PERCOBAAN VI
PEMERIKSAAN NARKOBA
OLEH :
NAMA : ISMARIANA
NIM : A201401025
KELAS : J1
KELOMPOK: IV(EMPAT)
DOSEN : TITI PURNAMA S.Si,M.Kes
MANDALA WALUYA
2017
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan
bahan adiktif. Narkoba adalah obat, bahan, zat dan bukan tergolong
makanan. Jika diminum, dihisap, ditelan, atau disuntikkan dapat
menyebabkan ketergantungan dan berpengaruh terhadap kerja otak,
demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah,
pernapasan, dll).
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai
NARKOBA (narkotika dan bahan/obat berbahaya) merupakan masalah
yang kompleks yang memerlukan upaya penanggulangan secara
komprehensif. Meskipun dalam kedokteran sebagian besar golongan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) masih
bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan
tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila
disertai peredaran dijalur ilegal, akan berkaitan sangat merugikan bagi
individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda.
Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa apakah seseorang
merupakan pengguna narkoba atau tidak bisa dilakukan dengan berbagai
cara. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah dalam urine seseorang
atau pasien mengandung narkoba, maka dilakukanlah praktikum ini.
.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui
pemeriksaan laboratorium narkoba dengan teknik immunoassay dan untuk
mengetahuiada tidaknya narkoba pada sampel urin pasien.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini ialah agar . kita dapat
mengetahui pemeriksaan laboratorium narkoba dengan teknik
immunoassay dan untuk mengetahuiada tidaknya narkoba pada sampel
urin pasien.
BAB II
LANDASAN TEORI
METODE PRAKTIKUM
C. Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
a. Persiapan pasien : Tidak memerlukan persiapan khusus
b. Persiapan Sampel : urin sewaktu
c. Prinsip : Pada strip mengandung konjugat drugs IgG anti
narkoba dimana substrat urin yang mengandung
drugs narkoba akan bereaksi dengan konjugat,
dimana hasil positif (+) ditandai dengan
terbentuknya garis merah pada daerah control
sedangkan negative (+) jika terbentuk garis warna
pada daerah control dan tes.
2. Analitik
Prosedur kerja dalam pemeriksaan Narkoba adalah sebagai berikut:
a. Biarkan strip test dalam suhu kamar.
b. Buka penutup strip test, kemudian celupkan strip test tersebut secara
vertical ke dalam sample urine selama 10-15 detik.
c. Ketika strip test dicelupkan tidak boleh melewati batas garis yang paling
bawah Zona Sample (S).
d. Tempatkan test strip itu pada bidang datar. Lalu baca hasil setelah 5-10
menit.
3. Pasca Analitik
a. Positif : Hanya terbentuk pita pink pada Control (C)
b. Negative : Terbentuk dua pita pink pada Control (C) dan pada Test
(T).
c. Invalid : Tidak terbentuk pita pink pada Control (C) dan pada Test
(T). atau terbentuk pita pink pada Test (T) sedangkan
pada Control (C) tidak terbentuk pita pink.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Tabel 1 Hasil Pengamatan Pemeriksaan Narkoba
No Identitas Pasien Hasil Pengamatan Keterangan
1 Nama : Nn Narkoba :
SEPTIANI Negatif (-)
Umur : 21 Terbentuk dua
Jenis kelamin : garis merah
PEREMPUAN pada control (C)
dan Tes (T)
C. Pembahasan
Dalam pemeriksaan narkoba ada beberapa cara salah satunya dengan
menggunakan Rapid Test. Rapis Test ini menggunakan strip, dalam strip test
tersebut ada yang menggunakan 3 parameter yaitu Amphetamine (AMP),
Marijuana (THC), Morphin (MOP) dan ada yang menggunakan 6 Parameter yaitu
Ampethamine (AMP), Methampethamine (METH), Cocaine (COC), Morphine
(MOP), Marijuana (THC), Benzodiazephine (BZO). Dalam pemeriksaan kali ini
kita memakai Strip Test dengan 3 parameter yaitu Amphetamine (AMP),
Marijuana (THC), Morphin (MOP).
