BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang pada
baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Segala keputusan yang diambil
mempertahankan laba.
perusahaan. Faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut adalah produktif atau
tidak.
Seperti halnya pada PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan yang
bergerak dibidang industri, akhir-akhir ini mulai merasakan adanya kendala yang
penurunan sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Hai ini
Tabel 1
Perbandingan Permintaan Pasar, Realisasi Produksi,
dan Biaya Pemeliharaan Mesin
Tahun Permintaan Pasar Realisasi Produksi Biaya
Es Batu (Balok) Es Batu (Balok) Pemeliharaan (Rp)
2001 281.500 278.850 22.260.150
2002 298.205 289.658 39.028.021
2003 325.261 301.261 43.004.000
2004 310.174 287.156 64.823.562
2005 323.831 296.550 80.091.165,5
Sumber Data: PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kedudukan produk di pasar sangat
membutuhkan biaya pemeliharaan mesin yang besar. Pada tahun 2005 perusahaan
3
telah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pemeliharaan mesin yaitu
memproduksi sebesar 296.550 balok. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada
penggantian mesin lama yang tidak efisien lagi dengan mesin baru yang lebih
mesin itu pula dapat memanfaatkan peluang pasar yang dapat dimasuki, sehingga
Berdasarkan uraian diatas dan pentingnya keputusan yang harus diambil oleh
Meningkatkan Laba Pada PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri di
Pandaan.
B. Rumusan Masalah
PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri adalah: Apakah investasi penggantian
C. Batasan Masalah
rencana perluasan usaha maka masalah yang ada dibatasi pada analisis layak atau
tidaknya penggantian aktiva mesin produksi dilihat dari aspek pasar dan
pemasaran serta aspek keuangan. Alasan kedua aspek tersebut yang dianalisis,
karena dengan analisis aspek pasar dan pemasaran dapat diketahui berapa besar
permintaan pasar akan produk tersebut dan dapat diketahui pasar potensial yang
berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk investasi penggantian aktiva mesin
tersebut.
1. Tujuan Penelitian
produksi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan
5
b. Bagi Kreditur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
A. Tinjauan Teori
(2000) yang berjudul Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pada C.V.
mesin produksi yang akan ditambah yaitu mesin Multi Bor sebanyak 2 buah
penelitian ini diperoleh hasil bahwa analisis penambahan mesin produksi ini
terletak pada alat analisis data dan lama peramalan selama 5 tahun.
lain terletak pada obyek penelitian, yaitu penelitian terdahulu dilakukan pada
2. Tinjauan Pustaka
1. Investasi
7
capital investasi)
dana yang cukup lama (lebih dari satu tahun). Misalnya membeli mesin
menghadapi tantangan dari berbagai sektor, baik sektor intern maupun dari
a. Penggolongan Investasi
pasti.
lebih banyak lagi mesin dari jenis yang sekarang dipakai atau
investasi penggantian.
suatu investasi.
menjadi:
Modal yang berasal dari sumber dana intern adalah modal atau
b). Depresiasi
Sumber dana ekstern yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan,
a). Pinjaman
12
para kreditur, yang mana dana ini berasal dari badan atau
I. Supplier
sebelumnya.
II. Bank
dibidang keuangan
dalam mesin menyangkut atas hasil di masa mendatang dari investasi ini
dengan berhasil.
beda. Ada yang menafsirkan dalam artian yang terbatas, juga ada yang
menafsirkan dalam artian yang lebih luas. Proyek-proyek yang diteliti bisa
proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi, baik
dampak ekonomis maupun dampak yang bersifat sosial. Oleh sebab itu
investasi.
belum ada ketentuan secara pasti tentang aspek apa saja yang harus
datang.
Y = a + bx
a= Y
n
b=
xy
x 2
Jika x=0
Keterangan:
Y = variabel permintaan
x = variabel permintaan
n = jumlah data
a = jumlah permintaan
Y = a + bx + cx2
a= y c x 2
b=
xy
x 2
n x Y x Y
2 2
c=
n x x
4 2 2
Jika x =0
III). Metode Trend Simple Exponential, digunakan jika data yang
Y = abx
Log a = log Y
n
x log Y
Log b =
x 2
sebagai berikut:
Tabel 2
Analisis Kuadrat Terkecil
Tahun Metode Trend Metode Trend Metode Trend
Linier Kuadratik Exponential
(Yt Yt1)2 (Yt Yt1)2 (Yt Yt1)2
Selisih Kuadrat Selisih Kuadrat Selisih Kuadrat
1 (Yt Y11)2 (Yt Y11)2 (Yt Y11)2
2 (Yt Y21)2 (Yt Y21)2 (Yt Y21)2
3 (Yt Y31)2 (Yt Y31)2 (Yt Y31)2
4 - - -
5 - - -
N (Yt Yn1)2 (Yt Yn1)2 (Yt Yn1)2
keseluruhan.
penghasilan devisa.
kerja)
kompleks.
5) Fasilitas transportasi
dimiliki.
23
pekerjaannya.
diperoleh dari dua sumber, yaitu dari modal sendiri dan modal
asing atau pinjaman, maka perlu diteliti seberapa jauh dana itu
arus kas.
penjualan saham.
dan deviden.
saat.
28
b). Laba
c). Pajak
setiap orang yang hidup dalam suatu negara pasti atau harus
10%.
tahun 2000 halaman 112 tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak
Tabel 3
Biaya Penghasilan Kena Pajak
Besarnya Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000,00 10 %
Diatas Rp 50.000.000,00 Rp 100.000.000,00 15 %
Diatas Rp 100.000.000,00 30%
Sumber: Undang-undang Perpajakan Tahun 2000
aktiva tetap.
sehat.
pinjaman.
Rumus:
k*d = kd (1-t)
Keterangan:
t = tarif pajak
preferen).
Rumus:
Dp
Biaya saham preferen =
Pn
Keterangan:
Rumus:
D1
ke = +g
PD
Keterangan:
33
Rumus:
kr = ke (1-t) (1-b)
Keterangan:
stockholder)
akan menurun.
