Anda di halaman 1dari 12

MORFOLOGI TUMBUHAN

PADA DAUN

NAMA KELOMPOK

ASARINADE PUTRI
AYU RAMADHANI
SANI SOFIA
SITI MAIMUNAH
NIA JULIANA

PENDIDIKAN BIOLOGI
SEMESTER II

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


LABUHAN BATU
2017

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan
berkatNya lah maka Makalah ini bisa terselesaikan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta berpartisipasi atas terbuatnya makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa
penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan sarannya yang
membangun sangat penulis harapkan agar dapat berbuat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan dapat memberikan
manfaat bagi pembaca pada umumnya.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------------- 1

Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------- 2

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------------- 3


B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------ 3
C. Tujuan --------------------------------------------------------------------------------- 3

BAB II (PEMBAHASAN)

A. Pengertian Daun ---------------------------------------------------------------------- 4


B. Fungsi Daun -------------------------------------------------------------------------- 5
C. Bagian Daun -------------------------------------------------------------------------- 5

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan dan Saran ------------------------------------------------------------- 10

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------ 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak
pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan.daun mempunyai helaian daun (Lamina) yaitu
bagian yang melebar yang tertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (Petiolus) . buku-buku
(Nodus)adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (Axilla). Daun merupakan
tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari
bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua
bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap,
dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada batang.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan.
Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar
dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk
pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan
warna serta bagian permukaannya.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daun?
2. Apa saja bagian-bagian dalam daun?
3. Apa saja fungsi dari daun?

1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dari daun
2. Mengetahui bagian-bagian daun
3. Mengetahui beberapa fungsi daun

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Daun


Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak
pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan
yang berperan penting dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan, umumnya daun berwarna
hijau karena mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari
yang digunakan untuk berfotosintesis. Daun disebut sebagai organ terpenting bagi tumbuhan
karena tumbuhan merupakan organisme autotrof obligat, yaitu untuk melangsungkan hidupnya
tumbuhan harus memasok energinya sendiri melalui perubahan energi cahaya matahari menjadi
energi kimia (fotosintesis).
Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak
mempunyai salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya
tumbuhan berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada batang.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis
tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar,
perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai
daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun,
dan warna serta bagian permukaannya.Bentuk daun yang tipis, melebar, warna hijau, dan duduk
pada batang yang menghadap ke atas itu selaras dengan fungsi daun yaitu : Pengambilan zat-zat
makanan (resorbsi), pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), penguapan akhir (transpirasi), dan
pernapasan (respirasi), tempat terjadinya gutasi, alat perkembangbiakkan vegetatif.
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian utama yaitu Upih daun atau pelepah (Vagina),
tangkai daun (Petiolus), dan Helaian daun (Lamina). Ada juga daun yang tidak lengkap yaitu
daun yang hanya tersusun atas tangkai dan helaian saja, upih dan helaian, helaian saja atau
tangkai saja.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal.
Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar
daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada
kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik
Berdasarkan jumlah helai daun pada setiap tangkai, kita mengenal adanya daun tunggal
dan daun majemuk. Daun majemuk dibedakan ke dalam daun majemuk menyirip, daun majemuk
menjari, dan daun majemuk campuran, bergantung pada cara penyusunan anak daun pada
tangkai daun. Daun majemuk juga dapat dibedakan ke dalam daun majemuk gasal dan daun

4
majemuk genap. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi daun majemuk ganda 2,
ganda 3, dan seterusnya. Daun melekat pada bagian buku-buku batang. Jumlah daun pada setiap
buku dapat terdiri dari satu daun (tersebar), dua daun (berhadapan) atau berkarang (3 daun atau
lebih). Meskipun tersebar, letak daun tetap teratur mengikuti rumus tata letak daun yang
membentuk deret Fibonacci.

2.2. Fungsi Daun


Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat pembuatan
makanan, pernapasan, penguapan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
1.Tempat Pembuatan Makanan (Fotosintesis).
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses pembuatan
makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses
hidupnya dan jika lebih disimpan.
2. Tempat Pernapasan (Respirasi).
Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata inilah, pertukaran
gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses
inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
3. Tempat Penguapan (Transpirasi).
Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak
dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak
digunakan dibuang melalui mulut daun, dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air
dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.

2.3. Bagian-bagian Daun


1. Upih Daun Atau Pelepah Daun (Vagina)
Daun yang berupih hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan
yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae) saja. upih daun atau pelepah daun selain merupakan
bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi lain:
a. pelindung kuncup yang mudah, seperti dapat di lihat pada tanaman tebu (Seccharum
Officinnarum L).
b. memberi kukuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun membungkus batang, sehingga
batang tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang dari luar adalah upih-upihnya tadi. Hal
ini tentu saja mungkin terjadi apabila upih daun amat besar seperti misalnya pada pisang (Musa
paradisiaca L.)
2. Tangkai Daun (Petioulus)
Tangkai daun merupakan bagian yang mendukung pelayannya dan bertugas untuk
mendapatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya
matahari yang sebanyak-banyaknya.

