Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik yang diampu
oleh Ns. FA. Muji Raharjo, S. Kep

Disusun oleh :

1. Imelda Wahyu Putriana D (2520142439)


2. Riska Destriana (2520142456)
3. Tri Putra Andi Nugraha (2520142465)
4. Wenny Wira Wijayanti (2520142468)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA


2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang
mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalam
jaringan. Kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran hasil ekskresinya
disebut hormon.Beberapa organ dari endokrin ada yang menghasilkan satu
hormon (hormone tunggal). Disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih
dari satu macam hormon atau hormone ganda, misalnya kelenjar hipofise
sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi rganic pengikat
sel epitel yang telah berproliferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin,
tumbuh dan berkembang dalam pembuluh kapiler.Zat yang dihasilkan disebut
hormon, dialirkan langsung ke dalam darah.Dalam keadaan fisiologis hormon
mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan
optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada dibawah
pengaruhnya, mekanisme pengaturan ini disebut sistem umpan balik negatif.
Misalnya, hipofise terhadap hormon seksyang dihasilkan oleh gonad, hipofise
pars anterior menghasilkan gonadotropin yangakan merangsang kelenjar
gonad untuk menghasilkan suatu hormon seks. Hormon yang dihasilkan
kelenjar endokrin beberapa macam.Zat yang secara fungsional dapat
dikualifikasikan sebagai hormon kimia dikategorikan sebagai hormon organik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat umum dari kelenjar endokrin?
2. Apa sajakah yang termasuk kelenjar endokrin yang menyusun sistem
endokrin?
3. Bagaimana peran kelenjar ini dalam tubuh manusia?

C. Tujuan
1. Menjelaskan sifat umum dari kelenjar endokrin.
2. Mendeskripsikan kelenjar endokrin yang menyusun sistem endokrin.
3. Menjelaskan peran berbagai kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Endokrin


Sistem endokrin adalah system yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh.Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofise/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal,
kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
Hormon yang bermolekul besar (polipeptida dan protein) tidak dapat
menembus sel dan bekerja pada permukaan sel. Hormon yang bermolekul
kecil (hormon steroid dan tiroid) mempunyai pengaruh terhadap spektrum sel-
sel sasaran yang lebih luas, menembus membran sel berkaitan dengan reseptor
protein.

B. Fungsi Kelenjar Endokrin


1. Menghasilkan hormon yang dialirkan darah yang diperlukan oleh jaringan
dalam tubuh tertentu.
2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh.
3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh.
4. Merangsang pertumbuhan jaringan.
5. Mengatur metabolime oksidasi meningkatkan absorbsi glukosa pada usus
halus.
6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral
dan air.

Kelenjar Hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang
memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ
endokrin.Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon
yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.Kelenjar
hipofise terdiri dari dua lobus.
Lobus Anterior
Lobus anterior (adenohipofise) yang menghasilkan sejumlah hormon
yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang
lain.
1. Hormon somatotropik, emngendalikan pertumbuhan tubuh.
2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormone tiroksin.
3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal
dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
4. Hormon gonadotropik berasal dari follicle stimulating hormone (FSH)
yang merangsang perkembangan folikel Graaf dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis.
5. Luteinizing hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan
progesterone dalam ovarium dan testosterone dalam testis.
6. Interstitial cell stimulating hormone (ICSH).

Lobus Posterior
Lobus posterior disebut juga neurohipofise, mengeluarkan 2 jenis hormon:
1. Hormon antidiuretic (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui
ginjal, membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormone pituitrin.
2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu
melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar
hipofise terletak di dasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang spenoid.

Kelenjar Tiroid
Terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan trachea,
diikat bersama oleh kelenjar tiroid dan yang melintasi trachea ada disebelah
depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat didalam leher bagian
depan bawah, melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior dimana kelenjar tiroid ini
dapat memproduksi hormone tiroksin.Adapun fungsi dari hormon tiroksin
adalah mengatur pertukaran zat/metabolisme didalam tubuh yang mengatur
pertumbuhan jasmani dan rohani.
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik di dalam
hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses
oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbon
dioksida. Hiposekresi/hipotiroidisme terjadi apabila kelenjar tiroid kurang
mengeluarkan sekret pada waktu bayi, mengakibatkan suatu keadaan yang
dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik.
Reaksi yang diperlukan untuk sistesis dan sekresi hormone adalah:
1. Transpor aktif iodide (senyawa yodium) dari plasma dalam tiroid dan
lumen folikel dibantu oleh TSH.
2. Dalam kelenjar tiroid iodida dioksidasi menjadi ionin aktif dibantu TSH.
3. Iodin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan
peroksidase.
4. Tahap terakhir pelepasan iodotironin yang bebas kedalam darah.

Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak pada setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat
didalam leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan
yang menghasilkan hormon paratiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah empat
buah.Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar
paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan
fosfor di tubuh. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau
hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani adalah
hipoparatiroidisme.Dengan gejala khas kejang, khususnya pada tangan dan
kaki disebut karpopedal sipasmus. Gejala-gejala ini dapat diringankan dengan
pemberian kalsium.Sebaliknya, hiperparatiroidisme adalah suatu pembesaran
kelenjar, keadaan distribusi kalsium terganggu dan kalsium dikeluarkan
kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke dalam serum darah.Akibatnya
terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos.
Disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang.
Hiperfungsi paratiroid terjadi karena kelenjar paratiroid memproduksi lebih
banyak hormon paratiroksin dari biasanya.

Kelenjar Timus
Terletak didalam mediastinum dibelakang os sternum, kelenjar timus
hanya dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun.Kelenjar timus terletak
didalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trachea, warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas 2 lobus.Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya
kira-kira 10 gram atau lebih sedikit.Ukurannya bertambah pada masa remaja
dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.Suatu sumber dari sel yang
mempunyai kemampuan imunologis. Sumber hormon timus mempersiapkan
proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial
imunologis dalam jaringan lain sehingga pertumbuhan akan berkurang,
pertumbuhan meningkat masa bayi sampai remaja. Setelah dewasa
pertumbuhan akan berkurang sehingga mengurangi aktivitas kelamin.

Kelenjar Suprarenalis/Adrenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari
ginjal kiri ke kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.
Kelenjar suprarenal terdiri atas 2 bagian.Zat-zat tadi disekresikan dibawah
pengendalian suatu sistem persarafan simpatis.Sekresinya bertambah dalam
keadaan emosi seperti marah dan takut serta dalam keadaan asfiksia dan
kelaparan.
Beberapa hormon terpenting yang disekresi oleh korteks adrenal
adalah: hidrokortison,aldosteronedan kortikosteron.Semuanya sangat bertalian
erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan otot.
Hipofungsi menyebabkan penyakit Addison. Hiperfungsi adalah
kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian
korteks dengan gejala pada wanita biasa terjadi gangguan pertumbuhan seks
sekunder.

Fungsi kelenjar suprarenalis (medula):


1. Vasokonstriksi pembuluh darah perifer.
2. Relaksasi bronchus.
3. Kontraksi selaput lendir dan artiole pada kulit sehingga berguna untuk
mengurangi pendarahan pada operasi kecil.

