Warna merah. Planet ini dikenal dengan mineral yang kaya zat besi. Bahan
terebut mengoksida atau menjadi karat dan membuat tanah disana berwarna
merah.
Geologi. Atmofer disana tipis sehingga air sulit bertahan, dan cuaca yang
dingin. Sehingga luas planet Mars setara dengan permukaan daratan di bumi
walau secara ukuran hanya separuh dari bumi.
Di Planet ini terdapat gunung tertinggi di tata surya. Mencapai 27 km atau 3x
dari ketinggian gunung Everest. Satu lembah memiliki kedalaman 10km yang
disebut lembah Mariner 9. Panjangnya 4x dari pulau jawa atau 4000km.
Gunung Olympus Mons. menjadi gunung berapi terbesar di tata surya.
Memiliki diameter kawah 600km.
Melihat geologi lembah di Mars, ada kemungkinan sisa air terjebak di lereng
permukaan mars.
Kebanyakan area permukaan di Mars adalah dataran yang sangat luas.
Suhu di Mars jauh lebih dingin dari bumi. Mencapai -60 deg Celcius, daerah
terdingin mencapai -125 degC dan di khatulisitwa sekitar 20deg.C pada
tengah hari..
Gas CO2 di Mars mencapai 100x lebih padat dari Bumi. Cukup tebal, mampu
membuat cuaca, awan dan angin. Di daerah kutup gas CO membeku.
Sehingga disebut satu satunya daerah dengan awan salju dari gas CO.
Badai di Mars salah satu badai terbesar di tata surya. Bila terjadi badai dapat
berlangsung berbulan bulan.Alasannya, planet ini dipenuhi partikel debu di
udara dan partikel menyerap sinar matahari. Membuat pemanasan di
atmosfer planet dan sekitarnya. Kantog udara yang hangat mengalir dari
daerah dingin dan menghasilkan angin sehingga mampu mengangkat debu
ke atmofer.
Komposisi udara. 95% gas CO2, 2,7% nitrogen, sisanya Argon. Gas CO
hanya 0,13% dan 0.08 adala gas CO (monodioksida)
Planet ini tidak memiliki medan magnet secara global di bagian permukaan.
Perkiraan. Inti planet Mars adalah inti yang solid berbentuk dari besi, nikel
dan belerang. Sedangkan lapisannya tidak berbeda denga bumi
Nitrogen 78,08
Oksigen 20,95
Argon 0,93
Karbondioksida 0,034
Neon 0,0018
Helium 0,0005
Ozon 0,00006
Hidrogen 0,00005
Krypton 0,00011
Metana 0,00015
Atmosfer adalah suatu lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan ini
adalah pelindung bumi dan tanpanya kita tak dapat hidup. Di atmosfer terdapat berbagai gas
yang berguna untuk kehidupan kita. Sebagai contoh oksigen untuk bernapas, karbon dioksida
untuk fotosintesis dan pencegah turunnya suhu bumi yang drastis, nitrogen untuk pupuk
tanaman, dll. Atmosfer juga berfungsi sebagai pelindung bumi dari gempuran ribuan benda langit
tiap jam. Jika ada benda langit yang menyentuh bumi, tentu memiliki dampak merugikan bagi
kita. Nah, apa sajakah bagian-bagian atmosfer?
Tahukah kamu? Berat atmosfer diperkirakan 5,6 x 1014 ton! Setengah dari berat itu
berada di bawah ketinggian 6.000 m dari permukaan bumi karena gaya gravitasi.
Karena itu, udara di dekat bumi jadi lebih mampat.
Seperti telah kita ketahui atmosfer terdiri dari berbagai macam gas. Berikut tabel komposisi gas
penyusun atmosfer secara rata-rata.
Karbon 0.035
dioksida
(CO2)
Neon (Ne) 0.0018
Metana 0.00017
(CH4)
Hidrogen 0.00005
(H2)
Xenon (Xe) 0.000009
Masih banyak gas-gas lain selain yang telah tertulis di atas dengan konsentrasi kurang dari
0.000001 % di atmosfer.
