Anda di halaman 1dari 3

F62 Perubahan Kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit

otak.

Gejala-gejala gangguan kepribadian dapat timbul setelah seorang dewasa mengalami kejadian
katartrofik atau stress yang sangat lama ataupun setelah suatu gangguan jiwa yang berat tanpa
gangguan kepribadian sebelumnya dan tanpa ada kerusakan atau penyakit otak. Diagnosis ini baru
dibuat hanya kalau benar-benar ada perubahan yang jelas dan berlangsung lama dari pola pandangan,
hubungan dengan atau pikiran tentang lingkungan dan dirinya sendiri. Perilaku orang itu menjadi tidak
fleksibel sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri dalam interaksi antar pribadi, social, dan
pekerjaannya.

Menurut PPDGJII,

- Kelompok ini meliputi gangguan dari kepribadian dan perilaku dewasa yang berkembang setelah
mengalami katastrofik atau stress yang sangat berkepanjangan atau setelah mengalami
gangguan jiwa yang berat, pada penderita yang tanpa gangguan kepribadian sebelumnya.
- Diagnosis ini hanya dibuat apabila terbukti ada perubahan yang jelas dan berlangsung lama dari
pola seseorang dalam memandang, berhubungan dengan, atau berpikir tentang lingkungan dan
dirinya sendiri.
Perubahan kepribadian ini berkaitan dengan perilakuk yang menjadi tidak luwes (inflexible) dan
maladaptive yang mengarah ke kegagalan dalam fungsi interpersonal, social dan pekerjaan.

F62.0 Perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katasrofa

Pedoman diagnostic untuk mendiagnosis kasus ini antara lain sebagai berikut

- Perubahan kepribadian harus berlangsung lama dan bermanifestasi dalam gambaran perilaku
yang tidak luwes dan maladaptive yang menjurus pada disabilitas dalam hubungan
interpersonal, social dan pekerjaan. Perubahan kepribadian ini harus dipastikan dengan
keterangan dari orang-orang terdekat.
- Untuk menegakkan diagnosis ini , memantapkan adanya gambaran berikut (yang idak tampak
sebelumnya) adalah esensial, misalnya:
o Sikap bermusuhan atau tidak percaya terhadap semua orang
o Menarik diri dari kehidupan bermasyarakat
o Perasaan hampa atauputus asa
o Perasaan terpojok (on edge) yang kronis, seperti terus menerus merasa terancam
o Keterasingan
- Perubahan kepribadian ini harus sudah berlangsung paling sedikit selama 2 tahun, dan tidak
berkaitan dengan gangguan kepribadian yang sebelumnya sudah ada atau dengan gangguan
jiwa (kecuali gangguan stress pasca trauma, F43.1).
- Harus disingkirkan kemungkinan adanya kerusakan atau penyakit otak yang dapat memberikan
gambaran klinis yang serupa.
- Termasuk : Perubahan kepribadian setelah suatu pengalaman di kamp konsentrasi, berada
dalam sekapan yang berkepanjangan yang disertai ancaman kemungkinan dibunuh, seperti
menjadi korban terorisme atau penyiksaan.

F62.1 Perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah menderita gangguan jiwa.

Perubahan kepribadan yang disebabkan oleh pengalaman traumatic akibat menderita gangguan jiwa
yang berat

Pedoman diagnostic

- Temuan diagnostic untuk jenis perubahan kepribadian harus mencakup gambaran klinis sebagai
berikut:
a. Ketergantungan yang berlebihan kepada orang lain dan sikap selalu minta dibantu
b. Tuduhan bahwa dirinya berubah atau cacat oleh karena penyakit terdahulu, menjurus kepada
ketidak-mampuan membentuk dan mempertahankan hubungan pribadi yang dekat dan dapat
dipercaya serta isolasi social.
c. Pasif, minat berkurang dan menurunnya keterlibatan dalam aktivitas rekreasi
d. Selalu mengeluh sakit , yang mungkin berhubungan dengan keluhan hipokondrik dan perilaku
sakit.
e. Afek yang diforik atau labil yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan jiwa sebelumnya
dengan gejala afektif residual.
f. Hendaya yang bermakna dalam fungsi social dan pekerjaan dibandingkan dengan keadaan
sebalum sakit

- Manifestasi tersebut di atas harus sudah berlangsung selama 2 tahun atau lebih
- Perubahan bukan terjadi karena kerusakan atau penyakit otak yang berat. Adanya diagnosis
skizofrenia sebelumnya tidak menyingkirkan kemungkinan diagnosis ini.

F62.8 Perubahan kepribadian yang berlangsung lama lainnya

F62.9 Perubahan kepribadian yang berlangsung lama YTT

Sumber:

Rusdi Maslim, 2003, PPDGJ III, Unika Atmajaya, Jakarta

Maramis, 2009, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai