Anda di halaman 1dari 2

Susunan Inti Atom

Inti atom terdiri dari proton dan neutron. Kedua pertikel itu disebut juga nukleon. Jumlah
proton dalam inti disebut nomor atom, sedangkan jumlah proton dengan neutron disebut nomor
massa. Jumlah proton khas untuk setiap unsur , tetapi jumlah neutron dapat berbeda. Oleh karena
itu, atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai nomor massa yang berbeda. Fenomena
inilah yang disebut isotop. Inilah nuklida lazim digunakan untuk menyatakan suatu inti dengan
jumlah proton dan neutron tertentu, dilambangkan dengan.
A
Z X

Keterangan :
X = lambang unsur
A = nomor massa unsur
Z = nomor atom unsur

Didalam, nuklida terdapat dalam tiga bentuk, yaitu :


1. Isotop, yaitu nuklida yang nomor atomnya sama, tetapi nomor massanya berbeda. Atau
nuklida yang jumlah protonya sama tetapi jumlah neutronnya berbeda.
1 2
Contoh : 1 H dan 1 H
2. Isobar, yaitu nuklida-nuklida yang mempunyai nomor massa sama, tetapi nomor atom
berbeda.
210 210 210
Contoh : 81 Ti , 82 Pb , dan 83 Bi
3. Isoton, yaitu nuklida-nuklida yang, mempunyai jumlah neutron sama.
32 31
Contoh : 16 S dan 15 P

Persamaan Inti
Radioisotop radioaktif untuk mencapai keadaan yang lebih stabil melalui pemancar sinar alfa,
sinar beta, atau sinar gamma disebut peluruhan (disintegrasi). Proses peluruhan dipaparkan dengan
suatu persamaan yang disebut persamaan inti (nuclear equation). Misalnya, peluruhan uranium
yang disertai pemancaran partikel alfa dipaparkan dengan persamaan inti sebagai berikut.
238 234 4
92 U 90 Th + 2 He

Persamaan inti juga mengikuti azas kesetaraan. Suatu persamaan inti dikatakan setara jika
muatan (nomor atom) dan massa di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Untuk contoh :
Jumlah muatan di ruas kiri = 92; di ruas kanan= 90 + 2
Nomor massa di ruas kiri = 238; di ruas kanan= 234 + 4

21 21 0
82 Na 83 Bi + 1

Jumlah muatan di ruas kiri = 82; di ruas kanan = 83 + ( 1)


Nomor massa di ruas kiri = 21: di ruas kanan = 21 + 0

220 216 4
86 Rn 84 Po + 2 He
Jumlah muatan di ruas kiri = 86, di ruas kanan = 84 + 2
Nomor massa di ruas kiri = 220, di ruas kanan = 216 + 4

Dalam menyetarakan persamaan inti, kita sebaiknya terlebih dahulu menghafalkan notasi dari
beberapa partikel yang sering menyertai peluruhan unsur radioaktif, yang dapat dilihat pada tabel
berikut.

KERADIOAKTIFAN

Pada tahun 1895, W.C Rontgen menemukan bahwa tabung sinar katode menghasilkan suatu
radiasi berdaya tembus tinggi yang dapat menghitamkan film foto. Walaupun film tersebut kertas
hitam kemudian sinar itu dinamai sinar X. Untuk mengabadikan nama penemunya, sinar X disebut
juga sinar rontgen.
Pada tahun 1896, Becquerel menemukan bahwa uranium memancarkan sinar berdaya
tembus tinggi dengan sendirinya tanpa harus disinari terlebih dahulu. Radiasi secara spontan ini
disebut keradioaktifan, sedangkan unsur yang bersifat radioaktif disebut unsur radioaktif.
Suatu unsur dapat bersifat radioaktif karena sebagian besar unsur-unsur mengandung
isotop-isotop. Diantara isotop-isotop unsur ini, ada yang inti atomnya tidak stabil. Inti atom yang
tidak stabil ini secara spontan akan memancarkan energi (radiasi) untuk mencapai keadaan yang
lebih stabil. Sifat inilah yang disebut radioaktif.
Semua isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif yang disebut isotop
radioaktif atau radioisotop. Unsur yang bernomor atom 83 atau kurang mempunyai isotop yang stabil
kecuali unsur teknesium dan promesium.

Anda mungkin juga menyukai