Dari tabel tersebut (Ahren, 1993) dapat kita lihat bahwa unsur Nitrogen dan Oksigen memiliki
konsentrasi lebih dari 99% (coba cek di kalkulator!). Dan unsur yang paling sedikit adalah Ozon,
yaitu 0.000004 %. Eits, meski sedikit, tapi ozon memiliki peranan penting! Unsur ini mampu
menyerap radiasi sinar ultraviolet matahari sehingga kita terhindar dari berbagai kerugian dan
penyakit. Namun, saat ini ozon telah semakin menipis. Jadi, sekalian saya posting ini saya juga
akan menyebarkan ajakan untuk mencintai bumi kita agar kita terhindar dari kepunahan.
Lapisan-lapisan Atmosfer
a. Troposfer
Lapisan ini adalah lapisan udara yang berada tepat di atas permukaan bumi. Kita hidup di
lapisan ini. Ketebalan lapisan ini mencapai 18 km di khatulistiwa sedangkan di daerah kutub
sekitar 8 km. Perbedaan ketebalan ini disebabkan adanya rotasi bumi. Sebagian besar massa
atmosfer (+-80%) berada di lapisan ini. Di troposfer, setiap kenaikan ketinggian 100 m akan
menyebabkan suhu udara turun 0.60C. Jika Anda mau membuktikannya, maka pergilah ke
daerah pegunungan. Suhu di sana makin ke atas makin dingin. Suhu udara di lapisan teratas
troposfer bahkan mencapai -600C. Sebagai perbandingan, suhu rata-rata udara di permukaan air
daerah tropis adalah 270C.
Pada lapisan ini terjadi berbagai fenomena cuaca seperti awan, hujan, pelangi, dsb. Oleh karena
itu, lapisan ini menjadi penting bagi kehidupan. Antara lapisan troposfer dan lapisan di atasnya
(stratosfer) dibatasi oleh tropopause.
b. Stratosfer
Lapisan ini terletak di atas troposfer (18 km) sampai ketinggian 50 km. Lapisan ini terdiri dari 2
lapisan yang berbeda sifat, yaitu:
Lapisan Isothermal (11-22 km). Suhu udara ini suhunya seragam yaitu sekitar -600C karena
itulah lapisan ini dinamakan isothermal (iso = sama, therm = suhu).
Lapisan Inversi (20-50 km). Suhu udara di sini makin ke atas semakin panas, pada ketinggian
50 km suhu udara mencapai -500C. Peningkatan ini disebabkan adanya gas Ozon di lapisan
ini.
Antara lapisan stratosfer dan lapisan di atasnya (mesosfer) dibatasi oleh stratopause.
c. Mesosfer
Lapisan ini terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50-85 km. Suhu udara di lapisan ini makin
ke atas makin rendah. Setiap naik 1.000 m suhu udara turun 2.5-30C. Pada ketinggian 85 km
suhu udara mencapai -900C. Di lapisan inilah biasanya meteor-meteor meledak atau terbakar
sebelum sampai ke permukaan bumi.
Di atas mesosfer terdapat lapisan mesopause yang memisahkannya dengan lapisan thermosfer.
d. Thermosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85-500 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini sering
disebut lapisan panas (inggris = hot layer). Bayangkan, suhu udara di bagian atas lapisan ini
mencapai > 1.0000C. Di lapisan thermosfer ini terdapat lapisan ionosfer (85-375 km) yang
mampu memantulkan gelombang radio.
e. Eksosfer
Lapisan ini terletak > 500 km di atas permukaan bumi. Mulai dari lapisan inilah kita akan
menjumpai angkasa luar. Pengaruh gravitasi bumi di sini sangat kecil sehingga kita bisa
melayang di lapisan ini. Pengaruh angkasa luar sangat kuat sehingga kita takkan bisa
menghindar dari radiasi matahari dan serbuan batu-batuan angkasa luar.
Kesimpulan