2001: 218):
Rumus:
RP = Rf + Risk Premium
Keterangan:
35
Public.
Rumus:
Arus Kas
arus kas yang di diskontokan =
(1 k ) n
Capital Outlays
PP = X I Tahun
Proceeds Tahunan
Kriteria:
Kelebihan PP adalah:
Accounting income
Kelemahan PP adalah:
37
Payback.
Avarage EAT
ARR = Avarage Investment X 100%
Kriteria:
investasi diterima.
investasi ditolak.
bukan kas
keuntungan
antara jumlah kas yang keluar dari dana proyek dan kas
NPV = xxx
Kriteria:
n
CFt
NPV = ( ) - Io
t 1 1(1 k ) t
Keterangan:
40
I0 = Investasi awal
n = Umur proyek
t = 1,2,3,..,n
nilainvestasinya
menyesatkan
tahun ke tahun
170):
A1 A2 An
Outlays = ..........
(1 r ) (1 r ) 2
(1 r ) n
NPV1
IRR = i1 + (i2 i1)
NPV1 NPV2
Keterangan:
NPV1 = positif
NPV2 = negatif
Kriteria:
sebenarnya
besar.
PV of Proceeds
PI = PV of Outlays \
Kriteria:
masalah.
(MIRR)
CF (1 K t a ) n t
t 1
I0
(1 MIRR ) n
Keterangan:
t = 1,2,3,..,n
n = Umur ekonomis
I0 = Investasi awal.
3. Aktiva Tetap
salah satu benda yang bermanfaat dan memberikan faedah sangat besar
Aktiva tetap menurut SAK, dalam PSAK (2002: No. 16.2) adalah
aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau yang
normal.
(2002: No.16.5) terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan
harga beli.
a). Aktiva yang diharapkan dapat digunakan selama lebih dari satu
periode akuntansi
sama.
Rumus:
49
Rumus:
n 1
Jumlah angka tahun = n
2
Rumus:
biaya penyusutannya.
adalah:
Rumus:
4. Pengawasan Peramalan
Hal yang perlu dicatat adalah seberapa besar penyimpangan itu telah
Suwarsono, 2000:69):
peramalan.
AAE = Y Y 1
Keterangan:
Y = Data riil
Y1 = Data peramalan
= Harga mutlak
RMSE = (Y Y 1
)2
n
Y = Data riil
Y1 = Data peramalan
r = 1
(Y Y 1 ) 2
(Y Y ) 2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
Y = Data riil
53
Y1 = Data peramalan
d. Kontrol limit
kontrol limit, yakni ditentukan batas atas (upper control limits) dan
juga batas bawah (lower control limit). Jika selisih antara nilai riil dan
(D of F) R = m arg inal (Y Y 1
)
n 1
Keterangan:
(D of F) R = Degree fo freedom
Y1 = Nilai peramalan
C. Kerangka Pikir
Biasanya studi kelayakan proyek dilakukan oleh perusahaan pada saat
perusahaan akan melaksakanan suatu proyek yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan perusahaan, sehingga perusahaan akan melakukan analisis
kelayakan terhadap proyektersebut untuk mengetahui apakah proyek tersebut
layak untuk dilaksanakan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
55
Penelitian dilakukan di PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri yang
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, karena penelitian ini
memusatkan pada suatu obyek tertentu atau permasalahan yang terjadi pada satu
perusahaan saja. Hasil penelitian ini diusahakan dapat digunakan sebagai bahan
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari perusahaan yaitu data tentang jumlah
aktiva yang dimiliki perusahaan, data aktiva atau mesin yang rusak, data
data penjualan, data harga pokok penjualan, dan data laporan keuangan.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari luar perusahaan atau sumber lain yang digunakan
untuk mendukung penulisan skripsi ini. Data tersebut adalah data pinjaman
dari bank, data harga beli mesin, dan data harga jual mesin serta suku bunga
adalah:
1. Wawancara
mengumpulkan data berupa data aktiva mesin produksi yang rusak, metode
2. Dokumentasi
biaya pemeliharaan mesin, data penjualan dan harga jual per balok, data
penjualan di masa yang akan datang adalah metode Trend, antara lain sebagai
berikut:
Digunakan bila Scatter diagram dari data masa lalu yang tersedia
rupiah (Rp).
digunakan jika data yang tersedia cenderung naik turun dengan perbedaan
Digunakan jika scatter diagram dari data masa lalu yang tersedia
d. Pengawasan Peramalan
senyatanya.
2. Analisis Keuangan
58
sumber yaitu kredit dari bank dan modal sendiri. Pengukurannya adalah
1) Arus kas masuk, terutama datang dari hasil penjualan produk, dan
dari biaya modal, maka nilai perusahaan akan meningkat, begitupun juga
dipengaruhi oleh keuntungan bebas resiko (Risk free rate), dan resiko
59
berharga itu. Biaya modal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang keluar dari dana proyek dank as yang masuk kedalam dana
6) Metode MIRR
Metode yang digunakan dalam aspek pasar dan pemasaran adalah metode
Rumus:
Y = a + bx
y
a=
n
xy
b=
x2
Dimana:
n = jumlah data
Rumus:
Y = a + bx + cx2
a=
y c x 2
xy
b=
x2
n x Y ( x )( Y )
2 2
c=
n x ( x )
4 2 2
Rumus:
Y1 = abx
log Y
Log a =
n
x log Y
Log b =
x2
Ketiga trend tersebut kemudian dipilih salah satu yang paling sesuai
untuk memprediksi suatu data dengan cara analisis selisih kuadrat terkecil
dengan format sebagai berikut:
Tabel 4
Selisih kuadrat Terkecil
Tahun Metode trend linier Metode trend Metode trend
(Yt Yt1)2 kuadratik exponential
(Yt Yt1)2 (Yt Yt1)2
Selisih kuadrat Selisih kuadrat Selisih kuadrat
d. Pengawasan Peramalan
AAE = Y Y 1
Keterangan:
Y = Data riil
Y1 = Data peramalan
1) Arus kas masuk, terutama datang dari hasil penjualan produk, dan
Rumus:
RP = Rf + risk premium
Keterangan:
Indonesia
Rumus:
Capital Outlays
PP = X I Tahun
Proceeds Tahunan
Rumus:
Avarage EAT
ARR = Avarage Investment X 100%
Rumus:
NPV = xxx
n
CFt
NPV = ( ) - Io
t 1 1(1 k ) t
Keterangan:
I0 = Investasi awal
n = Umur Proyek
Rumus:
NPV1
IRR = i1 + (i2-i1)
NPV1 NPV2
Keterangan:
NPV1 = positif
NPV2 = negatif
Rumus:
PV of Proceeds
PI = PV of Outlays
Rumus:
n
CF (1 K t a ) n t
t 1
I0
(1 MIRR ) n
Keterangan:
t = 1,2,3,..,n
n = Umur ekonomis
67
I0 = Investasi awal.
