Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENYUSUNAN
KELAYAKAN USAHA
& PENGEMBANGAN USAHA
BUM Desa
Hastowiyono
Suharyanto
Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
Seri Buku Pintar BUM Desa
PENYUSUNAN
KELAYAKAN USAHA
& PENGEMBANGAN USAHA
BUM Desa
Hastowiyono
Suharyanto
Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
Seri Buku Pintar BUM Desa
PENYUSUNAN KELAYAKAN USAHA DAN PERENCANAAN
USAHA BUM DESA
Penulis : Hastowiyono
Suharyanto
Kontributor : Sulfiani, Jaringmas Bantaeng
Penyunting : Sutoro Eko Yunanto
Reviwer : Rossana Dewi
Penata Letak : Candra Coret
Desain Cover : Candra Coret
llustrasi : Budi & Erni
Copyleft@Diperkenankan untuk melakukan modifikasi,
penggandaan maupun penyebarluasan buku ini untuk kepentingan
pendidikan dan bukan untuk kepentingan komersial dengan tetap
mencantumkan atribut penulis dan keterangan dokumen ini secara
lengkap.
D
esa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain dalam UU No. 6/2014 tentang Desa dinyatakan
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengu-
rus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setem-
pat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/
atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Substan-
si undang-undang ini menegaskan tentang janji pemenuhan
kebutuhan (demand complience scenario) dalam konteks
pembangunan nasional di tingkat desa.
Selanjutnya dalam UU No. 6/2014 tentang Desa juga
menyatakan bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa. Pendirian badan usaha tersebut berpedoman
pada peraturan perundang-undangan. Ini merupakan bagi
an penting dan tidak terpisahkan dari keaslian otonomi desa.
Paul Boon
Direktur Program ACCESS Tahap II
B
adan Usaha Milik Desa yang disingkat BUM Desa
adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh ma
syarakat dan pemerintah desa dalam upaya memper
kuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebu
tuhan masyarakat dan potensi desa. BUM Desa merupakan
bentuk kelembagaan desa yang memiliki kegiatan menja
lankan usaha ekonomi atau bisnis untuk memperoleh man-
faat yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat desa. Desa
mendirikan BUM Desa bukanlah semata-mata untuk men
cari keuntungan ekonomis atau laba, akan tetapi meliputi
pula manfaat sosial dan manfaat non ekonomi lainnya. Man-
faat ekonomi yang ingin diperoleh dari kegiatan usaha BUM
Desa adalah keuntungan atau laba secara finansial, PADes
bertambah, terbukanya lapangan kerja baru bagi war ga
desa, dan kegiatan usaha ekonomi desa semakin dinamis.
Manfaat sosial dan non ekonomi lain dari BUM Desa, misal:
memperkuat rasa kebersamaan diantara warga desa, mem-
Bagian I
PENDAHULUAN.......................................................... 1
Apa Itu Kajian Kelayakan Usaha?.......................... 1
Apa Manfaat dari Kajian Kelayakan Usaha?........... 2
Apa Tujuan Kajian Kelayakan Usaha?.................... 3
Bagaimana Langkah-langkah Penyusunan
Kelayakan Usaha?................................................. 5
Aspek Apa yang Perlu Dikaji untuk Menentukan
Kelayakan Usaha?................................................. 10
Bagian III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI............................. 37
1. Perencanaan Produk...................................... 37
2. Kualitas Produk.............................................. 38
2. Perencanaan jumlah Produksi........................ 40
3. Persediaan bahan baku.................................. 41
4. Kapasitas Produksi........................................ 42
5. Pemilihan Teknologi....................................... 43
6. Penentuan Lokasi Usaha................................ 44
7. Perencanaan Tata letak (Layout) ................... 48
Bagian V
ASPEK KEUANGAN..................................................... 67
Kebutuhan Dana dan Sumbernya ........................ 68
Perkiraan Arus Kas ............................................... 76
Perkiraan Laba-Rugi ............................................ 79
Penilaian Investasi ................................................ 82
Bagian VI
ASPEK SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, POLITIK,
LINGKUNGAN USAHA DAN LINGKUNGAN HIDUP..... 93
Aspek Sosial Budaya Setempat ........................... 93
Aspek Perbaikan Ekonomi Desa .......................... 95
Aspek Politik ........................................................ 96
Aspek Lingkungan Usaha .................................... 97
Aspek Lingkungan Hidup .................................... 100
Bagian VII
ASPEK HUKUM (YURIDIS).......................................... 101
1. Bentuk Usaha dan Perijinannya ..................... 102
Bagian VIII
PERENCANAAN USAHA............................................. 107
Bagian IX
PENUTUP.................................................................... 117
LAMPIRAN
Lampiran 1
Instrumen Bantu Penilaian Kelayakan Usaha............... 127
Lampiran 2
Contoh Perencanaan Usaha (Business Plan)............... 139
3. Jumlah Konsumen
Konsumen yang memiliki
kemauan dan kemampuan
untuk membeli seringkali Sebelum kegiatan usaha
tidak sebanyak yang kita ha BUM Desa dijalankan,
rapkan sehingga kegiatan pastikan terlebih dahulu
bahwa jumlah calon kon
usaha tidak memperoleh ke sumen cukup banyak.
untungan secara memadai,
atau bahkan mengalami ke
rugian.
