7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) : ibu pasien lupa
8. Lain-lain : -
Daftar Pustaka :
1. Nelson. Mumps. In: Nelson, et all. ed. Ilmu Kesehatan Anak III. Edisi XV. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2010.p.1896-9.
1
2. Doens. Mumps. In: Doens, et all. Lange Curent Medical Diagnosis And Treatment. 49th ed.
New York: Lange. 2007.p.113-5.
3. Ngastiyah. Parotitis. In: Ngastiyah. Perawatan pada Anak. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
EGC. 2007.p.36-46 .
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis parotitis
2. Edukasi mengenai cara penularan parotitis
3. Tatalaksana parotitis
b. Pemeriksaan sistemik
Kulit : Teraba hangat, pucat (-), tidak ikterik, tidak sianosis
Kepala : Normochaephali, rambut hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis -, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, diameter
3 mm, refleks cahaya +/+ normal.
THT : Tidak ada kelainan
Mulut : Mukosa mulut dan bibir kering
Leher : Tampak edema pada mandibula terutama sebelah kanan, nyeri
tekan (+), hiperemis (+)
KGB : Tidak teraba pembesaran KGB pada leher, axilla, dan
inguinal
Thoraks: Jantung dan paru dalam batas normal.
2
Abdomen
Inspeksi : Datar.
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Punggung : Tidak ada kelainan
Alat kelamin : Tidak ada kelainan
Ekstremitas : Akral hangat, motorik baik, sensorik baik, CRT < 2
detik, sianosis (-), refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-.
c. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin (7/4/2015)
Leukosit : 7100/uL
Eritrosit : 4,21 juta/uL
Hemoglobin : 12,2 g/dL
Hematokrit : 36%
Trombosit : 170.000 ribu/uL
3. Assesment :
Dari anamnesis pasien anak 12 tahun datang dengan keluhan demam sejak 4
hari SMRS. Demam disertai dengan keluhan nyeri kepala berdenyut, nyeri otot, nafsu
makan berkurang, dan nyeri rahang belakang saat mengunyah. Sejak 2 hari smrs
mulai bengkak di bawah telinga dan makin nyeri saat menelan. Teman sekolah pasien
ada yang menderita sakit seperti ini kurang lebih 2 minggu smrs.
Dari pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal. Pada leher tampak
edema pada mandibula terutama sebelah kanan, nyeri tekan (+), hiperemis (+).
Hasil pemeriksaan laboratorium darah dalam batas normal.
Dari data-data tersebut maka dapat disimpulkan diagnosis kerja pasien adalah
parotitis. Hal ini sesuai dengan tinjauan pustaka dimana terdapat demam, nyeri kepala
berdenyut, nyeri otot, nafsu makan berkurang, bengkak di bawah telinga pada kelenjar
parotis, dan nyeri menelan. Riwayat kontak dengan penderita parotitis 2 minggu
sebelumnya.
4. Plan :
Rencana Tatalaksana :
Non Medikamentosa
1. Rawat inap di ruang isolasi
3
2. Diet lunak
3. Kompres panas dan dingin bergantian
Medikamentosa
1. IVFD RL 14 tpm
2. Injeksi ranitidin 2x1 amp
3. Injeksi dexamethasone 3x1 amp
4. Injeksi levofloksacyn 1x1
5. Formuno 2x1 tab PO
Edukasi :
Pasien dan keluarga diberikan penjelasan mengenai penyakit yang dideritanya yaitu
parotitis. Dijelaskan pula pentingnya pencegahan penularan dan komplikasi yang
terjadi pada parotitis.