G. Uji Hipotesis
Bila PP > umur ekonomis (waktu pengembalian yang disyaratkan), maka usul
investasi ditolak.
Bila ARR tingkat bunga yang disyaratkan, maka usul investasi diterima.
Bila ARR < tingkat bunga yang disyaratkan, maka usul investasi ditolak.
BAB IV
69
Perusahaan daerah propinsi daerah tingkat I Jawa Timur semula terdiri dari
membawahi beberapa. Pada bulan Maret 1985, telah ditetapkan menjadi lima
direksi perusahaan daerah dan setiap direksi membawahi beberapa unit usaha dan
sub unit, sebenarmua unit atai sub unit ini berfungsi sebagai unit atau sub unit
produksi. Sub-sub unit tersebut memproduksi berbagai macam produk, yaitu PD.
Aneka Pangan, PD. Aneka Kimia, PD. Sarana Bangunan, PD. Aneka Usaha, dan
PD. Aneka Jasa. Sedangkan PD. Aneka Pangan itu sendiri terdiri dari tiga bagian
yaitu PD. Aneka Pangan ES, PD. Aneka Pangan Coklat Cendrawasih, dan PD.
Lima unit dan tiga sub unit tersebut dibawah suatu pengendalian direktur
unit diberi wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri dan masih
Pabrik Es Kasri pada mulanya didirikan oleh belanda pada tahun 1918.
Perusahaan ini telah berpindah tangan beberapa kali sehingga pada tahun
1945 perusahaan ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia yaitu pada saat
Minuman).
Timur.
sesuai Perda Tingkat I Jawa Timur No. 27 Tahun 1985, tanggal 20 Oktober
1985 sampai dengan Desember 1999. Pada 1 Januari 2000, perusahaan bubar
dan berdiri menjadi PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri berdasarkan
2. Lokasi Perusahaan
ini memilih lokasi perusahaan merupakan persoalan yang sangat penting bagi
3. Srtuktur Organisasi
Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri adalah struktur organisasi garis atau
Struktur organisasi lini ini diharapkan dapat diperoleh garis wewenang dan
tanggung jawab yang jelas serta hubungan kerja antar karyawan dapat
Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan pada gambar 1 berikut
ini:
Gambar 1
72
Kepala Unit
Pelaksana Urusan
Kasub Kasub Kasub Bag Kasub Kasub Pelaksana
Pemasaran
Bag Produksi Bag Pemeiharaan Umun & Tata Bag Gudang Bag Kesehatan Urusan
Usaha
Pemasaran
Pelaksana Urusan
Kendaraan
Pelaksana
Pelaksana Urusan
Urusan
Penagihan
Pelaksana Urusan Penagihan
Umun & Keamanan
Sumber Data: PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
a. Kepala Unit
utama.
direksi.
target laba perusahaan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
3) Membuat laporan keuangan unit sampai dengan laporan laba rugi dan
neraca.
lainnya.
bagian administrasi.
kebutuhan.
bagian administrasi.
bagian administrasi.
ketentuan.
produksi.
dan pemeliharaan.
produksi.
pemeliharaan.
program pemasaran.
waktunya.
5. Ketenaga Kerjaan
a. Jumlah Karyawan
sehingga tidak ada jurang pemisah antara bawahan dengan atasan yang
lampiran 1.
b. Kualitas Karyawan
Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri sesuai dengan kualitas karyawan yang
1) Sarjana : 3 orang.
Jumlah : 78 orang
dan layak adalah suatu tugas yang sangat sulit dari manajemen personalia.
Tidak ada suatu cara yang pasti untuk menentukan upah dan gaji yang
sebagai berikut:
1) Sistem Bulanan
78
2) Sistem Harian
1) Hari Kerja
2) Jam Kerja
79
tenaga kerja dilakukan jika terdapat jabatan yang kosong, untuk mengisi
bahwa tenaga kerja yang sudah bekerja di dalam perusahaan sudah dapat
dilakukan kalau tidak ada yang cocok atau mampu mengisi jabatan
a. Proses Produksi
secara bertahap sehingga antara tahap yang satu dengan tahap yang
lainnya saling berkaitan dan apabila pada salah satu tahap terjadi kendala
1) Bahan Baku
memenuhi persyaratan.
2) Bahan Pembantu
c) Oli dan solar, berfungsi sebagai pelumas dan bahan bakar mesin-
mesin produksi.
pada lampiran 2.
Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
Gambar 2
Proses Produksi Es Balok
Ya / Tidak
Es membeku
berikut:
82
Ice scan (cetakan es diisi dengan air murni sebagai bahan baku utama
pembuatan es.
memasang ice scan pada rei (alat Bantu untuk mempermudah proses
adalah pengangkatan ice scan dari kuip untuk direndam di air normal
pada bak penampungan. Hal ini bertujuan agar sisi es balok terluar
Es balok yang sudah terlepas dari ice scan tadi disortir untuk
b. Hasil Produksi
menghasilkan satu jenis produk saja yaitu es balok atau lebih dikenal
dengan es batu dan berat perbalok sebesar 25 kg. Pabrik es kasri ini dalam
terakhir yaitu dimulai tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 adalah:
Tabel 5
84
Sumber Data : PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
7. Pemasaran
a. Daeran Pemasaran
sebagai pengawet ikan agar agar tetap segar yang biasanya dikonsumsi
oleh para nelayan dan untuk kebutuhan masyarakan di sekitar pabrik, yang
terdapat pula warung-warung nasi dan es. Namun dengan begitu tidak
keluar dari daerah Pandaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
petner kerja yang telah dijalin oleh pabrik es Kasri tersebut. Daerah
dan Lamongan.
dan Prambon.
dan Pasuruan.
b. Pesaing
kebijakan, yaitu:
pemasaran.
didasarkan atas harga dari pesaing agar pelanggan tidak beralaih pada
86
perusahaan lainnya. Adapun harga jual dan volume penjualan selama lima
tahun terakhir yang dimulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005
Tabel 6
Data Penjualan Es Balok
d. Saluran Distribusi
ditetapkan oleh PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri adalah:
8. Informasi Keuangan
Data keuangan yang akan peneliti sajikan dari rahun 2001 sampai
c. Neraca
merencakan mengganti mesin produksi lama dengan mesin baru. Adapun mesin
Mesin produksi yang baru ini mempunyai umur ekonomis selama 10 tahun
dengan nilai sisa sebesar 50.000.000 dan mempunyai kapasitas produksi sebesar
35.000 kg per hari atau mampu menghasilkan 1.400 es balok untuk sekali
produksi sebesar 22.000 kg atau mampu menghasilkan 880 balok es untuk sekali
produksi.
berfungsi sebagai alat analisis untuk menilai layak tidaknya penggantian mesin
analisis aspek pasar dan pemasaran serta aspek keuangan. Langkah-langkah untuk
mengetahui peluan pasar dari produk yang dihasilkan. Dilihat dari kedudukan
pasar dan keadaan pesaing dalam dunia usaha, maka untuk menganalisis
peluang pasar dianalisis melalui penjualan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dipasar sangat kuat, hal ini tercermin pada jumlah penjualan es balok yang
jumlah penjualan es balok dimasa yang akan datang. Peramalan yang akan
digunakan adalah metode trend, yaitu suatu analisis yang digunakan untuk
dari PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri berdasarkan dari data tabel
penjualan diatas.
89
Tabel 7
Analisis Penjualan Es Balok dengan Metode Trend Linier
(Dalam rupiah)
Tahun Penjualan x x2 xYt
(n) (Yt)
2001 1.264.038.450 -2 4 - 2.528.076.900
2002 1.518.474.950 -1 1 - 1.518.474.950
2003 1.651.890.000 0 0 0
2004 1.813.110.000 1 1 1.813.110.000
2005 2.094.769.000 2 4 4.189.538.000
n 8.342.282.400 0 10 1.956.096.150
Sumber Data: Tabel 6 diolah
a= Y t
b=
xY t
n x 2
8.342.282.400 1.956.096.150
a= b=
5 10
a = 1.668.456.480 b = 195.609.615
balok setiap tahun dengan memasukkan nilai a dan b ke dalam rumus Yt1 =
a + bx. Disamping mengganti nilai x dengan angka yang sesuai pada tahun
195.609.615 (x).
Tabel 8
Estimasi Penjualan dengan Metode Trend Linier
90
(dalam rupiah)
1
Tahun A bx Yt Yt Yt1
2001 1.668.456.480 195.609.615 (-2) 1.277.237.250 -13.198.800
2002 1.668.456.480 195.609.615 (-1) 1.472.846.865 45.628.085
2003 1.668.456.480 195.609.615 ( 0 ) 1.668.456.480 - 16.566.480
2004 1.668.456.480 195.609.615 ( 1 ) 1.846.066.095 - 50.956.095
2005 1.668.456.480 195.609.615 ( 2 ) 2.059.675.710 35.093.290
Sumber Data: Tabel 7 diolah
Tabel 9
Analisis Penjualan Es Balok dengan Metode Trend Kuadratik
(dalam rupiah)
Tahun Yt x x2 x4 xYt x2Yt
2001 1.264.038.450 -2 4 16 - 2.528.076.900 5.056.153.800
2002 1.518.474.950 -1 1 1 - 1.518.474.950 1.518.474.950
2003 1.651.890.000 0 0 0 0 0
2004 1.813.110.000 1 1 1 1.813.110.000 1.813.110.000
2005 2.094.769.000 2 4 16 4.189.538.000 8.379.076.000
n 8.342.282.400 0 10 34 1.956.096.150 16.766.814.750
Sumber Data: Tabel 6 diolah
cx2, dimana nilai a, b dan c dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
b=
xY t
x 2
1.956.096.150
= = 195.609.615
10
91
n x 2Yt ( x 2 )( Yt )
c=
n x 4 ( x 2 ) 2
83.834.073.750 83.422.824.000
=
170 100
411 .249.750
= = 5.874.996,53.
