b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
2) Pemeriksaan persistem
3) Sistem persepsi dan sensori
(pemeriksaan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perasa)
4) Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan sens sensorik.
Straight leg Raising (SLR), test laseque (iritasi radisks L5 atau S 1) cross laseque(HNP
median) Reverse Laseque (iritasi radik lumbal atas)
Sitting knee extension (iritasi lesi iskiadikus)
Pemeriksaan system otonom
Tanda Patrick (lasi coxae) dan kontra Patrick (lesi sakroiliaka)
Tes Naffziger
Tes valsava.
5) Sistem pernafasan
(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.)
6) Sistem kardiovaskuler
(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi)
7) Sistem Gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi)
8) Sistem Integumen
(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien )
9) Sistem Reproduksi
( Untuk pasien wanita )
10) Sistem Perkemihan
(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume )
c. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
2) Pola aktifitas dan latihan
(Cara berjalan : pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan
neurologis))
3) Pola nutrisi dan metabolisme
4) Pola tidur dan istirahat
(Pasien LBP sering mengalami gangguan pola tidur dikarenakan menahan nyeri yang
hebat)
5) Pola kognitif dan perceptual
(Prilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelainan
psikiatrik))
6) Persepsi diri/konsep diri
7) Pola toleransi dan koping stress
((Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga penderita
berjalan sangat hati-hati untuk mengurangi rasa sakit tersebut (kemungkinan infeksi.
Inflamasi, tumor atau fraktur))
8) Pola seksual reproduksi
9) Pola hubungan dan peran
10) Pola nilai dan keyakinan
3. Rencana Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen nyeri (1400)
agen injuri (fisik, tindakan keperawatan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
kelainan muskulo selama x 24 jam kom-prehensif (lokasi, karateristik,
skeletal dan nyeri berkurang / durasi, frekuensi, kualitas, dan
system syaraf hilang dengan faktor presipitasi).
vaskuler kriteria : 2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
Batasan Tingkat nyeri (2102) 3. Gunakan teknik komunikasi terapetik
karakteristik : Melaporkan nyeri untuk mengetahui pengalaman nyeri
Verbal ber-kurang / hilang klien.
Menarik nafas Frekuensi nyeri
4. Kaji kultur / budaya yang
pan-jang, merintih berku-rang / hilang mempengaruhi respon nyeri.
Mengeluh nyeri Lama 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
nyeri
Motorik berkurang lampau.
Menyeringaikan Ekspresi 6.
oral Evaluasi bersama klien dan tim
wajah. berkurang / hilang kesehatan lain tentang ketidak
Langkah yang ter- Ketegangan otot efektifan kontrol nyeri masa lampau.
seok-seok berku-rang / hilang 7. Bantu klien dan keluarga untuk
Postur yang Dapat istirahat mencari dan menemukan dukungan.
kaku / tidak stabil Skala 8.
nyeri Kontrol lingkungan yang dapat
Gerakan yang berkurang / menurun mempe-ngaruhi nyeri (suhu
amat lambat atau ruangan, pencahayaan, dan
terpaksa Kontrol Nyeri (1605) kebisingan)
Perubahan vital faktor penyebab 10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002
Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot, Philadelphia, 2000
__________. Askep LBP (Low Back Pain). Diakses pada tanggal 12 Februaei 2012.
http://nursingbegin.com/askep-lbp/.
__________.Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Low Back Pain. Diakses pada tanggal
12 Februari 201. http://sedetik.multiply.com/journal