkan terhambatnya produksi ATP yang kurang agresif, serta pemantauan teratur
hubungan antara statin dan peningkatan pada sel beta pankreas dan mengganggu kadar glukosa darah puasa.3,7
kadar glukosa darah, yaitu beberapa statin pelepasan insulin.5,7,13
meningkatkan kadar insulin dan mengurangi SIMPULAN
sensitivitas insulin bergantung-dosis, de- Mekanisme di atas berbeda-beda bergantung Statin memiliki efek menurunkan sintesis
ngan mengurangi kadar adiponektin dan pada sifat statin. Statin hidrofilik bersifat endogen kolesterol, dengan inhibisi produk
memperburuk kontrol glikemik melalui spesifik terhadap hepatosit dan tidak reaksi HMG-CoA reduktase, serta memiliki
kehilangan adiponektin yang memiliki efek tersedia untuk diambil oleh sel pankreas efek pleiotropik terhadap plak aterosklerotik.
protektif anti-proliferatif dan anti-angiogenik. dan adiposit. Sementara itu, statin lipofilik Meta-analisis menunjukkan adanya
Studi in-vitro dan in-vivo menunjukkan memasuki sel ekstrahepatik dengan mudah hubungan antara statin dengan perburukan
atorvastatin mengurangi maturasi adiposit, dan menghambat sintesis protein isoprenoid, kontrol glikemik yang dipengaruhi oleh
menyebabkan penurunan ekspresi GLUT-4 yang memengaruhi kerja insulin. Lovastatin beberapa faktor, yaitu sifat (lipofilik vs
dan peningkatan regulasi GLUT-1 pada kultur (statin lipofilik) menyebabkan downregulation hidrofilik), dosis, dan jangka waktu penurunan
sel pre-adiposit dan pada mencit. Statin respons GLUT-4 dan upregulation GLUT-1 kolesterol LDL, serta usia dan karakteristik
dapat memengaruhi kontrol glikemik dengan pada adiposit 3T3-L1 sehingga menghambat klinis populasi. Pada pasien kelompok risiko
mengurangi sejumlah metabolit, seperti stimulasi transpor glukosa oleh insulin. sedang dan tinggi, manfaat statin terhadap
isoprenoid, farnesil pirofosfat, geranilgeranil Simvastatin (statin lipofilik) menghambat penurunan kejadian kardiovaskular melebihi
pirofosfat, dan ubikuinon (Coenzyme Q10, peningkatan induksi glukosa pada Ca2+ peningkatan risiko kejadian diabetes.
CoQ10), yang secara normal diproduksi selama intraselular di sel beta pankreas, menyebabkan Namun, risiko kejadian diabetes perlu
proses pembentukan kolesterol dari asetil- inhibisi sekresi insulin bergantung-dosis, dipertimbangkan pada kelompok pasien
CoA melalui asam mevalonat. Isoprenoid sedangkan pravastatin (statin hidrofilik) dengan risiko kardiovaskular rendah atau
dapat meningkatkan ambilan glukosa tidak memiliki efek tersebut sekalipun pada pasien dengan manfaat kardiovaskular yang
dengan upregulation protein membran konsentrasi tinggi.5,7 belum terbukti.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sullivan SO. Statins: A review of benefits and risks. TSMJ. 2007;8:52-6.
2. Koh KK, Quon MJ, Han SH, Lee YH, Kim JS, Shin EK. Atorvastatin causes insulin resistance and increases ambient glycemia in hypercholesterolemic patients. J Am Coll Cardiol. 2010;55:1209-
16.

252 CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

3. Sattar N, Preiss D, Murray HM, Welsh P, Buckley BM, de Craen AJM, et al. Statins and risk of incident diabetes: A collaborative meta-analysis of randomized statin trials. The Lancet.
2010;375:735-42.
4. Ohmura C, Watada H, Hirose T, Tanaka Y, Kawamori R. Acute onset and worsening of diabetes concurrent with administration of statins. Endocrine Journal. 2005;52:369-72.
5. Sasaki J, Iwashita M, Kono S. Statins: beneficial or adverse for glucose metabolism. J Atheroscler Thromb. 2006;13:123-9.
6. National Cholesterol Education Program (NCEP). Detection, evaluation, and treatment of high blood cholesterol in adults (Adult Treatment Panel III)-Final Report. September 2002. NIH
Publication No. 02-5215.
7. Rocco MB. Statins and diabetes risk: Fact, fiction, and clinical implications. Clev Clin J Med. 2012;79:883-93.
8. Wang KL, Liu CJ, Chao TF, Huang CM, Wu CH, Chen SJ, et al. Statins, risk of diabetes, and implications on outcomes in the general population. J Am Coll Cardiol. 2012;60:1231-8.
9. Ridker PM, Pradhan A, MacFadyen JG, Libby P, Glynn RJ. Cardiovascular benefits and diabetes risks of statin therapy in primary prevention: An analysis from the JUPITER trial. The Lancet.
2012;380:565-71.
10. Freeman DJ, Norrie J, Sattar N, Neely DG, Cobbe SM, Ford I, et al. Pravastatin and the development of diabetes mellitus: Evidence for a protective treatment effect in the West of Scotand
Coronary Prevention Study. Circulation. 2001;103:357-62.
11. Rajpathak SN, Kumbhani DJ, Crandall J, Barzilai N, Alderman M, Ridker PM. Statin therapy and risk of developing type 2 diabetes: A meta-analysis. Diabetes Care. 2009;32:1924-29.
12. Preiss D, Seshasai SRK, Welsh P, Murphy SA, Ho JE, Waters DD, et al. Risk of incident diabetes with intensive dose compared with moderate dose statin therapy: A meta-analysis. J Am Med
Ass. 2011;305:2556-64.
13. Nakata M, Nagasaka S, Kusaka I, Matsuoka H, Ishibashi S, Yada T. Effects of statins on the adipocyte maturation and expression of glucose transporter 4 (SLC2A4): Implications in glycaemic
control. Diabetologia. 2006;49:1881-92.

CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014 253

Anda mungkin juga menyukai