70
a= Y t c x 2
n
8.283.532.434,7
= = 1.656.706.486,94
5
Tabel 10
Estimasi Penjualan dengan Metode Trend Kuadratik
(dalam rupiah)
2 1
Tahun a Bx cx Y t Yt Yt1
92
Tabel 11
Analisis Penjualan Es Balok dengan Metode Trend Simple Exponential
(dalam rupiah)
2
Tahun Yt x x Log Yt x(Log Yt) Log Yt1
2001 1.264.038.450 -2 4 9,1018 - 18,2036 9,11302
2002 1.518.474.950 -1 1 9,1814 - 9,1814 9,16458
2003 1.651.890.000 0 0 9,2180 0 9,21614
2004 1.813.110.000 1 1 9,2584 9,2584 9,2677
2005 2.094.769.000 2 4 9,31211 18,6422 9,31926
n 8.342.282.400 0 10 46,0807 0,5156 -
Sumber Data: Tabel 6 diolah
Persamaan garis lurus dalam metode trend simple exponential yaitu Log
Yt1 = Log a + Log b (x), dimana nilai log a dan log b dapat dicari dengan
Log a = LogY t
46,0807
= = 9,21614
5
Log b =
x( LogY ) t
x 2
93
10,5156
= = 0,05156
10
balok setiap tahun dengan nilai loh a dan log b ke dalam rumus Log Y tt =
Log a + Log b (x), disamping mengganti nilai x dengan angka yang sesuai
pada tahun yang akan dicari ramalannya. Persamaannya yaitu: Log Yt1 =
Tabel 12
Estimasi Penjualan dengan Metode Trend Simple Exponential
(dalam rupiah)
1 1
Tahun Log a Log b (x) Log Y = Yt
t Yt Yt1
2001 9,21614 0,05156 (-2) 9,11302 = 1.297.239.010 - 33.200.560
2002 9,21614 0,05156 (-1 ) 9,16458 = 1.460.763.807 57.711.143
2003 9,21614 0,05156 ( 0 ) 9,21614 = 1.644.901.891 6.988.109
2004 9,21614 0,05156 ( 1 ) 9,2677 = 1.852.251.691 - 39.141.691
2005 9,21614 0,05156 ( 2 ) 9,31926 = 2.085.739.183 9.029.817
Sumber Data : Tabel 11 diolah
adalah:
Tabel 13
Hasil Estimasi dari ketiga Metode Trend Penjualan
(dalam rupiah)
Tahun Yt1 Yt1 Yt1
(Trend Linier) (Trend Kuadratik) (Trend Simple Exponential)
2001 1.277.237.250 1.288.987.242 1.297.239.010
2002 1.472.846.865 1.466.971.868 1.460.763.807
2003 1.668.456.480 1.656.706.486,94 1.644.901.891
94
Tabel 14
Analisis Selisih Kuadrat Terkecil
Tabel 15
Estimasi Penjualan Es Balok
(dalam rupiah)
95
Tahun A bx Yt1
2006 1.668.456.480 195.609.615 ( 3 ) 2.255.285.325
2007 1.668.456.480 195.609.615 ( 4 ) 2.450.894.940
2008 1.668.456.480 195.609.615 ( 5 ) 2.646.504.555
2009 1.668.456.480 195.609.615 ( 6 ) 2.842.114.170
2010 1.668.456.480 195.609.615 ( 7 ) 3.037.723.785
2011 1.668.456.480 195.609.615 ( 8 ) 3.233.333.400
2012 1.668.456.480 195.609.615 ( 9 ) 3.428.993.015
2013 1.668.456.480 195.609.615 (10) 3.324.552.630
2014 1.668.456.480 195.609.615 (11) 3.820.162.245
1015 1.668.456.480 195.609.615 (12) 4.015.771.860
Sumber data : Tabel 7 diolah
peningkatan.
d. Pengawasan Peramalan
AAE = Y Y 1
0
= =0
5
96
tidak ada kesalahan karena hasil dari AAE adalah nol (0).
besar biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang akan diterima
cara menganalisis:
berikut:
tersebut berasal dari modal sendiri dan hutang jangka panjang serta hasil
Tabel 16
Perhitungan Nilai Residu (Metode Garis Lurus)
berikut:
Keuntungan = Rp 15.000.000
98
Perincian sumber dana yang berasal dari penjualan mesin lama adalah
sebagai berikut:
= Rp 36.500.000
Asia (BCA) dengan tingkat bunga sebesar 17 % tiap tahun dari sisa hutang
selama 5 tahun.
1) Bunga
99
tahunnya dari sisa hutang dalam jangka waktu 5 tahun. Berikut ini
peneliti akan menyajikan tabel angsuran dan bunga yang harus dibayar
Tabel 17
Angsuran dan Bunga Yang Harus Dibayar Tiap Tahunnya
(dalam rupiah)
Kewajiban Membayar
Tahun Pinjaman Angsuran Bunga Jumlah
Pokok 17 %
pertahun
2006 400.000.000 80.000.000 68.000.000 148.000.000
2007 320.000.000 80.000.000 54.400.000 134.400.000
2008 240.000.000 80.000.000 40.800.000 120.800.000
2009 160.000.000 80.000.000 27.200.000 107.200.000
2010 80.000.000 80.000.000 13.600.000 93.600.000
Sumber data: Data Primer diolah
Keterangan
400.000.000
80.000.000
5
1) 17 % x Rp 400.000.000 = Rp 68.000.000
2) 17 % x Rp 320.000.000 = Rp 54.400.000
3) 17 % x Rp 240.000.000 = Rp 40.800.000
100
4) 17 % x Rp 160.000.000 = Rp 27.200.000
5) 17 % x Rp 80.000.000 = Rp 13.600.000
2) Pajak
Tabel 18
Tarif Pajak Penghasilan
dengan pembelian aktiva mesin produksi. Arus kas keluar terdiri dari
Sebagai dasar dalam menghitung estimasi laba rugi (tabel 19) dan
arus kas (tabel 20) terlebih dahulu membuat estimasi penjualan es,
(pemasaran).