Fisiologi kelenjar suprarenal


1. Glukokortikoid
Fungsinya:
a. Meningkatkan kegiatan metabolisme berbagai zat dalam tubuh.
b. Menurunkan ambang rangsang susunan saraf pusat.
c. Menggiatkan sekresi asam lambung.
d. Meningkatkan efek noradrenalin terhadap pembuluh darah dan
merendahkan permeabilitas dinding pembuluh darah.
e. Menurunkan daya tahan terhadap infeksi dan menghambat
pembentukan antibodi.menghambat pelepasan histamin dalam reaksi
energi.
2. Mineralokortikoid
Meningkatkan retensi eksresi ion K di ginjal (tubulus distal dan
tubulus koligentes), meningkatkan retensi Na di kelenjar keringat dan
saluran pencernaan.Pada ginjal aldosterone meningkat.
Pengaturan mineralokortikoid:
1. Renin-angiotensin, merangsang sel-sel zona glomerulus korteks adrenal
untuk melepaskan aldosterone, meningkatkan retensi Na,Cl,air.
2. Kadar ion Na, K dan plasma. Apabila ion Na plasma turun dan ion K
plasma naik, maka sekresi aldosterone meningkat.
3. ACTH dalam dosis yang kecil. Perannya sangat kecil hanya dalam
konsentrasi yang tinggi merangsang pelepasan aldosteron.
Efek metabolisme epinefrin:
a. Dalam hati menstimulasi pemecahan glikogen, menaikkan kadar gula.
b. Dalam otot menambah pemecahan glikogen melalui penambahan AMP
(adenosine monofosfat).
c. Dalam jaringan lemak, lipolisis (pemecahan lemak) mengakibatkan
pelepasan asam amino dan gliserol dalam darah.
d. Dalam pankreas menghalangi pelepasan insulin.
e. Keadaan darurat epinefrin dipakai untuk:
- Melepaskan asam lemak jaringan menjadi bahan pembakar
- Mobilisasi glukosa dengan menambah glikogenesis
- Mengurangi pelepasan insulin menghindari glukosa
Pengaturan sekresi katekolamin
Perangsangan sistem saraf simpatis melepaskan noradrenalin dan adrenalin
dari kelenjar adrenal. Pada keadaan tertentu dapat merangsang pelepasan
katekolamin dari medulla adrenal (keadaan darurat) dengan gejala:
a. Marah, dingin, dan rasa takut
b. Keadaan glukosa plasma rendah (hipoglikemia)
c. Tekanan darah rendah (hipotensi)
d. Anoksia otak (kekurangan oksigen didalam otak)
e. Asfiksia
f. Meningkatkan kadar angiotensin
Efek katekolamin berupa penggiatan reseptor beta, meingkatkan
sintesis siklik AMP yang menimbulkan pengaruh inhibisi (menghambat
proses pada sel yang bersangkutan) kecuali otot jantung, dan
meningkatkan senyawa atom:
a. Meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah
b. Meningkatkan glikogenesis (meningkatkan gula darah)
c. Meningkatkan metabolisme oksidatif glukosa didalam sel
d. Meningkatkan pembentukan energi dan panas

Kelenjar Pienalis
Kelenjar pienalis (epifise) ini terdapat didalam otak (ventrikel)
berbentuk kecil merah seperti sebuah cemara.Kelenjar ini menghasilkan sekresi
interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin. Fisiologi kelenjar
pienalis, mekanisme kerja insulin:
1. Meningkatkan transpor glukosa dalam sel/jaringan tubuh
2. Meningkatkan transpor asam amino kedalam sel
3. Meningkatkan sintesis protein di otak dan hati
4. Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lipase dan meningkatkan
sitesis lipid
5. Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekresi

Kelenjar Pankreatika
Kelenjar ini terdapat dibelakang lambung didepan vertebra lumbalis I
dan II terdiri dari sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon
sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.Hormon yang diberikan
untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut
dicerna oleh enzim-enzim pencernaan protein. Pulau-pulau Langerhans
berbentuk oval, tersebar diseluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua
pankreas itu. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau Langerhans.Sel
dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya.
Separuh dari sel ini menskresi insulin, yang lainnya menghasilkan
polipeptida.Fungsi pulau Langerhans sebagai unit sekresi dalam pengeluaran
homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen, dan polipeptida
pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.Insulin yaitu glukosa yang
diabsorbsi dalam daerah menyebabkan sekresi insulin lebih cepat,
meningkatkan penyimpanan dalam hati dan meningkatkan metabolisme
glukosa dalam otot dan meningkatkan transpor glukosa.
Efek insulin pada metabolisme lemak adalah mempengaruhi lemak
jangka panjang. Kekurangan insulin akan menyebabkan arteosklerosis,
serangan jantung, stroke, dan penyakit vaskuler lain. Kelebihan insulin dapat
menyebabkan sintesis dan penyimpanan lemak, meningkatkan transport
glukosa kedalam sel hati, kelebihan ion sitrat, dan isositrat.Efek insulin pada
metabolisme protein mentranspor aktif asam amino kedalam sel, membentuk
protein baru, meningkatkan translasi messenger RNA dan meningkatkan
kecepatan transkripsi DNA.Kekurangan insulin dapat menyebabkan diabetes
mellitus, mengakibatkan glukosa tertahan diluar sel (cairan ekstraselular).

Kelenjar Kelamin
Kelenjar testis terdapat pada pria, terletak pada skrotum dan
menghasilkan hormon testosterone. Fungsi hormon testosterone menentukan
sifat kejantanan, misalnya ada jenggot, kumis, jakun, dll, menghasilkan sel
mani (spermatozoid), serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Sedangkan kelenjar ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium
disamping kiri dan kanan uterus.Kelenjar ini menghasilkan hormon
progesterone dan estrogen.Hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus
serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul besar, bahu yang sempit,
dan lain-lain.
Fungsi endokrin testis:
1. Testis janin dapat turun pada trimester ketiga kehamilan, minggu ke 6-8
maksimum minggu ke 11-18, yang menghasilkan testosteron.
2. Pada janin, testosterone diperlukan untuk diferensiasi genitalia interna dan
eksterna laki-laki.
3. Pada pria dewasa untuk perkembangan dan mempertahankan ciri-ciri eks
sekunder pada pria serta spermatogenesis aktif setelah remaja (pubertas).
Pengaruh gonadotropin adenohipofise menyempurnakan maturasi sistem
reproduksi.
Pengaturan fungsi endokrin testis:
1. LH/ICTH adenohipofisis merangsang sekresi testosterone oleh sel leydig,
pelepasan LH diatur oleh Gn RH hipotalamus.
2. Sebaliknya testosterone melalui mekanisme umpan balik negative
mengendalikan pelepasan LH.

Efek testosteron:
1. Pada janin, merangsang diferensiasi dan perkembangan alat genital ke arah
pria, pengaturan pola jantan, dan pengontrolan hipotalamus terhadap sekresi
gonadotropin setelah pubertas.
2. Pada pubertas, memengaruhi sifat kelamin sekunder: berkembangnya
bentuk tubuh, perkembangan alat genital, distribusi rambut, pembesaran
laring, dan sifat agresif.

Fisiologi reproduksi wanita


Fungsi seksual dan reproduksi wanita dibagi dalam dua fase :
1. Persiapan tubula untuk konsepsi dan kehamilan
2. Periode kehamilan
Hormon releasing hipotalamus (LHRH): hormone dari hipotalamus
yang dihasilkan di perikarion neuron hipotalamus terikat oleh reseptor
gonadotropin yang merangsang produksi hormon luteinizing dan
hormon perangsang folikel dan penurunan produksi pelepasan
gonodotropin
Hormone hipofise anterior (PSH dan LH): disekresi akibat respons
terhadap releasing hormone di hipotalamus memicu sintesis steroid
diovarium. Selama proses ovulasi dalam sel granulose terjadi perubahan
sintesis steroid dari estrogen menjadi progesterone dalam proses
pemecahan folikel sampai terjadinya ovulasi.
Hormone ovarium (estrogen dan progesterone): diskresi oleh ovarium
akibat respons terhadap estrogen dan progesterone dari kelenjar
hipofise. Korpus luteum membuat steroid estrogen dan progesterone
merangsang pertumbuhan dan diferensiasi saluran reproduksi wanita.
Estrogen alami adalah estradiol yang dihasilkan ovarium. Selama
kehamilan estrogen diproduksi oleh plasenta dan beredar terikat pada
protein plasma. Urine wanita hamil banyak mengandung estrogen,
khasiatnya merangsang DNA melalui RNA sehingga terjadi peningkatan
sintesis protein.
Progesterone, metabolism utama adalah urine ialah pregnadiol,
senyawa ini dibuang sebagai glukorunid. Khasiat umum adalah
mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan dan merupakan syarat
mutlak untuk konsepsi dan implantasi. Khasiat khusus:
1. Perubahan sekretori endometrium
2. Pengaruh progesterone mengurangi getah serviks menjadi kental
3. Menurunkan tonus miometrium kontraksi berjalan lambat. Dalam
kehamilan khasiat ini bermanfaat membuat uterus menjadi tenang.
4. Relaksin hormone yang larut dalam air yang terdapat diovarium, plasenta
dan uterus memiliki aktivitas relaksin yang telah diisolasi dari ekstra air
ovarii yang dimurnikan.

