Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyuluhan

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan

atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan beberapa spektrum

penyakit yang berkisar dari penyakit yang tanpa gejala atau infeksi ringan sampai

penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor

lingkungan, dan faktor penjamu (WHO, 2007). ISPA merupakan penyakit yang sering

dijumpai pada anak-anak dan merupakan penyebab tersering morbiditas dan

mortalitas pada anak-anak dibawah 5 tahun, (Kamath et al, 1969; Monto & Ullman

1974). Diperkirakan balita di Indonesia rata-rata mengalami sakit batuk dan pilek 3

sampai 6 kali pertahun.

Penumonia di Indonesia merupakan penyebab kematian kedua (15.5%) setelah

diare di antara semua balita dan selalu berada pada daftar 10 penyakit terbesar di

setiap tahunnya di fasilitas kesehatan (Riskesdas, 2007). Menurut profil dinas

kesehatan Kabupaten Malang, didapatkan tren peningkatan kasus pneumonia pada

balita dari tahun 2011-2013. Data yang didapatkan dari kunjungan Puskesmas

Pembantu Desa Toyomarto bulan September 2015, didapatkan masalah kesehatan

terbanyak adalah ISPA. Kunjungan ISPA terbanyak didapatkan pada usia 1-4 tahun

yaitu terdapat 16 pasien.

Dusun Bodean Krajan adalah dusun yang terletak di Desa Toyomarto,

Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Menurut data survei awal yang dilakukan

di dusun tersebut, didapatkan 38 responden, yang diantaranya 14 responden balita.

Dari 14 responden balita tersebut didapatkan ISPA sebagai masalah terbanyak, yaitu

61
sebanyak 50%. Telah dilakukan telaah mengenai faktor risiko ISPA pada balita, antara

lain gizi, ASI eksklusif, adanya perokok di lingkungan sekitar balita, kebiasaan cuci

tangan, dan rumah sehat. Dari telaah tersebut, didapatkan 85,7% rumah dapat

dikategorikan tidak sehat. Sehingga hubungan antara ISPA dengan rumah sehat

merupakan prioritas masalah kesehatan di dusun tersebut dan menjadi dasar peneliti

untuk memberi penyuluhan kepada warga mengenai ISPA dan rumah sehat.

1.2.1. Tujuan Umum

Memberi informasi untuk meningkatkan pengetahuan para ibu di Dusun

Bodean Krajan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan para ibu di Dusun Bodean Krajan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

b. Meningkatkan kemampuan para Dokter Muda/ Clinical Posting Senior

(CPS) untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat.

62
BAB 2

PERSIAPAN PENYULUHAN

2.1. Koordinasi dengan Perangkat Desa

Koordinasi dengan perangkat desa diperlukan untuk kelancaran kegiatan

penyuluhan, yaitu dengan mengadakan koordinasi dengan bidan dan para kader

di Dusun Bodean Krajan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2015 untuk mendapatkan ijin serta

menentukan waktu dan tempat, yakni pada hari Jumat 23 Oktober 2015 di

Taman Posyandu Dusun Bodean Krajan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang.

2.2. Persiapan Tempat Penyuluhan

Tempat penyuluhan disepakati untuk diadakan di Taman Posyandu Dusun

Bodean Krajan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Adapun pengadaan sarana dan prasarana penyuluhan bersifat menyesuaikan

dengan kesepakatan kader di Dusun Bodean Krajan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2.3. Koordinasi dengan Kader-Kader

Koordinasi dengan bidan dan para kader di Dusun Bodean Krajan untuk

memberikan penyuluhan kaitan antara ISPA dengan rumah sehat di Taman

Posyandu pada hari Jumat 23 Oktober 2015.

63
2.4. Persiapan Proses

Setelah semua persiapan selesai maka mulai dilaksanakan pembagian tugas

sebagai berikut:

a. Pembuatan konsep penyuluhan oleh semua anggota kelompok.

b. Pengumpulan dan pembuatan materi penyuluhan.

c. Pembuatan brosur dan power point penyuluhan.

d. Persiapan doorprize untuk peserta penyuluhan.

64
BAB 3

SASARAN, METODE DAN MATERI PENYULUHAN

3.1. Sasaran Penyuluhan

Sasaran penyuluhan adalah para ibu di Dusun Bodean Krajan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

3.2. Metode Penyuluhan

Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan:

a. Ceramah (presentasi)

Dilakukan kurang lebih selama 30 menit untuk menerangkan tentang ISPA dan

rumah sehat.

b. Tanya Jawab (diskusi)

Dilakukan selama 20 menit tentang materi ceramah untuk memberi

kesempatan peserta menanyakan hal yang belum dimengerti.

3.3. Materi Penyuluhan

1. Definisi ISPA

2. Gejala ISPA

3. Definisi rumah sehat

4. Indikator rumah sehat

5. Ringkasan

65
BAB 4

PELAKSANAAN PENYULUHAN

4.1. Waktu dan Lokasi Penyuluhan

Hari/tanggal : Jumat, 23 Oktober 2015

Lokasi :Taman posyandu Dusun Bodean Krajan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

Waktu : 08.00-09.00 WIB

Jumlah peserta : 19 orang

4.2. Struktur Kepanitiaan

Pembimbing : Atika, S.Si., M.Kes

Ninik Wijayati, S.KM

Ketua : Usamah 011011062

Moderator : Laili Nur Azizah 011011031

Penyaji : Sarah Fitria A. 011011093

Kuis : Nareswari Assifa U. 011011132

Dokumentasi : Tarosa Yodia U. 011011217

Perlengkapan : Mike Christanti 011011157

Kevin Muliawan S. 011011129

4.3. Jadwal Acara Penyuluhan

08.00-08.05 : Pembukaan dan perkenalan

08.05-08.35 : Penyuluhan

08.35-08.55 : Sesi Tanya Jawab

66
08.55-09.00 : Penutupan

67
BAB 5

HASIL PENYULUHAN

Para ibu yang tinggal di Dusun Bodean Krajan, Desa Toyomarto, Kecamatan

Singosari, Kabupaten Malang datang di taman posyandu untuk menghadiri

penyuluhan mengenai ISPA dan rumah sehat. Penyuluhan dihadiri 19 orang dan

berlangsung selama kurang lebih 1 jam.

Materi penyuluhan disampaikan selama kurang lebih 30 menit, dilanjutkan

dengan sesi tanya jawab bertujuan agar materi lebih di mengerti. Pada sesi tanya

jawab muncul pertanyaan dari para peserta. Pertanyaan yang diajukan oleh

peserta penyuluhan kepada tim penyuluh antara lain:

1. Pertanyaan : Apakah ISPA dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya?

Jawaban : Tidak, ISPA bukanlah penyakit keturunan. ISPA merupakan

penyakit infeksi yang bisa ditularkan kepada orang di sekitarnya melalui

udara.

2. Pertanyaan : Bagaimana solusinya untuk mencegah ISPA jika rumah tidak

memenuhi kriteria rumah sehat?

Jawaban : Menjaga kebersihan rumah dengan membersihkannya setiap hari

sehingga risiko terjadinya ISPA pada balita dapat berkurang.

3. Pertanyaan : Bagaimana cara lain untuk mencegah ISPA?

Jawaban : ISPA dapat dicegah dengan memberikan makanan yang sehat dan

bernutrisi kepada balita

Peneliti memberikan doorprize kepada peserta yang dapat menjawab

beberapa pertanyaan yang diberikan oleh penyaji, pertanyaannya meliputi:

1. Apa saja indikator rumah sehat?

68
2. Sebutkan gejala ISPA?

3. Apa penyebab ISPA?

69
BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Para ibu di Dusun Bodean Krajan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari,

Kabupaten Malang yang menghadiri penyuluhan mengetahui dan memahami

tentang ISPA dan rumah sehat.

6.2 Saran

1. Perlunya peningkatan koordinasi agar semakin meningkat jumlah ibu yang

menghadiri kegiatan penyuluhan.

2. Masyarakat sebaiknya meningkatkan kesadaran pentingnya rumah sehat

sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya ISPA.

70
BAB 7

DOKUMENTASI

71
72
BAB 8

MEDIA PENYULUHAN

73

Anda mungkin juga menyukai