102
Tabel 19
Estimasi Laba Rugi
2006 2015
PT Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penjualan 2.255.285.325 2.450.894.940 2.646.504.555 2.842.114.170 3.037.723.785 3.233.333.400 3.428.993.015 3.624.552.630 3.820.162.245 4.015.771.860
Pendapatan Jasa 649.006.095 1.071.601.990 1.194.197.885 1.316.793.780 1.439.389.675 1.561.985.570 1.684.581.465 1.807.177.360 1.929.773.255 2.052.364.150
Angkut
Jumlah 2.904.291.420 3.522.496.930 3.840.702.440 4.158.907.950 4.477.113.460 4.795.318.970 5.113.574.480 5.431.729.990 5.749.935.500 6.068.135.010
HPP (1.039.753.951,2) (1.113.615.702,6) (1.187.477.452) (1.261.339.202,8) (1.335.200.853,1) (1.409.062.703,4) (1.482.924.454,7) (1.556.786.204) (1.630.647.954,4) (1.704.509.705,8)
Laba Kotor 1.864.537.468,8 2.408.881.227,4 2.653.224.988 2.897.568.747,2 3.141.912.506,9 3.386.256.266,6 3.630.650.025,3 3.874.943.786 4.119.287.545,6 4.363.626.304,2
By Operasi (585.644.305,8) (649.556.625) (713.468.944,2) (777.381.263,4) (841.293.582,6) (905.205.901,8) (969.118.221) (1.033.030.540,2) (1.096.942.859,4) (1.160.855.179,6)
(Pemasaran)
Laba Operasi 1.278.893.164 1.759.324.602,4 1.939.756.043,8 2.120.187.483,8 2.300.618.924,3 2.481.505.364,8 2.661.531.804,3 2.841.913.245,8 3.022.344.686,2 3.202.771.124,6
Pendapatan Lain-lain 34.973.946,4 39.419.144,6 43.864.342,8 48.309.541 52.754.739,2 57.199.937,4 61.645.135,6 66.090.330,8 70.535.532 74.980.730,2
EBIT 1.313.867.110,4 1.798.743.747 1.983.620.386,6 2.168.497.024,8 2.353.373.663,5 2.538.250.302,2 2.723.176.939,9 2.908.003.576,6 3.092.880.218,2 3.277.751.854,8
Biaya Bunga (68.000.000) (54.400.000) (40.800.000) (27.200.000) (13.600.000) - - - - -
Depresiasi Msn. (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000) (115.000.000)
Baru
EBT 1.130.867.110,4 1.629.343.747 1.827.820.386,6 2.026.297.024,8 2.224.773.663,5 2.432.250.302,2 2.608.176.939,9 2.790.003.576,6 2.977.880.218,2 3.162.751.854,8
Pajak Perseroan (321.760.133) (471.303.124,1) (530.846.115,8) (590.389.107,7) (649.932.098,9) (709.475.090,6) (764.953.081,7) (820.401.072,8) (875.864.065,4) (931.325.556,2)
EAT 809.106.977,4 1.157.040.622,9 1.296.974.270,8 1.435.907.917,1 1.574.847.564,6 1.713.775.211,6 1.843.223.850,2 1.969.602.503,6 2.102.016.152,8 2.231.426.298,6
Sumber Data: data Primer diolah
Tabel 20
Estimasi Arus Kas Bersih
2006 2015
103
Jumlah 1.200.000.000 2.095.157.390 2.368.875.451,7 2.552.592.512 2.736.309.753,5 2.919.726.634,6 3.023.743.701,8 3.216.995.757,4 3.410.217.817 3.603.454.879,2 3.796.690.441,6
C. Selisih Kas 1.163.500.000 844.106.994,4 1.193.040.622,9 1.331.964.270,8 1.470.907.917,5 1.610.141.564,6 1.918.775.205,6 1.958.223.858,2 2.087.602.503,8 2.217.016.152,8 2.346.426.298,6
bunga standar Sertifikat Bank Indonesia (suku bunga SBI tanggal 16 Mei
dengan 7 %).
= 12,15 % + 7 %
= 19,15 %
Arus Kas
Diskonto arus kas =
(1 k ) n
105
Tabel 21
Perhitungan Arus Kas yang Didiskontokan
(dalam rupiah)
Tahun Arus Kas Diskonto 19,15 % Arus Kas yang Didiskontokan
(1 + 0,1915)n Arus Kas
(1 0,1915) n
2006 844.106.994,5 1,1915 708.440.616,4
2007 1.193.040.622,9 1,4197 840.346.990,2
2008 1.331.964.270,8 1,6915 787.445.622,2
2009 1.470.907.917,5 2,0155 729.798.023,8
2010 1.610.141.564,6 2,4014 670.501.192,6
2011 1.918.775.205,6 2,8613 670.595.605,1
2012 1.958.223.858,2 3,4092 574.393.951,1
2013 2.087.602.503,8 4,0621 513.921.986,9
2014 2.217.016.152,8 4,8400 458.061.188,4
2015 2.346.426.298,6 5,7669 406.878.270,5
Capital Outlays
PP = x 1 Tahun
Proceeds Tahunan
455.059.383,6
= 840.346.990,2 x 1 Tahun
= 0,545 Tahun
Tabel 22
Estimasi Earning After Tax (EAT)
(dalam rupiah)
Tahun EAT
2006 809.106.977,4
2007 1.158.040.622,9
2008 1.296.974.270,8
2009 1.435.907.917,1
2010 1.574.841.564,6
2011 1.713.775.211,6
2012 1.843.223.850,2
2013 1.969.602.503,6
2014 2.102.016.152,8
2015 2.231.426.298,6
13.903.489.115,6
Sumber data: Tabel 14 diolah
Jumlah EAT
Rata-rata EAT =
n
13.903.489.115,6
= = 1.390.348.911,56
10
1.390.348.911,56
ARR = x 100 %
1.163.500.000
= 119,5 %
besar dari tingkat bunga relevan yaitu sebesar 19,15 % (119,5 % >
19,15 %).
yang masuk ke dalam dana proyek dengan kas yang keluar dari dana
yang digunakan.