5
Bentuk dan ukuran tangkai daun sangat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Umumnya
tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Tetapi
ada juga yang menebal pada pangkal dan ujungnya, misalnya pada daun kupu-kupu(Bauhinia
purpurea L.). Jika dilihat dari penampang melintangnya dapat dijumpai kemungkinan-
kemungkinan berikut.
1) Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya(Carica papaya L.)
2) Pipih dan tepinya melebar(bersayap), misalnya pada jeruk(Citrus sp.)
3) Bersegi
4) Setengah lingkaran dan sering kali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti
pada tangkai daun pisang.
Jika ditinjau dari keadaan permukaannya, tangkai daun dapat memperlihatkan adanya
kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel, dll. Tangkai daun dapat mengalami
pergantian bentuk(metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
3. Helaian Daun (Lamina)
Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun yang
helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran maupun warnanya. Helaian daun
merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian. Maka suatu sifat yang
sesungguhnya hanya berlaku untuk helaian, di sebut pula sebagai sifat daunnya. Contoh : jika
kita mengatakan daun nangka jorong sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya melainkan
helaiannya.
Selain bagian-bagian diatas, daun pada tumbuhan seringkali mempunyai alat-alat
tambahan atau pelengkap antara lain berupa:
1. Daun penumpu (stipula)
yaitu 2 helai serupa daun kecil yang ada dekat dengan pangkal tangkai daun yang berfungsi
malindungi kuncup yang masih muda. nah, ada kalanya stipula itu besar dan lebar sebagai alat
untuk berasimilasi seperti pada kacang kapri (Pisum sativum). daun penumpu ini ada yang
mudah gugur seperti pada nangka (Artocarpus integra) dan ada juga yang tinggal lama dan baru
gugur bersama-sama daunnya, misalnya pada mawar (Rosa sp.). Stipula dibedakan berdasarkan
letaknya yaitu :

daun penumpu bebas (stipulae liberae) yang bebas terdapat dikiri kanan pangkal tangkai
daun, contoh : kacang tanah (Arachis hypogeae)
daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae),
contoh : mawar (Rosa sp.)
daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 dan mengambil tempat didalam ketiak
daun (stipula axillaris / stipul intrapetiolaris)

6
daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 yang mengambil tempat berhadapan dengan
tangkai daun dan biasanya agak lebar hinggamelingkari batang (stipula petiolo opposita /
stipula antidroma)
daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris), yaitu daun penumpu yang
berlekatan dan mengambil tempat diantara dua tangkai daun, seperti seringkali terjadi
pada tumbuhan yang pada 1 buku-buku batang mempunyai 2 daun yang duduk
berhadapan. contoh : mengkudu (Morinda citrifolia)

2. Selaput bumbung (ocrea / ochrea), yaitu berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal
suatu ruas batang, jadi terdapat dia atas suatu tangkai daun. selaput bumbung dianggap sebagai
daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang.
3. lidah-lidah (ligula), yaitu suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan
helaian daun pada rumput (Gramineae). alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan
kedalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindari.

BANGUN BENTUK HELAI DAUN (Circumscriptio)


Variasi bangun bentuk tumbuhan/pohon hutan sangat bermacam macam untuk tiap genus dalam
satu famili saja mempunyai bangun bentuk helai daun dapat berbeda beda. .
Berdasarkan pada letak bagian yang terlebar dari satu helai daun maka dapat dibedakan :

Bagian yang terlebar terdapat kira kira ditengah tengah helaian daun
Bagian yang terlebar terdapat dibagian bawah pertengahan helai daun
Bagian terlebar terdapat di bagian atas pertengahan helai daun
Tidak ada bagian yang terlebar artinya helai daun dari pangkal ke ujung dapat
dikatakan sama lebarnya.

Bagian yang terlebar terdapat kira -kira pada pertengahan helaian daun
Dalam karakteristik bentuk helai daun ini dapat dikatakan dengan perbandingan antara
panjang dan lebar helai daun dengan demkian kita akan menjumpai kemungkinan bangun helai
daun seperti berikut :

Perbandingan 1 : 1 Maka bangun helai daun adalah Bulat / bundar(Orbicularis) bentuk


ini kan dijumpai pada Victoria regia dan Teratai daun besar (Nelumbium nelumbo Druce)
Bangun Perisai (Peltatus) ciri bentuk biasanya bulat mempunyai tangkai yang tidak
tertanam pada pangkal daun tetapi pada bagian tengah tengah daun.
Perbandingan 1 2 : 1. yaitu bentuk Jorong (ovalis atau ellipticus)

