Anda di halaman 1dari 11

Nama kelompok :

Aan Yudianto 11504241004 Adi Iswoyo 11504241015


Ariza Eka D. S 11504241007 Fuad Hardhiyansyah 11504244002
Putu Desna A P 11504241008 Fajar Dwi H 11504244005
Zidni Nurol Fahmi 11504241010 Ahmad Zahrani Azhar 11504249002
Erin Diana 11504241011

Perbedaan secara umum Penelitian Eksperiman dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

A. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan satu kali, karena dalam penelitian eksperime hanya sekedar menguji
hipotesis. Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan beberap kali siklus, karena penelitian berahir jika hasil yang
diperoleh sudah maksimal atau sesua dengan ukuran yang diberikan.
B. Penelitian eksperimen menekankan hasil, karena hasil pengujian hipotesis yang diperoleh pasti diterima meskipun nihil.
Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK) menekankan pada proses, karena selama hasil belum dicapai dimungkinkan
terjadi kekurang tepatan proses yang dilakukan.
C. Penelitian eksperimen dapat digunakan dalam prosedur penelitian tindakan, misalnya dengan bereksperimen berbagai
metode sampai hasilnya sesuai. Sedangkan penelitian tindakan tidak termasuk dalam prosedur penelitian eksperimen.

Perbedaan penelitian eksperimen dan Penelitian Tindakan kelas (PTK)