Strip test telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dibuat dalam
bentuk imunokromatografi kompetitif kualitatif yang praktis, tidak memerlukan
tenaga trampil dan cepat (hasil dapat diperoleh dalam 3-10 menit). Dengan sampel
urin teknik ini memiliki sensitivitas sesuai dengan standard National Institute on
Drug Abuse (NIDA, sekarang SAMHSA), dan dengan spesifisitas 99,7%.
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan narkoba dengan
mengunakan metode Immunochromatografi Kompetitif. Sampel yang digunakan
adalah urine sewaktu. Alasan digunakan sampel urine ini karena urin merupakan
spesimen yang paling sering digunakan untuk pemeriksaannarkoba rutin karena
ketersediaannya dalam jumlah besar dan memiliki kadar obat dalam jumlah besar
sehingga lebih mudah mendeteksi obat dibandingkan pada spesimen lain.
Teknologi yang digunakan pada pemeriksaan narkoba pada urin sudah
berkembang baik.
Kelebihan lain spesimen urin adalah pengambilannya yang tidak invasif dan
dapat dilakukanoleh petugas yang bukan medis. Urin merupakan matriks yang
stabil dan dapat disimpanbeku tanpa merusak integritasnya.Obat-obatan dalam
urin biasanya dapat dideteksisesudah 1-3hari. Kelemahan pemeriksaan urin adalah
mudahnya dilakukan pemalsuandengan cara substitusi dengan bahan lain maupun
diencerkan sehingga mengacaukan hasilpemeriksaan.
Pemeriksaan narkoba seringkali dibagi menjadi pemeriksaan skrining dan
konfirmatori.Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan awal pada obat pada
golongan yang besar atau metobolitnya dengan hasil presumptif positif atau
negatif. Secara umum pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan yang cepat,
sensitif, tidak mahal dengan tingkat presisi dan akurasi yang masih dapat diterima,
walaupun kurang spesifik dan dapat menyebabkan hasil positif palsu karena
terjadinya reaksi silang dengan substansi lain dengan struktur kimia yang mirip.
Pada pemeriksaan skrining, metode yang sering digunakan adalah immunoassay
dengan prinsip pemeriksaan adalah reaksi antigen dan antibodi secara
kompetisi.Pemeriksaan skrining dapat dilakukan di luar laboratorium dengan
metode onsitestrip test maupun di dalam laboratorium dengan metode ELISA
(enzyme linked immunosorbent assay).
Dalam praktikum pemeriksaan narkoba dengan 3 parameter yaitu
Amphetamine (AMP), Marijuana (THC), Morphin (MOP) dari probandus Nn
septiani dengan umur 21 tahun diperoleh hasil positif (-), hal ini ditandai dengan
terbentuk 2 garis yaitu pada area control dan test. Perlu diingat untuk pemeriksaan
ini, pembacaan harus dilakukan saat 5 menit dan tidak boleh melebihi 10 menit
karena akan terbentuk hasil yang positif palsu.
Berikut beberapa prosedur yang dapat dilakukan untuk mengurangi
kemungkinan pemalsuan pada skrining narkoba pada urin diantarnya :
a. Melepaskan pakaian luar yang tidak begitu berguna (jaket, syal dll)
b. Memindahkan benda/ substansi pada area pengambilan sampel yang
dapatdigunakan untuk memalsukan urin (air, sabun cuci tangan)
c. Menaruh disinfektan berwarna biru pada air pembilas yang terdapat dalam
areapengambilan sampel
d. Meminta untuk mengeluarkan dan menyimpan barang-barang yang terdapat di
saku pasien
e. Menyimpan barang-barang pribadi dengan pakaian luar (tas, ransel)
f. Menginstruksikan pasien untuk mencuci tangan dan mengeringkannya (lebih
baikdengan sabun cuci tangan cair)dengan pengawasan dan tidak mencuci
tangansampai pasien menyerahkan spesimen.
BAB IV
PEPUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pasien
atas nama Nn. Septiani negatif tidak mengandung narkoba ditandai
dengan terbentuknya 2 garis pada kontrol dan pada test.
.
B. Saran
Saran ini ditujukan kepada pihak laboratorium yaitu sebaiknya
menyiapkan dan memperhatikan alat-alat yang terdapat dalam
laboratorium masih layak digunakan atau tidak dalam praktikum (rusak)
agar kiranya praktikum berjalan dengan lancar
DAFTAR PUSTAKA