Askep DM
Askep DM
nbnhgjh
Oleh :
Sulastini, S. Kep
A. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin / 27 Juli 2009
Jam : 18.00 WIB
a. Identitas
Nama : Tn. J
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bumiayu
No. Reg : 073298
Diagnosa Medis : Ulkus Diabetikum
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Kilen mengatakan kaki sebelah kanan nyeri seperti di tusuk-tusuk, apalagi
kalau digerakkan. Skala nyeri 8
Keluhan tambahan
Klien mengatakan kaki kiri sering kesemutan sampai tidak bisa di
gerakkan beberapa menit.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke RSMS pada tanggal 27 Juni 2009 pukul 10.00 dengan
keluhan luka pada kaki kanannya tidak sembuh-sembuh dan masih terasa
nyeri apalagi bila digerakkan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien dan keluarga mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit
sebelumnya, 20 hari yang lalu klien mengalami kecelakaan (jatuh dari
becak) dan kakinya terluka 10 cm. Klien langsung di bawa ke
Puskesmas setempat, luka langsung di jait dan di tutup. Setelah 1 minggu
luka pada kaki kanan klien tidak kering-kering malah semakin melebar,
semakin nyeri dan mengeluarkan darah padahal klien rajin kontrol ke
puskesmas, dan akhirnya puskesmas menyarankan untuk memeriksa gula
darah, dari hasil pemeriksaan didapat kadar gula darah klien meningkat
sampai 400 mg/dl, dan pada saat itu juga klien di vonis menderita
kencing manis padahal sebelumnya klien tidak mengetahui bahwa dirinya
menderita penyakit tersebut. Klien juga mengeluh setelah kecelakaan
sering buang air kecil pada waktu malam hari sampai 10 x, merasa haus
dan tenggorokannya terasa kering, selain itu klien juga sering lapar.
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang lain, selama
ini klien megatakan bahwa dirinya merasa selalu sehat.
4. Riwayat Keluarga
Klien dan keluarga mengatakan di dalam keluarga klien, adik klien juga
menderita kencing manis.
- Status Nutrisi
TB-100 = N 10%(N)
160-100 = 60 + 6 = 66 kg
60 6 = 54 kg
Berat badan ideal pasien berada pada rentang 54-66 kg, sedangkan berat
badan pasien 52,5 kg. Status nutrisi pasien tidak terganggu karena
penurunan berat badan masih kurang dari 20 %.
3. Pola eliminasi
a. Pola defekasi
Sebelum sakit : BAB 1x/hari, konsistensi lunak, warna khas
Selama sakit : BAB 1x/hari, konsistensi lunak, warna agak
hitam
b. Pola eliminasi urin
Sebelum sakit : BAK 4-6 x/hari, warna dan bau khas.
Setelah kecelakaan 13-15 x/hari
Selama sakit : BAK baru 4 x
4. Aktifitas-pola latihan
Sebelum sakit : Kemampuan perawatan diri klien baik, dilakukan
secara mandiri baik dalam makan/minum, toileting,
berpakaian dan mobilitas fisik. Aktivitas sehari-hari
klien cukup sibuk karena berhubungan dengan
pekerjaannya sebagai pedagang.
Selama sakit : Kemampuan perawatan diri terbatas, aktivitas dibantu
istrinya.
Kemampuan dlm perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Keterangan :
0 : Mandiri 3 : Bantuan alat dan
orang
1 : Bantuan alat minimal 4 : Bantuan total
2 : Bantuan manusia
5. Pola istirahat-tidur
Sebelum sakit : Istirahat-tidur di malam hari klien biasa tidur jam 20.00
dan bangun jam 04.00. klien terkadang tidur siang kalau merasa capek
habis menarik becak. Klien biasa mempunyai waktu istirahat 8-9 jam
sehari.
Selama sakit : Istirahat-tidur di malam hari 7-8 klien banyak istirahat,
selain itu klien juga tidur siang 2-3 jam.
6. Pola konsep diri
Klien merasa dirinya sakit, Klien percaya bahwa sakitnya dapat
disembuhkan, klien menyatakan ingin cepat pulang karena tidak betah di
rumah sakit. Keluarga dan klien mengatakan tidak putus asa dengan
kondisinya sekarang, klien selalu berusaha berobat untuk kesembuhan
klien dan memasrahkan semuanya kepada tuhan.
7. Pola persepsi kognitif
Sistem panca indera klien masih berfungsi dengan baik klien masih bisa
melihat, mendengar, berbicara dengan jelas.
