Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

WARNA

OLEH:

NAMA : KELOMPOK IV
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SABTU/30 OKTOBER 2010
ANGGOTA : 1. RAFNA MUSTIKA W. (0910941002)
2. RANO PRIMA (0910941012)
3. NURUL FITRIA Z. (0910941013)
4. SOBAHAN R. (0910942020)
5. FITRATUL HUSNA (0910942026)
6. NAZLI Y.M. (0910942040)

ASISTEN:
SITI MIA AZZAHRA

LABORATORIUM AIR
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan warna adalah untuk membandingkan warna dalam sampel
air dengan warna standar yang terbuat dari K2PtCl6 dan Cobalt.

1.2 Metoda Percobaan

Metoda percobaan yang digunakan adalah spektrofotometri.

1.3 Prinsip Percobaan

Warna dalam air dibandingkan dengan warna standar yang terbuat dari K2PtCl6
dan Cobalt menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 461 nm.

\
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Eksisting Wilayah Sampling

Pada percobaan warna ini, kami mengambil sampel di tiga tempat, yaitu sungai
Limau Manis, sungai Kuranji dekat Kapolsek, dan sungai By Pass dekat SMP 24.
Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 13.30 sampai dengan 14.15 WIB.
Adapun deskripsi wilayah sampling di masing-masing tempat adalah sebagai
berikut :
1. Sungai Limau Manis
Kondisi air jernih dan tidak terdapat sampah-sampah disekitar sungai. Pada
saat itu debit air lumayan kuat. Disekitar kawasan sungai terdapat banyak
rumah penduduk.

2. Sungai By Pass dekat SMP 24


Kondisi air sedikit keruh dan berwarna kehijauan. Disekitar sungai tidak
ditemukan sampah-sampah yang berserakan. Akan tetapi, terdapat buih-buih
hitam yang mengapung dipermukaan sungai.

3. Sungai Kuranji dekat Kapolsek


Kondisi air sungai keruh dan berwarna hijau kehitaman, karena disekitar
sungai masyarakat setempat menambang pasir. Dipermukaan air sungai
terdapat buih-buih hitam. Pada saat itu, debit air lambat, sehingga arus airnya
tenang.

2.2 Teori

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya
tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar
antara 380-780 nanometer (Anonymous A, 2010).
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap
campuran tiga warna primer cahaya merah, hijau, biru yang digabungkan dalam
komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100%
biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta (Anonymous B, 2010).

Warna dikelompokkan atas (Anonymous B, 2010) :


1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna
atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder;
2. Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya.
Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong
titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder;
3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di
dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning.

Salah satu metode untuk pengukuran konsentrasi warna adalah spektrofotometri.


Pengertian dari spektrofotometri adalah metoda analisis kimia berdasarkan
pengukuran seberapa banyak energi radiasi diabsorpsi oleh suatu zat sebagai
fungsi panjang gelombang. Bila cahaya putih (polikromatis) dilewatkan melalui
larutan CuSO4, maka akan mengabsorpsi radiasi warna kuning dan meneruskan
radiasi berwarna biru (Anonymous B, 2010).

Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik yang merupakan spektrum lebar


terdiri dari berbagai panjang gelombang. Cahaya yang dapat ditangkap indera
manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya
antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi
warna-warna pelangi yang disebut spektrum atau warna cahaya (Anonymous B,
2010).
Secara objektif/fisik warna dapat di defenisikan sebagai sifat cahaya yang di
pancarkan, atau secara subjektif/psikologi sebagai bagian dari pengalaman indera
penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang
gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pencairan energi yang merupakan bagian yang
sempit dari gelombang elektromagnetik (Anonymous B, 2010).
Spektrum atau warna cahaya itu dimulai dari berkas cahaya warna ungu, violet,
biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Diluar cahaya ungu/violet terdapat
gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di
luar cahaya merah terdapat gelombang/sinar inframerah, gelombang Hertz,
gelombang radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan
untuk pemancaran radio dan TV (Anonymous B, 2010).
Pemerikasaan warna pada air ditentukan dengan membandingkan secara visual
warna dari sampel dengan larutan standar warna yang diketahui konsentrasinya.
Didalam metode ini sebagai standar warna digunakan larutan platina-cobalt
dengan satuan mg/L Pt-Co. Warna larutan ini juga tersedia sebagai cetakan di set
peralatan mercoquant (jauh lebih sederhana dan cocok untuk lapangan,
ketelitiannya rendah). ( Anonymous C, 2010)
Warna di dalam air disebabkan oleh adanya ion ion metal alam (besi dan
mangan), humus, plankton, tanaman air dan juga buangan industri dan juga air
minum. Yang dimaksud dengan warna nyata adalah warna yang setelah
kekeruhan dari sampel telah dihilangkan. Sedangkan yang dimaksud dengan
warna nampak adalah warna yang tidak hanya disebakan oleh zat zat yang terlarut
dalam air. Pada pemeriksaan warna di instalasi pengolahan air menggunakan
metode standar platina cobalt, baik dengan instrumen kolometri maupun juga
dengan menggunakan spektrofotometri ( Anonymous C, 2010).
Gambaran warna endapan yang menimbulkan penyakit (Anonymous C, 2010) :
1. Hijau
Penyebabnya kuprum teroksida dari klorida. Akibatnya, penyakit ginjal,
sistem saraf pusat dan bahan karsinogenik.
2. Hitam
Penyebabnya, raksa, plumbum, logam berat, kalsium, dan magnesium. Dapat
mengakibatkan kanker.
Dapat diambil contoh warna air tambak. Pada dasarnya terjadi karena adanya
dominasi jenis plankton tertentu yang tumbuh dan berkembang di dalam perairan
tambak (Anonymous C, 2010).

Warna juga dapat dibedakan atas (Anonymous C, 2010) :


1. Warna Semu
Warna semu adalah warna yang disebabkan oleh :
Partikel-partikel penyebab kekeruhan (tanah, pasir, dll);
Partikel halus besi dan mangan;
Partikel mikroorganisme (alga, lumut, dll);
Warna yang berasal dari pemakaian zat warna oleh industri.

Selain itu, warna semu adalah warna yang pembuat warnanya dapat
dihilangkan atau mudah dihilangkan.

2. Warna Sejati
Warna sejati adalah warna yang berasal dari zat organik alami seperti zat
humus, lignin, atau senyawa yang mempunyai sifat-sifat mirip. Selain itu,
warna sejati sukar dihilangkan dalam air. Karakteristik warna sejati :
Air berwarna kuning terang sampai coklat merah;
pH relatif jernih;
pH air relatif rendah ( 3-5).

Terjadinya endapan di dasar perairan akan sangat mengganggu kehidupan


organisme dalam air, karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang
mungkin mengandung telur ikan sehinga telu-telur tersebut tidak dapat menetas.
Selain itu pembentukan kolonial akan terjadi bila buangan tersebut berbentuk
halus dan membuat air menjadi keruh. Kekeruhan ini juga menghalangi penetrasi
sinar matahari. Selain itu, warna pada perairan juga dipengaruhi oleh jenis
tumbuhan atau makhluk hidup yang ada di perairan (Eti Sumiati, 2005).

Kolorimeter adalah alat yang digunakan dalam pengukuran kolorimetrik dan


analisa untuk menentukan intensitas atau kekuatan warna via perbandingan fisik
terhadap suatu standar internasional atau terhadap kualitas spektra cahaya tampak
(Anonymous C, 2010).

Kolorimeter terdiri atas dua jenis, yaitu (Anonymous C, 2010) :


1. Kolorimeter visual yaitu kolorimeter yang menggunakan mata sebagai
detektor;
2. Kolorimeter fotometri yaitu kolorimeter yang menggunakan foto sel sebagai
detektor.

Prisip kerja dari kolorimeter adalah memeperkecil efek penghamburan dan


pemantulan radiasi elektromagnetik yang mengenai suatu substansi, sehingga
radiasi yang diserap dan diteruskan tetap menjadi proporsi terbesar. Untuk
mendapatkan mekanisme tersebut digunakan dioda pemancar cahaya sebagai
sumber monokromatik dan resistor yang nilainya tergantung pada cahaya
sebagai detektor (Anonymous C, 2010).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat

1. Beaker glass 200 ml 2 buah;


2. Corong 2 buah;
3. Gelas ukur 50 ml 1 buah;
4. Kuvet 5 buah.

3.2 Bahan

1. Larutan Pt-Co;
2. Aquades;
3. Sampel.

3.3 Cara Kerja

1. Untuk pengukuran warna dalam air, maka zat tersuspensi harus dipisahklan
terlebih dahulu dengan cara disaring;

2. Kedalam beaker glass 200 ml, dimasukkan sampel air yang telah disaring
sampai tanda batas;

3. Dibandingkan warna dari sampel air tersebut dengan larutan standar warna Pt-
Co yang tersedia dengan menggunakan spektrofotometri.
3.4 Rumus Regresi Linear

Untuk menganalisa data melalui kurva yang linear, maka kurva tersebut perlu
diregresi dengan menggunakan persamaan: y = a + bx.

a = Penggal garis regresi


b = slope garis
x = konsentasi
y = absorbansi

( Yi )( Xi 2 ) ( Xi)( XiYi )
a=
n( Xi 2 ) ( Xi) 2

n( XiYi ) ( Xi)( Yi )
b=
n( Xi 2 ) ( Xi) 2

\
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

1. Larutan standar warna Pt-Co


No Larutan Standar Absorban
(TCU)
1 0 0,000
2 10,0 0,013
3 20,0 0,025
4 30,0 0,040
5 40,0 0,053
6 50,0 0,071

2. Sampel
No Sampel Konsentrasi Absorban
(TCU)
1 Blangko 0,00 0,00
2 Limau Manis 6,67 0,008
3 Jembatan By Pass 7.38 0,009
4 Sungai Kuranji 11,67 0,015

4.2 Perhitungan

No Larutan standar (TCU) Absorban (y) (x . y) x2


(x)
1 0 0,000 0 0
2 10,0 0,013 0,13 100
3 20,0 0,025 0,5 400
4 30,0 0,040 1,2 900
5 40,0 0,053 2,12 1600
6 50,0 0,071 3,35 2500
= 150 = 0,202 = 7,5 = 5500

( y ) ( x 2 ) ( x ) ( x . y )
a =
n( x 2 ) ( x ) 2

(0,202) (5500) (150) (7,5)


=
6(5500) (150) 2
1111 1125
=
33000 22500

14
=
10500
= -0,0013

(n x . y ) ( x) ( y )
b =
n ( x 2 ) ( x) 2

6 (7,5) (150) (0,202)


=
6(5500) (150) 2
45 30,3
=
33000 22500

14,7
=
10500
= 0,0014
Absorban
0.08
0.07 y = 0.0014x - 0.0013
R = 0.9961
0.06
0.05
0.04 Absorban
0.03 Linear (Absorban)
0.02
0.01
0
-0.01 0 10 20 30 40 50 60

Jadi di dapat persamaan sebagai berikut :

Y= 0,00140000x 0,00133333

Sehingga didapatkan konsentrasi dari masing-masing sampel, sebagai berikut :


1. Blangko = 0,00 TCU
2. Limau Manis
Y = 0,008
Y = 0,00140000x 0,00133333
0,008 = 0,00140000x 0,00133333
= 6,67 TCU
3. Jembatan By Pass
Y = 0,009
Y = 0,00140000x 0,00133333
0,009 = 0,00140000x 0,00133333
= 7,38 TCU
4. Sungai Kuranji
Y = 0,015
Y = 0,00140000x 0,00133333
0,015 = 0,00140000x 0,00133333
x = 11,67 TCU
4.3 Analisa

Praktikum warna menguji 3 sampel air dari tempat yang bebeda-beda, yaitu
sungai Limau Manis, sungai jembatan By Pass dekat SMP 24, dan sungai Kuranji
dekat Kapolsek. Data dan hasil perhitungan dari tiap-tiap sampel pun berbeda-
beda. Artinya setiap badan air memiliki kekeruhan air yang berbeda. Bila dilihat
secara fisik, kondisi dari tiap-tiap sampel pun berbeda-beda. Bila dibandingkan
kondisi fisik ketiga sampel, sampel air yang paling jernih adalah air sungai
Limau Manis. Hal ini dikarenakan lokasi sungai yang berada pada kawasan tidak
padat penduduk, sehingga air sungai ini masih belum terkontaminasi oleh
sampah-sampah, limbah domestik maupun limbah industri.

Konsentrasi warna dari sampel sungai Limau Manis adalah 6,67 TCU, sungai
jembatan By Pass dekat SMP 24 sebesar 7,38 TCU, dan sungai Kuranji dekat
Kapolsek sebesar 11,67 TCU. Artinya semua sampel tersebut memenuhi standar
baku mutu air minum untuk parameter warna yang telah ditetapkan dalam
Permenkes No. 492 Tahun 2010 yaitu 15 TCU. Semua sampel yang digunakan
pada praktikum kali ini memiliki konsentrasi warna yang tidak melebihi standar
baku mutu yang diizinkan, sehingga sampel tersebut dilihat dari parameter warna
layak untuk diminum. Dengan demikian penduduk sekitar dapat mengunakan
sumber sungai tersebut sebagai sumber air minum,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang kami peroleh melalui alat spektrofotometri untuk


pengujian warna dan di bandingkan dengan standar air minum menurut
Permenkes RI No. 492 tahun 2010 yaitu 15 TCU, maka dapat disimpulkan
bahwa:
No Sampel Konsentrasi PERMENKES Keterangan
(TCU) RI No. 492
1 Limau Manis 6,67 15 TCU Memenuhi
2 Jembatan By Pass. 7,38 15 TCU Memenuhi
3 Sungai Kuranji 11,67 15 TCU Memenuhi

5.2 Saran

Setelah melakukan percobaan, saran-saran yang perlu diperhatikan adalah:


1. Alat-alat praktikum harus dijaga dengan baik;
2. Kuvet harus dibersihkan dengan tisu terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke
spektrofotometer;
3. Sebelum memasukkan sampel ke spektrofotometer, harus didahului oleh
blangko sebagai standar atau acuan.
DAFTAR PUSTAKA

Sumiati, Eti. 2005. Spektofotometri-UV-V15. Asdep Sarpedal Kementrian


Lingkungan Hidup
Anonymous A. 2010. Warna. (http://2oneyess.blogspot.com/2007/12/warna.html).
Tanggal akses 27 Oktober 2010

Anonymous B. 2010. Air Minum. (http://digilib-


ampl.net/detail.php?row=&tp=kliping&ktg- air minum kode-8352).
Tanggal akses 27 Oktober 2010

Anonymous C. 2010. (http://marindo.blogspot.com). Tanggal akses 27 Oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai