Anda di halaman 1dari 10

Struktur Darah dan Hemoglobin dalam Tubuh

Lydia Natasha
102014031 / E1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Email :Lydia.2014fk031@civitas.ukrida.ac.id
Abstract
The cardiovascular system is one system that is vital for humans because it serves to
pump and circulate blood throughout the body . Blood pumped by the heart and through these
blood vessels carry oxygen and nutrients needed by the body's cells . Blood also carries the
results of metabolism to be secreted . Blood can bind oxygen because they contain important
chemical structure is hemoglobin .

Keywords : Cardiovascular , blood , hemoglobin

Abstrak
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem yang vital bagi manusia karena
berfungsi untuk memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa oleh
jantung dan melalui pembuluh darah ini membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-
sel tubuh. Darah juga membawa hasil-hasil metabolisme untuk disekresikan. Darah dapat
mengikat oksigen karena mengandung struktur kimia penting yaitu hemoglobin.

Kata kunci : Kardiovaskuler, darah, hemoglobin

Pendahuluan
Tubuh manusia memiliki banyak sistem untuk menjaga kelangsungannya.Semua sistem
ini memiliki fungsi masing-masing yang tidak dapat dipisahkan.Salah satu sistem tersebut adalah
sistem kardiovaskuler. Sistem kardiovaskuler adalah bagian dari sistem sirkulasi yang berfungsi
untuk menyalurkan nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ, serta
membawa sisa metabolik keluar.1
Sistem kardiovaskular memiliki tiga komponen utama, yaitu jantung sebagai pemompa

1
darah, pembuluh darah sebagai saluran untuk membawa darah ke seluruh tubuh maupun kembali
ke jantung , dan juga darah. Darah sendiri mempunyai fungsi untuk mengambil oksigen atau zat
pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh, mengangkut
karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat-zat makanan
dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan atau alat tubuh, mengangkat
atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan
kulit, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan
perantaran leukosit dan antibodi atau zat-zat anti racun dan menyebarkan panas keseluruh
tubuh.1

Pembahasan
Komponen Darah
Darah merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem kardiovaskular untuk
diedarkan ke tubuh manusia, jumlah darah yang diedarkan di dalam tubuh manusia sekitar 5
liter.2Darah dapat dipisahkan menjadi dua bagian , yaitu bagian padat dan bagian cair.Bagian
padat yang merupakan 40-50% dari total volume darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah) . Sedangkan bagian cairnya disebut
plasma darah yang terdiri dari air, elektrolit, metabolit, zat-zat nutrient, protein dan hormon.3

Eritrosit (Sel Darah Merah)


Eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak dan paling mendominasi diantara sel
darah lainnya. Sel darah ini memiliki bentuk seperti piringan datar/gepeng yang mencekung di
bagian tengah dan tidak memiliki inti (nukleus). Fungsi utama dari sel ini adalah untuk
mengangkut oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme , dan
mengangkut karbon dioksida yang merupakan hasil dari metabolisme ke paru-paru untuk
dibuang.Yang memungkinkan eritrosit dapat melakukan fungsinya ini adalah karena strukturnya
yang bikonkaf, tipis, dan lentur.Dengan bentuknya yang bikonkaf dapat menghasilkan luas
permukaan yang lebih besar untuk difusi O2 menembus membrane dibandingkan dengan bentuk
sel lainnya. Tipisnya sel eritrosit memungkinkan O2 cepat berdifusi antara bagian paling dalam
dengan bagian luar dari sel. Dan kelenturannya sehinggal sel eritrosit ini mampu mengalir
melalui kapier yang bentuknya berkelok-kelok tanpa pecah selama proses tersebut

2
berlangsung.2Secara anatomi ,eritrosit dapat mengangkut O2 karena mengandung hemoglobin
(Hb) di dalamnya. Bentuk eritrosit dapat berubah bila dipengaruhi tekanan osmolaritas media
sekitarnya. Apabila tekanan di sekitarnya dalam keadaan yang lebih rendah daripada eritrosit itu
sendiri maka akan terjadi hipotonis, sehingga air dari luar sel masuk ke eritrosit yang
menyebabkan eritrosit semakin besar lalu mengalami hipolisis (pecah) , sedangkan apabila
tekanan disekitarnya lebih tinggi dari dalam sel, atau yang disebut hipertonis akan menyebabkan
cairan dalam sel akan keluar sehingga terjadi krenasi atau mengecilnya sel.3,4

Gambar 1. Eritrosit 3

Hemoglobin
Leukosit (Sel Darah Putih)
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah.Namun jumlah sel
darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah.Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah
terdapat 6.000-9.000 sel darah putih.Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti
(nukleus).Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus
dinding kapiler.Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).
Sel darah putih memiliki ciri-ciri antara lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak tetap
(ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah merah. Fungsi utama dari
leukosit adalah sebagai pertahanan tubuh karena bersifat makrofag. Pada kebanyakan penyakit
disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada didalam darah akan
lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal didalam
kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan

3
penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis
dan kurang dari 6000/mm3 disebut leukopenia.3
Ada 5 macam leukosit yang terbagi dalam 2 kelompok utama yaitu leukosit granular dan
leukosit nongranular.Perbedaan ini berdasarkan ada tidaknya granul spesifik dalam
sitoplasmanya.Leukosit granular terdiri eusinofil (1-3%), basofil (0-0,7%) dan netrofil (55-60%).
Sedangkan leukosit agranular terdiri dari limfosit (25-33 %) dan monosit (3-7%).3

Gambar 2. Sel-sel leukosit 3

Leukosit Granular
1. Neutrofil mencapai 60% dari jumlah sel darah putih. Neutrofil memiliki granula kecil berwarna
merah muda dalam sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang
terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya mencapai 9 m sampai 12m.
Neutrofil sangat fagositik dan sangat aktif. Sel-sel ini sampai dijaringan terinfeksi untuk
menyerang dan menghancurkan bakteri, virus, atau agens penyebab cedera lainnya. 3

Gambar 3. Netrofil3

4
2. Eusinofil memiliki granula sitoplasma yang besar dan kasar. Sel ini memiliki nucleus berlobus 2
dan berdiameter sekitar 12 m 15 m.2 Eosinofil memiliki fungsi hampir sama seperti netrofil
yakni sebagai fagosit. Eosinofil merupakan alat pertahanan tubuh terhadap alergi dan parasit
besar seperti cacing. Karena itu, meningkatnya kadar eusinofil dalam darah merupakan petunjuk
yang mengarah kepada kemungkinan adanya parasit dalam tubuh.3

Gambar 4. Eusinofil3

3. Basofilmencapai kurang dari 1% jumlah leukosit. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma
besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam serta
memperlihatkan nucleus besbentuk S. diameternya sekitar 12 m sampai 15 m. Basofil
menyerupai fungsi sel mast. 3

Gambar 5. Basofil3

Leukosit Agranular
1. Limfosit
Mencapai sekitar 25 33 % jumlah total leukosit dalam darah. Sebagian besar limfosit
ditemukan dalam jaringan limfatik. Rentang hidupnya dapat mencapai beberapa tahun.

5
Limfosit mengandung nucleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis
sitoplasma.3

Gambar 6. Limfosit3

Limfosit terdiri dari 2 macam yaitu :


A. Limfosit T
Dibuat dan berkembang di sumsum tulang, sel limfosit T ini lalu beredar di dalam darah
sampai bertemu dengan antigen -antigen dimana mereka telah diprogram untuk
mengenalinya. Setelah dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini menghasilkan bahan-bahan
yang menghancurkan mikroorganisme dan memberitahu sel-sel leukosit lainnya bahwa
telah terjadi infeksi.3

B. Limfosit B
Dibbuat di sumsum tulang lalu diedarkan kedalam darah sampai bertemu dengan antigen-
antigen. Kemudian limfosit B akan mengenali antigen tersebut lalu akan mengalami
pematangan menjadi sel plasma dan dapat menghasilkan antibodi.4

2. Monosit
Merupakan sel darah terbesar,diamaternya 12m - 18m. Nukleusnya besar, berbentuk
seperti telur atau seperti ginjal yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat.Monosit
sangat fagositik dan sangat aktif.Sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosit
telah meninggalkan aliran darah, maka akan berubah menjadi histiosit jaringan (makrofag
tetap).2,3

6
Gambar 7. Monosit3

Trombosit
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannnya
bermacam-macam, Normalnya jumlah trombosit pada orang dewasa 200.000-
300.000/mm3.Fungsinya penting yaitu untuk pembekuan darah.Trombosit lebih dari 300.000
disebut trombositosis dan yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Jika banyaknya
jumlahnya kurang dari normal, maka apabila ada luka ,darah tidak lekas membeku sehingga
timbul pendarahan yang terus-menerus.5

Didalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa
pembekuan darah, yaitu ion kalsium (Ca2+ )dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila
tubuh mendapat luka. Ketika kita luka maka darah akan keluar , trombosit pecah dan
mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinase ini akan bertemu dengan
protombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi thrombin. Trombin akan bertemu dengan
fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang
akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protombin dibuat didalam hati
dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K , dengan demikian vitamin K penting untuk
pembekuan darah.3,4 Trombosit yang dibuat dalam sumsum utlang normalnya beredar selama
kurang lebih 10 hari sebelum keluar dari sirkulasi. Trombosit muda lebih fungsional
dibandingkan dengan trombosit tua.5

7
Gambar 8. Trombosit5

Plasma Darah
Plasma adalah matriks cair yang menampung sel-sel darah dan mengandung protein
penting secara fisiologis.2 Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran komplek zat
organic dan anorganik . Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur
pokok plasma yang tidak dapat menembus membrane kapiler untuk mencapai sel. Ada tiga jenis
protein plasma yang utama yakni albumin, globulin dan fibrinogen.Protein plasma membuat
konsistensi darah lengket, yang disebut viskositas, yang diperlukan untuk mencegah cairan
berlebihan menembus dinding kapiler masuk ke dalam jaringan.Kelebihan cairan di dalam
jaringan dikenal sebagai edema.Viskositas darah juga berperan mempertahankankan tekanan
darah.Albumin dibentuk di hati, sedangkan globulin dihasilkan oleh sejenis sel darah putih yang
disebut limfosit.Fibrinogen diproduksi di dalam hati dan keduanya diperlukan untuk mekanisme
pembekuan darah. Selain air dan protein, plasma darah juga mengandung garam-garam mineral,
zat-zat nutrisi sederhana, dan juga enzim.

Fungsi Darah
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel
darah).Bagian bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis besar, fungsi
utama darah adalah sebagai berikut:6
a) Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat
sisa metabolisme, hormon, dan air.
b) Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif
ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar

8
antara 36 37oC.
c) Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah
putih.
d) Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit).
e) Menyebarkanpanas keseluruh tubuh.

Heme
Heme adalah kompleks senyawa protoporfirin IX dengan logam besi yang merupakan
gugusprostetik berbagai protein seperti hemoglobin, mioglobin, katalase, peroksidase,
sitokrom-c dantriptophan pirolase. Kemampuan hemoglobin dan mioglobin mengikat oksigen
tergantung pada gugus prostetik ini yang sekaligus memberi warna khas pada kedua hemeprotein
tersebut.6 Heme terdiri atas bagian organik dan suatu atom besi. Bagian organik
protoporfirintersusun dari empat cincin pirol yang terikat satu sama lain melalui jembatan metin
(-CH=),membentuk cincin tetrapirol.Atom besi didalam heme mengikat keempat atom nitrogen
dipusat cincin protoporfirin. Atombesi dapat berbentuk fero (Fe2+) atau feri (Fe3+) sehingga
untuk hemoglobin yang bersangkutandisebut juga sebagai ferohemoglobin dan ferihemoglobin
atau methemoglobin. Tetapi pada besi dalambentuk fero, senyawa tersebut dapat mengikat
oksigen.7

Biosintesis heme
Terjadi pada sebagian besar jaringan kecuali eritrosit dewasayang tidak mempunyai
mitokondria. Sekitar 85% sintesis heme terjadi pada sel-sel prekursoreritoid di sumsum tulang
dan sebagian besar sisanya di sel hepar. Heme disintesis dalamserangkaian langkah-langkah
yang melibatkan kompleks enzim dalam mitokondria dandalam sitosol sel. Langkah
pertama dalam sintesis heme terjadi di mitokondria, denganlarutan CoA suksinil dan glisin
oleh ALA sintase untuk membentuk asam 5-aminolevulic(ALA). Molekul ini diangkut ke sitosol
dimana rangkaian reaksi menghasilkan struktur cincinyang disebut coproporphyrinogen III.
Setelah itu kembali ke mitokondria dimana reaksinyamenghasilkan protoporphyrin IX kemudian
enzim ferrochelatase dan besi masuk kedalamstruktur cincin protoporfirin IX untuk
memproduksi heme. Kemudian asam amino yangterdapat pada sitosol akan masuk ke
ribosom untuk membentuk rantai alfa dan beta. Rantaialfa dan beta akan bergabung menjadi

9
globin alfa 2 dan beta 2. Penggambungan heme danglobin alfa 2 dan beta 2 ini akan membentuk
hemoglobin.8

Kesimpulan
Darah merupakan salah satu faktor terpenting dalam tubuh manusia. Darah yang
mempunyai fungsi penting dalam tubuh harus diperhatikan dan selalu dijaga kondisi kandungan-
kandungan zat yang terdapat di dalamnya sehingga dapat memperkecil kemungkinan buruk yang
akan terjadi. Apabila kita kekurangan darah maka kita akan mengalami anemia. Salah satunya
adalah anemia defisiensi besi atau kurang darah akibat kekurangan zat besi dan juga hemoglobin.

Daftar Pustaka
1. Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2007.
2. Sheerwood L. Fisiologi manusia. Jakarta: Penerbit EGC; 2009.
3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Ed.12. Jakarta: EGC; 2005.
4. Sadikin M. Biokimia darah. Jakarta: Widya Medika; 2005.
5. Cambrige Limited. Anatomi fisiologi sistem pernafasan dan kardivaskuler. Ed.(2). Jakarta:
Penerbit EGC; 2007.
6. Gabriel, Dr.J. F. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC. 2005.
7. Alrasyid . Golongan darah. Jakarta: EGC; 2010.
8. Ronald A. Sacher, Richard A. Mcpherson. Tinjauaan klinis hasil pemeriksaan laboratorium.
Jakarta : EGC ; 2006,ed 11.

10

Anda mungkin juga menyukai