8. Pola peran dan hubungan
Menurut pengakuan klien dan keluarga komunikasi antara angota
keluarga baik begitu pula dengan orang lain, dan biasa berkomunikasi
menggunakan bahasa jawa. Klien adalah seorang suami dan seorang ayah
dari 9 orang anak. Klien bekerja untuk menafkahi keluarganya.
9. Pola reproduksi dan seksual
Klien seorang laki-laki sudah menikah dan mempunyai 9 orang anak.
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam hubungan seksualnya.
10. Pola pertahanan diri/koping
Klien dan keluarga berikhitiar dan pasrah pada tuhan. Klien selalu
semangat berobat untuk kesembuhannya. Klien selalu mempunyai
harapan untuk cepat sembuh dan ingin cepat pulang.
11. Pola keyakinan dan nilai
Klien beragama islam, sebelum sakit klien rajin melakukan shalat 5 waktu
dan selama sakit klien jarang menjalankan shalat 5 waktu dengan alasan
Karena keterbatasan gerak .
d. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : compos mentis
GCS= 15
E= Membuka mata spontan (4)
M= Mematuhi perintah (6)
V= Orientasi baik (5)
2. Tanda vital
a. Pernafasan: 20 x/menit
b. Nadi : 84 x/menit
c. Suhu : 37,3 C
d. Tekanan darah: 140/80 mmHg
e. Berat Badan : 52,5 kg
f. Tinggi badan : 160 cm
3. Head to toe
a. Kepala : bentuk mesochepal
1) Rambut : beruban, lurus, tidak berketombe, tidak rapih
2) Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, reflek
cahaya baik.
3) Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret,
tidak
4) Mulut dan gigi: bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak ada
stomatitis, gigi agak kotor kekuningan
5) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
b. Leher : tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
c. Thorax : bentuk simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara
nafas vesikuler.
Jantung : S1 > S2, reguler, tidak terdengar bunyi jantung murmur dan
gallop
d. Abdomen : cembung, supel, tympani, tidak terdapat nyeri
tekan abdomen, bising usus 12 x/menit
1) Hepar : tidak teraba
2) Lien : tidak teraba
e. Punggung : Tidak ada lordosis, kifosis maupun skoliosis.
f. Genitalia : Laki-laki
g. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : tangan kiri dan tangan kanan dapat bergerak
aktif, pada tangan kanan terpasang IVFD RL 20 tpm
2) Ekstremitas bawah : kaki kiri sering kesemutan dan kaki kanan
terdapat luka panjang 18 cm lebar 10 cm kondisi luka terbuka
tampak kotor, nekrosis +,grade I (ulkus diabetikum: kerusakan
kulit sampai otot), jari kaki kanan bengkak.
3) Kekuatan otot :
5 5
5 5
h. Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit sedang.
e. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium 27 Juli 2009
f. Program Terapi
- IVFD RL 20 tpm
- Cefotaxim 2 x 1 gr IV
- Ranitidin 2 x 1 amp IV
- Pletaal 2 x 1
- Actrapid 3x8 Ui
- Metronidazol 3 x 1
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS : Nyeri (akut) Agen injury
- Klien mengatakan kaki fisik : ulkus
sebelah kanan nyeri seperti di diabetikum
tusuk-tusuk
DO :
- Klien tampak melindungi
daerah yang sakit
- Skala nyeri 8
- Pernafasan : 20 x/menit
- Nadi : 84 x/menit
- Suhu : 37,3 C
- Tekanan darah: 140/80
mmHg
2. DS : Kerusakan Faktor
- Klien mengatakan luka di integritas mekanik dan
kaki kanannya belum sembuh- jaringan perubahan
sembuh malah semakin luas kondisi
DO : metabolik
- luka ulkus diabetikum
panjang 18 cm lebar 10
cm
- kondisi luka terbuka
tampak kotor
- nekrosis +
- grade I (ulkus diabetikum:
kerusakan kulit sampai otot)
3. DS: Kurang Kurangnya
- Klien baru mengetahui pengetahuan informasi
mengidap penyakit kencing mengenai
manis 20 hari yang lalu penyakit
- Klien dan keluarga belum
mengetahuinya secara detail
tentang penyakit Diabetes
apalagi tentang komplikasi
yang dapat terjadi akibat
penyakitnya tersebut.