Tabel 23
Net Present Value (NPV)
(dalam rupiah)
Tahun Arus Kas Masuk 19,15 % CFt
( CF ) (1 + 0,1915)n (1 k a ) n
2006 844.106.994,5 1,1915 708.440.616,4
2007 1.193.040.622,9 1,4197 840.346.990,2
2008 1.331.964.270,8 1,6915 787.445.622,2
2009 1.470.907.917,5 2,0155 729.798.023,8
2010 1.610.141.564,6 2,4014 670.501.192,6
2011 1.918.775.205,6 2,8613 670.595.605,1
2012 1.958.223.858,2 3,4092 574.393.951,1
2013 2.087.602.503,8 4,0621 513.921.986,9
2014 2.217.016.152,8 4,8400 458.061.188,4
2015 2.346.426.298,6 5,7669 406.878.270,5
16.978.205.386,3 29.6591 6.360.383.447,2
Sumber data: Tabel 20 diolah
n CFt
NPV = t - I0
t 1 1(1 k a )
Tabel 24
Internal Rate of Return (IRR)
(dalam rupiah)
Tahun Arus Kas Masuk DF PV dari DF PV dari
35 % Arus Kas Masuk 36 % Arus Kas Masuk
2006 844.106.994,5 0741 625.482.282,9 0,735 620.418.641
2007 1.193.040.622,9 0,549 654.979.301,5 0,541 645.434.976,5
2008 1.331.964.270,8 0,406 971.309.992,1 0,398 530.121.779,5
2009 1.470.907.917,5 0,301 442.743.283 0,292 429.505.111,8
2010 1.610.141.564,6 0,223 359.061.568,8 0,215 346.180.436,3
2011 1.918.775.205,6 0,165 316.997.908,8 0,158 330.166.482,4
2012 1.958.223.858,2 0,122 238.903.310,7 0,116 227.153.967,5
2013 2.087.602.503,8 0,091 189.971.827,8 0,085 177.446.212,8
2014 2.217.016.152,8 0,067 148.540.082,2 0,063 139.672.017,6
2015 2.346.426.298,6 0,050 117.321.314,9 0,046 107.935.609,7
Total 3.764.910.872,7 3.554.035.235,1
NPV1
IRR = i1 - (i2 i1)
NPV1 NPV2
109
2.601.410.872,7
IRR = 35 % - 2.601.410.872,7 - 2.390.535.235,1 (35% - 36%)
2.601.410.872,7
IRR = 35 % - 210.875.637,6 (1%)
IRR = 35 % - 12,37 %
IRR = 22,63 %
dilaksanakan karena nilai IRR (22,63 %) lebih besar dari tingkat bunga
relevan (19,15%).
6.360.383.447,2
PI =
1.163.500.000
PI = 5,47
Tabel 25
Metode Tingkat Pengembalian Internal yang Dimodifikasi (MIRR)
CF (1 k
t 1
t a ) n 1
= I0
(1 MIRR) n
36.679.360.943,58
= 1.163.500.000
(1 MIRR) 10
36.679.360.943,58
(1 + MIRR)10 =
1.163.500.000
(1 + MIRR)10 = 31,525
1,4987
Log (1 + MIRR) =
10
(1 + MIRR) = 1,4121
MIRR = 1,4121 1
41,21 % lebih besar dari tingkat biaya modal 19,15 % (41,21 % >
19,15 %)
D. Pembahasan
Hasil dari analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran yang ditinjau dari
penjualan es balok dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun.
kriteria penilaian investasi dengan metode Payback Period (PP), diketahui bahwa
investasi penggantian aktiva mesin produksi pada PT. Panca Wira Usaha Unit
Pabrik Es Kasri Pandaan layak untuk dilaksanakan karena PP sebesar 2,08 tahun
lebih kecil dari waktu pengembalian yang disyaratkan yaitu 10 tahun (0,545 >10).
112
ARR sebesar 119,5 %lebih besar dari tingkat bunga relevan yaitu sebesar 19,15 %
(NPV), diketahui bahwa usul investasi diterima dan layak dilaksanakan karena
(IRR), dapat diketahui bahwa investasi penggantian aktiva mesin produksi layak
untuk dilaksanakan karena nilai IRR (22,63 %) lebih besar dari tingkat bunga
dapat diketahui bahwa investasi penggantian aktiva mesin produksi layak untuk
dilaksanakan karena PI sebesar 2,02 lebih besar dari 1 (5,47 > 1).
aktiva mesin produksi layak untuk dilaksanakan karena MIRR sebesar 41,21 %
lebih besar dari tingkat biaya modal 19,15 % (41,21 % > 19,15 %).
114
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
1. Berdaasarkan hasil analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran yang ditinjau
mesin produksi pada PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
metode Net Present Value (NPV), diketahui bahwa usul investasi diterima dan
layak dilaksanakan.
115
dilaksanakan.
B. Saran
akan datang.
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Kreditur
atau tidak untuk dilaksanakan, karena dengan begitu resiko kerugian yang
tersebut, serta tidak menimbulkan dampak yang negatif pula terhadap faktor-
DAFTAR PUSTAKA
118
Apandi, Nasehatun. 2000. Budget dan Control, Penerbit Grasindo, Anggota IKAPI,
Jakarta.
Husnan, Suad dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat
Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Millenium, Penerbit PT.
Prehallindo, Jakarta.
Retnaningtyas, Diah. 2000. Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pada CV.
Palapa Lumajang.
Sartono, R. Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat,
Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Sutojo, Sisiwanto. 2002. Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik dan Proses,
Penerbit PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas. 2000. Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi
Kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
120
Lampiran 1
Data Karyawan
2005
PT Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Lampiran 2
121
No Keterangan Jumlah
1 Turbin Air Merek Voith 2
2 Diesel, terdiri dari :
a. Diesel Man Merek Turbo. Tipe W 6 V 17,5 / 22 B 2
b. Diesel Man Merek Turbo. Tipe W 8 V 17,5 / 22 B 2
3 Bak Pendingin atau Kuip 4
4 Mesin Pendingin 4
Jumlah 14 buah
Sumber Data: PT. Panca Wira Usaha Unit PAbrik Es Kasri Pandaan
Lampiran 3
Tahun Yt X x2 xYt
Lampiran 4
Tahun Yt X x2 xYt
2001 9.916.259 -2 4 - 19.832.518
2002 11.230.500 -1 1 - 11.230.500
2003 12.575.000 0 0 0
2004 33.425.000 1 1 33.425.000
2005 21.045.000 2 4 42.090.000
n 108.191.759 0 10 44.451.982
Sumber data: Data Primer diolah
Yt xYt
a= b=
n x2
