Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tendon merupakan jaringan fibrosa yang kuat, yang menghubungkan otot
dengan tulang. Dimana tulang merupakan bagian tubuh yang menyokong atau
member bentuk pada tubuh manusia. Sedangkan otot merupakan jaringan yang
terdapat pada seluruh tubuh manusia yang berguna untuk pergerakan. Tulang dan
otot tersebut dilekatkan oleh jaringan kuat yang bernama tendon. Tendon sangat
kuat tetapi tidak banyak stretch. Ketika tendon menjadi rusak, tendon bisa
memakan waktu yang lama untuk sembuh.1

Tendinitis merupakan peradangan pada tendon. Peradangan tersebut bisa


disebabkan oleh beberapa sebab, misalnya dikarenakan oleh regangan, olaraga
yang berlebihan, luka, repitisi gerakan, gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba.
Sebagian besar tendinitis terjadi pada usia pertengahan atau usia lanjut, karena
tendon menjadi lebih peka terhadap cedera, elastisitasnya berkurang. Kejadian
trigger finger perempuan 6 kali lebih sering terkena dibandingkan dengan laki-
laki. Tendinitis juga terjadi pada usia muda karena olahraga yang berlebihan atau
gerakan yang berulang-ulang.2

Trigger finger atau tenosynovitis stenosing adalah penyakit yang terjadi


pada jari yaitu sesudah jari dibengkokkan tiba-tiba tidak dapat diluruskan kembali
tapi setelah manufer sedikit jari tersebut tiba-tiba mampu kembali ke ekstensi lagi.
Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya penebalan setempat pada suatu tendon
fleksor, dalam kombinasi dengan adanya penebalan didalam selubung tendon pada
tempat yang sama. Penyakit ini dapat menimbulkan permasalahan kapasitas fisik
berupa nyeri, dan keterbatasan pergerakan serta permasalahan kemampuan
fungsional seperti memegang benda, mengetik, menulis, memotong kuku, dan
menggosok gigi.2

Berdasarkan keadaan diatas, maka pengetahuan dan penanganan yang tepat


terhadap kasus Trigger Finger dibutuhkan untuk menangani keluhan pada pasien,

1
2

sehingga penulis mengidentifikasi dan mengkaji kasus Trigger Finger pada pasien

di RSI Malang.

1.2 Tujuan
Laporan kasus ini disusun untuk membantu penulis mengatahui dan
memahami tentang:
1. Penegakan diagnosis pada pasien Trigger Finger.
2. Penatalaksanaan pada pasien Trigger Finger.

1.3 Manfaat
Laporan kasus ini dapat dugunakan dan dimanfaat penulis dan pembaca
sebagai:
1. Ringkasan dari kasus dan beberapa tinjauan pustaka tentang Trigger
Finger.
2. Mempermudah pemahaman penulis dan pembaca tentang Trigger Finger.

Anda mungkin juga menyukai