Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Apakah diagnosis sudah tepat ?


Diagnosis ibu pada kasus ini sudah tepat, karena pada kasus ini diagnosis
ditegakkan berdasarkan dari anamnesis didapatkan Os G5P3A1 hamil 31 minggu
dengan tekanan darah tinggi, riwayat MRS 1 kali selama kehamilan ini karena
tekanan darah tinggi dan mempunyai riwayat tekanan darah tinggi pada kehamilan
sebelumnya, kemudian dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
darah lengkap, urin lengkap didapatkan yaitu TD 180/120 mmHg, proteinuri 3+.
Berdasarkan gejala yang terjadi pada Os, kemungkinan Os mengalami
Preeklampsia Berat (PEB) dan berdasarkan Onset menurut ACOG termasuk
preeklampsia onset dini.
Preeklampsia berat adalah Preeklampsia pada kehamilan 20 minggu atau
lebih dengan tekanan darah 160/ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24
jam atau kualitatif 3+ dan terdapat tanda-tanda kerusakan organ. Preeklampsia
onset dini adalah preeklampsia terjadi sebelum kehamilan ke-34 minggu. Pada
onset dini preeklampsia sering dihubungkan dengan morbiditas dan mortalitas
perinatal dan maternal yang lebih tinggi, karena pada onset dini preeklampsia
ditemukan gangguan perfusi uteroplasenta (peningkatan resistensi aliran
uteroplasenta).
Banyak pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk penegakkan PEB
seperti pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, pemeriksaan visus dan rontgen atau
CT scan dan pada kasus ini tidak dilakukan sehingga tidak dapat menunjang
diagnosis PEB, inilah kelemahan dalam laporan kasus ini. Tetapi berdasarkan
teori dan ditemukannya gejala seperti diatas sudah bisa menegakkan diagnosis
PEB pada laporan kasus ini
Diagnosis janin pada kasus ini sudah tepat, karena pada kasus ini
berdasarkan anamnesis Os mengeluh kurang merasakan gerakan janinnya, dan
pada pemeriksaan USG (Doppler) didapatkan djj janin yaitu 115 x/menit,
berdasarkan yang diatas kemungkinan janin mengalami gawat janin, menurut teori

33
34

disebut gawat janun bila ditemukan denyut jantung janin diatas 160 denyut/menit
atau dibawah 120 denyut/menit. DJJ dibawah 120 denyut/menit yaitu bradikardi
janin yang terjadi pada hipoksi janin, dimana pada preeklampsia disebabkan oleh
mmenurunnya perfusi uteroplasenta, hipovolemia, vasospasme dan kerusakan sel
endotel pembuluh darah plasenta

4.2 Apakah Penatalaksanaan sudah tepat?


Penatalaksanaan pada kasus ini belum tepat, karena pada kasus ini
dilakukan perawatan konservatif tanpa pemberian obat untuk pematangan paru
janin dan tidak dilakukan pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk
penegakkan PEB seperti pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, pemeriksaan visus
dan rontgen atau CT scan. Sebaiknya pada kasus ini dilakukan perawatan aktif,
melihat dari riwayat kehamilan pasien yang jelek pada kehamilan sebelumnya dan
ditemukan tanda-tanda gawat janin. Dan untuk medikamentosa yang diberikan
untuk mengatasi hipertensi sudah tepat.

Anda mungkin juga menyukai