DO : -
4. - DS: Ketidakseimb Penurunan
- Klien mengatakan setelah angan nutrisi berat badan
kecelakaan berat badannya kurang dari dengan intake
turun dari 60 kg menjadi 52,5 kebutuhan adekuat
kg. tubuh
- Klien mengatakan nafsu
makan meningkat namun berat
badan malah turun
DO:
- Klien tampak kurus
- Berat badan di bawah ideal
yaitu 52,5 kg (idealnya 54kg-
66kg)
5 DS: PK: Gangguan
- Pasien mengatakan setelah Hiperglikemia insulin
diperiksa kadar gula dalam
tubuh saya tinggi
DO:
- Glukosa sewaktu 374 mg/dl
- Luka tidak sembuh-sembuh
malah jadi melebar
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik : ulkus diabetikum
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan Faktor mekanik
dan perubahan kondisi metabolik
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan berat badan dengan intake adekuat
4. PK: Hiperglikemia
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai penyakit
D. NCP
No Dx Tujuan Intervensi T.T
Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam 1. Kaji secara komperhensif tentang nyeri meliputi lokasi,
diharapkan pasien mampu: karakteristi dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, berat nyeri
a. Meningkatkan kenyamanan dengan 2. Observasi isyarat verbal dan non verbal
dengan kritria hasi: 3. Berikan analgesik sesua dengan tujuan
Melaporkan kenyamanan fisik (baik) 4. Gunakan komunikasi terpautik agar pasien mampu
Melaporkan kepuasan dengan mengekspresikan nyerinya
kontrol gejala (baik) 5. Kaji pengalaman individu terhadap pengalaman nyeri
Mengekspresikan kepuasan dengan 6. Kontrol faktor lingkunga yang dapat mempengaruhi nyeri
kontrol nyeri (ringan) 7. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (ex relaksasi,
b. Mengontrol nyeri dengan kriteria hasil: guided imagery, distraksi)
Mengenal faktor prnyebab nyeri 8. Evaluasi keefektifan teknik relaksasi dan farmakologi
(baik)
Mengenal onset nyeri (baik)
Tindakan pencegahan(baik)
Tindakan pertolongan non analgetik
seperti relaksasi(dilakukan konsisten)
Menggunakan analgetik dengan
tepat(selalu)
Mengenal nyeri(baik)
Melaporkan kontrol nyeri(dilakukan
konseisten)
c. Meningkat nyeri dengan kriteria hasil:
Melaporkan nyeri(dilakukan
konseisten)
Frekuensi nyeri(ringan)
Pengaruh pada tubuh(tidak ada
gangguan)
Lamanya nyeri(berkurang)
Ekspresi muka pada saat nyeri
Posisi melindungi bagian tubuh yang
nyeri
Kegelisahan(berkurang)
Perubahan TD, N, RR dan S(normal)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Ukur dan jelaskan karakteristik ulkus secara berkala
selama 6x24 jam, diharapkan tidak terjadi 2. Tentukan tingkat formasi ulkus
kerusakan integritas jaringan dengan 3. Jaga ulkus teta lembab selama proses penyembuhan
indikator/kriteria hasil sebagai berikut: 4. Bersihkan kulit di sekitar ulkus dengan sabun yang lembut
- Granulasi (4) 5. Lindungi kulit sekitarnya dengan baby oil/lotion
- Epithelisasi (4) 6. Bersihkan ulkus dengan cairan fisiologis (NaCl 0,9%)
- Jumlah pus (4) 7. Bersihkan luka sesuai program
- Jumlah eksudat serousa (4) 8. Catat karakteristik drainase
- Jumlah eksudat Sanguineous (4) 9. Lakukan debridement nekrosis jika diperlukan
- Jumlah jaringan nekrosis (4) 10. Balut luka dengan kasa steril
- Bau luka (4) 11. Hindari posisi yang menyebabkan penekanan di bagian tubuh
yang lain
12. Monitor tanda dan gejala infeksi pada luka
13. Tingkatkan asupan protein untuk membentuk kembali
jaringan epidermis
14. Monitor asupan kalori untuk memastikan bahwa intake kalori
adekuat
P Lanjutkan intervensi :
Monitor status nutrisi
Monitor gula drah
Monitor peningkatan dan penurunan BB
Pemberian atrapid 3x 14 ui
PK Hiperglikemia S :-
O :
Glukosa Puasa 309 mg/dl
Glukosa 2 jam PP: 347 mg/dl
Pemberian atrapid 3x 14 ui
A : Masalah belum teratasi
Indikator Saat ini Awal Tujuan
Glukosa puasa : 74-106 mg/dl 309 - 74-106
Glukosa 2 jam pp: < 126 347 - < 126
mg/dl
GDS : < 200 mg/dl - GDS < 200
374
P : Lanjutkan intervensi
Memonitor intake makanan rendah gula
Memonitor kadar gula darah
O :
TD: 140/80 mmhHg
RR: 21 x/menit
HR: 80 x/menit
S: 37 C
Klien tamapak meringis kesakitan bila kakinya di gerakkan.
A : Masalah teratasi sebagian
Ketidakseimbangan S
nutrisi kurang dari Klien mengatakan badannya semakin kurus
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan O :
penurunan berat Klien tampak kurus
badan dengan intake BB: 52 KG
adekuat TB: 160 CM
Hb:11,4 gr/dl
Glukosa Puasa 309 mg/dl
Glukosa 2 jam PP: 347 mg/dl
Pemberian actrapid 3 x 14 ui
A : Masalah belum teratasi
P Lanjutkan intervensi :
Monitor status nutrisi
Monitor gula drah
Monitor peningkatan dan penurunan BB
Pemberian atrapid 3x 14 ui
PK Hiperglikemia S :-
O :
Glukosa Puasa 309 mg/dl
Glukosa 2 jam PP: 347 mg/dl
Pemberian atrapid 3x 14 ui
A : Masalah belum teratasi
Saat Tujuan
Indikator Awal
ini
Glukosa puasa : 74-106 mg/dl 309 - 74-106
Glukosa 2 jam pp: < 126 347 - < 126
mg/dl
GDS : < 200 mg/dl - GDS 374 < 200
P : Lanjutkan intervensi
Memonitor intake makanan rendah gula
Memonitor kadar gula darah
S :
Ketidakseimbangan Klien mengatakan banyak makan dan selalu menghabiskan
nutrisi kurang dari makanannya namun BB klien tidak bertambah malah bekurang
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan O Klien tampak kurus
penurunan berat BB: 52,5 KG
badan dengan intake TB: 160 CM
adekuat Hb:11,4 gr/dl
Glukosa Puasa 309 mg/dl
Glukosa 2 jam PP: 347 mg/dl
Pemberian actrapid 3x114 ui
A : Masalah belum teratasi
Indikator Saat ini Awal Tujuan
Intake zat gizi (nutrien) 4 3 5
Intake makanan dan 4 3 5
cairan
Energi 4 3 5
Berat badan 3 3 5
Ukuran kebutuhan nutrisi 4 3 5
secara biokimia
P
O :
TD: 140/70 mmhHg
RR: 20 x/menit
HR: 84 x/menit
S: 37,2 C
Klien tamapak meringis kesakitan bila kakinya di gerakkan..
A : Masalah teratasi sebagian
Saa Tujua
Awa
Indikator t n
l
ini
Granulasi 3 2 5
Epithelisasi 3 2 5
Jumlah pus 3 2 5
Jumlah eksudat serousa 3 2 5
Jumlah eksudat 3 2 5
Sanguineous
Jumlah jaringan 3 2 5
nekrosis
Bau luka 4 5 5
P Lanjutkan intervensi :
Terus dilakukan perawatan luka
Lakukan nekrotomi
Kolaborasi pemberian antibiotik
Ketidakseimbangan S
nutrisi kurang dari Klien mengatakan badannya semakin kurus
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan O :
penurunan berat Klien tampak kurus
badan dengan intake BB: 52 KG
adekuat TB: 160 CM
Hb:11,4 gr/dl
Glukosa Puasa 309 mg/dl
Glukosa 2 jam PP: 347 mg/dl
Pemberian actrapid 3 x 14 ui
A : Masalah belum teratasi
Saa Tuj
Awa
Indikator t uan
l
ini
Intake zat gizi (nutrien) 3 3 5
Intake makanan dan 3 3 5
cairan
Energi 3 3 5
Berat badan 2 3 5
Ukuran kebutuhan nutrisi 3 3 5
secara biokimia
P Lanjutkan intervensi :
Monitor status nutrisi
Monitor gula drah
Monitor peningkatan dan penurunan BB
Pemberian actrrapid 3x 14 ui
-
PK Hiperglikemia S :-
O :
Glukosa Puasa 309 mg/dl
Glukosa 2 jam PP: 347 mg/dl
Pemberian atrapid 3x 14 ui
A : Masalah belum teratasi
Saat Awa Tujuan
Indikator
ini l
Glukosa puasa : 74-106 mg/dl 309 - 74-106
Glukosa 2 jam pp: < 126 347 - < 126
mg/dl
GDS : < 200 mg/dl - GD < 200
S
374
P : Lanjutkan intervensi
Memonitor intake makanan rendah gula
Cek kadar gula darah