Semakin banyak konsumen yang memiliki kemauan
(berminat) dan daya beli yang cukup/tinggi maka
produk yang ditawarkan BUM Desa dapat laku jual,
sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang
memadai. Keuntungan yang diperoleh dari kegiat
an usaha itulah yang memungkinkan BUM Desa da-
pat menjalankan dan mengembangkan usaha secara
ber
kelanjutan. Dengan demikian, apabila jumlah
konsumen cukup banyak dan diperkirakan mampu
membeli sebagian besar atau semua produk yang di-
4. Kondisi persaingan.
Desa-desa terdekat dengan Desa Labbo tidak ada yang me
lakukan kegiatan usaha pengelolaan air minum, sehingga
dapat dikatakan kegiatan usaha pengelolaan air minum
tidak ada pesaing. Keadaan ini memperbesar peluang un-
tuk memperoleh jumlah pelanggan atau konsumen yang
semakin banyak.
K
ajian terhadap aspek teknis dan teknologi merupa-
kan hal penting untuk dilakukan dalam penyusunan
kelayakan usaha. Kajian pada aspek ini dimaksud-
kan untuk mengetahui apakah secara teknis suatu unit usa
ha BUM Desa dapat dioperasikan (dijalankan) dan apakah
teknologi yang diperlukan tersedia.
Ada 8 unsur pokok kelayakan usaha yang dinilai dari
aspek teknis dan teknologi, yaitu:
1. Perencanaan Produk
Agar barang atau jasa yang
Pastikan bahwa produk
akan diproduksi laku dijual, yang dihasilkan sesuai
maka pilihan produk yang dengan kebutuhan dan
akan dijual adalah barang keinginan konsumen.
2. Kualitas Produk
Kualitas produk (barang
atau jasa) merupakan hal
penting bagi konsumen. Pastikan bahwa produk
Produk yang akan dihasilkan yang akan ditawarkan
unit usaha BUM Desa akan unit usaha BUM Desa
adalah produk yang me
laku jual apabila berkualitas.
miliki keunggulan (ber
Kualitas produk, baik yang kualitas).
berupa barang maupun jasa,
dapat dinilai berdasarkan be-
berapa segi.
4. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi berkaitan
dengan kemampuan unit
produksi untuk menghasil- Pastikan bahwa kapasi
kan barang atau jasa dalam tas produksi dari unit
waktu tertentu. Misalnya, me usaha BUM Desa mam-
pu memenuhi kebutuh
sin pompa air memiliki ke
an seluruh konsumen.
mampuan menghasilkan air
sekian meter kubik per jam,
berapa kuintal pupuk yang
dapat disediakan per bulan, berapa juta rupiah dana
yang mampu disediakan per hari atau per minggu un-
tuk usaha simpan-pinjam, dan lain-lain. Dalam hal ini
unit usaha BUM Desa harus dapat menentukan berapa
kapasitas produksi dari usaha yang akan dijalankan.
Kemudian menentukan apakah kapasitas produksinya
dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumen dalam
waktu tertentu. Jika kapasitas produksi tidak mampu
memenuhi kebutuhan konsumen, risikonya adalah kon-
sumen akan kesulitan mendapatkan produk tepat wak-
tu dan tepat jumlah. Jika ini terjadi, besar kemungkinan
unit usaha BUM Desa akan ditinggalkan konsumen dan
pindah ke perusahaan lain.
2 (http://www.academia.edu/2714019/ANALISIS_USAHA_UKM).
Kotak 2.
1. Perencanaan produk
Produk yang akan dihasilkan adalah layanan air minum
yang disalurkan langsung ke rumah pelanggan/konsumen
melalui instalasi perpipaan dan dilengkapi dengan alat me
teran air. Jasa layanan air minum ini sesuai dengan kebu
tuhan warga masyarakat, terutama mereka yang tinggal
di wilayah permukiman yang jauh dari lokasi sumber air
bersih. Dengan adanya layanan air minum tersebut, masya
rakat akan terbantu dalam memenuhi kebutuhan air bersih
dengan mudah.