7
Bentuk ini adalah perkbangan struktur bentuk helai daun dari bentuk bulat sebelumnya
dengan perkembangan kearah apex dan basic Contohnya pada daun nangka (Arthocarpus
heterophyla Merr) dan Bintanggor (Callophylium inophylium L)
Perbandingan 2 - 3 : 1 Bentuk ini dikenal dengan tipe memanjang (Oblong) yang
merupakan modifikasi bentuk memanjang kearah apex dan base dari bentuk
jorong misalnya pada sirikaya (Annona squamosa L dan sirsak (Annona muricata L)
Perbandingan 3-5 : 1 Yaitu bangun lanset (Langseolatus) yaitu bangun struktur hekai
daun yang lebig amping dari bentuk oblong bagian tengan lebih sempit dari bagian
oblong contohnya ini pada daun kemboja (Plumiera acuminata Ait) dan oliander (Nerium
oleander L)

Bagian yang terlebar terdapat di bagian bawah pertengahan helai daun


Daun daun yang mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah tengah ( pertengahan )
helai daun dibedakan menjadi dua :
a. Pangkal daun tidak terbelah dan dibedakan menjadi :

Bangun bulat telur (Ovalis) misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan
dan cili padi (Capsicum frutescens L)
Bangun segitida (Triangularis) yaitu bangun seperti segi-tiga sama kaki
misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L)
Bangun delat (Deltoideus) yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya misalnya pada
daun air mata penganting / bunga antigong (Antigonon leptopus Hook et am)
Bangun belah ketupat (Rhomboideus) Yaitu bangun segi empat yang sama sisinya serta
sama panjang misalnya pada daun anak pada daun bengkuwang. (Pachyrrhizus
erosus Urb)

b. Pangkal daun yang terbelah dapat dibedakan menjadi ;

Bangun jantung (Cordatus) yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daunnya
memperlihakan sesuatu lekukan misalnya pada daun pohon waru (Hibiscus tiliaceus L)
Bangun Ginjal ( krinjal (Reniformis) Yaitu bangun helai daun pendek melebar dengan
ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal misalnya pada
daun kaki kuda (Centela asistica Urb)
Bangun Anak panah (Sagitatus) Daun tak seberap lebar ujung tajam pangkal dengan
lekukan yang lancip pula pada pangkal helai dauan ada lekukan misalnya pada daun
enceng (Sagittaria sagittifolia L)

8
Bangun tombak (Hastatus) yaitu bangun helai daun seperti anak panah tetapi bagian
pangkalnya kekiri dan ke kanan tangkai mendatar misalnya pada helai daun
wewehan (Monocharia hastata Solms)
Bertelinga (Auriculatus) yaitu bangun helai daun yang seperti tombak tetapi
pangkal daunnya baik kekiri dan ke kanan membulat pada dan tempuyung (Sonchus
asper Vill)

Bagian terlebar terdapat pada bagian atas dari pertengahan helai daun
Dalam hal demikian maka dapat kemungkinan bentuk helai daun yang dijumpai adalah :

Bangun bulat telur sungsang (Obovatus) yaitu sepert bulat telur tetapi bagian yang
terlebar terdapat dekat bagian ujung helai daun misalnya dijumpai pada helai daun sawo
kecik (Manilkara kauki Dub)
Bangun jantung sungsang (Obcordatus) misalnya pada daun sidaguri (Sida retusa ) atau
daun semanggi gunung (Oxalis corniculata L)
Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (Cuneatus) misalnya anak daun semanggi
(Marsilea crenata Prest)
Bangun sudip atau bangun Satel/ Solet ( Spathulatus) yaitu bangun telur terbalik tetapi
bagian bawahnya memanjang misalnya daun tapak liman (Elephantop)

Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit atau lebarnya
jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daun.
Bangun garis (Linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang misalnya
Dun bermacam macam rumput (Gramineae)
Bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih panjang lagi, juga didapati pada
jenis-jenis rumput, misalnya daun jagung ( Zea mays L.),
Bangun pedang (Ensifornis) seperti bangn garis tetapi daun tebal dibagian tengah dan tipis
dibagian dua tepinya, misalnya daun nanas sebrang ( Agave sisalana Perr. Agave cantala Roxb.),
Bangun paku atau dabus (Subulatus) bentuk daun hamper sama seperti silinder, ujung runcing,
seluruh bagian kaku, misalnya daun (Araucaria cunninghamii Ait),
Bangun jarum (Acerosus) serupa bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang, misalnya
daun Pinus merkusii Jungh. & de Vr.

9
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berguna
untuk menegakkan kehidupan tumbuhan,yaitu yang terutama berguna untuk menyerap
pengolahan,pengangkutan,dan penimbunan zat-zat makanan dinamakan alat hara. Daun
merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun.
Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan dudukannya pada batang yang menghadap ke
atas memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan-tumbuhan, yaitu sebagai alat
untuk:
a. Resorbsi
b. Asimilasi
c. Transpirasi
d. Respirasi

B. SARAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://damayanti-saja.blogspot.co.id/2014/03/makalah-morfologi-tumbuhan-tentang-daun.html
http://cebong14.blogspot.co.id/2015/10/makalah-morfologi-tumbuhan.html
http://faisalandiagungmanches.blogspot.co.id/2014/08/makalah-morfologi-tumbuhan.html

11

Anda mungkin juga menyukai