Thaharah (bersuci) menurut bahasa berarti bersih dan membersihkan diri dari kotoran yang
bersifat hissiy (indrawi) seperti najis serta kotoran yang manawi seperti cacat atau aib . Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata bersih memiliki beberapa makna, antara
lain:
1) Bebas dari kotoran
2) Bening tidak keruh (tt air), tidak berawan (tt langit)
3) Tidak tercemar (terkena kotoran
4) Tidak bernoda; suci
5) Tidak dicampur dng unsur atau zat lain; asli.
Jadi, bersih yang dimaksud disini adalah suatu keadaan dimana sesuatu terbebas dari segala
hal yang membuatnya tampak tidak baik dan bersifat merusak pandangan.selain itu,
kebersihan juga merupakan ciri muslim yang cukup menonjol dimana telah ditegaskan dalam
sebuah maqolah bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman . Maka dari itu, hal
kebersihan ini cukup menjadi perhatian di kalangan umat Islam.
Pada dasarnya,thaharah tidak selalu diidentikkan dengan kebersihan karena ada perbedaan
diantara keduanya. Meskipun sama-sama bertujuan untuk menjaga kebersihan namun
thaharah sendiri mengandung nilai ibadah bagi yang menjalankannnya. Nilai ibadah inilah yang
kemudian menjadikan thaharah sebagai nilai lebih yang dimiliki umat Islam.
Adapun menurut syara, thaharah adalah sesuatu yang dihitung sunnah untuk melaksanakan
sholat seperti wudhu, mandi, tayammum dan menghilangkan najis. Thaharah atau bersuci
dalam pandangan Islam tidak hanya menyangkut masalah bersih atau kotor, namun lebih
kepada tujuan sahnya sebuah ibadah.
Tanpa adanya ritual bersuci yang sesuai, mustahil akan terwujud ibadah yang sah. Karena
salah satu syarat sahnya semua ibadah adalah kondisi suci yang apabila tidak terpenuhi maka
akan berakhir dengan kesia-siaan.
MACAM-MACAM THAHARAH
Beberapa macam thaharah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya yaitu wudlu,
mandi dan tayammum. Untuk perinciannya akan kami bahas lebih lanjut sebagai bertikut:
Wudlu
Wudlu menurut bahasaya itu sebutan untuk pembersihan sebagian anggota badan . Adapun
menurut syara, wudlu adalah sebutan untuk pembersihan bagian-bagian tertentu dengan niat
yang tertentu . Hukum wudlu ada dua, wajib bagi orang yang hadats dan sunnah bagi orang
yang memperbarui wudlu baik setelah shalat ataupun setelah mandi wajib, serta ketika orang
yang junub hendak melakukan makan, tidur atau wathi dan lain sebagainya . Beberapa
komponen wudlu antara lain:
a. Fardlu wudlu
Fardlu wudlu ada 6 yaitu:
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan beserta dua siku
4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh dua kaki sampai mata kaki
6. Tertib .
b. Syarat wudlu
Syarat wudlu yaitu hal-hal yang harus terpenuhi sebelum melaksanakan wudlu. Sayyid Ahmad
telah mengemukakan beberapa syarat wudlu seperti:
(1) Islam
(2) Cerdas; tidak bodoh atau gila
(3) Suci dari haidl dan nifas
(4) Bersih dari hal-hal yang menghalangi atau mencegah mengalirnya air sampai kekulit
(5) Anggota wudlu tidak mengandung hal yang dapat merubah sifat air
(6) Mengerti kefardluan wudlu
(7) Tidak meyakini bahwa fardlu wudlu adalah sunnah
(8) Air yang suci
(9) Menghilangkan najis yang terlihat
(10) Mengalirkan air di seluruh anggota wudlu .
c. Sunnah wudlu
Sunnah wudlu merupakan hal yang ketika dilakukan pada saat wudlu dan mendapat pahala
serta tidak berdosa jika ditinggalkan. Diantaranya yaitu:
(a) Bersiwak
(b) Membaca Basmalah
(c) Membasuh kedua telapak tangan
(d) Berkumur
(e) Menghisap dan menyemprotkan air dari lubang hidung
(f) Mengulangi rukun sebanyak tiga kali;
(g) Mengusap seluruh kepala
Fardlu mandi
Fardlu mandi ada tiga yaitu niat, membersihkan najis yang ada di seluruh tubuh serta
mengalirkan air hingga mengenai seluruh anggota tubuh.
Sunnah mandi
Beberapa sunnah mandi yang dianjurkan adalah lima perkara, yaitu:
1. Membaca basmalah
2. Berwudlu sebelum melakukan mandi
3. Menggosok-gosokkan tangan pada tubuh
4. Berturut-turut
5. Mendahulukan anggota sebelah kanan
Sebab-sebab tayammum terbagi menjadi dua kategori. Pertama yaitu tayammum yang wajib
mengulangi sholat yang telah dilakukan seperti tayammum karena tidak adanya air di tempat
yang biasanya terdapat air melimpah, lupa meletakkan air, hilangnya air dari tempatnya dan
sebagainya . Kedua yaitu dimana tidak diwajibkan untuk mengulangi sholat yang telah
dilakuakan seperti tayammum karena tidak ada air di tempat yang sudah biasa tidak ada airnya
dan kebutuhan akan air tersebut untuk diminum atau dijual untuk memenuhi kebutuhan, tidak
adanya air kecuali dengan harga tertentu dan tidak ada uang untuk membeli atau akan
dipergunakan untuk kebutuhan lain .
Fardlu tayammum ada lima yaitu memindahkan debu dari tanah atau udara kebagian yang
diusap, niat, mengusap wajah, mengusap dua tangan hingga kedua siku dan tertib. Beberapa
Sunnah tayammum yaitu bersiwak, membaca basmalah, mendahulukan anggota kanan,
berturut-turut, menipiskan debu pada telapak tangan.
Hal hal yang membatalkan tayammum diantaranya yaitu hadats, murtad, mengira telah ada air
di luar sholat, mengerti tentang keberadaan air, mampu untuk membeli air dan sebagainya.
KESIMPULAN
Thaharah (bersuci) menurut bahasa berarti bersih dan membersihkan diri dari kotoran yang
bersifat hissiy (indrawi) seperti najis serta kotoran yang manawi seperti cacat atau aib.
Sedangkan menurut syara, thaharah adalah sesuatu yang dihitung sunnah untuk
melaksanakan sholat seperti wudhu, mandi, tayammum dan menghilangkan najis.
Beberapa macam thaharah yaitu wudlu untuk menghilangkan hadats kecil, mandi untuk
menghilangkan hadats besar serta tayammum untukj menggantikan wudlu dalam keadaan
tertentu. Thaharah pada dasarnya adalah sebuah ibadah yang mencakup seluruh ibadah
lainnya. Tanpa adanya thaharah mustahil akan terwujud ibadah yang sah karena ibadah yang
dilakukan seorang hamba haruslah dalam keadaan yang suci untuk mencapai kesempurnaan.