Kontrol endokrin terhadap ovarium


Ovarium merupakan organ otonom yang dipengaruhi oleh banyak
rangsang luar yang disalurkan ke sistem saraf pusat dan bereaksi secara
langsung. Estrogen menggiatkan jaringan pada jaringan aksesori dengan
merangsang pembelahan sel dari lapisan lebih dalam, merupakan suatu factor
presdiposisi jaringan untuk menjadi kanker.
Perubahan siklik pada sistem reproduksi diatur oleh hormone hipofise
anterior dan gonad. Hipotalamus otak bereaksi menggiatkan pelepasan
hormone yang berbeda kecepatannya. Aktifitas hipotalamus disiapkan oleh
rangsangan lingkungan luar dan kadar hormone steroid. Organ seks aksesori
kebanyakan memiliki sifat seks sekunder dibawah control hormone
gonadotropin hipofisis.
Thyrotropin releasing hormone (TRH) menghasilkan prolaktin berupa
laktotrof. Hormone ini dijumpai dalam plasma wanita. Hormone hipofise
mengeluarkan prolaktin dalam bentuk sekresi dopamine ke dalam pembuluh
portal. Sekresi prolaktin dikendalin oleh dopamine yang disekresi ke dalam
pembuluh aorta. Rangsangan fisiologis prolaktin berasal dari isapan bayi
ketika menyusui, juga dirangsang oleh taktil pada putting yang menimbulkan
reflex neuroendokrin yang menyebaban pengeluaran prolaktin.
Endokrinologi kehamilan
Pada kehamilan, korpus luteum akan dipertahankan oleh hormone
chorion gonadotropin (HCG) sampai 2 bulan kehamilan. Selanjutnya fungsi
korpus luteum diambil alih oleh plasenta.
1. Estrogen: kadarnya meningkat, dibentuk oleh sel-sel trofoblast plasenta.
Plasenta tidak mempunyai enzim hidroksilase yang mengubah
progesterone menjadi estrogen sehingga diperlukan dehidroergotamin
androsteron (DHEA) yang dibentuk oleh janin menjadi estrogen dan
berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke plasenta.
2. Progesterone: dihasilkan oleh korpus luteum, pada kehamilan dihasilkan
oleh sel-sel trofoblast plasenta. Fungsinya menjaga miometrium dalam
keadaan istirahat, mencegah reaksi imunologik antigen asing.
3. HCG: konsentrasi mencapai puncak pada minggu ke-10 dan menurun
paling rendah pada minggu ke 19-20 kehamilan. Fungsinya mengatur
produksi endrogen pada janin dan membentuk korpus luteum mnstruasi
menjadi korpus luteum kehamilan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang
mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalam
jaringan. Beberapa organ dari endokrin ada yang menghasilkan satu hormon
(hormone tunggal). Disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu
macam hormon atau hormone ganda, misalnya kelenjar hipofise sebagai
pengatur kelenjar yang lain. Hormone yang dihasilkan kelenjar endokrin ada
beberapa macam zat yang secara fungsional dapat dikualifikasikan sebagai
hormone kimia dikategorikan sebagai hormone organic. Hormone yang
bermolekul besar tidak dapat mnembus sel dan bekerja pada permukaan sel.
Hormone yang bermolekul kecil mempunyai pengaruh terhadap spectrum sel-
sel sasran yang lebih luas, menembus membrane sel berkaitan dengan reseptor
protein. kelenjar hipofise, yang memegang peran dalam sekresi hormone dari
semua organ-organ endokrin. Kelenjar tiroid mempunyai fungsi sangat erat
dengan kegiatan metabolic dalam hal pengaturan sususnan kimia dan jaringan
bekerja sebagai perangsangan proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen
dan mengatur pengeluaran karbon dioksida. Kelenjar paratiroid menghasilkan
hormone yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam tubuh.
Kelenjar timus berfungsi mengaktifkan pertumbuhan badan, mengurangi
aktifitas, kelenjar kelamin. Kelenjar adrenal berfungsi mengatur keseimbangan
air, elektrolit dan garam-garam, mengatur metabolism lemak, hidrat arang dan
protein, mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun ini semoga dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan dapat memberikan pengetahuan lebih tentang sistem
endokrin. Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak
kesalahan dan kekurangannya baik dari segi penulisannya, bahasa. Untuk itu
saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar
dapat terciptanya makalah yang baik dan benar yang dapat memberi
pengetahuan yang benar untuk para pembacanya.
Daftar Pustaka

Drs. H. Syaifuddin, AMK.2006. Anatomi Fisologi Mahasiswa Keperawatan.


Jakarta: EGC buku kedokteran EGC

http://www.scribd.com/doc/207770715/Makalah-Sistem-Endokrin#force_seo

Anda mungkin juga menyukai