1. Penelitian Eksperimen

BAB Aspek Deskriptif


I. A. Latar Belakang A. Munculnya masalah penelitian biasanya berawal dari kepedulian
Masalah peneliti tentang fenomena yang terjadi di lingkungannya dan
B. Identifikasi merupakan kenyataan di lapangan yang terlihat berbeda dari apa yang
Masalah diharapkan. Masalah penelitian pada hakikatnya muncul dari
kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
C. Pembatasan B. Identifikasi masalah berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi
Masalah penyebab timbulnya situasi ketidakpuasan. Identifikasi masalah
D. Perumusan adalah menginventarisir masalah-masalah yang dapat dijadikan
Penelitian masalah sebagai kajian penelitian. Identifikasi masalah merupakan
E. Tujuan Penelitian suatu kegiatan berupa mencari masalah yang sekiranya dapat
F. Manfaat dicarikan jawabannya melalui penelitian.
Penelitian C. Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan
supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak
semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu
maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian,
variavel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan
variabel satu dengan variabel yang lain.
D. Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja
yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan
yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat,
maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.
E. Tujuan penelitian mengemukakan hal apa saja yang hendak
dicapai melalui penelitian ini. Tujuan penelitian harus diungkapkan
dengan jelas dan singkat. Tujuan penellitian paralel dengan
rumusan masalah penelitian.
F. Manfaat penelitian dikemukakan secara singkat dan jelas.
Manfaat yang dirumuskan tersebut dikemukakan kepada siapa dan
untuk siapa penelitiannya untuk siswa, guru, peneliti, sekolah, atau
pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
II. A. Landasan Teori A. Peneliti membahas teori- teori dan penelitian yang relevan dengan
B. Kajian Penelitian yang variabel- variabel yang diteliti, guna mendapatkan wawasan yang
Relevan lebih luas dan jelas tentang suatu variabel. Dengan demikian
C. Kerangka Pemikiran peneliti menemukan batasan atau definisi yang jelas mengenai
D. Hipotesis variabel yang diteliti. Perlu juga penelaahan tentang konsep
variabel secara lebih rinci, sehingga peneliti menemukan
indikator- indikator yang berkaitan dengan karakteristik suatu
variabel.
B. Pada bagian ini, peneliti memamparkan hasil penelitian (tesis atau
disertasi) terdahulu, yang relevan dengan topik yang diteliti.
Pemaparan mencakup judul penelitian, tahun pelaksanaan penelitian,
peneliti, aspek yang diteliti, dalam rangka apa, serta temuan/hasil
penelitian. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi tumpangtindih
(overlapping) terhadap yang sedang diteliti.
C. Melalui kajian teoritik pendekatan analisis deduktif, peneliti
mengembangkan premis- premis tentang masalah penelitian yang
mengarah pada jawaban pertanyaan penelitian. Kerangka pemikiran
didukung oleh kebenaran teoritik dan hasil penelitian yang relevan.
D. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
Oleh karena itu, rumusan hipotesis masih berupa ungkapan
keyakinan teoritis yang masih akan diuji kebenarannya.
III. A. Jenis Penelitian A. Ada beberapa metode dalam penelitian eksperimen, yaitu :
B. Populasi dan Sampel 1. Penelitian Korelasional (Correlational Research), tujuan
C. Definisi Operasional penelitian ini adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-
D. Pengembangan Instrumen variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada
E. Teknik Pengumpulan Data satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
F. Teknik Analisis Data 2. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (True-Experimental
Research), tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara
mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental
satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
dikenai kondisi perlakuan.
3. Penelitian Eksperimental-Semu (Quasi-Experimental Research),
tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh
dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan.
B. Populasi adalah objek utama penelitian yang telah direncanakan.