Aspek Manajemen
Aspek manajemen untuk membangun usaha di-
dasarkan pada pendekatan fungsi manajemen, meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pen-
gendalian. Tujuan kajian kelayakaan usaha pada aspek
manajemen adalah untuk mengetahui apakah pemben-
tukan dan pelaksanaan usaha dapat direncanakan, dilak-
sanakan, dan dikendalikan.
1. Perencanaan
Tujuan dari gagasan menjalankan usaha/proyek ada-
lah untuk memperoleh keuntungan atau kemanfaatan.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan suatu perenca
naan secara menyeluruh beserta kebijakan yang di
perlukan. Untuk itu perlu disusun suatu program kerja
2. Pengorganisasian
Dalam menilai kelayakan usaha, BUM Desa mengkaji
beberapa hal, seperti:
a. Bagaimana langkah-langkah dalam pengorgani
sasian?
Secara garis besar, langkah-langkah dalam mela
kukan proses pengorganisasian meliputi.:
1) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksa
nakan untuk mencapai tujuan dari unit usaha
yang akan dijalankan.
2) Membagi beban kerja secara jelas dan pro
porsional sehingga dapat dilakukan oleh se
seorang atau oleh sekelompok orang.
3) Menetapkan mekanisme untuk mengkoordi-
nasikan pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis, memantau
efektivitas organisasi dan mengambil lang-
kah-langkah penyesuaian untuk memperta-
hankan atau meningkatkan efektivitas.
3. Pelaksanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah pelaksanaan ke
giatan. Apakah suatu kegiatan usaha dapat dilaksa
nakan, sangat dipengaruhi
oleh kualitas perencanaan,
pengorganisasian, dan kuali- Sebelum unit usaha
tas sumber daya manusia. BUM Desa dijalankan,
Oleh karena itu seluruh ke harus dipastikan bahwa
seluruh kegiatan usaha
giatan usaha harus direnca
yang direncanakan da-
nakan dengan matang dan pat dilaksanakan dengan
rinci, serta sistem pengor- baik.
4. Pengendalian
Pengendalian atau penga-
wasan di dalam manajemen
memiliki berbagai fungsi
Pastikan bahwa fungsi
pokok. Fungsi pokok pe pengendalian terhadap
ngendalian tersebut adalah: unit usaha BUM Desa
yang akan dijalankan
a. Mencegah terjadinya dapat berjalan dengan
penyimpangan-penyim efektif.
pangan atau kesalahan.
Ini dapat dilakukan de
ngan pengawasan secara rutin disertai adanya ke
tegasan-ketegasan dalam pemberian sangsi terha
dap penyimpangan yang terjadi.
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang ter-
jadi. Jika penyimpangan telah terjadi, hendaknya
pengawasan/pengendalian dapat menghasilkan
perbaikan.
c. Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pe
ngawasan diharapkan sedini mungkin dapat dice
gah terjadinya penyimpangan-penyimpangan, se
2. Pengorganisasian
Pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan usaha pengelola
an air minum meliputi: pekerjaan manajerial, pekerjaan
teknis, dan pekerjaan administratif. Pekerjaan manajerial
ditangani oleh Direktur BUM Desa dan Kepala Unit Usaha
Pengelolaan Air Minum. Tugas dan kewenangan Direktur
membuat program dan kebijakan BUM Desa, memimpin,
mengkoordinasi, serta melakukan pengawasan terhadap
kinerja Kepala Unit Usaha beserta seksi-seksi. Kepala Unit
Usaha bertugas memimpin, mengkoordinasi, dan menga-
wasi pelaksanaan tugas seksi-seksi.
Pekerjaan teknis meliputi pemasangan, perawatan, dan
perbaikan instalasi air. Pekerjaan ini ditangani seksi instalasi
dan perawatan. Pekerjaan administratif dibagi menjadi 2,
yaitu: pekerjaan pencatatan meteran air ditangani oleh sek-
si pencatat meteran, dan pekerjaan administrasi ditangani
seksi pelayanan administrasi.
4. Pengendalian
Pengendalian dapat dijalankan secara efektif, karena BUM
Desa Ganting telah memiliki mekanisme laporan pertang-
gungjawaban atas pelaksanaan kegiatan usaha. Disamping
itu, warga masyarakat juga dapat ikut melakukan penga-
wasan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha pengelolaan
air, dan jika terjadi penyimpangan dapat dibawa ke dalam
forum musyawarah desa.
K
ajian aspek keuangan dimaksudkan untuk menentu-
kan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan
antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan
dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan
dan menilai apakah usaha akan dapat berlanjut.
Tujuan menganalisis aspek keuangan adalah untuk
mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas dari renca
na usaha, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya
suatu unit usaha BUM Desa dijalankan.
70
Perhitungan Biaya Investasi (Modal Awal) Unit Usaha Pengelolaan Air Minum
BUM Desa GANTING di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa GANTING dengan modivikasi
73
rekalkulasi.
