Anda di halaman 1dari 2

A. SISTEM SARAF SOMATIK(SOMATIC NERVOUS SYSTEM) 1.

Saraf-saraf Tulang
Belakang (Spinal Nerves)

Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik; dimulai dari ujung
saraf dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang
belakang). Saraf-saraftersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di sepanjang
perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak dicapainya. Cabang-cabang
saraf tulang belakang ini umumnya disertai oleh pembuluh-pembuluh darah, terutama
cabang-cabang yang menuju otot-otot kepala (skeletal muscles). Cabang-cabang dari saraf
tulang belakang ini dapat kita lihat pada gambar 5.1. dibawah ini.

Mekanisme input (masuknya informasi-informasi sensoris ke sumsum tulang belakang) dan


output dari proses tersebut yang menghasilkan informasi-informasi motorik dapat dijelaskan
sebagai berikut (lihat gambar 4.23 dan gambar 4.24 ):

Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang yang membawa informasi sensoris ke otak dan
sumsum tulang belakang terletak di luar sistem saraf pusat (kecuali untuk sistem visual
karena retina mata adalah bagian dari otak). Axon-axon yang datang membawa informasi
sensoris ke susunan saraf pusat ini adalah saraf-saraf afferent. Soma-soma sel dari axon yang
membawa informasi sensoris tersebut berkumpul di dorsal root ganglia. Neuron- neuron ini
merupakan neuron-neuron unipolar. Batang axon yang bercabang di dekat soma sel,
mengirim informasi ke sumsum tulang belakang dan ke organ-organ sensoris. Semua axon di
dorsal root menyampaikan informasi sensorimotorik.

2. Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves)

Saraf-sarafkepala terdiri dari 12 pasang sarafkepala yang meninggalkan permukaan ventral


otak. Sebagian besar saraf-saraf kepala ini mengontrol fungsi sensoris dan motorik di bagian
kepala dan leher. Salah satu dari keduabelas pasang tersebut adalah saraf vagus (vagus
nerves/saraf yang "berkelana"), yang merupakan saraf nomor sepuluh yang mengatur fungsi-
fungsi organ tubuh di bagian dada dan perut. Disebut "vagus" atau saraf yang berkelana
karena cabang-cabang sarafnya mencapai rongga dada dan perut. Gambar 5.2. menunjukkan
fungsi-fungsi dasar saraf-saraf kepala beserta bagian-bagian tubuh yang dikontrolnya. Dari
gambar tersebut dapat dilihat bahwa kumpulan saraf eferen (pembawa informasi motorik)
digambar dengan garis utuh dan saraf aferen (pembawa informasi sensoris).

Seperti yang telah dijelaskan di atas; soma sel dari axon-axon yang membawa informasi sensoris ke
otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar sistem saraf pusat (kecuali untuk sistem visual).
Informasi somatosensoris Uuga dari indera perasa di lidah) diterima melalui saraf-saraf kepala oleh
neuron-neuron unipolar. Informasi pendengaran, vestibular, dan visual diterima melalui neuron-neuron
bipolar. Informasi indera penghidu (penciuman lewat hidung) diterima melalui olafctury bulbs.
Olfactory bulbs adalah salah satu bagian otak yang kompleks karena terdiri dari jaringan-jaringan saraf
yang rumit.

B. SISTEM SARAF AUTONOM (AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM)

Autonomic Nervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi otot-otot halus, otot jantung, dan
kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti mengatur diri sendiri). Otot-otot halus terdapat di bagian kulit
(berkaitan dengan folikel-folikel rambut di tubuh, di pembuluh- pembuluh darah, di mata
(mengaturukuran pupil dan akomodasi lensa mata), di dinding serta jonjot usus, di kantung empedu dan
di kandung kemih. Jadi dapat disimpulkan bahwa organ- organ yang dikontrol oleh sistem saraf
autonom memiliki fungsi untuk melangsungkan "proses vegetatif' (proses mandiri dan paling dasar) di
dalam tubuh. Sisem saraf autonom terdiri dari dua sistem yang berbeda secara anatomis, yaitu
bagian sympatetik dan bagian parasympatetik. Organ dalam tubuh dikontrol oleh kedua
bagian tersebut meskipun tiap bagian memberikan efek yang berlawanan. Contohnya, bagian
sympatetik meningkatkan detak jantung, sedangkan bagian parasympatetik menurunkan detak
jantung.

1. Saraf Sympatetik dari Sistem Saraf Autonom

Sebagian besar saraf sympatetik terIibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan
pengeluaran energi dari tubuh. Contohnya meningkatan aliran darah ke otot-otot
kepala, sekresi epinephrine (meningkatkan detak jantung dan kadar gula dalam
darah) dan piloerection (ereksi bulu/rambut pada mamalia atau tegaknya bulu roma
pada manusia) yang terjadi karena kerja sistem saraf autonom yang sympatetik
selama periode peningkatan aktivitas. Soma sel dari neuron motorik sympatetik
terIetak di substansia grisea dari sumsum tulang belakang di bagian thorax (dada) dan
lumbar (panggul). Axonnyakeluarmelalui ventralroot.Setelahbertemudengansaraf-
saraftulang belakang, axon tersebut bercabang dan melalui sympathetic ganglia
Uangan tertukar pemahaman dengan dorsal root ganglia). Gambar 5.3. diatas
menunjukkan hubungan ganglia ini ke sumsum tulang belakang. Sebagai catatan,
perIu diingat bahwa berbagai sympathetic ganglia berhubungan dengan ganglia
didekatnya, yaitu di bagian bawah dan atasnya sehingga membentuk ikatan
sympatetik (sympathetic chain). Axon-axon yang meninggalkan sumsum tulang
belakang melalui ventral root disebut dengan neuron-neuron preganglion
(preganglionic neuron), kecuali adrenal medulla yang axon preganglionnya masuk ke
ganglia dari ikatan sympatetik, tetapi tidak semuanya bersynapsis ditempat tersebut.
Beberapa neuron preganglion meninggalkan sumsum tulang belakang menuju ganglia
sympatetik lain yang terIetak di organ-organ internal. Semua axon dari neuron
preganglion bersinapsis ke neuron di salah satuganglia tujuannya. Neuron-neuron
tempat bersinapsis disebut neuron postganglion (postgan- glionic neuron).
Selanjutnya, neuron postganglion mengirim axon ke organ tujuart, seperti usus halus,
perut, ginjal, dan kelenjar keringat

2. Saraf Parasympatetik dari Sistem Saraf Autonom

Saraf parasympatetik dari sistem saraf autonom mendukung aktivitas tubuh yang
berkaitan dengan peningkatan penyimpanan energi dalam tubuh. Memberikan efek-
efek seperti salivasi, sekresi kelenjar pencernaan, dan peningkatan aliran darah ke
sistem gastrointestinal. . Soma sel yang mengandung axon-axon preganglion di sistem
saraf sympatetik terletak di dua bagian, yaitu sel-sel saraf di saraf-saraf kepala
(terutama saraf vagus) dan substansia grisea di sumsum tulang belakang bagian
sacral. Gangliaparasimpatetik terIetak didekat organ tujuan; axon postganglion
cenderung lebih pendek. Terminal button dari axon postganglion parasimpatetik
mensekresikan acetylcholine.

Anda mungkin juga menyukai