Populasi biasanya terkait dengan manusia dan perilakunya, serta
objek lain yang ada di alam ini. Sampel adalah bagian dari populasi,
yang sifat dan karakteristiknya sama dengan populasi. Jadi, sampel
mewakili populasi. Oleh karena itu, peneliti menentukan besarnya
sampel dengan teknik yang sesuai dengan kaidah teknik
sampling. Cara menentukan besaran, prosedur, dan teknik sampling
harus dengan alasan yang rasional.
C. Setiap variabel penelitian perlu didefinisikan secara opersional
untuk menjelaskan batasan dan ukuran- ukurannya. Penjelasan ini
tidak menyimpang dari batasan teoritis yang dibahas pada BAB II
(landasan teori). Peneliti lebih lanjut menjelaskan indikator masing-
masing variabel, teknik pengukuran dan skala ukurannya.
D. Peneliti perlu menjelaskan secara rinci bagaimana instrumen itu
dirancang, disusun, diujicobakan dan dianalisis sehingga diperoleh
instrumen yang sahih (valid) dan andal (reliabel). Untuk instrumen
yang berupa tes, daya beda, tingkat kesukaran, dan hal lain yang
diperlukan sehubungan jenis penelitian yang dilakukan juga perlu
diperhatikan.
E. Penggunaan teknik pengumpulan data hendaknya sesuai dengan
data yang akan dikumpulkan dan instrumen pengumpul yang
digunakan. Pengumpulan data merupakan suatu proses
memperoleh data (data gathering) yang peneliti sudah memerlukan
instrumen pengumpul data, baik berupa kuesioner/angket, pedoman
wawancara (interview guide), maupun pedoman observasi
(observation list).
F. Teknik dan prosedur analisis data yang digunakan harus disesuaikan
dengan tujuan penelitian, besarnya sampel, dan jenis data yang
dianalisis. Ketiga hal pokok ini ikut menentukan teknik statistik yang
digunakan. Jika peneliti melakukan penelitian ini dalam
pengujian hipotesis, peneliti juga perlu memenuhi berbagai
prasayarat pengujian, misalnya uji normalitas data, uji homogenitas
data, dan lain- lain.
IV. A. Deskripsi Data A. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti perlu
B. Pengujian Persyaratan mendeskripsikan keadaan data setiap variabel ukur. Ada beberapa hal
Analisis pokok yang disajikan yaitu kecenderungan sebaran data, distribusinya,
C. Pengujian Hipotesis dan penyimpangannya (outlayer), serta derajat ketercapaian ukuran
D. Pembahasan suatu variabel.
B. Penggunaan rumus-rumus statistik inferensial umumnya menuntut
syarat-syarat khusus, antara lain :
1. Data diperoleh dari sampel yang ditarik secara acak dari
populasi,
2. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal,
3. Variansi data dari sub-sub populasi hendaklah homogen,
4. Khusus untuk teknik-teknik prediktif yang melibatkan lebih
dari satu prediktor, hubungan antarprediktor harus
independen, dan hubungan prediktor dengan respons harus
linear.
C. Peneliti melaporkan tahapan analisis data yang dilakukan untuk
pengujian hipotesis, kriteria pengujian, serta interpretasi hasil
analisis. Kemudian peneliti menyajikan simpulan secara sistematis,
sehingga mudah dipahami pembaca.
D. Peneliti menyajikan secara rasional hasil pengujian hipotesis
penelitiannya, menelaah kaitan temuannya dengan penelitian lain
yang sejenis, serta kajian teoritis lainnya. Apabila hipotesis penelitian
tidak teruji kebenarannya, perlu dilakukan kajian rasional lanjutan
yang lebih mendalam untuk memperkirakan penyebabnya.
V. A. Kesimpulan A. Kesimpulan penelitian berkaitan dengan diskusi hasil analisis. Pada
B. Implikasi bagian ini peneliti menyajikan intisari dan pokok-pokok temuan
C. Saran penelitian yang boleh jadi tidak hanya menjawab pertanyaan penelitian
namun masih dalam lingkup masalah penelitian. Penyajian kesimpulan
bahasa atau pernyataan yang mudah dimengerti.
B. Implikasi merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung
dalam temuan. Dengan demikian, implikasi bisa dikatakan sesuatu
yang mungkin terjadi sesuai temuan penelitian yang bersifat praktis,
dan sebagai wacana yang mungkin dapat dimanfaatkan dan diterapkan.
C. Saran merupakan inti dari implikasi yang menurut peneliti dapat
diterapkan oleh pihak yang memerlukan dengan mengikuti prosedur
operasional yang disarankan. Pada saat menyusun saran, peneliti perlu
memperhatikan :
1. Kepada siapa saran ditujukan
2. Solusi apa yang disarankan
3. Saran harus konkret dan jelas
4. Saran tidak menyimpang dari temuan
5. Saran bersifat spesifik dan operasional.