Tabel 3
74
Jumlah Dana yang diperlukan untuk Investasi dan Modal Kerja Unit Usaha Pengelolaan
Air Minum BUM Desa GANTING di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kabupaten Bantaeng
NO KLASIFIKASI MODAL SUMBER dan JUMLAH DANA
JUMLAH
Pem. Desa Pem. Kab Pem. Prov Lainnya
A. INVESTASI
1. Tanah dan Bangunan 1,500,000 - - - 1,500,000
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa GANTING dengan modivikasi dan
rekalkulasi.
Lebih lanjut, perlu dilakukan perhitungan biaya penyu
sutan terhadap investasi yang berbentuk harta tetap, misal
nya: gedung, mesin, komputer, meja-kursi, peralatan, dan
lain-lain. Perhitungan ini diperlukan untuk memperhitung
kan laba/rugi dari kegiatan usaha. Perhitungan biaya pe-
nyusutan dapat dilakukan berdasarkan satuan waktu hari,
minggu, bulan dan tahun. Penentuan satuan waktu terse-
but disesuaikan keperluan dan sifat dari barang. Sebagai
contoh, Tabel 4 menggambarkan perhitungan biaya pe
nyu
sutan dari investasi kegiatan usaha pengelolaan air
BUM Desa GANTING.
Tabel 4.
Perhitungan Biaya Penyusutan Investasi Unit Usaha Pe
ngelolaan Air Minum BUM Desa GANTING di Desa Labbo
Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
JENIS HARTA UMUR BIAYA PENYU-
NO HARGA
TETAP EKONOMIS SUTAN/TH
1. Meteran air 30,000,000 12 tahun 2,500,000
2. Pipa type AW 3,060,000 12 tahun 255,000
3. Sambungan L 3,200,000 12 tahun 266,667
4. Double Neppel 4,000,000 12 tahun 333,333
5. Stop kran 14,000,000 5 tahun 2,800,000
6. Komputer 5,000,000 5 tahun 1,000,000
7. Kursi 300,000 12 tahun 25,000
8. Meja 900,000 12 tahun 75,000
9. Almari arsip 500,000 12 tahun 41,667
TOTAL 60,960,000 7,296,667
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa
GANTING dengan modivikasi dan rekalkulasi.
78
Perkiraan Arus Kas Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
TAHUN KE:
NO URAIAN
1 2 3 4 5
A. ARUS KAS MASUK
1. Penerimaan infak dan biaya 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
pemakaian air
2. Lain-lain - - - - -
Catatan: dalam periode 5 tahun jumlah pelanggan, tarif air dan biaya operasional diasumsikan tetap.
Perkiraan Laba-Rugi
Perkiraan atau proyeksi laba-rugi penting dilakukan,
karena salah satu tujuan BUM Desa melakukan kegiatan
usaha adalah mendapatkan keuntungan atau laba usaha.
Apabila dari proyeksi laba-rugi menunjukkan rugi, maka se-
baiknya rencana kegiatan usaha perlu dicari alternatif usaha
lain dengan cara memperhitungkan kembali aspek-aspek
keuangan agar mencapai keadaan yang dapat menghasil-
kan laba. Jika tidak ada alternatif, dan hasil proyeksi tetap
rugi, sebaiknya rencana kegiatan usaha dihentikan saja.
Tabel 6 berikut ini merupakan contoh proyeksi laba-ru-
gi yang disarikan dari data kajian kelayakan usaha penge
lolaan air BUM Desa GANTING.
80
Proyeksi Laba-Rugi Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
TAHUN KE
NO URAIAN
1 2 3 4 5
A. PENJUALAN 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
D. BIAYA USAHA
1. ATK 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000
2. Gaji/Insentif Pengelola 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000
3. Biaya promosi - - - - -
4. Biaya Penyusutan 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667
5. Lain-lain - - - - -
Total Biaya Usaha 15,466,667 15,466,667 15,466,667 15,466,667 15,466,667
E. LABA USAHA (C D) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333
F. BUNGA - - - - -
H. PAJAK - - - - -
Keterangan : *) Kebetulan kasus pengelolaan air di Desa Labbo bahan baku air tinggal mengalirkan saja dari sum-
bernya sehingga tanpa biaya, dan tenaga kerja dirangkap oleh pengelola yang diberi tunjangan
(insentif) bulanan (dimasukkan dalam Biaya Usaha). Untuk kasus lain, harap menyesuaikan de
ngan keadaan setempat.
Rumus:
Pay Back Period
= (Nilai Investasi Awal : Kas Masuk Bersih) X 1
tahun
Contoh:
Investasi Awal unit usaha pengelolaan air BUM Desa
GANTING adalah sebesar Rp. 76.450.000,- (lihat
Tabel 1), dan Arus Kas Masuk Bersih sebesar Rp.
24.230.000,-. Berdasarkan data ini, dapat diperhi-
tungkan Pay Back Period-nya sebagai berikut.
Payback Period = (76,450,000 / 24,230,000) X 1 ta-
hun
= 3,16 tahun atau 3 tahun lebih 2 bulan.
Rumus:
Keterangan:
AKt = aliran kas per tahun pada periode t
Io = investasi awal pada tahun ke-0
b = suku bunga (discount rate) biasanya suku
bunga sertifikat Bank Indonesia atau bunga de-
posito digunakan sebagai acuan
Contoh:
Berikut ini merupakan perhitungan NPV berdasarkan
biaya investasi dan arus kas bersih bagi unit usaha
pengelolaan air BUM Desa GANTING. Total investasi
awal sebesar Rp. 76.450.000,- (lihat Tabel 1). Arus kas
bersih diasumsikan tetap/konstan selama periode 5
tahun, yaitu sebesar Rp. 24.230.000,-/tahun (lihat Ta-
bel 5). Suku bunga bank diasumsikan 7% per tahun
(SBI Tahun 2010).
Rumus:
PI = PV Kas Masuk : PV Kas Keluar
Kriteria Penilaian:
jika PI > 1, maka usulan rencana usaha dikatakan
menguntungkan;
jika PI < 1, maka usulan rencana usaha tidak
menguntungkan.
Contoh :
Dengan menggunakan nilai Present Value yang tercan-
tum pada Tabel 7, kita dapat dengan mudah menghi-
tung Profitability Index.
Caranya: PV untuk arus kas bersih tahun ke-1 sampai
dengan tahun ke-5 dijumlahkan, kemudian hasil pen-
jumlahannya dibagi dengan PV investasi awal. Hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut:
PI = Rp 99.347.784,- / Rp 76.450.000,-
= 1,30
Contoh 1:
Biaya tetap pengelolaan air BUM Desa GANTING
sebesar Rp. 8.170.000,- per tahun atau Rp. 680.833,-
per bulan. Biaya tetap ini untuk membayar ATK dan
gaji/tunjangan pengurus dan pengelola. Biaya varia-
belnya Rp. 0,- karena produksi air tidak menggunakan
mesin (tinggal mengalirkan saja melalui perpipaan)
dan tidak ada biaya tenaga kerja langsung. Jumlah
pelanggannya sebanyak 400 rumahtangga. Berarti Bi-
aya Tetap per pelanggan per bulan = Rp. 680.833,- :
400 = Rp. 1.702. Harga jual per M3 sebesar Rp. 250,-.
Berdasarkan data tersebut BEP dapat dihitung seba-
gai berikut:
Contoh 2 :
Untuk memperjelas perhitungan BEP, berikut ini meru-
pakan contoh dengan permisalan seorang produsen
tempe:
Harga jual tempe per unit sebesar Rp 500,-, biaya
tetap sebesar Rp 10.000,-, dan biaya variabel sebe-
sar Rp 100,-/unit, maka jumlah yang diproduksi agar
mencapai BEP adalah:
A
spek sosial budaya, ekonomi, politik, dan lingkungan
perlu dipertimbangkan dalam menilai kelayakan us-
aha. Perlu ditegaskan kembali bahwa tujuan usaha-
usaha yang akan dijalankan oleh BUM Desa tidak semata-
mata untuk mengejar keuntungan materi semata (profit),
tetapi juga bertujuan untuk mendatangkan kemanfaatan
(benefit) bagi seluruh stakeholders desa dan lingkungan
hidup. Oleh karena itu, setiap usaha yang akan dijalankan
oleh BUM Desa harus layak berdasarkan aspek-aspek terse-
but.
Aspek Politik
Aspek politik merupa-
kan hal penting yang harus
dipertimbangkan dalam Usahakan unit kegiatan usaha
merencanakan suatu ke BUM Desa mendapatkan du
kungan politik dari berbagai
giatan usaha, karena aspek
pemangku kepentingan desa
politik dapat mendukung (Kepala Desa, BPD, Tokoh Ma
atau sebaliknya mengga syarakat, Lembaga-lembaga
galkan kegiatan usaha Ke
ma
syarakatan, Pemerintah
Kabupaten, dll)
yang akan dijalankan. Dari
aspek politik yang perlu di
pertimbangkan antara lain:
apakah warga desa memberi dukungan ataukah menolak
adanya rencana membuka suatu kegiatan usaha BUM
Desa? Apabila masyarakat memberi dukungan atas renca-
na tersebut, maka kegiatan usaha yang direncanakan dapat
K
ajian aspek hukum untuk menilai kelayakan usaha
yang akan diselenggarakan oleh BUM Desa merupa-
kan langkah penting yang harus dilakukan. Hasil kaji-
an aspek hukum ini sangat diperlukan untuk menghindari
terjadinya protes warga dan penutupan/pembekuan usaha
oleh pemerintah karena pelanggaran hukum positif yang
berlaku.
Berdasarkan UU No. 6/2014 tentang Desa pada Pasal
87 (khususnya ayat 1 dan 3) dan Pasal 88, apabila pendirian
BUM Desa itu berdasarkan kesepakatan Musyawarah Desa
dan ditetapkan dengan Peraturan Desa, maka BUM Desa
itu legal atau sah menurut hukum. Namun demikian, khu-
sus untuk unit-unit usaha BUM Desa yang akan ditangani,
perlu memperhatikan aspek hukum sebagai berikut:
R
encana usaha atau Business Plan pada dasarnya me
rupakan uraian tertulis mengenai masa depan usa-
ha/bisnis, yang menjelaskan tentang: apa, dimana,
oleh siapa, dan bagaimana kegiatan usaha akan dijalankan.
Rencana usaha biasanya digunakan oleh wirausahawan yang
sedang mencari calon investor untuk menyampaikan visi dan
misinya kepada calon investor atau pemodal. Menurut Pin-
son (2003), ada tiga tujuan utama menyusun rencana usa
ha. Pertama, sebagai panduan dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha adalah cetak biru bisnis yang memberi infor-
masi lebih rinci atas seluruh aspek kegiatan usaha di masa
lalu dan masa sekarang, maupun proyeksi beberapa tahun
ke depan. Ini bagi kegiatan usaha yang sudah berjalan. Bagi
kegiatan yang baru, tentu belum memiliki sejarah, sehingga
informasi yang termuat dalam rencana usaha lebih didasar-
kan proyeksi. Kedua, sebagai dokumentasi pendanaan. Bila
mencari dana, rencana bisnis akan merinci bagaimana dana
Halaman Judul
Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif
Perencanaan Manajemen
Perencanaan Pengoperasian
Perencanaan Keuangan
P
ada dasarnya hal yang paling esensial dari keberadaan
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) terletak pada
unit kegiatan usaha yang dijalankan. Ini sesuai de
ngan sebutannya sebagai badan usaha, sehingga kegiat
an utama dari BUM Desa adalah melakukan kegiatan usa
ha ekonomi atau bisnis untuk memperoleh kemanfaatan
ekonomi maupun kemanfaatan lain yang lebih luas. Apabila
ada kelembagaan BUM Desa tetapi tidak memiliki atau tidak
menjalankan kegiatan usaha ekonomi dapat diandaikan se-
bagai wadah tanpa isi.
Dalam rangka merencanakan suatu unit kegiatan
usaha atau merencanakan pengembangan usaha yang
akan dijalankan BUM Desa, perlu diawali dengan kajian
kelayakan usaha. Menjalankan suatu kegiatan usaha yang
didasarkan coba-coba tanpa perhitungan yang matang
sangat beresiko mengalami kegagalan. Itu sebabnya kajian
kelayakan menjadi penting untuk dilakukan sejak awal.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa dan Kelurahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang
Badan Usaha Milik Desa.
Visi
Menjadi arena belajar pengembangan pembaharuan desa yang terper-
caya untuk mewujudkan masyarakat desa yang otonom dan demokratis
Misi
Meningkatkan keterpaduan gerak antar pihak untuk pembaharuan
desa
Nilai-nilai Dasar
Menghormati keputusan bersama
Solidaritas
Tanggung-gugat
Menghargai perbedaan
Strategi
Konsolidasi gerakan pembaharuan desa
Petunjuk Penggunaan
4. Keuangan 6 6 30
Aspek Sosial-Budaya, Ekonomi, Politik,
5.
dan Lingkungan
15 15 75
TK = AL : A x 100%
TK = Tingkat Kelayakan Usaha
AL = Jumlah Aspek yang Layak
A = Jumlah seluruh Aspek yang dinilai (6 aspek)
Contoh:
Jumlah Aspek yang dinyatakan Layak (AL) sebanyak 5 as-
pek, maka:
TK = AL : A x 100%
= 5 : 6 x 100% = 83,33%
Kesimpulan: kegiatan usaha yang direncanakan layak un-
tuk dijalankan.
CATATAN:
1. Penentuan skor harus didasarkan pada data dan infor-
masi yang diperoleh dari kajian lapangan, laporan/in-
formasi dari warga desa, kajian data sekunder (misal:
data profil desa), dan sebagainya.
2. Penentuan skor harus dilakukan dalam forum rapat
atau musyawarah Tim Penyusunan Kelayakan Usaha
BUM Desa. Ini dimaksudkan agar penentuan skor da-
pat dilakukan seobyektif mungkin.
3. Meskipun kegiatan usaha dinyatakan layak tetapi Ting-
kat Kelayakan Usaha tidak mencapai 100%, maka ada
unsur-unsur yang bermasalah dan perlu dilakukan
upaya perbaikan.
JENIS USAHA :
NAMA BUM Desa :
NAMA DESA :
STATUS USAHA : BARU SUDAH BERJALAN
SKOR *)
NO. UNSUR YANG DINILAI
1 2 3 4 5
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kon-
sumen
2. Produk (barang dan jasa) yang dihasilkan meru-
pakan produk berkualitas.
3. Memiliki teknologi yang tepat sehingga dapat
dioperasikan untuk menghasilkan produk (barang
atau jasa).
4. Kapasitas produksi dari usaha BUM Desa dapat
disesuaikan agar mampu memenuhi kebutuhan
konsumen
5. Pemilihan lokasi usaha BUM Desa sudah tepat
6. Tata letak fasilitas usaha BUM Desa sudah tepat
7. Rencana produksi dari usaha BUM Desa dapat
dikelola dengan baik
NILAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur )
KESIMPULAN:
Nilai > 3 (Layak) TIDAK LAYAK
Nilai = 3 (Meragukan) MERAGUKAN
Nilai < 3 (Tidak Layak) LAYAK
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju5 = Sa
ngat Setuju
TOTALSKOR
NILAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur )
KESIMPULAN:
TIDAK LAYAK
Nilai > 3 (Layak)
MERAGUKAN
Nilai = 3 (Meragukan)
LAYAK
Nilai < 3 (Tidak Layak)
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kelembagaan BUM Desa
Lampiran 2. Foto copy Akte Notaris
RINGKASAN EKSEKUTIF
Badan Usaha Milik Desa GANTING atau yang sering di
singkat BUM Desa GANTING merupakan lembaga usaha eko
nomi desa milik Pemerintah Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabaupaten Bantaeng. BUM Desa GAN TING didirikan pada
tanggal 31 Desember 2008 melalui forum musyawarah desa yang
dihadiri perwakilan warga masyarakat, Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya.
BUM Desa GANTING telah memiliki struktur organisasi
kepengurusan yang lengkap dan cukup sederhana (ramping),
yaitu terdiri atas Komisaris, Direktur, Sekretaris, dan Bendahara.
Komisaris dijabat oleh Kepala Desa, Direktur dijabat oleh Sa-
haruddin, S.Ag, Sekretaris dijabat oleh Jamaluddin, S.Pd, dan
Bendahara dijabat oleh Darmiati, Sp. Komisaris beserta seluruh
pengurus lainnya dapat saling bekerjasama sehingga kegiatan
usaha BUM Desa yang sudah ada dapat berjalan dengan baik.
Salah satu unit usaha yang akan dikembangkan BUM Desa
GANTING adalah kegiatan usaha pengelolaan air bersih de
ngan pemasangan sambungan pipa dan meteran air. Muncul
nya ide untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut dilatar bela-
kangi oleh keadaan warga desa yang mengalami kesulitan untuk
memperoleh air bersih. Ini disebabkan letak sumber air bersih
yang cukup jauh.
b. Topografi Desa
Desa Labbo memiliki kondisi daerah yang berbukit-
bukit, berada di atas gunung dengan ketinggian anta-
ra 750 m sampai 1000 m di atas permukaan laut.
Kondisi tanah cukup subur untuk ditanami berbagai
jenis tanaman, baik tanaman jangka pendek maupun
tanaman jangka panjang. Tanaman jangka panjang
adalah kopi, cengkeh serta kakao, sedangkan tanam
an jangka pendek adalah sayur-sayuran.
Daerah pegunungan di Desa Labbo terdapat hutan
yang terpelihara dengan baik. Oleh karena itu mata
air dan sungai hingga saat dapat menyediakan air un-
tuk kebutuhan warga desa. Namun demikian, karena
jauhnya lokasi sumber air tersebut sehingga warga
desa banyak yang mengalami kendala untuk memper
olehnya.
2. Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk
Desa Labbo memiliki jumlah penduduk 883 KK (741
KK laki-laki dan 142 KK perempuan) yang terdiri atas
1.529 jiwa laki-laki dan 1.644 jiwa pe
rempuan se
3. Administrasi Desa
Pusat pemerintahan Desa Labbo terletak di Dusun Labbo
dan untuk menuju Kantor Desa dapat dijangkau dengan
kendaraan umum atau jalan kaki, karena berada di jalan
poros yang terhubung langsung dengan pusat kota Kabu-
paten Bantaeng dan telah di-hotmix.
Secara administratif Desa Labbo terbagi atas 4 dusun yaitu:
1) Dusun Pattiro membawahi 2 RW dan 4 RT
2) Dusun Ganting membawahi 2 RW dan 4 RT
3) Dusun Panjang selatan membawahi 2 RW dan 4 RT
4) Dusun Bawa membawahi 2 RW dan 4 RT
5) Dusun Labbo Membawahi 2 RW dan 4 RT
6) Dusun panjang Utara membawahi 2 RW dan 4 RT
3. Badan Hukum
BUM Desa GANTING di Desa Labbo belum berbadan hu-
kum, namun legal karena telah ditetapkan dengan Peratur
an Desa Labbo sehingga pendiriannya telah memiliki alas
hukum. Perdes tentang pendirian BUM Desa GANTING
tersebut telah dicatatkan di Kantor Notaris Eddy Tungge-
leng, SH dengan akte notaris Nomor 50.
4. Organisasi
Susunan organisasi kepengurusan BUM Desa GANTING
Desa Labbo terdiri dari :
a. Komisaris : Kepala Desa Labbo
b. Direktur : Saharuddin,S.Ag
c. Sekretaris : Jamaluddin, S.Pd
d. Bendahara : Darmiati,Sp
6. Sumber keuangan:
a. Pemerintah Desa Labbo
b. Bantuan APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten
Bantaeng
c. Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat
d. Swadaya masyarakat
2. Perencanaan Produk
Produk yang akan dihasilkan oleh Unit Usaha Pengelolaan
Air adalah layanan jasa distribusi air melalui perpipaan yang
tersambung langsung ke rumah-rumah pelanggan. Produk
ini sangat dibutuhkan oleh warga desa (konsumen), karena
air bersih yang menjadi kebutuhan dasar warga letak lokasi
sumbernya jauh dari permukiman. Oleh karena itu, dengan
layanan jasa distribusi air bersih tersebut selain warga desa
terpenuhi kebutuhannya, juga terpenuhi keinginannya un-
tuk memperoleh air dengan mudah.
3. Perencanaan Pemasaran
Pasar yang dibidik adalah warga masyarakat Desa Labbo
yang memanfaatkan sarana perpipaan milik Peme rin
tah
Desa Labbo. Warga desa yang memanfaatkan sarana air
bersih tersebut cukup besar jumlahnya, yaitu sebanyak 400
KK, sehingga ini merupakan potensi pasar cukup besar.
Model pemasaran yang dilakukan adalah menyambung
pipa untuk menyalurkan air dari sumbernya ke rumah kon-
sumen dengan pemasangan meteran air. Dengan pema-
sangan meteran air, penggunaan air menjadi terkontrol,
dan ini menguntungkan semua pihak. Bagi konsumen,
adanya meteran air dapat mengatur penggunaan air se
efisien mungkin sesuai dengan kebutuhan dan kemam-
a. Strategi harga
Strategi penentuan Biaya pengelolaan air yang dibeban-
kan kepada masyarakat disesuaikan kualitas pelayanan
dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat.
b. Strategi distribusi
Strategi distribusi dilaksanakan dengan memaksimal
kan potensi Sumber Daya Manusia pengurus BUM
Desa dan potensi SDM lainnya dari Desa sendiri de
ngan prinsip pelayanan prima.
4. Perencanaan Manajemen
a. Kompetensi yang dimiliki pengelola dapat dimanfaat-
kan secara optimal, karena mereka:
1) Memahami kondisi masyarakat Desa Labbo
2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bi-
dang pengelolaan Air
3) Memiliki pengalaman organisasi
5. Perencanaan Pengoperasian
Untuk mengoperasikan kegiatan usaha pengelolaan air di
lakukan dengan menggunakan teknologi yang ramah ling
kungan, tanpa menggunakan bahan bakar dan mudah
membangunnya. Teknologi yang dimaksud adalah sistem
grafitasi bumi. Untuk menyalurkan air dari sumbernya
menggunakan fasilitas sarana perpipaan sepanjang 7 Km
yang telah dimiliki BUM Desa GANTING Desa Labbo.
155
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa, arus kas bersih
adalah positif. Artinya pendapatan yang diperoleh lebih
besar daripada pengeluaran. Dengan kata lain, kegiatan
usaha ini layak untuk dijalankan, karena potensial menda-
patkan keuntungan. Pendapatan yang dapat diterima BUM
Desa ke depan dapat ditingkatkan lagi melalui penambah
an pelanggan.
Proyeksi Laba-Rugi.
Berdasarkan hasil kajian kelayakan yang telah dilakukan,
kegiatan usaha pengelolaan air dalam keadaan laba seperti
yang ditunjukkan data pada Tabel 2 berikut ini.
157
E. LABA USAHA (C D) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333
158
F. BUNGA - - - - -
G. LABA SEBELUM PAJAK (E-F ) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333
H. PAJAK - - - - -
I. LABA BERSIH (G H ) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333
9 786021 464335