108.191.759 44.451.982
= =
5 10
= 21.638.351,8 = 4.445.198,2
Lampiran 5
Tahun Yt X x2 xYt
2001 689.554.055 -2 4 - 1.379.108.110
2002 775.906.284 -1 1 - 775.906.284
2003 797.802.213 0 0 0
2004 955.976.698 1 1 955.976.698
2005 970.963.160 2 4 1.941.926.320
n 4.190.204.410 0 10 762.888.624
Sumber data: Data Primer diolah
Yt xYt
a= b=
n x2
4.090.843.500 738.617.504
= =
5 10
= 818.168.700 = 73.861.750,4
Lampiran 6
Tahun Yt X x2 xYt
125
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Sumber Data: PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Lampiran 9
Lampiran 10
PT. PANCA WIRA USAHA
Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Neraca
Per 31 Desember 2001
Keterangan Jumlah
A. AKTIVA LANCAR
Kas 30.525.000
Bank Central Asia (BCA) 21.975.250
Deposit BCA 60.500.000
Bank Rakyat Indonesia(BRI) 123.645.235
Piutang Dagang (Piutang Usaha) 163.349.500
Persediaan Bahan Baku 79.869.700
Pembayaran Uang Muka 5.997.000
Rekening Koran 369.150.000
Jumlah Aktiva Lancar 855.011.685
B. AKTIVA TETAP
Tanah 195.324.000
Bangunan 127.624.574
Akumulasi Depresiasi Bangunan 10.000.000
Mesin dan Peralatan 573.440.235
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan 20.000.000
Kendaraan 165.775.275
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Bermotor 5.000.000
Inventaris Kantor 15.439.450
Akumulasi Depresiasi Inventaris Kantor 1.000.000
Piutang Usaha Jangka Panjang 61.837.500
Uang Jaminan Jangka Panjang yang Belum Dibayar 5.300.000
Jumlah Aktiva Tetap 1.108.741.034
D. PASSIVA TETAP
Hutang Jangka Panjang 500.000.000
Jumlah Passiva Tetap 500.000.000
E. MODAL
Modal Dasar 450.000.000
Laba Tahun Berjalan 445.003.605,2
Jumlah Modal 895.003.605,2
Jumlah Passiva 1.963.752.719
Sumber Data: PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
131
Lampiran 10
Keterangan Jumlah
A. AKTIVA LANCAR
Kas 23.200.000
Bank Central Asia (BCA) 17.570.000
Deposit BCA 56.650.000
Bank Rakyat Indonesia(BRI) 113.125.275
Piutang Dagang (Piutang Usaha) 154.890.000
Persediaan Bahan Baku 95.435.650
Pembayaran Uang Muka 4.150.000
Rekening Koran 350.426.800
Jumlah Aktiva Lancar 818.447.725
B. AKTIVA TETAP
Tanah 185.324.000
Bangunan 117.624.574
Akumulasi Depresiasi Bangunan 20.000.000
Mesin dan Peralatan 553.440.235
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan 40.000.000
Kendaraan 160.775.275
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Bermotor 10.000.000
Inventaris Kantor 14.439.450
Akumulasi Depresiasi Inventaris Kantor 2.000.000
Piutang Usaha Jangka Panjang 53.532.000
Uang Jaminan Jangka Panjang yang Belum Dibayar 6.350.000
Jumlah Aktiva Tetap 1.019.485.534
D. PASSIVA TETAP
Hutang Jangka Panjang 300.000.000
Jumlah Passiva Tetap 300.000.000
E. MODAL
Modal Dasar 450.000.000
Laba Tahun Berjalan 611.435.645,8
Jumlah Modal 1.061.435.645,8
Jumlah Passiva 1.837.933.259
132
Sumber Data: PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Lampiran 10
D. PASSIVA TETAP
Hutang Jangka Panjang 50.000.000
Jumlah Passiva Tetap 50.000.000
D. MODAL
Modal Dasar 450.000.000
Laba Tahun Berjalan 718.291.567,7
Jumlah Modal 1.168.291.567,7
Sumber Data: PT. Panca Wira Usaha Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Lampiran 10
PT. PANCA WIRA USAHA
Unit Pabrik Es Kasri Pandaan
Neraca
Per 31 Desember 2004
Keterangan Jumlah
A. AKTIVA LANCAR
Kas 20.975.250
Bank Central Asia (BCA) 14.895.259
Deposit BCA 49.100.000
Bank Rakyat Indonesia(BRI) 108.023.750
Piutang Dagang (Piutang Usaha) 150.825.000
Persediaan Bahan Baku 102.550.350
Pembayaran Uang Muka 7.025.000
Rekening Koran 305.363.000
Jumlah Aktiva Lancar 758.757.609
B. AKTIVA TETAP
Tanah 165.324.000
Bangunan 97.624.574
Akumulasi Depresiasi Bangunan 40.000.000
Mesin dan Peralatan 513.440.235
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan 80.000.000
Kendaraan 158.775.275
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Bermotor 20.000.000
Inventaris Kantor 12.439.450
Akumulasi Depresiasi Inventaris Kantor 4.000.000
Piutang Usaha Jangka Panjang 750.000
Uang Jaminan Jangka Panjang yang Belum Dibayar 9.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 658.353.534
D. MODAL
Modal Dasar 450.000.000
Laba Tahun Berjalan 871.006.701,4
Jumlah Modal 1.321.006.701,4
Lampiran 10
B. AKTIVA TETAP
Tanah 155.324.000
Bangunan 87.024.574
Akumulasi Depresiasi Bangunan 50.000.000
Mesin dan Peralatan 493.440.235
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan 100.000.000
Kendaraan 145.775.275
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Bermotor 25.000.000
Inventaris Kantor 11.439.450
Akumulasi Depresiasi Inventaris Kantor 5.000.000
Piutang Usaha Jangka Panjang 41.640.080
Uang Jaminan Jangka Panjang yang Belum Dibayar 8.481.000
Jumlah Aktiva Tetap 763.124.614
D. MODAL
Modal Dasar 450.000.000
Laba Tahun Berjalan 1.065.761.420,5
Jumlah Modal 1.293.460.217,5
Grafik Timeseries
Jangka Waktu Suku Bunga
3 Bulan 12.15 %
Dikeluarkan Tanggal : 5/17/2006
Jangka Waktu Suku Bunga
1 Bulan 12.50 %
Dikeluarkan Tanggal : 5/10/2006
Data Sebelumnya
Dari
Sampai
lihat
Jangka
Tingkat rata-rata tertimbang SBI tersebut tidak merupakan arah kebijakan BI, tetapi
hanya mencerminkan keseimbangan proses penawaran dan permintaan pasar. Sejak
penerapan ITF pada Juli 2005, arah kebijakan BI ditetapkan melalui besarnya BI rate
yang saat ini besarnya 12,15%.