2. Penelitian Tindakan Kelas

BAB Aspek Deskriptif


I. A. Latar Belakang A. Pada penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan permasalahan
Masalah real yang dialami oleh guru dalam pembelajaran. Pada latar belakang
B. Identifikasi Masalah masalah disebabkan oleh tiga faktor, yaitu :
C. Pembatasan Masalah 1. Masalah berkaitan dengan karakter mata pelajaran atau pokok
D. Rumusan Masalah dan bahasan dari mata pelajaran tersebut. Guru mencermati tingkat
Pemecahannya kesulitan materi pelajaran, sehingga memerlukan pemecahan
E. Tujuan Penelitian secara khusus melalui PTK.
F. Manfaat Hasil 2. Masalah berkaitan dengan faktor internal siswa, yiatu
Penelitian kurangnya minat dan bakat siswa terhadap pelajaran, rendahnya
motivasi belajar dan rendahnya hasil belajar siswa, semuanya
perlu penanganan secara profesional melalui PTK.
3. Masalah berkaitan dengan faktor internal guru. Termasuk
dalam hal ini, adalah kurangnya penguasaan guru terhadap
mata pelajaran yang diajarkan dan penguasaan guru dalam
mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengelola, dan
mengevaluasi proses dan sumber belajar.
B. Identifikasi masalah adalah menginventarisir masalah-masalah yang
dapat dijadikan masalah sebagai kajian penelitian. Identifikasi
masalah merupakan suatu kegiatan berupa mencari masalah yang
sekiranya dapat dicarikan jawabannya melalui penelitian. Semua
masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan baik
masalah yang akan diteliti maupun tidak diteliti.
C. Agar penelitian lebih terarah dan jelas, maka masalah yang akan
ditelah diidentifikasi perlu dibatasi. Pembatasan masalah ditujukan
pada objek penelitian, yaitu objek tindakan dan objek hasil tindakan.
D. Setelah masalah dibatasi, maka diajukan rumusan masalah. Rumusan
masalah penelitian tindakan kelas dinyatakan dengan kalimat tanya.
Cara pemecahan masalahnya diungkapkan adalah ringkasan dari
kerangka konseptual. Ringkasan ini menampilkan bagian-bagian
esensial dari kerangka konseptual yang dapat mencerminkan alternatif
tindakan yang akan dilakukan.
E. Tujuan penelitian tindakan diungkapkan dalam kalimat pernyataan
dan tujuan penelitian dirumuskan secara singkat dan jelas
berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang
dikemukakan.
F. Dalam penelitian tindakan kelas, guru atau peneliti secara tidak
langsung akan mengembangkan perangkat-perangkat pembelajaran.
Manfaat yang dirumuskan tersebut dikemukakan kepada siapa dan
untuk siapa penelitiannya untuk siswa, guru, peneliti, sekolah, atau
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
II. Kajian Teori Kajian teori yang relevan dengan variabel-variabel yang hendak diteliti
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sangat penting sebagai
pedoman atau dasar dalam merumuskan masalah dan juga berperanan
penting untuk memberi jawaban terhadap hipotesis tindakan, dan
pembuatan instrumen penelitian. Seorang peneliti harus mengumpulkan
sumber-sumber literatur yang berupa buku-buku teks, laporan hasil
penelitian, jurnal, internet, yang relevan dengan masalah yang diteliti dan
lain sebagainya. Adapun manfaat yang diperoleh dari kajian teori adalah
sebagai berikut :
1. Mengenali teor-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan
oleh para ahli terdahulu tentang relevan dengan variabel-variabel
yang diteliti.
2. Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang
akan diteliti.
3. Memanfaatkan data sekunder
4. Menghindarkan duplikasi
5. Penelusuran dan penelaah literatur yang relevan dengan masalah
penelitian untuk mengungkapkan buah pikiran secara sistematis,
kritis dan analitis.
III. A. Pendekatan dan Jenis A. Menjelaskan bahwa pendekatan penelitian adalah kualitatif dan
Penelitian menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Uraikan alasan-alasan
B. Setting Penelitian singkat mengapa pendekatan dan jenis penelitian ini yang digunakan.
C. Subjek Penelitian B. Peneliti Tindakan Kelas (PTK) penting melakukan pengamatan awal
D. Prosedur Penelitian untuk memahami dan menjelaskan tentang situasi keadaan dan latar
E. Data dan Sumber Data subjek penelitian yang dikenai tindakan pda tempat penelitian, waktu
F. Analisis Data penelitian, siklus penelitian tindakan kelas, dan subjek penelitian.
G. Pemeriksaan Keabsahan C. Subjek penelitian adalah orang yang dikenai tindakan. Dalam konteks
Data pendidikan di sekolah, subjek penelitian adalah siswa, guru, pegawai,
atau kepala sekolah. Dalam kontek pembelajaran di sekolah, subjek
penelitian umumnya adalah siswa. Tetapi harus dijelaskan siswa
kelas berapa, semester berapa pada tahun akademik tertentu, hal ini
karena terkait dengan asal masalah yang dirasakan oleh Guru
bersangkutan. Jika masalah dirasakan di kelas VIII semester I, maka
sebagai subyek penelitian adalah
siswa kelas VIII semester I. Tentunya, klarifikasi mengapa siswa di
kelas VIII semester I itu digunakan sebagai subjek, harus
diungkapkan secara jelas.
D. Yang dimaksud prosedur penelitian adalah langkah-langkah
operasional baik yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan,
observasi/evaluasi, maupun refleksi. Langkah-langkah operasional
tersebut bersumber dari kerangka konseptual yang diuraikan pada
bagian sebelumnya.
E. Data dalam penelitian tindakan kelas berfungsi sebagai landasan
refleksi. Data mewakili tindakan dalam arti bahwa data itu
memungkinkan peneliti untuk merekonstruksi tindakan terkait,
bukan hanya mengingat kembali. Data penelitian tindakan diambil
dari suatu situasi bersama seluruh unsur-unsurnya.
F. Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis. Analisis hanya bersifat
kualitatif. Jika ada data kuantitatif, analisisnya paling banyak
menggunakan statistik deskriptif dengan penyimpulan lebih
mendasarkan diri pada nilai rata-rata dan simpangan baku amatan
atau persentase amatan. Hasil analisis data kualitatif dikonsultasikan
dengan makna kualitatif yang mencerminkan struktur dasar terhadap
jawaban masalah penelitian. Hasil analisis data kuantitatif,
selanjutnya dikonsultasikan pada pedoman konversi. Dalam PTK
bisanya digunakan pedoman konversi nilai absolut skala lima.
G. Agar diperoleh data dan interpretasi yang absah, perlu diteliti
kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan
kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam,
triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori),
pembahasan sejawat, pelacakan kesesuaian hasil, dan sebagainya.
IV. A. Hasil penelitian A. Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap,
dan Pembahasan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, yag
B. Keterbatasan Penelitian berisi penjelasan tentang aspek-aspek keberhasilan dan kelemahan
yang terjadi.
B. Bagian ini berisi tentang keterbatasan penelitian yang mencakup
keterbatasan data, informan, pengumpulan data, instrumen,
keterbatasan analisis, lingkup penelitian, teori, hasil penelitian,
pembahsan hasil, dan lain-lain.
V. A. Simpulan A. Kemukakan secara ringkas hasil penelitian sesuai dengan rumusan
B. Implikasi masalah.
C. Saran B. Implikasi penelitian menyangkut arah tindak lanjut dari makna yang
terkandung dalam temuan penelitian. Pada PTK implikasi boleh ada
atau tidak ada.
C. Saran merupakan implikasi yang menurut peneliti dapat diterapkan
oleh pihak yang memerlukannya. Pada saat menyusun saran, peneliti
harus memperhatikan kepada siapa saran ditujukan, solusi apa yang
disarankan, saran harus konkret dan jelas, saran tidak menyimpang
dari temuan, dan saran bersifat spesifik dan operasional.

Anda mungkin juga menyukai