Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PELAYANAN

INSTALASI PEMELIHARAAN
SARANA MEDIK
( IPS MEDIK )

RSUD BANGIL
TAHUN 2016

Page 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik ( IPS Medik )


Pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karekteristik tertentu dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, kehidupan sosial,
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan setinggi-tingginya.

Dalam Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 34 ayat (2)
menyatakan Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan dilarang memperkerjakan tenaga
kesehatan yang tidak memiliki kualifikasi dan ijin melakukan profesi. Disamping itu pada
Pasal 104 menyatakan bahwa Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
pengamanan sediaan Farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu
dan/atau keamanan dan/atau khasiat/kemanfaatan.

Juga pada Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada pasal
13 ayat (3) menyatakan Setiap tenaga kesehatan yang bekerja dirumah sakit harus bekerja
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien. Pasal 16 ayat (1) menyatakan Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud pada
pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar
pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai dan pada ayat (5)
menyatakan Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan rumah sakit harus dilakukan oleh
petugas yang mempunyai kompetensi dibidangnya.

Fasilitas pelayanan kesehatan didirikan untuk menyediakan pelayanan kesehatan


yang bermutu, aman dan mempunyai manfaat yang optimal. Pelayanan kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan tidak lepas dari penggunaan peralatan elektromedik baik
medik maupun non medik, dengan konsekuensinya membutuhkan adanya sistem
pemeliharaan . Maka dibutuhkan tenaga khusus yang mampu memelihara peralatan tersebut
secara teratur, baik dan benar. dalam hal ini Rumah Sakit, khususnya RSUD Bangil Kab.
Pasuruan juga membutukannya.

Page 2
B. Tujuan
Dengan disusunnya Pedoman Kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik RSUD
Bangil Kab. Pasuruan ini mempunyai tujuan :

a) Sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan elektromedik


b) Menjamin persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai peralatan
elektromedik, kesehatan dan penyelenggara pelayanan elektromedik
c) Mengupayakan tercapainya pelayanan yang aman, bermutu tinggi yang berorientasi
pada kepuasan pasien
d) Sebagai dasar kebijakan dalam pembuatan Standar Prosedur Operasional
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis RSUD Bangil Kab.
Pasuruan meliputi Pemeliharaan Preventif, Perbaikan Kuratif dan Kalibrasi Internal
serta Administrasi Teknik.

1. Falsafah Pemeliharaan Elektromedik


Falsafah secara umum mengikuti falsafah RSUD Bangil yakni Ikhlaskan Diri untuk
Sehat, Terawat dan Penuh Manfaat
2. Pengertian Pemeliharaan Elektromedik
Membahas pengertian pemeliharaan elektromedik terlebih dahulu akan
dikemukakan arti dari Elektromedik itu sendiri. Peralatan Elektromedik adalah alat
kesehatan berupa instrumentasi dan/atau mesin yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh serta penelitian kesehatan
secara langsung maupun tidak langsung.

Sedangkan Pelayanan Elektromedik merupakan kegiatan persiapan pelayanan


elektromedik dan pelayanan pemeliharaan atau Inspeksi alat elektromedik atau
alat pengujian/kalibrasi dan inspeksi, pelayanan pemeliharaan atau
pengujian/kalibrasi dan inspeksi alat laboratorium, pelayanan
pengendalian/pemantapan mutu, keamanan, keselamatan, laporan dan evaluasi,
pelayanan rancang bangun atau desain dan pemecahan masalah serta pembinaan
teknis dalam suatu ruang lingkup Instalasi Pemeliharaan Elektromedik.

Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik (IPS Medik) adalah suatu


bagian/unit/divisi tempat penyelenggarakan semua kegiatan pemeliharaan peralatan
medik yang terdiri dari tenaga teknisi elektromedik dan atau tenaga lain yang

Page 3
berkopenten yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas elektromedik.

Tenaga Elektromedis adalah Sumber Daya Manusia Kesehatan


Profesional yang mempunyai kompetensi mulai dari perencanaan, pengelolaan,
monitoring, pelaporan dan evaluasi peralatan elektromedik.

3. Tujuan Pemeliharaan Elektromedik


Tujuan dari kegiatan pelayanan pemeliharaan elektromedik adalah :

a) Menjamin persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai peralatan


elektromedik dan penyelenggara pelayanan elektromedik
b) Mengupayakan tercapainya pelayanan yang aman, bermutu tinggi yang
berorientasi pada kepuasan pasein
D. Batasan Operasional
Kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik mencakup kegiatan persiapan dan
pelaksanaan pemeliharaan / pemantauan fungsi, pengujian / kalibrasi, dan perbaikan alat
elektromedik, pelayanan pengendalian / pemantapan mutu, keamanan, keselamatan,
laporan dan evaluasi, pelayanan rancang bangun atau desain dan pemecahan
masalah serta pembinaan teknis elektromedis. Sesuai dengan struktur organisasi
Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik, maka pembagian kegiatan meliputi :
1. Pemeliharaan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari pengecekan fungsi bagian-bagian alat,
penggantian bahan atau sukucadang, pengecekan kinerja alat, penyetelan atau ajustment, dan
pengukuran aspek keselamatan peralatan elektromedik yang dilakukan secara berkala dan bersifat
preventif.

Pemeliharaan alat elektromedik dilaksanakan secara terencana sesuai jadwal


pemeliharaan pada seluruh peralatan elektromedik yang termasuk dalam inventaris
Rumah Sakit Umum Bangil dan terdokumentasikan serta dilaporkan pada user /
operator alat & atasan / pemberi tugas sesuai dengan SPO yang ada.

2. Perbaikan adalah serangkaian kegiatan analisa kerusakan dan mengembalikan fungsi alat
elektromedik sesuai spesifikasi standar serta memenuhi aspek keselamatan dengan atau tanpa
penggantian suku cadang dan bersifat kuratif.

Perbaikan alat elektromedik dilaksanakan baik secara terencana maupun tidak


terencana sesuai surat permintaan perbaikan pada seluruh peralatan elektromedik
yang termasuk dalam inventaris Rumah Sakit Umum Bangil dan terdokumentasikan
serta dilaporkan pada user / operator alat & atasan / pemberi tugas sesuai dengan
SPO yang ada.

Page 4
3. Kalibrasi Internal adalah serangkaian kegiatan untuk menilai kinerja alat elektromedik yang
membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran,
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

Kalibrasi Internal dilaksanakan secara terencana sesuai jadwal kalibrasi internal pada
seluruh peralatan elektromedik yang perlu dikalibrasi yang termasuk dalam
inventaris Rumah Sakit Umum Bangil dan terdokumentasikan serta dilaporkan pada
user / operator alat & atasan / pemberi tugas sesuai SPO yang ada.

D. Landasan Hukum
Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik di RSUD Bangil Kab. Pasuruan merupakan
bagian yang harus terselenggara sesuai dengan :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 34 ayat (2);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 13 ayat (3) &
Pasal 16;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 / Menkes / Per /
VIII / 2011 tentang Keselamatan pasien rumah sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 363 /Menkes/Per/IV/1998
tentang Pengujian dan Kaliberasi Alat Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 371/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Teknisi Elektromedis;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Elektromedis
10. Keputusan Direktur RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Nomor : 800 / 99 /
424.079 / 2014 Tentang Perubahan Nomor : 800 / 91 / 424.079 / 2014 tentang
Penunjukan dan Penetapan Kepala Instalasi di RSUD Bangil.

BAB II

Page 5
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Dalam upaya mempersiapkan tenaga IPS Medik yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan


oganisasi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di IPS Medik
adalah sebagai berikut :

Persyartan dan Jumlah


No. Nama Jabatan Pendidikan
Kualifikasi Kebutuhan
1 Ka. IPS Medik D-III TEM Kompetensi 1
2 Adminstrasi D-III Kompetensi 1

3 Koor. Pemeliharaan D-III TEM Kompetensi 1

4 Pelaksana Pemeliharaan D-III TEM Kompetensi 3

1. Kompetensi
5 Koor. Kalibrasi Internal D-III TEM 1
2. Kalibrasi

1. Kompetensi
6 Pelaksana Kalibrasi Internal D-III TEM 1
2. Kalibrasi

7 Koor. Perbaikan D-III TEM Kompetensi 1

6 Pelaksana Perbaikan D-III TEM Kompetensi 2


Jumlah 11

B. Pengaturan Jaga / Jam Kerja Efektif

B.1. Kepala IPS MEDIK

Page 6
Jam kerja efektif kepala IPS MEDIK mengikuti jam kerja yang berlaku pada
jadwal kedinasan. Jadwal Dinas sebagai berikut:

Senin Kamis = 07.30 14.00 WIB

Jumat = 07.00 11.00 WIB

Sabtu = 07.00 12.30 WIB

Minggu / Hari Libur = Libur

B.2. Administrasi
Jam kerja efektif Administrasi dan logistik mengikuti jam kerja yang berlaku
pada jadwal kedinasan. Jadwal Dinas sebagai berikut :

.Senin Kamis = 07.30 14.00 WIB

Jumat = 07.00 11.00 WIB

Sabtu = 07.00 12.30 WIB

Minggu / Hari Libur = Libur

B.3. Tim Pemeliharaan Preventif


Jam kerja efektif Koordinator Pemeliharaan Preventif mengikuti jam kerja
yang berlaku pada jadwal kedinasan. Jadwal Dinas sebagai berikut

Senin Kamis = 07.30 14.00 WIB

Jumat = 07.00 11.00 WIB

Sabtu = 07.00 12.30 WIB

Minggu / Hari Libur = Libur

B.4. Tim Kalibrasi Internal

Jam kerja efektif Koordinator Kalibrasi internal mengikuti jam kerja yang
berlaku pada jadwal kedinasan. Jadwal Dinas sebagai berikut

Senin Kamis = 07.30 14.00 WIB

Jumat = 07.00 11.00 WIB

Sabtu = 07.00 12.30 WIB

Page 7
Minggu / Hari Libur = Libur

B.5. Tim Perbaikan


Jam kerja efektif Koordinator Kalibrasi internal mengikuti jam kerja yang
berlaku pada jadwal kedinasan. Jadwal Dinas sebagai berikut

Senin Kamis = 07.30 14.00 WIB

Jumat = 07.00 11.00 WIB

Sabtu = 07.00 12.30 WIB

Minggu / Hari Libur = Libur

Shift Pagi = 07.00 14.00 WIB ( jika terlaksana)

Shift Sore = 14.00 - 21.00 WIB ( jika terlaksana)

Shift Malam = 21.00 - 07.00 WIB ( jika terlaksana)

Karena belum terjadwal shift sore dan malam diganti dengan jadwal oncall yang
terjadwal

Jadwal diberlakukan mulai jam 14.00 WIB sampai jam 07.00 hari berikutnya, untuk
hari kerja

Jadwal diberlakukan mulai jam 07.00 WIB sampai jam 07.00 hari berikutnya, untuk
hari libur.

BAB III

STANDAR FASILITAS

Page 8
A. Denah Ruang
Berikut ini adalah gambar denah Ruang Kantor & Workshop IPS MEDIK RSUD
Bangil Kab. Pasuruan :

B. Standar Fasilitas

Page 9
Di Bawah ini adalah daftar inventaris peralatan dan alat kerja yang terdapat di IPS
MEDIK yang digunakan dalam kegiatan pelayanan Elektromedik di RSUD Bangil Kab.
Pasuruan :

KETERANGAN
NO NAMA BARANG MERK TYPE
JUMLAH BAIK RUSAK
1 Tool Box Cabinet Prohex,TOYO,lokal 3
2 Kompressor
3 Ragum
4 Bor listrik tangan
5 Bor tangan AC/DC Fisch cordl TS-601200 1
6 Tangga Aluminium 2,75m 1
7 Tang Skun Prohex,Selery 2
8 Obeng set Cellkit CK 6089 1
9 Stimulator ECG SKX-2000 1
10 AVO meter digital saku + Bag Sanwa PM-3 1
11 AVO meter analog Sunwa K5-268 2
12 Tang Ampere digital VIP 3803 L 1
13 Kunci Sok Sellery 21 pcs 1
14 Tang potong 6" Yoko 1
15 Tespen Masko 1
16 Kunci inggris 12" Sellery 1
17 Gunting Seng Hitam 10" Yoko 1
Kunci inggris 3 macam
18 6",8",10" olympia 1set
19 Tang kombinasi 7 " Prohex 1
20 Tespen MEET 4
21 Mata Bor beberapa macam Makita set
22 Tang Buaya olympia 1
23 Palu Kentro 1
24 Solder Dekko 2
25 Sedot timah 2
26 Grindo bosch 5-100 1
27 Kunci L Tekiro 1
28 Obeng ketok Bullocks 1
29 Gergaji Kayu Prohex 1
30 Gergaji Besi Sellery 1
31 Rak Komponen 1

Page 10
32 Kikir, bulat,Oval,Kecil2 set 1set
33 Korek tembak 1
34 Kunci Buka Ban sepeda Jason dan lokal 1 set
35 Kunci Ring Pas 6 s/d 20 Vorex 1 set
36 Automatic Voltage Regulator Matsuyama AVR/L 2000GS 1
DC Power Suply with Model 8710, 3,6,(7,5),12,
37 stabilisator (13,8) 1
38 Kacamata UV 1
39 AVO meter Heles 1
40 Troly Krisbow, 2 rusak 1

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Page 11
Untuk menghadapi perubahan orientasi dari pelayanan sosial kepada ekonomi
dan tuntutan efisiensi serta efektifitas kerja, maka rumah sakit dituntut mempunyai unit
pengelola peralatan medik rumah sakit. Sebagai pengelola peralatan medik yang dapat
bekerja secara profesional serta dapat mendukung peningkatan pelayanan kesehatan
dirumah sakit maka harus mampunyai tugas dan fungsi yang jelas. Secara garis beras tugas
pokok dan fungsi Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik (IPS MEDIK) dalam kegiatan
pelayanan di RSUD Bangil adalah sebagai berikut :

A. Tugas Pokok

A.1. Pelaksanaan Pelayanan Elektromedik

Pelaksanaan pelayanan elektromedik di Rumah Sakit Umum Bangil terdiri dari :

A.1.1. Pemeliharaan dan Pemantauan Fungsi

Pemeliharaan adalah langkah langkah pencegahan untuk mengembalikan kinerja


alat yang direncanakan yang terorganisir dan dilaksanakan dengan pemikiran kemasa
depan yang dilakukan dalam selang waktu yang telah ditentukan sebelumnya,dimana
kegiatan pemeliharaan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari pengecekan fungsi
bagian-bagian alat, penggantian bahan sukucadang, pengecekan kinerja alat, penyetelan/
ajustment, dan pengukuran aspek keselamatan yang dilakukan secara berkala sehingga
akan diperoleh hasil alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai dan usia teknis alat
dapat tercapai.

Kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan alat antar lain

1. Menyusun program pemeliharaan alat elektromedik


2. Menyiapkan Lembar Kerja Pemeliharaan Alat Elektromedik
3. Melakukan pemanasan alat Elektromedik
4. Melakukan setting parameter/indikator alat Elektromedik
5. Melakukan perawatan terhadap mekanik dan kelistrikan
6. Melakukan pemeliharaan asesoris alat Elektromedik
7. Membuat Laporan Kegiatan Pemeliharaan Alat Elektromedik

Standart dalam kegiatan pemeliharaan


1. SPO Pemeliharaan Alat.
2. Diagram Alir Pemeliharaan Alat.
*) SPO & Diagram Alir Pemeliharaan Alat disertakan dalam lembar lampiran

Sarana, Prasarana dan alat kerja

Page 12
1. Form Pemeliharaan
2. Alat Kalibrator
3. Toolset (AVO Meter, tang, obeng, dll)
4. Bahan bantu pemeliharaan ( Contak claner, Cairan pembersih, pelumas,
kain lab, amplas, kuas)

Standart Pelayanan Minimum Pelayanan kegiatan pemeliharaan alat elektromedik


1. Alat dengan teknologi Sederhana 45Menit
2. Alat dengan teknologi Menengah 90Menit
3. Alat dengan teknologi Tinggih 120Menit
Waktu Pelayanan kegiatan pemeliharaan alat elektromedik milik rumah sakit
mengacu pada jadwal pemeliharaan alat, yang dibuat pada awal tahun berdasarkan
ruangan. Dan jika alat milik KSO dijadwalkan oleh pemilk alat KSO.
Biaya anggaran pemeliharaan dihitung pada awal tahun anggaran. Dan dibebankan
pada anggaran pemeliharaan Rumah Sakit untuk alat milik rumah sakit. Dan jika alat
milik KSO akan dibebankan pada anggaran biaya pemilik alat kerjasama KSO.

Pemantauan fungsi adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari pendataan,


pemantauan kondisi lingkungan, pemantauan kondisi fisik alat, pemantauan kinerja alat,
dan pemantauan aspek keselamatan. Sehingga dapat memantau peralatan dalam kondisi
laikdansiap pakai dan dapat mengurangi biaya perbaikan karena dapat mendeteksi
kerusakan secara dini dan waktu tidak beroperasinya peralatan akibat kerusakan.

Kegiatan yang dilakukan dalam pemantuan fungsi alat antar lain

1. Menyusun program pemantuan fungsi alat elektromedik


2. Menyiapkan Lembar pemantuan fungsi Alat Elektromedik
3. Melakukan pemanasan alat Elektromedik
4. Memeriksa Fisik, Fungsi dan kelengkapan asesoris Alat Elektromedik
5. Membuat Laporan Kegiatan Pemantauan Fungsi Alat Elektromedik

Standart dalam kegiatan pemeliharaan


1. SPO pemantuan fungsi Alat.
2. Diagram Alur pemantuan fungsi Alat.

Sarana, Prasarana dan alat kerja


1. Form pemantuan fungsi

Standart Pelayanan Minimum Pelayanan kegiatan pemantuan fungsi alat


elektromedik :
1. Alat dengan teknologi Sederhana 45Menit

Page 13
2. Alat dengan teknologi Menengah 90Menit
3. Alat dengan teknologi Tinggih 120Menit

A.1.2. Perbaikan

Perbaikan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari analisa kerusakan,


identifikasi suku cadang, penyiapan suku cadang, perbaikan alat dengan atau tanpa
penggantian suku cadang, uji kenerja, penyetelan/adjutsment, dan pengukuran aspek
keselamatan. Sehingga dapat menggembalikan fungsi alat kefungsinya sebenarnya.
Perbaikan dapat dilakukan dengan perbaikan internal dan perbaikan external.
Perbaikan internal dikerjakan oleh teknisi IPS MEDIK sedangkan perbaikan external
dikerjakan oleh Keagenan, Distributor dan pihak lain yang berkompeten.

Kegiatan yang dilakukan dalam Perbaikan alat antar lain :


1. Menyiapkan Lembar kerja Perbaikan Internal
2. Mencari penyebab kerusakan (troubleshooting)
3. Melakukan analisa solusi perbaikan alat elektromedik
4. Melakukan pengujian suku cadang pengganti
5. Melakukan penggantian komponen/modul (PC Board) yang rusak
6. Melakukan uji fungsi alat setelah perbaikan
7. Melakukan verifikasi/pengujian/kalibrasi alat
8. Membuat Laporan Kegiatan Perbaikan Alat Elektromedik

Standart dalam kegiatan perbaikan :


1. SPO Perbaikan Alat.
2. Diagram Alir Perbaikan Alat (Terlampir).
*) SPO & Diagram Alir Perbaikan Alat disertakan dalam lembar lampiran.
Sarana, Prasarana dan alat kerja :
1. Form Perbaikan
2. Alat Kalibrator
3. Toolset (AVO Meter, tang, obeng, dll)
4. Bahan bantu Perbaikan Internal ( Contak claner, Cairan pembersih,
pelumas, kain lab, amplas, kuas)
Standart Pelayanan Minimum Pelayanan kegiatan Perbaikan alat elektromedik :
1. Alat dengan teknologi Sederhana 1 Jam
2. Alat dengan teknologi Menengah 3 Jam
3. Alat dengan teknologi Tinggi 6 Jam
Waktu kegiatan Perbaikan Internal alat elektromedik :
1. Pengaduan dari user
2. Telaah hasil pemeliharaan dan pemantauan fungsi
3. Telaah hasil kalibrasi

A.1.3. Kalibrasi

Page 14
Kalibrasi adalah Serangkaian kegiatan yang membentuk, hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang
diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Sehingga peralatan aman dipakai. Dalam
pelaksanaanya kalibrasi dapat dilaksanakan oleh teknisi sendiri ( Kalibrasi Internal)
dan oleh pihak lain (Kalibrasi External)

Kegiatan yang dilakukan dalam Kalibrasi Internal alat antar lain:


1. Melakukan pemeriksaan fisik dan fungsi alat
2. Melakukan pengukuran keselamatan listrik ( untuk alat yg menggunakan
listrik)
3. Melakukan pengukuran kinerja alat
4. Melakukan estimasi ketidakpastian pengukuran
5. Melakukan telaah teknis untuk menentukan kelaikan alat
6. Membuat Laporan Kegiatan Pengujian/Kalibrasi Alat Elektromedik
Standart dalam kegiatan Kalibrasi Internal
1. SOP Kalibrasi Internal.
2. Mengacu pada Kalibrasi Peralatan Medik.
*) SPO & Diagram Alir Kalibrasi Internal disertakan dalam lembar lampiran

Sarana, Prasarana dan alat kerja


1. Form Kalibrasi Alat Kesehatan
2. Label
3. Sertifikat Kalibrasi Internal
4. Alat Kalibrator
Waktu kegiatan Kalibrasi Internal alat elektromedik mengacu jadwal Kalibrasi
Internal
Standart Pelayanan Minimum Pelayanan kegiatan Kalibrasi Internal alat
elektromedik
1. Alat dengan teknologi Sederhana 1 Jam
2. Alat dengan teknologi Menengah 3 Jam
3. Alat dengan teknologi Tinggi 6 Jam

A.1.4. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan

Monitoring, evaluasi dan pelaporan merupakan rangka pengkajian dan


pembinaan terhadap pelaksanaan pelayanan elektromedik.

A.1.4.a. Monitoring

Monitoring merupakan proses pengamatandan pengumpulan data yang dilakukan


pada saat berlangsungnya kegiatan pelayan elektromedik. Aspek yang dimonitoring
meliputi :

1. Perencanaan

Page 15
2. Pemeliharaan
3. Perbaikan
4. Pengujian / kalibrasi
5. Pengadaan
6. Penghapusan

Hasil monitoring yang elah dilakukan dipaki sebagai dasar untuk menilai dan
mengevaluasi pelaksanaan pelayanan elektromedik. Kegiatan monitoring dapat
dilakukan secara langsung dengan melakukan pengamatan pada saat dikakukan kegiatan
pelayanan elektromedik, dapat juga dilakukan dengan tidak langsung melalui hasil
laporan kegiatan

A.1.4.b. Evaluasi

Evaluasi adalah proses penilaian dan analisi yang bertujuan untuk memperoleh
bahan pembinaan, pengembangan dan peningkatan proses pelaksanaan pelayanan
elektromedis. Hasil dari evaluasi digunakan untuk informasi atau umpan balik terhadap
pelayanan elektromedik. Kegiatan yang perlu adanya evaluasi antara lain :

a) Melakukan Evaluasi Rencana Kegiatan tahunan


b) Melakukan Evaluasi persediaan suku cadang, bahan dan material
pemeliharaan.
c) Melakukan evaluasi kondisi alat kerja elektromedik
d) Melakukan evaluasi kondisi alat Kalibrator
e) Melakukan evaluasi hasil uji alat kerja elektromedik
f) Melakukan evaluasi hasil pemeliharaan berkala elektromedik
g) Melakukan evaluasi hasil pemantauan fungsi alat elektromedik
h) Melakukan evaluasi hasil analisa kerusakan / kegiatan perbaikan alat medik
i) Melakukan evaluasi hasil pemasangan atau instalasi alat medik
j) Melakukan evaluasi hasil pemindahan alat medik
k) Melakukan evaluasi hasil uji kalibrasi alat medik
l) Melakukan evaluasi atau kajian penghapusan
m)Melakukan evaluasi Kegiatan Tahunan

A.1.4.c. Pelaporan

Pelaporan merupakan dokumen hasil monitoring dan evaluasi yang perlu


dilakukan untuk mengetahui seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan, atau metode
yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang terkait dengan
pemberian pelayanan elektromedik sesuai rencana kerja yang sudah dikerjakan.
Pelaroran harus disimpan dan disampaikan kepada yang memberi tugas sebagai bahan
dokumen rencana tindak lanjut.Laporan yang dilakukan antara lain :

1. Membuat Laporan Kegiatan Tahunan


2. Membuat Laporan Pemantauan Fungsi

Page 16
3. Membuat Laporan Pemeliharaan Peralatan Elektromedik
4. Membuat Laporan Pemeliharaan Alat Ukur Standar
5. Membuat Laporan Perbaikan Peralatan Elektromedik
6. Membuat Laporan Perbaikan Alat Ukur Standar
7. Membuat Laporan Pengujian/Kalibrasi Peralatan Elektromedik
8. Membuat Laporan Kalibrasi Alat Ukur Standar
9. Membuat Laporan Hasil Kajian Terhadap Kelayakan Fungsi Alat
Elektromedik

a. Jenis Laporan

Adapun jenis laporan yang dikerjakan dibuat oleh Instalasi Pemeliharaan Elektomedik
terdiri dari :

1. Laporan Rutin

Laporan rutin yang dikerjakan oleh Instalasi Pemeliharaan Elektomedik terdiri dari :

a. Laporan Harian

Laporan harian Instalasi Pemeliharaan Elektomedik dibuat oleh masing-masing


penanggung jawab program kegiatan dalam bentuk tulisan dan dilaporkan kepada
Ka Instalasi Pemeliharaan Elektomedik. Adapun bentuk tulisan dan format
berdasarkan program kegiatan masing masing dan jenis nama alat. Adapun hal
hal yang dilaporkan adalah :

a) Nama Program Kegiatan


b) Nomer Kegiatan
c) Nama ruangan dimana alat tersebut digunakan
d) Tanggal kegiatan
e) Specifikasi alat
f) Keterangan Alat
b. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik dibuat oleh Ka Instalasi


Pemeliharaan Sarana Medik dan dilaporkan kepada Manageman atau Direktur
selambat lambatnya pada minggu pertama bulan berikutnya (tanggal 7) Adapun
hal hal yang dilaporkan adalah :

a) Laporan kegiatan Progam kegiatan secara keseluruan


b) Permasalahan yang terselesaiakan maupun belum
c) Evaluasi tindak lanjut dan rencana yang akan datang
c. Laporan Tahunan

Laporan tahunan Instalasi Pemeliharaan Elektomedik dibuat oleh Ka


Instalasi Pemeliharaan Elektomedik dan dilaporkan kepada Manageman atau

Page 17
Direktur selambat lambatnya pada minggu pertama tahun berikutnya
(tanggal 7) Adapun hal hal yang dilaporkan adalah :

a) Laporan kegiatan Progam kegiatan secara keseluruan


b) Permasalahan yang terselesaikan maupun belum
c) Evaluasi tindak lanjut dan rencana yang akan datang
2. Laporan Insidentil

Laporan isidentel bersifat sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dilaporkan secara isidentil.

B. Tugas Tambahan
B.1. Pemantauan & Pemeliharaan

B.2. Inventori atau Inventarisasi

Inventori adalah kegiatan untuk mencatat dan menyusun barang barang/ bahan
yang ada secara benar menurut ketentuan yang berlaku. Kegitan intentori terhadap
barang barang yang tidak habis pakai (Aset) dan dilakukan dalam rangka
penyempurnaan pengurusan dan pengawasan terhadap kegiatan pelayanan elektromedik.
Inventarisasi mempunyai tujuan pokok sebagai berikut :
a) Memudahkan pelaksanaan kegiatan pengawasan/ kontrol, baik dalam penggunaan
keuangan maupun dalam menilai tanggung jawab pemeliharaan dan penghematan
barang.
b) Membantu pimpinan dalam merencanakan, mengadakan, menyalurkan, menyimpan
dan memelihara serta menghapus barang secara bertanggung jawab.
c) Mempercepat proses pembuatan laporan, baik yang harus disampaikan secara
rutin/berkala maupun yang harus disampaikan secaraisidentel apabila diminta oleh
atasan.
Dalam melaksanakan kegiatan inventarisasi harus dimasukkan dalam buku
inventaris. Buku invetaris tersebut harus mencantumkan hal-hal yang meliputi :
a) Penempatan alat (dimana posisi alat tersebut berada)
b) Nama Alat
c) Kode Alat
d) Specifikasi Teknik, yang terdiri dari :
1. Merk Alat
2. Type Alat
3. Serial Nomer
e) Tahun pengadaan
f) Sumber dana pengadaan
g) Penyedia Alat
h) Kondisi alat / telaah alat

B.2. Pengadaan Alat Medik

Page 18
Proses pengadaan yang dilaksanakan adalah pengadaan alat medis. Pengadaan
alat medis adalah kegiatan untuk memperoleh alat medis yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh
alat medis. Proses yang dilaksanakan antar lain :
1. Menghitung tingkat kebutuhan peralatan elektromedik
2. Memahami specifikasi peralatan elektromedik yang dibutuhkan
3. Menganilisis specifikasi teknik peralatan elektromedik yang dibutuhkan
4. Memilih peralatan elektromedik yang sesuai dengan yang dibutuhkan
5. Menghitung kebutuhan pra-instalasi dan instalasi peralatan medik
6. Menghitung biaya pemeliharaan dan perbaikan
7. Menghitung biaya kalibrasi
8. Menganalisa penawaran perbaikan / kerjasama operasional peralatan elektromedik
atau peralatan penguji/kalibrasi dan inspeksi dari pihak ketiga
9. Menentukan hasil penawaran perbaikan/kerjasama operasional peralatan
elektromedik atau peralatan penguji/kalbrasi dan inspeksi dari pihak ketiga
10. Mengawasi penerimaan hasil pekerjaan perbaikan/kerjasama operasioanl peralatan
elektromedik atau peralatan penguji/kalbrasi dan inspeksi dari pihak ketiga

B.3. Penghapusan Alat


Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik negara dari daftar barang
dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
pengguna barang dan/atau kuasa penguna barang dan/atau pengelola barang dari
tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya.Syarat Penghapusan :
1. Tidak Dapat Digunakan,
2. Tidak Dapat Dimanfaatkan,
3. Tidak Dapat Dipindah Tangankan

Penghapusan dapat dilakukan dengan cara :

1. Dibakar;
2. Dihancurkan;
3. Ditimbun;
4. Ditenggelamkan Dalam Laut;
5. Sesuai Dengan Ketentuan Perundang-Undangan
Proses yang dilaksanakan antar lain :
1. Menganalisa tingkat kerusakan peralatan elektromedik
2. Menganalisa perkembangan teknologi
3. Menganalisa efektifitas sistem keselamatan kerja
4. Menghitung efisieni biaya

B.4. Pendidikan dan Pelatihan


Pendidikan dan pelatihan adalah suatu upaya peningkatan pengetahuan
pemahaman SDM IPS Medik dibidang pelayanan elektromedik secara
berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

Page 19
merupakan kegiatan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan potensi
dan produktivitas secara optimal. Serta mendapatkan wawasan pengetahuan dan
keterampilan dibidangnya. Ruang lingkup pendidikan dan Pelatihan meliputi :
a. Pendidikan Formal berkelajutan
Pendidikan formal berkelanjutan merupakan upaya peningkatan keilmuan yang
linier guna peningkatan strata. Pendidikan yang diikuti :
1. D-IV Elektromedik,
2. Sarjana/S-1 Elektromedik
3. Magister/S-II Elektromedik
b. Pelatihan
Pelatihan meliputi pelatihan elktromedik yang bersifat indoor dan outdoor.
Pelatihan indoor meliputi :
1. Pertemuan Ilmiah
2. Seminar
3. Lokakarya
Pelatihan outdoor meliputi :
1. Magang Kerja
2. Studi Banding
3. Uji Profesiensi

B.5. Pendampingan dan Pembelajaran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam pendampingan antara lain :


1. Pendampingan teknisi KSO dalam hal pemeliharaan
2. Pendampingan pengambilan data kalibrasi external
3. Pendampingan perbaikan alat oleh pihak ke-3
4. Pendampingan instal alat baru
5. Pendampingan pemindahan alat oleh pihak ke-3
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran antara lain :
1. Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
2. Penyuluh
3. Narasumber, tutor, dan atau dosen

Page 20
BAB V
MANAJEMEN RESIKO

A. Identifikasi Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan dari
kegiatan pelayanan Elektromedik yang menyebabkan kerugian material serta
penderitaan fisik dan mental dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Kecelakaan di IPS MEDIK dapat berbentuk 2 jenis yaitu :

1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien

2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah user atau teknisi elektromedik

Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :

1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:

Page 21
a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
Contohnya, Alat Sterilisator (Autoclave, Steril UV), X-Ray Unit,
Phototherapy, dll

b. Lingkungan kerja
Contohnya, Pelayanan Elektromedik di Ruang Radiologi, yang beresiko
terpapar X-Ray, dsb.

c. Proses kerja
Contohnya, pelayanan Elektromedik pada peralatan bedah & laboratorium
yg beresiko penularan penyakit, dsb.

d. Sifat pekerjaan
Contohnya, perbaikan & pemeliharaan panel kelistrikan, elektronika, dsb.

e. Cara kerja
Contohnya, pekerjaan mengangkat, menaiki tangga, berjongkok dalam
waktu lama, dsb.

2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia,yang


dapat terjadi antara lain karena:

a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana


Contohnya, kurangnya kepatuhan menaati SOP, APD, Hyginitas, dsb.
b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
Contohnya tremor pada jemari, terganggunya penglihatan, dsb.
c. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
Contohnya keletihan yang mengakibatkan kekurang presisian pengukuran
parameter, dsb
d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
Contohnya kurang hati-hati dalam melakukan pelayanan elektromedik pada
alat & area yang beresiko, dsb.

Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di IPS Medik :

1. Terpeleset, tersandung, terjatuh, ketika beraktifitas dalam pelayanan elektromedik

Resiko yang bisa diakibatkan : lecet, memar, luka, cedera ringan hingga parah.

Page 22
2. Tertimpa, terjepit, terkilir ketika harus mengangkat dan memindahkan peralatan
medic

Resiko yang bisa diakibatkan : lecet, memar, luka, cedera ringan hingga parah.

3. Tersengat arus listrik ketika beraktifitas dalam pelayanan elektromedik.

Resiko yang bisa diakibatkan : shock, luka bakar / combust, dsb.

4. Terpapar X-Ray, Sinar UV, Sinar Blue Light ketika beraktifitas dalam pelayanan
elektromedik

Resiko yang bisa diakibatkan : Terkena radiasi pengion, iritasi, gangguan


penglihatan, dsb.

5. Terpapar panas, uap panas, gas anaesthesi, & bahan B3 lainnya ketika beraktifitas
dalam pelayanan elektromedik.

Resiko yang bisa diakibatkan : Luka bakar / Combust, keracunan, dsb.

Daftar Area / Daerah Beresiko Tinggi beserta Pajanan :

AREA PAJANAN

Workshop / Bengkel Kecelakaan, Sengatan Listrik, Panas, Bising, Getaran, Ergonomi


Kerja

CSSD Kecelakaan, Sengatan Listrik, Panas, Bising, Getaran, Ergonomi,


Bahan Kimia, Biologic Hazard

Radiologi Kecelakaan, Sengatan Listrik, Radiasi Pengion, Ergonomi, Bahan


Kimia

Sentral Gas Medik Kecelakaan, Sengatan Listrik, Panas, Bising, Getaran, Ergonomi

Laboratorium Kecelakaan, Sengatan Listrik, Ergonomi, Bahan Kimia, Biologic


Hazard

Kamar Bedah & Kecelakaan, Sengatan Listrik, Ergonomi, Gas Anaesthesi, Radiasi
Recovery Pengion, Radiasi Iritan, Bahan Kimia, Biologic Hazard

Ruang Perawatan Kecelakaan, Sengatan Listrik, Ergonomi, Radiasi Iritan, Bahan


Kimia, Biologic Hazard

Page 23
Bahaya Kesehatan yang Berkaitan dengan Lokasi dan Pekerjaan serta manajemen/
pengelolaannya di RSUD Bangil Kab. Pasuruan, adalah sebagai berikut :

No Bahaya Lokasi Sumber / Penyebab Resiko Manajemen/


Potensial Pengelolaan

1 FISIK : Workshop, Alat Kerja (gerinda, Gangguan 1. Sarana/


Bising Sentral Gas bor), Pompa Gas pendengaran prasarana/
Medik, CSSD Medik, Autoclave, fasilitas sesuai
regulasi,
Kompressor Udara
berizin dan
dilakukan
pemeliharaan
dan
pengawasan.
2. SDM sesuai
kompetensi
(ada sertifikat/
ijazah), ada
jadual
pelatihan,
pakai APD

Getaran Workshop, Alat Kerja Gangguan 1. Sarana/


Sentral Gas (Kompressor Syaraf prasarana/
Medik, CSSD Udara), Pompa Gas fasilitas sesuai
regulasi,
Medik
dilakukan
pemeliharaan
dan
pengawasan.
Upaya
eliminasi
untuk
mengurangi
getaran misal
diberi
peredam bila
memungkinka
n.
2. SDM sesuai
kompetensi
(ada sertifikat/
ijazah), ada
jadual
pelatihan,
pakai APD
berupa ear
plug/ ear muf

Page 24
Debu Gudang Alat, Tempat Alergic, ISPA Sarana/
Worksop, Penyimpanan Alat prasarana/
Sentral Gas Kerja, Bahan Kerja fasilitas sesuai
Medik, CSSD dan Spare Part. regulasi,
Pompa Gas Medik, dilakukan
Kompressor Udara. pemeliharaan
dan pengawasan.
Upaya eliminasi
untuk
mengurangi debu
dan kelancaran
sirkulasi udara
ruang. SDM
pakai APD
minimal masker
Panas Workshop, Alat Kerja (solder, Ruam, Luka Sarana/
CSSD, Sentral heater, dsb), bakar / prasarana/
Gas Medik, Autoclave, Pompa Combust fasilitas sesuai
Poli Rehab Gas Medik, (ringan hingga regulasi, berizin
Medik, & Sterilisator, dan parah) dan dilakukan
Beberapa Inst. Alat Elektromedik pemeliharaan dan
Keperawatan penghasil panas pengawasan.
lainnya (Infra Red Upaya eliminasi
Therapy, SWD, dsb) untuk mengurangi
panas dan
kelancaran
sirkulasi udara
ruang. SDM pakai
APD.

Page 25
Radiasi Inst. X-Ray Unit, CT- Gangguan sel- 1. Sarana/
Pengion Radiologi, OK Scan, C-Arm. sel tubuh prasarana/
Sentral. (Carsinogenic fasilitas sesuai
regulasi,
& sel
berizin dan
reproduksi) dilakukan
pemeliharaan
dan
pengawasan.
Upaya
eliminasi
(mengurangi
bahaya)
seperti
pemberian Pb
pada
bangunan
radiasi atau
Substitusi
(mengganti)
supaya tidak
bahaya apabila
bisa dilakukan.
2. SDM sesuai
kompetensi
(ada sertifikat/
ijazah), ada
jadual
pelatihan,
pakai APD
berupa apron,
google, sarung
tangan (ber-Pb
untuk
melindungi
dari radiasi)
Radiasi Beberapa Inst. Sterilisator UV, Iritasi sel-sel Sarana/
Iritan Keperawatan Phototeraphy epidermis prasarana/
(kulit, mata) fasilitas sesuai
regulasi, berizin
dan dilakukan
pemeliharaan
dan pengawasan.
Upaya eliminasi
untuk
mengurangi
panas dan
kelancaran
sirkulasi udara
ruang. SDM
pakai APD

Page 26
2 KIMIA : Lantai Ruangan, Alergic 1. Sarana/
Desinfektan Semua area. Peralatan & prasarana/
Instrumen yg fasilitas sesuai
regulasi,
didisinfektan
berizin dan
Gas-gas Ruang operasi Mesin Anaesthesi Gangguan dilakukan
Anaestesi gigi, OK, ruang syaraf (ringan pemeliharaan
dan
pemulihan hingga berat)
pengawasan.
(RR). Upaya
BIOLOGIK :
eliminasi
3
AIDS, (mengurangi
IGD, Kamar
bahaya)
Hepatitis B Operasi, seperti
dan Non A- laboratorium, pengaturan
Non B CSSD, Inst. sirkulasi udara
Keperawatan ruang atau
Substitusi
(mengganti
bahan) supaya
Tuberculosis Laboratorium, tidak bahaya
Terkontaminas
, dsb Ruang Isolasi. apabila bisa
Semua Peralatan i Virus,
dilakukan.
Elektromedik yang Bakteri, 2. SDM sesuai
beresiko terpapar Kuman & kompetensi
Fungi (ada sertifikat/
ijazah), ada
jadual
pelatihan,
pakai APD
berupa
masker,
handschoen/
sarung tangan,
baju pelindung

4 ERGO- Wokshop Kegiatan Pelayanan Cedera ringan 1. Sarana/


NOMIK : hingga berat prasarana/
Pekerjaan fasilitas sesuai
yang regulasi,
dilakukan dilakukan
secara pemeliharaan
dan
manual
pengawasan.
(jongkok, Upaya
memanjat, eliminasi
dsb) (mengurangi

Page 27
Postur yang Kantor, Kegiatan Pelayanan Cedera ringan bahaya)
salah dalam Workshop, hingga berat seperti
melakukan Inst. / pengaturan
pekerjaan sarana-
Ruangan
(mengangkat prasarana
beban) sesuai
ergonomi.
Pekerjaan Kantor, Kegiatan Pelayanan Gangguan 2. Inspeksi pada
yang Workshop, Motorik setiap alat
berulang Inst. / kerja sesuai
(mengetik,
Ruangan aspek
menggergaji) keselamatan
3. SDM sesuai
kompetensi
(ada sertifikat/
ijazah), ada
jadual
pelatihan.
5 PSIKO- Kantor, Kegiatan Pelayanan Gangguan
SOSIAL : Workshop, Emosional Upaya
Sering Inst. / ringan hingga administrasi
kontak Ruangan berat seperti
dengan pengaturan jam
pasien, kerja kerja (shift), libur
bergilir, ataupun rotasi,
kerja jadual pelatihan
berlebih, untuk memberi
ancaman motivasi SDM
secara fisik. dalam bekerja

B. Penanganan Kecelakaan Kerja

Prosedur Penanganan Jika terjadi Kecelakaan Medis & Kecelakaan Kerja :

1. Berikan pertolongan pertama pada korban (pasien, operator alat, atau teknisi) dengan
penanganan sesuai keluhannya. Berikan penanganan lebih lanjut jika diperlukan
dengan merujuk / mengantarkan korban ke IGD sesegera mungkin jika diperlukan.

2. Putus segera aliran listrik atau aliran gas medik dan bebaskan dari bahan B3 lainnya
pada area kejadian jika diperlukan sesuai kasus yang terjadi.

3. Amankan segera alat medic, utility atau instalasi yang menjadi penyebab kecelakaan
kerja tersebut. Lakukan perbaikan.

3. Sterilkan sementara area kejadian dari pasien, operator, teknisi, petugas, karyawan,
pengunjung lainnya jika diperlukan guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

Page 28
4. Lakukan analisa kejadian dan penyebab kecelakaan kerja tersebut. Lakukan langkah
penanggulangan secepatnya dan pencegahan agar tidak terulang lagi di kemudian
hari.

5. Catat, dokumentasikan, dan laporkan kejadian kecelakaan kerja tersebut pada Kepala
Instalasi / atasan dan Tim K3.

C. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja :

1. Tetapkan Standar Prosedur Operasional Pelayanan Elektromedik (Pemeliharaan,


Perbaikan, Kalibrasi Internal).

2. Periksa dan lakukan update pada SOP tersebut jika diperlukan.

3. Patuhi SOP tersebut dalam pelayanan Elektromedik.

4. Lengkapi dan pakai selalu Alat Pelindung Diri (APD) selama melakukan kegiatan
pelayanan Elektromedik

5. Periksa SOP pengoperasian alat medic dan sosialisasikan tentang kepatuhan SOP
tersebut pada operator alat medic.

6. Identifikasi area beresiko kecelakaan kerja dan lakukan pemeriksaan berkala area
tersebut.

7. Lakukan pemeriksaan secara berkala kelayakan alat medic, alat ukur dan alat kerja
yang dipakai.

BAB VI
PENUTUP

Page 29
A. Kesimpulan
Pedoman kegiatan organisasi ini adalah :
1. Merupakan pedoman dalam rangka menjalankan kegiatan pelayanan
elektromedik.
2. IPS MEDIK merupakan organisasi Fungsional yang bekerja sebagai penunjang
pelayanan medik di RSUD Bangil Kab. Pasuruan

B. Saran
Pedoman kegiatan organisasi IPS MEDIK dibuat agar dapat digunakan
sebagai mana mestinya. Dan jika terdapat perubahan pada masa yang akan
mendatang akan dilakukan revisi lebih lanjut.

Bangil,
DIREKTUR RSUD BANGIL KAB. PASURUAN

dr. AGUNG BASUKI, M.Kes.

Pembina Tingkat I

NIP. 19600504 198902 1 001

Page 30

Anda mungkin juga menyukai